kab/kota: Sragen

  • Truk Tebu Terguling Timpa Mobil di Jalur Ngawi–Solo, Sopir Selamat

    Truk Tebu Terguling Timpa Mobil di Jalur Ngawi–Solo, Sopir Selamat

    Ngawi (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas melibatkan sebuah truk sarat muatan tebu dan sebuah mobil pribadi terjadi di jalur Ngawi–Solo, tepatnya di Desa Watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 13.45 WIB.

    Truk yang dikemudikan Iqbal Wahyu Saputra (23), warga Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, oleng ke kanan hingga menabrak mobil yang tengah berhenti di pinggir jalan. Benturan keras membuat truk terguling dan menimpa mobil yang dikendarai Eka Candra Arista (35), warga Desa Ngrangon Anyar, Kecamatan Kepuh Baru, Kabupaten Bojonegoro.

    Beruntung, Eka berhasil menyelamatkan diri meski sempat terjebak di dalam mobil yang tertimpa badan truk. Ia hanya mengalami luka ringan akibat terkena pecahan kaca dan segera dilarikan ke RS At-Tin Husada untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Saya tidak tahu arahnya. Tahu-tahu saat masuk mobil, langsung terdengar benturan keras. Saya keluar membuka pintu sedikit demi sedikit,” ungkap Eka menceritakan detik-detik peristiwa itu.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Ipda Agus Harianto, menjelaskan kecelakaan terjadi akibat truk mengambil haluan terlalu ke kanan hingga menabrak mobil sebelum akhirnya terguling.
    Peristiwa ini membuat arus lalu lintas dari Ngawi menuju Solo maupun sebaliknya sempat tersendat karena banyak warga berhenti menonton di lokasi kejadian.

    Untuk mengevakuasi mobil yang tertimpa, polisi bersama warga lebih dulu memindahkan muatan tebu dari dalam truk. Setelah itu, baik truk maupun mobil diamankan ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi dengan bantuan truk derek. [fiq/beq]

  • Bambang Tri Tetap Yakin Ijazah Jokowi Palsu meski Pernah Dipenjara: Justru Tambah Kuat

    Bambang Tri Tetap Yakin Ijazah Jokowi Palsu meski Pernah Dipenjara: Justru Tambah Kuat

    GELORA.CO  – Mantan terpidana kasus ijazah Jokowi, Bambang Tri Mulyono, menegaskan tetap yakin ijazah sang presiden ke-7 RI palsu. Bambang mengatakan keyakinannya tetap kuat meski pernah dipenjara terkait tudingan tersebut.

    “Sejak saya selesaikan penulisan buku itu, kan saya sudah yakin (ijazah Jokowi palsu),” ujar Bambang Tri dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Digugat Lagi, Jokowi: Ada yang ‘Back Up’ di iNews, Selasa (16/9/2025).

    Dia mengatakan, keyakinannya justru semakin menguat usai pakar telematika Roy Suryo dkk turut menyuarakan tudingan ijazah palsu Jokowi.

    “Apalagi ini kan ditambah teman-teman yang para ahli ini, yang doktor-doktor ini, tambah yakin dong,” kata Bambang.

    Dia menegaskan, vonis penjara yang telah dijalani tidak pernah mengubah keyakinannya atas ijazah palsu Jokowi.

    “Sama sekali nggak (berubah), tiap hari tambah kuat itu,” tegas dia.

    Diketahui, Bambang Tri bebas per 26 Agustus 2025 lalu.Dia telah dikeluarkan dari Lapas Kelas IIA Sragen. 

    Pembebasan bersyarat Bambang Tri berdasarkan Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) nomor PAS-951.PK.05.03 Tahun 2025 Tentang Pembebasan Bersyarat Narapidana tertanggal tanggal 12 Juni 2025. 

    “Pemberian pembebasan bersyarat kepada Bambang Tri Mulyono dilakukan setelah melalui proses penilaian yang ketat, termasuk aspek kelakuan baik, kepatuhan terhadap tata tertib, serta pemenuhan syarat administratif dan substantif. Kami berharap dengan adanya pembebasan bersyarat ini, yang bersangkutan dapat beradaptasi kembali di tengah masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Sragen Mohamad Maolana dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025). 

    Sebelum bebas, kata dia, Bambang Tri juga telah mengikuti program pembinaan kepribadian dan kemandirian selama menjalani masa pidananya.

    “Dengan pembebasan bersyarat ini, yang bersangkutan tetap akan berada dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang,” tutur dia.

    Adapun Bambang Tri Mulyono divonis 6 tahun penjara oleh PN Solo atas dakwaan penyebaran ujaran kebencian mengenai ijazah Jokowi pada 2023 lalu. Hukuman tersebut kemudian diringankan menjadi 4 tahun pada tingkat pengadilan tinggi.

    Bambang Tri pun mengajukan upaya peninjauan kembali (PK). Sidang perdana telah digelar pada 3 Juli 2025 lalu.

  • Seorang Pria Ditemukan Tewas Dalam Sumur
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 September 2025

    Seorang Pria Ditemukan Tewas Dalam Sumur Regional 14 September 2025

    Seorang Pria Ditemukan Tewas Dalam Sumur
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com
    – Jenazah laki-laki ditemukan di dalam sumur di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng) pada Minggu (14/9/2025) pagi.
    Pria yang diketahui bernama Muhammad Shidiq (37), warga Dukuh Karangnongko, Desa Saren, Kalijambe, Sragen, itu dipastikan meninggal dunia 5 hari yang lalu.
    Sekretaris PSC 119 Sukowati, Nengah Adnyana Oka Manuaba mengatakan, laporan penemuan mayat itu terjadi sekitar pukul 08.52 WIB.
    Pihaknya menerima laporan dari seorang warga.
    “Kami menerima laporan adanya orang ditemukan meninggal dunia di dalam sumur di Dukuh Pelawar, Desa Saren, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen tadi pagi,” kata Nengah, Minggu (14/9/2025).
    Nengah mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pukul 09.10 WIB, tim menuju lokasi dan tiba di lokasi pukul 09.30 WIB.
    Dia mengatakan, pukul 10.10 WIB, tim penyelamat turun ke dalam sumur untuk evakuasi korban.
    Pada pukul 10.25 WIB, penyelamat naik ke atas dan membawa korban yang sudah meninggal dunia.
    Lalu, pada pukul 10.35 WIB, korban dievakuasi menuju RSUD dr Soeratno Gemolong menggunakan ambulans PSC 119 Puskesmas Kalijambe dan tiba di Instalasi Forensik RSUD dr Soeratno Gemolong pukul 10.38 WIB.
    Korban diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi.
    “Hasil visum keluar dengan hasil tidak terdapat tanda-tanda kekerasan dan korban meninggal dunia kurang lebih 5 hari,” kata Nengah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait dengan penyebab Perum Bulog membeli gabah petani secara komersial.

    Dia bilang, mekanisme penyerapan Bulog kini lebih fleksibel.

    Arief juga bilang penyerapan gabah dan beras oleh Bulog juga mempertimbangkan kondisi harga di lapangan.

    “Kalau harga GKP (Gabah Kering Panen) di bawah Rp6.500 per kg maka Bulog harus menyerap. Kalau harga di atas Rp6.500 per kg, ya sudah biarkan saja udah orang menyerap,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 11 September.

    Contohnya, kata Arief, harga GKP di Lampung berada di angka Rp6.200 per kg, maka Bulog wajib membelinya dengan harga Rp6.500 per kg. Sementara di Jawa Timur harganya berada di level Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg, Bulog tak perlu membelinya.

    “Nggak (perlu beli). Karena kalau Bulog masuk beli, nanti harganya naik, maka HET-nya enggak masuk. Tapi kalau misalnya harganya di bawah, ya Bulog wajib beli. Karena perintah presiden itu Rp6.500 GKP,” jelasnya.

    Arief bilang prinsipnya, Bulog menyerap untuk membantu harga di tingkat petani tetap terjaga, bukan malah membantu harga beras di tingkat konsumen tidak terkendali.

    Lebih lanjut, Arief bilang, perusahaan besar dengan modal dan teknologi lebih maju dapat membeli gabah hingga Rp8.000 per kg.

    Tetapi, sambung dia, kondisi ini berisiko mendorong harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Misalnya ada yang beli gabah Rp7.000 GKP, Rp7.200, Rp7.400, Rp8.000, maka HET-nya nggak akan tercapai. Nah yang beli Rp8.000 GKP biasanya siapa? Produsen yang gede,” ucapnya.

    “Kenapa yang gede bisa beli segitu? Karena efisien. Pabriknya efisien, kerjanya ini mesinnya bagus, modalnya gede. Nah itu yang nggak boleh,” sambungnya.

    Sebelumnya, Perum Bulog buka suara terkait dengan isu menghentikan pembelian gabah dan beras produksi petani dalam negeri.

    Bulog memastikan tetap membeli gabah dan beras petani lewat skema komersial.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya melaksanakan penyerapan gabah dan beras sesuai penugasan pemerintah.

    Pada tahun ini, sambung dia, berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025, Bulog mendapat tugas mengadakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton setara beras, dan saat ini target tersebut telah tercapai.

    “Prinsipnya, untuk CBP Bulog bekerja berdasarkan regulasi dan penugasan yang diberikan Pemerintah. Namun di luar itu, Bulog tetap melakukan penyerapan gabah dan beras melalui skema komersial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September.

    Dalam skema ini, sambung Prihasto, Bulog tidak pernah menghentikan penyerapan, tetapi mekanismenya disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.

    “Baik dari sisi jenis, kualitas, maupun kuantumnya,” ucap Prihasto.

    Dia bilang, Bulog juga mengoperasikan Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang tersebar di 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terus menyerap gabah sesuai standar kualitas untuk menghasilkan beras premium maupun beras sesuai preferensi konsumen dan kebutuhan pasar.

    Adapun lokasi SPP tersebut berada di Subang, Karawang, Sragen, Kendal, Bandar Lampung, Bojonegoro, Banyuwangi, Magetan, Jember, dan Sumbawa.

    “Dengan demikian, dapat kami tegaskan bahwa Bulog masih melakukan penyerapan gabah maupun beras. Perbedaannya hanya terletak pada skema CBP mengikuti regulasi pemerintah, sedangkan komersial menyesuaikan dinamika dan kebutuhan pasar,” jelasnya.

  • Profil Lengkap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

    Profil Lengkap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama politisi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendadak viral bukan karena prestasi dan latar belakang keluarganya, namun karena pernyataannya yang membuat warga Indonesia marah.

    Wakil Ketua Komisi VII tersebut mengakui bahwa pernyataannya yang muncul pada podcast YouTube Antara TV On The Record tanggal 28 Februari 2024 telah membuat kegaduhan dan menyakiti masyarakat di Indonesia.

    Dia menjelaskan pernyataan yang membuat masyarakat marah itu ada di menit ke-25 hingga menit ke-27 pada podcast Youtube Antara TV On The Record.

    “Saya berbicara dengan pembawa acara selama 42 menit lebih tentang berbagai isu. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silahkan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan,” tutur Rahayu melalui akun Instagram resminya @rahayusaraswati yang dikutip Rabu (10/9/2025) malam.

    Berikut profil Rahayu Saraswati Djojohadikusumo:

    Nama lengkap: Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo

    Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 27 Januari 1986 

    Orang tua: Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo   

    Keluarga besar: Keponakan dari Prabowo Subianto. Kakek buyutnya, Raden Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri BNI, sedangkan kakeknya, Soemitro Djojohadikusumo, dikenal sebagai tokoh ekonomi terkemuka   

    Status keluarga: Menikah dengan Harwendro Adityo Dewanto (sejak 2014) dan memiliki dua anak  

    Pendidikan:

    SD: SD Takaranita II Jakarta

    SMP: United World College of South East Asia, Singapura

    SMA: Collège du Léman, Swiss

    Sarjana: University of Virginia, AS — jurusan Classics & Drama (sekitar 2,5 tahun hingga 2005)

    Pasca-sarjana: International School of Screen Acting, London (2006–2007); sebelumnya kursus di New York Film Academy, Los Angeles (Universal Studios)  

    Karier dalam Dunia Hiburan

    Film: Terlibat dalam trilogi Merah Putih (2009–2011), Darah Garuda (2010), Hati Merdeka (2011), dan Dream Obama (2011). Merah Putih pernah masuk nominasi Festival Film Bandung 2010

    Presenter: Mengisi acara seperti Talk Indonesia (2010–2013) dan Hot Indonesia (2014–2015)

    Kiprah Politik & Aktivisme

    Awal karier politik: Bergabung dengan Partai Gerindra sejak 2013, aktif di organisasi sayap TUNAS sebagai Kepala Bidang Pengembangan

    Anggota DPR RI:

    Periode 2014–2019: Terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil IV Jawa Tengah (Sragen, Karanganyar, Wonogiri), bertugas di Komisi VIII (urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak)

    Periode 2024–2029: Kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III  

    Jabatan Partai:

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2020–2025)

    Aktivisme & Organisasi Non-Partai:

    Co-Chair Y20 Indonesia 2022; anggota Board – Indonesia Youth Diplomacy (IYD); Presidium – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI)

    Pendiri dan Ketua Yayasan Parinama Astha (ParTha) serta Ketua Jaringan Nasional Anti TPPO (perdagangan manusia)

    CEO PT Bima Sakti Bahari; CSO HYPPE; Penasihat Yayasan Peduli Down Syndrome Indonesia (YAPEDSI)  

  • Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Akhirnya Bebas

    Bambang Tri, Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Akhirnya Bebas

    GELORA.CO – Bambang Tri Mulyono, terpidana kasus ujaran kebencian, ITE ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) dan penistaan agama menerima pembebasan bersyarat.

    Bambang bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sragen pada Selasa (26/8/2025) pagi dan diantar langsung oleh petugas ke Blora.

    Kepala Lapas Kelas IIA Sragen Mohamad Maolana mengatakan pembebasan Bambang berdasarkan Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Nomor : PAS-951.PK.05.03 Tahun 2025 Tentang Pembebasan Bersyarat Narapidana.

    Surat itu dikeluarkan langsung oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Jakarta pada tanggal 12 Juni 2025.

    “Pembebasan bersyarat ini diberikan setelah yang bersangkutan dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan administratif dan substantif sesuai ketentuan perundang-undangan,” kata Maolana seperti dikutip Inilahjateng, Selasa (26/8/2025).

    Maolana menambahkan pemberian pembebasan bersyarat merupakan salah satu hak warga binaan.

    Pemberian pembebasan bersyarat kepada yang bersangkutan, kata dia telah melalui proses penilaian yang ketat, termasuk aspek kelakuan baik, kepatuhan terhadap tata tertib, serta pemenuhan syarat administratif dan substantif.

    “Kami berharap dengan adanya pembebasan bersyarat ini, yang bersangkutan dapat beradaptasi kembali di tengah masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik,” kata dia.

    Sebelum bebas, Bambang Tri Mulyono juga telah mengikuti program pembinaan kepribadian dan kemandirian selama menjalani masa pidananya.

    Maolana mengatakan, dengan pembebasan bersyarat ini, yang bersangkutan tetap akan berada dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang.

    Lapas Kelas IIA Sragen berkomitmen untuk terus menjalankan fungsi pembinaan dan reintegrasi sosial, agar warga binaan dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan taat hukum. 

    Sebagai informasi, Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Solo menjatuhkan vonis 6 tahun penjara kepada Bambang Tri Mulyono. Bambang Tri terbukti bersalah bersama-sama Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) menyebarkan ujian kebencian soal berita bohong ijazah palsu Presiden Jokowi hingga menimbulkan keonaran.

    Sidang vonis terhadap Bambang Tri ini dipimpin majelis hakim Moch Yuli Hadi, dengan anggota Hadi Sunoto dan Bambang Aryanto. Sedangkan untuk jaksa penuntut umum (JPU) ada Apriyanto Kurniawan, Endang Sapto Pawuri, Dwi Ernawati, Endang Pujiastuti, dan Ardhias Adhi.

    “Mengadili Bambang Tri terbukti bersalah secara sah dengan menyiarkan berita bohong secara bersama-sama. Menetapkan Bambang Tri dipenjara selama 6 tahun,” kata Majelis Hakim Moch. Yuli Hadi membacakan putusan vonis di PN Solo, Selasa (18/4/2023).

  • Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia Regional 16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki laki-laki dikabarkan meninggal dunia di Gunung Lawu, Jawa Tengah, Sabtu (16/8/2025). Korban diketahui bernama Paul, asal Magetan, Jawa Timur.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, Paul melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu via jalur Cetho sekitar pukul 08.15 WIB.
    Saat itu, korban mendaki bersama empat orang temannya yang berasal dari Sragen.
    “Mereka naik, sekira pukul 14.00 WIB salah satu pendaki (korban) muntah-muntah, diduga hipotermia,” kata Hendro saat dihubungi, Sabtu (16/8/2025).
    Paul mengalami kedinginan saat melintasi pos 3. Teman-temannya sempat membantu melakukan pertolongan, tetapi nyawa korban tidak tertolong.
    Hendro mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB. Tim SAR gabungan kemudian mendatangi Pos Candi Cetho untuk persiapan melakukan evakuasi terhadap korban.
    “Sempat dilakukan pertolongan pertama oleh teman-teman relawan dan porter sekira pukul 14.00, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
    Hendro menambahkan, selama proses evakuasi, jalur pendakian Lawu Via Cetho ditutup. Pihak keluarga korban juga sudah dihubungi, agar jenazah korban bisa langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah dibawa ke puskesmas terdekat.
    “Pendakian sementara ditutup. Diperkirakan korban sampai lokasi (Pos Cetho) pukul 19.00-20.00 WIB,” ucapnya.
    Hendro juga mengimbau agar para pendaki mempersiapkan perlengkapan dan fisik yang mumpuni. Meski saat ini musim kemarau, pendakian gunung Lawu cukup dingin.
    “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin mendaki untuk tetap berhati-hati, karena cuaca di Lawu kondisinya masih cukup dingin. Meski musim kemarau, sesuai prediksi BMKG saat ini kemarau basah,” tutup dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Ada Lagi Kasus Keracunan MBG – Page 3

    Jangan Ada Lagi Kasus Keracunan MBG – Page 3

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengambil langkah tegas setelah rentetan kasus keracunan akibat makanan MBG. Salah satunya menyusul keracunan massal di Sragen, Jawa Tengah, yang melibatkan ratusan guru, siswa, dan wali murid dari SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong.

    Dadan kini mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melakukan uji organoleptik. Mulai dari pengecekan rasa, aroma, tampilan, dan tekstur, sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

    “Kalau rasanya sudah tidak enak atau teksturnya berubah, lebih baik ditahan dan diganti dengan makanan lain,” tegas Dadan.

    BGN juga memerintahkan agar durasi dari proses memasak hingga makanan sampai ke tangan siswa dipersingkat, meski belum disebutkan batas waktunya secara spesifik.

    Selain itu, Dadan menekankan pentingnya seleksi bahan baku yang lebih ketat. “Gangguan kesehatan bisa terjadi karena bahan baku tidak layak. Sekarang kami pastikan bahan yang digunakan benar-benar segar dan aman,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, protokol distribusi dari dapur ke sekolah kini juga diperketat, termasuk pengawasan ketat terhadap penyimpanan dan penyerahan makanan kepada siswa di sekolah.

     

  • Kepala BGN Buka Suara usai Ratusan Siswa di Sragen Diduga Keracunan MBG

    Kepala BGN Buka Suara usai Ratusan Siswa di Sragen Diduga Keracunan MBG

    Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara terkait ratusan siswa SD-SMP di Sragen, Jawa Tengah, diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menyebut akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

    Kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya,” kata Dadan dikutip dari Antara, Rabu (13/8/2025).

    “Termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memilihkan waktu masak, memilihkan waktu penyiapan, waktu pengiriman, termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolan dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek,” sambung dia.

    Program makan bergizi gratis besutan Presiden Prabowo ini disebut akan terus disempurnakan.

    Korban keracunan MBG di Sragen Tembus 251 Orang

    Jumlah korban keracunan massal diduga akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD dan SMP Gemolong, Sragen, mencapai 251 orang. Pendistribusian makanan dari pihak penyedia dihentikan sementara akibat keracunan massal itu.

    “Kita membentuk crisis center, respons cepat menyiagakan Puskesmas 24 jam untuk merespons laporan masyarakat terkait dengan kemungkinan ada apa gejala keracunan lagi, semoga tidak ada ya,” ujar Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, kepada detikJateng.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Korban Dugaan Keracunan Massal MBG di Sragen Bertambah Jadi 251 Orang

    Korban Dugaan Keracunan Massal MBG di Sragen Bertambah Jadi 251 Orang

    Liputan6.com, Sragen – Korban dugaan keracunan massal usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah, terus bertambah. Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyebutkan, data terbaru menunjukkan jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 251 orang. Mereka terdiri dari siswa, guru, dan orang tua murid yang ikut menyantap hidangan tersebut.

    “Distribusi MBG sekolah yang ditemukan kasus keracunan dihentikan sementara,” kata Sigit, Rabu (13/8/2025).

    Langkah penghentian ini diambil setelah laporan keracunan diterima dari sejumlah sekolah di wilayah Gemolong. Pemerintah Kabupaten langsung menginstruksikan penghentian distribusi makanan MBG untuk menghindari risiko tambahan.

    Tak hanya itu, Sigit bersama jajaran Forkopimda turun ke lapangan untuk mengecek lokasi kejadian. Mereka juga mendatangi dapur milik Dapur SPPG Mitra Mandiri, yang memproduksi makanan MBG bagi sekolah-sekolah tersebut.

    “Kami mendapatkan laporan bahwa ada gejala-gejala keracunan di SD dan SMP di Gemolong, seperti mual, sakit perut melilit, hingga muntah. Intinya dugaan keracunan,” jelasnya.

    Hasil temuan ini membuat Pemkab Sragen mengambil kebijakan tegas. Distribusi MBG dari penyedia yang sama dihentikan selama dua hari, tepatnya Rabu dan Kamis, sembari memantau kondisi para korban.

    “Kami hentikan sementara MBG dua hari ke depan (Rabu dan Kamis) untuk mengantisipasi adanya korban baru. Dan Puskesmas Gemolong disiagakan selama 24 jam penuh,” katanya. 

    Sementara itu, sampel makanan berupa nasi kuning, ayam suwir, susu, dan orek telur suwir yang dibagikan pada Senin (11/8/2025) telah dikirim ke laboratorium di Semarang. Hasil pengujian ini akan menjadi acuan investigasi lebih lanjut.

    “Hasilnya tunggu beberapa waktu ke depan. Pentingnya investigasi mendalam. Kami juga melaporkan insiden ini ke pemerintah pusat dan berupaya memperbaiki sistem pengawasan agar MBG di mana pun aman dan bergizi bagi anak-anak,” ujar dia.