kab/kota: Sukabumi

  • Menkop apresiasi dukungan Muslimat NU dalam program Makan Bergizi Gratis

    Menkop apresiasi dukungan Muslimat NU dalam program Makan Bergizi Gratis

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop apresiasi dukungan Muslimat NU dalam program Makan Bergizi Gratis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 20:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi komitmen Muslimat NU dalam mendukung salah satu program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). 

    “Terlebih lagi, Muslimat NU memiliki Koperasi An-Nisa yang bisa turut serta mendukung berjalannya program melalui koperasi,” kata Menkop, usai menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, di kantornya, Jakarta, Jumat (6/12).

    Lebih jauh, Menkop Budi Arie menekankan pentingnya keterlibatan koperasi dalam penyediaan bahan baku seperti telor, beras, susu dan lainnya hingga terlibat dalam distribusinya pada program MBG. 

    Oleh sebab itu dia meminta agar dilakukan validasi koperasi-koperasi aktif yang siap untuk terlibat dalam program tersebut. “Kita berharap koperasi menjadi bagian dari ekosistem ini, sehingga harus diorganisir secara bagus karena ini program nasional yang memiliki multiplayer effect yang sangat besar bagi masyarakat,” ujar Menkop Budi Arie.

    Menkop Budi Arie menyebut Kabupaten Sukabumi bisa dijadikan sebagai percontohan karena ekosistemnya sudah terbentuk dengan baik. Bahkan, koperasi-koperasi yang ada di Sukabumi sudah dipetakan untuk terlibat dalam program MBG tersebut.

    Bagi Menkop Budi Arie, ini piloting (Sukabumi) yang yang paling bagus dari 85 piloting, dan ini bisa ditiru untuk Satuan Pelayanan MBG di daerah lain. “Yang pasti, keterlibatan masyarakat dan koperasi harus dilakukan. Sebab, salah satu tujuan dari program ini adalah bagaimana perekonomian rakyat bergerak,” kata Menkop Budi Arie.

    Hal itu merujuk pada empat tujuan utama dari program MBG. Yaitu, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, hingga menggerakkan ekonomi rakyat.

    Dalam kesempatan itu, Khofifah mengutarakan bahwa pertemuan ini juga sekaligus mengundang Menkop Budi Arie untuk hadir mengisi materi dalam Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang akan dilaksanakan pada 12 -15 Februari 2025 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

    “Rencana yang akan hadir dalam acara kongres tersebut sekitar 2860 orang, yang terdiri dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah Muslimat se-Indonesia, dan Pimpinan Cabang Istimewa Dunia,” ujar Khofifah. 

    Sumber : Elshinta.Com

  • 5 Orang Tewas dan 7 Hilang

    5 Orang Tewas dan 7 Hilang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim SAR gabungan hingga kini terus melakukan pencarian terhadap tujuh warga yang hilang akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Total korban jiwa akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi mencapai 12 orang, tiga korban di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun longsor dan dua lainnya akibat terbawa banjir bandang,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Plt Kalak) BPBD Provinsi Jawa Barat Anne Heramdianne Adnan di Sukabumi, Jumat (7/12).

    Adapun identitas korban meninggal yakni Aden Dafa (11), Ade Wahyu (11) dan Elma Ayunda (27) yang merupakan korban tertimbun longsor serta Sahroni (47) korban terbawa banjir bandang merupakan warga Desa Loji, Kecamatan Simpenan, kemudian Dadang (65) warga Desa/Kecamatan Ciemas meninggal akibat banjir.

    Menurut Anne, adapun tujuh tujuh korban yang dinyatakan hilang, hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Korban hilang ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Gegerbitung, Simpenan, dan Tegalbuleud.

    Proses pencarian korban hilang akibat tertimbun longsor ini terkendala cuaca di mana hampir sepanjang hari turun hujan deras, sehingga tim yang berada di lokasi harus waspada karena khawatir terjadi longsor susulan, karena bagaimana pun juga keselamatan menjadi yang utama pada proses operasi pencarian ini.

    Kendala lainnya, kondisi medan yang berat ditambah akses jalan yang tertutup dan lokasi yang terisolasi sehingga tidak bisa ditembus dengan alat berat untuk mempermudah proses pencarian. Sehingga untuk sementara ini, proses pencarian masih mengandalkan tenaga manusia dan menggunakan alat seadanya.

    Dalam upaya mempercepat proses pencarian dan menemukan korban hilang, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI, Polri serta lembaga lainnya.

    “Kami terus berupaya mencari solusi agar korban hilang bisa segera ditemukan, karena kendala yang dialami tim SAR gabungan selain cuaca yakni kurangnya alat yang memadai, karena pengiriman peralatan terhambat oleh putusnya akses jalan menuju lokasi,” tambahnya.

    Anne mengatakan signal yang buruk serta listrik padam juga menghambat proses evakuasi karena petugas yang berada di posko penanggulangan bencana sulit menghubungi petugas yang berada di lokasi bencana.

    Namun demikian, pihaknya akan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang ada, agar proses pencarian bisa berjalan maksimal dan membuahkan hasil. Kemudian BNPB akan memaksimalkan proses pencarian korban hilang dalam sepekan ke depan.

    (Antara/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pria Tanpa Identitas Tewas Tertemper KA Relasi Bogor – Sukabumi, Kondisi Mengenaskan – Halaman all

    Pria Tanpa Identitas Tewas Tertemper KA Relasi Bogor – Sukabumi, Kondisi Mengenaskan – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive Hironimus Rama 

    TRIBUNNNEWS.COM, BOGOR – Seorang pria tewas tertemper kereta api di Kampung Pasir Kuda RT 02/RW 03, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024)  sekitar jam 06.40 WIB.

    Pria tanpa identitas  ini diduga tetemper kereta api KA 201 Pangrango jurusan Bogor – Sukabumi.

    “Korban ditemukan di bawah jembatan Exit Tol Jalur kereta KM 20 + 300, Kampung Pasir Kuda, Cigombong,” kata Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin, kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

     Dikatakannya, anggota piket menerima laporan adanya temuan mayat diduga tertabrak kereta api sekira pukul 07.00 WIB,” ujarnya.
     
    Setelah dilakukan pengecekan, petugas mendapati seorang laki – laki tanpa identitas yang tewas dengan kondisi mengenaskan.

    “Korban memakai celana panjang berwarna coklat serta jaket berwarna biru dan sandal hitam dengan posisi tertelungkup di pinggir rel kereta api,” jelas Didin.

     Korban ditemukan dengan kondisi kepala terpisah dari tubuh.

    Seorang pria ditemukan tewas di Kampung Pasir Kuda RT 02/RW 03, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (6/12/2024). Pria tanpa identitas tersebut diduga tertemper kereta api KA 201 Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi. ()

    “Petugas mendapati potongan kepala korban dinpinggir rel kereta api,” imbuhnya.

     Anggota piket Reskrim bersama anggota piket Polsek Cijeruk lalu membawa korban ke RSUD Ciawi untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Saat ini jenazah korban berada di RSUD Ciawi untuk dilakukan otopsi jenazah,” tandas Didin.

  • Tetap Tenang, Stok BBM dan LPG Dijamin Aman Pascabencana di Sukabumi

    Tetap Tenang, Stok BBM dan LPG Dijamin Aman Pascabencana di Sukabumi

    Jakarta: PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat mengimbau masyarakat tidak khawatir untuk kebutuhan energi pascabanjir dan longsor yang melanda di wilayah Sukabumi. Pertamina Patra Niaga Regional JBB memastikan stok dan pasokan BBM dan LPG dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
     
    “Kami juga terus berkoordinasi dalam rangka memastikan penyaluran BBM dan LPG tetap dapat tersalurkan dengan baik dan lancar kepada masyarakat,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 6 Desember 2024.
     

     
    Pertamina Patra Niaga Regional JBB menyerahkan bantuan kepada korban terdampak banjir Sukabumi berupa paket sembako dan bahan makanan. Sebelumnya juga diserahkan bantuan awal berupa sembako, tabung Bright Gas untuk dapur umum dan popok bayi oleh tim Sales Area Retail Sukabumi.
    “Melalui penyerahan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak banjir serta longsor di Kabupaten Sukabumi,” tutur Sales Area Manager Retail Sukabumi Erlangga Prabhasasri.
     
    Sementara itu, Eko menyampaikan, bantuan yang diserahkan tim Pertamina Peduli CSR Regional JBB ini merupakan bentuk kepedulian dan juga respon cepat terhadap korban banjir yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban.
     
    “Pertamina Peduli merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan komitmen Pertamina Patra Niaga Regional JBB dalam merespon bencana banjir dan juga tanah longsor yang memberikan dampak bagi masyarakat luas,”  ucap Eko.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Tujuh Orang Dilaporkan Hilang Imbas Banjir Sukabumi, BNPB: Kemungkinan Bertambah

    Tujuh Orang Dilaporkan Hilang Imbas Banjir Sukabumi, BNPB: Kemungkinan Bertambah

    ERA.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak tujuh orang yang masih dilaporkan hilang karena bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Ya, ada tujuh yang masih hilang dalam proses pencarian,” kata Kepala BNPB Suharyanto, di Sukabumi, Jawa Barat, dikutip Antara, Jumat (6/12/2024).

    Suharyanto menyebutkan bahwa untuk jumlah korban hilang diperkirakan masih dapat bertambah mengingat proses pendataan masih berlangsung saat ini oleh tim di lapangan.

    Begitupun halnya dengan jumlah korban jiwa yang berdasarkan data BNPB bertambah menjadi delapan orang meninggal dunia. Adapun dua korban meninggal dunia itu, di antaranya diketahui bernama Aden Dafa dan Ade Wahyu, warga Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    “Ini datanya masih terus bergerak ya, terus dilakukan pendataan. Biasanya kalau berkurang tidak ada, tapi bertambah pasti iya,” jelasnya.

    Lalu, kata Suharyanto,seluruh tim petugas gabungan BNPB, Tagana Kementerian Sosial, Basarnas, TNI, Polri, dinas teknis pemerintah daerah bertekad untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi di Jawa Barat ini sampai tuntas.

    Hal ini sesuai dengan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mengecek langsung penanganan korban bencana di posko pengungsian Balai Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Jawa Barat, Jumat siang tadi.

    Dalam pelaksanaannya BNPB akan melakukan secara bertahap seperti yang saat ini sedang dilangsungkan adalah dalam fase penanganan darurat (pendataan jumlah korban, dampak kerusakan, evakuasi, pengungsian) hingga pemulihan dampak bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi rumah atau pemukiman penduduk).

    “Kementerian Sosial juga sudah turun mendirikan dapur umum dan kami pastikan kebutuhan logistik selama tanggap darurat terpenuhi secara maksimal untuk 300 lebih pengungsi yang terdampak di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

  • Antisipasi Banjir Susulan di Sukabumi, BNPB Modifikasi Cuaca per 12 Desember

    Antisipasi Banjir Susulan di Sukabumi, BNPB Modifikasi Cuaca per 12 Desember

    Jakarta

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan modifikasi cuaca disiapkan untuk kawasan Sukabumi. Modifikasi cuaca akan dilakukan sejak tanggal 12 Desember nanti.

    Suharyonto lebih dulu menjelaskan prediksi cuaca buruk di kawasan Sukabumi akan berakhir tanggal 9 Desember. Kemudian cuaca buruk akan mulai lagi tanggal 13 hingga 24 Desember.

    “Jadi mulai tanggal 12 (Desember), khusus untuk Sukabumi, supaya tidak terjadi lagi banjir susulan yang lebih besar, BNPB akan menggelar operasi modifikasi cuaca. Bukan menghentikan hujan, susah. Tapi mengurangi atau mengalihkan,” kata Suharyonto usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).

    Dirinya menyebut ada sekitar 300 pengungsi yang tersebar di 2 titik. Dirinya mengatakan pencarian terhadap orang yang hilang juga terus dilakukan.

    “Sampai detik ini ada sekitar 300 pengungsi di dua titik terpusat,” kata dia.

    “Yang pertama adalah masih ada yang hilang. Berarti pencarian pertolongan itu harus diutamakan. Tadi sepakat Satgas yang mencari sampai ketemu. Golden timenya adalah 7×24 jam,” tambahnya.

    “Dan ini semua daerah Jawa Barat itu dalam 10 tahun terakhir memang menduduki ranking 1 atau 2 yang bencananya tertinggi,” sebutnya.

    Rapat turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

    (ial/jbr)

  • Menkop Apresiasi Dukungan Muslimat NU di Program Makan Bergizi Gratis

    Menkop Apresiasi Dukungan Muslimat NU di Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi komitmen Muslimat NU dalam mendukung makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan salah satu program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Terlebih lagi, Muslimat NU memiliki Koperasi An-Nisa yang bisa turut serta mendukung berjalannya program melalui koperasi,” kata Budi Arie usai menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, di kantornya, Jakarta, Jumat (6/12).

    Budi Arie menekankan pentingnya keterlibatan koperasi dalam penyediaan bahan baku seperti telor, beras, susu dan lainnya hingga terlibat dalam distribusinya pada program MBG.

    Oleh sebab itu dia meminta agar dilakukan validasi koperasi-koperasi aktif yang siap untuk terlibat dalam program tersebut. “Kita berharap koperasi menjadi bagian dari ekosistem ini, sehingga harus diorganisir secara bagus karena ini program nasional yang memiliki multiplayer effect yang sangat besar bagi masyarakat,” ujar Budi Arie.

    Budi Arie menyebut Kabupaten Sukabumi bisa dijadikan sebagai percontohan karena ekosistemnya sudah terbentuk dengan baik. Bahkan, koperasi-koperasi yang ada di Sukabumi sudah dipetakan untuk terlibat dalam program MBG tersebut.

    Bagi Menkop Budi Arie, ini piloting (Sukabumi) yang yang paling bagus dari 85 piloting, dan ini bisa ditiru untuk Satuan Pelayanan MBG di daerah lain. “Yang pasti, keterlibatan masyarakat dan koperasi harus dilakukan. Sebab, salah satu tujuan dari program ini adalah bagaimana perekonomian rakyat bergerak,” kata Menkop Budi Arie.

    Hal itu merujuk pada empat tujuan utama dari program MBG. Yaitu, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, hingga menggerakkan ekonomi rakyat.

    Dalam kesempatan itu, Khofifah mengutarakan bahwa pertemuan ini juga sekaligus mengundang Menkop Budi Arie untuk hadir mengisi materi dalam Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang akan dilaksanakan pada 12 -15 Februari 2025 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

    “Rencana yang akan hadir dalam acara kongres tersebut sekitar 2860 orang, yang terdiri dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah Muslimat se-Indonesia, dan Pimpinan Cabang Istimewa Dunia,” ujar Khofifah.

    (tim/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kemenkes Kirim Obat-Obatan untuk Korban Terdampak Banjir di Sukabumi – Halaman all

    Kemenkes Kirim Obat-Obatan untuk Korban Terdampak Banjir di Sukabumi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang sering muncul setelah bencana banjir.

    Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.

    “Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan,” kata Sumarjaya dilansir dari website resmi, Jumat (6/12/2024). 

    Pengiriman bantuan obat-obatan kepada korban bencana dilakukan pada Jumat (6/12/2024). 

    Selain obat-obatan, pada saat yang sama, Puskris juga mengirimkan bantuan berupa PMT Bumil dan Balita masing-masing 1 ton.

    Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4 – 10 Desember 2024. 

    Merespons penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.

    Sumarjaya menyebutkan, hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. 

    Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi. 

    Rencananya, tim puskris akan berkoordinasi melakukan mendampingi dalam rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan dilapangan

    Di lapangan, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi. 

    PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.

    Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. 

    Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.

    “Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan,” imbaunya. 

    Sebagai informasi, banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. 

    Peristiwa memilukan ini mengakibatkan 5 orang meninggal, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi.

  • BNPB Minta Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi Warga Korban Tanah Bergerak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Desember 2024

    BNPB Minta Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi Warga Korban Tanah Bergerak Bandung 6 Desember 2024

    BNPB Minta Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi Warga Korban Tanah Bergerak
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) meminta pemerintah Kabupaten
    Sukabumi
    untuk menyiapkan lahan sebagai langkah antisipasi jika
    relokasi
    warga yang terdampak
    pergerakan tanah
    diperlukan.
    Permintaan ini disampaikan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
    “Meskipun kita masih menggunakan mata telanjang, tetapi kelihatannya rumah-rumah yang rusak berat akibat pergeseran tanah ini mirip dengan yang terjadi di Cianjur Selatan kemarin. Tidak mungkin lagi masyarakat tinggal di situ, masyarakat harus direlokasi,” ujar Suharyanto dalam wawancaranya dengan awak media di Desa Sukamaju, Jumat (6/12/2024).
    Suharyanto juga menekankan pentingnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera menyiapkan lahan bagi relokasi warga yang terdampak.
    Ia menyebutkan bahwa keputusan mengenai relokasi akan diambil dalam waktu dekat.
    “Pemerintah Kabupaten, Desa, dan Camat harus menyiapkan lahan, nanti Pemerintah pusat yang akan membangun,” tambah Suharyanto.
    Selain itu, Suharyanto meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi situasi ini.
    Ia menyampaikan optimisme bahwa kondisi akan membaik seiring berjalannya waktu.
    “Saya katakan kondisi hari ini pasti belum sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan. Namun, lambat laun saya pastikan semua itu bisa terlaksana,” tegas Suharyanto.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Kepala Keluarga Sigap Selamatkan Anak-Istrinya dari Terjangan Longsor di Sukabumi

    Kisah Kepala Keluarga Sigap Selamatkan Anak-Istrinya dari Terjangan Longsor di Sukabumi

    ERA.id – Satu keluarga yang berjumlah tiga orang di Kampung Sawahbera, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selamat dari terjangan tanah longsor yang menimbun dan merusak rumahnya, Selasa kemarin.

    “Kejadiannya begitu cepat yang diawali dengan adanya air bercampur lumpur yang mengalir dari belakang rumah sekitar pukul 11.00 WIB,” kata pemilik rumah Aim (60) kepada awak media di Sukabumi, Selasa.

    Menurut Aim, saat memeriksa kondisi belakang rumahnya yang berada di Desa Loji itu, dirinya tiba-tiba mendengar suara gemuruh yang datang dari tebing di belakang rumah dan tanpa pikir panjang ia masuk ke rumah untuk menyelamatkan istri dan anaknya.

    Tidak berselang lama, tanah longsor menerjang dan merusak rumahnya, beruntung ia dan istri serta anaknya sudah berada di luar rumah dan hanya bisa melihat rumahnya porak poranda.

    Selain itu, tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan seperti televisi, pakaian, peralatan rumah tangga, surat berharga, KTP dan KK, semuanya tertimbun longsor.

    “Saya lebih memprioritaskan keselamatan keluarga dan tidak berpikir apa-apa lagi, barang-barang tidak perlu diselamatkan, tetapi yang penting nyawa bisa selamat,” tambahnya.

    Saat ini, Aim dan keluarga mengungsi ke rumah tetangganya dan bersama warga bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah dan menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan atau digunakan.

    Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman mengatakan longsor yang terjadi dipicu hujan deras yang turun dalam dua hari terakhir. Longsor tebing setinggi empat meter yang menimpa rumah Aim mengakibatkan dinding dapur hingga ruang keluarga ambruk.

    Akibat kejadian ini rumah yang dihuni tiga jiwa dengan luas 9×9 persegi ini sudah tidak bisa lagi dihuni. Sementara, untuk penghuninya sudah mengungsi ke rumah tetangganya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Kecamatan Simpenan untuk segera menyalurkan bantuan darurat.