kab/kota: Sukabumi

  • Kerugian akibat kebakaran rumah di Kebon Jeruk Jakbar capai Rp120 juta

    Kerugian akibat kebakaran rumah di Kebon Jeruk Jakbar capai Rp120 juta

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran rumah di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Minggu dini hari mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp120 juta.

    “Objek yang terbakar rumah tinggal dengan luas area kurang lebih 150 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp120 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Syarifudin menyebut, kebakaran rumah yang berada di Jalan Pahlawan II 33-65, RT01/RW05, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk ini diduga karena korsleting listrik.

    Informasi kebakaran diketahui pertama kali oleh warga sekitar bernama Herianto yang mendengar adanya letupan dari ruang tamu rumah tersebut sekitar pukul 00.15 WIB.

    “Saksi mendengar ada letupan dari rumah itu, lalu saksi mendatangi dan langsung membantu korban, evakuasi dari lantai dua karena penghuni belum menyadari telah terjadi kebakaran,” ujar Syafrudin.

    Kemudian Herianto melapor ke mertuanya yang merupakan Ketua RT 01/05, lalu para RT dan RW langsung menghubungi 112 untuk meminta bantuan.

    Gulkarmat Jakarta Barat menerima informasi kebakaran Minggu dini hari sekitar pukul 00.35 WIB. Lalu, pemadaman dimulai pukul 00.41 WIB.

    “Awal pemadaman dilakukan pukul 00.41 WIB, lalu api dilokalisir dini hari pukul 00.45 WIB, proses pendinginan mulai 00.48 WIB. Dan proses pemadaman berakhir pukul 01.29 WIB,” ucap Syarifudin.

    Syarifudin menyebut empat jiwa berhasil dievakuasi sehingga tak ada korban akibat kebakaran ini.

    Pihaknya mengerahkan sebanyak 25 personel dengan lima unit pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI sepekan, ekonomi 4,95 persen  hingga rute baru Transjabodetabek

    DKI sepekan, ekonomi 4,95 persen hingga rute baru Transjabodetabek

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama sepekan terakhir mulai dari ekonomi tumbuh 4,95 persen pada triwulan pertama 2025 hingga peluncuran rute baru Transjabodetabek yang bisa atasi kemacetan.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.

    Ekonomi Jakarta tumbuh 4,95 persen pada triwulan pertama 2025

    Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyatakan ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 4,95 persen pada triwulan pertama 2025 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional di angka 4,87 persen.

    “Ada tiga lapangan usaha yang menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi Jakarta secara year on year (yoy),” kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI targetkan pengguna transportasi umum naik 5-10 persen tiap tahun

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan angka pengguna transportasi umum naik lima hingga 10 persen setiap tahunnya.

    Pramono menyebutkan bahwa konektivitas transportasi di Jakarta sudah mencapai 91 persen. Namun penggunaan transportasi umum baru mencapai angka 21 persen.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pramono minta Satpol PP dan polisi cegah aksi tawuran

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian untuk mencegah terjadinya tawuran, seperti yang terjadi di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/5).

    “Jadi, tawuran di Jakarta ini ada dua cara pencegahan dan penanganannya. Saya sudah meminta Satpol PP untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah aksi tawuran yang ada,” kata Pramono saat dijumpai di wilayah Jakarta Selatan, Kamis.

    .Berita selengkapnya klik di sini

    Atasi kebakaran, Pramono minta tiap RT di Jakarta miliki dua APAR

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar setiap rukun tetangga (RT) di Jakarta memiliki dua alat pemadam api ringan (APAR) untuk mengatasi kebakaran yang sering kali terjadi.

    “Kita tahu di Jakarta ini banyak sekali daerah yang padat penduduk. Sehingga, ketika terjadi kebakaran kesulitan memadamkan api yang akhirnya masuk ke daerah padat penduduk,” kata Pramono di Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI luncurkan rute baru Transjabodetabek pekan depan

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meluncurkan rute baru Transjabodetabek pada pekan depan sebagai upaya menyelesaikan persoalan macet di Jakarta.

    “Untuk lima rute (Transjabodetabek) yang sudah kami sampaikan. Minggu depan atau dua minggu lagi, saya akan membuka rute baru,” kata Pramono saat dijumpai di Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah atas capaian kinerja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

    Apresiasi termasuk ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, karena menjadi provinsi dengan capaian tertinggi dalam realisasi pendapatan daerah, yakni sebesar 39,08 persen per 7 Mei 2025.

    Hal itu disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (8/5), sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Dia menekankan pentingnya belanja pemerintah, termasuk di tingkat daerah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, belanja daerah berdampak langsung pada peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga memperkuat daya beli dan menstimulasi pertumbuhan sektor swasta.

    “Saya melihat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat didukung sekali oleh konsumsi rumah tangga selain faktor-faktor lain, 50 persen lebih adalah konsumsi rumah tangga,” kata Tito.

    Selain Papua Tengah, sembilan daerah lainnya yang mencatat realisasi pendapatan APBD tertinggi antara lain Kalimantan Barat 35,92 persen, Jawa Barat 32,94 persen, Sumatera Utara 30,65 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 29,76 persen, Sulawesi Selatan 29,11 persen, Gorontalo 28,84 persen, Kalimantan Utara 28,76 persen, Kepulauan Bangka Belitung 27,64 persen, dan Bali 27,50 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Sumbawa Barat 46,96 persen, Tanah Laut 37,04 persen, Ciamis 36,34 persen, Barito Kuala 35,08 persen, Garut 34,70 persen, Ponorogo 34,48 persen, Melawi 34,17 persen, Puncak 33,89 persen, Malang 33,70 persen, dan Magetan 33,19 persen.

    Sementara di tingkat kota, yaitu Denpasar 34,52 persen, Baubau 33,95 persen, Banjarbaru 33,80 persen, Bukittinggi 33,33 persen, Batam 32,80 persen, Padang Panjang 32,67 persen, Banjar 32,53 persen, Tangerang Selatan 32,44 persen, Cimahi 30,95 persen, dan Payakumbuh 30,75 persen.

    Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan catatan bagi pemerintah daerah yang realisasi pendapatannya masih tergolong rendah. Ia mengimbau seluruh kepala daerah agar segera mendorong percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di daerah masing-masing.

    Adapun 10 provinsi dengan realisasi pendapatan terendah, yakni Papua Pegunungan 7,24 persen, Lampung 8,83 persen, Papua Barat Daya 9,25 persen, Bengkulu 9,85 persen, Papua 11,37 persen, Riau 12,34 persen, Jawa Tengah 12,72 persen, Aceh 13,30 persen, Papua Barat 15,96 persen, dan Sulawesi Barat 16,51 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yakni Batanghari 0,14 persen, Jayawijaya 0,35 persen, Lumajang 1,11 persen, Empat Lawang 2,38 persen, Mimika 3,14 persen, Semarang 3,81 persen, Cilacap 4,24 persen, Pakpak Bharat 4,31 persen, Aceh Tenggara 6,12 persen, dan Aceh Selatan 6,28 persen.

    Selanjutnya di tingkat kota, yaitu Tual 0,19 persen, Subulussalam 7,38 persen, Yogyakarta 9,37 persen, Pematangsiantar 10,54 persen, Sungai Penuh 13,49 persen, Samarinda 14,45 persen, Bontang 14,62 persen, Tebing Tinggi 14,82 persen, Lhokseumawe 14,88 persen, dan Cirebon 15,72 persen.

    Kemudian, 10 provinsi dengan realisasi belanja tertinggi, yakni Jawa Barat 21,91 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 21,73 persen, Sumatera Utara 20,64 persen, Banten 20,16 persen, Kepulauan Bangka Belitung 20,08 persen, Nusa Tenggara Barat 19,70 persen, Sulawesi Barat 18,84 persen, Gorontalo 18,45 persen, DKI Jakarta 18,00 persen, dan Sulawesi Selatan 17,65 persen.

    Lalu untuk kabupaten, yaitu Ciamis 33,42 persen, Pati 27,74 persen, Banyuwangi 27,06 persen, Sumbawa Barat 26,23 persen, Madiun 25,85 persen, Purbalingga 25,43 persen, Aceh Besar 25,39 persen, Wonogiri 25,35 persen, Bantul 25,15 persen, dan Ponorogo 24,96 persen.

    Sementara di tingkat kota, yakni Dumai 24,99 persen, Ternate 24,35 persen, Salatiga 23,83 persen, Cimahi 23,59 persen, Banjar 23,48 persen, Padang Panjang 23,34 persen, Banda Aceh 22,80 persen, Serang 22,77 persen, Batam 22,51 persen, dan Sukabumi 21,98 persen.

    Sedangkan 10 provinsi dengan realisasi belanja terendah, yakni Papua Tengah 4,69 persen, Lampung 5,67 persen, Papua Selatan 5,90 persen, Papua Barat 6,88 persen, Jawa Tengah 6,99 persen, Kalimantan Timur 7,39 persen, Sumatera Selatan 9,59 persen, Papua Barat Daya 9,65 persen, Riau 10,87 persen, dan Aceh 11,13 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Empat Lawang 1,69 persen, Buton Selatan 1,91 persen, Mamberamo Raya 2,17 persen, Keerom 2,41 persen, Lebong 2,45 persen, Dogiyai 2,51 persen, Lumajang 2,54 persen, Boven Digoel 3,08 persen, Muara Enim 3,35 persen, dan Aceh Selatan 3,40 persen. Di tingkat kota, yaitu Subulussalam 3,95 persen, Yogyakarta 6,39 persen, Pematangsiantar 7,91 persen, Samarinda 9,48 persen, Gunungsitoli 10,24 persen, Cirebon 10,71 persen, Tual 11,83 persen, Pagar Alam 12,30 persen, Sungai Penuh 12,57 persen, dan Tanjung Balai 13,26 persen.

    Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung soal peran Pemda dalam menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Sebagai bentuk dukungan konkret, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.12/2119/SJ tentang Dukungan Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

    “Tentunya kita harus dorong, kita dukung Kepala Badan Gizi Nasional agar terjadi percepatan untuk realisasi, artinya program-program beliau harus bisa dipercepat,” imbuhnya.

    Dalam rapat itu, turut hadir secara virtual Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

    Sementara itu, Mendagri didampingi oleh para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemendagri secara langsung. Adapun peserta rapat meliputi seluruh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia beserta jajaran masing-masing.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamentan Pede Swasembada Beras hingga Garam Dapat Terwujud pada 2025 – Page 3

    Wamentan Pede Swasembada Beras hingga Garam Dapat Terwujud pada 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong upaya swasembada pangan dan penguatan hilirisasi di sektor pertanian sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional dan peningkatan daya saing produk agroindustri.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mengatakan fokus utama diarahkan pada pencapaian swasembada untuk empat komoditas pokok, yakni beras, jagung, gula, dan garam, yang ditargetkan dapat terealisasi pada 2025.

    “Kita targetnya soal swasembada beras, swasembada jagung, swasembada gula, dan swasembada garam. Nah, begitu kita tahun ini insyaallah kita bisa capai,” kata Wamentan saat ditemui usai kunjungan kerja ke Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar di Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (9/5/2025).

    Seiring dengan itu, langkah-langkah strategis untuk hilirisasi komoditas pertanian juga mulai disiapkan secara paralel. Hilirisasi tidak hanya difokuskan pada sektor mineral dan energi, tetapi juga pada produk pertanian bernilai tinggi seperti kelapa, kakao, dan kopi. Pemerintah menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen terdepan dunia dalam komoditas-komoditas tersebut.

    “Maka berikutnya ini kita in parallel, bukan nunggu ini selesai, tapi sekarang pun kita sudah menyiapkan langkah-langkah apa, investasi apa, termasuk ini bagian dari hilirisasi yang dimau oleh presiden. Hilirisasi itu, hilirisasi sumber alam kita berbasis mineral dan migas, tapi juga hilirisasi di sektor agro,” ujar Wamentan Sudaryono.

    Pemerintah Susun Skema Investasi dan Pembiayaan Hilirisasi sektor Agro

    Adapun untuk mendukung transformasi ini, pemerintah tengah merancang skema investasi dan pembiayaan yang komprehensif. Pendekatan tersebut mencakup sinergi antara riset, penyediaan modal, dan penguatan infrastruktur pertanian. Modul-modul pembiayaan pun telah dipersiapkan untuk mengakselerasi implementasi program ini di lapangan.

     

  • Wamentan Pede Swasembada Beras hingga Garam Dapat Terwujud pada 2025 – Page 3

    Kementan Bidik Dana Peremajaan dari Pungutan Ekspor Kelapa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menilai jika pungutan ekspor kelapa diterapkan, maka dana yang terkumpul diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membantu petani melakukan peremajaan kebun kelapa, sehingga produktivitas bisa kembali ditingkatkan dan kesejahteraan petani terangkat.

    “Sehingga itu (dana hasil pungutan ekspor kelapa) yang bisa kita pakai untuk bantu rakyat untuk permajaan kelapa-kelapa kita. Karena kelapa-kelapa kita ini yang dipesisir-pesisir itu, kebanyakan udah tua-tua, udah tinggi-tinggi,” Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar di Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (9/5/2025).

    Adapun saat ini, kata Sudaryono, Kementan tengah mengkaji kebijakan pengenaan pungutan ekspor (PE) terhadap komoditas kelapa. Langkah ini diambil menyusul lonjakan harga kelapa di pasaran yang membuat komoditas ini semakin diminati, baik untuk kebutuhan ekspor maupun domestik.

    “Sekarang kan kelapa kan lagi diminati, kelapa kita, bahkan untuk kebutuhan domestik kita juga. Nah, ini sekarang lagi kita kaji supaya ada semacam tarif ekspor seperti sawit,” ujarnya.

    Sudaryono mengatakan, sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan kelapa di dalam negeri, Kementan mempertimbangkan penerapan skema pungutan ekspor serupa dengan yang berlaku pada komoditas sawit.

    Manfaat Pungutan Ekspor Kelapa

    Menurutnya, kebijakan ini dirancang untuk memberikan dampak positif terhadap industri kelapa secara menyeluruh, termasuk dalam hal keberlanjutan produksi.

    “Sekarang kan jadi perkebunan saja karena peruntukannya tidak hanya untuk sawit, tapi untuk komoditi perkebunan yang lain,” ujarnya.

    Wamentan menilai, rencana ini juga diarahkan untuk mendukung program peremajaan kelapa rakyat, terutama di wilayah pesisir. Banyak pohon kelapa di daerah tersebut diketahui sudah tua dan kurang produktif.

     

  • Viral, Sopir Truk Dipalak Parkir Rp50 Ribu di Pasar Sukabumi

    Viral, Sopir Truk Dipalak Parkir Rp50 Ribu di Pasar Sukabumi

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Tatang Mulyana mengatakan bahwa kedua jukir tersebut telah diamankan dan dimintai keterangan. 

    Dia menerangkan, dua orang tersebut diketahui merupakan orang yang tertangkap kamera saat melakukan dugaan pungutan liar (pungli) terhadap sopir truk tronton di Jalan Tipar, Citamiang, Kota Sukabumi minggu lalu.

    “Kedua orang ini merupakan dua orang yang terlihat di dalam video diduga memungut parkir dan memberikan selembar kwitansi senilai Rp25 ribu kepada seorang sopir truk tronton yang tengah melakukan turun muat barang di salah satu area parkir toko,” kata Tatang dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).

    Kepada polisi, kedua jukir tersebut mengakui perbuatannya yang telah melakukan pungli yang tidak sesuai dengan ketentuan tugas sebagai jukir.

    “Kedua orang tersebut telah mengakui perbuatannya melakukan pemungutan parkir tanpa karcis distribusi resmi dan tidak sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

    Terkait motif pungli itu, Tatang sebut masih melakukan penyelidikan serta melakukan pencarian terhadap sopir truk yang menjadi korban atas pungutan liar tersebut. Atas perbuatan yang dilakukan kedua Jukir tersebut, polisi melakukan pembinaan serta memberlakukan wajib lapor. 

    “Terhadap kedua jukir tersebut kami melakukan pembinaan serta memberlakukan wajib lapor,” tutupnya.

     

  • Jadi Emiten Baru di BEI, Cipta Sarana Medika Tbk Raup Dana Hasil IPO Rp69,960 Miiliar – Halaman all

    Jadi Emiten Baru di BEI, Cipta Sarana Medika Tbk Raup Dana Hasil IPO Rp69,960 Miiliar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini resmi mencatatkan masuknya emiten baru dari industri rumah sakit, PT Cipta Sarana Medika Tbk melalui pencatatan saham perdana dengan kode saham DKHH, Kamis, 8 Mei 2025.

    DKHH merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta dan kini mengelola rumah sakit tipe C di Kedungwaringin, Sukatanidan Cibadak, Jawa Barat.

    Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis mengatakan, pada IPO tersebut DKHH menawarkan 530.000.000 saham atau setara 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 persaham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp132 setiap saham.

    Jumlah seluruh nilai IPO DKHH ini adalah sebesar Rp69.960.000.000. DKHH juga menerbitkan sebanyak 265.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru DKHH. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

    Setiap pemegang 2 saham baru DKHH berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru DKHH dengan harga pelaksanaan sebesar Rp155 setiap saham.

    EMITEN BARU – Suasana pencatatan saham perdana (IPO) emiten baru PT Cipta Sarana Medika Tbk dengan kode DKHH di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025. Di IPO kali ini DKHH 530.000.000 lembar saham atau setara 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh

    Jumlah seluruh Hasil Pelaksanaan Waran Seri I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp41.075.000.000.

    Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk:

    Sebanyak Rp612.000.000 akan digunakan untuk belanja modal untuk merenovasi Rumah Sakit DKH Cibadak di Jl. Siliwangi No. 139, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang akan dikerjakan kontraktor terafiliasi, yaitu PT Wyn Karya Perkasa.

    Sebanyak Rp40.760.000.000 lainnya akan digunakan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area rumah sakit DKH Cibadak di lokasi yang sama.

    Kemudian, sebanyak Rp3.618.784.000 akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian CT-Scan, serta alat medis dan non-medis yang akan digunakan di gedung baru Rumah Sakit DKH Cibadak.

    Seluruh transaksi pembelian dilakukan dengan perusahaan yang bukan terafiliasi dengan perseroan, yaitu PT D&V International Makmur Gemilang.

    Sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding Perseroan serta pembayaran vendor obat/farmasi dengan mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO).

    DKHH Incar Pendapatan Rp165 Miliar

    Direktur Cipta Sarana Medika Tbk Octen Suhadi bilang, DKHH membidik pendapatan sebesar Rp 165 miliar dengan mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), 

    “Kemudian EBITDA mencapai 17,3 persen dan laba bersih sesuai dengan RKAP meningkat 191 persen secara tahunan dari raihan 2024,” jelasnya saat ditemui, Kamis (8/5). 

    Berdasarkan prospektus Initial Public Offering (IPO), DKHH membukukan pendapatan sebesar Rp 126,03 miliar pada tahun 2024. Ini meningkat 15,67% secara tahunan atau Year on Year (YoY). 

    Dari sisi bottom line, laba bersih periode atau tahun berjalan DKHH sebesar Rp 1,27 miliar sepanjang 2024. Ini turun 59,25% secara tahunan dari Rp 5,33 miliar. 

    Octen menyampaikan untuk raihan kinerja di kuartal pertama 2025, DKHH baru meraup pendapatan sebesar Rp 400 juta. Memang, periode ini cenderung lebih rendah. 

    “Pasien itu sedikit di kuartal pertama ini, biasanya akan meningkat setelah lebaran dan kami melakukan renovasi rumah sakit,” kata dia. 

    Octen bilang pada kuartal pertama ini, DKHH sudah melakukan renovasi sesuai dengan Presiden Nomor 59 Tahun 2024 agar bisa mengikuti ketentuan KRIS. Renovasi ini ditargetkan selesai pada 15 Mei 2025. 

    Laporan Reporter: Yuliana Hema | Sebagian artikel ini dikutip dari Kontan

     

     

  • 5 Fakta Kecelakaan Truk Dihantam Kereta Harina di Semarang: Truk Mendadak Berhenti, Satu Tewas – Halaman all

    5 Fakta Kecelakaan Truk Dihantam Kereta Harina di Semarang: Truk Mendadak Berhenti, Satu Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kereta api Harina relasi Bandung-Surabaya menabrak sebuah truk bernomor polisi AB 8226 AS di perlintasan Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis pagi, (8/5/2025).

    Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 04.40 WIB. Kala itu truk melaju dari arah Kecamatan Genuk dan melintasi perlintasan sebidang.

    Terdapat tiga orang di dalam truk yang sedang mengangkut kedelai itu. Salah satunya meninggal.

    Dikutip dari Tribun Jateng, berikut fakta-fakta kecelakaan yang melibatkan kereta api Harina dan sebuah truk.

    1. Truk dikemudikan oleh sopir pengganti

    Warga yang menyaksikan kecelakaan tersebut mengatakan truk nahas itu dikemudian oleh seorang sopir pengganti.

    “Anaknya saat itu gantiin bapaknya nyetir Baru dievakuasi sekitar pukul 06.30,” kata Sanas, warga sekitar.

    Sanas mengatakan anak sopir truk tewas karena kecelakaan itu. Korban meninggal di tempat kejadian.

    Kata Sanusi, kereta tidak melaju terlalu kencang saat peristiwa terjadi. Namun, laju kereta itu cukup kuat untuk membuat truk rusak parah dan menewaskan satu orang di TKP.

    Sopir itu bernama M. Akbar (20), warga Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat. Jenazahnya dibawa ke RSUP Kariadi.

    TRUK DITABRAK KA – Truk muatan kedelai tertabrak kereta api saat menerobos palang pintu diperlintasan kereta api Kaligawe, Semarang, Kamis (8/5/2025). Sopir truk tewas di tempat. (TribunJateng.com/Rezanda Akbar D.)

    2. Satu korban luka

    Dalam kecelakaan itu ada satu korban luka, yakni Edi (40) yang menjadi penumpang truk. Edi adalah ayah M. Akbar.

    Kepala Edi mengalami cedera ringan. Saat ini dia dirawat di RS Samsoe Hidajat.

    Kaur Bin Opsnal Satlantas Polrestabes Semarang AKP Ida Liesmawati mengatakan ada satu lagi penumpang dalam truk itu, tetapi dia tidak terluka.

    “Di dalam truk ada 3 orang, 1 orang meninggal, 1 orang luka ringan dan 1 orang tidak mengalami luka,” kata Ida.

    Sementara itu, Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo mengatakan M. Akbar terjepit di antara gerbong dan truk.

    Adapun ayahnya dan satu penumpang lainnya berhasil keluar untuk menyelamatkan diri.

    3. Truk terseret sekitar 50 meter

    Karena benturan kerasa dengan kereta, truk terseret hingga sekitar 50 meter.

    Satu ekskavator yang berada di TKP turut rusak parah karena tertabrak truk yang terseret itu.

    4. Truk mendadak berhenti

    Kompol Hengky Prasetyo mengatakan, berdasarkan keterangan petugas JPL Kaligawe, sirine telah dibunyikan dan palang pintu mulai menutup sebelum kecelakaan terjadi.

    Meski demikian, truk tetap berusaha melintas. Saat berada di atas rel, truk tiba-tiba herhenti.

    Sopir kesulitan mengganti ke gigi rendah karena terperosok di lubang rel.

    Beberapa saat kemudian truk itu itu ditabrak oleh kereta yang melaju dari arah barat.

    Menurut polisi, tidak ada indikasi kelalaian dari petugas palang pintu lantaran sistem peringatan sudah aktif sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

    5.  Arus lalu lintas sempat terganggu

    Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas dan perjalanan kereta api sempat terganggu. Arus normal kembali sekitar pukul 09.00 WIB.

    Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan selama proses evakuasi truk, sistem jalur tunggal kereta api diberlakukan secara bergantian karena satu jalur terdampak.

    Dia menyebut tim tanggap darurat KAI diterjukan ke TKP. Tim itu dibantu oleh personel TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Basarnas.

    “Pukul 07.05 WIB rangkaian KA Harina berhasil dievakuasi dan jalur sudah dapat dilalui kembali secara normal,” kata Franoto.

    Menurut dia, tidak ada korban dari pihak KAI maupun penumpang kereta.

    (Tribunnews/Febri/Tribun Jateng/Rezanda Akbar D)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ayah dan Anak Jadi Korban Kecelakaan Kereta di Kaligawe, Akbar Tewas Saat Gantikan Edi Nyetir Truk

  • Ayah dan Anak Jadi Korban Kecelakaan Kereta di Kaligawe, Akbar Tewas Saat Gantikan Edi Nyetir Truk

    Ayah dan Anak Jadi Korban Kecelakaan Kereta di Kaligawe, Akbar Tewas Saat Gantikan Edi Nyetir Truk

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kecelakaan maut di perlintasan sebidang Kaligawe, Kota Semarang, Kamis (8/5/2025) dini hari, menelan satu korban jiwa. 

    Korban yang meninggal dunia adalah M. Akbar (20), pengemudi truk bermuatan kedelai yang tertemper Kereta Api Harina relasi Bandung–Surabaya.

    Yang memilukan, korban ternyata merupakan anak kandung dari salah satu penumpang truk, Edi (40), yang selamat meski mengalami luka ringan. 

    Keduanya merupakan warga Kampung Babakan Panorasan, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Korban meninggal adalah anak dari korban selamat. Sang ayah berada di dalam truk bersama anaknya saat kejadian,” kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.45 WIB. Truk Isuzu putih bernopol AG 8226 AS melaju dari arah timur dan hendak menyeberang di perlintasan JPL Kaligawe. 

    Dari keterangan petugas JPL Kaligawe, meski sirine telah dibunyikan dan palang pintu mulai menutup, truk tetap mencoba melintas.

    Namun, saat berada di atas rel, truk mendadak berhenti. Diketahui, kendaraan tersebut kesulitan masuk gigi rendah karena terperosok di lubang rel.

    Tak berselang lama, KA Harina yang melaju dari arah barat langsung menghantam truk. Kendaraan terseret sejauh lima meter. 

    M.Akbar, pengemudi truk, terjepit di antara gerbong dan truk hingga meninggal dunia di tempat. Sementara sang ayah dan satu kenek lainnya berhasil keluar menyelamatkan diri.

    “Pukul 05.00 WIB, petugas Polsek Gayamsari tiba di lokasi untuk mengamankan TKP. Evakuasi truk dan korban dilakukan bersama tim Unit Laka Lantas Polrestabes Semarang,” lanjut Kompol Hengky.

    Jenazah M.Akbar dibawa ke Kamar Mayat RSUP Dr. Kariadi menggunakan ambulans PMI Kota Semarang sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi menyatakan tidak ada indikasi kelalaian dari petugas palang pintu karena sistem peringatan sudah aktif sebelum tabrakan terjadi.

    Kecelakaan ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas dan perjalanan kereta api, sebelum akhirnya jalur dinyatakan normal kembali sekitar pukul 09.00 WIB. (Rad)

  • Detik-detik Kecelakaan Kereta Api Vs Truk Kedelai di Kaligawe Semarang, 1 Orang Tewas

    Detik-detik Kecelakaan Kereta Api Vs Truk Kedelai di Kaligawe Semarang, 1 Orang Tewas

    Detik-detik Kecelakaan Kereta Api Vs Truk Kedelai di Kaligawe Semarang, 1 Orang Tewas

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis pagi (8/7/2025).

    Dalam sebuah rekaman CCTV, Sebuah truk berwarna putih yang mengangkut kedelai dihantam oleh Kereta Api (KA) Harina relasi Bandung-Surabaya sekira pukul 05.40 WIB.

    Kecelakaan ini memakan satu korban jiwa yaitu sang sopir truk.

    Sopir truk bernama M. Akbar yang merupakan seorang pria berusai 20 tahun asal Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.

    Diketahui ia mengalami luka parah di bagian kepala, kaki, dan tangan yang menyebabkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Saat ini jenazahnya dibawa ke Kamar Mayat RSUP Kariadi Semarang.

    Sementara itu, satu korban lainnya, Edi, yang berusia 40 tahun dan juga merupakan penumpang truk, mengalami cedera ringan di bagian kepala.

    Edi saat ini dirawat di RS Samsoe Hidajat.

    Kaur Bin Opsnal Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Ida Liesmawati, menjelaskan kecelakaan bermula saat truk melaju dari arah Kaligawe menuju Raden Patah.

    Meskipun palang kereta dan sirene sudah turun, truk tersebut nekat menerobos masuk ke perlintasan.

    Akibatnya, kecelakaan dengan KA Harina tidak dapat dihindari.

    Di dalam truk tersebut terdapat tiga orang, di mana satu orang meninggal, satu orang mengalami luka ringan, dan satu orang tidak mengalami luka.

    “Palang kereta dan sirine sudah turun dan truk ini nerobos masuk. Kemudian kereta api (Harina) melintas dan tidak terhindarkan lagi.”

    “Di dalam truk ada 3 orang, 1 orang meninggal, 1 orang luka ringan dan 1 orang tidak mengalami luka,” jelasnya