Wanita Tepergok Bawa Narkoba di Alat Kelamin ke Lapas, Apa Ancaman Hukumannya?
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Wanita berinisial RP (25) harus berurusan dengan kepolisian
Sukabumi
Kota karena tepergok menyelundupkan
narkotika
saat menjenguk tahanan di
Lapas Kelas IIB
Sukabumi.
Upaya
penyelundupan
itu terjadi pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Narkotika
tersebut disimpan di dalam alat kelamin.
Lalu, RP diamankan oleh Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota, ditetapkan sebagai tersangka, dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, untuk hukuman penjara minimal 10 sampai 15 tahun maksimal seumur hidup atau hukuman mati.”
Demikian kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota, AKP Tenda Sukendar, saat dihubungi
Kompas.com
melalui sambungan telepon, Jumat (4/4/2025).
Sebelumnya, RP diketahui berusaha menyelundupkan narkotika saat membesuk salah seorang tahanan di Lapas Kelas IIB Sukabumi.
Dari penggeledahan ditemukan satu buah kondom berisi satu paket narkotika jenis sabu kristal putih.
Juga ditemukan plastik klip bening berisi sembilan butir tablet warna merah muda bertuliskan DEXA, serta enam tablet jingga bertuliskan GP. Keseluruhan barang tersebut dibalutkan menggunakan lakban hitam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sukabumi
-
/data/photo/2025/04/04/67ef54df8bb22.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wanita Tepergok Bawa Narkoba di Alat Kelamin ke Lapas, Apa Ancaman Hukumannya? Bandung 4 April 2025
-

Menkeu akan Terbitkan Surat Berharga Syariah Negara untuk Pembiayaan Jalur Kereta Api Sukabumi
JAKARTA – Dukungan pembiayaan negara untuk pembangunan jalur kereta api Sukabumi akan dilakukan dengan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
“Untuk mendukung konektivitas antarkota, Kementerian Perhubungan telah memastikan jalur kereta semakin andal, salah satunya dengan membangun jalur double track kereta api yang didanai melalui SBSN,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Kamis, 3 April.
Sementara andil LMAN dilakukan melalui pembebasan lahan pembangunan double track kereta api Bogor-Sukabumi, yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp91,5 miliar.
Sri Mulyani pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi kereta api dalam perjalanan mudik ke Sukabumi.
“Dengan infrastruktur perkeretaapian yang semakin baik, mudik ke Sukabumi menjadi lebih tenang dan menyenangkan,” tutur Menkeu.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengungkapkan andil APBN dalam pembangunan Wisata Air Kali Kesek, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, melalui Dana Desa senilai Rp250 juta sebagai modal awal. Objek wisata itu dikelola oleh warga Desa Sriwulan dan mulai beroperasi sejak Mei 2022.
Di sisi lain, APBN juga memberikan dukungan untuk pembangunan Tol Batang-Semarang, dengan ciri khasnya berupa Jembatan Kali Kuto berwarna merah.
Dukungan itu dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan penjaminan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Namun, Sri Mulyani tak merinci besaran dukungan APBN untuk pembangunan infrastruktur ini.
APBN juga memberikan dukungan untuk pembangunan tol Padang-Sicincin, Sumatera Barat, yang mencapai Rp906,24 miliar.
Jalan tol ini dibangun dengan APBN #UangKiTa melalui pendanaan dari Badan Layanan Umum (BLU) LMAN dengan realisasi anggaran sebesar Rp906,24 miliar hingga 20 Maret 2025.
-

2.010 Pemudik Tiba di Terminal Kampung Rambutan, Mayoritas dari Jawa Barat
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Sebanyak 2.010 penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) tiba di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (3/4/2025).
Komandan Regu Terminal Kampung Rambutan, Abdullah mengatakan jumlah kedatangan penumpang tersebut berdasar data sementara sejak Rabu (3/4) pukul 06.00-14.00 WIB.
“Ini data sementara, nanti jam 22.00 WIB, akan kita update lagi data penumpang yang sudah tiba di Terminal Kampung Rambutan,” Abdullah di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (3/4/2025).
Berdasar data sementara mayoritas kedatangan penumpang masih didominasi sejumlah wilayah dari Jawa Barat, di antaranya Tasikmalaya, Singaparna, Sukabumi, Cianjur, Pangandaran.
Sementara untuk kedatangan penumpang bus AKAP dari sejumlah wilayah Sumatera, diprediksi baru akan tiba di Terminal Kampung Rambutan sekira pukul 02.00 WIB atau dini hari.
“Untuk kedatangan penumpang dari Sumatera sudah ada, tapi jumlahnya masih sedikit. Biasanya kedatangan penumpang dari Sumatera jam 02.00-03.00 WIB,” ujarnya.
Terkait arus mudik, Abdullah menuturkan pada Selasa (1/4) dan Rabu (2/4/2025) jumlah keberangkatan penumpang bus AKAP memang sempat melonjak lebih dari 1.000 penumpang.
Namun pada Kamis (3/4/2025) jumlahnya sudah kembali normal, karena berdasar data keberangkatan penumpang bus AKAP hingga pukul 14.00 WIB hanya tercatat sebanyak 469 orang.
“Kemarin pada H+1 dan H+2 Lebaran memang sempat ada kenaikan keberangkatan penumpang, sekitar 1.500 orang yang berangkat. Tapi sekarang sudah kembali normal,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi
TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah gunung di Indonesia mengalami aktivitas vulkanis pada awal April 2025 ini.
Gunung Gede, yang membentang di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat (Jabar) itu mengalami 21 kali gempa vulkanik.
Sementara itu, Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) erupsi.
Gede
Lonjakan aktivitas vulkanik di Gunung Gede terjadi pada Selasa (1/4/2025).
Gunung yang ramai menjadi destinasi pendakian para pecinta alam itu mengalami 21 kali gempa vulkanik dalam (Volcanic A-type).
Jumlah gempa tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada periode 1 sampai 31 Maret 2025 yang hanya 0 hingga 1 kali per hari.
Kini, Kamis (3/4/2025), aktivitas vulkanis itu mereda.
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tidak teramati kejadian kegempaan vulkanik atau nihil.
“Terpantau satu kali tornillo dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 19 detik, serta satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 49 milimeter, S-P 15 detik, dan durasi 150 detik,” tutur Deni kepada Kompas.com melalui pesan tertulis.
Deni menjelaskan bahwa asap kawah tidak teramati karena kondisi kabut yang bervariasi antara 0-I hingga 0-III, sementara hujan ringan terjadi satu kali.
Secara meteorologis, kondisi cuaca di gunung setinggi 2.958 mdpl tersebut terpantau cerah, berawan, dan hujan.
“Angin bertiup lemah ke arah tengara. Suhu udara berkisar antara 19 hingga 28 derajat Celsius,” tambahnya.
Meskipun aktivitas kawah terpantau normal, Deni menegaskan bahwa masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang menuruni, mendekati, serta bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup sementara kegiatan pendakian mulai Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025 atau hingga ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Penutupan ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas gempa vulkanik di Kawah Gunung Gede, yang berpotensi menimbulkan bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.
Merapi Sumbar
Sementara itu, Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi, Kamis (3/4/2025) pagi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 07.12 WIB.
“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 3 April 2025 pukul 07.12 WIB dengan kolom abu teramati 1500 meter dari atas puncak dengan intensitas tebal condong ke arah Timur,” ujar Teguh dikutip dari TribunPadang.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik,” sambungnya.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).
Semeru
Gunung Semeru di Jatim juga erupsi pada Kamis (3/4/2025).
Mengutip Kompas.com, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 07.09 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter di atas puncak kawah, mengarah ke timur dan tenggara.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 3 April 2025, pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).
Sebelumnya, pada Rabu (2/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 44 kali.
Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Ditlantas Polda: Kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat Anjlok
Bandung Barat, Beritasatu.com – Kunjungan wisatawan ke beberapa kawasan wisata di Jawa Barat, seperti Kawasan Lembang, Puncak Bogor, dan Pangandaran, pada libur Lebaran Idulfitri 2025 diklaim mengalami penurunan signifikan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Barat Kombes Pol Dodi Darjanto, saat memantau jalur wisata Lembang pada Kamis (3/4/2025).
Menurut Dodi, kepadatan kunjungan wisatawan ke beberapa destinasi wisata populer pada tahun ini terlihat lebih landai dibandingkan pada 2024 lalu.
“Tren kunjungan saat libur Lebaran justru lebih padat pada tahun lalu. Misalnya di Puncak, saya cek kemarin hanya ada sekitar 30.000 kendaraan. Tahun sebelumnya, jumlahnya bisa mencapai 100.000 hingga 120.000 kendaraan,” ujar Dodi saat ditemui di simpang Beatrix Lembang, pada Kamis (3/4/2025).
Selain Puncak Bogor, penurunan angka kunjungan juga terjadi di kawasan Lembang. Hal ini terlihat dari jumlah kendaraan yang memasuki kawasan wisata Lembang yang lebih sedikit dibandingkan dengan libur Lebaran pada tahun lalu.
“Hingga saat ini, arus lalu lintas di Lembang masih terkendali. Meski ada peningkatan, siang ini tercatat sekitar 5.000 kendaraan yang masuk ke Lembang, sedangkan kemarin hanya 4.000 kendaraan pada jam yang sama,” ungkap Dodi.
Tidak hanya di Lembang dan Puncak, penurunan kunjungan wisata juga terjadi di kawasan wisata pantai selatan Jawa Barat, seperti Pangandaran dan Sukabumi.
“Kunjungan ke Pangandaran dan Palabuhan Ratu memang sempat padat, tetapi hari ini sudah terurai,” tambah Dodi.
Berdasarkan prediksi pihaknya, puncak kunjungan wisata sudah terjadi pada H+2 sehingga pada H+3 angka kunjungan cenderung lebih landai dan perlahan menurun hingga arus balik selesai.
“Puncak kunjungan wisatawan terjadi kemarin, dan diprediksi hingga lusa masih banyak yang liburan,” kata Dodi.
Meski demikian, petugas di lapangan tetap siap mengantisipasi jika terjadi lonjakan kunjungan wisata yang tidak terduga di titik-titik kawasan wisata.
Berbagai langkah rekayasa lalu lintas, seperti sistem satu arah (one way) dan kanalisasi, akan diterapkan secara situasional jika diperlukan untuk mengurai kepadatan, seperti yang dilakukan di Lembang demi mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan pada momen libur Lebaran.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3017476/original/007049000_1578564284-20200109-Waspadai-Gelombang-Tinggi-dan-Banjir-Rob-IMAM-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Jabar, Nelayan Diminta Waspada
Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi hingga 2.5 meter di sejumlah wilayah perairan Jawa Barat.
Prakirawan BMKG, Siti Fadhilatunnisa mengungkap gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada Rabu, 2 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga Sabtu, 5 April 2025.
“Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 7-20 knot,” ucapnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 2 April 2025.
Sementara di wilayah Jawa Barat bagian utara, kata Siti, umumnya terpantau bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-15 knot.
“Selain itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta, Perairan Bekasi-Karawang, Perairan Subang, Perairan Tasikmalaya, dan Perairan Pangandaran yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” tutur Siti.
Berdasarkan pantauan BMKG, gelombang tinggi setinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi, Perairan Garut, Perairan Tasikmalaya, Perairan Cianjur, dan Perairan Pangandaran.
Di sisi lain, BMKG mengingatkan gelombang tinggi mencapai 1.25 meter dan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan.
“Kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1.5 meter,” ucap Siti.
-

H+3 Lebaran, 10 Ribu Kendaraan Melintas di Jalur Puncak
JABAR EKSPRES – Arus kendaraan menuju kawasan wisata puncak mengalami peningkatan di H+3 lebaran, Kamis (2/4).
Satlantas Polres Bogor mencatat, sebanyak 10 ribu kendaraan yang melintas baik arah puncak maupun sebaliknya.
KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa rekayasa lalu lintas mulai dari contaflow, ganjil genap, hingga penerapan sistem satu arah (one way).
Penerapan contaflow sendiri diterapkan pada pukul 06.00 WIB dari exit Tol Ciawi KM 46.400 untuk kendaraan yang ingin menuju Ciawi-Sukabumi.
BACA JUGA: Antisipasi Joki Jalanan, Tim Khusus Siaga di Jalur Alternatif Puncak
Kemudian, pemberlakuan ganjil genap dari simpang gadog dimulai pukul 06.00 dan pukul 07.00 WIB.
Lalu, dilanjutkan dengan penerapan rekayasa satu arah menuju kawasan wisata puncak hingga saat ini.
“Antrean sudah mencapai lebih 3 kilometer, maka kami berlakukan rekayasa one way sampai saat ini,”ujarnya.
Iptu Ardian menyebut, kendaraan yang melintas didominasi pengendara yang akan menuju ke kawasan puncak.
BACA JUGA: Pantau Langsung Lalin, 88 Ribu Kendaraan Masuk Kawasan Puncak hingga Rabu Malam
Untuk penerapan one way arah puncak itu diterapkan hingga melihat situasional peningkatan jumlah kendaraan.
“Kita akan melihat situasi peningkatan arusnya yg kami pantau nanti sampai dengan pukul 12.00. Apabila memang peningkatan arusnya cukup tinggi maka kita akan perpanjang one way arah atas untuk waktunya sedangkan nanti siang akan diberlakukan kembali langsung one way arah bawah,” pungkasnya.
-

Link CCTV Pantau Kepadatan Lalu Lintas Arus Balik Mudik Lebaran 2025
Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memperkirakan puncak arus balik Lebaran Idulfitri 1446 H terjadi antara tanggal 5 April atau 6 April 2025.
Adapun volume lalin pada puncak arus balik diperkirakan mencapai 276 ribu kendaraan atau naik 62% terhadap volume lalu lintas normal, atau naik 3% jika dibandingkan dengan volume lalu lintas pada puncak arus balik Lebaran 2024.
Arus balik diprediksi juga dimulai hari ini, Kamis 3 April 2025 dengan perkiraan jalan cukup lancar.
Bagi Anda yang mau memantau arus lalu lintas di sejumlah ruas tol secara langsung bisa memantau CCTV yang ada di ruas tol.
Dilansir dari laman resmi Kemenpu, Layanan CCTV ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol.
Setidaknya ada 77 CCTV yang terpasang di ruas tol tersebut menurut data Kementerian PU.
Diantaranya ada ruas tol Cikampek-Palimanan, Cimanggis-Cibitung.
Berikut ruas tol yang ada layanan cctv
6 Tol Dalam Kota (Kelapa Gading-Pulo Gebang)
Akses Tanjung Priok
Bakaheuni-Terbanggi Besar
Bali
Balikpapan-Samarinda
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu
Belawan-Medan-Tanjung Morawa
Bogor Ring Road Seksi I-IIIA (Sentul Selatan – Simpang Semplak)
BORR (Sentul Barat-Simpang Yasmin)
Cawang-Tj Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit
Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran
Ciawi-Sukabumi (Ciawi – Cibadak)
Cibitung-Cilincing
Cikampek-Palimanan
Cileunyi-Sumedang-Dawuan
Cimanggis-Cibitung
Cinere – jagorawi
Cipularang
Dalam Kota
Depok-Antasari
Gempol-Pandaan
Gempol-Pasuruan
Jakarta-Bogor-Ciawi
Jakarta-Cikampek
Jakarta-Tangerang
Jalan Layang MBZ
JORR 2 (Kunciran-Cengkareng)
JORR 2 (Serpong-Cinere)
JORR 2 (Serpong-Kunciran)
JORR E (Bambu Apus-Rorotan
JORR S
JORR W1
JORR W2 Utara (Kebon Jeruk – Ulujami)
JORR W2S (Pondok Ranji-Ulujami-Pondok Pinang)
JORR W2U (Ulujami-Kembangan)
Kanci-Pejagan
Kayuagung – Palembang – Betung (Kayuagung -Kramasan)
Kertosono – Mojokerto
Krian – Legundi – Bunder – Manyar (Krian – Legundi – Bunder)
Kualanamu-Tebing Tinggi
Kunciran-Serpong
Makassar Seksi 4
Manado-Bitung
Medan – Binjai
Mojokerto-Surabaya
Ngawi-Kertosono-Kediri
Padalarang-Cileunyi
Palembang – Indralaya
Palimanan-Kanci
Pandaan-Malang
Pasuruan-Probolinggo
Pasuruan-Probolinggo
Pejagan-Pemalang
Pekanbaru – Dumai
Pemalang-Batang
Pondok Aren-Serpong
Sedyatmo
Semarang – Batang
Semarang – Demak Seksi 2 (Sayung – Demak)
Semarang A/B/C
Semarang-Demak
Semarang-Solo
Semarang-Solo
Serang – Panimbang Seksi 1 (Serang – Rangkasbitung)
Serang – Panimbang Seksi 1 (Serang – Rangkasbitung)
Serpong – Balaraja Seksi 1
Serpong – Balaraja Seksi 1
Serpong – Cinere
Simpang Susun Waru – Bandara Juanda
Solo-Ngawi
Soreang-Pasirkoja
Soroja Integrasi
Surabaya-Gempol
Surabaya-Gresik
Tangerang-Merak
Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung
Ujung Pandang Seksi 1-3
Untuk cek lokasi CCTV di ruas tol bisa klik di sini https://mudik.pu.go.id/cctv-tol -
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5179439/original/046213700_1743568515-Duh__Ambulans_Dipakai_Warga_Buat_Mudik.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
VIDEO: Duh! Ambulans Dipakai Warga Buat Mudik
Sebuah mobil ambulans diberhentikan polisi saat menerobos arus lalu lintas di Jalur Arteri Parungkuda Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Saat dihentikan, ambulans tersebut diketahui tidak membawa pasien.
Ringkasan
-
/data/photo/2025/04/02/67ed43462fd79.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Potret Arus Mudik dan Wisata di Sukabumi, 14.515 Kendaraan Masuk Pada H+3 Lebaran Regional 2 April 2025
Potret Arus Mudik dan Wisata di Sukabumi, 14.515 Kendaraan Masuk Pada H+3 Lebaran
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Kasat Lantas Polres
Sukabumi
, AKP Arif Saepul Haris, mengungkapkan bahwa sekitar 14.515 kendaraan telah memasuki Sukabumi hingga Rabu (2/4/2025), atau H+3 Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Sebanyak 8.030 kendaraan tercatat masuk pada hari sebelumnya, dan hari ini, dari pagi hingga pukul 19.30 WIB, jumlah kendaraan yang masuk mencapai 6.485,” kata Arif saat ditemui awak media di
Exit Tol Bocimi
GT Parungkuda, Rabu (2/4/2025) malam.
Arif juga mengonfirmasi bahwa pada Rabu siang hingga sore, terjadi penumpukan kendaraan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda.
Penumpukan tersebut dimulai dari KM 70 Tol Bocimi Parungkuda, yang berjarak 2 KM dari pintu keluar tol.
“Ini masih dalam rangka
arus mudik
Lebaran dan wisata. Berdasarkan survei yang kami lakukan, 40 persen dari kendaraan menuju lokasi wisata, sementara 60 persen untuk mudik ke Sukabumi dan Cianjur,” lanjut Arif.
Sebagai langkah untuk mengatasi penumpukan kendaraan di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda, arus lalu lintas dialihkan untuk keluar melalui Exit Tol Cigombong.
Hingga Rabu malam, kepadatan yang sebelumnya terjadi di pintu Exit Tol Bocimi GT Parungkuda mulai terurai.
“Penutupan (Exit Tol Bocimi GT Parungkuda) dilakukan secara situasional jika arus lalu lintas terlalu tinggi.”
“Kami juga berkoordinasi dengan pihak Tol Bocimi. Hari ini, saya melakukan koordinasi untuk pemutupan hanya sekali, yaitu tadi pukul 14.00,” tegas Arif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.