kab/kota: Sukabumi

  • Aktivitas Vulkanik Gunung Gede-Pangrango Meningkat, Pendakian Ditutup 5 Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 April 2025

    Aktivitas Vulkanik Gunung Gede-Pangrango Meningkat, Pendakian Ditutup 5 Hari Megapolitan 2 April 2025

    Aktivitas Vulkanik Gunung Gede-Pangrango Meningkat, Pendakian Ditutup 5 Hari
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aktivitas
    vulkanik

    Gunung Gede Pangrango
    meningkat pada Selasa (1/4/2025).
    Kepala Balai Besar
    Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
    (TNGGP) Ahdi Nurul Hadi mengeluarkan surat edaran penutupan kegiatan pendakian di Gunung Gede Pangrango. Penutupan pendakian mulai tanggal 3-7 April 2025.
    “Maka dari itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan pendakian di TNGGP ditutup sementara untuk umum mulai tanggal 3 April sampai 7 April 2025 dan/atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” kata Nurul Hadi dalam surat edaran yang dikutip
    Kompas.com
    , Rabu (2/4/2025).
    Dalam surat edaran tersebut, peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede dapat berpotensi bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.
    Surat edaran itu juga memberitahukan perpanjangan penutupan kegiatan pendakian di TNGGP.
    “Tujuan surat edaran ini adalah sebagai pemberitahuan kepada calon pendaki/pengunjung wisata/masyarat/pegiat alam bebas untuk tidak melakukan kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,” katanya.
    Untuk para pendaki yang sudah mendaftar pada tanggal 3 April 2025 dan seterusnya pada website https://booking.gedepangrango.org agar dapat melakukan perubahan jadwal.
    “Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi bagian pelayanan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, call center BBTNGGP 0811-9155-815,” kata dia.
    Sementara itu, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa lonjakan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
    “Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa
    Vulkanik
    Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” kata Wafid dalam keterangannya dikutip Rabu.
    Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi.
    Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal). Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2024 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal).
    “Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” jelasnya.
    Gunung Gede merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 2.958 mdpl. Secara administratif berada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Gede-Pangrango Ditutup Mulai 3-7 April 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 April 2025

    Gunung Gede-Pangrango Ditutup Mulai 3-7 April 2025 Megapolitan 2 April 2025

    Gunung Gede-Pangrango Ditutup Mulai 3-7 April 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
    (TNGGP) yang terletak di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi, Jawa Barat ditutup mulai tanggal 3-7 April 2025.
    Penutupan TNGGP karena ada peningkatan gempa
    vulkanik
    di Gudung Gede.
    “Maka dari itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan pendakian di TNGGP ditutup sementara untuk umum mulai tanggal 3 April sampai 7 April 2025 dan/atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” tulis surat edaran Kepala Balai Besar TNGGP Ahdi Nurul Hadi yang dikutip Kompas.com, Rabu (2/4/2025).
    Dalam surat edaran tersebut, peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede dapat berpotensi bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.
    Surat edaran itu juga memberitahukan perpanjangan penutupan kegiatan pendakian di TNGGP.
    “Tujuan surat edaran ini adalah sebagai pemberitahuan kepada calon pendaki/pengunjung wisata/masyarat/pegiat alam bebas untuk tidak melakukan kegiatan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,” katanya.
    Untuk para pendaki yang sudah mendaftar pada tanggal 3 April 2025 dan seterusnya pada website https://booking.gedepangrango.org agar dapat melakukan perubahan jadwal.
    “Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi bagian pelayanan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, call center BBTNGGP 0811-9155-815,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan contraflow atas diskresi kepolisian pada Rabu (2/4/2025) sejak pukul 06.35 WIB. (ANTARA/HO – Jasa Marga)

    Tol Jagorawi arah Puncak diberlakukan sistem `contraflow` hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Pengelola jalan tol Jasa Marga mendukung pemberlakuan sistem contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Puncak, Jawa Barat mulai KM 44+500 sampai dengan KM 46+500 pada Rabu, atas diskresi kepolisian.

    “Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahmi yang terjadi di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak pada masa libur Lebaran 2025/1446 H, atas diskresi kepolisian, Jasa Marga berlakukan contraflow mulai dari KM 44+500 sampai dengan KM 46+500 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.35 WIB,” ujar Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Alvin Andituahta Singarimbun di Jakarta, Rabu.

    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku. Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan.

    Sebagai informasi, Jalur utama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ramai lancar kendaraan pemudik berbaur dengan masyarakat yang hendak silaturahim pada hari kedua Lebaran 2025, Selasa (1/4), sedangkan sejumlah lokasi rawan macet lalu lintas terlihat antrean kendaraan melaju tersendat.

    Volume kendaraan terlihat meningkat mulai dari jalur Puncak-Cianjur, Jalan Raya Bandung-Cianjur, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, didominasi kendaraan warga lokal berbaur dengan kendaraan pemudik yang terlambat pulang kampung. Di sejumlah titik rawan macet, seperti pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas, dan Pasar Cipanas, antrean kendaraan dengan laju tersendat membuat petugas menerapkan sejumlah rekayasa arus dan penyekatan guna menghindari macet total.

    Antrean kendaraan tidak sampai memanjang karena petugas mengarahkan pengendara ke sejumlah jalur alternatif, seperti di jalur Pacet-Cianjur diarahkan menuju jalur Beunying tembus Cipanas dan Hanjawar atau sebaliknya dari Hanjawar hingga Pacet.

    Volume kendaraan bertambah seiring dengan tingginya aktivitas warga yang hendak silaturahim ke sanak saudara di sepanjang jalur utama Cianjur, termasuk ke objek wisata, seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, dan objek wisata lainnya di kawasan Puncak.

    Sumber : Antara

  • Aktivitas Gunung Gede Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada

    Aktivitas Gunung Gede Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada

    Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas Gunung Gede kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 6 jam terakhir, tercatat 21 kali gempa Vulkanik Dalam (Gempa Vulkanik Tipe A/VA) dengan jumlah yang jauh melebihi rata-rata harian bulan sebelumnya. 

    Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi letusan freatik dan hembusan gas beracun di sekitar kawah Gunung Gede.

    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa lonjakan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. 

    “Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (1/4/2025).

    Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi.

    Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal). Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2024 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal). 

    “Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” jelasnya.

    Gunung Gede merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 2.958 mdpl. Secara administratif berada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat. 

    Pemantauan dilakukan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Cianjur.

    Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak. Saat ini, aktivitas hembusan terpantau berasal dari Kawah Wadon, dengan ketinggian asap berkisar antara 50 hingga 100 meter selama Maret 2024.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai aktivitas vulkanik Gunung Gede, masyarakat dapat menghubungi PVMBG di Bandung melalui nomor (022) 7272606 atau Pos Pengamatan Gunungapi Gede di 0812-2431-4051. 

  • 7
                    
                        Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter
                        Regional

    7 Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter Regional

    Macet Horor di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kendaraan Perlu 2 Jam untuk Maju 800 Meter
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah masih melanda
    Exit Tol Bocimi
    GT Parungkuda pada Rabu (2/4/2025) sore.
    Para pengendara mengeluhkan kondisi lalu lintas yang mengarah ke
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    Salah satu pengendara, Asnawi, mengaku terjebak dalam kemacetan selama hampir dua jam untuk menempuh jarak sekitar 800 meter dari Exit Tol Bocimi GT Parungkuda menuju jalan utama Bogor-Sukabumi.
    “Macet hampir 2 jam, saya dari Depok mau ke Sukabumi pulang kampung,” kata Asnawi saat ditemui di lokasi.
    Dia menambahkan, niatnya menggunakan Tol Bocimi untuk memangkas waktu tempuh justru berujung pada kemacetan yang berkepanjangan.
    “Niat pake tol untuk mempercepat, tapi ini bukan mempercepat, hampir 2 jam macet. Kalau tahu macet, mending lewat jalan biasa,” papar Asnawi.
    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Lulu, seorang pengendara lainnya.
    Ia mulai keluar dari exit tol sekitar pukul 14.00 WIB. Namun hingga pukul 16.11 WIB, dia masih terjebak dan belum dapat memasuki jalan utama Bogor-Sukabumi.
    “Saya mau ke Ciandam, udah di sini (exit tol) dari jam 14.00,” ungkap Lulu.
    Pantauan
    Kompas.com
    hingga pukul 17.00 WIB menunjukkan bahwa kemacetan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, masih berlangsung.
    Para petugas kepolisian terlihat berupaya mengurai kemacetan yang semakin parah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Antar Pasien, Mobil Ambulans Bersirene Dipakai Jenguk Keluarga di Lapas

    Bukan Antar Pasien, Mobil Ambulans Bersirene Dipakai Jenguk Keluarga di Lapas

    Jakarta

    Kejadian meresahkan baru-baru ini terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, di mana sebuah mobil ambulans diberhentikan oleh Satlantas Polres Sukabumi karena mengemudi ugal-ugalan di tengah kepadatan lalu lintas.

    Menurut laporan detikJabar, setelah diperiksa, mobil ambulans tersebut ternyata tidak mengantar pasien, melainkan digunakan oleh warga untuk kepentingan pribadi.

    “Saat itu padat di exit Tol Parung Kuda. Ambulans itu melambung ke kanan menggunakan sirine dan rotator. Kami langsung menghentikannya untuk pemeriksaan,” ujar Ipda M. Yanuar Fajar, Kanit Gakkum Sat Lantas Polres.

    Lebih lanjut, ditemukan bahwa ambulans tersebut digunakan untuk mengantarkan warga ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas), bukan untuk keperluan medis seperti yang semestinya.

    Sopir ambulans mengakui telah menggunakan kendaraan tanpa izin, dan menjelaskan bahwa mereka tidak berwisata, melainkan hanya menjenguk keluarga di Lapas.

    “Saya sopir ambulans Desa Kompa, memohon maaf kepada Pemerintah Desa Kompa dan Ibu Lurah karena saya berangkat tanpa izin mengantar warga ke Lapas. Saya ingin meluruskan, kami tidak berwisata ke Palabuhanratu, tetapi memang benar untuk mengantar warga menjenguk keluarganya di Lapas,” ujarnya dalam video yang diterima detikJabar.

    Aturan Penggunaan Ambulans

    Penggunaan ambulans untuk kepentingan selain pelayanan medis, seperti yang terjadi pada insiden di Sukabumi, jelas melanggar ketentuan yang ada.

    Kepala Desa Kompa, Yulianti, mengakui bahwa sopir ambulans telah menggunakan kendaraan tersebut tanpa izin untuk mengantar warga menjenguk keluarganya di lembaga permasyarakatan. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak akan terulang dan telah memberikan sanksi tegas kepada sopir yang bersangkutan.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Pedoman Teknis Ambulans. Pada Bab II poin 2.1 dijelaskan bahwa ambulans adalah suatu kendaraan atau alat transportasi untuk menjemput, membawa, atau memindahkan korban hidup atau pasien dalam rangka pertolongan, penanganan, tindakan medis baik yang bersifat gawat ataupun tidak gawat darurat.

    Dalam kejadian ini, penggunaan ambulans untuk keperluan pribadi atau non-darurat berpotensi mengganggu fungsi utamanya, yang bisa menghambat pertolongan medis bagi pasien yang benar-benar membutuhkan.

    (mhg/dry)

  • Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus balik mudik penumpang bus selepas Idulfitri 1446 Hijriah mulai tampak di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan arus balik mudik penumpang bus antar kota antar (AKAP) mulai tampak sejak Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono saat memberi keterangan di area kedatangan penumpang bus AKAP, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    “Data kemarin di tanggal 1 April ada 1.667 penumpang menggunakan 234 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Jumlah kedatangan tersebut melonjak, karena pada hari raya Idulfitri 1446 Hijriah tercatat hanya 883 penumpang menggunakan 172 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.

    Kedatangan penumpang bus AKAP pada arus balik mudik di Terminal Kampung Rambutan ini masih akan terus melonjak hingga 7 April 2025, atau saat waktu cuti bersama habis.

    “Perkiraan kami untuk arus balik ada di tanggal 6 sampai 7 April 2025. Karena di tanggal 8 April 2025 mungkin perkantoran dan sekolah sudah mulai masuk, dan beraktivitas normal,” ujar Mulyono

    Pantauan di area kedatangan penumpang Terminal Kampung Rambutan, sejumlah bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus (PO) silih berganti menurunkan para pemudik.

    Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

    Pemudik, Dayat yang merupakan warga Jakarta Timur menuturkan memilih pulang lebih awal dari kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat lantaran memiliki keperluan lain.

    “Di kampung dua hari dua malam, pulang lebih awal karena ada acara keluarga juga di rumah. Ini pulang kembali ke Jakarta bawa oleh-oleh, makanan-makanan ringan saja,” tutur Dayat.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bukan Antar Pasien, Mobil Ambulans Bersirene Dipakai Jenguk Keluarga di Lapas

    Untuk Antar Warga ke Lapas

    Sukabumi

    Insiden ambulans Desa Kompa, Sukabumi, yang diduga dipakai untuk liburan saat Lebaran menjadi sorotan. Kepala Desa (Kades) Kompa, Yulianti, membantah ambulans desa itu dipakai warganya untuk liburan.

    Dilansir detikJabar, Rabu (2/4/2025), Yulianti membenarkan ambulans desa itu dipakai salah seorang warganya. Namun, ambulans itu dipakai untuk menjenguk anggota keluarganya yang ditahan di Lembaga Permasayarakatan (Lapas).

    “Setelah kami klarifikasi, ternyata ambulans tersebut tidak dipakai untuk wisata, melainkan mengantar warga kami yang tidak mampu ke lapas untuk menjenguk keluarganya,” jelas Yulianti.

    Ambulans itu disetop polisi pada Selasa (1/4) usai diduga dipakai untuk berwisata. Yulianti mengatakan persoalan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

    “Masalahnya sudah selesai,” kata Yulianti.

    Yulianti juga menyampaikan klarifikasinya melalui sebuah video yang diterima detikJabar. Dalam tayangan itu, Yulianti meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi akibat insiden ambulans tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jasa Penitipan Kucing Panen Pelanggan di Libur Lebaran – Halaman all

    Jasa Penitipan Kucing Panen Pelanggan di Libur Lebaran – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO – Jasa penitipan kucing piaraan di Kota Probolinggo, Jawa Timur, panen pelanggan menjelang dan selama libur Idul Fitri 1446 Hijriah ini.

    Hal itu sangat dirasakan usaha jasa penitipan kucing yang dikelola Nonik Ismail (50), warga Jalan Mawar Hijau, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

    Dia menerima ratusan kucing yang dititipkan pemiliknya untuk mudik Lebaran. Selain jasa penitipan kucing, Nonik juga melayani rawat inap bagi kucing yang sakit serta perawatan bagi kucing. 

    Hal itu membuat Nonik bisa mendapatkan penghasilan lebih. Lonjakan permintaan penitipan kucing dia rasakan sejak 7 hari sebelum Lebaran.

    Nonik menyiapkan rumah kucing sebanyak 2 lantai untuk tempat menginap kucing-kucing titipan pelanggan. 

    Lantai 2 sudah terisi oleh 40 ekor kucing pelanggan yang dititipkan karena mudik dalam waktu lama.

    “Sedangkan di lantai pertama ada kurang lebih 70 kucing yang saya terima dan semuanya juga sudah terisi,” ujarnya, Selasa (1/4/2024).

    Nonik mengaku tidak pilah-pilih untuk kucing yang dititipkan ke tempatnya. “Ada kampung atau kucing lokal, persia, anggora, ragdoll dan maine coon juga ada,” kata dia.

    Untuk layanan perawatan dan rawat inap kucing yang dititipkan ke tempatnya, Nonik sudah bekerjasama dengan dokter hewan di Kota Probolinggo.

    “Setiap libur Lebaran pasti banyak yang menitipkan kucing ke sini. Biasanya kucing yang paling lama dititipkan itu sekitar semingguan karena ditinggal mudik oleh pemiliknya. Alhamdulillah jadi sumber penghasilan juga,” ujarnya.

    Laporan Reporter: Ahsan Faradisi | Sumber: Tribun Jatim

  • Ambulans Diduga Bawa ‘Pasien’ Berwisata Terobos Kemacetan Arus Mudik Pakai Strobo di Tol Bocimi

    Ambulans Diduga Bawa ‘Pasien’ Berwisata Terobos Kemacetan Arus Mudik Pakai Strobo di Tol Bocimi

    Liputan6.com, Sukabumi – Sebuah mobil ambulans dihentikan petugas Posko Pengamanan (Pospam) saat terobos kepadatan arus mudik dengan menyalakan sirine dan rotator di Exit Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) Seksi III Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar menerangkan, upaya penghentian ambulans yang terjadi pada Selasa (1/4/2025) itu bermula dari kecurigaan petugas saat melihat sejumlah penumpang di dalam mobil ambulans. 

    “Betul, kondisinya lagi padat di exit Tol Parung kuda, ambulans tersebut melambung ke kanan pakai sirine dan rotator, pas dicek enggak bawa pasien,” ujar M Yanuar. 

    Menurut pengakuan salah seorang warga dalam ambulans tersebut kepada polisi, bahwa beberapa warga dalam ambulans ini sedang menuju RSUD Sekarwangi Cibadak untuk membesuk pasien.  

    “Namun demikian, dengan jumlah penumpang yang banyak dan pakaian yang tidak memungkinkan, menimbulkan kecurigaan,” jelasnya. 

    Ambulans bertuliskan Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang membawa beberapa orang saat lebaran ini, diduga merupakan pemudik yang hendak berwisata. 

    “Iya, dugaannya rombongan itu seperti hendak pergi liburan atau pergi ke tempat wisata,” sambung dia. 

    Lebih lanjut, para penumpang dan sopir mobil ambulans bawa pemudik tersebut kemudian diberi arahan dan edukasi oleh kepolisian. Bahwa penggunaan mobil ambulans hanya untuk kebutuhan darurat pasien. 

    “Tindakan yang dilakukan diputar arah, kalaupun itu memang mau menengok tidak diperkenankan menggunakan kendaraan darurat (ambulans) karena sifatnya tidak urgensi jadi diputar arah disuruh menggunakan kendaraan pribadi tanpa prioritas,” tegasnya.