kab/kota: Sukabumi

  • BJB-PWRI luncurkan kartu ATM Co-Branding untuk pensiunan Indonesia

    BJB-PWRI luncurkan kartu ATM Co-Branding untuk pensiunan Indonesia

    Kartu ini memberikan manfaat ganda, baik sebagai alat transaksi maupun identitas resmi anggota

    Bandung (ANTARA) – Bank Jawa Barat-Banten (Bank BJB) memperkuat perannya sebagai mitra strategis komunitas masyarakat dengan meluncurkan kartu ATM Co-Branding bersama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) yang ditujukan untuk mendorong inklusivitas pensiunan Indonesia.

    Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Herfinia di Bandung, Kamis, menjelaskan program yang peluncurannya dilakukan bertepatan dengan peringatan HUT ke-63 PWRI di Gedung Graha Wredatama Jakarta pada 5 Oktober 2025 itu, merupakan langkah strategis pihaknya dalam mendorong inklusi keuangan bagi segmen pensiunan.

    Di mana kartu Co-Branding ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi perbankan seperti penarikan tunai, transfer, hingga pembayaran tagihan secara praktis, tetapi juga menjadi kartu tanda anggota (KTA) resmi PWRI, lengkap dengan desain identitas organisasi.

    “Kartu ini memberikan manfaat ganda, baik sebagai alat transaksi maupun identitas resmi anggota,” katanya.

    Herfinia, menyebutkan bahwa co-branding ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas layanan ke segmen pensiunan.

    “BJB ingin menghadirkan layanan yang lebih inklusif dan mudah dijangkau, khususnya untuk masyarakat senior,” katanya.

    Kehadiran kartu yang bisa digunakan untuk transaksi perbankan dan identitas PWRI ini juga dinilai memberikan nilai emosional bagi para anggota, karena menjadi simbol penghormatan atas kontribusi mereka terhadap pembangunan bangsa.

    Pengurus Besar PWRI, kata Herfinia, menyambut baik kolaborasi ini dan menyampaikan apresiasi terhadap Bank BJB yang dinilai telah menghadirkan inovasi layanan yang menyentuh langsung kebutuhan komunitas pensiunan.

    Melalui kerja sama ini, tambah dia, Bank BJB juga mempertegas posisi sebagai bank yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat melalui program-program yang bersifat sosial dan humanis.

    “Strategi Co-Branding seperti ini merupakan bentuk nyata dari semangat Tumbuh Bersama Masyarakat yang diusung Bank BJB,” ujarnya.

    Herfinia mengungkapkan Bank BJB berharap kolaborasi serupa dapat dikembangkan bersama komunitas lain di masa depan, sebagai bagian dari upaya mendorong pemerataan akses ke layanan keuangan di seluruh lapisan masyarakat.

    Dalam acara peluncuran program 5 Oktober 2025 itu juga dilakukan penyerahan simbolis kartu ATM Co-Branding yang dilakukan oleh Ketua Umum PB PWRI Prapto Hadi dengan didampingi Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumer Bank BJB Maman Rukmana, kepada Kepala Staf Kepresidenan Qodari selaku anggota kehormatan PWRI, Ketua PWRI Provinsi Jawa Barat, Ketua PWRI Provinsi Banten, Ketua PWRI Kota Bandung, Ketua PWRI Kabupaten Garut, Ketua PWRI Kabupaten Majalengka, Ketua PWRI Kabupaten Karawang dan Ketua PWRI Kabupaten Sukabumi.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gaduh Walikota Sukabumi Berkata Kasar di Forum Resmi, Bikin DPRD Panas Tuntut Minta Maaf

    Gaduh Walikota Sukabumi Berkata Kasar di Forum Resmi, Bikin DPRD Panas Tuntut Minta Maaf

    Liputan6.com, Sukabumi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, Wawan Juanda, menuntut Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki untuk segera menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka.

    Tuntutan ini disampaikan menyusul viralnya isu mengenai ucapan yang dinilai tidak pantas, bahkan tergolong ucapan kasar, yang dilontarkan Wali Kota kepada perwakilan DPRD dalam sebuah pertemuan resmi pekan lalu.

    Wawan Juanda menyampaikan sikap resmi lembaganya pada Selasa (14/10/2025). Ia menegaskan bahwa pernyataan ini bertujuan untuk meluruskan isu yang beredar sekaligus menyatakan sikap resmi DPRD.

    “Kami menyesalkan ucapan Bapak Wali Kota Ayep Zaki terhadap Lembaga DPRD sebagai wakil rakyat yang terjadi pada hari Rabu, 8 Oktober 2025,” ujar Wawan.

    Ia menjelaskan, insiden itu terjadi di sebuah ruangan khusus sebelum acara pelantikan lima pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi. Saat itu, Wawan sebagai Ketua DPRD dan Opik mewakili Komisi I hadir dalam pertemuan tersebut.

    “Saat itu, saya sendiri sebagai Ketua DPRD dan juga Pak Opik mewakili Komisi I diundang. Tiba-tiba beliau (Wali Kota) menyampaikan diskusi satu arah dan melontarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas bagi seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan masyarakat,” jelasnya.

    DPRD menekankan bahwa perbedaan pandangan dalam dinamika pemerintahan adalah hal yang wajar. Namun, perbedaan tersebut semestinya disampaikan dengan bahasa yang santun, saling menghormati, dan menjunjung tinggi etika serta tata krama dalam bernegara.

    “Untuk menjaga suasana kondusif dan mencegah terulangnya kejadian serupa, kami berharap Bapak Wali Kota Sukabumi segera menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka sebagai bentuk tanggung jawab moral dan keteladanan seorang pemimpin daerah,” tegas Wawan.

    DPRD juga menegaskan posisi kelembagaan mereka sebagai mitra sejajar dengan eksekutif, bukan bawahan, dan bukan pula lawan politik.

    “Kami sama-sama sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. Tentunya kami menuntut agar setiap komunikasi antar lembaga dijaga dalam koridor etika dan kehormatan saling menghargai,” imbuhnya.

  • Peternak di Sukabumi Mengeluh, Ikan Nila Sulit Dilirik Jadi Menu MBG

    Peternak di Sukabumi Mengeluh, Ikan Nila Sulit Dilirik Jadi Menu MBG

    Liputan6.com, Jakarta Peternak ikan nila di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengeluhkan sulitnya menyalurkan hasil panen ke program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    Keluhan ini muncul meskipun produksi ikan mereka melonjak drastis berkat bantuan teknologi digital, saat saat Panen Raya Tech-Enabled Fisheries di Kampung Cipancur, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (15/10/2025).

    Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Telaga Ikan Abdul Agus Salim menyatakan, bantuan teknologi Mikrobubble Aerator dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah meningkatkan kadar oksigen terlarut (Dissolved Oxygen atau DO) kolam hingga 3 ppm dalam waktu semalam.

    “Kalau tanpa teknologi, DO kolam sangat kecil, sampai nol koma. Dengan bantuan Mikrobubble Aerator, produksi nila terus meningkat. Dalam satu siklus (3 bulan) di kelompok saya saja, kami bisa panen 40 ton per hektare,” ujar Abdul Agus Salim.

    Meskipun hasil panen melimpah, Pokdakan Telaga Ikan menghadapi tantangan besar dalam pemasaran.

    Mereka telah mencoba menyuplai hasil panen ke program MBG di Kabupaten Sukabumi dengan mem-fillet ikan nila berukuran 300-500 gram.

    “Kami baru menyuplai satu dapur MBG. Dalam satu minggu, dapur itu hanya mampu menyerap 400 kilogram ikan nila hidup. Ketika sudah di-fillet, ini hanya 3 persen dari total produksi kami yang bisa diserap oleh dapur tersebut,” keluhnya.

    Di Kabupaten Sukabumi terdapat lebih dari 250 dapur yang melayani program MBG. Abdul Agus Salim berharap ikan nila dapat menjadi menu wajib dalam program tersebut.

    “Kami sudah mencoba negosiasi ke dapur-dapur lain, tetapi masih terkendala persetujuan,” ungkapnya.

    Menurutnya, jika satu dapur dapat menyerap 400 kilogram, maka 100 dapur akan membutuhkan 40 ton.

    “Ini adalah angka yang luar biasa, sehingga hasil kami bisa diserap oleh dapur MBG di daerah kami sendiri,” tambah dia.

    Pihaknya optimistis ketika budidaya terus dikembangkan dan hasilnya melimpah, pasarnya pun ada.

    “Kami ingin dari pemerintah ada dorongan agar ikan nila menjadi menu wajib, walau hanya sebulan sekali,” ungkapnya.

  • Komdigi dan Banoo Tebar IoT, Produktivitas Peternak Ikan di Sukabumi Naik 40%

    Komdigi dan Banoo Tebar IoT, Produktivitas Peternak Ikan di Sukabumi Naik 40%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan perusahaan rintisan Banoo menebar 60 perangkat yang terhubung ke internet (internet of things) kepada peternak ikan nila yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan pemanfaatan teknologi IoT dalam budi daya perikanan merupakan salah satu bentuk digitalisasi yang langsung menyentuh masyarakat. Perangkat IoT dalam budi daya ikan di Kabupaten Sukabumi terbukti meningkatkan produksi ikan nila hingga 40 persen.

    “Ini adalah bentuk pemanfaatan digitalisasi yang langsung diterapkan dalam use case di lapangan oleh para pembudidaya Ikan Nila,” kata Meutya, dikutip Rabu (15/10/2025).

    Melalui program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital Sektor Perikanan Budidaya, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 60 perangkat IoT Microbubble Aerator kepada 8 Pokdakan di 8 desa dan 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.

    Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai target program yang dimulai pada awal tahun ini karena merupakan salah satu kabupaten penghasil ikan nila terbesar di Provinsi Jawa Barat.

    Alat ini dapat meningkatkan kadar oksigen dalam kolam budi daya hingga 60 persen dan menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen dibandingkan kincir air konvensional.

    Menurut Meutya, penggunaan alat IoT ini juga memberikan kemudahan kepada para pembudidaya ikan karena kemampuannya untuk memantau parameter-parameter penting dalam kolam budi daya, seperti kadar oksigen dan suhu.

    “Ibu-ibu bisa ngurus anak juga sambil memantau bagaimana kondisi kolam-kolam ikan nilanya. Adanya koneksi internet membuat Bapak/Ibu bisa melihat kadar oksigen, suhu, dan sebagainya hanya dari ponsel,” jelasnya.

    Meutya menegaskan bahwa program ini merupakan bukti satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya untuk para pembudidaya ikan.

    “Menjelang satu tahun pemerintahan Pak Prabowo, kita lihat panennya naik. Gagal panen bisa dicegah. Alatnya juga mudah digunakan,” tuturnya.

    Meutya juga mengajak para pelaku startup untuk menciptakan inovasi pada sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah, seperti di bidang ketahanan pangan.

    “Ketahanan pangan jadi salah satu yang kita fokuskan. Bagaimana menggunakan teknologi seperti IoT dan kecerdasan artifisial untuk mendukung program-program Asta Cita Bapak Presiden,” tandasnya.

    Kehadiran Kemkomdigi dalam kegiatan panen raya ini bertujuan untuk memastikan digitalisasi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di daerah.

    “Kami ingin memberi semangat, memberikan kepercayaan bahwa digitalisasi harus digunakan di tingkat use case langsung, jangan hanya ada di perkotaan tapi juga masuk ke desa-desa,” tegasnya.

    Teknologi IoT Microbubble Aerator merupakan teknologi IoT yang membantu menghasilkan gelembung berukuran mikro untuk meningkatkan unsur oksigen terlarut dan kualitas air.

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan startup digital Banoo.

  • Daftar 50 PSN Jalan Tol Era Prabowo, Ada Proyek Warisan Jokowi

    Daftar 50 PSN Jalan Tol Era Prabowo, Ada Proyek Warisan Jokowi

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan 50 Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Daftar PSN.

    Dikutip dari salinan Permenko tersebut, Rabu (15/10/2025), secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 228 PSN yang ditetapkan melalui aturan tersebut, di mana PSN tersebut dikelompokan ke dalam 14 kelompok.

    Khusus di sektor jalan dan jembatan, tercatat ada sebanyak 50 PSN, mulai dari pembangunan jalan bebas hambatan di Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) hingga Jaringan Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ). Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) menjadi salah satu proyek yang termasuk di dalamnya.

    Dalam catatan detikcom, Tol Getaci sendiri merupakan salah satu PSN warisan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang rencana pembangunannya telah terdengar sejak 2020 silam. Setelah sebelumnya sempat beberapa kali gagal lelang, proyek ini tengah dalam tahap riviu untuk kemudian dilelang kembali.

    “KPBU kita belum ada yang mau lelang kan ya. Kita lagi siapin semuanya kayak Getaci, Gilimanuk-Mengwi, sedang kita siapkan semuanya,” ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

    Pemerintah juga berencana kembali memangkas prioritas pembangunan tersebut. Untuk tahap awalnya, pembangunan akan diprioritaskan sampai ke Tasikmalaya. Sebelumnya pemerintah juga pernah memangkas prioritas pembangunannya hanya sampai Ciamis, yang mana seharusnya sampai Cilacap.

    Sebelum pembangunannya dipangkas, Tol Getaci sepanjang 206,65 km ini menelan anggaran Rp 56,2 triliun. Kemudian setelah dipangkas menjadi hanya sampai Ciamis atau sepanjang 108 km menjadi Rp 37,64 triliun. Belum diketahui berapa biaya pembangunan hingga Tasikmalaya.

    Penyesuaian tersebut dilakukan dalam rangka menggaet minat investor untuk masuk dan mengeksekusi proyek tersebut. Pembangunan Tol Getaci 206,65 km dengan anggaran Rp 56,2 triliun dinilai menjadi salah satu faktor sulitnya mencari investor mengingat nilainya yang cukup besar.

    Selain Tol Getaci, Tol Gilimanuk – Mengwi di Bali menjadi salah satu warisan PSN Jokowi lainnya yang kini masuk ke proyek strategis Prabowo. Mirip seperti Tol Getaci, Tol ini juga telah beberapa kali gagal lelang.

    Berdasarkan riviu sebelumnya, tol sepanjang 96,84 kilometer itu membutuhkan investasi senilai Rp 25,4 triliun. Saat ini Tol Gilimanuk-Mengwi masih dalam tahap riviu ulang, sebelum akhirnya dilelangkan.

    Berikut 50 Proyek Jalan Tol yang Masuk Daftar PSN Prabowo:

    1. Jalan Tol Serang – Panimbang Provinsi Banten

    2. Jalan Tol Pandaan – Malang Provinsi Jawa Timur

    3. Jalan Tol Manado – Bitung Provinsi Sulawesi Utara

    4. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda Provinsi Kalimantan Timur

    5. Jalan Tol Medan – Binjai – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    6. Jalan Tol Pekanbaru – Kandis – Dumai – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Riau

    7. Jalan Tol Kisaran – Tebing Tinggi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    8. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Aceh

    9. Jalan Tol Binjai – Langsa – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Aceh dan Sumatera Utara

    10. Jalan Tol Bukittinggi – Padang Panjang – Lubuk Alung – Padang – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Barat

    11. Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukittinggi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau

    12. Jalan Tol Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Prapat – Tarutung – Sibolga – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    13. Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan

    14. Jalan Tol Jambi – Rengat – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Jambi dan Riau

    15. Jalan Tol Rengat – Pekanbaru – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Riau

    16. Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Selatan

    17. Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu

    18. Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Provinsi Sumatera Selatan

    19. Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan Provinsi Jawa Barat

    20. Jalan Tol Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang Provinsi Jawa Barat

    21. Jalan Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Banten

    22. Jalan Tol Serpong – Cinere Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat

    23. Jalan Tol Cinere – Jagorawi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    24. Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Provinsi Jawa Barat

    25. Jalan Tol Cibitung – Cilincing Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    26. Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    27. Jalan Tol Serpong – Balaraja Provinsi Banten

    28. Jalan Tol Semanan – Sunter – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    29. Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    30. Jalan Tol Duri Pulo – Kampung Melayu – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    31. Jalan Tol Kemayoran – Kampung Melayu -bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    32. Jalan Tol Ulujami – Tanah Abang – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    33. Jalan Tol Pasar Minggu – Casablanca – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    34. Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo Provinsi Jawa Timur

    35. Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Provinsi Jawa Timur

    36. Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar Provinsi Jawa Timur

    37. Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    38. Jalan Tol Semarang – Demak Provinsi Jawa Tengah

    39. Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah

    40. Pembangunan Fly Over dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong Provinsi Jawa Timur

    41. Jalan Tol Ngawi – Kertosono – Kediri Provinsi Jawa Timur

    42. Jalan Tol Depok – Antasari (termasuk Bojonggede – Salabenda) Provinsi Jawa Barat

    43. Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulon Progo Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    44. Jalan Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin – Salabenda) Provinsi Jawa Barat

    45. Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah

    46. Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat

    47. Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Negara – Pekutatan – Soka – Mengwi Provinsi Bali

    48. Pembangunan Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru/New Priok Eastern Access (NPEA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    49. Pengembangan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, M.Sc. Section Harbour Road II (Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur – Pluit (Elevated))Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    50. Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung: a. North – South Link Bandung; dan b. Bandung Inter Urban Toll Road Provinsi Jawa Barat

    (kil/kil)

  • Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Polres Sukabumi menangkap lima orang terduga pelaku perburuan liar di wilayah Kecamatan Surade dan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Para pelaku disebut-sebut menggunakan senjata api rakitan jenis cuplis untuk berburu babi hutan tanpa izin resmi.

    Kapolres Sukabumi, AKBP Samian mengatakan, penangkapan ini sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang resah atas aktivitas berburu liar di sekitar lahan pertanian warga dan kekhawatiran atas penggunaan senjata api rakitan.

    “Aktivitas seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan masyarakat,” ujar AKBP Samian, Selasa (14/10/2025).

    Penangkapan dilakukan pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB di Kampung Salenggang, Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade.

    Dari tangan mereka, polisi menyita lima pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis cuplis, enam butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, dan empat tas yang digunakan untuk membawa senjata.

    Kelima pelaku masing-masing berinisial H (31), M (43), D (30), I (55), dan Hd (57). Mereka diduga telah beberapa kali melakukan perburuan di sejumlah lokasi.

    Mulai dari Gunung Wayang, Solokan Pari, Pasirtengah, Batukarut, Pasir Gancleng, hingga kawasan Vila Amanda Ratu dan Pandan.

  • Cerita Sukses Petani Muda Sukabumi Raup Untung Besar dari Budidaya Edamame

    Cerita Sukses Petani Muda Sukabumi Raup Untung Besar dari Budidaya Edamame

    Liputan6.com, Jakarta Tren cemilan sehat seperti kacang edamame telah membuka peluang ladang cuan baru bagi para petani, termasuk dari kalangan milenial.

    Rasanya yang gurih dan manis, juga menjadikan edamame pilihan menu populer di restoran dan kafe.

    Di Kabupaten Sukabumi, budidaya edamame telah berkembang di beberapa lokasi. Salah satu contoh sukses terletak di Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit, yang dikelola oleh Kelompok Tani Langit Firdaus.

    Indra Risandi (27), perwakilan dari kelompok tani tersebut, menjelaskan bahwa mereka melihat peluang pasar yang besar dan belum tergarap maksimal sebagai pemicu untuk memulai budidaya edamame. Inisiatif ini dimulai sejak tahun 2021.

    Mulanya, hanya 10 kilogram bibit yang didistribusikan kepada sesama petani. Seiring waktu dan proses panjang, budidaya bibit pun membuahkan hasil.

    “Kami berupaya agar hanya perlu membeli bibit sekali saja. Hingga tahun 2025 ini, kami berhasil membudidayakan bibit secara mandiri dari sebagian hasil panen yang sudah matang,” terang Indra, Selasa (14/10/2025).

    Lahan seluas tiga hektare dialokasikan untuk edamame dan berbagai jenis sayuran. Dengan mengaplikasikan sistem tanam klaster, kelompok tani ini mampu melakukan panen edamame setiap dua minggu sekali. Rata-rata hasil panen per periode berkisar antara 200 hingga 700 kilogram.

    Indra menambahkan, meskipun waktu panen normalnya adalah tiga bulan sekali, sistem klaster memungkinkan penanaman dan pemanenan dilakukan secara bergantian, sehingga frekuensi panen bisa ditingkatkan. Target mereka selanjutnya adalah mencapai panen mingguan.

    Edamame yang ditanam di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut ini diklaim memiliki kualitas unggul, baik dari segi bobot maupun rasa.

    “Ada perbedaan kualitas, bobotnya lebih besar, dan rasanya lebih manis. Kami berasumsi bahwa semakin baik kualitas tanah di dataran tinggi, semakin optimal pertumbuhan edamamenya,” ungkapnya.

    Menurut Indra, budidaya edamame relatif mudah, sama seperti menanam tanaman lainnya.

    Mereka berkomitmen penuh pada metode pertanian organik, tidak menggunakan pestisida maupun pupuk kimia.

    “Semua proses budidaya, dari awal hingga akhir, menggunakan prosedur organik. Kami membuat kompos, POC (Pupuk Organik Cair), bahkan pengusir hama pun kami racik dari bahan-bahan organik,” kata dia.

    Melihat permintaan pasar yang tinggi namun pasokan yang masih minim, Indra turut mengajak generasi muda (Gen Z) untuk terlibat dalam proses panen.

    Tujuannya adalah agar mereka dapat menghargai perjalanan komoditas, dari tanah hingga tersaji di meja makan.

    “Ternyata, ketika kita mampu mengolah, mengemas dengan baik, dan menjual sendiri, dampaknya secara ekonomi sangat positif. Generasi muda kini mulai menyadari potensi ini, apalagi dengan memanfaatkan media sosial untuk memperluas akses pasar,” ungkap Indra.

  • ‘Habib Gadungan’ Curi Sarung Santri di Bogor Diduga Alami Gangguan Kejiwaan

    ‘Habib Gadungan’ Curi Sarung Santri di Bogor Diduga Alami Gangguan Kejiwaan

    Jakarta

    Polisi mengungkap pria bernama Heru (53) yang mengaku habib dan mengambil sarung santri di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat, ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Berdasarkan keterangan mantan istrinya, Heru disebut mengalami depresi.

    Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin mengatakan Heru disebut mengalami gangguan kejiwaan lantaran sempat mempelajari ‘ilmu’ namun belum tuntas.

    “Hasil interogasi dan profiling terhadap laki-laki yang mengaku bernama Heru tersebut ada informasi dari mantan istrinya wilayah Sukabumi bahwa didapat keterangan mengalami depresi atau gangguan kejiwaan karena mempelajari ilmu yang belum tuntas,” kata Didin, Selasa (14/10/2025).

    Didin mengatakan para santri tidak melanjutkan kasus itu ke ranah hukum. Usai sarung dikembalikan, Heru dikembalikan ke pihak keluarga.

    “Namun hanya meminta sarung sebanyak tiga buah dikembalikan dan Heru diminta untuk tidak datang lagi ke pesantren di Ciburuy. Kemudian pihak Polsek mengembalikan tiga buah sarung tersebut kepada santri, dan Heru dikembalikan kepada pihak keluarga,” tuturnya.

    Didin mengungkap Heru mulanya datang ke sebuah pesantren dengan mengaku sebagai habib. Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/10) malam. Heru kemudian meminta secara paksa sarung milik santri.

    “Karena curiga, keesokan harinya warga mencari kebenaran orang tersebut adalah sebagai habib,” ungkapnya.

    Setelah mengetahui bahwa Heru bukanlah habib, warga mencari keberadaannya. Kemudian Heru ditemukan di wilayah Caringin dan langsung mengamankannya.

    “Sebelumnya laki-laki yang mengaku habib tersebut sempat meminta sarung secara paksa di sebuah pesantren sebanyak tiga sarung bekas kepada santri,” tuturnya.

    Santri sempat memberikannya karena sempat percaya bahwa Heru adalah habib. Namun setelah lihat ada kejanggalan, kemudian warga bergerak dan berhasil membuktikan bahwa Heru bukan habib.

    “Laki-laki tersebut ditanya oleh Habib Usman terkait silsilah habaib, namun laki-laki tersebut tidak bisa menjelaskan silsilah kehabibannya, dan tidak ada garis keturunan habib,” bebernya.

    (rdh/eva)

  • Cuaca Ekstrem Nagrak Sukabumi: Angin Kencang Hancurkan Rumah Warga, Satu Jam Kemudian Longsor Datang

    Cuaca Ekstrem Nagrak Sukabumi: Angin Kencang Hancurkan Rumah Warga, Satu Jam Kemudian Longsor Datang

    Liputan6.com, Sukabumi – Cuaca ekstrem kembali melanda Kabupaten Sukabumi. Dalam laporan harian yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat dua insiden bencana alam terjadi di Kecamatan Nagrak pada Senin (13/10/2025).

    Bencana tersebut meliputi angin kencang yang merusak pemukiman dan disusul kejadian tanah longsor.

    Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menerangkan, kejadian pertama adalah angin kencang yang menerjang Kampung Kadalmeteng RT 025/RW 005, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Penyebab kejadian ini adalah cuaca ekstrem. Angin kencang dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan rumah warga. Kami masih dalam proses pendataan detail kerugian materiil, namun tidak ada korban jiwa dilaporkan,” ujar Daeng Sutisna.

    Berselang satu jam kemudian, bencana susulan berupa tanah longsor terjadi. Pukul 16.00 WIB, longsor menimpa Kampung Lamping Cikolawing RT 002/RW 008, Desa Nagrak Selatan, yang juga berada di Kecamatan Nagrak.

    “Longsor di Nagrak Selatan dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang turun di wilayah tersebut. Tim kami sudah berada di lokasi untuk melakukan penanganan awal dan memastikan keamanan warga di sekitar titik longsor,” tambahnya. 

     

  • Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Liputan6.com, Sukabumi – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) berhasil mengangkut 115,5 kilogram sampah, mayoritas anorganik, dari kawasan konservasi dalam kegiatan Operasi Bersih (Opsih) dan Penertiban Pendakian Ilegal pada 11-12 Oktober 2025. Opsih ini dilaksanakan di sepanjang Jalur Pendakian Selabintana hingga Alun-Alun Suryakencana.

    Humas BBTNGGP, Agus Deni menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan.

    “Tujuan utama Opsih ini adalah menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan kawasan. Selain menekan timbulan sampah, kami juga meningkatkan pengawasan untuk mencegah aktivitas pendakian ilegal,” ujar Agus Deni, di Sukabumi, Senin (13/10/2025). 

    Operasi pembersihan dan penertiban ini melibatkan 43 personel dari multipihak, termasuk Petugas Balai Besar TNGGP, TNI/Polri, komunitas pencinta alam, volunteer lingkungan, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar.

    Tim Opsih dibagi menjadi empat kelompok dan ditempatkan di titik-titik strategis, di antaranya Pos Cigeuber, Pos Cileutik, Pos Simpang Gemuruh, dan Alun-alun Suryakencana. Di Pos Cigeuber, tim juga fokus pada penghadangan pendakian ilegal.

    “Dari seluruh rangkaian kegiatan, total 15 karung sampah berhasil diturunkan dengan berat mencapai 115,5 kg,” katanya.

    Sampah di Gunung Gede yang ditemukan didominasi oleh sampah anorganik, seperti plastik kemasan makanan, botol minuman, dan perlengkapan pendakian yang ditinggalkan oleh pengunjung.

    Melalui kegiatan ini, BBTNGGP menegaskan komitmennya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Opsih juga dijadikan sarana edukasi bagi masyarakat dan komunitas pendaki.

    “Kami mengimbau seluruh pengunjung dan komunitas pendaki untuk mematuhi prosedur resmi, tidak meninggalkan sampah, serta bertanggung jawab menjaga kelestarian TNGGP,” katanya.

    Pihaknya berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat terus berlanjut demi pengelolaan taman nasional yang bersih, aman, dan berkelanjutan.