kab/kota: Sukabumi

  • Ribuan Orang Masih Mengungsi Imbas Banjir-Longsor di Sukabumi

    Ribuan Orang Masih Mengungsi Imbas Banjir-Longsor di Sukabumi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat hingga Minggu (8/12) malam, jumlah warga yang mengungsi akibat terdampak bencana hidrometerologi mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa

    “Para pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cikembar, Pabuaran, Lengkong, Simpenan dan beberapa kecamatan lainnya,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Minggu (8/12).

    Menurut Medi, para pengungsi ini merupakan penyintas bencana pergerakan tanah, banjir dan longsor. Mereka mengungsi karena rumahnya rusak berat, terisolasi serta kondisi daerah yang rawan terjadi bencana susulan, sehingga lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Untuk pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian saat ini sudah mulai merata karena akses menuju lokasi yang awalnya terisolasi sudah mulai bisa ditembus oleh kendaraan meskipun baru sepeda motor atau dengan berjalan kaki, tetapi ada juga yang sudah bisa dilewati mobil.

    Saat ini petugas penanggulangan bencana selain fokus melakukan evakuasi dan pencarian korban bencana serta membuka akses jalan, juga fokus terhadap pendistribusian bantuan yang diharapkan, logistik bantuan bisa segera sampai ke lokasi-lokasi yang masih terisolasi untuk meringankan.

    Sementara, untuk jumlah warga yang terdampak bencana sebanyak 847 kepala keluarga (KK) atau 8.477 jiwa dan terancam 440 KK atau 755 Jiwa. Kemudian untuk rumah yang rusak berat sebanyak 1.410 unit, rusak sedang 1.011 unit, rusak ringan 777 unit, terancam 423 unit dan terendam 1.040 yang tersebar di 38 kecamatan.

    (Antara/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5
                    
                        Kronologi Polisi Meninggal Saat Tolong Korban Bencana di Sukabumi
                        Bandung

    5 Kronologi Polisi Meninggal Saat Tolong Korban Bencana di Sukabumi Bandung

    Kronologi Polisi Meninggal Saat Tolong Korban Bencana di Sukabumi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Seorang anggota polisi meninggal dunia saat membantu
    evakuasi
    korban
    bencana alam
    di wilayah Lengkong, Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    Anggota Polres Sukabumi yang diketahui bernama
    Bripka Miftahu Rochman
    ini terlibat dalam proses evakuasi bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/12/2024).
    Kapolres Sukabumi AKBP Samian menyebut bahwa Miftahu membantu proses evakuasi tanpa henti sejak dini hari.
    Sebelumnya, pada Selasa (3/12/2024), Bripka Miftahu melaksanakan piket rutin di Mako Polsek Lengkong.
    Esok harinya, dia langsung terjun membantu evakuasi dan pengamanan bencana.
    Menurut Samian, kondisi fisik petugas ini mulai menurun saat bertugas.
    Sekitar pukul 13.30 WIB, Miftahu sempat kehilangan kesadaran dan langsung dilarikan ke Puskesmas Lengkong untuk mendapatkan pertolongan pertama.
    Namun, kondisinya terus memburuk sehingga dirujuk ke RSUD Jampang Kulon pada malam harinya.
    Meski telah mendapatkan perawatan intensif, Bripka Miftahu mengembuskan napas terakhir pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Bripka Miftahu adalah sosok anggota Polri yang berdedikasi tinggi, rela mengorbankan tenaga dan jiwa demi tugas kemanusiaan. Dedikasi dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Samian dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
    Bripka Miftahu meninggalkan istri dan dua anaknya.
    Dia dimakamkan di wilayah Cirebon dengan upacara kedinasan Polri.
    “Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ucapnya.
    Dalam bencana alam ini, Polda Jabar juga membagikan bantuan sembako bagi warga terdampak banjir di Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast berharap dengan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah.
    Banjir yang melanda Desa Sirnasari mengakibatkan sejumlah rumah terendam dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
    “Banjir adalah bencana alam yang memerlukan tanggapan cepat. Kami berharap bantuan sembako ini dapat membantu meringankan beban masyarakat Desa Sirnasari,” harapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengunduran Diri Miftah Hingga Banjir Bandang Sukabumi

    Pengunduran Diri Miftah Hingga Banjir Bandang Sukabumi

    Jakarta, CNN Indonesia
    Pengunduran diri Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mewarnai pemberitaan pekan lalu.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Sempat Tertutup Longsor, Kini Jalan Sigaranten Sukabumi Sudah Bisa Dilalui

    Sempat Tertutup Longsor, Kini Jalan Sigaranten Sukabumi Sudah Bisa Dilalui

    Foto

    Antara Foto/Yulius Satria Wijaya – detikNews

    Minggu, 08 Des 2024 20:00 WIB

    Sukabumi – Jalan Sigaranten di Sukabumi, Jawa Barat, sempat tak bisa dilalui akibat tertutup material longsor. Namun kini jalan tersebut sudah bisa dilalui oleh kendaraan.

  • Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 Desember 2024

    Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter Bandung 8 Desember 2024

    Pasutri Kisahkan Dahsyatnya Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terseret 150 Meter
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Sepasang suami istri, Parman (55) dan Aminah (55), selamat dari terjangan
    banjir bandang
    yang melanda Sungai Cikaso di Kampung Warungnangka, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten,
    Sukabumi
    , Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).
    Banjir tersebut menyebabkan rumah panggung milik mereka, bersama dengan satu rumah dan bengkel tambal ban milik anaknya, terbawa hanyut sejauh 150 meter.
    Bangunan-bangunan tersebut berakhir di aliran Sungai Cilimus, yang hanya beberapa meter bermuara di Sungai Cikaso.
    “Saya dan suami sehari sebelum banjir bandang pergi ke rumah ibu saya. Karena ibu saya sakit dan harus menjaganya,” ungkap Aminah saat melihat-lihat sisa rumahnya yang tersangkut di aliran Sungai Cilimus, Minggu (8/12/2024).
    Aminah menjelaskan bahwa rumah ibunya terletak tidak jauh dari lokasi kejadian, namun berada di desa yang berbeda, yaitu Kampung Cilimus, Desa Mekarsari.
    Ketika rumahnya terbawa banjir, informasi tersebut cepat tersebar di antara warga setempat.
    “Dapat cerita dari tetangga yang lihat, rumah saya dan anak saya itu terbawa hanyut banjir bandang Sungai Cikaso, hingga ke persawahan, lalu berakhir ke sungai ini,” tuturnya sambil menunjuk ke bangunan rumah yang tersangkut.
    Ia menambahkan bahwa bagian genting rumah yang masih utuh merupakan milik anaknya, sementara rumah miliknya sudah hancur, hanya menyisakan balok-balok kayu.
    “Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” ujar Aminah.
    “Pakaian dan perlengkapan rumah tangga semuanya tidak ada yang bisa diselamatkan, pakaian hanya yang dipakai ini saja,” sambungnya.
    Aminah berharap dapat membongkar sisa-sisa rumah miliknya dan milik anaknya untuk mencari perlengkapan rumah tangga dan peralatan bengkel yang mungkin masih bisa digunakan.
    “Mudah-mudahan masih ada yang bisa digunakan lagi, dan ada yang bantu,” harapnya.
    Saat ini, Aminah dan suaminya sementara menempati rumah anaknya yang berada di Jakarta.
    “Ke depan kami mengharapkan kembali mempunyai rumah yang aman. Mudah-mudahan saja pemerintah memberikan bantuan,” tutup Aminah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Bripka Miftahu Gugur saat Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi, Rela Korbankan Jiwa Demi Tugas – Halaman all

    Kisah Bripka Miftahu Gugur saat Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi, Rela Korbankan Jiwa Demi Tugas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sukabumi – Dalam bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, seorang anggota kepolisian, Bripka Miftahu Rochman, gugur saat melaksanakan tugas evakuasi korban.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 4 Januari 2024.

    Bripka Miftahu, yang bertugas di Polsek Lengkong Polres Sukabumi Polda Jabar, mengalami penurunan kondisi fisik saat menjalankan tugasnya.

    Meskipun demikian, ia tetap melanjutkan evakuasi korban.

    Sekitar pukul 13.30 WIB, almarhum kehilangan kesadaran dan segera dilarikan ke Puskesmas Lengkong untuk mendapatkan pertolongan pertama.

    Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menjelaskan bahwa kondisi Miftahu semakin memburuk, sehingga ia dirujuk ke RSU Jampang Kulon pada malam harinya.

    Meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, Bripka Miftahu menghembuskan napas terakhir pada Jumat, 6 Januari 2024, sekitar pukul 07.00 WIB.

    Penghormatan Terakhir

    Kabar duka ini langsung disampaikan kepada rekan sejawat dan keluarga.

    Bripka Miftahu kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, untuk dimakamkan di TPU Sheikh Marzuki Bandongan Cirebon.

    Pemakaman dilakukan dengan upacara kedinasan sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya.

    Kapolres Samian mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam.

    “Bripka Miftahu adalah sosok anggota Polri yang berdedikasi tinggi, rela mengorbankan tenaga dan jiwa demi tugas kemanusiaan. Dedikasi dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua,” ujarnya.

    Duka Mendalam

    Bripka Miftahu meninggalkan seorang istri dan dua anak yang turut merasakan duka mendalam atas kepergiannya.

    Kepergian almarhum tidak hanya menjadi kehilangan bagi institusi Polri, tetapi juga bagi masyarakat yang merasakan dampak dari pengabdiannya.

    “Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” tutup Samian.

    Kisah Bripka Miftahu Rochman menjadi pengingat akan pengorbanan dan dedikasi para petugas dalam menjalankan tugas kemanusiaan di tengah bencana.

    (TribunJabar.id/M RIZAL JALALUDIN)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Baznas RI Dirikan Dapur Umum dan Bantu Buka Akses Jalan Akibat Longsor di Sukabumi – Halaman all

    Baznas RI Dirikan Dapur Umum dan Bantu Buka Akses Jalan Akibat Longsor di Sukabumi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) membantu warga membuka akses jalan yang tertutup akibat tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

    Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyampaikan, bencana yang terjadi di Sukabumi membawa dampak besar bagi masyarakat, khususnya dalam hal terhambatnya akses jalan yang sangat vital bagi aktivitas keseharian mereka.

    “Karena banyak jalan yang tertutup, Baznas Tanggap Bencana membantu warga membuka akses jalan di Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten. Kegiatan ini juga tidak hanya memulihkan akses jalan, tetapi juga untuk memudahkan distribusi logistik dan bantuan lainnya,” ujar Saidah dalam keterangan tertulis Minggu (8/12/2024).

    Menurut Saidah, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Baznas RI untuk memastikan bahwa bantuan tidak hanya diberikan dalam bentuk logistik, tetapi juga solusi nyata yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    “Kami bersyukur atas sinergi yang terjalin dengan para relawan, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat, yang bersama-sama bergerak untuk mempercepat pemulihan wilayah ini,” katanya.

    Selain membantu membuka akses jalan bagi warga, Saidah mengungkapkan, Baznas RI juga mendirikan dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih di sejumlah titik bencana seperti di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi.

    “Alhamdulillah, sejak kemarin kami juga mulai mengoperasikan dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih di lokasi bencana di Sukabumi. Setelah sebelumnya, tim juga melakukan aksi resik musala dan rumah warga,” ucap Saidah.

    Saidah berharap, masyarakat di wilayah Sukabumi segera pulih dan dapat beraktivitas normal seperti sediakala. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama meringankan beban masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

    “Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program-program Baznas dalam membantu mereka yang membutuhkan. Jadikan momentum ini sebagai pengingat pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial dalam kehidupan kita sehari-hari,” tandasnya.

  • Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

    Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menargetkan penanganan tanggap darurat pasca-bencana banjir dan longsor di Sukabumi akan rampung dalam dua pekan.

    Penanganan tanggap darurat difokuskan untuk membuka akses penyaluran logistik, termasuk bahan bakar minyak (BBM).

    Diana meninjau sejumlah titik lokasi bencana di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Palabuhan Ratu Sukabumi, yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Sabtu (7/12/2024).

    Diana mengatakan Sungai Cipalabuhan terjadi pendangkalan dan akan dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air

    Jika tidak dikeruk, ketika hujan turun dengan lebat bisa terjadi banjir lagi. Pada akhir tahun ini, hujan deras dengan intensitas tinggi diprediksi turun sampai Januari 2025.

    Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi total dua orang. Sebanyak 10 jembatan terputus. (BNPB)

    “Kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk,” kata Diana dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (8/12/2024).

    Saat ini BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck dan sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200.

    BBWS Citarum juga sedang melakukan pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai Cipalabuan dengan total panjang sekitar 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

    Selain itu juga telah diturunkan 1 unit mini excavator serta pompa Alkon untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu serta mengembalikan aliran sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan.

    Untuk sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten setelah akses jalannya bisa dilalui.

    Dia juga mengecek ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon di mana terjadi 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

    Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air.

    “Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” ujar Diana.

    Mobilisasi alat berat telah dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.

    BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat mengerahkan 15 alat berat tersebar di titik-titik penanganan

    Alat berat itu antara lain wheel loader 1 unit, excavator 4 unit, dump truk 3 unit, pick up 1 unit, mini excavator 2 unit, backhoe loader 2 unit, dan self loader 2 unit.

    Upaya ini pun melibatkan sekitar 35 orang tenaga Padat Karya yang tersebar sepanjang 92 km.

    Kebutuhan Air Minum dan Sanitasi

    Diana mengatakan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak juga penting.

    Saat ini, Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan sejak 4 Desember 2024.

    Mobilisasi Sarpras dikerahkan di Posko Yayasan Al Hikmah sebanyak 3 unit Toilet Portable dan 2 unit Hidran Umum Kapasitas 2000 liter.

    Kemudian juga 1 unit Biority Septictank Kapasitas 1000 liter, 2 unit tenda ukuran 4 x 3,25 meter dan 2 unit tenda ukuran 6 X 12 meter.

    Selain itu juga membantu 100 batang pipa PVC ukuran 8 inch sepanjang 504 meter untuk membantu jaringan JDU Perumdam yang terputus dan sudah tidak beroperasi selama 3 hari.

    Penanganan Permanen

    Diana mengatakan saat ini pihaknya fokus dalam penanganan tanggap darurat yang diharapkan selesai dalam dua pekan.

    Diana menyebut penanganan secara permanen membutuhkan waktu karena harus digambar dulu perencanaannya, butuh lelang, dan sebagainya.

    “Tetapi sementara ini sudah kita tangani semua, baik itu jalan, Sungai, air minum, maupun toilet, saya pikir tidak masalah,” ucap Diana.

     

     

  • Penanganan Darurat Usai Banjir dan Longsor di Sukabumi Rampung 2 Pekan – Page 3

    Penanganan Darurat Usai Banjir dan Longsor di Sukabumi Rampung 2 Pekan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti target penanganan darurat setelah musibah banjir dan longsor di Sukabumi selesai dalam waktu dua pekan. Target itu ditetapkan usai dirinya meninjau penanganan setelah bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024).

    Titik pertama kunjungan berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Ratu Sukabumi yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Diana mengatakan Sungai Cipalabuhan terjadi pendangkalan. Sehingga dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air. 

    “Karena kalau tidak dikeruk ketika hujan turun dengan lebat bisa banjir lagi, dan ini akhir tahun prediksinya sampai Januari akan terjadi hujan yang deras dan intensitas tinggi. Sehingga kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk,” kata Diana.

    Saat ini, BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck, dan sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200. Juga pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai Cipalabuan dengan total panjang sekitar 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

    Selain itu, juga telah diturunkan 1 unit mini excavator serta pompa Alkon untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu, serta mengembalikan aliran sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan. Sementara untuk sungai-sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten, setelah akses jalannya bisa dilalui.

    Titik kunjungan kedua ditujukan pada ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten, dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon. Pada kedua ruas tersebut terdapat 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

    “Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air. Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” terang Diana. 

  • Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi

    Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi

    Wamensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 2,1 M untuk Korban Bencana di Sukabumi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono meninjau kondisi pengungsian korban bencana di Desa Sukamaju, Cikembar, Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).
    Kedatangan Wamensos dilakukan untuk memastikan kebutuhan dan kenyamanan para pengungsi korban banjir dan tanah longsor di posko pengunsian terjamin.
    “Yang jelas kedatangan saya di sini memastikan dulu pada saat masa tanggap darurat ini masyarakat yang mengungsi kebutuhannya bisa terpenuhi,” kata Wamensos di lokasi dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu.
    Adapun akibat cuaca ekstrem sejak Rabu (4/12/2024), Kabupaten Sukabumi dilanda berbagai bencana banjir, tanah longsor dan tanah bergerak.
    Bencana ini berdampak ke 39 kecamatan di Kabupaten tersebut.
    Sebagai upaya penanganan, Kementerian Sosial (Kemensos) lantas mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.
    Dapur umum tersebut berada di Desa Sukamaju, Desa Datarnangka dan SDN Kalibunder Neglasari. Masing-masing dapur umum memproduksi 1.500 bungkus nasi setiap harinya.
    Selain dapur umum, Kemensos juga menyalurkan berbagai logistik dari Gudang Dinsos Provinsi Jawa Barat, Gudang Sentra Phalamarta Sukabumi dan Gudang Pusat Bekasi.
    Logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji, makanan anak, selimut, kasur, tenda gulung, tenda serbaguna, tenda keluarga, family kit, kids ware, toilet portable, velbed, lauk pauk siap saji, sandang dewasa, dan sandang anak.
    Selain itu, ada juga bangan kontak dan snack anak, bantuan paket sembako, bantuan air mineral dan susu UHT.
    Seluruh bantuan Kemensos bernilai total Rp. 2.148.669.200, atau Rp 2,1 miliar.
    Agus Jabo menyatakan, Kemensos akan terus melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana.
    Ketua Umum Partai Prima itu bilang, jika ada kebutuhan logistik, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos akan segera melakukan asesmen.
    Selain itu, ada juga Sentra Phalamarta Sukabumi yang siaga membantu penanganan bencana di Sukabumi.
    “Begitu ada laporan baru, maka kami akan segera melakukan asesmen,” kata Wamensos.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.