kab/kota: Sragen

  • 5 Fakta Siswa SMK di Semarang Tewas Ditembak: Pelaku Diduga Polisi, Ada 2 Korban Selamat

    5 Fakta Siswa SMK di Semarang Tewas Ditembak: Pelaku Diduga Polisi, Ada 2 Korban Selamat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Siswa SMK di Semarang tewas ditembak tengah malam. Pelaku diduga oknum polisi.

    Total, korban penembakan tiga orang. Mereka siswa SMKN 4 Semarang.

    Dua selamat, namun belum bisa memberi keterangan karena masih trauma.

    Kronologi

    Kasus ini merebak pertama kali di media sosial.

    Akun bernama Kyai Mbeler mengabari soal adanya siswa SMK yang ditembak polisi.

    Saat TribunJateng berusaha menghubungi akun tersebut, tidak ada jawaban.

    Korban tewas penembakan itu adalah Gamma Rizkynata Oktafandi atau GRO (16).

    Dua siswa SMKN 4 Semarang lain juga menjadi korban penembakan, yakni inisial S (16) dan A (17).

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB.

    GRO sempat dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.

    Untuk lokasi kejadian sendiri masih samar.

    TribunJateng mencoba menelusuri perkiraan lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah pihak di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu tengah malam itu.

    Kata Pihak Rumah Sakit

    Humas RSUP Kariadi, Adit membenarkan ada nama pasien berinisial GRO yang masuk IGD pada 24 November 2024.

    Korban masuk ke ruang bedah sekitar pukul 01.00 WIB tanpa membawa identitas.

    “Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” ucap Adit saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (25/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Keluarga Bingung

    GRO adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.

    Ayah korban tinggal di Kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, pihak keluarga membenarkan, tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan dan masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul ada luka tembak, tahu-tahu korban meninggal.”

    “Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban, Umi.

    2 Korban Lain Trauma

    Staf Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Nanang Agus B, membenarkan tiga siswanya menjadi korban penembakan, dan satu orang tewas inisal GRO.

    Pihak sekolah pun sudah takziyah namun belum mendapat keterangan jelas soal kronologi peristiwa.

    Sementara, korban selamat belum bisa ditemui karena mengalami trauma.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena pihak keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui pihak sekolah dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “Ditembak siapa, kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi pihak kepolisian.

    Pihaknya juga kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus.”

    “Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.

    Polisi

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini.

    “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Berita di atas disarikan dari TribunJateng

  • Siswa SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi hanya Gegara Senggolan Motor

    Siswa SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi hanya Gegara Senggolan Motor

    GELORA.CO – Seorang siswa SMK 4 Semarang ditembak Polisi hingga tewas hanya karena bersenggolan kendaraannya pada Minggu, 24 November 2024 malam.

    Dalam unggahan yang diposting ulang oleh akun @lambe turah menyebutkan bahwa korban bernama Gamma Rizky Oktafandy meningal dunia pada Minggu 24 November 2024 pukul 01.58 WIB.

    Adapun kronologi keadian yang didapatkan dari keluarga bahwa korban meninggal dunia karena ditembak oleh oknum Polisi.

    Gamma sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang.

    Disebutkan jika nyawa Gamma tidak tertoong karena peluru menembus pinggulnya.

    Sedangka pihak keluarga baru mengetahui kematian Gamma pada siang harinya karena pada saat dibawa ke rumah sakit belum diketahui indentitasnya.

    Adapun pemakaman Gamma dilakukan di Sragen pada Senin sore.

    Gamma merupakan siswa kelas XI Teknik Mesin 2 SMK 4 Semarang.

    Dikatakan bahwa peristiwa penembakan berawal karena terjadi senggolan kendaraan korban dengan pelaku.

    Setelah bersenggolan, pelaku langsung melepaskan tembakan dan mengenai bagian pinggul korban.

    Sedangkan temannya juga mengalami luka tembak di bagian tangan dan dikabarkan selamat.

    Pihak RSUP Kariadi Semarang mengungkapkan jika korban keluar dari rumah sakit di tanggal yang sama.

    Sedangkan pihak Polda Jateng tidak membantah terjadinya penembakan tersebut.

    Disebutkan bahwa kasus ini akan ditangani oleh pihak Polrestabes Semarang.

  • Sosok Gamma Rizkynata, Pelajar Berprestasi Tewas Ditembak, Viral Pelakunya Diduga Polisi di Semarang

    Sosok Gamma Rizkynata, Pelajar Berprestasi Tewas Ditembak, Viral Pelakunya Diduga Polisi di Semarang

    TRIBUNJATIM.COM – Insiden pelajar tewas ditembak di Semarang, menjadi duka untuk dunia pendidikan Tanah Air. 

    Sosok korban diketahui bernama Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (16). 

    Ia meruakan pelajar berprestasi dari SMKN 4 Semarang

    Kasus ini pun viral di media sosial, sebab pelakunya diduga oknum polisi. 

    Untuk diketahui, insiden nahas pelajar tewas ditembak polisi ini terjadi Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB.

    Staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.

    Informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.

    Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi.

    Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini  menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah.

    “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMKN 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.

    Kronologi

    Sosok Gamma Rizkynata Oktafandy, pelajar SMKN 4 Semarang yang tewas diduga karena tembakan oknum polisi mendapat ucapan duka dari teman-teman paskibra korban. (Tribunjateng / Iwan Arifianto.)

    Seorang pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.

    Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    Ketiga pelajar ini alami luka tembak diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

    “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024). 

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang. Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini.

    “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Berita Viral lainnya

  • 7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Paskibra Tewas, Nihil Saksi

    7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Paskibra Tewas, Nihil Saksi

    7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Tiga pelajar SMK N 4 Semarang diduga menjadi korban tembak anggota polisi. Satu korban tewas sedang dua lainnya mengalami luka dan harus mendapat perawatan intensif.  

    Berikut 7 fakta penembakan siswa SMK N 4 Semarang diduga oleh oknum polisi :

    1. Identitas korban 

    Pelajar SMK N 4 Semarang yang tewas berinisial Gamma Rizkynata (16). Ia merupakan seorang paskibra.

    Sedang dua teman Gamma Rizkynata masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    2. Peristiwa kejadian 

    Peristiwa yang merenggut nyawa Gamma Rizkynata ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.

    3. Viral di Facebook 

    Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.

    4.  Keluarga dan Sekolah Masih Bingung dengan kronologi 

    Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.

    “Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini juga belum mendapatkan informasi resmi dari pihak kepolisian dan keluarga terkait penyebab kejadian.

    5. Nihil saksi mata

    Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.

    Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas.

     Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang.

     

    6. Korban anak yatim

    Gamma Rizkynata diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman Gamma Rizkynata.

    Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.

    “Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.

    Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.

    7. Penyelidikan Masih Berlangsung

    Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.

    “Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.

     

    (*)

  • Video UPDATE Penembakan Pelajar di Semarang, Ini Penjelasan SMKN 4

    Video UPDATE Penembakan Pelajar di Semarang, Ini Penjelasan SMKN 4

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Berikut ini video UPDATE Penembakan Pelajar di Semarang, Ini Penjelasan SMKN 4

    Tiga orang siswa SMKN 4 Semarang dikabarkan ditembak oknum polisi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB.

    Ketiganya adalah S (6), A (17) dan GRO (16), inisial nama yang disebut terakhir dikabarkan tewas dalam peristiwa penembakan tersebut

    Kabar itu mulanya beredar di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Sementara itu, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini  menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah.

    “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.

    Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi.

    Dia juga kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.

    Keterangan Polisi

    Sementara itu pihak kepolisian membetulkan adanya peristiwa tersebut.

    “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024). 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini.

    “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Kesaksian Keluarga

    Korban GRO disebut tinggal bersama neneknya.

    Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.

    Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian.  (Iwn)

     

     

  • 7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Paskibra Tewas, Nihil Saksi

    7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi

    7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Tewas, Nihil Saksi

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Tiga pelajar SMK N 4 Semarang diduga menjadi korban tembak anggota polisi. Satu korban tewas sedang dua lainnya mengalami luka dan harus mendapat perawatan intensif.  

    Berikut 7 fakta penembakan siswa SMK N 4 Semarang diduga oleh oknum polisi :

    1. Identitas korban 

    Pelajar SMK N 4 Semarang yang tewas berinisial Gamma Rizkynata (16).

    Sedang dua teman Gamma Rizkynata masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    2. Peristiwa kejadian 

    Peristiwa yang merenggut nyawa Gamma Rizkynata ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.

    3. Viral di Facebook 

    Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.

    4.  Keluarga dan Sekolah Masih Bingung dengan kronologi 

    Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.

    “Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini juga belum mendapatkan informasi resmi dari pihak kepolisian dan keluarga terkait penyebab kejadian.

    5. Nihil saksi mata

    Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.

    Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas.

     Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang.

     

    6. Korban anak yatim

    Gamma Rizkynata diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman Gamma Rizkynata.

    Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.

    “Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.

    Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.

    7. Penyelidikan Masih Berlangsung

    Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.

    “Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.

     

    (*)

  • Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Viral pelajar SMKN 4 Semarang tewas diduga kena luka tembak oknum polisi.

    Tembakan senjata api tersebut diketahui mengenai pinggul sebelah kanan korban.

    Setelah kejadian itu, korban bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswa SMK 4 sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Kariadi.

    Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024).

    GRO meninggal dunia saat dirawat.

    “Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).

    Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas.

    GRO langsung dibawa bagian bedah.

    “Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.

    Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis.

    Korban dibawa ke Forensik.

    “Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.

    GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)

    Kronologi

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang.

    Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain.

    Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini.

    “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat.

    “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya. (*)

  • Oknum Polisi Diduga Tembak Pelajar Semarang, Melukai Pinggul Kanan Sebelum Tewas

    Inilah Sosok Gamma Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi, Anak Piatu Berprestasi

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) siswi SMKN 4 Semarang yang tewas diduga ditembak oleh polisi.

    Disebutkan Gamma yang masih berusia 16 tahun adalah sosok piatu.

    Di Semarang ia tinggak bersama neneknya  di Kembangarum Semarang Barat.

    Sementara ayahnya, tinggal di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

    Di sekolah GRO juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai prestasi, ia juga tergabung dalam kelompok Paskibraka.

    GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. (kolase iwan arifianto)

    Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) tewas diduga akibat luka tembak.

    Tak hanya GRO, dua teman satu sekolah korban masing-masing berinisial S (16) dan A (17)  mengalami luka yang sama tetapi nyawa mereka masih tertolong. 

    Ketiga pelajar ini alami luka tembak diduga dilakukan oleh anggota kepolisian.

    “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes (Semarang),” papar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio saat dihubungi wartawan, Senin (25/11/2024). 

    Kasus pelajar SMK diduga ditembak polisi sempat ramai di media sosial Facebook.

    Pemosting dengan nama akun Kyai Mbeler memaparkan adanya kejadian korban GRO ditembak oleh oknum polisi.

    Peristiwa  ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.58WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Kariadi Semarang.

    Tribun telah berupaya mengkonfirmasi ke pemilik akun melalui pesan Mesengger. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada respon.

    Tribun juga telah menyambangi rumah nenek korban yang menjadi tempat tinggal korban selama di Semarang. Rumah nenek korban di Kembangarum Semarang Barat masih ramai petakziah pada Senin(25/11/2024) siang.

    Korban adalah anak piatu yang tinggal di Semarang bersama nenek dan kerabatnya yang lain. Ayah korban tinggal kabupaten Sragen. 

    Berkaitan adanya penembakan, keluarga membenarkan tetapi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena merasa kebingungan  dan  masih dalam kondisi berkabung.

    “Betul (ada luka tembak) tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” jelas kerabat korban Umi.

    Tribun kemudian menelusuri dari jalan di daerah Sam Poo Kong (Semarang Barat) hingga ke kawasan perumahan Paramount (Ngaliyan) yang dikabarkan menjadi lokasi penembakan.

    Sejumlah saksi di lapangan mulai dari satpam perumahan, pabrik hingga tempat wisata, mereka tidak mendengar adanya keributan pada hari kejadian. 

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto masih enggan memberikan keterangan terkait kasus  ini. “Saya sedang di Polrestabes mau cek. Nanti bisa langsung ke Polrestabes,” katanya.

    Adanya dugaan polisi tembak pelajar SMA, Kombes Artanto masih hendak memastikan.

    “Ya kita lihat dulu perkembangannya,” katanya. (dugaan polisi tembak siswa) Itu biar nanti Kapolrestabes (yang menjelaskan),” bebernya.

    Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar enggan memberikan keterangan soal kasus ini ketika dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat. “Wait (tunggu). Nanti kami rilis (kasus), lihat sikon (situasi dan kondisi) suasana kebatinan keluarga yang meninggal dunia,” ungkapnya.

    Keterangan Pihak Sekolah

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B menjelaskan kejadian siswa diduga ditembak polisi, Kota Semarang, Senin (25/11/2024).    (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

    Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMK N 4 Semarang Agus Riswantini  menyebut, sama sekali belum mendapatkan informasi soal penyebab korban meninggal dunia.

    Pihaknya telah mengirim perwakilan ke rumah duka tetapi keluarga korban belum memberikan pemberitahuan kepada sekolah. “Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen,” tuturnya.

    Informasi yang diperoleh pihak SMK N 4 Semarang tiga siswa yang alami kejadian diduga penembakan meliputi korban meninggal dunia GRO (16) kelas 11, jurusan teknik mesin , S (16) kelas 11 jurusan teknik tenaga listrik dan A (17) kelas 12 jurusan teknik tenaga listrik.

    Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan, informasi yang dihimpun sekolah dari kejadian tersebut korban meninggal dunia ada 1 , dua orang selamat.

    Korban meninggal dunia GRO, dua korban lainnya inisial S selamat dengan luka tembak di tangan dan A selamat ada luka tembak di dada.

    “Korban selamat belum bisa kami konfirmasi secara utuh (kejadian sebenarnya) karena keluarga korban masih belum berkenan untuk ditemui (pihak sekolah) dengan alasan anak trauma,” bebernya.

    Berhubung dari tiga keluarga siswa belum bisa memberikan informasi secara resmi ke sekolah, Nanang mengaku belum berani menyimpulkan kejadian tersebut.

    “(ditembak siapa?) kami belum bisa menyimpulkan,” terangnya.

    Menurut Nanang, lembaganya juga belum didatangi oleh polisi. Dia juga kaget adanya kejadian ini.

    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.

    Luka Tembak di Pinggul

    GRO siswa SMK 4 sempat dirawat di Gawat Darurat RSUP Dr Kariadi.

    Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya membenarkan GRO sempat dirawat IGD pada Minggu (24/11/2024). GRO meninggal dunia saat dirawat.

    “Pasien mengalami luka di pinggulnya,” tuturnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (25/11/2024).

    Aditya mengatakan GRO masuk ke IGD pada pukul 01.30 pagi tanpa membawa identitas. GRO langsung dibawa bagian bedah.

    “Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak,” imbuhnya.

    Ia mengatakan korban tidak tertolong saat dilakukan tindakan medis. Korban dibawa ke Forensik.

    “Korban langsung dibawa ke rumah duka di Manyaran,” tandasnya.

    (Iwn/rtp)

  • Keluarga Kebingungan Tak Tahu Pelaku Penembak Gamma Rizkynata Oktafandy, Benarkah Ditembak Polisi?

    Keluarga Kebingungan Tak Tahu Pelaku Penembak Gamma Rizkynata Oktafandy, Benarkah Ditembak Polisi?

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana duka menyelimuti rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, setelah kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang diduga menjadi korban penembakan.

    Gamma Rizkynata Oktafandy adalah seorang yatim yang tinggal bersama neneknya.

    Ibunya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sementara ayahnya tinggal di Sragen, Jawa Tengah.

    lihat foto
    Poster ucapakan duka dari teman-teman paskibra korban.

    Rumah sederhana tersebut dipenuhi pelayat pada Senin (25/11/2024) siang.

    Keluarga dan kerabat masih tidak percaya atas kepergian Gamma Rizkynata Oktafandy yang dikenal sebagai anak baik dan berprestasi.

    “Betul, ada luka tembak, tahu-tahu sudah meninggal. Kami bingung harus bagaimana,” ungkap Umi, salah satu kerabat korban yang mendampingi neneknya.

    Gamma Rizkynata Oktafandy selama ini tinggal bersama neneknya karena keterbatasan ekonomi keluarga.

    Ayahnya bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengannya.

    Meskipun begitu, Gamma Rizkynata Oktafandy dikenal sebagai anak mandiri yang selalu berusaha membanggakan keluarga. 

    Korban meninggalkan banyak kenangan indah bagi keluarga dan teman-temannya.

    Di mata mereka, Gamma Rizkynata Oktafandy adalah pribadi yang ramah, suka menolong, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.

    Suasana berkabung di rumah nenek Gamma Rizkynata Oktafandy semakin berat karena keluarga tidak memiliki banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.

    Hingga kini, mereka hanya mengetahui bahwa Gamma Rizkynata Oktafandy meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan oleh seorang oknum polisi.

    Namun, pihak keluarga belum menerima penjelasan resmi dari pihak berwenang.

    Kondisi nenek korban pun menjadi perhatian.

    Usianya yang sudah lanjut membuatnya sangat terpukul oleh kepergian cucunya.

    Beberapa kerabat terlihat mendampinginya sepanjang hari untuk memberikan dukungan moral.

  • 7 Fakta Penembakan 3 Siswa SMKN 4 Semarang Diduga oleh Polisi: 1 Paskibra Tewas, Nihil Saksi

    Video Penembakan di Semarang oleh Polisi, Paskibra SMKN 4 Semarang meninggal 2 Pelajar Luka

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG — Berikut ini video Penembakan di Semarang oleh Polisi, Paskibra SMKN 4 Semarang meninggal 2 Pelajar Luka 

    Seorang pelajar SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16) meninggal dunia diduga akibat luka tembak pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Insiden tersebut terjadi di Semarang dan melibatkan dua temannya, S (16) dan A (17), yang juga mengalami luka tembak namun berhasil selamat.

    Kejadian Tragis di Tengah Malam 

    Peristiwa yang merenggut nyawa GRO ini terjadi sekitar pukul 01.58 WIB. Korban sempat dilarikan ke RS Kariadi Semarang, namun nyawanya tak tertolong.

    GRO diketahui tinggal bersama neneknya di kawasan Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, yang menjadi lokasi pemakaman GRO.

    Kasus ini menjadi sorotan setelah ramai dibicarakan di media sosial, termasuk oleh akun Facebook bernama Kyai Mbeler yang memposting informasi bahwa pelajar tersebut ditembak oleh oknum polisi.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Dwi Subagio membenarkan kejadian tersebut, namun mengarahkan penyelidikan lebih lanjut ke Polrestabes Semarang.

    Keluarga dan Sekolah Masih Bingung

    Di rumah duka, keluarga korban mengonfirmasi adanya luka tembak, namun mengaku masih bingung dan belum bisa memberikan keterangan rinci.

    “Tahu-tahu (korban) meninggal. Saya jadi bingung sendiri,” ujar Umi, kerabat korban.

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 4 Semarang, Agus Riswantini, menyampaikan duka cita mendalam.

    Pihak sekolah telah mengirim perwakilan untuk melayat, namun hingga kini belum mendapatkan informasi resmi dari keluarga terkait penyebab kejadian.

    Korban Dikenal Berprestasi

    Menurut Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, korban dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi di jurusan Teknik Mesin.

    “Kami ingin menegaskan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademis yang baik,” ujarnya.

    Dua siswa lainnya, S dan A, selamat dengan luka tembak di tangan dan dada, namun belum bisa dimintai keterangan karena trauma.

    Penyelidikan Masih Berlangsung

    Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyatakan pihaknya sedang memverifikasi kronologi.

    “Kami masih mengecek perkembangan kasus ini. Tunggu rilis resmi nanti,” ungkapnya.

    Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menambahkan, penjelasan lebih lanjut akan diberikan setelah mempertimbangkan suasana kebatinan keluarga korban.

    Lokasi Kejadian Masih Samar

    Tribun mencoba menelusuri lokasi kejadian dari kawasan Sam Poo Kong hingga Perumahan Paramount di Ngaliyan, namun sejumlah saksi di lapangan, termasuk satpam, pekerja pabrik, dan warga sekitar, tidak mendengar adanya keributan pada waktu kejadian.

    Kejadian ini memicu desakan publik untuk dilakukan penyelidikan transparan dan tuntas. Banyak pihak berharap kebenaran segera terungkap, sehingga kasus ini dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya serta menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang. (*)