kab/kota: Sragen

  • Jenazah Pelajar SMK Semarang Dimakamkan di Sragen,  Korban Diduga Tewas Usai Ditembak Oknum Polisi

    Jenazah Pelajar SMK Semarang Dimakamkan di Sragen, Korban Diduga Tewas Usai Ditembak Oknum Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – GRO, pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga tewas seusai alami luka tembak, kini telah dimakamkan di Kabupaten Sragen.

    Baru- baru ini, media sosial digegerkan dengan informasi adanya seorang pelajar tewas seusai mengalami luka tembak oleh oknum polisi di Semarang.

    Dari informasi yang didapat, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Ada tiga korban, namun satu di antaranya meninggal dunia dan semuanya adalah siswa SMK Negeri 4 Semarang.

    Seorang pelajar SMK Negeri 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.

    Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17) juga mengalami luka yang sama, tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    Ketiga pelajar ini mengalami luka tembak diduga dilakukan oleh oknum anggota kepolisian.

    “Untuk kejadiannya silakan ke Polrestabes Semarang,” papar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio kepada Tribunjateng.com, Senin (25/11/2024). 

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak oleh oknum polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58.

    Korban sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang.

    Tribunjateng.com pun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan mesengger, namun hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribunjateng.com juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.

    Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin (25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.

    Ayah korban tinggal di Kabupaten Sragen. 

    GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)

    Berkaitan adanya penembakan, pihak keluarga membenarkan, tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul ada luka tembak, tahu-tahu korban meninggal.”

    “Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban, Umi.

    Tribunjateng.com kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong Semarang Barat hingga kawasan perumahan Paramount Ngaliyan yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik, hingga tempat wisata menyebutkan jika mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini. 

    “Kami sedang di Polrestabes Semarang untuk mengecek, silakan bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMK, Kombes Pol Artanto masih hendak memastikan.

    “Lihat dulu perkembangannya.” 

    “Dugaan polisi tembak siswa itu biar Kapolrestabes Semarang yang menjelaskan,” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar masih enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu).”

    “Nanti kami rilis kasus, lihat situasi dan kondisi, suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Staf kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B menjelaskan kejadian siswa diduga ditembak polisi, Kota Semarang, Senin (25/11/2024). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

    Keterangan Pihak Sekolah

    Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Agus Riswantini sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka, tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada pihak sekolah.

    “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa.”

    “Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMK Negeri 4 Semarang, tiga siswa yang mengalami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11 Jurusan Teknik Mesin, S (16) kelas 11 Jurusan Teknik Tenaga Listrik, dan A (17) kelas 12 Jurusan Teknik Tenaga Listrik.

    Staf Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun pihak sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada satu orang, dua selamat.

    Korban meninggal dunia adalah GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena pihak keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui pihak sekolah dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “Ditembak siapa, kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi pihak kepolisian.

    Pihaknya juga kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus.”

    “Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya. (*)

  • Pelajar SMK Negeri 4 Semarang Korban Penembakan akan Dimakamkan di Sragen

    Pelajar SMK Negeri 4 Semarang Korban Penembakan akan Dimakamkan di Sragen

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Sragen menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak.

    Jenazahnya telah dibawa ke Sragen untuk dimakamkan pada Senin (25/11/2024), sementara keluarga korban masih berduka mendalam atas insiden tragis ini.

    Korban, yang dikenal sebagai siswa berprestasi di jurusan Teknik Mesin, meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan di RS Kariadi Semarang.

    Ia bersama dua teman sekelasnya, S (16) dan A (17), menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Dua teman GRO selamat meski mengalami luka tembak.

    Keluarga dan Sekolah Berduka

    Di rumah nenek korban di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, suasana duka menyelimuti. GRO tinggal bersama neneknya setelah ibunya meninggal dunia, sementara sang ayah tinggal di Sragen.

    Kerabat korban, Umi, membenarkan kabar duka tersebut namun mengaku belum mampu memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujarnya singkat.

    Pihak SMK Negeri 4 Semarang juga menyampaikan duka mendalam. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Agus Riswantini, mengonfirmasi bahwa pihak sekolah telah mengirim perwakilan untuk melayat ke rumah duka.

    “Jenazah akan dimakamkan di Sragen, dan kami ikut berbela sungkawa,” ungkapnya.

    Kronologi Masih Samar

    Hingga kini, kronologi lengkap kejadian masih belum jelas. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan adanya kejadian ini, namun meminta agar penyelidikan dilakukan terlebih dahulu di Polrestabes Semarang.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan pihaknya sedang memverifikasi laporan.

    “Kami cek dahulu perkembangannya. Tunggu rilis resmi nanti,” ujarnya.

    Pihak sekolah juga mengaku belum mendapatkan informasi resmi mengenai kejadian. Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, menyatakan bahwa korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi.

    “Kami belum berani menyimpulkan penyebab kejadian karena keluarga korban belum bersedia memberikan informasi,” paparnya. (*)

  • Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Pupuk Petani Sragen Melalui Rembuk Tani

    Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Pupuk Petani Sragen Melalui Rembuk Tani

    Sragen, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi para petani terdaftar di Sragen, Jawa Tengah melalui kegiatan “Rembuk Tani”. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya efisien pada musim tanam.

    Senior Manager Jawa Tengah & DIY Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto mengatakan bahwa Rembuk Tani bertujuan untuk memastikan akses yang lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk, serta mendorong peningkatan hasil pertanian melalui dialog dan program diskon khusus.

    “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, baik dari sisi ketersediaan maupun harga yang terjangkau. Pupuk Indonesia berharap lewat dukungan yang kami berikan dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini,” ungkap Yudhi pada Minggu (24/11/2024).

    Dalam program Rembuk Tani, Yudhi menceritakan bahwa para petani bisa menikmati berbagai diskon khusus salah satu program utama yang ditawarkan adalah voucher potongan harga sebesar Rp 50.000 untuk setiap pembelian pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang berlaku hingga 20 Desember 2024. Berbagai pupuk subsidi yang dapat ditebus petani dalam program ini antara lain pupuk Urea, NPK, NPK Formula Khusus dan Petroganik.

    Jenis pupuk ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tanaman, dan merupakan pupuk yang disubsidi sesuai yang tertuang dalam Permentan No 1 Tahun 2024. Sesuai kebijakan Pemerintah, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah. Karena petani terdaftar dalam eRDKK hanya perlu membawa KTP sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi. Tak hanya itu, program lainnya yang ditawarkan adalah potongan harga 40 % untuk Pupuk NPK Phonska Plus, pupuk non subsidi unggulan yang mendukung peningkatan hasil panen. Diskon ini berlaku selama acara berlangsung, memberikan kesempatan bagi para petani untuk memperoleh pupuk berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Selain potongan harga, Rembuk Tani juga menghadirkan sesi diskusi antara perwakilan Pupuk Indonesia, dinas pertanian setempat, dan para petani.

    Dalam diskusi tersebut, petani tidak hanya memperoleh informasi mengenai akses dan distribusi pupuk, tetapi juga tips praktis untuk penggunaan pupuk yang efektif namun tetap bisa mendapatkan hasil panen yang optimal. Kemudian petani juga mendapat pemahaman terkait syarat-syarat penerima pupuk subsidi dan bagaimana cara agar dapat terdaftar di e-RDKK. Diskusi dua arah ini bertujuan pula untuk mempererat komunikasi antara Pupuk Indonesia dan komunitas petani, serta menciptakan kerjasama yang berkelanjutan dalam upaya mencapai swasembada pangan.

    “Dengan semangat kolaborasi, Pupuk Indonesia siap mendampingi petani dalam setiap tahap perjalanan menuju kemandirian pangan nasional. Rembuk Tani bukan hanya sekedar acara, melainkan komitmen nyata dalam membangun ketahanan pangan yang lebih kokoh, untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” tutup Yudhi.

  • Pupuk Indonesia penuhi kebutuhan pupuk petani Sragen lewat Rembuk Tani

    Pupuk Indonesia penuhi kebutuhan pupuk petani Sragen lewat Rembuk Tani

    Rembuk Tani bukan hanya sekedar acara, melainkan komitmen nyata dalam membangun ketahanan pangan yang lebih kokoh

    Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia (Persero) siap memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi para petani terdaftar, dalam rangka menyambut musim tanam di Sragen, Jawa Tengah, melalui kegiatan Rembuk Tani.

    Senior Manager Jawa Tengah & DIY Pupuk Indonesia Antonius Yudhi Kristyanto mengatakan Rembuk Tani bertujuan memastikan akses yang lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk, serta mendorong peningkatan hasil pertanian melalui dialog dan program diskon khusus.

    “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, baik dari sisi ketersediaan maupun harga yang terjangkau. Pupuk Indonesia berharap lewat dukungan yang kami berikan dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini,” ujar Yudhi dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.

    Dalam program Rembuk Tani, Yudhi mengatakan para petani bisa menikmati berbagai diskon khusus. Salah satunya voucher potongan harga Rp50.000 untuk setiap pembelian pupuk bersubsidi di kios-kios resmi. Diskon khusus ini berlaku hingga 20 Desember 2024.

    Beberapa pupuk subsidi yang dapat ditebus petani dalam program tersebut antara lain pupuk urea, NPK, NPK formula khusus dan Petroganik. Jenis pupuk ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan tanaman, dan merupakan pupuk yang disubsidi sesuai yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024.

    Sesuai aturan pemerintah, petani yang sudah terdaftar di e-RDKK hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) sebagai bukti identitas diri saat membeli pupuk bersubsidi di kios-kios yang telah ditunjuk.

    Program lainnya yang ditawarkan dalam Rembuk Tani adalah potongan harga 40 persen untuk pupuk NPK Phonska Plus– pupuk non subsidi unggulan yang mendukung peningkatan hasil panen.

    Diskon ini berlaku selama acara berlangsung, memberikan kesempatan bagi para petani untuk memperoleh pupuk berkualitas dengan harga lebih terjangkau.

    Selain potongan harga, Rembuk Tani juga menghadirkan sesi diskusi antara perwakilan Pupuk Indonesia, dinas pertanian setempat, dan para petani.

    Dalam diskusi tersebut, petani tidak hanya memperoleh informasi mengenai akses dan distribusi pupuk, tetapi juga tips praktis untuk penggunaan pupuk yang efektif namun tetap bisa mendapatkan hasil panen yang optimal. Kemudian, petani juga mendapat pemahaman terkait syarat-syarat penerima pupuk subsidi dan bagaimana cara agar dapat terdaftar di e-RDKK.

    Diskusi dua arah ini bertujuan untuk mempererat komunikasi antara Pupuk Indonesia dan komunitas petani, serta menciptakan kerjasama yang berkelanjutan dalam upaya mencapai swasembada pangan.

    “Rembuk Tani bukan hanya sekedar acara, melainkan komitmen nyata dalam membangun ketahanan pangan yang lebih kokoh, untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” sebut Yudhi.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Apes Dody usai Tegur Pengendara Motor Melaju Kencang di Jalan Kampung, Ending Pengeroyokan

    Apes Dody usai Tegur Pengendara Motor Melaju Kencang di Jalan Kampung, Ending Pengeroyokan

    TRIBUNJATIM.COM, SRAGEN- Apes Dody Witdiyanto (42) dikeroyok tiga orang setelah menegur para pelaku.

    Dody dikeroyok di rumahnya.

    Pelaku ternyata tak terima karena Dody menegur salah satu pelaku yang mengendarai motor kecepatan tinggi di jalan kampung.

    Ketiga orang pelaku pengeroyokan, yaitu DB (40), TJ (38), dan JW (18), kini telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Unit Resmob Satuan  Reserse Kriminal Polres Sragen berhasil mengungkap kasus pengeroyokan yang terjadi di Jl. Ciliwung, Cantel Kulo, Sragen Kulon, Sragen, Jawa Tengah, pada Senin (4/11/2024). 

    Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi, membenarkan penangkapan ketiga pelaku penganiayaan tersebut.

    Insiden bermula ketika korban, Dody Witdiyanto (42), menegur salah satu pelaku, JW, karena mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi di jalan kampung. 

    Teguran ini memicu ketegangan yang berlanjut hingga pengeroyokan terhadap korban di rumahnya sekitar pukul 19.15 WIB. 

    Korban mengalami luka pada bagian pipi kiri dan rusuk kanan akibat pemukulan dan tendangan yang dilakukan para pelaku.

    ” Pelaku memukul dan menendang korban karena salah satu pelaku pada waktu mengendarai sepeda motor ditegur oleh korban tapi tidak terima.

    Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka dan melapor ke Polres Sragen, ” terang Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Isnovim. 

    Menindaklanjuti laporan korban, Unit Resmob Polres Sragen melakukan serangkaian penyelidikan dan berhasil menangkap ketiga pelaku pada Kamis (14/11/2024). 

    Penangkapan dilakukan di lokasi berbeda, yakni di rumah DB di Kroyo, Karangmalang, serta di Cantel Kulon, Sragen Kulon.

    Seluruh pelaku mengakui perbuatannya, dan kini mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan, yang ancaman hukumannya mencapai 5 tahun 6 bulan penjara.

    Atas tertangkapnya tiga pelaku penganiayaan ini, Kapolres, menyampaikan apresiasi atas kerja cepat Unit Resmob dalam mengungkap kasus.

    “Kami harap masyarakat terus berperan aktif melaporkan kejadian kriminal untuk menjaga keamanann lingkungan bersama,” tegasnya.

    Dengan keberhasilan ini, Polres Sragen menunjukkan komitmennya dalam menciptakan rasa aman di wilayahnya. 

    Kasus ini juga menjadi pengingat agar setiap konflik diselesaikan secara damai tanpa kekerasan.

    Sementara itu, kasus lainnya setelah menegur juga pernah Sulawesi Tenggara.

    Nasib petugas pelabuhan bernama Agus terungkap seusai tendang barang pedagang asongan.

    Sosok pria bernama Agus petugas KSOP Kendari kini dicopot setelah tendang barang pedagang asongan.

    Ia mengaku melakukan hal tersebut karena emosi.

    Pasalnya Agus sudah sering menegur keberadaan para pedagang.

    Sebuah video memperlihatkan aksi petugas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menendang barang pedagang asongan beredar viral di media sosial.

    Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.

    Dalam video tersebut, nampak sejumlah pedagang menjual dagangannya di dermaga sebuah pelabuhan, tepat di sisi kapal.

    Kemudian, seorang petugas pelabuhan terlihat sedang marah-marah ke para pedagang.

    Petugas tersebut lantas menghampiri salah satu pedagang ibu-ibu yang menjual air mineral.

    Ia menendang barang pedagang asongan itu hingga botol-botolnya terlempar dari sterofoam yang digunakan sebagai meja.

    Petugas itu juga terlihat melontarkan kata-kata ancaman kepada pedagang asongan tersebut.

    Unggahan video tersebut pun dibanjiri komentar dari para warganet yang mengecam aksi petugas KSOP Kendari tersebut.

    Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?

    Mengaku Emosi

    Dilansir dari TribunnewsSultra ( grup TribunJatim.com ), peristiwa petugas KSOP menendang barang pedagang asongan itu terjadi di Pelabuhan Nusantara, Kendari, Sultra pada Selasa (16/9/2024).

    Petugas KSOP yang viral tersebut bernama Agus.

    Sementara, pedagang asongan yang menjadi korban bernama Wa Cili.

    Berdasarkan keterangan Agus, peristiwa tersebut bermula ketika dirinya menegur para pedagang asongan yang berjualan di dermaga.

    Agus mengaku, sudah beberapa kali menegur para pedagang asongan itu karena berada dekat akses keluar masuk kapal.

    Kendati demikian, kata Agus, tegurannya itu tidak dihiraukan oleh para pedagang.

    “Terkait kejadian kemarin saya ini sudah sering menegur itu penjual. Penjual dilarang berjualan di dermaga,” ucap Agus, Rabu (18/9/2024).

    “Jadi saya sudah sering sekali mungkin ibu Wa Cili ini mungkin pernah ketemu dengan saya,” katanya.

    “Saya juga sudah sampaikan kepada beliau ibu jangan berjualan di dermaga, itu saya sopan sekali,” tambahnya.

    Agus pun berjanji bahwa aksi arogan itu tidak akan kembali terjadi di kemudian hari.

    “Tidak akan terulang kembali, saya janji demi nama Tuhan saya tidak akan terulang kembali,” ujar dia.

    “KSOP Kendari saya minta maaf dan saya siap untuk mendapat hukuman,” lanjutnya.

    Sementara itu, Wa Cili mengatakan setelah pertemuan tersebut dirinya telah memaafkan oknum tersebut dan sudah berdamai.

    “Iya sudah (dimaafkan),” ucapnya.

    Ia juga mengakui lokasi penjualan mereka tempat yang dilarang.

    “Iya (benar dilarang), Saya sudah 15 tahun menjual,” ujarnya.

    Nasib Agus petugas KSOP Kendari dicopot karena tendang barang pedagang asongan. (Tribun Medan)

    Agus Dicopot Jabatannya

    Sementara itu, Agus kini sudah tidak lagi menjabat sebagai Petugas KSOP Kelas II Kendari.

    Kepala Seksi KBPP KSOP Kendari, Capt Agung Kurniawan menegaskan, aksi yang dilakukan anggotanya itu tidak dibenarkan.

    “Itu terjadi kemarin, pada waktu dia pengamanan keberangkatan kapal,” ucap Agung.

    “Ini karena faktor emosi sesaat sehingga melakukan tindakan tersebut, tetapi itu tindakan yang salah,” tambahnya.

    Atas kejadian itu, Agung Kurniawan pun telah mencopot sementara jabatan Agus sebagai petugas dinas kepolisian atau Provos.

    “Tadi pagi kami telah melakukan tindakan memanggil dan memeriksa pelaku sehingga mengaku salah, tetapi hukuman tetap kami berikan,” jelasnya.

    Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala KSOP Kelas II Kendari untuk ditindaklanjuti di Kementerian Perhubungan.

    “Selanjutnya kami akan melaporkan ke Kepala KSOP Kendari untuk ditindak lanjuti di pusat,” tandasnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pupuk Indonesia dan Wapres Gibran Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani

    Pupuk Indonesia dan Wapres Gibran Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani

    Semarang, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam acara Rembuk Tani di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024) mengajak seluruh petani terdaftar di Jawa Tengah untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang dimiliki. Rembuk Tani yang bertujuan untuk memastikan akses lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk bersubsidi dihadiri Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka.

    Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal menjelaskan bahwa Rembuk Tani merupakan program inisiatif Pupuk Indonesia untuk membantu petani dalam percepatan penebusan pupuk bersubsidi. Harapannya, petani dapat mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien.

    “Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, khususnya dari sisi ketersediaan atau stok. Kami berharap dukungan Pupuk Indonesia bersama Bapak Wapres ini dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini,” ujar Gusrizal.

    Lebih lanjut, Gusrizal mengungkapkan bahwa pemerintah tahun ini telah menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal sebesar 4,7 juta ton, menjadi 9,55 juta ton. Penambahan ini juga terjadi di Jawa Tengah. Untuk itu dirinya berharap petani terdaftar di Jawa Tengah segera melakukan penebusan hingga akhir tahun ini.

    Adapun realisasi penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional per tanggal 20 November 2024 sudah mencapai 6.437.703 ton atau sekitar 67,4 persen dari alokasi terbaru yang diberikan Pemerintah. Untuk itu Gusrizal melalui Rembuk Tani yang dijalankan di berbagai daerah di Indonesia mendorong petani untuk segera melakukan penebusan.

    “Alhamdulillah sekarang musim hujan. Kami optimis penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani optimal,” tandas Gusrizal.

    Guna membantu kelancaran penebusan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi secara nasional dalam jumlah cukup, atau di atas ketentuan minimum yang diatur Pemerintah. Jumlah stok pupuk bersubsidi yang disediakan Pupuk Indonesia untuk petani sebanyak 1.106.035 ton, terdiri dari Urea 638.024 ton dan NPK 468.011 ton.

    “Secara stok, kita lebih dari cukup. Stok kita 130 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah. Sementara sesuai kebijakan pemerintah, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah. Karena petani terdaftar hanya perlu membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi,” ujar Gusrizal.

    Rembuk Tani menghadirkan sesi diskusi antara Pupuk Indonesia, dinas pertanian setempat, dan para petani. Dalam diskusi tersebut, petani tidak hanya memperoleh informasi mengenai akses dan distribusi pupuk, tetapi juga tips praktis untuk penggunaan pupuk yang efektif namun tetap bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.

    Kemudian petani juga mendapat pemahaman terkait syarat-syarat penerima pupuk subsidi dan bagaimana cara agar dapat terdaftar di e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Diskusi dua arah ini bertujuan pula untuk mempererat komunikasi antara Pupuk Indonesia dan komunitas petani. Selain itu juga menciptakan kerja sama yang berkelanjutan dalam upaya mencapai swasembada pangan.

    “Rembuk Tani ini menjadi program yang sangat penting untuk menyatukan langkah antara petani, pemerintah, bersama para pemangku kepentingan di sektor pertanian. Rembuk Tani menjadi komitmen dari Pupuk Indonesia untuk mendekatkan diri kepada petani, untuk menyerap aspirasi petani, bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pertanian di Indonesia,” pungkasnya.

    Kegiatan Rembuk Tani di Semarang dihadiri sekitar 5.310 petani yang berasal dari Demak, Semarang, Salatiga, Kendal, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten. Pada kesempatan ini, Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk nonsubsidi sebesar 10 ton yang ditujukan kepada 10 kelompok tani.

    Pupuk Indonesia telah menyelenggarakan Rembuk Tani di 77 titik kecamatan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan ini melibatkan sekitar 17.000 petani sembilan provinsi tersebut.

    Kemudian selama November hingga Desember, Pupuk Indonesia telah melaksanakan kegiatan Rembuk Tani di sembilan dari 11 titik yang terfokus di Jawa Tengah. Acara ini telah melibatkan 5.325 petani yang berasal dari Brebes, Magelang, Tegal, Karanganyar, Klaten, Grobogan, Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri. Sementara sisanya akan terlaksana di Sragen dan Temanggung pada tanggal 22 November 2024 dan 2 Desember 2024.

  • Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

    Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

    TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN- Polres Sragen berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia. 

    Untuk itu, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi bersama Ketua Bhayangkari Ny Via Petrus, terjun langsung ke ladang untuk melakukan perawatan tanaman dilahan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Bhayangkari.

    Para pejabat utama Polres Sragen, juga turut serta dalam upaya mendukung swasembada pangan, perawatan tanaman bayam, terong, tomat, kangkung serta bibit ikan lele.

    Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, namun sekaligus memanfaatkan sumber daya dan lahan yang tersedia diseputaran Mapolres Sragen.

    AKBP Petrus melakukan perawatan selain membersihkan gulma, juga pemberian pupuk tanaman, yang ditanam beberapa waktu lalu. 

    Pemberian pupuk untuk memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburannya, serta memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Karena pemberian nutrisi sangat penting untuk memastikan kualitas dan kuantitas hasil produksi yang maksimal,” kata AKBP Petrus kepada media.

    Upaya bersama ini salah satu bentuk sinergitas yang erat antara Polres Sragen dan Bhayangkari dalam mengoptimalkan lahan pertanian yang ada,” imbuhnya. 

    Usai pemberian Pupuk, AKBP Petrus beramah tamah serta mengajak keluarga besar Bhayangkari untuk berinovasi dalam memanfaatkan lahan minimalis di sekitar rumah mereka. 

    ” Dengan memanfaatkan lahan kecil sekalipun, kita dapat menanam tanaman pangan atau bahkan beternak ikan komsumsi secara mandiri, sebagai dukungan dan perkuat ketahanan pangan nasional, ” ujarnya.

    Dalam momen ini, Kapolres juga berdiskusi dengan para pejabat utamanya tentang program pemberdayaan lahan mendukung swasembada pangan.

    “Kami berharap Polres Sragen bersama Bhayangkari bisa terus berperan aktif dalam berbagai upaya menuju Polri Presisi dan Indonesia Maju,” pungkasnya.

  • Detik-detik Junaedi Warga Sragen Ambruk Tersambar Petir Saat Main HP di Warung Karanganyar

    Detik-detik Junaedi Warga Sragen Ambruk Tersambar Petir Saat Main HP di Warung Karanganyar

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Junaedi Sutrisno (48) tersambar petir saat berteduh warung area perkebunan karet wilayah Kepoh Desa Ganten Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar, Selasa (19/11/2024) sekira pukul 16.15.

    Semula korban warga Kecamatan/Kabupaten Sragen bersama istri hendak menuju ke wilayah Kemuning Kecamatan Ngargoyoso.

    Lantaran turun hujan keduanya lantas berteduh di warung.

    “Saat melintas area perkebunan karet, turun hujan.

    Korban kemudian berteduh di warung.

    Korban bermain HP, tiba-tiba terdengar suara petir dan menyambar korban yang menyebabkan korban pingsan,” kata Ps Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu M Sulistiawan Abdillah saat dihubungi Tribunjateng.com.

    Lanjutnya, istrinya lantas mencari bantuan warga sekitar.

    Warga yang mengetahui kejadian itu lantas menghubungi Puskesmas Kerjo untuk meminta bantuan. 

    Dia menuturkan, korban lantas dibawa ke puskesmas setempat guna mendapatkan pertolongan pertama.

    “Korban dalam keadaan sadar.

    Tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban.

    Sampai saat ini kondisi korban masih menjalani perawatan di puskesmas,” terangnya. (Ais).

  • Polres Sragen Gelar Pembacaan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Penerimaan Bakomsus Polri

    Polres Sragen Gelar Pembacaan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Penerimaan Bakomsus Polri

    TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Polres Sragen mengikuti zoom meeting bersama Biro SDM Polda Jateng dalam rangka Pembacaan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Panitia, Peserta, dan Orang Tua/Wali Seleksi Penerimaan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Tahun Anggaran 2025. 

    Acara ini dipimpin oleh Waka Polda Jateng Brigjen Pol Drs. Agus Suryo Nugroho, di Mapolda Jateng. 

    Sedangkan di Polres Sragen, acara dihadiri oleh Waka Polres Sragen Kompol Muhammad Syuhada sekaligus memimpin acara Pembacaan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas Penerimaan Bakomsus Polri T.A. 2025, bertempat di aula Satya Haprabu.

    Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bagian Sumberdaya Manusia (Kabag SDM) Polres Sragen Kompol Mujiyono, perwakilan instansi terkait (Dispendukcapil dan Disdikbud), tokoh masyarakat, LSM, dan perwakilan orang tua/wali peserta serta calon siswa (Casis) Bakomsus Polri T.A. 2025 pendaftar Polres Sragen.

    Acara dibuka dengan menyaksikan pembacaan pakta Integritas oleh panitia seleksi, pengawas eksternal, orang tua/wali, dan peserta seleksi secara daring di Mapolda Jateng, dilanjutkan kegiatan yang sama oleh panitia Bagian SDM Polres Sragen di pimpin Wakapolres. 

    Wakapolres Sragen juga melaksanakan pengambilan sumpah panitia internal, pengawas eksternal, dan peserta seleksi, dilanjutkan penandatanganan pakta integritas sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga proses seleksi yang Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH).

    Sementara itu, dalam amanat Kapolda Jateng yang disampaikan oleh Waka Polda Jateng menegaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara profesional dan terbuka. 

    “Semua pihak harus berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan seleksi yang jujur dan adil demi mencetak anggota Polri yang kompeten di bidang pertanian, perikanan, peternakan, gizi, dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

    Polres Sragen mendukung penuh pelaksanaan seleksi ini dan siap berperan aktif dalam mewujudkan sistem rekrutmen yang berkualitas, sebagaimana yang disampaikan oleh Karo SDM Polda Jateng Kombes Pol Yohanes Ragil Heru Susetyo dalam paparannya mengisi acara Penandatanganan Pakta Integritas Pengambilan Sumpah Seleksi Penerimaan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan Gizi Dan Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2025.

    Mari bersama sukseskan Penerimaan Bakomsus Polri T.A. 2025 dengan penuh integritas! (*)

  • Asyik! Upah Minimum 2025 Naik, Ini Daftar UMK Jawa Tengah 2024, Kota Semarang Tertinggi

    Asyik! Upah Minimum 2025 Naik, Ini Daftar UMK Jawa Tengah 2024, Kota Semarang Tertinggi

    TRIBUNJATENG.COM – Asyik! Upah Minimum 2025 Naik, Ini Daftar UMK Jawa Tengah 2024, Kota Semarang Tertinggi

    Penetapan besaran UMP 2025 akan diumumkan paling lambat pada 21 November 2024.

    Sementara Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) 2025 akan diumumkan paling lambat pada 30 November 2024.

    Kepastian kenaikan UMP 2025 diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.

    Kendati demikian, Yassierli enggan membeberkan berapa besaran kenaikan UMP 2025.

    Ia memastikan semua pihak yang terlibat terkait pengupahan buruh, telah diajak berdiskusi dan berkolaborasi untuk menemukan rumusan yang tepat.

    “Iya dong (naik), masa ga naik,” kata Yassierli dikutip Tribunjateng.com dari Kompastv.com.

    Saat ditanya mengenai apakah aturan yang mengatur UMP 2025 akan dirilis pada 7 November 2024, ia mengatakan pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dan memastikan aturan yang nantinya dikeluarkan mampu menjawab kebutuhan baik buruh maupun dunia usaha.

    “Kita mesti harus benar-benar firm bahwa peraturan menteri ini benar-benar bisa memberikan membantu pekerja yang memiliki penghasilan rendah dengan tetap memperhatikan dunia usaha,” ujarnya.

    Berikut ini daftar UMK di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah:

    Kabupaten Cilacap : Rp. 2.479.106

    Kabupaten Banyumas : Rp 2.195.690

    Kabupaten Purbalingga : Rp 2.195.571

    Kabupaten Banjarnegara : Rp 2.038.005

    Kabupaten Kebumen : Rp 2.121.947

    Kabupaten Purworejo : Rp 2.127.641

    Kabupaten Wonosobo : Rp 2.159.175

    Kabupaten Magelang : Rp 2.316.890

    Kabupaten Boyolali : Rp 2.250.327

    Kabupaten Klaten : Rp 2.244.012

    Kabupaten Sukoharjo : Rp 2.215.482

    Kabupaten Wonogiri : Rp 2.047.500

    Kabupaten Karanganyar : Rp 2.288.366

    Kabupaten Sragen : Rp 2.049.000

    Kabupaten Grobogan : Rp 2.116.516

    Kabupaten Blora : Rp 2.101.813

    Kabupaten Rembang : Rp 2.099.689

    Kabupaten Pati : Rp 2.190.000

    Kabupaten Kudus : Rp 2.516.888

    Kabupaten Jepara : Rp 2.450.915

    Kabupaten Demak : Rp 2.761.236

    Kabupaten Semarang : Rp 2.582.287

    Kabupaten Temanggung : Rp 2.109.690

    Kabupaten Kendal : Rp 2.613.573

    Kabupaten Batang : Rp. 2.379.702

    Kabupaten Pekalongan : Rp 2.334.886

    Kabupaten Pemalang : Rp 2.156.000

    Kabupaten Tegal : Rp. 2.191.161

    Kabupaten Brebes : Rp 2.103.100

    Kota Magelang : Rp 2.142.000

    Kota Surakarta : Rp 2.269.070

    Kota Salatiga : Rp 2.378.951

    Kota Semarang : Rp 3.243.969

    Kota Pekalongan : Rp 2.389.801

    Kota Tegal : Rp 2.231.628

    (*)