PKB Klaim Menangkan Pilkada di 21 Daerah Jateng, Cak Imin: Prestasi Terbaik…
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Partai Kebangkitan Bangsa (
PKB
) berhasil meraih kemenangan dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di 21 kabupaten/kota di
Jawa Tengah
.
Dari jumlah tersebut, 14 merupakan kader PKB, sementara 7 lainnya adalah tokoh yang mendapatkan rekomendasi dari PKB untuk maju dalam Pilkada.
Ketua Umum PKB,
Muhaimin Iskandar
atau yang akrab disapa Cak Imin, menyebut pencapaian ini sebagai prestasi terbaik sepanjang kepemimpinan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
“Khusus Jawa Tengah periode ini prestasi terbaik sepanjang perjalanan kepemimpinan. Tidak sia-sia Gus Yusuf menentukan para kandidat dan terpilih, pulang pergi Jakarta meyakinkan tim Pilkada. Akhirnya sampai sini, pengujung tahapan ini,” ungkap Imin saat memberikan sambutan di Hotel Patra Jasa Semarang, Minggu (15/12/2024).
Imin menambahkan bahwa PKB sebagai salah satu partai politik telah berkontribusi dalam memilih dan menentukan pemimpin-pemimpin daerah dengan sangat baik.
Acara bertajuk Meet and Greet dengan Ketum PKB itu juga dihadiri oleh calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusungnya, yaitu pasangan calon 02 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Lebih lanjut, Imin menyatakan bahwa pertempuran yang dilakukan oleh PKB di dunia politik adalah pertempuran gagasan, nilai, ajaran, dan doktrin yang harus terus dijalankan.
“Pertempuran untuk memberikan makna kepada masyarakat, makna kepada kepemimpinan dan pemerintahan. Warna apa dan kita sudah sepakat Jawa Tengah warna hijau royo-royo. Itulah doktrin,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jateng, Gus Yusuf, menjelaskan bahwa pada periode sebelumnya hanya terdapat 4 kader PKB yang menjabat sebagai kepala daerah di Jateng.
Namun, pada kontestasi kali ini, PKB berhasil memenangkan 4 kader sebagai bupati dan 10 kader sebagai wakil bupati.
“Kalau dulu kita hanya memiliki 4 wakil bupati, Alhamdulillah hari ini bisa 10 wakil bupati dan di antaranya sudah siap-siap running untuk bupati periode depan,” beber Yusuf.
Dia juga menyampaikan bahwa pada periode lalu, PKB memiliki dua kader yang menjabat sebagai Bupati Tegal dan Blora, dan kini bertambah dengan Bupati Kudus dan Cilacap.
“Kali ini Tegal dan Blora masih eksis. Bahkan Blora bisa mendapatkan hasil yang fantastis 83 persen,” tuturnya.
Kemenangan yang diklaim oleh PKB mencakup Bupati Blora, Bupati Cilacap, Bupati Tegal, Bupati Kudus, Wakil Bupati Pekalongan, Wabup Wonosobo, Wabup Kebumen, Wabup Kendal.
Kemudian Wabup Banjarnegara, Wakil Wali Kota Tegal, Wabup Sragen, Wabup Semarang, Wabup Banyumas, Wabup Pati, serta gubernur dan wakilnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sragen
-
/data/photo/2024/12/15/675ebfdb8da9c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
PKB Klaim Menangkan Pilkada di 21 Daerah Jateng, Cak Imin: Prestasi Terbaik… Regional 15 Desember 2024
-
/data/photo/2024/11/20/673d768356263.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rumah Sakit di Sragen Tunggak Bayar Darah ke PMI Hampir Rp 1 Miliar Yogyakarta 14 Desember 2024
Rumah Sakit di Sragen Tunggak Bayar Darah ke PMI Hampir Rp 1 Miliar
Editor
KOMPAS.com
– Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sragen, Alex Fitroh Hadi Pornomo, mengungkapkan temuannya mengenai sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), yang menunggak pembayaran darah ke
Palang Merah Indonesia
(PMI).
Tunggakan sejumlah rumah sakit di Sragen itu mencapai hampir satu miliar rupiah, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai penyebab dan dampaknya.
Isu terkait tunggakan pembayaran darah oleh rumah sakit di Sragen sudah beredar di kalangan masyarakat.
Alex Fitroh Hadi Pornomo pun merasa perlu untuk memastikan kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi langsung kantor PMI Kabupaten Sragen pada Kamis (12/12/2024).
“Saya minta klarifikasi langsung ke pihak PMI Sragen, ternyata desas-desus itu benar, di data ada beberapa rumah sakit yang nunggak klaim BPJS pembayaran darah di PMI, nilainya cukup besar,” kata Alex, Jumat (13/12/2024), dikutip dari
TribunSolo.com
.
Alex merinci, yang menunggak tidak hanya rumah sakit swasta, tetapi juga dua rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkab Sragen, meski tunggakan RSUD Sragen relatif lebih kecil dibandingkan rumah sakit swasta.
“Rumah sakit yang menunggak pembayaran paling banyak adalah Rumah Sakit Amal Sehat, yang belum membayar darah mulai dari Bulan Mei hingga November 2024,” ujar Alex.
“Selama 7 bulan tersebut, RS Amal Sehat menunggak pembayaran darah sebanyak Rp 405.720.000 (405 juta),” imbuhnya.
“Selanjutnya, Rumah Sakit Umum Mardi Lestari Sragen, menunggak dari Bulan Mei sampai November 2024, total tunggakan Rp 145.040.000 (145 juta),” ungkap Alex.
“Kemudian, RSU Sarila Husada menunggak pembayaran darah selama 2 bulan, yakni Oktober dan November, totalnya Rp 40.050.000 (40 juta),” bebernya.
Dia melanjutkan, ada 3 rumah sakit yang belum melakukan pembayaran darah ke PMI di Bulan November, yakni RSI Assalam (Rp 10.290.000), RSUD Sukowati Tangen (Rp 12.740.000), dan RSUD Sragen (Rp 343.350.000).
“Jumlah tunggakan bila ditotal hampir mencapai Rp 1 miliar,” ucap Alex.
Menanggapi temuan ini, Sekretaris PMI Kabupaten Sragen, Darmawan membenarkan adanya anggota DPRD yang melakukan klarifikasi terkait masalah
tunggakan pembayaran darah
tersebut.
“Jadi, data itu memang data sumbernya dari PMI langsung, yang dipegang oleh Mas Alex, tunggakan yang belum dibayarkan memang cukup tinggi,” jelas Darmawan.
“Kalau yang kecil-kecil sebesar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta itu biasa, karena memang, mereka misalnya bulan November itu ambil darah, Desember baru diklaim, kalau itu hal yang wajar,” tutur Darmawan.
Darmawan menambahkan bahwa meskipun pembayaran darah tidak selalu menunggak lama, sejumlah rumah sakit memiliki tunggakan yang cukup besar karena tingginya kebutuhan darah.
“Yang RS Amal Sehat, sudah sekian bulan, kalau tidak salah sudah 8 bulan,” papar Darmawan.
“Kami sudah melayangkan surat sebagai pengingat, karena sebelumnya RS Amal Sehat menunggak pembayaran darah hampir 1 tahun lamanya,” terangnya.
Meskipun demikian, Darmawan menjelaskan bahwa tunggakan pembayaran darah tersebut tidak mengganggu operasional PMI Kabupaten Sragen.
“Kalau mengganggu itu tidak, tetapi karena PMI ini ada pembayaran jatuh tempo yang dibayar bulan depannya,” tambahnya.
Masalah tunggakan pembayaran darah ini muncul bersamaan dengan isu
dualisme kepemimpinan di tubuh PMI
, yang memanas setelah digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 pada Minggu (8/12/2024).
Akan tetapi, PMI Kabupaten Sragen mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan masalah tersebut.
“Kalau kami PMI cuek saja, karena memang kami ikut yang legal,” kata Darmawan menanggapi masalah kepemimpinan di tingkat pusat.
“Yang penting PMI di Kabupaten bisa berjalan, pelayanan daerah jalan, itu yang jadi tolak ukur kami,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/08/15/66bdc96818769.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kekerasan Terhadap Perempuan di Jateng Meningkat Sepanjang 2024, Terbanyak Semarang Regional 11 Desember 2024
Kekerasan terhadap Perempuan di Jateng Meningkat Sepanjang 2024, Terbanyak Semarang
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan HAM (
LRC-KJHAM
) melaporkan adanya 102 kasus
kekerasan terhadap perempuan
yang terjadi sepanjang tahun 2024.
Kasus-kasus ini tersebar di 24 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan
Kota Semarang
menjadi daerah dengan temuan kasus terbanyak.
Kepala Divisi Bantuan Hukum LRC KJHAM Nihayatul Mukaromah mengungkapkan bahwa selama periode 2020-2023, terdapat total 545 kasus kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah korban mencapai 624.
“Tujuh kabupaten/kota dengan kasus terbanyak adalah Kota Semarang dengan 46 kasus, Kabupaten Demak dengan 5 kasus, Kota Surakarta dengan 4 kasus, dan Kabupaten Sragen juga dengan 4 kasus,” tuturnya melalui pesan tertulis pada Selasa (10/12/2024).
Daerah lain dengan kasus tertinggi adalah Kabupaten Jepara, Kendal, dan Magelang, masing-masing dengan 3 kasus.
Dari 102 kasus yang terjadi di tahun 2024, sebanyak 84 kasus atau 81 persen termasuk dalam kategori
kekerasan seksual
.
Jenis-jenis kasus tersebut meliputi pelecehan seksual (40 kasus), perkosaan (19 kasus), Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) (16 kasus), dan eksploitasi seksual (14 kasus).
”
Kekerasan Seksual
Berbasis Elektronik (KSBE) tercatat sebanyak 6 kasus, pelecehan seksual non fisik 3 kasus, Kekerasan dalam Pacaran (KdP) 2 kasus, pemaksaan aborsi 2 kasus, dan kekerasan berbasis SOGIESC 1 kasus,” jelas Nihayatul.
LRC-KJHAM juga mencatat adanya 5 kasus femisida di tahun 2024, di mana korban dibunuh di rumah kos oleh orang yang tidak dikenal.
Beberapa kasus melibatkan perempuan pekerja seks yang dibunuh oleh pelanggannya, serta korban yang ditemukan tewas setelah dibunuh dan diperkosa oleh kenalan melalui aplikasi kencan.
“Korban ditemukan dalam plastik karena dibunuh oleh 3 pelaku yang merupakan pelajar, mahasiswa, dan teman korban,” tambahnya.
Nihayatul menjelaskan bahwa sebagian besar kasus terjadi di ranah privat, yaitu sebanyak 64 kasus atau 65 persen.
Sementara itu, 33 kasus atau 35 persen terjadi di ranah publik, seperti hotel, rumah kosong, media sosial, rumah sakit, dan toko.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dapat menimpa semua usia, baik perempuan dewasa maupun anak-anak.
“Pada tahun 2024, kasus kekerasan terhadap perempuan paling banyak terjadi pada perempuan dewasa, yaitu 62 orang atau 57,4 persen. Sedangkan korban dengan usia anak mencapai 42 orang atau 38,9 persen,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemprov Jateng Terima Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
loading…
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Kementerian Kesehatan di Hotel St Regis, Jakarta pada Selasa, (10/12/2024). (Foto: Istimewa)
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menerima penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Hotel St Regis, Jakarta pada Selasa, (10/12/2024).
Pemprov Jateng menerima penghargaan kategori tersebut karena memenuhi kriteria terverifikasi 100 persen kepala keluarga (KK) Stop Buang Air Besar Sembarangan di seluruh kabupaten/ kota. Selain itu juga memiliki komitmen/kebijakan tingkat provinsi dan memiliki minimal tiga inovasi pembinaan ke kabupaten/kota.
Nana menuturkan, STBM merupakan bagian dari upaya menurunkan angka stunting, sehingga Jateng memberi perhatian khusus pada persoalan tersebut. Dia membeberkan upaya yang dilakukan Pemprov Jateng dalam program STBM adalah dengan mengubah perilaku masyarakat menjadi higienis dan saniter. Mekanismenya melalui pemberdayaan masyarakat.
Output dari upaya tersebut meliputi stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan air limbah domestik rumah tangga.
(Foto: Istimewa)
Penghargaan STBM ini, lanjut Nana, selain diterima Pemprov Jateng, juga diterima 8 kabupaten/kota di wilayahnya, meliputi Batang, Purworejo, Pekalongan, Sragen, Pemalang, Boyolali, Sragen, dan Kota Semarang.
“Penghargaan ini tentunya merupakan sesuatu kebanggaan bagi provinsi dan kabupaten di Jawa Tengah, khususnya di bidang kesehatan. Dan tentunya penghargaan ini akan menambah semangat dan menambah motivasi,” tutur Nana.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menambahkan, upaya membangun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih tidaklah mudah. Namun, Pemprov Jateng terus melakukan edukasi di tingkat kabupaten/kota dengan mengkoordinasikan strateginya.
“Kita sebagai pembina harus terus mengedukasi teman-teman kabupaten/kota, mengkoordinasikan bagaimana strateginya supaya masyarakat memiliki kesadaran pada sanitasi total berbasis masyarakat,” ujarnya.
Selain meraih penghargaan STBM, Pemprov Jateng juga mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Terbaik Tingkat Provinsi dalam Program Keamanan Pangan Olahan Siap Saji
(skr)
-

Hadiri Sidang Etik, Ini Tampang Polisi Pembunuh Gamma Si Anak Sekolah di Semarang
ERA.id – Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggelar sidang etik profesi terhadap Aipda Robig, polisi dari Polrestabes Semarang yang menembak mati siswa SMKN 4 Kota Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy.
Aipda R masuk ke ruang sidang Bidang Propam di Markas Polda Jawa Tengah di Semarang, Senin, dengan seragam dinas dan dikawal empat anggota provost.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Artanto mengatakan sidang etik diketuai AKBP Edhie Sulistyo, perwira menengah dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah.
“Persidangan juga dihadiri keluarga korban dan para saksi,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan sidang juga dipantau langsung anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)
Artanto belum bisa memastikan berapa lama pelaksanaan sidang etik tersebut.
Sementara anggota Kompolnas Muhammad Choirul Anam mengatakan lembaganya diundang untuk mengikuti pelaksanaan sidang etik anggota polisi penembak pelajar di Semarang
Menurut dia, semangat transparansi dan profesionalisme yang ditunjukkan Polda Jawa Tengah akan dilihat lebih detail mulai dari awal hingga akhir.
Usai sidang etik tersebut, dalam waktu dekat akan diikuti dengan penetapan tersangka dalam proses pidananya.
Seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang berinisial GRO, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
Warga Kembangarum, Kota Semarang, itu telah dimakamkan keluarganya di Sragen pada Minggu (24/11) siang.
Aipda R, anggota polisi yang diduga melakukan penembakan terhadap siswa tersebut telah ditahan dan menjalani proses hukum.
Sementara pihak keluarga Gamma telah resmi melaporkan dugaan pembunuhan tersebut ke Polda Jawa Tengah.
-

Diam-diam Yati Pesek Nangis Dihina Gus Miftah 2 Tahun Lalu, ‘Salah Aku Opo’, Erick Estrada Meradang
TRIBUNJATIM.COM – Erick Estrada mengaku geram ketika tahu Yati Pesek dihina Gus Miftah.
Tak ayal, Yati Pesek bahkan menangis dan mempertanyakan kesalahannya sampai-sampai si pendakwah bersikap demikian.
Meski terjadi dua tahun lalu, cerita aktor ini menjadi perhatian publik.
Terlebih-lebih Gus Miftah belakangan sempat viral gegara mengejek penjual es teh.
Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini bahkan mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Menurut pengakuan Erick Estrada, curhatan Yati Pesek terungkap setelah tampil bersama Gus Miftah di sebuah acara.
“Ada video 2 tahun yang lalu, dia itu udah cerita ‘lek waktu aku perform sama dia itu kok dia kayak menghina ya’,” ucap Erick Estarada lewat media sosialnya, Sabtu (7/12/2024).
“Terus ‘kenapa mbak?’ ‘aku sakit hati le, aku mau ngadu sama siapa, aku pas pulang ke rumah aku bisanya nangis, aku ngadu sama gusti Allah’,” imbuhnya.
Erick Estarda lalu menunjukkan rekaman suara Yati Pesek saat curhat kepada dirinya soal Gus Miftah.
“Dia voice saya kaya gini,” kata Erick Estarda.
Di voice note tersebut terdengar, Yati Pesek curhat dirinya dihina dengan sebutan yang sangat tidak pantas oleh Gus Miftah.
Yati Pesek mengaku hatinya terasa sangat sakit. Ia merasa tak memiliki salah apa-apa terhada Gus Miftah.
“Aku diem aja, hati aku sakit banget, aku dari kecil jadi seniman sampai tua itu demi menjaga budaya aku, aku tidak asal-asalan, aku menjaga tata krama dan budi perkerti,” ucap Yati Pesek.
“Tapi kok Miftah kayak gitu, dia ngantain aku bajingan, dia ngataian aku lont*, salah aku opo?”
“Teruskan seni budaya kita ya nak,” imbuhnya.
Mendengar kembali voice note Yati Pesek, air mata Erick Estarda mengalir deras.
“Jujur aku sakit hati banget sumpah,” ucap Erick Estarda.
Dua tahun berlalu, ternyata Gus Miftah belum juga meminta maaf kepada Yati Pesek.
Kini setelah video penghinaan tersebut viral kembali, Gus Miftah didesak Erick Estarda untuk segera menemui Yati Pesek.
“Buat Mas Miftah ayo silaturahmi, minta maaf, minta maaf,” kata Erick Estarda.
“Aku hormat banget sama sampean,”
“Sampai hari ini dia masih sakit hati walau sudah memaafkan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Miftah buka suara mengenai hal ini.
Menurutnya, peristiwa dialog dirinya dengan Yati Pesek itu sudah berlalu. Namun belakangan, videonya baru viral di media sosial.
“Itu monggo saja. Itu saya bisa berbuat apa? Video sudah tahun yang lalu kembali diungkit. Insyaallah hubungan saya dengan beliau yang terbaik. Kalaupun itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa?” ujarnya.
Dia merasa setiap orang punya masa lalu. Dia percaya orang yang buruk bisa memperbaiki diri menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.
“Artinya memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek saya meyakini pasti ada masa depan,” ujarnya.
Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek. Dia akan mengunjungi Yati Pesek di Sragen, Jawa Tengah.
“Saya sudah berkomunikasi dengan abah saya Sragen. Dan saya setelah ini insyaallah akan bersilaturahmi dengan beliau,” kata Miftah.
Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, mengundurkan diri, Jumat (6/12/2024).
Padahal, pria yang akrab dipanggil Gus Miftah ini baru resmi menjabat sejak 22 Oktober 2024 atau hampir dua bulan.
Usut punya usut, pengunduran diri ini dilakukannya usai viral menghina penjual es teh bernama Sunhaji di suatu acara.
Hal ini tentu menjadi sorotan publik berhubung muncul petisi untuk memecat Gus Miftah.
Namun, apa sebetulnya alasan Gus Miftah mengundurkan diri dari Utusan Khusus Presiden?
Apakah karena menyesal mengolok-olok Pak Sun?
Miftah mengaku, keputusan dirinya mundur bukan kerena tekanan dari pihak manapun.
Ia menyebut keputusan tersebut diambilnya sebagai bukti rasa cintanya kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun bukan karena permintaan siapapun.”
“Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat kepada bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucap Miftah, dikutip dari YouTube Tribunnews.
Sambil menangis, Miftah menyebut tanggung jawabnya begitu mendalam terhadap Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.
“Tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Namun Miftah menegaskan, bahwa keputusannya itu bukan langkah akhir untuk kiprahnya di dalam pemerintahan Indonesia.
Melainkan keputusan itu sebagai langkah awal dirinya untuk terus berkontribusi terhadap negara.
“Keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur.”
“Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam,” ujarnya.
Seperti diketahui, nama Gus Miftah belakangan ini menjadi sorotan publik.
Hal tersebut buntut viralnya video dirinya yang menghina penjual es saat mengisi di kajiannya di Magelang, Jawa Tengah.
Setelah viral di media sosial, banyak pihak yang mendesak Miftah untuk mundur sebagai Utusan Khusus Presiden.
Hal ini tampak dari mencatnya sejumlah petisi.
Petisi ini mencapai tujuh, meminta Gus Miftah dicopot ata mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.
Petisi tersebut mulai bermunculan di laman change.org.
Dari tujuh petisi itu, ada satu petisi untuk menolak Miftah Maulana karena dinilai suka merendahkan sesama manusia.
Hingga Jumat (6/12/2024), satu dari tujuh petisi sudah ada yang mendapatkan tanda tangan dari 199.782 orang.
Petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” itu dibuat oleh Dika Prakasa pada (4/12).
Dika menyebut, tidak pantas seorang yang banyak bicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar kepada orang lain di depan umum.
Lebih lanjut, tindakan Gus Miftah dinilai tak sesuai dengan yang diajarkan Presiden Prabowo Subianto.
—–
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
-

Upah Minimum Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Masih Tertinggi di Jateng
Upah Minimum Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Masih Tertinggi di Jateng
TRIBUNJATENG.COM – Jika UMK naik 6,5 persen, UMK Kota Semarang 2025 masih tertinggi di Jateng.
Berikut perhitungan Upah Minimum UMK Kota/Kabupaten 2025 di Jawa Tengah jika mengalami kenaikan 6,5 persen sesuai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan rata-rata kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2025 sebesar 6,5 persen.
Pengumuman ini disampaikan pada Jumat (29/11/2024) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
“Setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh, kami memutuskan menaikkan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada tahun 2025,” kata Presiden Prabowo di Istana Negara.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengusulkan kenaikan sebesar 6 persen.
Namun, pemerintah akhirnya memutuskan angka yang lebih tinggi sebagai langkah strategis untuk mendukung daya beli pekerja.
UMP 2025 dirancang sebagai bagian dari upaya perlindungan sosial, khususnya untuk pekerja yang belum berkeluarga atau memiliki masa kerja di bawah 12 bulan.
Penetapan tersebut tetap mengacu pada kebutuhan hidup layak sebagai pedoman utama.
Berapa besaran UMP Jawa Tengah jika naik 6,5 persen?
Berikut perhitungannya:
6,5 persen x UMP Jateng 2024
= 6,5/100 x 2.036.947
Jumlah kenaikan UMP Jateng = 132.401,555
UMP Jateng 2025: 2.036.947 + 132.401,555 = Rp 2.169.348,555.
Dengan demikian, UMP Jateng 2025 diprediksi sebesar Rp 2.169.348,555 naik Rp 132.401,555 dari tahun 2024.
Lantas berapa besaran UMK Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah jika naik sesuai rata-rata upah minimum nasional?
Kabupaten Cilacap : Rp. 2.640.247
Kabupaten Banyumas : Rp 2.363.969
Kabupaten Purbalingga : Rp 2.338.283
Kabupaten Banjarnegara : Rp 2.170.475
Kabupaten Kebumen : Rp 2.259.873
Kabupaten Purworejo : Rp 2.265.937
Kabupaten Wonosobo : Rp 2.299.521
Kabupaten Magelang : Rp 2.467.478
Kabupaten Boyolali : Rp 2.396.598
Kabupaten Klaten : Rp 2.368.572
Kabupaten Sukoharjo : Rp 2.359.488
Kabupaten Wonogiri : Rp 2.180.587
Kabupaten Karanganyar : Rp 2.373.209
Kabupaten Sragen : Rp 2.182.185
Kabupaten Grobogan : Rp 2.254.089
Kabupaten Blora : Rp 2.238.430
Kabupaten Rembang : Rp 2.236.168
Kabupaten Pati : Rp 2.332.350
Kabupaten Kudus : Rp 2.680.485
Kabupaten Jepara : Rp 2.610.224
Kabupaten Demak : Rp 2.940.176
Kabupaten Semarang : Rp 2.750.135
Kabupaten Temanggung : Rp 2.246.819
Kabupaten Kendal : Rp 2.783.455
Kabupaten Batang : Rp. 2.534.382
Kabupaten Pekalongan : Rp 2.486.653
Kabupaten Pemalang : Rp 2.296.140
Kabupaten Tegal : Rp. 2.333.586
Kabupaten Brebes : Rp 2.239.801
Kota Magelang : Rp 2.281.230
Kota Solo : Rp 2.416.559
Kota Salatiga : Rp 2.533.593
Kota Semarang : Rp 3.454.826
Kota Pekalongan : Rp 2.545.138
Kota Tegal : Rp 2.376.683
Perlu digarisbawahi, data di atas merupakan prediksi atau perkiraan berdasarkan kenaikan rata-rata upah minimum nasional 6,5 persen.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa penetapan upah minimum sektoral akan menjadi tanggung jawab Dewan Pengupahan Provinsi, Kabupaten, dan Kota, sesuai dengan dinamika ekonomi di wilayah masing-masing.
“Dewan pengupahan akan menetapkan upah sektoral sesuai kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah masing-masing,” ujar Presiden Prabowo.
Pemerintah menargetkan regulasi terkait UMP 2025 rampung pada akhir November atau awal Desember, guna memberikan kepastian bagi semua pihak.
Ketentuan lebih rinci terkait UMP 2025 akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) yang akan segera diterbitkan. (*)
-

Aku Diam aja, Tapi Hatiku Sakit Banget
GELORA.CO – Saat ini publik sedang menyoroti tokoh agama Miftah Maulana alias Gus Miftah.
Mantan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto yang baru menyatakan mundur itu memiliki perilaku yang tak baik, terutama mulutnya yang sangat tajam.
Entah disengaja atau tidak, Gus Miftah memiliki hobi menghina seseorang, biasanya dilakukan di atas panggung saat dia dakwah.
Gus Miftah akan tertawa lebar jika penonton terhibur atas candaannya yang bersifat kasar.
Atas perkataan kasar itu, aktor Erick Estrada mendesak Gus Miftah segera minbta maaf pada pesinden senior, Yati Pesek.
Karena video lama Gus Miftah menghina Yati Pesek saat ini viral di medsos.
Melihat video itu, Erick Estrada piun tergerak hatinya untuk memaksa Gus Miftah minta maaf, yang kini dalam posisi terjepit.
Erick Estrada menyertakan rekaman suara Yati Pesek yang mengaku masih sakit hati, meskipun sudah memaafkan Gus Miftah.
Menurut Yati, perkataan Miftah Maulana tidak hanya menghina tetapi melukai niatnya untuk datang mencari ilmu.
Apalagi, Yati Pesek sama sekali tidak meminta bayaran untuk kedatangannya itu.
“Aku diam saja, tapi hatiku sakit banget. Aku sejak kecil jadi seniman sampai tua betul-betul menjaga budaya, tidak asal-asalan,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.
“Aku di mana saja memperhatikan budi pekerti dan tata krama yang baik, tapi kok sama Miftah dikatain bajin**n dan l**te, salahku ya apa?” imbuhnya.
“Aku di sana tidak dibayar gak minta dibayar, aku nyari ilmu. Ternyata, oh begitu (perlakuannya). Aku selama ini tak tahan saja (perasaan sakit hatiku), cuman diam saja,” lanjutnya.
“Tapi kok ini tidak tau siapa yang punya video itu dan kemudian dishare juga. Ya semoga semua selamat dan diberi kesehatan,” kata Yati Pesek kepada Erick yang dikutip dari Instagram @erickestradaindonesia, Sabtu (7/12/2024).
Ikut merasakan sakit hati setelah mendengar voice note (rekaman suara) Yati Pesek, Erick Estrada pun berharap Gus Miftah dapat meminta maaf secara langsung kepada Yati Pesek.
“Buat Mas Miftah, ayo silaturahmi, minta maaf,” ujarnya.
“Jadi tolong banget, Gus Miftah minta maaflah ke seorang legend Yati Pesek, karena sampai saat ini dia masih sakit hati walau sudah memaafkan,” imbuh Erick.
“Jujur aku atiku loro banget (hatiku sakit banget), buat sampeyan mas Miftah ayo silaturahmi, minta maaf. aku selalu minta maaf. Aku hormat banget karo sampeyan, sampeyan utusan khusus negara,” kata Erik lagi.
Erik pun meminta agar permintaan maaf tulus ini dilakukan Gus Miftah tanpa disorot kamera.
“Ayo Mas Miftah, segera minta maaf jangan ada kamera dan dokumentasi,” kata Erik dalam instagramnya.
Erik mengatakan dirinya tak memiliki niat pansos atau cari panggung numpang ketenaran atas peristiwa viralnya Yati Pesek dihina Gus Miftah.
“Mas Miftah tanpa kamera, tanpa dokumentasi datang ke mbak Yati Pesek. Sampai kemarin beliau (Yati Pesek) kuhibur karena beliau masih sakit hati meski sudah memaaftkan. Segera minta maaf ya mas, gus Miftah,” kata Erik.
Erik juga menegaskan dalam caption videonya, jika dia akan menghapus video imbauannya, jika sudah ada permintaan maaf dari Gus Miftah.
“AYA JANJI KALAU BELIAU SUDAH MINTA MAAF SAYA AKAN HAPUS VIDIO INI, JUJUR SEMENJAK SAYA UPLOAD DARI KEMAREN BELOM ADA KABAR BELIAU SOWAN DAN MINTA MAAF,SEMOGA ALLAH AMPUNI SEGALA DOSA BEBEBKU YATI PESEK YA ALLAH,SAMPAI BERTEMU BESOK YAH SAYANGKU❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
DIENDING BELIAU TETAP MENDOAKAN DAN SEMOGA INI JADI PEMBELAJARAN BUAT KITA SEMUA,TERUTAMA SAYA????????????????????????,” tulisnya.
Seperti diketehui, Gus Miftah melontarkan kata-kata tak pantas pada seniman legenda Srimulat Yati Pesek.
Dalam video diketahui Miftah Maulana dan Yati Pesek hadir dalam acara wayang Ki Warsono di Yogyakarta.
Miftah Maulana lantas membuka obrolan dengan mengomentari lagu berjudul Bajing Loncat.
“Ini tadi lagunya berjudul Bajing Loncat, kalau bajin**n saya ajak naik,” ujar Miftah Maulana dalam bahasa Jawa yang ditujukan ke Yati Pesek.
Yati Pesek, yang berada di atas panggung bersamanya, langsung menegur dengan gaya santai.
“Ngatain aku bajin**n, ini kamu meski lebih muda mau aku jadikan guru lho,” respons Yati Pesek.
Tak sampai di situ, Miftah Maulana kembali melontarkan komentar yang dinilai tidak pantas dengan menyinggung penampilan fisik Yati.
“Saya bersyukur Bude Yati itu jelek, makanya jadi sinden. Kalau cantik, jadi l**te,” ujar Miftah Maulana.
Janji Gus Miftah
Publik menilai ucapan Gus Miftah terhadap Yati Pesek sangat keterlaluan.
Gus Miftah pun berencana menemui Yati Pesek dan meminta maafnya secara langsung.
Miftah mengatakan, dirinya dan Yati Pesek masih berhubungan baik hingga saat ini.
“Video setahun yang lalu kembali diungkit. Insya Allah hubungan saya dengan dia terjalin terbaik,” kata Miftah saat jumpa pers pengunduran dirinya dari jabatan utusan khusus Presiden Prabowo, Sabtu (7/12/2024).
Gus Miftah mengaku telah berkomunikasi dengan orang-orang terdekat Yati Pesek untuk menjadwalkan pertemuan tersebut.
“Saya sudah berkomunikasi melalui Abah saya di Sragen dan Demak untuk menyampaikan permintaan maaf. Setelah ini, insya Allah saya akan bersilaturahmi langsung dengan beliau (Yati Pesek),” katanya
-

Geger Video Lama Viral Kembali, Gus Miftah Akan Silaturahmi ke Yati Pesek
GELORA.CO – Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, kembali menjadi sorotan publik setelah video lama yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh dan pesinden Yati Pesek viral di media sosial.
Kritik tajam mengalir setelah video tersebut muncul kembali ke permukaan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Ponpes Ora Aji pada Jumat, 6 Desember 2024, Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui perantara.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui Abah saya di Sragen. Insyaallah, saya akan bersilaturahmi dengan beliau,” ujarnya.
Miftah menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama yang kembali diungkit oleh publik.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya, saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu dan orang jelek pasti akan ada masa depan,” tambahnya.
Gus Miftah Mundur
Kembali viralnya video tersebut terjadi setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini diambil setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji, saat pengajian di Magelang, juga viral.
Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena paksaan atau permintaan dari pihak manapun.
“Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Prabowo serta seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya
