kab/kota: Srengseng

  • Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta kepada warga yang berada di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1 atau Bahaya.

    “Kami menginformasikan bahwa ketinggian Pos Pantau Depok 350 centimeter (cm) dengan kondisi hujan,” kata petugas BPBD DKI Jakarta saat mengumumkan status bahaya banjir dari akun X @BPBDJakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa dinihari.

    Pada pengumuman tersebut, petugas meminta warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir yang dapat menerjang sewaktu-waktu.

    BPBD juga merilis sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana banjir akibat kenaikan status Pos Pantau Depok, di antaranya Kelurahan Srengseng Sawah, Lenteng Agung dan Tanjung Barat.

    Selain itu Pejantan Timur, Rawajati, Cikoko, Bukit Duri, Manggarai, Kampung Melayu, dan lain sebagainya. “Diimbau kepada warga bantaran sungai untuk waspada dan berhati-hati,” katanya.

    Hujan dengan intensitas tinggi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (3/3) malam, membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Kota Bogor kembali menyentuh angka 170 centimeter (cm) atau berstatus Siaga 2.

    Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan, kondisi itu terjadi pada pukul 23.00 WIB dengan debit air mencapai 339.679 liter per detik.

    Ketinggian muka air Bendung Katulampa bahkan sempat menyentuh angka 220 cm atau berstatus Siaga 1 pada Minggu (2/3) pada pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik.

    Namun beberapa menit kemudian, TMA di Bendung Katulampa surut menjadi 160 cm atau berstatus Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB, dengan debit air 307.467 liter per detik dan terus berangsur surut menjadi normal.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 57 RT terendam banjir, pada Senin, 3 Maret 2025. Berdasarkan data per pukul 12.00 WIB, banjir yang terjadi di puluhan RT tersebut akibat luapan sungai Ciliwung.

    Rinciannya sebanyak 18 RT di wilayah Jakarta Selatan dan terdapat 39 RT di wilayah Jakarta Timur yang terendam. Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 300 centimeter.

    Di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan dan Kelurahan Cawang Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 300 centimeter, berdasarkan catatan BPBD DKI.

    Berikut wilayah terdampak luapan Sungai Ciliwung, update hingga pukul 12.00 WIB.

    Jakarta Selatan

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kel. Tanjung Barat
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 70 s.d 140 cm Kel. Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm Kel. Rawajati
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 120 s.d 300 cm Kel. Pejaten Timur
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 s.d 60 cm Kel. Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 s.d 100 cm Jakarta Timur

    Jakarta Timur terdapat 39 RT yang terdiri dari:

    Kel. Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 240 s.d 260 cm Kel. Kampung Melayu
    Jumlah: 23 RT
    Ketinggian: 30 s.d 195 cm Kel. Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 150 s.d 200 cm Kel. Cawang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 300 cm Kel. Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 140 s.d 230 cm Kel. Gedong
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 30 s.d 40 cm

    BPBD juga mencatat banjir mulai surut di wilayah sebagai berikut, Kel. Srengseng Sawah: 2 RT, Kel. Lenteng Agung: 3 RT, Kel. Kampung Melayu : 3 RT, Kel. Tanjung Barat : 2 RT.

    Sejumlah warga mengungsi di tempat pengungsian di sejumlah titik di antaranya di Kelurahan Kampung Melayu: 30 Jiwa berlokasi: SDN Kampung Melayu 01/02; Kelurahan Bidara Cina berlokasi di Kantor sekretariat RW011 Kel. Bidara cina (6 Jiwa), Kelurahan Bidara Cina Aula Kelurahan (21 Jiwa ), Kelurahan Cawang berlokasi di Musholla Al Ishlah (30 Jiwa), Ruko-ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketinggian banjir Jakarta Selatan di 4 kelurahan capai 230 sentimeter

    Ketinggian banjir Jakarta Selatan di 4 kelurahan capai 230 sentimeter

    Petugas BPBD Jakarta Selatan mengevakuasi warga terdampak banjir di Masjid Al Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

    Ketinggian banjir Jakarta Selatan di 4 kelurahan capai 230 sentimeter
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 03 Maret 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan mencatat ketinggian banjir di empat kelurahan daerah itu mencapai 230 sentimeter (cm) hingga Senin pagi.

    “Untuk Jakarta Selatan sampai saat sekarang, di Kelurahan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rawajati dan Pengadegan ketinggiannya mencapai 230 cm,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Nur mengatakan kelurahan lainnya yang ketinggian berangsur naik yakni Kebon Baru dan Manggarai, namun datanya belum dapat dipastikan. Adapun penyebab banjir lantaran adanya kiriman Bendung Katulampa Siaga satu. Saat ini warga dtengah mengungsi akibat dampak tersebut.

    “Saat ini baru mulai ada yang melakukan pengungsian, kalau semalam masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing,” ujarnya.

    Sementara itu, di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu warga terdampak yakni 51 kepala keluarga (KK) atau 108 jiwa yang terdiri dari 6 KK atau 18 jiwa di RT005/08, 20 KK atau 45 jiwa di RT016/07 dan 25 KK atau 45 jiwa di RT 017/07. Sementara, data dari BPBD DKI menyatakan hingga pukul 07.00 WIB, sebanyak 18 RT tergenang banjir di Jakarta Selatan.

    Di antaranya empat RT di Kelurahan Tanjung Barat yang ketinggian air 40 hingga 180 cm dan satu RT di Pengadegan yang ketinggian air 130 cm dengan penyebabnya luapan Kali Ciliwung. Kemudian, tujuh RT di Rawajati yang ketinggian air 100 hingga 220 cm dan enam RT di Pejaten Timur ketinggian air 350 hingga 370 cm dengan penyebabnya luapan Kali Ciliwung.

    Sedangkan wilayah yang sudah surut yakni dua RT di Srengseng Sawah dan tiga RT di Lenteng Agung.

    Sumber : Antara

  • Banjir Luapan Kali Ciliwung Rendam 62 RT di Jakarta, Puluhan Warga Mengungsi

    Banjir Luapan Kali Ciliwung Rendam 62 RT di Jakarta, Puluhan Warga Mengungsi

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 62 RT terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Berdasarkan data yang dibagikan pada Senin, 3 Maret 2025 pukul 9.00 WIB genangan merendam sejumlah kawasan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

    Rinciannya 20 RT di Jakarta Selatan dan 42 RT di Jakarta Timur yang masih terendam banjir. Wilayah paling parah terdampak di Pejaten Timur Jakarta Selatan dengan ketinggian air mencapai 370 sentimeter, berdasarkan data tersebut.

    Berikut rincian wilayah terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung.

    Jakarta Selatan

    Kel. Tanjung Barat

    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 80 s.d. 300 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Pengadegan

    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Rawajati

    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 100 s.d. 220 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Pejaten Timur

    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 s.d. 370 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Kebon Baru

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 s.d. 100 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur

    Kel. Bidara Cina

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 210 s.d. 220 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Kampung Melayu

    Jumlah: 26 RT
    Ketinggian: 30 s.d. 150 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Balekambang

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 180 s.d. 240 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Cawang

    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 300 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Cililitan

    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 150 s.d. 250 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kel. Gedong

    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 80 s.d. 200 cm
    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sebelumnya BPBD DKI menjelaskan bahwa hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu, 2 Maret 2025 menyebabkan status Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) pada pukul 20.20 WIB, siaga 2 (Siaga) pukul 20.40 WIB, siaga 1 (Bahaya) pukul 21.30 WIB, Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 21.40 WIB, siaga 2 (Siaga) pukul 00.00 WIB, siaga 1 (Bahaya) pukul 00.30 WIB.

    Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 23.00 WIB, Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 19.00 WIB, dan Pintu Air Manggarai menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 8.00 WIB serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    Berikut wilayah yang sudah surut di Kelurahan Srengseng Sawah 2 RT, Kelurahan Lenteng Agung 3 RT. Sementara itu, lokasi pengungsian untuk warga korban banjir tercatat di Kel. Kampung Melayu sebanyak 30 jiwa yang diungsikan di SDN Kampung Melayu 1/2. Selanjutnya di Kelurahan Bidara Cina yang diungsikan di kantor sekretariat RW 11 Kel. Bidara Cina (6 jiwa), Kelurahan Bidara Cina Aula Kelurahan (21 jiwa).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Daftar 38 RT di Jakarta yang Dilanda Banjir Pagi Ini – Halaman all

    Daftar 38 RT di Jakarta yang Dilanda Banjir Pagi Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga pukul 07.00 WIB, Senin (3/3/2025), 38 RT (rukun tetangga) di Jakarta dilanda banjir.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat 38 RT yang  dilanda banjir karena adanya hujan deras yang mengguyur wilayah kawasan hulu di Bogor Jawa Barat pada Minggu (2/3/2025) malam.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan tinggi air yang menerjang warga bervariasi mulai dari 40 sentimeter hingga 370 sentimeter.

    Penyebab banjir karena luapan Sungai Ciliwung setelah terjadi hujan deras di wilayah Bogor, Jawa Barat.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 38 RT dan ada 30 jiwa pengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, Jakarta Timur,” ujar Isnawa.

    Isnawa mengatakan, petugas telah memberikan bantuan berupa 1.000 boks nasi. Di sisi lain, petugas masih menginventarisir kebutuhan dari penyintas banjir yang berada di pengungsian ataupun bertahan di rumah.

    Menurutnya, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    Petugas juga mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” imbuhnya.

    Iswana menjelaskan, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3/2025) malam menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 20:20 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 20:40 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 21:30 WIB.

    Kemudian Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 21:40 WIB, siaga 2 (Siaga) Pukul 00:00 WIB, siaga 1 (Bahaya) Pukul 00:30 WIB.

    Lalu Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 23: 00 WIB dan Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 19:00 WIB, serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya. 

    Berikut data wilayah yang terkena banjir di Jakarta : 

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Tanjung Barat

    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 180 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pengadegan

    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 130 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pejaten Timur

    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 350 s.d 370 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 20 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 170 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian:170 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Gedong
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Kelurahan  Srengseng Sawah: 2 RT
    2. Kelurahan  Lenteng Agung: 3 RT

     

     

  • 38 RT di Jakarta Terendam Banjir, Tinggi Air Ada yang Capai 3,7 Meter

    38 RT di Jakarta Terendam Banjir, Tinggi Air Ada yang Capai 3,7 Meter

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan 38 RT terendam banjir pagi ini. Ketinggian air mulai dari 40 cm hingga 3,7 meter akibat meluapnya kali Ciliwung.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 38 RT,” demikian data BPBD DKI Jakarta melalui keterangannya, Senin (3/3/2025).

    Banjir tersebut akibat tingginya curah hujan pada Minggu (3/2) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga menyebabkan kenaikan di beberapa titik pos pantau, seperti di Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, Pos Pantau Angke Hulu, dan Pos Pantau Pesanggrahan.

    Berikut ini data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 180 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 130 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 350 s.d 370 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 20 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 170 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian:170 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 100 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Gedong
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Sementara itu terdapat daerah yang sudah surut, yaitu:
    1. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
    2. Kel. Lenteng Agung: 3 RT

    BPBD juga mencatat terdapat warga yang mengungsi di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 30 Jiwa. Lokasi pengungsian di SDN Kampung Melayu 01/02.

    “Bantuan BPBD makanan siap saji 1000 box,” katanya.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bendung Katulampa Siaga 1, Air dari Bogor Tiba di Jakarta Pagi Ini, Berikut Kelurahan yang Terdampak – Halaman all

    Bendung Katulampa Siaga 1, Air dari Bogor Tiba di Jakarta Pagi Ini, Berikut Kelurahan yang Terdampak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kota Bogor kembali diterjang potensi bencana banjir pada Minggu (2/3/2025), yang dipicu oleh tingginya curah hujan dan meningkatnya debit air di Bendung Katulampa.

    Sebanyak 28 kelurahan di Jakarta diprediksi akan dilintasi air kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, yang telah dinyatakan berstatus siaga 1.

    Ketinggian air di bendung tersebut mencapai 220 sentimeter pada pukul 21.33 WIB.

     

    Berdasarkan informasi dari Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Air Provinsi Jakarta, yang diunggah di laman resmi mereka, beberapa wilayah di Jakarta berpotensi mengalami banjir pada Senin (3/3/2025).

    Air kiriman dari Bogor diperkirakan tiba di Jakarta pukul 06.30 WIB.

    Berikut adalah daftar kelurahan yang diprediksi terdampak:

    Kelurahan Bale Kambang
    Kelurahan Bali Mester
    Kelurahan Baru
    Kelurahan Bidara Cina
    Kelurahan Bukit Duri
    Kelurahan Cawang
    Kelurahan Cikoko
    Kelurahan Cililitan
    Kelurahan Duren Tiga
    Kelurahan Gedong
    Kelurahan Jagakarsa
    Kelurahan Jati Padang
    Kelurahan Kalibata
    Kelurahan Kalisari
    Kelurahan Kampung Melayu
    Kelurahan Kampung Tengah
    Kelurahan Kebagusan
    Kelurahan Kebon Baru
    Kelurahan Kebon Manggis
    Kelurahan Lenteng Agung
    Kelurahan Manggarai
    Kelurahan Pal Meriem
    Kelurahan Pancoran
    Kelurahan Pejaten Timur
    Kelurahan Pengadegan
    Kelurahan Rawajati
    Kelurahan Srengseng Sawang
    Kelurahan Tanjung Barat

    Sementara itu, Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang berada di bantaran Sungai Ciliwung, untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Pada Minggu pagi, debit air di Bendung Katulampa sempat mencapai posisi siaga 1, dengan tinggi muka air lebih dari 2 meter, yang meningkatkan risiko terjadinya banjir di beberapa wilayah.

    Dedie mengingatkan bahwa potensi limpasan air dari Bendung Katulampa dapat berdampak pada wilayah yang dilalui Sungai Ciliwung, mulai dari Kabupaten Bogor hingga Jakarta.

    “Untuk warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung, kami mengimbau agar tetap waspada, terutama di wilayah Jakarta, yang diperkirakan akan menerima limpasan air sekitar pukul 06.30 WIB,” kata Dedie, Minggu (2/3/2025).

    Dedie A Rachim memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi debit air di Bendung Katulampa dan memberikan laporan berkala kepada masyarakat.

    Ia berharap agar hujan di hulu Sungai Ciliwung segera mereda, sehingga potensi banjir di kawasan Bogor dan Jakarta dapat diminimalisir.

    “Upaya pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keamanan warga, dan kami akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi banjir ini,” tambahnya. (TribunBogor)

  • Progres pembangunan Embung Dharma Jaya di Jaksel capai 50 persen

    Progres pembangunan Embung Dharma Jaya di Jaksel capai 50 persen

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menyebutkan progres pembangunan Embung Dharma Jaya di Jalan Kemang Utara IX, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, hingga saat ini mencapai 50 persen.

    “Progres pengerjaan saat ini sudah mencapai 50 persen,” kata Staf Seksi Pemeliharaan Drainase Sudin SDA Jakarta Selatan, Shahnan di Jakarta, Selasa.

    Shahnan memastikan pembuatannya sudah dikaji dengan benar, sehingga tentunya akan memberikan manfaat bagi warga Mampang Prapatan dan sekitar.

    Adapun pembangunan embung ini bertujuan mencegah terjadinya banjir akibat meningkatnya debit air di Kali Mampang, terutama pada musim hujan.

    Kemudian, Sudin SDA Jakarta Selatan juga membuat embung sebagai kolam retensi seluas 600 meter persegi untuk pengendali banjir.

    “Untuk embung konservasi yang kita buat dengan mengerahkan empat ekskavator sejak 20 November 2024 sudah selesai,” ujarnya.

    Ke depannya, rencana pada Maret 2025, pihaknya akan memulai pembuatan embung retensi.

    Ia menambahkan, Embung Dharma Jaya juga akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti, jalur jogging (jogging track), taman, area bermain, rumah pompa dan toilet umum.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, Dinas SDA DKI menganggarkan untuk pembangunan embung di Jakarta Selatan sebanyak Rp53 miliar pada 2025 yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Data dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, hingga saat ini terdapat 36 waduk, situ, embung dan empang di Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun embung dan pusat kendali (command center) sebagai upaya untuk penanganan banjir di kawasan Jakarta Selatan.

    Di antaranya yakni Embung Pemuda 1 Srengseng Sawah, Embung SDN 01 Petukangan Selatan, dan Pusat Kendali Bukit Duri.

    Embung Pemuda 1 dengan penampang basah 10.075 meter persegi (M2), volume efektif tampungan sebesar 13.440,52 meter kubik (m3) yang dapat mereduksi 8 persen volume banjir pada sistem saluran penghubung (PHB) babakan atas dan PHB babakan bawah.

    Embung ini untuk difungsikan sebagai pengendali genangan di Jalan Sakti, Komplek Sangrila.

    Kemudian, terbangunnya ruang pusat kendali di Kelurahan Bukit Duri yang diharapkan juga mampu mengatasi banjir di kawasan itu.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi 2 Jakmania Keroyok Sesama Pendukung Persija, Korban Dikira Viking
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Februari 2025

    Kronologi 2 Jakmania Keroyok Sesama Pendukung Persija, Korban Dikira Viking Megapolitan 20 Februari 2025

    Kronologi 2 Jakmania Keroyok Sesama Pendukung Persija, Korban Dikira Viking
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Dua anggota The Jakmania, JS (25) dan AS (19), ditetapkan sebagai tersangka dugaan pengeroyokan terhadap sesama
    pendukung Persija
    berinisial MA.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan menjelaskan, insiden ini bermula ketika korban menyaksikan laga Persija melawan Persib di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/2/2025) sore.
    Ketika itu, MA melihat seorang penonton yang dikeroyok massa di dalam stadion. MA pun mengeluarkan ponselnya untuk merekam aksi pengeroyokan tersebut.
    Pelaku AS yang melihat aksi MA langsung memprovokasi dengan menuduh korban sebagai pendukung Persib, Viking.
    Kemudian, JS mendekati korban. Ia langsung merampas dan membanting ponsel korban. Tak lama, keduanya memukuli korban.
    “Provokasi dan aksi pemukulan tersebut membuat MA jadi sasaran pengeroyokan,” kata Binsar dalam konferensi pers, Rabu (20/2/2025).
    Petugas yang melihat MA dikeroyok kemudian mengevakuasi korban ke tribun VIP. Selanjutnya, MA dibawa ke kantor polisi dan diarahkan membuat laporan.
    Keesokan harinya atau Senin (17/2/2025), polisi langsung menangkap kedua pelaku di tempat berbeda.
    “Untuk pelaku JS kami tangkap keesokan harinya di tempat kerjanya di daerah Ciracas, sedangkan pelaku AS kami tangkap di kediamannya di Srengseng Sawah, Jakarta Timur,” ujar Binsar.
    Usai ditetapkan sebagai tersangka, JS dan AS langsung ditahan di Polres Metro Bekasi Kota.
    JS dan AS terancam dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman maksimal paling lama tujuh tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Suporter Jadi Tersangka Pengeroyokan Usai Laga Persija vs Persib di Patriot, Ini Kronologinya – Halaman all

    Dua Suporter Jadi Tersangka Pengeroyokan Usai Laga Persija vs Persib di Patriot, Ini Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – JS (25) dan AS (19), dua orang suporter, ditetapkan sebagai tersangka. 

    Upaya penetapan tersangka itu terkait dugaan penganiayaan suporter setelah laga Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Patriot, Bekasi, pada Minggu (16/2/2025).

    Informasi penetapan status tersangka itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan.

    “Pelaku JS dan AS adalah The Jakmania, mereka mendatangi korban bersama beberapa pelaku lain yang masih kami kejar dan diketahui memukul korban yang juga The Jakmania,” kata Binsar, Rabu (19/2/2025).

    Penggeroyokan bermula ketika korban berinisial MA datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan Persija vs Persib. 

    Ketika pertandingan berlangsung, korban melihat ada suporter lain yang sedang dikeroyok. 

    MA yang mengetahui peristiwa itu berinisiatif mengeluarkan ponselnya dan merekam aksi pengeroyokan tersebut.

    Namun, pelaku yang melihat MA sedang merekam kemudian memprovokasi dan menuduh MA sebagai suporter Persib Bandung atau Viking.

    “Dua orang pelaku melihat korban (MA) merekam dan langsung menunjuk sambil berteriak ‘woy Viking’,” ujar Binsar.

    Korban yang saat itu dituduh sebagai Viking lalu menjadi bulan-bulanan The Jakmania. 

    Petugas yang melihat MA dikeroyok berupaya mengamankannya hingga membawa ke kantor polisi dan diarahkan membuat laporan.

    Dua pelaku ditangkap satu hari setelah MA membuat laporan. 

    JS ditangkap di tempat kerjanya di Ciracas, Jakarta Timur, sedangkan AS ditangkap di rumahnya di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. 

    JS dan AS ditahan dan diancam Pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan dengan ancaman maksimal paling lama 7 tahun penjara.