kab/kota: Sukabumi

  • Kecelakaan Maut di Sukabumi, Ibu Hamil Tewas Terseret 49 Meter, Berada di Kolong Mobil

    Kecelakaan Maut di Sukabumi, Ibu Hamil Tewas Terseret 49 Meter, Berada di Kolong Mobil

    TRIBUNJATENG.COM, SUKABUMI – Polisi hingga saat ini masih memeriksa kecelakaan yang menewaskan seorang ibu hamil di Kabupaten Sukabumi pada Senin (23/12/2024) siang.

    Dugaan sementara dari keterangan saksi, mobil Isuzu Giga mengalami rem blong saat melintas di jalur turunan Jalan Raya Suryakencana.

    Motor dibonceng oleh ibu hamil tersebut terseret hingga 49 meter dan masuk ke kolong Isuzu Giga.

    Seorang ibu hamil tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Suryakencana, Kampung Ongkrak, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (23/12/2024) sekira pukul 11.15.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula akibat rem mobil Isuzu Giga bernomor polisi B 9224 UXU yang dikemudikan Ali Taswili (49) tidak berfungsi secara baik.

    “Rem Isuzu Giga tidak berfungsi baik, sehingga menabrak sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 3482 UBL yang dikendarai Pirman (18).”

    “Motor tersebut masuk ke kolong Isuzu Giga,” ujar Ipda M Yanuar Fajar seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (23/12/2024).

    Kecelakaan terjadi saat Isuzu Giga melintasi jalan lurus menurun.

    Karena rem yang tidak berfungsi, mobil tersebut menabrak bagian belakang Honda Beat yang berada di depannya. 

    Setelah menabrak motor, sopir Isuzu Giga menghindari truk yang berada di depannya dengan membanting stir ke kanan.

    Dari arah berlawanan, muncul kendaraan Toyota Avanza yang juga terserempet.

    Sopir kemudian kembali membanting stir ke kiri jalan.

    Namun, motor Honda Beat tersebut terseret sejauh 49 meter dan berada di kolong Isuzu Giga.  

    Akibat kejadian ini, wanita hamil bernama Enah (25) meninggal dunia dengan cedera kepala berat dan luka parah lainnya.

    “Enah meninggal dunia dengan cedera kepala berat, luka sobek pada tulang kering kaki kiri, punggung sebelah kanan, dan patah tulang kaki kiri,” jelas Ipda M Yanuar Fajar.

    Polisi sedang mendalami penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan ibu hamil tersebut. (*)

  • Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    Butuh 14 Hari Observasi Kejiwaan George Sugama, tapi Bisa Lebih Cepat, RS Polri: Tergantung Pasien – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Anak bos toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, sekaligus tersangka penganiayaan, George Sugama Halim, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/12/2024).

    Kabid Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Yandokpol) RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengungkapkan pihaknya membutuhkan waktu 14 hari untuk melakukan observasi terhadap kejiwaan George.

    Meski demikian, Hery memastikan proses tersebut bisa berlangsung lebih cepat, tergantung kondisi pasien.

    “Kurang lebih 14 hari tergantung case by base (kondisi pasien yang diperiksa)” ungkap Hery, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Hery mengatakan hasil pemeriksaan George nantinya akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    George diketahui telah mulai menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati sejak Jumat (20/12/2024).

    Pemeriksaan itu dilakukan permintaan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Hery mengungkapkan pemeriksaan terhadap George dilakukan oleh tim dokter psikiatri.

    “Ada permohonan visum (pemeriksaan kejiwaan). Ini hari pertama (pemeriksaan),” ungkap Hery, Jumat.

    “(Pemeriksaan dilakukan) tim oleh dokter psikiatri,” imbuh dia.

    Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pihaknya belum menerima bukti medis terkait kejiwaan George.

    Padahal, sebelumnya, pihak keluarga mengatakan George hendak mencari pengobatan alternatif untuk kejiwaan, saat diamankan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Karena itu, kata Nicolas, dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka penganiayaan itu.

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media ya,” ungkap Nicolas, Jumat.

    Soal kejiwaan George sebelumnya juga sempat disampaikan manajemen toko roti Lindayes.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah di media sosial, pihak Lindayes mengatakan George memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.

    George Mengaku Khilaf

    Sebelumnya, George Sugama Halim mengaku khilaf atas perbuatannya menganiaya Dwi Ayu Darmawati.

    Hal ini disampaikan George setelah ia ditetapkan sebagai tersangka, Senin (16/12/2024).

    “Khilaf, saya khilaf,” kata George saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin.

    Meski demikian, George enggan menjelaskan alasannya meminta Ayu untuk mengantarkan makanan ke kamar.

    Ia memilih bungkam dan tak berkata apa-apa.

    “No comment,” ucap dia.

    Di kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan alasan George menganiaya Ayu.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, George mengaku kesal hingga menganiaya Ayu karena korban menolak mengantarkan ke kamar.

    “Tersangka merasa kesal, dan terjadi argumentasi, mengakibatkan pelaku makin emosi dan selanjutnya melakukan penganiayaan terhadap korban,” jelas Nicolas.

    Diketahui, George dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

    Ia juga langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dalam kasus ini, polisi telah menyita barang bukti, di antaranya adalah patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan George terhadap karyawan toko roti, Dwi Ayu Darmawati.

    Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah mengantongi hasil Visum et Repertum dari RS Polri Kramat Jati atas luka yang diderita korban, akibat penganiayaan dilakukan George.

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Buntutnya, George melempar barang-barang, termasuk mesin EDC, loyang kue, hingga pajangan patung kepada Ayu.

    Akibat insiden itu, Ayu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul George Sugama Halim Masih Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jati

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Dihadiri Presiden Prabowo, Puncak Natal Nasional 2024 Digelar di GBK dan Undang 12.000 Umat

    Dihadiri Presiden Prabowo, Puncak Natal Nasional 2024 Digelar di GBK dan Undang 12.000 Umat

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih akan menghadiri acara puncak perayaan Natal nasional 2024. Acara ini akan diselenggarakan di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada Sabtu (28/12/2024) mulai pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024 Thomas Djiwandono menyampaikan, kegiatan ini juga akan dihadiri pimpinan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), para tokoh-tokoh lintas agama, serta 12.000 umat Kristiani.

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir bersama jajaran pimpinan kementerian dan lembaga negara, pimpinan KWI dan PGI serta para tokoh-tokoh lintas agama. Diharapkan, kegiatan ini akan dihadiri sekitar 12.000 orang,” ungkapnya dalam konferensi pers persiapan jelang perayaan Natal nasional 2024 di Gedung KWI Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Masyarakat yang ingin mengikuti perayaan Natal nasional 2024 ini dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu. Panitia juga akan menyediakan layar besar di dua area GBK untuk mengakomodasi masyarakat yang tidak tertampung. Selain itu, masyarakat bisa mengikuti secara daring.

    Lebih lanjut, Thomas mengungkapkan, tema perayaan Natal nasional 2024 ini adalah “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”. Ia menjelaskan, tema tersebut diambil dari penggalan ayat Alkitab, Lukas Bab 2 ayat (15). Dia berharap, tema ini akan menjadi simbol harapan, keadilan, dan kesejahteraan bagi umat dan bangsa.

    Implementasi tema perayaan Natal nasional 2024 ini diwujudkan melalui beberapa aksi kemanusiaan dan ekologis di sejumlah daerah.

    Bakti sosial kemanusiaan dilakukan di Timika, Provinsi Papua Tengah dan Asmat, Provinsi Papua Selatan. Bakti sosial ekologis di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Bakti sosial kemanusiaan bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Serta, bakti sosial kemanusiaan bagi korban letusan gunung Lewatobi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kemudian, dilaksanakan juga seminar Natal nasional dengan tema gereja berjalan bersama negara, semakin beriman, humanis, dan ekologis. Melalui seminar ini gereja dapat berinteraksi dengan negara untuk mewujudkan visi yang sama, yakni memajukan kesejahteraan bersama mengentaskan permasalahan sosial yang masih terus ada serta mengupayakan pola interaksi antara manusia dan lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan,” paparnya.

    Terakhir, Thomas mengatakan, kegiatan perayaan Natal nasional 2024 yang diikuti oleh puluhan ribu umat yang merayakan ini, merupakan bukti kuatnya toleransi dan kerukunan di Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

    “Keberagaman di Indonesia terefleksikan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini harus senantiasa diterapkan dan dijalankan salah satunya dalam kehidupan beragama, nilai-nilai kebangsaan, dan kerukunan antar umat beragama menjadi dasar dari perayaan Natal nasional 2024,” ujarnya.

  • Perayaan Natal Nasional Bertema Berbagi Kasih dengan Sesama Akan Dihadiri Presiden Prabowo

    Perayaan Natal Nasional Bertema Berbagi Kasih dengan Sesama Akan Dihadiri Presiden Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Puncak perayaan Natal Nasional 2024 akan digelar di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Sabtu (28/12/2024). Namun, sebelum puncak acara telah digelar sejumlah acara dengan semangat untuk berbagi kasih.

    Pada November 2024 telah dilaksanakan bakti sosial tak cuma dengan masyarakat berbagai wilayah sebagai kepedulian terhadap lingkungan atau ekologi. “Ada lima wilayah bakti sosial sejak November, di Nusa Tenggara Timur kami mengunjungi dan membantu korban bencana Gunung Lewotobi. Sementara di Sulawesi Utara kami mengunjungi korban erupsi Gunung Ruang,” ujar Ketua Pelaksana Harian Natal Nasional Lucky Yusgiantoro di Gedung KWI, Senin (23/12/2024) mengenai acara perayaan Natal Nasional.

    Panitia Natal Nasional juga menggelar baksos untuk korban bencana alam di Sukabumi dan korban banjir rob di Muara Gembong, Bekasi serta aksi sosial bagi kelompok difabel di Timika di Papua Tengah, dan Agats di Papua Selatan.

    Sementara puncak perayaan pada Sabtu (28/12/2024) yang digelar di Jakarta akan diikuti bersamaan di berbagai daerah. Untuk hal ini, segala dukungan difasilitasi Kementerian Dalam Negeri. “Ada dua bagian di acara nanti, ibadah Oikoumene dan acara perayaan,” ujar Lucky.

    Acara Oikoumene dipimpin Ketua KWI Mgr Antonius Subianto dan Ketua PGI Pendeta Jacky Manuputy. Perayaan akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto serta tokoh masyarakat, pemerintah dan lintas agama.

    Masyarakat juga diajak ikut serta secara hadir maupun daring. Untuk kehadiran, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui link maupun QR code yang disiapkan Panitia. Perayaan juga bisa disaksikan dalam siaran langsung di sejumlah stasiun televisi serta di kanal Youtube Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).

    Koordinator Bidang Perayaan Natal Nasional Chatarina Girsang menjelaskan, persiapan acara Natal sudah dilakukan intensif dalam dua bulan terakhir. Acara akan dihadiri 12.000 umat Nasrani dari berbagai gereja, juga perwakilan ASN, TNI, Polri, dan BUMN.

    Ketua Umum Natal Nasional Thomas Djiwandono meminta berbagai aksi sosial dan aksi ekologi dilanjutkan tak cuma saat acara. “Terutama untuk daerah dan masyarakat yang perlu perhatian yang mengalami dampak perubahan lingkungan,” ujar Lucky tentang perayaan Natal Nasional.

  • Catatan Akhir Tahun 2024 IPW: Polri Belum Serius Lakukan Penindakan kepada Anggotanya – Halaman all

    Catatan Akhir Tahun 2024 IPW: Polri Belum Serius Lakukan Penindakan kepada Anggotanya – Halaman all

    Oleh: 

    Sugeng Teguh Santoso
    Ketua Indonesia Police Watch

    Data Wardhana
    Sekjen Indonesia Police Watch

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) menilai masyarakat tidak melihat bukti keseriusan Polri untuk melakukan penindakan tanpa pandang bulu kepada anggotanya. 

    Menurut IPW, perlakuan yang tebang pilih dalam pemberian sanksi pada anggota, tajam hanya ke level bawah tapi tumpul ke atas berakibat menimbulkan kecemburuan dan menimbulkan sikap masa bodoh yang merugikan institusi. 

    Padahal, fungsi dan tugas pokok anggota mulai dari Perwira Tinggi, Perwira Menengah, Perwira Pertama, Bintara hingga yang paling bawah Tamtama adalah sama yakni mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. 

    Sehingga, kalau anggota Polri melakukan penyimpangan dan melanggar aturan, baik itu disiplin maupun kode etik apalagi pidana harusnya diproses tegas tanpa pandang bulu.

    Namun kata Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso, yang terjadi tidak demikian. Hanya anggota bawahan saja yang dihukum tegas. 

    Kenyataan ini terkuak pada sidang pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap dua mantan anggota Polda Jawa Tengah, Brigadir Dwi Erwinta Wicaksono dan Bripka Zainal Abidin yang didakwa menerima suap dengan total Rp 2,6 miliar atas peran sebagai calo penerimaan Bintara Polri 2022 di Pengadilan Tipikor Semarang, Selasa (17 Desember 2024). 

    Kedua terdakwa tersebut disidang dalam berkas perkara terpisah.

    Padahal, peristiwa percaloan penerimaan bintara di Polda Jateng tahun 2022 itu dari hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Paminal Polri itu cukup banyak yang terlibat. 

    Namun, ada instruksi penyelamatan dan hanya kompol ke bawah saja yang diproses. 

    Akhirnya, kejahatan tangkap tangan oleh Divpropam Polri yang awalnya dibongkar oleh Indonesia Police Watch (IPW) sekitar bulan Maret 2023, menyeruak ke publik, menjadikan lima orang saja yang diproses yakni Kompol KN, Kompol AR, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW. 

    Kelima anggota Polda Jawa Tengah itu kemudian dipecat dari anggota Polri setelah dilakukan Sidang Kode Etik dan meneruskan proses pidananya. 

    Anehnya, dalam penanganan proses pidana yang sudah berjalan satu setengah tahun lebih tersebut, hanya dua orang saja yang disidang yaitu Dwi Erwinta Wicaksono dan Zainal Abidin. 

    Sementara perwira yang terkena pemecatan dari dinas Polri tidak jelas ujung pangkalnya dari proses hukum oleh Ditreskrimum Polda Jateng. 

    Hal itu diketahui dari pemberitaan Tirto.id yang dipublikasi 17 Desember 2024 pada pukul 20.40 WIB dengan judul: “2 Anggota Polda Jateng Calo Bintara Didakwa Terima Suap Rp 6M”. 

    Menurut berita tersebut, Polda Jawa Tengah sempat menyebut akan memproses pidana para pelaku. 

    Namun perkara yang dilimpahkan ke penuntut umum Kejari Kota Semarang baru dua orang yakni Bripka Z alias Zainal Abidin dan Brigadir EW alias Dwi Erwinta Wicaksono. 

    Kejaksaan belum menerima limpahan perkara selain dari dua mantan anggota Polda Jateng yang ditangani saat ini. 

    “Itu kewenangan penyidik, kami baru menerima dua,” ujar Jehan saat dikonfirmasi.

    Masyarakat akan mencatat, apakah di tahun 2025, para pelaku kejahatan di internal kepolisian itu akan diproses ke sidang peradilan? Masyarakat sebenarnya juga menanti kelanjutan dari “polisi peras polisi” di lembaga pendidikan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri Sukabumi  yang menghilang “bak ditelan bumi” tanpa penjelasan dari Divisi Humas Polri. 

    Padahal, kasus yang menggegerkan pada sekitar bulan Agustus 2024 tersebut, sangatlah serius dimana Divpropam Polri butuh waktu bulanan untuk mengurai kebobrokan anggota Polri di pendidikan itu yang memeras peserta didik calon perwira hingga puluhan juta. 

    Bahkan, Pengamanan internal (Paminal) Propam Polri telah menyita uang sebesar Rp 1,5 miliar sebagai barang bukti. 

    Tapi, tindak lanjut dari adanya peristiwa tersebut tidak ada kabar tentang sidang kode etik profesi dari para pelaku-pelakunya. 

    Yang ada hanyalah bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan “bedol deso” anggota Polri yang menjabat di Setukpa tersebut melalui Surat Telegram bernomor: ST/1821/VIII/KEP./2024, tanggal. 21 Agustus 2024 dengan memutasi Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Kasetukpa) Lemdiklat Polri, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto dimutasi sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. II Sespim Lemdiklat Polri.

    Sementara Wakasetukpa, Kombes Dr. Ignatius Agung Prasetyo dimutasi sebagai Dosen Kepolisian Madya Tk.I Akpol Lemdiklat Polri. 

    Sedang pada ST Kapolri bernomor: 1813/VIII/KEP./2024, tanggal. 21 Agustus 2024 sejumlah perwira menengah di Setukpa Polri juga terkena mutasi.

    Mereka yakni Kompol Zoenivpendi yang menjabat Kadensiswa 3 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dipindah sebagai Pamen Pusjarah Pori. 

    Kompol Dedi Supriyatno selaku Kadensiswa 2 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dimutasi sebagai Pamen Divisi Teknologi, Infomasi dan Komunikasi Polri. 

    Kemudian, Kompol Marudut Manalu selaku Kadensiswa 1 Bagbimsis Setukpa Lemdiklat Polri dipindah sebagai Pamen Puslitbang Polri. Kompol Alfriwan Zaputra selaku Paur Subbaghanjartaka Bagbingadik dimutasi sebagai Pamen Divkum Polri. 

    Kompol Hadi Widarto selaku Paur/Alins Bagdiglat Setukpa dipindah sebagai Pamen Sahli Kapolri. 

    Lalu ada Kompol Suwitomo selaku Paur Bidjemen Setukpa dimutasi sebagai Pamen Divhumas Polri, dan Kompol Sri Mulyani selaku Paur Subbidopsnal Bidproftek Setukpa dimutasi sebagai Pamen Setum Polri. 

    Indonesia Police Watch (IPW) menilai penindakan terhadap “polisi peras polisi” ini seharusnya diproses lebih lanjut ke Komisi Etik Polri. 

    Sehingga institusi Polri bebas dari penyalahgunaan wewenang, pungli, pemerasan dan korupsi (suap dan gratifikasi). 

    Sebab, praktik-praktik tersebut jelas melanggar peraturan dan diharapkan menjadi pelajaran bagi anggota Polri untuk memiliki etika moral yang terpuji, yang tercermin dalam prilaku anggota Polri yang didasari ketakwaan, kesusilaan, hati nurani, integritas, kejujuran, serta penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila, Tribrata dan Catur Prasetya. 

    Praktik sebaliknya justru terjadi di Polda NTT melalui putusan kode etik KKEP yang mem+PTDH Iptu Rudy Soik dengan segala argumentasi. 

    Padahal Iptu Rudy soik berusaha mengungkap jaringan ilegal BBM yang diduga melibatkan oknum Polri. 

    Perjuangannya membela diri yang didukung banyak lapisan masyarakat hingga DPR membuat pemecatannya dipertimbangkan.

    Namun, oknum-oknum anggota Polri yang bermain di minyak BBM ilegal tidak tersentuh kendati pimpinan tertinggi di kepolisian telah menerjunkan tim ke Polda NTT. 

    Hasilnya, semuanya seakan menghilang. 

    Hal ini terlihat dengan tidak adanya ekspose kasus setelah tahapan Iptu Rudy Soik dipanggil di Komisi III DPR bersama Kapolda NTT, Irjen Dahi Tahi Monang Silitonga pada Senin, 28 Oktober 2024.

    Terjerat Sambo Naik Pangkat Juga

    Dengan tidak seriusnya melakukan penindakan terhadap anggota itu, menjadikan institusi Polri rentan terhadap kritikan masyarakat yang menyudutkan dan menurunkan citra institusi.

    Kritikan masyarakat yang begitu pedas juga disampaikan IPW kepada Institusi Polri, terjadi saat anggota Polri yang terlibat dalam kasus Sambo menorehkan bintang dipundaknya, dan juga ada yang naik pangkat. 

    Pasalnya, banyak masukan dari internal kepolisian bahwa anggota yang terlibat dalam kasus Sambo itu dengan mudahnya naik pangkat, sementara anggota Polri yang tidak pernah berurusan dengan pelanggaran etik sangat sulit untuk naik pangkat. 

    Diketahui, sejumlah polisi yang sempat tersandung kasus Ferdy Sambo kini kembali aktif bertugas, bahkan mendapatkan promosi. 

    Ada enam perwira Polri yang sebelumnya menjalani sanksi kini telah menduduki posisi strategis.

    Salah satu yang dipromosikan adalah Budhi Herdhi Susianto yang menjabat Kapolres Jakarta Selatan saat kasus Sambo mencuat. 

    Budhi dipromosikan menjadi Karowatpers dan menyandang pangkat brigadir jenderal (brigjen). 

    Nama lain yang juga mendapat promosi adalah Kombes Murbani Budi Pitono, Kombes Denny Setia Nugraha Nasution, Kombes Susanto, AKBP Handik Zusen, dan Kompol Chuck Putranto. 

    Adanya perbedaan dalam hal promosi jabatan dan pola pembinaan itu dirasakan sangat tidak adil sehingga IPW melihat ada kecenderungan Polri merehabilitasi anggotanya yang melanggar etik setelah peristiwa pelanggaran etik tidak lagi menjadi perhatian publik.

    Seperti pada putusan tingkat pertama berat, kemudian dengan lewatnya waktu, ketika masyarakat sudah mulai melupakan, Polri kemudian merehabilitasi secara legal orang-orang yang telah dihukum tersebut. 

    Kesalahan-kesalahannya itu kemudian direhabilitasi.

    Kenyataan ini justru akan memularkan virus pelanggaran terhadap anggota Polri lainnya karena nanti belakangnya bisa “diurus”. 

    Hal itu, lantaran ada anggapan bahwa penyelesaian pelanggaran terhadap peraturan itu dapat diselesaikan berdasarkan kedekatan personal. 

    Untuk itu, dari kasus kenaikan pangkat terhadap anggota Polri yang tersandung kasus Sambo, seharusnya Polri meningkatkan transparansi proses promosi secara terbuka dan berdasarkan kriteria yang objektif. 

    Hal ini, agar anggota Polri yang tidak memiliki pelanggaran etika legowo melihat mutasi dan promosi jabatan yang dilakukan pimpinan Polri. 

    Sikap institusi Polri yang tidak tegas, terkesan melindungi anggotanya yang salah serta menerapkan impunitas, tentu kedepannya akan berdampak sistemik dianggap remeh oleh anggotanya sendiri. 

    Terbukti dipenghujung tahun 2024 muncul kasus pemerasan oleh anggota Polri terhadap Warga Negara Malaysia yang menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat yang mempermalukan institusi polri sendiri. 

    Kendati akan ada penindakan tegas dengan bahkan putusan pemecatan terhadap anggota yang saat ini ditangkap Propam Polri, tentu langkah ini tidak akan memulihkan nama baik Institusi Polri atau Pemerintah Indonesia di kancah internasional. 

    Sebab, yang menjadi korban pemerasan adalah Warga Negara Malaysia yang dikenal sangat kritis pada Indonesia sebagai negara serumpun dan medsosnya telah menyebar ke belahan dunia. 

    Karenanya, IPW mempertanyakan integritas, pola pikir para anggota Polri yang diduga memeras WN malaysia tersebut apakah mereka anggota-anggota yang rendah intelektualnya sehingga tidak bisa berfikir normal bahwa warga Malaysia sebagai korban bisa membongkar pemerasan  yang mereka alami. 

    Atau memang sikap mental  memeras  telah melekat sebagai DNA pada polisi kita? 

    Mengaca pada peristiwa peristiwa yang diurai diatas sepatutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu melakukan pola tindak baru ditahun 2025 dengan bertindak tegas dan lugas memecat anggota tanpa pandang bulu dan tanpa melihat pangkat. 

    Aliran uang Rp 32 miliar dari hasil pemalakan itu harus dibongkar sampai kemana dan ke siapa? 

    Hal ini penting untuk menjaga profesionalisme dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (23/12) dini hari.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut terjadi sekitar pukul 00.05 WIB.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun media sosial X, BMKG.

    Lokasi gempa berada 283 km tenggara Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 10 km.

    BMKG memperingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi gempa susulan.

    Belum ada laporan terkait kerusakan akibat gempa tersebut.

    Sebelumnya wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak banjir dan tanah longsor beberapa hari lalu. Sejumlah warga mengungsi di sejumlah kecamatan akibat bencana tersebut.

    (tim/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi Jabar, Tak Berpotensi Tsunami
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Desember 2024

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi Jabar, Tak Berpotensi Tsunami Bandung 23 Desember 2024

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Sukabumi Jabar, Tak Berpotensi Tsunami
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gempa bumi bermagnitudo 5,2 mengguncang wilayah
    Sukabumi
    , Jawa Barat dan sekitarnya, Senin (23/12/2024) pukul 00.05 WIB.
    Gempa yang berlokasi di 283 kilometer Tenggara Sukabumi tersebut
    tidak berpotensi tsunami
    .

    Lok:9.54 LS,106.56 BT (283 km Tenggara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami
    ,” tulis akun @BMKG, Senin.

    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M 5,2 Guncang Sukabumi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 5,2 Guncang Sukabumi, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

    Jakarta

    Gempa bumi terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Kekuatan gempa mencapai 5,2 magnitudo.

    “Gempa Mag: 5,2,” tulis akun X BMKG, dilihat, Senin (23/12/2024).

    Guncangan gempa terjadi pukul 00:05 WIB. Lokasi gempa berada di 9,54 lintang selatan dan 106,56 bujung timur.

    “283 Km tenggara Kabupaten Sukabumi-Jabar,” tulis BMKG.

    Kedalaman gempa mencapai 10 Km. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

    “Tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG.

    (ygs/ygs)

  • Hindari Macet, Ini 8 Pilihan Jalur Alternatif ke Puncak Saat Nataru

    Hindari Macet, Ini 8 Pilihan Jalur Alternatif ke Puncak Saat Nataru

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Jalur menuju puncak di Bogor kerap macet terutama di akhir pekan dan musim liburan termasuk saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Di waktu-waktu itu, banyak orang berwisata ke puncak Bogor sehingga membuat jalan padat bahkan macet. Namun, jika mengetahui jalur-jalur alternatif, pengendara bisa terhindar dari macet.

    Berikut jalur alternatif ke Puncak Bogor yang bisa menjadi opsi sesuai rute wisatawan atau pengendara.

    1. Tol Sentul Selatan-Babakan Madang-Pasir Angin

    Pengendara bisa melalui Tol Sentul Selatan, lalu ke Babakan Madang, hingga Simpang Pasir Angin. Jalur alternatif ini punya panjang sekitar 20 kilometer dan lebar jalan 6 meter.

    2. Bukit Pelangi-Pasir Angin-Puncak

    Pengendara isa mengambil jalur melalui Sentul kemudian Bukit Pelangi, Pasir Angin, dan tiba di Puncak.

    Bagi pengendara dari Jakarta, rute ini bisa jadi pilihan. Nantinya, pengendara bisa keluar di Simpang Pasir Angin.

    Rute tersebut memanfaatkan jalan tol yang tak begitu padat dan jalan-jalan utama yang terhubung.

    4. Cileungsi-Jonggol-Cariu dengan rute Jakarta-Cianjur-Bandung

    Jalur alternatif ini punya panjang sekitar 55 kilometer dan lebar sekitar 8 m. Meskipun rute lebih panjang, tetapi bisa membuat pengendara terhindar dari macet karena jalanan yang relatif lancar.

    5. Cilember-Jogjogan-Ciburial

    Rute Cilember-Jogjogan-Ciburial juga bisa menjadi alternatif mudik dan wisata ke Puncak. Lebar jalan ini 5 m dengan panjang sekitar 8 km.

    6. Jatiwangi-Bendungan-Ciawi

    Jalur ini merupakan rute alternatif balik jalur Puncak. Dengan panjang jalan sekitar 13 kilometer dan lebar 6 m.

    7. Cigombong/Caringin-Cipaku Kota Bogor

    Jalur alternatif Puncak ini punya panjang sekitar 14,7 km dan lebar jalan sekitar 8 m. Pengendara bisa memilih rute ini dari Sukabumi menuju Cipaku Kota Bogor.

    8. Jalur Alternatif Puncak via Summarecon-Katulampa Kota Bogor hingga tembus Simpang Gadog

    Melalui jalur yang sama, pengendara juga bisa memilih jalur ke arah Pasir Angin via Katulampa hingga terus ke Jalan Raya Puncak. Namun, rute itu memiliki jalur yang cukup sempit dan menanjak.

    (isa/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Orangtua George Sugama Lihat Anaknya Aniaya Pegawai Toko Roti, Sang Ibu Sempat Menahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Desember 2024

    Orangtua George Sugama Lihat Anaknya Aniaya Pegawai Toko Roti, Sang Ibu Sempat Menahan Megapolitan 22 Desember 2024

    Orangtua George Sugama Lihat Anaknya Aniaya Pegawai Toko Roti, Sang Ibu Sempat Menahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Orangtua
    George Sugama Halim
    (35), pelaku penganiayaan karyawan toko roti di Cakung, Jakarta Timur, Dwi Ayu (19), ada di tempat kejadian perkara (TKP) ketika anaknya berulah.
    Orangtua George melihat langsung penganiayaan yang dilakukan sang anak terhadap karyawan tokonya.
    “Ibunya pelaku menahan, tapi karena ditarik juga, mungkin juga ibunya enggak punya kekuatan juga,” kata Dwi Ayu saat berbincang di kantor
    Kompas.com
    , Jumat (20/12/2024).
    Dwi menjelaskan, tindakan penganiayaan tersebut bermula ketika ia menolak mengantarkan makanan ke kamar George.
    Penolakan tersebut membuat George tersinggung dan melempar berbagai benda yang ada di toko roti seperti patung, kursi, loyang kue, dan mesin
    electronic data capture
    (EDC).
    “Habis itu saya ditarik sama bapaknya si pelaku untuk laporan polisi dan pulang,” kata Dwi Ayu.
    Usia kejadian tersebut, Dwi langsung pulang. Namun, ia sempat kembali lagi untuk mengambil tas dan barang-barangnya yang tertinggal.
    “Pas saya ingin ambil barang-barang saya, akhirnya dilempari lagi pakai kursi,” ungkapnya.
    Atas permintaan orangtua George, Dwi pun melaporkan penganiayaan yang dilakukan pelaku ke polisi pada 18 Oktober 2024.
    Sebelumnya,
    George Sugama Halim ditangkap
    polisi di Anugrah Hotel Sukabumi, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/12/2024) dini hari.
    Penangkapan dilakukan setelah video penganiayaan George terhadap Dwi Ayu viral di media sosial.
    Dalam video yang beredar, Dwi Ayu terlihat dihantam dengan kursi dan benda lainnya hingga mengalami luka di kepala. Peristiwa itu terjadi pada 17 Oktober 2024.
    Polisi menyebut, penganiayaan ini dipicu karena Dwi menolak mengantarkan makanan untuk George. Amarah George pun meledak setelah penolakan itu.
    “Korban tidak mau karena itu bukan pekerjaannya,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana saat dihubungi pada Jumat (13/12/2024).
    Pada Senin (16/12/2024), polisi menetapkan George sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Dwi. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.