kab/kota: Sukabumi

  • Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru Ditemukan

    Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru Ditemukan

    Liputan6.com, Sukabumi – Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi menyampaikan data terkini jumlah korban jiwa dari dampak bencana alam yang terjadi sejak Selasa (3/12/2024) lalu. Hingga kini, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk anak-anak. Sementara empat orang lainnya masih dalam pencarian.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan diantara material longsor dan banjir. Pihaknya juga tengah memfokuskan pada penanganan bencana, salah satunya dengan memperbaiki akses jalan yang terputus. 

    “Kita sudah berusaha menyebar tim ke beberapa wilayah. BNPB, BPBD, TNI, dan Polri sudah berkolaborasi di lapangan. Hari ini kita fokus pada pendataan serta memperbaiki jalan-jalan yang terputus agar distribusi logistik dapat berjalan lancar,” ujar Ade Pendopo Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).

    Ade menjelaskan bahwa bencana alam ini berdampak luas hingga 39 kecamatan, dengan 1 kelurahan dan 142 desa terdampak. Kemudian, bencana juga mengakibatkan 1.254 rumah rusak, 3.153 KK atau 4.892 warga terdampak, dan 890 KK atau 2.859 jiwa lainnya terpaksa mengungsi. 

    “Hari ini kecamatan kita bertambah jadi 39 kecamatan, 1 kelurahan 142 desa dan yang meninggal dunia ada 8 jiwa. Yang hilang masih dalam pencarian itu ada empat,” ungkapnya. 

    Korban anak-anak yang baru ditemukan jasadnya itu diketahui bernama Siti Hamidah (8), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

     

    Kembali Terjadi, Sungai Serayu Keruh Akibat Flushing Lumput Bendungan Mrica

  • Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    ERA.id – Tim SAR gabungan mendapati jasad pria di aliran Sungai Cimandiri, Kampung Pajagan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis. Diduga korban banjir bandang.

    “Jika melihat kondisi jasad pria ini, kurang lebih sudah meninggal 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan luar ditemukan luka robek tidak merata di bagian pinggang kiri bawah, dagu dan luka goresan lainnya diduga akibat benturan dengan benda tumpul,” kata dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu Sabrina di Sukabumi, Kamis kemarin.

    Informasi yang dihimpun, korban yang ditemukan di bantaran sungai tepatnya di RT 08/02, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, diketahui bernama Sahroni (45) yang sempat dinyatakan hilang sejak Rabu (4/12) usai mengantar sekolah anaknya.

    Keterangan dari anak korban yakni Irwansyah (17), korban yang merupakan warga Kampung Ciawitali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan sebelum menghilang pada Rabu pagi sempat mengantarkan dirinya ke sekolah pada Rabu pagi.

    Namun, saat dalam perjalanan Sahroni dan Irwansyah yang menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax terhambat lajunya karena ada longsor di jalan yang dilaluinya tepatnya di daerah Cisarakan. Kebetulan di lokasi ada rekan korban yang menggunakan sepeda motor Honda Beat.

    Karena waktu ujian semakin dekat dan terhambat longsor, akhirnya Sahroni dan rekannya menukar sepeda motor karena ukuran Honda Beat yang lebih kecil sehingga bisa melintasi longsoran.

    Setelah berhasil mengantar anaknya tiba di sekolah, korban kemudian pulang dengan melintasi jalan yang sama. Kebetulan jalur yang dilintasinya terendam banjir bandang. Diduga korban nekat melintasi jalan tersebut dan akhirnya tergelincir dan terbawa arus banjir.

    Irwansyah mengatakan setelah ujian selesai dirinya kemudian pulang ke rumahnya, namun sang ayah tidak ada di rumah karena menurut ibunya belum pulang sejak pagi. Kemudian pihak keluarga mencoba menghubunginya, tetapi handphone korban tidak aktif.

    Namun, baru Kamis pagi ia melihat media sosial terkait penemuan jasad pria tanpa identitas yang ditemukan warga di bantaran Sungai Cimandiri dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke RSUD Palabuhanratu.

    Awalnya, ia tidak menghiraukan informasi itu, tapi karena penasaran, akhirnya keluarga mendatangi rumah sakit untuk mencari tahu siapa jasad pria yang ditemukan di Sungai Cimandiri sekitar Desa Loji.

    Setelah diperlihatkan oleh petugas kamar jenazah RSUD Palabuhanratu, ternyata jasad tanpa identitas itu adalah Sahroni yang merupakan ayah kandungnya. Kemudian setelah menunjukkan identitas ayahnya kepada pihak kepolisian dan rumah sakit, jasad ayahnya itu dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

  • VIDEO: Naik Motor Trail, Gibran Datangi Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi

    VIDEO: Naik Motor Trail, Gibran Datangi Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi

    VIDEO: Naik Motor Trail, Gibran Datangi Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi

  • Anggota Polri Bripka Miftahu Rochman Gugur Saat Bertugas Evakuasi Korban Bencana Alam di Sukabumi – Halaman all

    Anggota Polri Bripka Miftahu Rochman Gugur Saat Bertugas Evakuasi Korban Bencana Alam di Sukabumi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Polri Bripka Miftahu Rochman meninggal dunia saat menjalankan tugas evakuasi korban bencana alam di wilayah Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

    Pada Selasa (3/12/2024), Bripka Miftahu Rochman melaksanakan tugas piket rutin di Mako Polsek Lengkong.

    Keesokan harinya, almarhum langsung terjun ke lapangan membantu proses evakuasi dan pengamanan bencana.

    Dia tetap bertugas di tengah kondisi fisik yang mulai menurun.

    Sekitar pukul 13.30 WIB, almarhum sempat kehilangan kesadaran dan langsung dilarikan ke Puskesmas Lengkong untuk mendapatkan pertolongan pertama. 

    Namun, kondisinya terus memburuk sehingga dirujuk ke RSUD Jampang Kulon pada malam harinya.

    Meski telah mendapatkan perawatan intensif, Bripka Miftahu mengembuskan napas terakhir pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. 

    Kabar duka ini langsung disampaikan kepada rekan sejawat dan keluarganya.

    Bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/12/2024) akibat cuaca ekstrem memaksa almarhum bekerja keras tanpa henti sejak dini hari.

    Kapolres Sukabumi AKBP Samian menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum. 

    “Bripka Miftahu adalah sosok anggota Polri yang berdedikasi tinggi, rela mengorbankan tenaga dan jiwa demi tugas kemanusiaan. Dedikasi dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Kapolres.

    Jenazah almarhum dimakamkan di wilayah Cirebon di kampung halamanya atas permintaan dari pihak keluar, dengan upacara kedinasan sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya.

    Bripka Miftahu meninggalkan istri dan dua anak yang turut merasakan duka mendalam atas kepergiannya.

     

     

  • Korban Bencana di Sukabumi Akan Disewakan Rumah Rp 600 Ribu per Bulan

    Korban Bencana di Sukabumi Akan Disewakan Rumah Rp 600 Ribu per Bulan

    Sukabumi: Para korban bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa anggaran sewa rumah sebesar Rp 600 ribu per bulan. Skema ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto sebagai solusi sementara sambil menunggu proses relokasi ke hunian tetap (hutap).

    “Mereka yang memang rumahnya rusak bisa tinggal di hunian sementara atau mereka mau tinggal di rumah saudaranya, atau ngontrak, dan itu pun diberikan anggaran oleh pemerintah Rp 600.000 x 6 bulan satu KK,” ujar Suharyanto saat meninjau lokasi bencana di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jumat 6 Desember 2024.

    Baca juga: Kepala BNPB Pastikan Pengungsi Gunung Lewotobi Tertangani dengan Baik

    Suharyanto menambahkan, opsi ini diambil karena pembangunan hunian tetap membutuhkan waktu cukup lama. Selain sewa rumah, pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan hunian sementara (huntara) atau membantu korban yang memilih tinggal di rumah kerabat.
    Pengungsi Diperbolehkan Tinggal di Posko Darurat
    Saat ini, sebagian besar korban bencana masih tinggal di tenda pengungsian di posko darurat. BNPB memastikan bahwa mereka boleh tetap tinggal di posko hingga kondisi kembali normal tanpa batasan waktu.

    “Untuk posko (darurat) dibuka sampai kondisi kembali mormal, jadi tidak ada batasan kalau nanti masyarkat ingin di sini terus boleh,” jelas Suharyanto.
    Tantangan Cuaca dan Trauma
    Hujan yang terus mengguyur kawasan Sukabumi menjadi tantangan tersendiri bagi para penyintas bencana. Selain memenuhi kebutuhan tempat tinggal, BNPB juga telah mengadakan trauma healing bagi para korban untuk membantu mereka pulih secara psikologis.

    Hingga kini, proses relokasi ke hunian tetap masih membutuhkan waktu panjang. Pemerintah terus berupaya mempercepat proses tersebut agar para korban dapat kembali hidup dengan layak di tempat yang aman.

    Sukabumi: Para korban bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa anggaran sewa rumah sebesar Rp 600 ribu per bulan. Skema ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto sebagai solusi sementara sambil menunggu proses relokasi ke hunian tetap (hutap).
     
    “Mereka yang memang rumahnya rusak bisa tinggal di hunian sementara atau mereka mau tinggal di rumah saudaranya, atau ngontrak, dan itu pun diberikan anggaran oleh pemerintah Rp 600.000 x 6 bulan satu KK,” ujar Suharyanto saat meninjau lokasi bencana di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jumat 6 Desember 2024.
     
    Baca juga: Kepala BNPB Pastikan Pengungsi Gunung Lewotobi Tertangani dengan Baik
    Suharyanto menambahkan, opsi ini diambil karena pembangunan hunian tetap membutuhkan waktu cukup lama. Selain sewa rumah, pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan hunian sementara (huntara) atau membantu korban yang memilih tinggal di rumah kerabat.

    Pengungsi Diperbolehkan Tinggal di Posko Darurat

    Saat ini, sebagian besar korban bencana masih tinggal di tenda pengungsian di posko darurat. BNPB memastikan bahwa mereka boleh tetap tinggal di posko hingga kondisi kembali normal tanpa batasan waktu.
     
    “Untuk posko (darurat) dibuka sampai kondisi kembali mormal, jadi tidak ada batasan kalau nanti masyarkat ingin di sini terus boleh,” jelas Suharyanto.

    Tantangan Cuaca dan Trauma

    Hujan yang terus mengguyur kawasan Sukabumi menjadi tantangan tersendiri bagi para penyintas bencana. Selain memenuhi kebutuhan tempat tinggal, BNPB juga telah mengadakan trauma healing bagi para korban untuk membantu mereka pulih secara psikologis.
     
    Hingga kini, proses relokasi ke hunian tetap masih membutuhkan waktu panjang. Pemerintah terus berupaya mempercepat proses tersebut agar para korban dapat kembali hidup dengan layak di tempat yang aman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 44 Titik Terdampak Banjir & Longsor di Sukabumi, Wamen PU: 7 Belum Tertangani

    44 Titik Terdampak Banjir & Longsor di Sukabumi, Wamen PU: 7 Belum Tertangani

    Bisnis.com, PALABUHANRATU – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkap terdapat 44 titik terdampak banjir dan longsor di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

    Hal itu disampaikannya usai melakukan peninjauan pascabanjir dan longsor yang menimpa wilayah Sukabumi pada Rabu (4/12/2024) akibat curah hujan ekstrem hingga menyebabkan sungai-sungai di Kabupaten Sukabumi meluap dan menggenangi daerah sekitar. 

    “Kemarin [usai banjir dan longsor jalannya sampai] tertutup, dari 44 titik yang terjadi penurunan longsor tadi, ada 7 [titik] yang belum bisa kita tangani,” jelasnya saat ditemui di Jalan Nasional Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).

    Lebih lanjut, Diana mengungkap kerugian yang ditanggung akibat banjir dan longsor tersebut nilainya tak mencapai Rp1 miliar. Akan tetapi, penanganan tetap dilakukan sesiaga mungkin untuk menghindari perluasan area longsor yang dapat memperluas dampak kerugian tersebut.

    Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI jakarta – Jawa Barat Sjofva Rosliansjah memerinci setidaknya jalan nasional sepanjang 92 kilometer (km) terdampak musibah tersebut.

    Adapun, sebagai langkah penanganan Kementerian PU telah mengerahkan sekitar 35 tenaga kerja padat karya ditambah pengerahan tim penanganan dari para penyedia jasa.

    “Ada sekitar 35 [tenaga kerja padat karya] yang tersebar ditambah dari penyedia jasa juga ada. Bertanggung jawab [menangani] sekitar 92 km,” tambahnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, banjir di wilayah Sukabumi itu menyebabkan terendamnya beberapa area perkampungan, jalan, fasilitas ibadah dan pendidikan serta terputusnya jembatan gantung.

    Sejalan dengan hal itu, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana alam di Sukabumi ini.

    Salah satunya yakni melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum yang telah mengirimkan satu unit ekskavator type PC 200 untuk mendukung penanganan banjir serta menyediakan 500 lembar geobag untuk pengendalian banjir sementara. 

    Kemudian, Kementerian PU juga melakukan koordinasi intensif dilakukan dengan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, BPBD Provinsi Jawa Barat, serta pihak kecamatan dan desa di lokasi terdampak untuk memastikan penanganan yang terintegrasi. 

    Adapun, identifikasi lanjutan akan dilakukan untuk memetakan kebutuhan penanganan jangka menengah, terutama di wilayah aliran sungai Cibuni, Cikaso, dan Cimandiri.

    “Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir dan longsor di Sukabumi,” kata Dody.

  • Setelah Bencana di Sukabumi, 60 Persen Lebih Gardu Kembali Aliri Listrik – Page 3

    Setelah Bencana di Sukabumi, 60 Persen Lebih Gardu Kembali Aliri Listrik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) memulihkan secara bertahap 1.147 gardu yang sempat padam akibat cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sukabumi dan Jawa Barat yang terjadi pada Rabu, 4 Desember 2024. 

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN akan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk memastikan kondisi kelistrikan di Jawa Barat kembali pulih. Saat ini, lebih dari 60 persen gardu telah berhasil dioperasikan kembali untuk mengaliri listrik sekitar 67 ribu pelanggan terdampak.

    “Kami terus bekerja keras agar masyarakat yang terdampak dapat segera beraktivitas dan listrik kembali pulih. Ratusan petugas di lapangan all out 24 jam non stop untuk menyelesaikan misi kemanusiaan ini,” ujar Darmawan, Sabtu (7/12/2024).

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Agung Murdifi menjelaskan, hingga hari ini, PLN UID Jawa Barat telah berhasil mengoperasikan 705 gardu atau lebih dari 60 persen gardu yang terdampak akibat cuaca ekstrem. 

    Pemulihan terus dilakukan secara bertahap demi keamanan dan keselamatan warga, serta menyiasati beberapa medan pegunungan yang sulit dijangkau. 

    “PLN UID Jabar telah menyiapkan 4 posko siaga di Pelabuhan Ratu, Cikembar, Sukanagara, dan Tanggeung, serta menerjunkan lebih dari 300 personel, 52 kendaraan operasional, 10 truk, dan 5 crane. Kami juga berkoordinasi dengan aparat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Daerah setempat untuk pemulihan,” jelasnya.

    Selain itu, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menyalurkan sebanyak 800 paket sembako untuk korban terdampak banjir. PLN dan YBM PLN juga menyiagakan food truck untuk menyediakan sekitar 900 paket makanan beserta minuman setiap harinya.

    “Sebagai BUMN, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya saat bencana. Semoga kehadiran kami bisa meringankan beban dan memberi penghiburan. Bersama, kita bangkit untuk pemulihan,” ujar Agung.

    Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmuddin menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada PLN dalam pemulihan pasokan listrik di wilayah terdampak.

    “PLN telah membuat tim khusus yang terdiri dari 300-an orang. Mereka bekerja 24 jam, tapi tetap keselamatan petugas selalu diutamakan,” kata Bey.

     

  • Menkop Budi Arie Apresiasi Peran Muslimat NU dalam Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Menkop Budi Arie Apresiasi Peran Muslimat NU dalam Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, mengapresiasi peran Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menkop menilai, program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto perlu keterlibatan koperasi dalam penyediaan dan distribusi bahan makanan bergizi untuk masyarakat.

    “Terlebih lagi, Muslimat NU memiliki Koperasi An-Nisa yang bisa turut serta mendukung berjalannya program melalui koperasi,” tutur Budi usai menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, di Jakarta, Jumat (6/12/2025).

    Program ini membutuhkan dukungan koperasi dalam menyediakan bahan baku seperti telur, beras dan susu. Oleh karenanya, koperasi harus diorganisir dengan baik agar ekosistem program ini berjalan lancar.

    “Kita berharap koperasi menjadi bagian dari ekosistem ini, sehingga harus diorganisir secara bagus, karena ini program nasional yang memiliki multiplayer effect yang sangat besar bagi masyarakat,” terang Menkop Budi Arie.

    Sukabumi dijadikan percontohan karena ekosistem koperasi di sana sudah terbentuk dengan baik, ada 85 piloting dan ini bisa ditiru untuk Satuan Pelayanan MBG di daerah lain.

    “Yang pasti, keterlibatan masyarakat dan koperasi harus dilakukan. Sebab, salah satu tujuan dari program ini adalah bagaimana perekonomian rakyat bergerak,” jelas Budi Arie.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, mengutarakan bahwa pertemuan ini sekaligus mengundang Menkop Budi Arie untuk hadir mengisi materi dalam Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang akan dilaksanakan pada 12 -15 Februari 2025 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

    “Rencana yang akan hadir dalam acara kongres tersebut sekitar 2.860 orang, yang terdiri dari Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah Muslimat se-Indonesia dan Pimpinan Cabang Istimewa Dunia,” ucap Khofifah.

  • BNPB Akan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sukabumi

    BNPB Akan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sukabumi

    BNPB Akan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sukabumi
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) akan melakukan
    modifikasi cuaca
    untuk mengurangi intensitas
    hujan
    yang terjadi di Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, skema modifikasi cuaca akan dilakukan mulai 12 Desember 2024.
    “Jadi mulai tanggal 12, khusus untuk Sukabumi, supaya tidak terjadi lagi banjir susulan yang lebih besar, BNPB akan menggelar operasi modifikasi cuaca,” kata Suharyanto usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
    Menurut dia, skema ini dilakukan bukan untuk menghentikan hujan di wilayah tersebut, melainkan mengalihkan hujan dengan maksud mengurangi intensitasnya.
    “Tidak dialihkan ke kabupaten lain, dialihkan di laut. Kalau dialihkan ke kabupaten lain, nanti kabupaten lain yang banjir,” ujarnya. 
    Menurut Suharyanto, modifikasi cuaca ini dilakukan atas usul Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
    Sebab, BMKG mempredikasi intensitas hujan akan mulai kembali tinggi di Sukabumi pada 13-24 Desember 2024.
    “Nah itu modifikasi cuaca dari si Ibu Kepala BMKG, ini (hujan) akan berhenti sampai tanggal 9. Kemudian mulai lagi sampai tanggal 13, mulai tanggal 13 sampai tanggal 24,” katanya. 
    Berdasarkan data BNPB per Jumat sore, ada lima korban meninggal dan tujuh orang dinyatakan hilang akibat bencana banjir bandang serta pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi.
    BNPB memastikan prioritas saat ini adalah mencari orang yang masih hilang.
    “Berarti pencarian pertolongan itu harus diutamakan. Tadi sepakat Satgas yang mencari sampai ketemu,” ujarnya.
    Masa emas dalam proses pencarian ini adalah tujuh hari setelah kejadian bencana. Apabila hingga tujuh hari belum ditemukan, akan dilakukan negosiasi bersama pihak keluarga dan ahli waris.
    “Apabila kerabatnya sudah mengikhlaskan karena sudah 7 hari tidak ketemu baru pencarian pertolongan itu dihentikan. Tetapi kalau keluarganya masih minta dicari kita cari sampai ketemu,” ucap Suharyanto.
    Prioritas lainnya yakni memastikan para pengungsi masyarakat terdampak betul-betul terpenuhi kebutuhannya.
    Dia memperkirakan ada ratusan pengungsi dan jumlahnya ini masih bisa bertambah lantaran ada akses jalan yang masih terputus.
    BNPB bersama pemerintah pusat dan daerah juga akan berkoordinasi untuk memperbaiki jalan dan rumah warga yang rusak.
    “Yang ketiga kami berusaha 1-2 hari, 3 hari ini supaya normal kembali. Jalan-jalan yang putus, yang longsor ini diperbaiki,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lagi Jam Tangan Wapres Gibran Curi Perhatian, Kali ini Jam Vintage Ngetren di Era 90an – Halaman all

    Lagi Jam Tangan Wapres Gibran Curi Perhatian, Kali ini Jam Vintage Ngetren di Era 90an – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jam tangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selalu menarik diulas. 

    Bahkan jam tangan yang dikenakan Gibran lebih mahal daripada jam yang dipakai Presiden Prabowo. 

    Momen ini terjadi ketika pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10/2024) silam. 

    Prabowo Subianto memakai jam tangan terbilang sederhana saat dilantik sebagai Presiden ke 8.

    Sebaliknya, harga jam Gibran Rakabumin Raka saat pelantikan sebagai Wakil Presiden justru mahal.

    Kali ini jam tangan yang dikenakan Wapres Gibran saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024) kembali mencuri perhatian.

    Gibran menggunakan jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game yang sangat terkenal untuk anak-anak pada tahun 90-an.

     

    Cek Banjir di Sukabumi, Jam Tangan yang Dipakai Wapres Gibran Curi Perhatian

    Jam tangan yang digunakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024) mencuri perhatian.

    Wapres Gibran dikenal sebagai sosok yang selalu menggunakan jam tangan.

    Tak cuma yang mewah, Gibran juga suka mengoleksi jam tangan yang unik.

    Salah satunya yang dipakai saat kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi.

    Gibran menggunakan jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game yang sangat terkenal untuk anak-anak pada tahun 90-an.

    Dilansir dari berbagai sumber, tak ada harga baku jam tangan ini yang sudah tidak diproduksi lagi ini.

    Ketika rilis dijual hanya Rp1,4 juta, namun sekarang harganya menyentuh angka Rp3 jutaan untuk barang bekasnya.

    Bahkan di sebuah toko Ecommerce, ada yang menjual Rp 6,2 juta.

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024). Jam tangan yang dipakai mencuri perhatian. (Kolase Tribunnews.com)

    Jam tangan buatan Jepang ini tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi memiliki fitur permainan.

    Fitur permainan pada jam tangan Casio JG-200 ini menghadirkan game yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game kompetitif menggunakan komunikasi inframerah.

    Pengguna bisa melakukan permainan duel pertarungan antara teman sesama jam tangan melalui fitur inframerahnya.

    Apabila fitur itu belum cukup, Casio JG-200, juga dapat berfungsi sebagai remote control untuk TV.

    Jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game (Tangkap layar Tokopedia)

     

    Dibonceng TNI, Gibran Tetap Pakai Helm

    Kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi untuk melihat posko pengungsian korban banjir bandang di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

    Dalam kunjungan ini, Wapres membawa bantuan logistik untuk para pengungsi.  

    Terlepas dari itu, kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi itu berbeda dengan biasanya.

    Tak menggunakan mobil, Gibran Rakabuming Raka justru naik sepeda motor.

    Kondisi jalan yang rusak membuat mobil sulit untuk melintas di daerah terdampak bencana tersebut.

    Dalam video yang dilihat dari akun media sosial TikTok Jimboengbakoelsoto, nampak Wapres dibonceng naik sepeda motor milik prajurit TNI.

    Nampak Wapres Gibran Rakabuming Raka mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

    Menariknya, Gibran Rakabuming Raka memberi contoh yang baik.

    Meski melintas di jalan desa, Gibran Rakabuming Raka tetap menggunakan helm di kepalanya.

    Helm berwarna abu-abu itu sama sekali tak dilepas Gibran Rakabuming Raka selama diperjalanan.

    “Naik motor mas Gibran meninjau langsung korban banjir di Sukabumi Jawa Barat. Wapres panutan tertib pakai helm,” tulis akun tersebut.

     

    Disambut Warga

    Sementara itu, kehadiran Wapres disambut antusias oleh masyarakat yang memadati lokasi pengungsian. 

    Di dalam tenda, Wapres Gibran menyerap berbagai keluhan dari pengungsi dan mendengarkan langsung kebutuhan mereka. 

    Bantuan berupa pakaian, selimut, dan makanan diserahkan untuk meringankan beban para korban bencana.  

    Selain itu, Gibran juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga yang masih berada di zona bahaya.

    Gibran juga menginstruksikan agar infrastruktur yang terdampak banjir, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan.

    “Kepada masyarakat, Wapres mengimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” demikian bunyi keterangan BPMI Setwapres tersebut.

    Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi total dua orang. Sebanyak 10 jembatan terputus. (BNPB)

    Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto membeberkan perintah Gibran mengenai penanganan bencana banjir di Sukabumi.

    Gibran, kata dia memerintahkan langsung agar dampak bencana diatasi sampai tuntas.

    “Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas,” kata Suharyanto.

     

    Jam Tangan Wapres Gibran Lebih Mahal daripada Presiden Prabowo

    Mengulik lagi penampilan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan Minggu (20/10/2024) lalu.

    Gibran, jam tangannya mentereng disebut lebih mahal daripada jam yang dipakai Presiden Prabowo. Benarkah? Cek Faktanya!

    Harga jam tangan yang dipakai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berbanding jauh.

    Prabowo Subianto memakai jam tangan terbilang sederhana saat dilantik sebagai Presiden ke 8.

    Sebaliknya, harga jam Gibran Rakabumin Raka saat pelantikan sebagai Wakil Presiden justru mahal.

    Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik pada Minggu (20/10/2024).

    Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dilantik di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta.

    Saat dilantik, Prabowo dan Gibran sama-sama mengenakan jas demang atau jas tutup berwarna gelap.

    Penampilan keduanya juga dihiasi dengan rantai di saku kiri jas demang.

    Menurut pemilik Sanggar Nusantara Dot Com Bachtiar Jamaluddin menerangkan Presiden Prabowo Subianto mengenakan jas demang dan kain songket.

    Sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mamakai jas demang ujung serong.

    Selain itu Prabowo dan Gibran sama-sama memakai kopiah hitam

    “Pak Prabowo memakai lebih kepada jas demang, peci dan kain songket dari Sumatera Selatan,” jelas Bachtiar TribunnewsBogor.com mengutip dari Kompas.com.

    “Gibran memakai jas demang ujung serong,” tambahnya.

    Untuk melengkapi penampilannya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga menghias diri mengenakan jam tangan.

    Tampak Presiden Prabowo Subianto memakai jam tangan merek Timex Expedition Scout TW4B04700.

    Dilihat dari lama Timex.com, harga jam tangan Prabowo Subianto 65 dollar atau berkisar Rp 954.330.

    Padahal berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kekayaan Prabowo Subianto mencapai Rp 2.042.682.732.691.

    Jam tangan tersebut memang sering kali dipakai Prabowo Subianto di lengan kirinya.

    Terlihat jam tangan Prabowo menggunakan strap warna hijau.

    Jam tangan Timex Expedition Scout TW4B04700 yang dipakai Presiden Indonesia, Prabowo Subainto saat bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China pada Senin, 11 November 2024, disorot warganet.  (Kolase Tribunnews/net)

     

    Beda Jam Tangan Prabowo Subianto dan Gibran saat pelantikan, penampilan istri Gibran Selvi Aananda juga disorot, kinclong dan elegan. (jamtangan.com/ist/Instagram)

    Sedangkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memakai jam tangan Cartier Santos-Dumont.

    Tampak jam tangan tersebut dengan strap hitam.

    Dilihat dari lama jamtangan.com, harga jam tangan Gibran Rp 89.950.000.

    Sedangkan harta kekayaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdasar LHKPN Rp 25.576.015.455. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)