kab/kota: Sukabumi

  • Forkopimda Sukabumi dan Tokoh Lintas Agama Bersatu Redam Isu Pasca Insiden Perusakan Rumah Singgah

    Forkopimda Sukabumi dan Tokoh Lintas Agama Bersatu Redam Isu Pasca Insiden Perusakan Rumah Singgah

    Liputan6.com, Sukabumi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi menggelar silaturahmi dengan tokoh lintas agama se-Kabupaten Sukabumi di Pendopo Kabupaten Sukabumi pada Kamis (3/7/2025).

    Pertemuan ini diadakan untuk menanggapi insiden perusakan rumah singgah di Kampung/Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (28/6/2025) lalu, sekaligus memperkuat kerukunan antar umat beragama di Sukabumi.

    Bupati Sukabumi, Asep Japar (Asjap), dalam kesempatan tersebut menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi. Ia juga menambahkan bahwa situasi di Cidahu saat ini sudah kondusif. 

    “Jadi saya menyampaikan kepada semua jangan mudah terprovokasi, sing nyaah ka Sukabumi (sayangi Sukabumi), masyarakat Sukabumi. Untuk Cidahu sudah selesai tidak ada apa-apa,” ujar Asjap.

    Asjap menjelaskan bahwa upaya pencegahan telah dilakukan bersama pihak kepolisian dan pemerintah daerah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat. 

    Ia mengindikasikan bahwa insiden keagamaan tersebut sebetulnya berawal dari miss komunikasi. Menanggapi status bangunan rumah dirusak, Asjap meluruskan persepsi yang keliru di masyarakat. 

    “Sebetulnya ada miss komunikasi antara tempat ibadah dan rumah ibadah. Jadi itu bukan tempat ibadah, dan itu bukan gereja,” jelasnya. 

    Ia juga menegaskan bahwa bangunan tersebut adalah rumah, bukan tempat ibadah, dan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebagai tempat ibadah.

    Terkait kegiatan retret, Asjap menyatakan bahwa semua pihak telah berembuk dan langkah ke depan akan dibahas bersama. Mengenai aktor intelektual, Asjap enggan berkomentar lebih lanjut karena bukan kewenangannya, namun ia berharap tidak ada aktor di balik insiden tersebut.

    “Dari Sukabumi warga harus bersatu, apapun agamanya, Sukabumi dari dulu aman, damai, tentram bagi seluruh umat beragama,” imbuhnya.

     

  • Kebakaran Markas Ormas di Sukabumi, Sebuah Peringatan Penting tentang Keamanan Listrik

    Kebakaran Markas Ormas di Sukabumi, Sebuah Peringatan Penting tentang Keamanan Listrik

    Liputan6.com, Sukabumi – Sebuah insiden kebakaran melanda ruko yang difungsikan sebagai markas salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, pada Kamis (26/6/2025) malam. 

    Peristiwa ini, yang diduga kuat berasal dari korsleting listrik pada kabel antena televisi di lantai tiga gedung, menghanguskan sebagian besar lantai tersebut. 

    Meski tak ada korban jiwa, kejadian kebakaran ini menjadi pengingat serius bagi masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan rutin instalasi listrik. Api mulai terlihat sekitar pukul 19.25 WIB, dan dalam waktu singkat melahap lantai tiga ruko.

    Percikan api dari kabel antena televisi disebut-sebut sebagai pemicu awal, menunjukkan bahwa bahkan komponen kecil dalam instalasi listrik rumah tangga pun bisa menjadi sumber bahaya jika tidak dirawat dengan baik. 

    Rikrik Rustiana, Danru Alpha Damkar Kota Sukabumi, mengonfirmasi dugaan awal tersebut. Tim pemadam kebakaran Kota Sukabumi segera merespons dengan menurunkan tiga unit mobil pemadam, dan berkat kesigapan mereka, api berhasil dikendalikan sebelum menyebar lebih luas.

    “Dugaan api sementara, tadi ada saksi mata yang mungkin pertama melihat api ada antena dari atas dari kabel, dugaan sementara dari korsleting listrik yang terbakar mungkin lantai tiga yang di atas, ini kantor ormas,” kata Rikrik. 

    Ia juga menambahkan bahwa barang-barang elektronik di lantai tiga turut menjadi korban keganasan api.

    “Yang terbakar ini cuman bagian atas aja ruangan atas lantai tiga, alhamdulillah tidak sampai merembet ke ruangan yang lain,” terang dia. 

     

    Toko dan Agen BRI (Brilink) di Cilacap Dirampok, 2 Luka Tembak 100 Juta Melayang (Video Amatir Warga)

  • Izin Jadi ABK Berujung Terjebak Perdagangan Orang di Kamboja, Pemuda Sukabumi Disiksa dan Disekap

    Izin Jadi ABK Berujung Terjebak Perdagangan Orang di Kamboja, Pemuda Sukabumi Disiksa dan Disekap

    Setelah kejadian di China, Bagas menghilang tanpa kabar selama hampir setahun. Pada Jumat 27 Juni 2025, keluarga kembali menerima kabar dari Bagas. Ia sempat menelepon dan melakukan panggilan video singkat, mengabarkan bahwa ia baik-baik saja dan akan pulang ke Sukabumi karena kontrak kerjanya sudah habis.

    Namun, beberapa jam kemudian, di hari yang sama, keluarga menerima panggilan video mengejutkan dari nomor tak dikenal. 

    “Itu baru kita ditelepon di video call dengan kondisi adik saya di tali pakai tambang itu,” kata Rangga dengan nada khawatir.

    Dalam kasus TPPO ini, Bagas mengaku disekap di daerah Bavet, Kamboja, dan mengalami penyiksaan. Saat ditanya lebih lanjut mengenai lokasinya, adiknya seringkali disetrum dan dicambuk oleh para penyekapnya.

    “Waktu kami tanya, sama keluarga tanya, itu kan posisinya lagi disiksa tuh. Tiap nanya itu Kamboja-nya di mana, adik saya kan disetrum lagi, dicambuk lagi,” ungkapnya. 

    Ia juga menyebutkan bahwa tangan kanan adiknya mengalami luka akibat penyiksaan.

    Di Kamboja, Bagas dikabarkan seorang diri, meskipun ada teman sesama Sukabumi yang diketahui berada di satu wilayah perusahaan. Namun, teman tersebut tidak mau membocorkan lokasi penyekapan Bagas.

    “Di sana sendirian, terus tahu saya. Cuma ada, sebenarnya ada temannya yang satu Sukabumi. Cuma dia enggak mau membocorkan gitu. Tempatnya, lokasinya kayak gitu,” jelasnya. 

    Ia menambahkan bahwa ada seorang wanita berbahasa Indonesia yang merupakan tangan kanan bos penyekap Bagas.

     

  • Hendropriyono Prihatin Aksi Pembubaran Retret Keagamaan di Sukabumi: Perbuatan Kalian Melecehkan Hak Konstitusional – Page 3

    Hendropriyono Prihatin Aksi Pembubaran Retret Keagamaan di Sukabumi: Perbuatan Kalian Melecehkan Hak Konstitusional – Page 3

    Pihak pemilik rumah singgah yang berlokasi di Desa Tangkil, Kabupaten Sukabumi, memberikan klarifikasi terkait dugaan penggunaan fasilitasnya sebagai tempat ibadah tak berizin. Yongki Dien (56), penjaga sekaligus penanggung jawab rumah singgah, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

    Lantas, dia menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi pada Jumat (27/6/2025) itu.  Yongki Dien, yang telah tinggal di rumah singgah tersebut selama 4 tahun dan merupakan warga asli Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, menjelaskan bahwa ia berada di bagian belakang rumah saat insiden terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

    “Ada beberapa orang masuk ke dalam sini, cuma gerakan badan semua enggak pakai alat yang balikin ini. Tapi semua saya enggak kenal, yang saya kenal hanya Pak RT, Ketua Badan Kesejahteraan Masjid, sama Karang Taruna,” ungkap Yongki.

    Saat kejadian rumah dirusak, Yongki menambahkan bahwa ia diamankan keluar dari lokasi kejadian sekitar 15 menit dan dikawal oleh RT, warga sekitar, dan tetangga.  

    “Saya di sini sudah empat tahun, saya warga di sini juga Desa Tangkil, warga KTP sini. Kalau ini tetap rumah tinggal saya sama Ibu juga, ini tetap rumah tinggal,” tegasnya. 

    Menanggapi pernyataan mengenai fungsi rumah singgah untuk kegiatan keagamaan, ia dengan tegas membantah terkait kegiatan keagamaan rutin. Melainkan kegiatan keluarga besar pemilik rumah yang biasa dilakukan di rumah singgah itu. 

    “Enggak, ini cuma tempat Ibu aja istirahat. Cuma memang kadang-kadang tamu Ibu, keluarganya kan keluarga besar, kadang suka menginap sini. Jadi enggak ada yang istilah untuk kegiatan keagamaan besar,” tegasnya. 

    “Paling juga ada sewaktu libur, istilahnya enggak ada jadwal tetap. Kalau pas libur datang, tapi cuma kalau ada acara keluarga, doa makan langsung arisan, sudah selesai, enggak ada lagi,” tambah dia. 

    Mengenai acara yang berlangsung pada Jumat pagi, Yongki menjelaskan bahwa ia telah berkoordinasi dan melaporkan setiap kegiatan kepada RT setempat. 

    Yongki menambahkan bahwa kegiatan tersebut adalah retret untuk anak-anak berusia 10-14 tahun didampingi orang dewasa yang bersifat pembinaan mental dan diisi dengan permainan.

  • Kemenhub, KCI operasikan “skybridge” Bogor-Paledang permudah mobilitas

    Kemenhub, KCI operasikan “skybridge” Bogor-Paledang permudah mobilitas

    Jakarta (ANTARA) – Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengoperasikan skybridge Bogor-Paledang sebagai peningkatan konektivitas transportasi yang aman, nyaman dan berkelanjutan guna memudahkan mobilitas masyarakat.

    “Kami sudah resmikan pada 28 Juni lalu, peresmian skybridge ini merupakan tindak lanjut dari masa uji coba yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendukung integrasi antar layanan, yakni KRL Bogor Line dengan KA Pangrango dengan rute Bogor-Sukabumi,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Endang Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan selama dilakukan uji coba sebelumnya dalam kurun waktu 18-24 Juni 2025, tercatat rata-rata penumpang yang melintas menggunakan skybridge itu mencapai 1.500 hingga 2.500 penumpang per hari.

    Menurut dia, tingginya animo masyarakat selama uji coba tersebut menjadi indikator positif bahwa kehadiran skybridge Bogor-Paledang memberikan manfaat signifikan bagi kelancaran dan kenyamanan perjalanan penumpang, sekaligus mendukung integrasi antar layanan, yakni KRL Bogor Line dengan KA Pangrango dengan rute Bogor – Sukabumi.

    Pengoperasian fasilitas skybridge Bogor-Paledang akan dibagi menjadi dua tahapan, di mana tahap I dilaksanakan tanggal 28 Juni 2025 sedangkan tahap II dilaksanakan pada Agustus setelah tersedianya mesin “tap in” atau “tap out”.

    Kendati demikian berkaitan dengan fasilitas lift yang berada di Stasiun Bogor menuju skybridge, untuk sementara belum dapat beroperasi hingga menunggu ketersediaan dan proses instalasi mesin “tap in” dan “tap out”.

    “Bagi penumpang teman-teman difabel, pengguna kursi roda atau lansia yang akan melintas menggunakan skybridge, untuk sementara waktu mohon agar dapat menggunakan eskalator yang tersedia dengan pendampingan bantuan dari petugas yang berada di stasiun,” kata Endang.

    Ia juga mengatakan DJKA bersama PT KCI berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang terintegrasi, demi mendukung kemudahan mobilitas masyarakat serta mewujudkan sistem perkeretaapian nasional yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

    “Kami tentunya berharap masyarakat tidak hanya berperan sebagai pengguna, tetapi juga berperan secara aktif dalam berupaya untuk menjaga serta merawat fasilitas ini demi kepentingan dan kenyamanan kita bersama,” kata Endang.

    Sementara itu, Corporate Secretary Vice President KAI Commuter Joni Martinus mengatakan kemudahan dan kenyamanan pengguna merupakan hal yang penting dalam membangun ekosistem transportasi publik yang berkelanjutan.

    Ia mengatakan integrasi Stasiun Bogor sebagai stasiun pemberhentian terakhir commuter line dan Stasiun Paledang sebagai stasiun keberangkatan Kereta Pangrango memberikan dampak positif antar pengguna yang akan melanjutkan perjalanan.

    “‘Skybridge’ Bogor-Paledang sangat membantu untuk mobilisasi pengguna yang akan berpindah kereta api,” kata Joni.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI Daop 1 operasikan KA Pangrango ekonomi new generation

    KAI Daop 1 operasikan KA Pangrango ekonomi new generation

    ANTARA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mulai mengoperasikan kereta ekonomi tipe new generation untuk layanan Pangrango relasi Bogor-Sukabumi sejak 1 Juli 2025 lalu. Perbaikan sarana ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan mutu layanan kepada pelanggan.(Fadzar Ilham Pangestu/Yovita Amalia/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juli 2025

    Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses Bandung 2 Juli 2025

    Pemprov Jabar Tertibkan Tambang Ilegal: 118 Ditutup, 58 dalam Proses
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 118
    tambang ilegal
    di 16 kabupaten/kota di
    Jawa Barat
    telah ditutup, sedangkan 58 lainnya dalam proses.
    Adapun tambang ilegal tersebut setidaknya mengeksploitasi 11 komoditas, mulai dari pasir, batu gamping, tanah urug, emas, dan lain sebagainya.
    Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar,
    Bambang Tirtoyuliono
    , menerangkan bahwa jumlah tambang ilegal di wilayahnya hingga Desember 2024 sebanyak 176 lokasi.
    “Pelaku Pertambangan Tanpa Izin atau PETI didominasi 130 perseorangan dan 46 badan usaha,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
    Ia menyebutkan, lokasi tambang ilegal paling banyak berada di Kabupaten Sumedang sebanyak 31, Subang 24 lokasi, Kabupaten Bogor 23, Kabupaten/Kota Sukabumi 20 lokasi, dan sisanya di Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kota Tasikmalaya, serta Kabupaten Kuningan.
    Dinas ESDM
    Jabar menegaskan bahwa telah menindak seluruh tambang ilegal berdasarkan laporan dari masyarakat, dengan diberikan surat peringatan hingga penutupan.
    “Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus diperkuat untuk melindungi lingkungan dan mendorong pertambangan yang sesuai kaidah,” kata Bambang.
    Bambang mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya juga melakukan studi lapangan ke dua lokasi di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, untuk memperkuat pengawasan tambang di wilayahnya.
    Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, akan memperkuat pemahaman dan kemampuan pegawai dalam melakukan pengawasan tambang sehingga lebih efektif.
    “Harapannya, dengan semakin kuatnya kapasitas internal, Dinas ESDM Jabar bisa terus memastikan bahwa setiap kegiatan pertambangan di wilayah Jawa Barat berjalan dengan aman, sesuai aturan, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ucap Bambang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Juli 2025

    Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan Bandung 2 Juli 2025

    Perusakan Rumah Singgah di Sukabumi, 7 Orang Ditahan, Rusak Pagar hingga Kendaraan
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Kepala Kepolisian Polres
    Sukabumi
    , AKBP Samian, mengungkapkan bahwa
    tujuh tersangka
    dalam perusakan rumah atau vila di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini sudah ditahan di Polres Sukabumi.
    Samian mengatakan bahwa tujuh orang tersebut diduga terlibat melakukan perusakan di tempat para pelajar yang tengah retret.
    “Saat ini tujuh orang sudah kami amankan dan tentunya kami akan menangani prosesnya sesuai dengan ketentuan profesional,” kata Samian kepada awak media di Kantor Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025) siang.
    Lanjut Samian, ketujuh orang tersebut secara umum melakukan perusakan.
    “(Tujuh orang ini) perannya melakukan perusakan yang ada di lokasi dan melakukan tindakan aktif menyebabkan rusaknya barang,” papar Samian.
    Diketahui bahwa tujuh tersangka tersebut berinisial EM, UE, RN, MSM, MD, E, dan E.
    Mereka disangka merusak pagar, kendaraan, kaca jendela, gazebo, dan peralatan keagamaan.
    Samian kemudian memastikan bahwa situasi dan kondisi di lokasi kejadian kini sudah dipastikan aman dan kondusif.
    “Kami mengecek kembali memastikan tempat aman, tidak ada konflik lanjutan bagi penjaga
    rumah singgah
    atau vila (itu). Kami pastikan memberikan ketenangan kepada semua pihak,” kata Samian.
    Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (27/6/2025) lalu, rumah atau vila yang beralamat di Kampung Tangkil RT 4 RW 1, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sempat didatangi warga.
    Warga sempat mengira bahwa vila tersebut dijadikan tempat ibadah dan membubarkan aktivitas tersebut karena tak sesuai peruntukannya.
    Namun, di vila tersebut hanya sedang berlangsung kegiatan retret para pelajar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat.

    Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025 pukul 07.00 WIB hingga Jumat, 4 Juli 2025 pukul 07.00 WIB.

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot,” kata Prakirawan BMKG, Rangga Setya Pratama dalam keterangan tertulis pada Senin, 1 Juli 2025.

    Sedangkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan, angin dengan kecepatan berkisar 8-20 knot umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara. 

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan seribu, Perairan Cirebon, Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” ungkap Rangga.

    Menurut pengamatan BMKG, gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Seribu bagian utara, Perairan Indramayu, dan Perairan Bekasi-Karawang.

    Sementara gelombang tinggi berkisar 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi, Perairan Tasikmalaya, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut.

    Rangga mengingatkan gelombang dengan tinggi mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan.

    “Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” ucapnya.

    Selain itu, gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 21 knot berisiko terhadap keselamatan kapal ferry.

     

    Penulis: Arby Salim

     

     

  • Jawa Barat Berpotensi Diguyur Hujan Deras pada 1-6 Juli 2025, Ini Penyebabnya

    Jawa Barat Berpotensi Diguyur Hujan Deras pada 1-6 Juli 2025, Ini Penyebabnya

    Potensi hujan sedang hingga lebat/sangat lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagiaan wilayah berikut:

    Selasa, 1 Juli 2025: Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sukabumi

    Rabu, 2 Juli 2025: Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang

    Kamis, 3 Juli 2025: Kabupaten Bogor dan Kabupaten Majalengka

    Jumat, 4 Juli 2025: Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Majalengka

    Sabtu, 5 Juli 2025: Kabupaten Garut

    Minggu, 6 Juli 2025: Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Garut

    BMKG mengimbau untuk waspada dan antisipasi dini terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. 

    “Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometerologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” tulis BMKG.

     

    Penulis: Arby Salim