kab/kota: Sragen

  • Deretan Aset Milik Mayor Teddy, Hartanya Tembus Rp 15,3 Miliar dan Tak Ada Utang Sepeser pun – Halaman all

    Deretan Aset Milik Mayor Teddy, Hartanya Tembus Rp 15,3 Miliar dan Tak Ada Utang Sepeser pun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah pejabat di pemerintahan Prabowo Subianto telah melaporkan hartanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Termasuk Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya yang melaporkan harta kekayaanya pada 15 Januari 2025.

    Tercatat, Mayor Teddy memiliki harta kekayaan sebesar Rp 15,3 miliar. Tepatnya, Rp 15.380.000.000.

    Ia juga tidak memiliki utang sepeser pun. 

    Dilihat dari rincian data hartanya, Mayor Teddy memiliki sejumlah aset mulai dari tanah dan bangunan, kendaraan, hingga aset lain seperti harta bergerak lainnya.

    Lebih rinci lagi, Mayor Teddy mempunyai 5 bidang tanah di Sragen, Minahasa, dan Bekasi.

    Menariknya, dari 5 bidang tanah dan bangunan yang dipunyai, 4 di antaranya didapat melalui proses hibah.

    Sementara hanya 1 tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri.

    Di garasinya, Mayor Teddy memiliki 3 kendaraan dan kesemuanya adalah mobil.

    Ketiganya juga merupakan hasil sendiri.

    Aset lain yang dipunyainya adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas.

    Selengkapnya, inilah sederet aset yang dimiliki Mayor Teddy, seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 8.200.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 578 m2/90 m2 di KAB / KOTA SRAGEN, HIBAH DENGAN AKTA Rp 600.000.000
    Tanah Seluas 3560 m2 di KAB / KOTA SRAGEN, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.325.000.000
    Tanah Seluas 2586 m2 di KAB / KOTA KOTA MINAHASA, HIBAH DENGAN AKTA Rp 975.000.000
    Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH DENGAN AKTA Rp 3.500.000.000
    Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/25 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 1.800.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.330.000.000

    MOBIL, TOYOTA JEEP L.C. HDTP Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 800.000.000
    MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 350.000.000
    MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp 180.000.000

    HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 4.680.000.000

    SURAT BERHARGA Rp 0

    KAS DAN SETARA KAS Rp 1.170.000.000

    HARTA LAINNYA Rp 0

    Sub Total Rp 15.380.000.000

    UTANG Rp 0

    TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 15.380.000.000

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • Seskab Mayor Teddy Punya Harta Rp 15,3 Miliar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Januari 2025

    Seskab Mayor Teddy Punya Harta Rp 15,3 Miliar Nasional 22 Januari 2025

    Seskab Mayor Teddy Punya Harta Rp 15,3 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, sebanyak 123 pejabat di
    Kabinet Merah Putih
    telah melaporkan Laporan
    Harta Kekayaan
    Penyelenggara Negara (LHKPN).
    Salah satu pejabat yang melaporkan adalah Sekretaris Kabinet (Seskab)
    Mayor Teddy Indra Wijaya
    .
    Dalam LHKPN yang disampaikan pada 15 Januari 2025, Mayor Teddy melaporkan total
    harta kekayaan
    sebesar Rp 15,3 miliar atau Rp 15.380.000.000.
    Harta kekayaan
    terbesar yang dimiliki Mayor Teddy adalah tanah dan bangunan, yang memiliki nilai keseluruhan mencapai Rp 8,2 miliar.
    Mayor Teddy tercatat memiliki lima bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain di Sragen (Jawa Tengah), Minahasa (Sulawesi Utara), dan Bekasi (Jawa Barat).
    Selain itu, ia juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan total nilai sebesar Rp 1,3 miliar.
    Ia memiliki tiga mobil yaitu Toyota Jeep, Toyota Fortuner, dan Honda CRV.
    Teddy juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 4,6 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 1,1 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore mengakibatkan sedikitnya 17 korban meninggal dunia.

    Sebanyak sembilan 9 orang lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga Selasa malam.

    Hingga Selasa (21/1/2025), tim gabungan masih mencari korban yang dilaporkan hilang. 

    Proses pencarian akan dilanjutkan hari ini, Rabu (22/1/2025).

    Sementara itu, 10 orang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

    Berikut daftar lengkap korban meninggal dan korban hilang dikutip dari Tribunjateng.com:

    Daftar Korban Meninggal

    Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung
    Suyati (perempuan) warga Tlogohendro
    Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo
    Sutar (49) warga Tlogopakis
    Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo
    Ayat (27) warga Desa Kasimpar
    Sumeri (30) warga warga Garung, Desa Yosorejo
    Doni (27) warga Desa Gumelem
    Winarko (27) warga Desa Gumelem
    Supari (37) warga Desa Kasimpar
    Sularso (44) warga Desa Kasimpar
    Inawati (23) warga Desa Kasimpar
    Afkar (4) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Khusnul Cholifah (35) perempuan, warga Desa Kasimpar
    Rokhim (40) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Rahmono (24) laki-laki, warga Desa Tlogohendro
    Joni Yulianto (45) laki-laki, warga Sragi

    Korban Belum Ditemukan

    M Teguh Imanto warga Desa kayupuring
    Abiyas warga Desa Kasimpar
    Giyanto warga Desa Gumelem
    Tegar Hariyanto warga Batang
    M Nasrullah Amin warga Pekalongan
    Asiah warga warga Tlogohendro
    Ta’ari warga Yosorejo
    Aurel warga Kasimpar
    Ta’adi warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi

    Bencana alam ini terjadi karena hujan deras yang melanda Kabupaten Pekalongan sejak Senin (20/1/2025) sore.

    Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.

    Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. 

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana tersebut juga merusak dua jembatan sehingga akses menjadi terganggu.

    “Selain longsor, wilayah tersebut juga diterjang banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak Senin (20/1/2025) sore,” ujarnya.

    “Kerugian akibat banjir bandang masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang,” kata Abdul Muhari, Selasa (21/1/2025).

    Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkapkan bagaimana prosesnya mengevakuasi istrinya setelah terjadi longsor di Petungkriyono pada Senin (21/1/2025) malam. (Kolase Tribunnews & Tangkap Layar Kompas TV)

    Warga Diimbau Evakuasi Mandiri

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga Kamis (23/1/2025), Kabupaten Pekalongan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

    Cuaca ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di area rawan.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng atau tebing. 

    Abdul Muhari meminta warga memantau kondisi tanah di sekitar tempat tinggal mereka.

    “Jika hujan turun terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan,” imbuhnya.

    Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

    Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah menyebabkan 14 daerah terkena bencana dalam rentang waktu Senin (20/1/2025) pukul 19.00 hingga Selasa (21/1/2025) pukul 07.00 WIB. 

    Berdasarkan data BPBD Jateng, mayoritas wilayah terdampak berada di pesisir utara.

    Beberapa daerah yang dilanda banjir di antaranya Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, dan Demak. 

    Wilayah tengah seperti Grobogan, Sragen, Surakarta, dan Sukoharjo juga tak luput dari genangan air.

    Di bagian selatan, Banjarnegara turut terkena dampak.

    Selain banjir, tanah longsor terjadi di Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Banjarnegara.

    Pekalongan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

    Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

    Status tanggap darurat diterapkan menyusul bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mencatat, data terakhir sebanyak 17 korban yang dinyatakan meninggal dunia. 

    Kemudian 8 orang belum ditemukan, 10 orang luka-luka dan 3 orang sudah dibawa ke RSUD Kajen.

    “Pemerintah Kabupaten Pekalongan sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan,” kata M Yulian saat dihubungi Tribunjateng.com. 

    Sementara itu proses pencarian korban sementara dihentikan untuk keselamatan karena kondisi sudah berkabut dan cuaca mulai turun hujan.

    Yulian mengatakan, dampak dari bencana longsor dan banjir tidak hanya di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya di Kecamatan Petungkriyono. 

    Ada sebanyak 11 kecamatan yang juga terdampak, bagian atas adalah longsor dan bagian bawah adalah banjir. 

    Di wilayah Pesanggrahan ada dua tanggul jebol yang menyebabkan 11 desa di Kecamatan Wonokerto terendam.

    “Saat ini persoalan paling penting adalah akses jalan yang masih terputus di Kecamatan Petungkriyono. Besok juga akan ada kunjungan BNPB,” ungkapnya. 

    Menurut Yulian, Pemkab Pekalongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membuat jembatan darurat dari Kecamatan Doro ke Kecamatan Petungkriyono. 

    Ia menargetkan akan selesai Rabu atau Kamis besok. 

    Sebab, saat ini untuk menuju area yang terisolasi harus memutar lewat Kabupaten Banjarnegara selama 2- 3 jam.

    Sementara untuk jalan utama, pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan dengan menurunkan 2 unit alat berat.

    “Banyak titik-titik yang terjadi longsor. Alhamdulillah karena kerja sama TNI, Polri, relawan, dan warga, sehingga membantu percepatan,” jelasnya. 

    Yulian mengatakan, pihaknya besok (hari ini–red) akan kembali melakukan pencarian korban yang hilang.

    Ia memastikan juga semua kebutuhan selama masa tanggap darurat terpenuhi, mulai dari posko kesehatan, dan posko logistik.

    “Kami mengimbau karena cuaca buruk masih terjadi dalam beberapa hari kedepan, masyarakat harus waspada.” 

    “Beberapa warga mengungsi di rumah saudara. Tapi kami juga sudah menyiapkan pengungsian dan posko di kecamatan,” ungkapnya. 

    Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo/Budi Susanto/Iwan Arifianto/fba)

    Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Daftar Identitas Korban Longsor di Pekalongan, 17 Orang Tewas dan 9 Masih Hilang

  • Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Ngawi (beritajatim.com) – Salah satu penumpang bus rombongan ziarah Wali Songo asal Cilacap memberikan kesaksian saat bus merah oranye yang ia tumpangi menabrak truk tronton bermuatan gula di Jalan Tol Ngawi, tepatnya di kilometer 559, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB.

    Dalam kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia, yaitu kenek bus bernama Imdatul Mufid (25), warga Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.

    Pemuda itu tewas di rumah sakit di Sragen, beberapa jam setelah mendapatkan perawatan medis. Selain itu, sedikitnya 31 penumpang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, yakni RS Widodo Ngawi dan RS Sragen.

    Pojah, menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut. “Saya pas lihat bawah, tahu-tahu brak, nabrak truk di depannya. Penumpang berserakan, semuanya panik,” ujarnya.

    Puluhan penumpang segera turun ke pinggir jalan setelah bus mengalami kerusakan parah di bagian depan. Beberapa korban terluka terlihat mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan Sudirman (57), warga Desa Sidanegara, Cilacap, membawa 51 penumpang rombongan ziarah. Diduga, sopir bus mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan dan menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Sudirman, sopir bus mengungkapkan bahwa dirinya sedang berada di lajur cepat dan hendak berpindah ke lajur kiri. Namun, tiba-tiba bus yang melaju kencang menabrak bagian belakang truk. “Tahu-tahu bus nabrak truk. Kenek saya sampai terjepit,” jelasnya.

    Sebanyak 17 korban luka dibawa ke RS Sragen, sementara 14 lainnya dirawat di RS Widodo Ngawi. Hingga kini, beberapa korban masih mendapatkan perawatan intensif.

    Polisi telah mengamankan kedua kendaraan dan sopir yang terlibat dalam kecelakaan. Kedua kendaraan kini berada di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk memastikan kondisi fisik tetap prima saat berkendara, terutama dalam perjalanan panjang. Berhenti dan beristirahat di rest area sangat dianjurkan untuk menghindari risiko kecelakaan. [fiq/ian]

  • Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bus rombongan peziarah asal Cilacap menabrak truk muatan gula, di Jalan Tol Ngawi-Solo KM 559 B,Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB. Akibatnya, dua orang terluka, yakni kernet bus dan salah seorang penumpang.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi, kecelakaan bermula ketika bus Riyan Agung Abadi dengan nomor polisi R-7118-OT yang dikemudikan oleh Sudirwan (57), warga Cilacap. Bus itu melaju dari arah Ngawi ke arah Solo atau dari arah timur ke barat. Bus tersebut mengakut 51 orang rombongan peziarah, dan hendak kembali ke Cilacap.

    Di depan bus tersebut, terdapat truk Fuso muatan gula bernomor polisi R-8001-OX yang dikemudikan oleh Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, bus yang dikemudikan Sudirwan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan sehingga oleng ke kiri. Kurangnya perhatian terhadap arus lalu lintas serta jarak yang sudah terlalu dekat membuat bus menabrak bagian belakang truk Fuso.

    “Kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua kendaraan. Selain itu, beberapa korban mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUD Sragen, Kabupaten Sragen, serta RS Widodo, Kabupaten Ngawi, untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Parsidi.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas demi menghindari kejadian serupa. Saat ini, kasus kecelakaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Satlantas Polres Ngawi. Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • Segini Kekayaan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP Sekarang

    Segini Kekayaan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP Sekarang

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, penyelenggara negara termasuk menteri wajib melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Menukil situs e-LHKPN KPK, Trenggono mempunyai total kekayaan sebesar Rp2.665.900.513.951 atau lebih dari Rp2,6 triliun.

    Aset milik Sakti Wahyu Trenggono

    Rinciannya, Trenggono memiliki 48 tanah dan bangunan hasil sendiri yang tersebar di Bekasi, Sragen, Jakarta Selatan, Cianjur, Buleleng, Boyolali, Karanganyar, dan Sleman. Total kekayaan tanah dan bangunan senilai Rp91.027.827.055 atau sekitar Rp91 miliar.

    Kemudian untuk alat transportasi dan mesin, Trenggono mempunyai kendaraan hasil sendiri, yaitu mobil Audi RS 5 sedan tahun 2015 senilai Rp800 juta, motor honda Beat Solo tahun 2018 senilai Rp3.250.000, dan mobil Mini Cooper S Countryman F60 minibus tahun 2023 senilai Rp1.010.000.000 atau lebih dari Rp1 miliar.

    Harta bergerak lainnya hingga surat berharga

    Selanjutnya, Trenggono memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp22.958.500.000 atau sekitar Rp22,9 miliar. Lalu, dia juga mempunyai surat berharga senilai Rp2.227.009.518.100 atau lebih dari Rp2,2 triliun.

    Selain itu, Trenggono mempunyai kas dan setara kas sebesar Rp156.109.589.895 atau sekitar Rp156,1 M. Serta, harta lainnya yang dimiliki Menteri KP tersebut senilai Rp166.981.828.901 atau lebih dari Rp166,9 mmliar.

    Tak punya utang

    Adapun Trenggono juga tak memiliki hutang. Menurut laporan yang dirilis 26 Maret 2024 tersebut, Trenggono mempunyai total harta kekayaan sebesar Rp2.665.900.513.951 atau lebih dari Rp2,6 triliun. Dengan tanggal lapor 31 Desember 2023 dan jenis laporannya periodik.

    Pada periode sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia (RI), Sakti Wahyu Trenggono juga telah melaporkan total harta kekayaannya yakni sebesar Rp3.041.418.703.970 atau lebih dari Rp3 triliun. Angka tersebut lebih besar dibandingkan laporan harta kekayaan terbarunya. Laporan ini pun dikeluarkan oleh KPK pada 29 Maret 2023 lalu, dengan tanggal lapor 31 Desember 2022.

  • Video Operasi Pencarian Pasien RSJ Yang Kabur Hingga Hanyut di Bengawan Solo Resmi Dibuka Malam Ini

    Video Operasi Pencarian Pasien RSJ Yang Kabur Hingga Hanyut di Bengawan Solo Resmi Dibuka Malam Ini

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Berikut ini video Operasi Pencarian Pasien RSJ Yang Kabur Hingga Hanyut di Bengawan Solo Resmi Dibuka Malam Ini

    Operasi pencarian pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Solo, FKA yang kabur hingga hanyut di Sungai Bengawan Solo resmi dibuka pada Minggu (19/1/2025) malam.

    Seperti diketahui, pemuda asal Sragen itu kabur dari rumah sakit pada Minggu pukul 16.30.

    Satpam dan perawat rumah sakit sempat melakukan pengejaran tapi nihil.

    Ketua Korsar Surakarta, Selamet Mulyadi menyampaikan, korban sempat berontak saat dikejar oleh tiga satpam dan dua perawat rumah sakit. Korban saat itu kabur lari ke arah sungai.

    “Sudah masuk ke sungai digeret (ditarik) satpam karena tinggi 180 cm, tidak kuat, lepas. Korban hanyut terseret arus sungai,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu malam.

    Dia menuturkan, Tim SAR Gabungan telah melakukan penyisiran via darat dengan jarak 400 meter dari lokasi kejadian akan tetapi nihil.

    Seperti diketahui, hujan mengguyur wilayah Kota Solo sejak siang hingga malam hari. Hal tersebut mengakibatkan debit air sungai mengalami peningkatan.

    “Karena kondisi cuaca penyisiran tidak memungkinkan,” ucapnya.

    Tim akhirnya melakukan koordinasi di posko induk untuk proses pencarian pada Senin (20/1/2025). Adapun operasi pencarian resmi dibuka pada Minggu malam. (Ais) 

  • Pasien RSJD Solo Kabur dan Meceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Januari 2025

    Pasien RSJD Solo Kabur dan Meceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo Regional 19 Januari 2025

    Pasien RSJD Solo Kabur dan Meceburkan Diri ke Sungai Bengawan Solo
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Seorang pasien dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainuddin
    Solo
    , Jawa Tengah (Jateng) melarikan diri pada Minggu (19/1/2025), sore.  
    Pasien berinisial FKA, 17, asal Brumbung, Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jateng itu melarikan diri ke arah Sungai Bengawan Solo dan diduga hayut.
    Ketua Forum SAR Solo, Slamet Mulyadi menyampaikan, korban diduga melarikan diri dari rumah sakit dengan cara melompat pagar.
    Saat itu, pihak rumah sakit, yakni tiga satpam dan dua perawat berupaya menahan korban. Namun, tidak berhasil. Hingga akhirnya, korban menceburkan diri ke aliran Sungai Bengawan Solo.
    “Satpam sempat menarik, mencebur ke sungai juga. Namun korban tidak bisa terselamatkan,” kata Slamet Riyadi.
    Upaya pencarian hingga saat ini masih dilaksanakan oleh Tim Gabungan SAR Solo Raya. Slamet menyampaikan, pihaknya masih menyiapkan posko induk informasi.
    “Dalam kondisi seperti ini, hujan air sungai tinggi dan deras. Sepertinya kemungkinan terbawa arus sampai wilayah kabupaten lain,” katanya. 
    Oleh karena itu, sistem pencarian dibagi menjadi ke beberapa titik, termasuk di Tempuran Kali Anyar, dari bawah Ring Road. 
    “Kami juga telah menghubungi kawan-kawan Sragen dan Karanganyar untuk dikoordinasikan,” ucapnya.
    Sementara itu, kabar kaburnya pasien dibenarkan oleh Humas RSJD, Sarah Azizah. Pihaknya masih berupaya mencari pasien tersebut.
    “Pasien yang kabur dari RS tersebut betul. Informasi selengkapnya selanjutnya akan kami update kembali” kata Sarah Azizah, saat dihubungi awak media, pada Minggu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video Operasi Pencarian Pasien RSJ Yang Kabur Hingga Hanyut di Bengawan Solo Resmi Dibuka Malam Ini

    BREAKING NEWS Operasi Pencarian Pasien RSJ Yang Hanyut di Bengawan Solo Resmi Dibuka Malam Ini

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Operasi pencarian pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Solo, FKA yang kabur hingga hanyut di Sungai Bengawan Solo resmi dibuka pada Minggu (19/1/2025) malam.

    Seperti diketahui, pemuda asal Sragen itu kabur dari rumah sakit pada Minggu pukul 16.30.

    Satpam dan perawat rumah sakit sempat melakukan pengejaran tapi nihil.

    Ketua Korsar Surakarta, Selamet Mulyadi menyampaikan, korban sempat berontak saat dikejar oleh tiga satpam dan dua perawat rumah sakit. Korban saat itu kabur lari ke arah sungai.

    “Sudah masuk ke sungai digeret (ditarik) satpam karena tinggi 180 cm, tidak kuat, lepas. Korban hanyut terseret arus sungai,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu malam.

    Dia menuturkan, Tim SAR Gabungan telah melakukan penyisiran via darat dengan jarak 400 meter dari lokasi kejadian akan tetapi nihil.

    Seperti diketahui, hujan mengguyur wilayah Kota Solo sejak siang hingga malam hari. Hal tersebut mengakibatkan debit air sungai mengalami peningkatan.

    “Karena kondisi cuaca penyisiran tidak memungkinkan,” ucapnya.

    Tim akhirnya melakukan koordinasi di posko induk untuk proses pencarian pada Senin (20/1/2025). Adapun operasi pencarian resmi dibuka pada Minggu malam. (Ais) 

  • Program “Welas Asih” Aipda Suranto, Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih

    Program “Welas Asih” Aipda Suranto, Kisah Cinta Kasih Polisi Karanganyar yang Tak Kenal Pamrih

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Untuk bisa berbagi tidak harus memiliki lebih.

    Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

    Pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto.

    Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat, Karanganyar.

    Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah, Suranto mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian.

    Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan.

    Dan akhirnya di tahun 2022 Aipda Suranto memulai program “Welas Asih” dengan menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaannya yang membutuhkan.

    Seperti hari ini Minggu (19/1/2025) Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinas berangkat mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kec. Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79 Tahun) dan Yatmi (69 Tahun), dimana Yatmi sedang mengalami sakit gula dan Stroke, di perjalanan Suranto berhenti di sebuah toko untuk berbelanja paket sembako yang kemudian dikemas ke dalam sebuah kardus dan diikat di boncengan motor dinasnya.

    Sesampainya di alamat yang dituju Suranto memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah rumah, Dia lantas mengambil kardus yang sebelumnya dia ikat di boncengan motor dinasnya, tanpa ragu memikul kardus dan diserahkan kepada pasangan lansia yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima paket sembako dari Aipda Suranto.

    “Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, ungkapan Yatmi dengan suara lirih sambil berbaring karena sakit yang dideritanya. 

    Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi, Dari lokasi tersebut, Aipda Suranto kembali ke Mako Polsek Kebakkramat untuk mengerjakan administrasi pelaporan kegiatan Bhabinkamtibmas, dan saat di wawancarai Aipda Suranto menjelaskan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, dan program ini dimulai sejak tahun 2022, dengan menyisihkan gaji bulanan untuk melaksanakan kegiatan ini rutin, setidaknya dapat sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan.

    ”Saya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan saya, dan saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial ini dapat berjalan hingga saat ini”.

    ” Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” ungkapnya.

    Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

    “Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya, dan mendoakan semoga menjadi amal bagi Aipda Suranto. (*)