kab/kota: Sragen

  • Gibran Rakabuming Raka: Sepak Terjang Wakil Presiden Termuda Indonesia – Page 3

    Gibran Rakabuming Raka: Sepak Terjang Wakil Presiden Termuda Indonesia – Page 3

    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per 31 Desember 2024, total kekayaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tercatat mencapai Rp27,519 miliar. Angka ini menandai kenaikan sekitar Rp2 miliar dibandingkan laporan kekayaan sebelumnya yang berada di kisaran Rp25,576 miliar.

    Komponen harta kekayaan Gibran sebagian besar disumbang oleh aset tidak bergerak dan surat berharga. Aset tanah dan bangunan miliknya memiliki nilai total tertinggi, yakni mencapai Rp17,44 miliar, yang tersebar di beberapa lokasi di Surakarta dan Sragen, Jawa Tengah. Selain itu, Gibran juga mencatatkan kepemilikan surat berharga yang nilainya signifikan, yaitu sebesar Rp5,552 miliar, serta kas dan setara kas senilai Rp3,935 miliar. Terdapat pula harta bergerak lainnya senilai Rp280 juta yang melengkapi total asetnya.

    Hal yang menarik dari rincian aset Gibran adalah daftar koleksi alat transportasi yang nilainya tergolong moderat, yakni total Rp312 juta. Koleksi ini mencakup kombinasi kendaraan harian yang populer di masyarakat hingga kendaraan klasik dan vintage. Uniknya, Gibran dilaporkan tidak memiliki utang sama sekali, sehingga total asetnya sama dengan jumlah kekayaan bersihnya saat ini.

    Berikut adalah rincian kendaraan yang dilaporkan dalam LHKPN Gibran:

    Sepeda Motor:

    Honda Scoopy tahun 2015
    Honda CB-125 tahun 1974
    Royal Enfield tahun 2017

    Mobil:

    Isuzu Panther tahun 2012
    Daihatsu Grand Max tahun 2015
    Toyota Avanza tahun 2012
    Toyota Avanza tahun 2016

  • Pamit Latihan Silat, Siswa SMK di Sragen Pulang Tak Bernyawa, Polisi Periksa 6 Saksi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Oktober 2025

    Pamit Latihan Silat, Siswa SMK di Sragen Pulang Tak Bernyawa, Polisi Periksa 6 Saksi Regional 8 Oktober 2025

    Pamit Latihan Silat, Siswa SMK di Sragen Pulang Tak Bernyawa, Polisi Periksa 6 Saksi
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang siswa kelas X SMK di Sragen, Jawa Tengah, berinisial R, meninggal dunia setelah mengikuti latihan silat pada Senin (6/10/2025).
    Penyebab kematian korban hingga saat ini masih belum diketahui.
    Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Islam Yakssi Gemolong untuk mendapatkan perawatan, namun dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.30 WIB.
    Sebelum kejadian tersebut, R berpamitan kepada orangtuanya untuk mengikuti latihan silat di kebun dekat rumahnya sekitar satu setengah jam sebelum meninggal atau pada pukul 20.00 WIB.
    Tak lama setelah itu, pelatih silat menghubungi orangtua R dan memberitahukan bahwa R mengalami sakit.
    Ayah R, Jumadi, yang saat itu sedang mengikuti kumpulan RT, seger ke rumah sakit.
    Namun, saat ia tiba, anaknya sudah dinyatakan meninggal dunia.
    Jumadi mengaku telah ikhlas menerima peristiwa yang menimpa putranya.
    “Harapannya saya sudah cukup, sudah saya ikhlaskan, lahir batin,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Ardi Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
    “Kami tetap melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk pemeriksaan saksi,” kata AKP Ardi, seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (7/10/2025).
    Saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa enam saksi dan tidak menutup kemungkinan akan ada saksi lain yang akan diperiksa.
    “Hari ini ada 6 saksi yang sudah kami periksa, tidak menutup kemungkinan besok ada saksi lain,” jelasnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Hancur Hati Jumadi, Riko Pelajar SMK Sragen Pulang Jadi Jenazah, Malam-malam Pamit Latihan Silat,
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Edarkan Pil Yarindo di Karanganyar Secara Ilegal, Dua Orang Dibekuk Petugas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Oktober 2025

    Edarkan Pil Yarindo di Karanganyar Secara Ilegal, Dua Orang Dibekuk Petugas Regional 7 Oktober 2025

    Edarkan Pil Yarindo di Karanganyar Secara Ilegal, Dua Orang Dibekuk Petugas
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com –
    Polisi mengamankan dua pelaku peredaran Pil Yarindo di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) pada Jumat (3/10/2025).
    Keduanya diamankan di rumah masing-masing.
    Kasatresnarkoba Polres Karanganyar, AKP Supran Yoga Tama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memantau peredaran barang tersebut sejak lama.
    Tersangka pertama berinisial FS alias Mbolok (25) asal Dawung RT 01/RW 16, Gebyok, Mojogedang, Karanganyar.
    Sedangkan tersangka kedua adalah JA alias Kecut (27) warga Turus RT 11, Karangpelem, Kedawung, Sragen.
    Kedua pelaku diketahui menjalin kerja sama dan mengedarkan pil tersebut di wilayah Mojogedang, Karanganyar. “Kecut membeli obat Yarindo kemudian diserahkan kepada Mbolok untuk menjualnya kepada orang lain,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (7/10/2025).
    Kedua tersangka mendapatkan keuntungan masing-masing dari jalinan kerja sama itu.
    Supran menyebut bahwa Kecut mendapatkan keuntungan Rp 300.000 setiap satu toplesnya (1.000 butir), sedangkan Mbolok mendapatkan keuntungan Rp 3.200.000 setiap satu toplesnya (1.000 butir). “Kecut memesan via WhatsApp dari bandar langganan dan tersangka menjual,” jelasnya.
    Supran membeberkan, fungsi utama Pil Yarindo adalah meredakan mual dan muntah serta mengatasi gangguan motilitas saluran cerna.
    Namun demikian, konsumsi pil ini harus melalui resep dokter karena bisa membuat pengkonsumsi “nge-fly” layaknya mengonsumsi narkoba.
    “Pilnya bentuknya bulat, namanya Yarindo, harus dengan resep dokter karena jika dimakan terlalu banyak bisa bikin nge-fly, kehilangan kesadarannya,” ujarnya.
    Akibat penjualan obat ilegal itu, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 435 UU Kesehatan dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun dan denda Rp 5 miliar, serta Pasal 642 UU Kesehatan dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 5 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Sragen Pasang Spanduk Protes, Tuding Tanah Warisan Diserobot Developer
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    Warga Sragen Pasang Spanduk Protes, Tuding Tanah Warisan Diserobot Developer Regional 1 Oktober 2025

    Warga Sragen Pasang Spanduk Protes, Tuding Tanah Warisan Diserobot Developer
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com –
    Warga Bulak Asri, Pelem Gadung, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) memasang spanduk protes dekat perumahan swasta, Rabu (1/10/2025). Protes tersebut dilakukan karena adanya dugaan penyerobotan tanah oleh pihak developer.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, spanduk protes tersebut bertuliskan 4 poin dan dipasang di depan Perumahan Griya Khalisa 2.
    Ada pun 4 poin yang ada dalam spanduk tersebut yakni :
    Protes ini dilakukan oleh Aris Parwanto, pemilik lahan kosong yang berada di sebelah perumahan.
    Menurutnya, tanah yang merupakan warisan orangtuanya itu diserobot oleh developer.
    “Tanah kami diserobot oleh pihak PT. Putra Bhina Karya,” katanya saat ditemui.
    Penyerobotan tanah diketahui saat proses awal pembangunan sekitar setahun lalu.
    Aris menjelaskan, saat itu dirinya telah melaporkan adanya penyerobotan tanah ke pihak desa.
    Proses pengaduan kemudian dilanjutkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Mei 2024. Hasilnya diketahui bahwa ada tanahnya yang berkurang seluas 151 meter persegi.
    “Setelah itu kami melakukan pengaduan ke Dinas Perkim dan dilakukan mediasi. Di situ disampaikan bahwa tanah ini ditumpangi pihak pengembang,” kata Aris.
    Aris menuturkan, pihaknya melanjutkan proses tersebut ke kepolisian dan telah dilakukan sejumlah pemanggilan untuk BAP. Tak lama pihak Kepolisian mengeluarkan Surat Perintah Pemberhentian Penyelidikan (SP3).
    “Karena saya tidak puas saya mengajukan banding melalui WA dan ditanggapi. Tanggal 29 September 2025 kemarin dilakukan mediasi. Setelah itu diambil kesimpulan yang merugikan kami,” kata dia.
    “Kami menginginkan keadilan karena tidak puas dengan keputusan pihak kepolisian,” tutupnya.
    Terpisah, Kanit Tipikor Ipda Hari Purwanto menegaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan membuktikan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.
    Kasus tersebut diterima Polres Sragen pada 26 Mei 2024. Setelahnya dilakukan sejumlah langkah seperti klarifikasi kepada pihak pengguna, tergugat, pejabat desa dan BPN ditambah dengan ukur ulang sebanyak 2 kali.
    Berdasarkan nasil ukur ulang diketahui adanya kekurangan luas tanah baik dari sertifikat milik pengadu dan teradu.
    “Sertifikat atas nama orang tua pak aris berkurang 151 meter persegi 3570 meter persegi. Untuk pihak teradu juga berkurang 68 meter persegi dari 3550 meter persegi,” jelasnya.
    Hari memaparkan, ditemukannya permasalahan serupa yakni luasan tanah yang berkurang, pihak kepolisian meminta pertimbangan ahli pidana. Hasilnya ahli pidana memutuskan bahwa belum ditemukan adanya unsur pidana oleh teradu.
    “Kemudian kami melakukan gelar perkara yang mana melibatkan Propam, Sikum, Siwas, Kanit Reskrim dan disimpulkan aduan belum terdapat unsur pidana. Peserta gelar kemudian menyarankan ke kami agar memberi kepastian hukum penghentian penyelidikan. Apabila ditemukan bukti baru penyelidikan bisa dibuka kembali,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengungkap hingga September 2025 tercatat 6.517 kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025. Dadan menyebut keracunan terbanyak terjadi di wilayah II atau pulau Jawa.

    Hal tersebut disampaikan Dadan dalam Rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan membagi tiga wilayah pemantauan MBG, yakni wilayah 1 di Pulau Sumatera, wilayah II Pulau Jawa dan wilayah III untuk Indonesia bagian timur.

    “Kami ingin menyampaikan kita bagi 3 wilayah, wilayah I di sumatera, wilayah II di Jawa, wilayah 3 di Indonesia timur. Kami perlu sampaikan pembentukan satuan pelayanan pemenuhan gizi ada dua periode yang terlihat jelas, periode Januari sampai Juli kita berhasil membentuk 2.391 SPPG sementara dari 1 Agustus sampai 30 September kita berhasil membentuk 7.621 SPPG,” kata Dadan.

    “Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli 2025 itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara 1 Agustus sampai malam tadi, ada 51 kasus kejadian. Jadi terakhir kejadian ada di Pasar Rebo, dan di Kadungora,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Dadan juga menyebut rincian data orang yang mengalami keracunan di wilayah I, II, dan III.

    “Kalau dari lihat sebaran kasus, kita lihat bahwa diwilayah I ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307. Wilayah 2 ini semakin bertambah tidak lagi 4.147, karena ditambah lagi di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah 3 ini ada 1.003 orang,” sambungnya.

    Berikut Rincian Kejadian Berdasarkan Wilayah berdasarkan data BGN.

    Wilayah I18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungagung Sumsel (8 Orang).14 April 2025: SPPG Yayasan Al Idrz, Kab. Batang (28 Orang).5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayan Mulya, Sumsel (172 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Tembilahan Hilir, Riau (28 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasik Mataram Baru, Lampung (27 Orang).27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Saka Lemeu Pb, Bengkulu (467 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung (563 Orang).2 September 2025: SPPG Merang Raya Padamaran (76 Orang).17 September 2025: SPPG Garut, Kadunggora (30 Orang).25 September 2025: SPPG Kota Palembang Kalidoni Kalidoni (12 Orang).25 September 2025: SPPG Kairilmun Kairilmun Sungai Lakim Timur 1 (14 Orang).

    Wilayah II14 Januari 2025: SPPG Indramayu Sindang (6 Orang).18 Januari 2025: SPPG Khusus Kab. Sukabumi (48 Orang).19 Februari 2025: SPPG Pandeglang Menes (480 Orang).21 April 2025: SPPG Lembangsari, Cianjur (254 Orang).21 April 2025: SPPG Khusus Karanganyar (9 Orang).23 April 2025: SPPG Sleman 1 (31 Orang).28 April 2025: SPPG Sleman Berbah (30 Orang).30 April 2025: SPPG Coblong, Kota Bandung (580 Orang).30 April 2025: SPPG Kuningan Cilimus (38 Orang).1 Mei 2025: SPPG Manggungjaya (35 Orang).6 Mei 2025: SPPG Tanah Sereal Sukadamai (220 Orang).29 Juli 2025: SPPG Cangkeng (38 Orang).31 Juli 2025: SPPG Kulon Progo Wales (365 Orang).8 Agustus 2025: SPPG Sukabumi Cikidang (15 Orang).12 Agustus 2025: SPPG Sragen, Gemolong (196 Orang).13 Agustus 2025: SPPG Sleman, Mlati (157 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indramayu, Gabuwetan (2 Orang).25 Agustus 2025: SPPG Karawang, Majalaya (82 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Sleman, Berbah Joglo (137 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Kalibata (3 Orang).2 September 2025: SPPG Serang (6 Orang).8 September 2025: SPPG Khusus Koja, Jakarta (14 Orang).9 September 2025: SPPG Pameksan, Tokan (8 Orang).11 September 2025: SPPG Wonogiri, Ngronggah (131 Orang).13 September 2025: SPPG Kota Tangsel Setu, Bakti Jaya 2 (12 Orang).17 September 2025: SPPG Jatis, Lamongan (14 Orang).19 September 2025: SPPG Segerawara, Sukoharjo (15 Orang).22 September 2025: SPPG Mekarmur, Jaya Coongkir (411 Orang).22 September 2025: SPPG Dauan Gemping Nggedirto (6 Orang).24 September 2025: SPPG Palang Gesikharjo Tuban (6 Orang).24 September 2025: SPPG Cipayung, Munjul (248 Orang).24 September 2025: SPPG Sukabumi Palabuhanratu Cilepus (32 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Batu Batu Sisir (18 Orang).24 September 2025: SPPG Dojopoagaro, Ciampeujo (7 Orang).24 September 2025: SPPG Rembang, Rembang (188 Orang).25 September 2025: SPPG Duwaan Kaler, Subang (9 Orang).25 September 2025: SPPG Jatimekar, Situraja (1 Orang).25 September 2025: SPPG Manyway Catering Palabuan (45 Orang).25 September 2025: SPPG Kebumen, Petahanan (101 Orang).26 September 2025: SPPG Champelas, Bandung (195 Orang).30 September 2025: SPPG Champelas, Pasar Rebo (15 Orang).

    Wilayah III13 Januari 2025: SPPG Nunukan (90 Orang).24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Calile 2 (4 Orang).27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kap. Minasadene (7 Orang).23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia (30 Orang).22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang Kelapa Lima Cepaqa Barat (140 Orang).23 Juli 2025: SPPG Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada (65 Orang).30 Juli 2025: SPPG Manokwari Manokwari Barat Padasari 1 (6 Orang).28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatuna Utara (20 Orang).3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya (9 Orang).17 September 2025: SPPG Sumba Empang Banggaja 2 (109 Orang).17 September 2025: SPPG Banggai Kep. Tinggankung (338 Orang).18 September 2025: SPPG Sumba Empang Bunga Eja 2 (120 Orang).22 September 2025: SPPG Bulungan Tanjung Selor Tanjung Selor Hilir (2 Orang).24 September 2025: SPPG Pangi Moutong Paopa Nununrantai (2 Orang).24 September 2025: SPPG Lombok Barat (26 Orang).24 September 2025: SPPG Mamuju (27 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Kupang Oebobo Liloa (11 Orang).

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Ombudsman Temukan Sederet Penyebab Kasus Keracunan MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Emak-emak di Sragen Nekat Siram Polisi Pakai Bensin, Bripka Johan Dilarikan ke Rumah Sakit

    Emak-emak di Sragen Nekat Siram Polisi Pakai Bensin, Bripka Johan Dilarikan ke Rumah Sakit

    GELORA.CO –  Seorang emakemak nekat menyiram bensin ke arah petugas polisi.

    Aksi berani itu bahkan dia siarkan langsung melalui akun Facebook-nya, disaksikan oleh belasan ribu penonton.

    Belakangan diketahui emak-emak bernama Tri Wulandari.

    Ia datang ke Mapolres Sragen sekira pukul 09.00 WIB bersama tiga anaknya mengendarai mobil pikap.

    Inilah detik-detik seorang emak-emak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengamuk di Polres Sragen hingga menyiram salah satu anggota bernama Bripka Johan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada Selasa (30/9/2025) pagi.

    Dikutip dari Tribun Solo, insiden itu terjadi diduga karena emak-emak tersebut tidak diterima dituding sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

    Peristiwa ini pun sempat direkam dan disiarkan secara langsung atau live streaming oleh emak-emak tersebut di akun Facebook miliknya dan viral di media sosial.

    Rekaman bermula ketika perempuan yang mengaku sebagai Mbak Wulan ini ingin untuk berjalan-jalan.

    Dia menyebut perjalanannya itu bakal berlangsung seru.

    “Mbak Wulan mau jalan-jalan dulu, kemana jalan-jalannya kejutan, pokoknya ditonton, pokoknya seru jalan-jalanku, pokoknya jangan sampai ketinggalan berita dengan berita live ku,” katanya.

    Ternyata, tujuan dari perjalanannya itu adalah ke Polres Sragen.

    Kemudian, dia tampak turun dari mobil yang ditumpanginya dan mengambil plastik berwarna hitam berisi sebuah botol.

    Selanjutnya, emak-emak tersebut masuk ke ruang Provost Polres Sragen.

    Setibanya di ruangan tersebut, dia bertanya terkait keberadaan Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polres Sragen ke petugas yang berjaga.

    Lalu, petugas pun menjawab bahwa Kasi Propam tak ada di lokasi karena sedang sakit.

  • Lestarikan Warisan Budaya, Andreas Soetanto Bawa Batik Solo Sukses Go Internasional bersama Shopee – Page 3

    Lestarikan Warisan Budaya, Andreas Soetanto Bawa Batik Solo Sukses Go Internasional bersama Shopee – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Di era gaya hidup yang terus berubah, batik tetap eksis dengan wajah baru. Warisan budaya Nusantara ini terus lestari lewat tangan kreatif UMKM pengrajin yang menghadirkan desain modern dan dekat dengan keseharian masyarakat. Contohnya kisah Batik Solo Sukses, usaha batik yang didikan Andreas Soetanto di Solo, Jawa Tengah. Sejak berdiri pada 2020, Andreas memberdayakan pengrajin batik di lingkungannya dan berhasil menghadirkan inovasi produk kemeja batik yang menjadi pilihan masyarakat.

    Bagi Andreas Soetanto, Pemilik Batik Solo Sukses, batik bukan sekadar kain, melainkan identitas yang patut dilestarikan. Ia bercerita sejak awal, saya ingin menjual produk yang dapat membawa cerita dan makna di setiap motifnya.

    “Tentu penuh tantangan, apalagi ketika pasar lebih banyak mencari produk cepat dan praktis. Namun saya percaya, dengan cara yang tepat, batik tetap bisa dekat dengan generasi muda. Kehadiran Shopee menjadi salah satu cara saya menjaga mimpi itu, lewat Shopee usaha saya bisa menjangkau banyak pecinta batik di berbagai daerah hingga luar negeri. Bahkan, hampir 95 persen dari total penjualan Batik Solo Sukses berasal dari penjualan di platform Shopee,” ujarnya.    

    Jatuh Bangun Andreas Kembangkan Kemeja Batik Berkualitas bersama Pengrajin Lokal

    Berdiri di kawasan Pasar Kliwon, Solo, yang merupakan sentra batik yang sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu, pria yang akrab disapa Andre ini memulai usahanya dengan semangat untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menjadikannya sumber penghidupan. Awalnya, ia tidak langsung memilih batik sebagai produk utama namun mengeksplorasi mulai dari sarung hingga kemeja koko, untuk melihat produk mana yang paling bisa diterima pasar. Seiring berjalannya waktu, Andreas menyadari bahwa batik memiliki nilai lebih, baik dari sisi budaya maupun keunikan desain.

    Keputusan itu tentu tidak mudah karena di awal perjalanan, ia harus berjuang meningkatkan penjualan batiknya. Andreas juga sempat merasa frustasi ketika menghadapi masalah pencurian foto produk oleh kompetitor. Tantangan ini cukup besar, karena bagi brand yang baru tumbuh, kualitas visual adalah salah satu senjata utama untuk menarik perhatian konsumen. Alih-alih menyerah, Andreas menjadikan tantangan sebagai motivasi untuk berbenah. Ia mulai memperbaiki kualitas foto produk, membuat konten visual yang lebih menarik, sekaligus menyesuaikan desain dengan tren warna yang sedang diminati.

    Mempertahankan motif khas bertema fauna yang menjadi ciri Batik Solo Sukses, ia berusaha memadukan sentuhan tradisional dengan nuansa modern. Beberapa produk andalannya yang paling laris adalah kemeja batik pria Kutut Burgundy, kemeja batik pria Mahkota, dan Raflesia, yang mencapai ribuan penjualan setiap bulannya.

    “Perlahan, strategi tersebut membuahkan hasil. Setahun berselang, penjualan meningkat signifikan, dan kini Batik Solo Sukses berhasil membuka lapangan kerja bagi lebih dari 50 karyawan, termasuk para penjahit dari Sragen yang menjadi mitra produksi utama. Bagi saya, hal ini bukan sekadar soal pertumbuhan bisnis, tetapi juga kontribusi nyata untuk membuka lapangan kerja di daerah,” tambah Andreas. 

    Shopee Jadi Rumah Batik Solo Sukses untuk Bertransformasi dan Bertumbuh

    Cermat beradaptasi dengan dunia digital, Andreas telah mencoba beberapa platform e-commerce. Namun, sejak bergabung pada tahun 2020, Shopee telah menjadi kanal yang memberikan dampak paling besar terhadap perkembangan Batik Solo Sukses.

    “Penjualan tertinggi selalu berasal dari Shopee. Beragam program dan fitur interaktif telah saya optimalkan demi menciptakan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan setiap tahunnya. Kami aktif ikutan berbagai promo mulai dari kampanye belanja angka kembar  dan kampanye tematik lainnya.Di kampanye Shopee Big Ramadan Sale tahun ini, penjualan Batik Solo Sukses berhasil meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan hari biasa. Ditambah, kehadiran fitur Shopee Live yang konsisten berkontribusi hingga lebih dari 30 persen penjualan saya setiap bulannya,” jelas Andreas.

    Tak hanya sukses di pasar domestik, Andreas juga berhasil membawa produk-produknya menembus pasar internasional melalui Program Ekspor Shopee sejak 2021. Program ini menjadi pintu masuk penting bagi Batik Solo Sukses untuk dikenal lebih luas, bahkan hingga menembus negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Singapura. Bagi Andreas, kesempatan ini bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga membawa identitas budaya Indonesia ke panggung global.

    Andreas juga menekankan bahwa kunci keberlangsungan bisnis terletak pada konsistensi. Menurutnya, setiap pelaku UMKM harus berani beradaptasi dengan tren digital, namun tetap setia pada visi dan misi yang dipegang sejak awal.

    “Jangan berhenti mencoba. Konsistensi itu penting, meski keuntungan sedikit yang penting kita tetap berjalan. Jangan lupa juga selalu punya tujuan dan visi misi yang jelas,” pungkas Andreas.

    Batik Solo Sukses turut berpartisipasi di Kampanye Festival Batik Lokal Shopee yang berlangsung hingga 5 Oktober 2025 sebagai bentuk kontribusi melestarikan identitas bangsa untuk generasi mendatang. Melalui kampanye ini, pengguna dapat mengakses ragam varian produk kerajinan batik mulai dari kemeja, rok, celana, hingga aksesoris dari banyak UMKM Batik unggulan melalui laman Shopee Pilih Lokal dengan berbagai penawaran dan promo menarik seperti diskon s/d 80%.

    Untuk informasi lebih lengkap tentang Festival Batik Lokal Shopee klik di sini. Kunjungi Batik Solo Sukses di Shopee untuk menemukan beragam motif dan model yang menarik. Download aplikasi Shopee secara gratis melalui App Store atau Google Play dan segera aktifkan ShopeePay.

     

    (*)

  • Pria di Sragen Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Sedalam 25 Meter
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 September 2025

    Pria di Sragen Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Sedalam 25 Meter Regional 26 September 2025

    Pria di Sragen Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Sedalam 25 Meter
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com
    – Seorang pria bernama Wawan Wiyono (47), warga Dukuh Geneng, Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, ditemukan meninggal dunia di dalam sumur, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Korban pertama kali diketahui oleh ayahnya, Pupanto (73), yang curiga lantaran Wawan tak kunjung pulang sejak pagi.
    Kapolsek Tanon, Iptu Priyatno, menjelaskan kronologi kejadian. Sekitar pukul 11.30 WIB, korban keluar rumah dan tidak kembali. Keluarga pun mencari keberadaannya.
    “Menurut keterangan salah seorang warga, korban sempat terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi sumur,” ujarnya.
    Saat mencari ke area kebun kosong milik Purwanti, saksi mendapati papan penutup sumur terbuka. Setelah dicek dengan senter, korban terlihat sudah berada di dasar sumur sedalam 25 meter dalam kondisi meninggal dunia.
    “Warga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tanon. Tim gabungan dari Inafis Polres Sragen, BPBD, PMI, Damkar, relawan, serta tenaga kesehatan Puskesmas Tanon 2 langsung menuju lokasi,” kata Kapolsek.
    Korban berhasil dievakuasi dari dalam sumur oleh tim relawan dan BPBD. Berdasarkan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Tanon 2 yang dipimpin dr. Lia Nurmalasari, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
    Namun, korban mengalami luka terbuka di kepala dan kening masing-masing sepanjang 5 cm, serta luka di tungkai kaki kanan akibat benturan saat jatuh.
    “Korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan unsur penganiayaan. Keluarga juga membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi,” jelas Priyatno.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Siswa Keracunan Meningkat, Puan Bakal Sidak Dapur MBG Bermasalah

    Kasus Siswa Keracunan Meningkat, Puan Bakal Sidak Dapur MBG Bermasalah

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR, Puan Maharani merespons terkait masalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan ini disorot. Puan meminta agar pengawasan ketat di dapur MBG dilakukan.

    Dia mengedepankan dapur-dapur yang dianggap bermasalah akan dievaluasi agar persoalan MBG tidak terulang kembali.

    “Kemudian evaluasi terkait dengan MBG di fungsi pengawasannya nanti tentu saja kami akan melakukan pengawasan tempat-tempat yang mana ada masalah di dapur-dapur MBG untuk melihat secara langsung itu sebenarnya masalahnya itu seperti apa,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa (23/9/2025).

    Dia menyampaikan dari pengawasan tersebut, pemerintah dapat mengetahui akar permasalahan MBG yang baru-baru ini mengakibatkan ratusan siswa keracunan usai mengonsumsi MBG.

    “Apakah di dapurnya, apakah di sekolahnya untuk bisa melihat dari hulunya itu sebenarnya masalahnya seperti apa. Jadi memang evaluasinya itu harus dilakukan secara total. Jadi jangan saling menyalahkan tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” jelasnya.

    Dilansir Bisnis, terdapat 5.626 kasus keracunan akibat MBG setelah delapan bulan diluncurkan. Keracunan makanan ini terjadi di Sumatra Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Peristiwa paling banyak terjadi di Yogyakarta, sebab hampir 1.000 siswa keracunan dan mengalami kejang-kejang saat dibawa ke rumah sakit.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya telah mengambil langkah mitigasi usai insiden 196 siswa keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis di Sragen, Jawa Tengah.

    “Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi,” ujar Dadan, dikutip Selasa (23/9/2025).

    Hal serupa juga disampaikan, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang bahwa pemerintah  membentuk  tim investigasi untuk mengusut keracunan siswa setelah mengonsumsi MBG. 

    “Investigasi ini berkait dengan yang ramai sekarang adalah kasus dugaan, saya sebut dugaan karena belum tentu semua yang bermasalah atau keracunan. Jadi saya akan membentuk tim investigasi untuk masalah yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

  • Warga Sragen Temukan Sabu dalam Kemasan Kopi Saset di Sawah, Diduga Diletakan Pengendara Motor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 September 2025

    Warga Sragen Temukan Sabu dalam Kemasan Kopi Saset di Sawah, Diduga Diletakan Pengendara Motor Regional 19 September 2025

    Warga Sragen Temukan Sabu dalam Kemasan Kopi Saset di Sawah, Diduga Diletakan Pengendara Motor
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com
    – Warga Dukuh Pelang, Desa Kedungpit, Kecamatan Sragen, Sragen, Jawa Tengah, menemukan serbuk yang diduga narkotika jenis sabu dalam kemasan kopi instan di area persawahan.
    Kejadian ini dilaporkan pada Kamis (18/9/2025) sore oleh Ketua RT 31/RW 10, Wawan Kiswanto, setelah menerima informasi dari warga setempat.
    Menurut keterangan yang diterima pada Jumat (19/9/2025), sekitar pukul 16.00 WIB, warga melihat dua pengendara sepeda motor Honda Scoopy hitam meletakkan bungkusan mencurigakan di bawah kursi bambu di area persawahan.
    Merasa curiga, warga kemudian memeriksa isi bungkusan tersebut dan menemukan serbuk putih di dalamnya.
    Wawan segera melapor ke Polsek Sragen Kota untuk menghindari risiko lebih lanjut.
    Kapolsek Sragen Kota, AKP Ari Pujiantoro, bersama Unit Reskrim dan Unit Patroli langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

    “Bungkusan berisi serbuk putih yang diduga shabu-shabu kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkap AKP Ari.
    Hingga saat ini, identitas kedua orang yang diduga meletakkan bungkusan tersebut masih dalam proses penyelidikan.
    Polisi juga sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap jaringan yang terlibat dalam kasus ini.
    “Barang bukti sudah diamankan di Polsek Sragen Kota. Kami masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku dan jaringan pengedarannya,” tegas Kapolsek.
    Kapolsek Sragen Kota juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan segera melapor jika menemukan barang mencurigakan di lingkungan sekitar demi terciptanya Sragen yang bebas narkoba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.