kab/kota: Sukabumi

  • Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 3,5%: Bekasi Rp5,88 Juta, Karawang Berapa?

    Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 3,5%: Bekasi Rp5,88 Juta, Karawang Berapa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Besaran kenaikan upah minimum baik di tingkat provinsi (UMP) maupun kabupaten/kota (UMK) 2026 akan diumumkan oleh pemerintah pada Desember ini, termasuk UMK Jabar 2026.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa regulasi terbaru terkait UMP 2026 sudah selesai dibahas, meskipun enggan menjelaskan waktu pengumumannya.

    “Regulasi sudah diparaf [ditandatangani],” ujar Airlangga singkat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Adapun, pemerintah menerapkan mekanisme baru dalam penetapan UMP, yakni dengan mempertimbangkan perhitungan kebutuhan hidup layak (KHL).

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan bahwa basis perhitungan KHL memungkinkan kenaikan upah minimum yang bergantung kondisi ekonomi setiap kabupaten/kota, biarpun berada dalam provinsi yang sama.

    “Bisa jadi ada yang lebih tinggi dari tahun lalu, tetapi bisa juga ada yang lebih rendah,” kata Yassierli di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Sementara itu, kalangan buruh mengkhawatirkan kenaikan UMP 2026 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban berujar bahwa belum ada titik temu antara pengusaha dan pekerja terkait rentang alfa dalam formula UMP 2026.

    Dia menyebut kenaikan UMP 2026 berpotensi hanya sebesar 3,5% dan ditempuh melalui diskresi presiden, sebagaimana kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5% yang diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Informasi yang kita dapatkan mengatakan kenaikan [UMP 2026] hanya 3,5%. Kemungkinan diskresi presiden akan berlaku lagi,” ujar Elly kepada Bisnis, Selasa (2/12/2025).

    Berikut daftar UMK 2026 di Jawa Barat (Jabar) Jika hanya naik 3,5%:

    Kota Bekasi: dari Rp5.690.752 menjadi Rp5.889.928
    Kabupaten Karawang: dari Rp5.599.593 menjadi Rp5.795.578
    Kabupaten Bekasi: dari Rp5.558.515 menjadi Rp5.753.063
    Kabupaten Purwakarta: dari Rp4.792.252 menjadi Rp4.959.980
    Kabupaten Subang: dari Rp3.508.626 menjadi Rp3.631.427
    Kota Depok: dari Rp5.195.721 menjadi Rp5.377.571
    Kota Bogor: dari Rp5.126.897 menjadi Rp5.306.338
    Kabupaten Bogor: dari Rp4.877.211 menjadi Rp5.047.913
    Kabupaten Sukabumi: dari Rp3.604.482 menjadi Rp3.730.638
    Kabupaten Cianjur: dari Rp3.104.583 menjadi Rp3.213.243
    Kota Sukabumi: dari Rp3.018.634 menjadi Rp3.124.286
    Kota Bandung: dari Rp4.482.914 menjadi Rp4.639.815
    Kota Cimahi: dari Rp3.863.692 menjadi Rp3.998.921
    Kabupaten Bandung Barat: dari Rp3.736.741 menjadi Rp3.867.526
    Kabupaten Sumedang: dari Rp3.732.088 menjadi Rp3.862.711
    Kabupaten Bandung: dari Rp3.757.284 menjadi Rp3.888.788
    Kabupaten Indramayu: dari Rp2.794.237 menjadi Rp2.892.035
    Kota Cirebon: dari Rp2.697.685 menjadi Rp2.792.103
    Kabupaten Cirebon: dari Rp2.681.382 menjadi Rp2.775.230
    Kabupaten Majalengka: dari Rp2.404.632 menjadi Rp2.488.794
    Kabupaten Kuningan: dari Rp2.209.519 menjadi Rp2.286.852
    Kota Tasikmalaya: dari Rp2.801.962 menjadi Rp2.900.030
    Kabupaten Tasikmalaya: dari Rp2.699.992 menjadi Rp2.794.491
    Kabupaten Garut: dari Rp2.328.555 menjadi Rp2.410.054
    Kabupaten Ciamis: dari Rp2.225.279 menjadi Rp2.303.163
    Kabupaten Pangandaran: dari Rp2.221.724 menjadi Rp2.299.484
    Kota Banjar: dari Rp2.204.754 menjadi Rp2.281.920

  • KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat 289.380 orang telah memesan tiket untuk perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan Kereta Api Lokal pada masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    “Data pemesanan tiket masih akan bertambah hingga hari keberangkatan,” kata Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT) Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Detty Nurfatma Kusumah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dari total pemesanan, lanjut dia, sebanyak 280.502 orang memesan tiket KAJJ, sementara 8.878 sisanya memesan tiket KA Lokal Pangrango.

    Detty mengatakan, pada masa angkutan Nataru kali ini yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, KAI Daop 1 Jakarta menyediakan 909.536 tempat duduk.

    Jumlah ini terdiri dari 367.020 tempat duduk untuk keberangkatan di Stasiun Gambir, 441.932 tempat duduk untuk keberangkatan di Pasar Senen, dan 100.584 tempat duduk untuk KA Lokal Pangrango dan Siliwangi.

    KAI Jakarta mengoperasikan total 1.530 perjalanan KAJJ, dengan rata-rata 85 perjalanan per hari. Sekitar 45 perjalanan per hari dari Stasiun Gambir, sisanya Stasiun Pasar Senen.

    Sementara untuk KA Lokal Pangrango relasi Bogor Paledang – Sukabumi PP dan Siliwangi relasi Sukabumi – Cipatat, KAI Jakarta mengoperasikan sebanyak 198 perjalanan.

    Selain kesiapan operasional kereta api, tambah Detty, KAI Jakarta juga menghadirkan berbagai program diskon sebagai bentuk apresiasi kepada penumpang antara lain diskon 30 persen untuk sejumlah KA Ekonomi komersial, diskon 20 persen untuk penumpang lansia, dan diskon 20 persen untuk penumpang disabilitas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Persaingan Mencari Kotoran Pun Makin Berat, Jasa Sedot WC Kian Sekarat

    Persaingan Mencari Kotoran Pun Makin Berat, Jasa Sedot WC Kian Sekarat

    Jakarta

    Bisnis sedot WC saat ini tampaknya sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini terlihat dari banyaknya tukang dan truk sedot WC yang hanya bisa mangkal menunggu panggilan pelanggan di sekitar Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur.

    Salah satu tukang sedot WC yang mangkal di kawasan itu, Rohman, mengatakan mereka memang kerap mangkal di titik-titik ini saat sedang tidak menerima pesanan. Setidaknya mereka hampir setiap hari menunggu pesanan di sana sejak pagi hari tanpa jam tetap, hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Kadang nggak ada yang pesan sama sekali, sampai sehari dua hari kita nggak ada yang datang kan. Kadang ada orang lewat, dia minta nomor kita dulu,” ucap Rohman saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (5/12/2025).

    Menurutnya kondisi sepi pesanan ini terjadi lantaran persaingan antar tukang sedot WC yang semakin sengit. Sebab menurutnya saat ini jasa sedot WC bukan usaha yang setiap hari dapat pesanan, namun jumlah tukang penyedia jasa semakin banyak.

    “Sekarang memang sudah banyak sih yang buka jasa sedot WC kan. Sudah banyak, di Buaran saja, kalau Sabtu-Minggu itu di perempatan banyak yang parkir di sana,” katanya.

    “Di Buaran tuh, di Perempatan parkirnya biasanya Sabtu-Minggu, kan. Kalau bukan Sabtu-Minggu kan nggak boleh di situ. Tapi kalau Sabtu-Minggu tuh penuh,” sambung Rohman.

    Belum lagi durasi rumah untuk memanggil kembali jasa sedot WC bisa sangat lama bergantung pada luasan septic tank. Untuk septic tank ukuran kecil, bisa penuh dalam waktu tiga bulan, namun untuk yang ukuran besar bisa sampai tahunan baru penuh dan memerlukan jasa sedot WC.

    “Kalau yang septic tank yang dalamnya cuma satu meter, itu biasanya ukuran satu kali satu, itu bisa tiga bulanan. Terus ada juga seperti kontrakan kan, otomatis septic tank-nya lebih gede. Itu bisa lama juga, ada yang sampai 6 bulan sekali, ada yang sampai 5 tahun gitu, resapannya dibikin lebar,” jelasnya.

    Untuk itu, tak jarang para tukang sedot WC memasang iklan jasanya di tiang-tiang jalan guna memperluas peluang mereka mendapatkan panggilan. “Kadang kita kan gitu. Kita sambil sedot di daerah situ, kita sebarin saja. Sedot di mana, dekat-dekat situ tempelin,” papar Rohman.

    Senada, tukang sedot WC lain yang kerap mangkal di dekat Samsat Jakarta Timur bernama Joni juga mengatakan dalam sehari dirinya belum tentu bisa menerima satu pelanggan pun.

    “Kalau sekarang seharian saja belum tentu dapat. Sekarang dapat dua sehari, sudah jago. Kalau dulu bisa empat, lima sehari,” kata Joni.

    Menurutnya kondisi dipengaruhi oleh sengitnya persaingan antar tukang sedot WC. Ditambah dengan model usaha yang tidak setiap hari jasanya diperlukan pelanggan, membuat pesanan pelanggan semakin tipis.

    “Makin lama kan mobil makin banyak, jadi saingannya semakin banyak,” ucapnya.

    Sehingga untuk bisa bertahan, Joni harus memperluas jangkauan layanan sedot WC-nya. Selama ada panggilan dan sepakat dengan harga jasa, ia siap jalan ke mana saja. Bahkan paling jauh, dirinya pernah menerima pelanggan sampai Depok hingga Sukabumi.

    “Sekarang terima bebas dari mana. Sampai Depok, sampai Sukabumi kalau ada panggilan, tergantung permintaan,” ungkap Joni.

    Tonton juga video “Viral Tawaran Jasa Nikah Siri di TikTok, Begini Respons MUI”

    (igo/fdl)

  • PLN IP menghadirkan biomassa sorgum di Pelabuhan Ratu

    PLN IP menghadirkan biomassa sorgum di Pelabuhan Ratu

    Langkah ini bukan sekadar penanaman, tetapi sebuah gerakan strategis yang menghubungkan energi hijau, ketahanan pangan, dan ekonomi kerakyatan.

    Jakarta (ANTARA) – PT PLN Indonesia Power (PLN IP), melalui Unit Bisnis Pembangkitan Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu (UBP JPR), menghadirkan tanaman sorgum sebagai bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung transisi energi bersih dan pemberdayaan masyarakat.

    Komitmen itu diwujudkan melalui kegiatan penanaman sorgum di Kampung Cipatuguran, Pelabuhan Ratu, yang melibatkan masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan.

    “Langkah ini bukan sekadar penanaman, tetapi sebuah gerakan strategis yang menghubungkan energi hijau, ketahanan pangan, dan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

    Dengan memanfaatkan sorgum sebagai bahan baku biomassa, PLN IP membuka jalan bagi pengurangan emisi karbon melalui program co-firing di PLTU, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani lokal.

    Menurut Bernadus, sorgum sebagai solusi yang menjawab dua tantangan besar sekaligus, yakni kebutuhan energi bersih dan kesejahteraan masyarakat.

    Dengan karakter yang adaptif terhadap lahan marginal dan iklim tropis, sorgum mampu tumbuh subur di berbagai kondisi, menjadikannya pilihan strategis untuk mendukung transisi energi sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

    Tanaman ini memiliki manfaat ganda yang nyata, sebagai sumber pangan alternatif, sorgum memberikan pilihan nutrisi yang sehat bagi masyarakat.

    Selain itu, batang dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, mendukung sektor peternakan di sekitar pembangkit.

    “Sorgum juga menjadi bahan baku industri, termasuk bioenergi, yang berperan penting dalam pengurangan emisi karbon melalui program co-firing di PLTU,” kata Bernadus.

    Sorgum turut mendukung ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan, fungsinya sebagai cover crop membantu menjaga kualitas tanah, mencegah erosi, dan meningkatkan kesuburan lahan.

    Budi daya sorgum membuka peluang pendapatan baru bagi petani lokal, menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.

    “Dengan semua keunggulan ini, sorgum bukan hanya tanaman, tetapi simbol sinergi antara energi hijau, ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Bernadus lagi.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Gatot Sugiharto menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif PLN IP tersebut.

    “Penanaman sorgum bukan hanya menambah pilihan sumber pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga kami. Ini adalah orkestrasi sempurna untuk membangun desa dan menata kota, langkah nyata pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Bernadus menambahkan program ini adalah bagian dari strategi besar transisi energi Indonesia.

    “Ini bukan sekadar proyek energi hijau, melainkan gerakan transformatif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Sukabumi dan lingkungan. Dukungan regulasi, investasi, dan komitmen semua pihak menjadi kunci kesuksesan scale-up program ini untuk mencapai dampak maksimal dalam agenda dekarbonisasi Indonesia,” katanya lagi.

    Senior Manager PLN IP UBP JPR Bowo Pramono menambahkan pemanfaatan biomassa melalui co-firing adalah salah satu strategi utama PLN untuk mendukung target net zero emission (NZE) 2060.

    “Scale-up operasional dilakukan secara bertahap dengan peningkatan rasio co-firing sebesar 5-10 persen, sambil terus memonitor kinerja dan optimalisasi berkelanjutan,” katanya pula.

    Ke depan, PLN Indonesia Power akan melanjutkan pendampingan kepada kelompok tani untuk memastikan budi daya sorgum berjalan produktif dan berkelanjutan.

    Selain itu, perusahaan membuka peluang kemitraan dengan berbagai pihak untuk memperluas pemanfaatan sorgum sebagai sumber biomassa, sehingga operasional pembangkit semakin ramah lingkungan.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir hingga 10 Desember

    Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir hingga 10 Desember

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pemutakhiran peringatan dini mengenai potensi curah hujan tinggi dan banjir di berbagai wilayah Indonesia periode awal Desember. Kondisi cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

    Peringatan dini ini berlaku untuk periode hingga 10 Desember 2025, mencakup klasifikasi wilayah waspada, siaga, dan awas, serta prediksi mendetail mengenai daerah yang berpotensi mengalami banjir kategori tinggi. Simak informasi lengkap mengenai wilayah yang perlu diwaspadai dan prediksi potensi bencana hidrometeorologi berikut ini.

    Wilayah dengan Klasifikasi Awas-Waspada Hujan

    BMKG telah melakukan klasifikasi potensi curah hujan tinggi yang berlaku untuk periode 1 hingga 10 Desember 2025. Klasifikasi ini membagi wilayah menjadi tiga tingkat kesiapsiagaan, yaitu Awas, Siaga, dan Waspada.

    Menurut BMKG, wilayah yang berada dalam klasifikasi Awas meliputi beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Status ini mengindikasikan tingkat bahaya tertinggi, di mana curah hujan diprediksi sangat tinggi dan memerlukan langkah mitigasi segera.

    Sementara itu, klasifikasi Siaga diterapkan pada beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Papua dan Papua Barat. Potensi curah hujan tinggi juga perlu diwaspadai di wilayah-wilayah yang masuk kategori Waspada, yang meliputi beberapa kabupaten atau kota di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Banten, Jawa Barat (Jabar), DI Yogyakarta (DIY), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Papua Barat (Papbar).

    Daerah dengan Potensi Banjir Kategori Tinggi

    Berdasarkan data prediksi BMKG, sejumlah kabupaten/kota yang memiliki potensi banjir kategori tinggi pada Desember 2025 tersebar di beberapa pulau, antara lain:

    Pulau Jawa: Kabupaten Pandeglang (Kec. Carita, Cibalung, Cikaliung, Cikeusik, Cigeulis, dll.), Kabupaten Cirebon (Kec. Dukupuntang), dan Kabupaten Sukabumi (Kec. Cibitung, Kec. Surade).Pulau Sulawesi: Kabupaten Gowa (Kec. Pattallasang, Kec. Parangloe, dll.), Kota Makassar (Kec. Biringkanaya, Kec. Bontoala, dll.), Kabupaten Maros (Kec. Bantimurung, Kec. Bontoa, dll.), Kabupaten Pangkep (Kec. Balocci, Kec. Bungoro, dll.), Kabupaten Bone (Kec. Tellolimpoe), Kabupaten Takalar (Kec. Pattallasang), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Kec. Wertamrian), dan Kabupaten Kepulauan Sangihe (Kec. Kendaghe, Kec. Tabukan Utara, dll.).Pulau Sumatra: Kabupaten Bangka (Kec. Riau Silip, Kec. Mebalong), Kabupaten Bangka Barat (Kec. Jebus, Kec. Parit Tiga), dan Kabupaten Belitung (Kec. Membalong).Pulau Kalimantan: Kabupaten Ketapang (Kec. Delta Pawan, Kec. Matan Hilir Selatan, dll.), Kabupaten Landak (Kec. Air Besar), Kabupaten Sanggau (Kec. Entikong, Kec. Meliau), dan Kabupaten Bengkayang (Kec. Seluas, Kec. Siding).Indonesia Timur: Kabupaten Maluku Tenggara (Kec. Kei Besar, Kec. Kei Besar Selatan, dll.), Kabupaten Mimika (Kec. Iwaka, Kec. Kuala Kencana, dll.), dan Kabupaten Tual (Kec. P. Dulah Utara, Kec. Kei Besar Utara Utara).

    Masyarakat di seluruh wilayah yang disebutkan di atas, khususnya yang tinggal di dekat daerah aliran sungai atau lereng perbukitan, diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan melakukan upaya pencegahan dini.

    (wia/imk)

  • Bapanas salurkan ribuan paket pangan bagi warga kurang mampu di Jakbar

    Bapanas salurkan ribuan paket pangan bagi warga kurang mampu di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendistribusikan 2.330 paket bantuan pangan kepada warga kurang mampu di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis.

    “Bantuan pangan ini upaya pemerintah untuk bantu penuhi kebutuhan dasar masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Lurah Sukabumi Selatan, Anjas Umaryadi di Jakarta.

    Pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran.

    “Beberapa hari sebelumnya kami telah mengkoordinasikan teknis pendistribusian bantuan ini kepada Perum Bulog, para pengurus lingkungan dan petugas distribusi untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana,” kata dia.

    Anjas menambahkan, penerima bantuan di Kelurahan Sukabumi Selatan sebanyak 2.330 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut untuk periode Bulan Oktober dan November 2025.

    Masing-masing menerima bantuan dua karung beras berisikan masing-masing 10 kilogram dan empat liter minyak goreng.

    “Alhamdulillah kegiatan pendistribusian bantuan selama dua hari ini dapat berjalan lancar, kemarin baru sekitar 90 persen penerima yang mengambil, hari ini sudah 100 persen kita salurkan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Rendam 2 Desa di Gunungguruh Sukabumi, Puluhan Rumah Terdampak

    Banjir Rendam 2 Desa di Gunungguruh Sukabumi, Puluhan Rumah Terdampak

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (4/12/2025) sore, menyebabkan banjir di dua desa. Sedikitnya, 20 rumah warga di Desa Cikujang dan Desa Gunungguruh terendam air dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.

    ​Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, banjir diakibatkan oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras yang berlangsung cukup lama.

    “Penyebab sementara, air meluap akibat cuaca ekstrem berupa hujan intensitas tinggi dan diperparah oleh adanya penyempitan Sungai Ciburial,” jelas Daeng.

    Lokasi yang terdampak yakni, Kampung Ciburial RT 02/RW 01, Desa Cikujang yang merendam 10 rumah, dengan 8 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Dua KK dilaporkan telah mengungsi ke tempat saudara.

    ​Sementara itu, di Kampung Ciburial RT 55 dan 56/RW 11, Desa Gunungguruh, 10 rumah terendam, dengan 10 KK terdampak.

    Meskipun puluhan rumah terendam, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa ini.

    ​”Penyebab kejadian adalah hujan deras yang cukup lama mengakibatkan luapan debit air cukup tinggi sehingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian air kurang lebih 80 cm,” kata Daeng Sutisna, Kamis (4/12/2025) malam.

     

  • Mentan Amran: Indonesia umumkan swasembada pangan 31 Desember

    Mentan Amran: Indonesia umumkan swasembada pangan 31 Desember

    Yang menarik, beras yang ada di gudang itu adalah hasil produksi petani Indonesia,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, Indonesia siap mengumumkan swasembada pangan untuk komoditas strategis seperti beras dan jagung pada 31 Desember 2025 pukul 12.00 WIB sesuai target nasional.

    Amran menegaskan, capaian swasembada dapat diwujudkan karena produksi nasional meningkat dan distribusi pangan semakin stabil, sehingga ketahanan pangan Indonesia berada pada posisi yang kuat dan terjaga.

    “Insya Allah kita berdoa, kita bisa umumkan swasembada nanti. Di tanggal 31 Desember jam 12.00 kita umumkan bahwa Indonesia swasembada,” kata Mentan Amran di sela-sela pelepasan bantuan kemanusiaan 207 truk logistik untuk daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera di Jakarta, Kamis.

    Ia menjelaskan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,8 juta ton menjadi jumlah tertinggi sepanjang sejarah, dan diperkirakan tetap stabil hingga akhir tahun di kisaran 3,7 juta ton. CBP tersebut berada di seluruh gudang Perum Bulog.

    Ia menambahkan, capaian stok tinggi tersebut merupakan pencapaian penting karena menunjukkan konsistensi produktivitas petani yang terus meningkat dan mencerminkan keberhasilan program strategi nasional pangan.

    Menurutnya, yang membuat capaian itu semakin penting adalah fakta bahwa seluruh beras di gudang Bulog merupakan hasil produksi petani Indonesia, tanpa ketergantungan impor untuk memperkuat cadangan nasional.

    “Yang menarik, beras yang ada di gudang itu adalah hasil produksi petani Indonesia,” ucap Amran.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan potensi produksi beras sepanjang Januari hingga Desember 2025 mencapai 34,79 juta ton, melonjak 4,17 juta ton atau naik 13,6 persen dibanding tahun 2024 (YoY).

    “Peningkatan potensi produksi beras Januari hingga Desember 2025 ini utamanya disumbang oleh peningkatan pada subround I yaitu di periode Januari hingga April 2025 yang meningkat sebesar 26,54 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, Senin (1/12).

    Angka tersebut berdasarkan hasil amatan Kerangka Sampel Area (KSA) Oktober 2025, yang memprediksi produksi gabah kering giling (GKG) sepanjang Januari-Desember 2025 mencapai 60,37 juta ton atau naik 13,61 persen

    Untuk potensi panen terbesar diperkirakan terjadi di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara di Sumatera, wilayah potensial meliputi Lampung, Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Potensi signifikan juga terlihat di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Kalimantan Barat.

    Pada level kabupaten/kota, daerah dengan potensi panen terbesar antara lain Subang, Indramayu, Karawang, Bekasi, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur, Cirebon dan Garut.

    Selanjutnya, Demak, Ngawi, Bojonegoro, Madiun, Aceh Utara, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Oku Timur, Sambas, Pinrang, serta Luwu Timur.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dipicu Cuaca Ekstrem dan Sampah

    Dipicu Cuaca Ekstrem dan Sampah

    Liputan6.com, Sukabumi – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu 3 Desember 2025 mengakibatkan banjir limpasan yang merendam rumah warga dan fasilitas pendidikan, serta tanah longsor menutup sebagian akses jalan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengonfirmasi bahwa masalah drainase dan penyumbatan sampah turut memperparah kejadian. ​Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Yoseph Sabaruddin menjelaskan, kerentanan wilayah ini meningkat karena faktor non-alam.

    ​”Penyebab utama kejadian ini adalah cuaca ekstrem, yaitu hujan deras dan angin kencang. Namun, kami juga menemukan adanya penyumbatan sampah disertai saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik di beberapa lokasi, yang memperparah terjadinya banjir limpasan,” ujar Yoseph, melansir Antara, Kamis (4/12/2025).

    ​Menurut laporan dari Pusdalops-PB BPBD Kota Sukabumi, sedikitnya lima titik banjir limpasan terjadi di Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang, Kelurahan Warudoyong Kecamatan Warudoyong, dan Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum.

    “Selain itu, satu titik longsor terjadi di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Limusnunggal, dan satu insiden atap rumah ambruk dilaporkan di Kelurahan Baros,” ucap Yoseph.

    Dampaknya, lanjut dia, ​satu unit rumah warga milik Sandi Andriansyah, dihuni 1 KK, 4 jiwa dilaporkan terendam. Kemudian, ​beberapa ruangan di PAUD dan MDTA Safinatul Falah tergenang.

     

    Fokus edisi (03/12) mengangkat beberapa topik pilihan di antaranya, Sepekan Banjir Rendam Ribuan Rumah, Nasib Pengungsi di Wilayah Terisolir, Antusias Warga Ikuti Nikah Massal Gratis.

  • Angkutan Barang Dibatasi Mulai 19 Desember 2025, Ini Daftar Ruasnya

    Angkutan Barang Dibatasi Mulai 19 Desember 2025, Ini Daftar Ruasnya

    Berikut daftar jalan non tol yang terkena pembatasan operasional angkutan barang:

    1. Sumatera Utara:

    a) Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei Rampah

    b) Sei Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau

    c) Medan – Berastagi

    d) Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea

    2. Riau :

    a) Bts. Sumatera Utara/Riau – Pekanbaru – Bts. Riau/Jambi

    b) Pekanbaru – Bangkinang – Bts. Riau/Sumatera Barat

    3. Jambi dan Sumatera Barat:

    a) Jambi – Tebo – Dharmasraya – Padang

    b) Padang – Bukit Tinggi – Bts. Riau/Sumatera Barat

    c) Bts. Riau/Jambi – Jambi – Bts. Jambi/Sumsel

    4. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung:

    a) Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/ Lampung – Bujung Tenuk – Bandar Lampung – Bakauheni

    b) Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/Lampung – Bujung Tenuk – Sukadana – Bakauheni

    5. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak

    6. Banten:

    a) Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan

    b) Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto

    c) Serang – Pandeglang – Labuhan

    7. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon

    8. Jawa Barat:

    a) Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar

    b) Nagreg – Kadungora – Leles – Garut

    c) Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon

    d) Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur – Bandung

    e) Padalarang – Gadog – Bangkong – Cimahi

    f) Karawang – Subang – Indramayu – Cirebon

    g) Sukabumi – Pelabuhan Ratu – Jampang – Cianjur – Garut – Tasikmalaya – Pangandaran – Banjar

    h) Subang – Lembang – Bandung

    9. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes

    10. Jawa Tengah:

    a) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak

    b) Tegal – Purwokerto

    c) Bawen – Magelang – Yogyakarta

    d) Solo – Klaten – Yogyakarta

    11. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi

    12. Yogyakarta:

    a) Yogyakarta – Wates

    b) Yogyakarta – Sleman – Magelang

    c) Yogyakarta – Wonosari

    d) Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles)

    13. Jawa Timur:

    a) Pandaan – Malang

    b) Probolinggo – Lumajang

    c) Madiun – Caruban – Jombang

    d) Banyuwangi – Jember

    14. Bali: Denpasar – Gilimanuk