kab/kota: Sorong

  • Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 16 April 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya. Prakirawan BMKG Raeni Cindi dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menjabarkan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

    Lalu, di Bandar Lampung, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Palu, Kendari, Makasar, Ambon, Ternate, Manokwari, Jayapura, Hujan berintensitas sedang di Kota Palembang, Serang, Nabire, Jayawijaya, Merauke. Untuk Kota Medan diperkirakan diguyur hujan deras lebih dari 5,0 mm per jam.

    Sementara Kota Tanjung Pinang, Jambi, Semarang, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Manado, dan Sorong diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Mataram, Denpasar, diprakirakan berawan danatau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

    Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur dan Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Arafuru selatan Maluku Selatan.

    Selanjutnya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Aceh-Sumatera Selatan, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan.

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi 2,5 meter atau lebih di sepanjang wilayah itu.*

    Sumber : Antara

  • Anggota OPM di Maybrat kembali ke pangkuan NKRI

    Anggota OPM di Maybrat kembali ke pangkuan NKRI

    Kami tidak melihat masa lalu, kami melihat harapan ke depan. NKRI terbuka untuk siapapun anak bangsa yang ingin kembal

    Sorong (ANTARA) – Anggota OPM berinisial YSA di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, yang sebelumnya tergabung dalam kelompok bersenjata pimpinan Zet Fattem menyatakan diri untuk bergabung kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Komandan Satgas Yonif 501/BY Letkol Inf Yakhya Wisnu A, dalam keterangan yang diterima di Sorong, Selasa, menjelaskan kembalinya YSA ke pangkuan NKRI ini selain tekanan internal organisasi OPM tetapi juga bagian dari upaya pendekatan persuasif dari satgas.

    “Kami tidak melihat masa lalu, kami melihat harapan ke depan. NKRI terbuka untuk siapapun anak bangsa yang ingin kembali,” ujar Dansatgas Yakhya.

    Keberhasilan ini diharapkan menjadi momentum penting yang dapat menginspirasi anggota kelompok separatis lainnya untuk mengikuti jejak YSA meninggalkan konflik dan turut serta membangun Papua dalam kedamaian dan kesejahteraan.

    YSA secara resmi mengikuti prosesi pemutihan yang dilaksanakan di TK Fuog, Maybrat pada Senin (14/4). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, termasuk aparat pemerintah daerah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, sebagai simbol penerimaan dan dukungan terhadap proses reintegrasi mantan anggota separatis ke dalam kehidupan masyarakat sipil.

    “Keberhasilan ini merupakan hasil nyata dari kombinasi strategi militer dan pendekatan humanis yang diterapkan oleh Satgas Yonif 501/BY,” ujarnya.

    Dia mengatakan, selain menjalankan operasi ofensif untuk mempersempit ruang gerak kelompok separatis, Satgas juga aktif membangun kepercayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan teritorial seperti pembangunan jembatan di Kampung Fuog serta pelayanan kemanusiaan lainnya.

    Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi terjadi turun hujan dengan intensitas ringan pada Senin.

    “Kita mulai dari Pulau Sumatera, diprakirakan udara kabur di wilayah Padang,” kata Prakirawan Eriska Febriati dalam saluran Youtube BMKG di Jakarta, Senin.

    Kemudian hujan ringan berpotensi terjadi di Banda Aceh, Medan, dan Tanjung Pinang. Cuaca hujan petir berpotensi terjadi di wilayah Kota Pekanbaru Riau. BMKG juga memprakirakan asap atau kabut terjadi di wilayah Jambi. Kemudian udara kabur berpotensi terjadi di Palembang Sumsel. Cuaca awan tebal berpotensi terjadi di Bengkulu, dan diperkirakan hujan dengan intensitas ringan terjadi di Pangkal Pinang dan Kota Bandarlampung.

    Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan terjadi hujan ringan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kemudian hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di wilayah Serang. Beralih ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan hujan ringan di wilayah Denpasar.

    Cuaca hujan sedang di wilayah Kupang dan masyarakat diminta mewaspadai terjadinya hujan petir di wilayah Mataram.

    “Beralih ke Pulau Kalimantan, diprakirakan hujan ringan di wilayah Pontianak, Samarinda, dan Palangka Raya,” kata prakirawan.

    Cuaca hujan petir berpotensi terjadi di wilayah Tanjung Selor dan Banjarmasin. Selanjutnya di Pulau Sulawesi, diprakirakan hujan ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, dan Kendari. Sementara cuaca di wilayah Mamuju dan Manado diprediksi hujan petir hari ini.

    Beralih ke timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan terjadi di wilayah Ambon Maluku. Cuaca hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya. Masyarakat diminta mewaspadai terjadinya hujan petir di wilayah Sorong dan Merauke.

    Sumber : Antara

  • Sorong Jadi Lokasi Pertama Roadshow 16th SATU Indonesia Awards 2025

    Sorong Jadi Lokasi Pertama Roadshow 16th SATU Indonesia Awards 2025

    Sorong, Beritasatu.com – PT Astra International Tbk (ASII) resmi membuka kembali perhelatan 16th SATU Indonesia Awards 2025 dengan tema “Satukan Gerak Terus Berdampak”. Acara ini merupakan gelaran yang ke-16 dan bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi positif generasi muda dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

    Sebagai bagian dari rangkaian roadshow, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, terpilih menjadi lokasi pertama yang dikunjungi pada Senin (14/4/2025) pagi. Acara ini berlangsung di Vega Prime Hotel Sorong dan menghadirkan bincang inspiratif bertemakan “Satukan Gerak, Terus Berdampak”.

    Narasumber dalam acara ini, antara lain Dewan Juri dan Staf Khusus Menkomdigi Raline Shah, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, serta penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 asal Papua Barat, Risna Hasanuddin.

    Dalam kesempatan tersebut, Risna Hasanuddin berbagi pengalamannya sebagai penerima penghargaan pada tahun 2015. Ia menyampaikan pentingnya jejaring dan kolaborasi dalam mencapai tujuan sosial, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan.

    “Tanpa kolaborasi, perjuangan ini akan sangat sulit, apalagi dalam bidang sosial. Dukungan seperti ini sangat penting untuk mengurangi ketakutan yang dirasakan anak muda saat memulai suatu inisiatif,” ujarnya.

    Astra berharap melalui SATU Indonesia Awards, lebih banyak anak muda yang terinspirasi untuk berperan aktif dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Setiap penerima apresiasi berhak mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp 65 juta, serta pembinaan dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan program Kampung Berseri Astra atau Desa Sejahtera Astra.

    Pada 2024, jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards meningkat 11,8% menjadi 16.775 peserta, dibandingkan tahun sebelumnya. Peserta acara memberikan tanggapan positif terhadap SATU Indonesia Awards.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami generasi muda Papua, karena membuka peluang untuk mengembangkan proyek kreatif di bidang pendidikan dan sosial budaya di Papua,” kata Rafael Simuna, salah seorang peserta.

    “Acara seperti ini membuka wawasan kami tentang gerakan pemuda dan dampaknya terhadap sosial. Semoga lebih banyak generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya kegiatan sosial,” tambah Sisca Putri, mahasiswi IAIN Sorong.

    Periode pendaftaran 16th SATU Indonesia Awards 2025 sudah dibuka sejak 28 Februari dan akan ditutup pada 28 Juli 2025. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, peserta dapat mengunjungi website resmi Astra di www.astra.co.id.

    Syarat dan Ketentuan Pendaftaran SATU Indonesia Awards 2025

    Program harus diinisiasi oleh individu atau kelompok.Inisiator atau ketua kelompok maksimal berusia 35 tahun pada saat periode pendaftaran.Kegiatan harus orisinal dan tidak terafiliasi dengan perusahaan atau institusi lainnya.Program yang diajukan harus selaras dengan aspek keberlanjutan (environmental, social, dan governance).Pendaftar harus bukan karyawan Grup Astra dan Mitra SATU Indonesia Awards.Pendaftaran dapat dilakukan untuk diri sendiri atau orang lain yang memenuhi persyaratan.

    Melalui penghargaan ini, Astra berkomitmen mendukung peran aktif generasi muda dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ini juga sejalan dengan cita-cita Astra untuk mendukung sustainable development goals (SDGs) Indonesia.

    Reporter: Chrystho Phyl 

  • BMKG prakirakan hujan lebat disertai kilat landa sejumlah kota besar

    BMKG prakirakan hujan lebat disertai kilat landa sejumlah kota besar

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan lebat disertai kilat landa sejumlah kota besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota besar di Indonesia pada Minggu, berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat.

    “Di wilayah Jawa pada umumnya diguyur hujan ringan hingga sedang, seperti di Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Bandung berpotensi hujan lebat disertai kilat,” kata Prakirawan BMKG, Satriana Roguna dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Minggu.

    Di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, dan Palembang. Sementara Bengkulu, Pangkal Pinang dan Bandar Lampung berpotensi hujan lebat disertai kilat. Adapun Banda Aceh dan Padang diprakirakan udara kabur.

    “Di wilayah Denpasar dan Mataram hujan ringan hingga sedang, sementara Kupang berpotensi hujan lebat disertai kilat,” kata dia.

    Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat, yakni Tanjung Selor, Samarinda, Banjarmasin, dan Palangka Paya, sedangkan Pontianak diprakirakan hujan sedang. Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, kota-kota besar berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat, seperti Mamuju, Gorontalo, Manado, dan Kendari. Sementara Makassar dan Palu diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang.

    Di wilayah Indonesia Timur, kata dia, pada umumnya berpotensi hujan ringan hingga sedang, seperti di Ambon, Ternate, Manokwari, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya. Sedangkan Merauke diprakirakan hujan lebat disertai kilat.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar

    Waspada! Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar

    Jakarta, Beritasatu.com– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca pada hari ini, Minggu (13/4/2025) di berbagai kota besar Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan kilat.

    “Secara umum wilayah Pulau Jawa akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kota-kota seperti Jakarta, Semarang, Serang, Yogyakarta, dan Surabaya diprakirakan akan mengalami hujan seperti itu, sementara Bandung diprediksi diguyur hujan lebat yang mungkin disertai kilat,” jelas Prakirawan BMKG, Satriana Roguna, dikutip dari Antara.

    Untuk wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang kemungkinan terjadi di kota-kota seperti Medan, Jambi, Palembang, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru. Sedangkan Bengkulu, Bandar Lampung, dan Pangkal Pinang diperkirakan mengalami hujan lebat dengan potensi kilat. Sementara itu, kondisi udara di Banda Aceh dan Padang diprediksi akan tampak berkabut.

    Di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar dan Mataram kemungkinan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun, wilayah Kupang diprakirakan mengalami hujan lebat yang mungkin disertai sambaran petir.

    Sementara itu, untuk Pulau Kalimantan, kota-kota seperti Banjarmasin, Samarinda, Palangka Raya, dan Tanjung Selor diperkirakan diguyur hujan lebat disertai petir. Kota Pontianak diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang.

    Beranjak ke Sulawesi, beberapa kota besar seperti Mamuju, Manado, Gorontalo, dan Kendari berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai kilat. Sementara itu, Makassar dan Palu kemungkinan akan diguyur hujan ringan hingga sedang.

    Untuk wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Maluku, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di Jayapura, Sorong, Manokwari, Nabire, Ternate, Ambon, dan Jayawijaya. Merauke, di sisi lain, diperkirakan akan mengalami hujan lebat disertai kilat.

  • BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis

    BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis

    logo BMKG

    BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 10 April 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sebagian besar kota besar di Indonesia diperkirakan hujan ringan pada Kamis, seperti Jayapura, Surabaya, dan Jakarta.

    Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis, prakirawan cuaca BMKG Zhenny Husna menyebutkan sejumlah cuaca signifikan untuk beberapa kota besar seperti di Medan yang berpotensi hujan petir, Jakarta berpotensi hujan ringan, Bandung berpotensi hujan sedang, Surabaya berpotensi hujan ringan, Makassar berpotensi udara kabur, dan Jayapura berpotensi hujan ringan.

    Untuk kota-kota besar lainnya, kata Zhenny, di Pulau Sumatra, diperkirakan berawan di Banda Aceh, hujan ringan di Padang, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang, serta terdapat potensi hujan disertai petir di Kota Medan.

    “Diperkirakan secara umum hujan ringan di Kota Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung, serta waspadai hujan disertai petir di Kota Pangkal Pinang,” katanya.

    Untuk Pulau Jawa, dia menuturkan, diperkirakan hujan ringan di Kota Jakarta, Semarang, dan Surabaya, hujan sedang di Kota Serang dan Bandung, serta hujan disertai petir di Kota Yogyakarta.

    “Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diperkirakan hujan ringan di Kota Denpasar dan Kupang, serta hujan sedang di Kota Mataram,” dia menambahkan.

    Adapun di Pulau Kalimantan, dia memperkirakan hujan ringan di Kota Pontianak dan Samarinda, serta mengingatkan untuk waspada akan potensi hujan disertai petir di Kota Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    “Kemudian untuk Pulau Sulawesi, secara umum esok hari udara kabur di Kota Makassar, serta hujan ringan di Kota Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari,” katanya.

    Untuk wilayah Indonesia bagian timur, Zhenny menyebut bahwa ada potensi hujan ringan di Kota Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya.

    “Perlu waspadai hujan disertai petir di Kota Nabire dan Merauke,” dia mengingatkan.

    Sumber : Antara

  • BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Rabu

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan ringan terjadi di kota-kota besar di Indonesia pada Rabu. Prakirawan BMKG Indah Fitrianti pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan  Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan hujan ringan di wilayah Banda Aceh, Padang, dan Pekanbaru, dan Tanjung Pinang.

    “Potensi hujan sedang terjadi di wilayah Medan,” katanya.

    Masih di wilayah Sumatra, lanjut dia, cuaca diprakirakan berawan tebal di wilayah Palembang dan Pangkal Pinang, sedangkan hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Bandar Lampung dan Bengkulu.

    “Waspadai hujan disertai petir yang dapat terjadi di wilayah Jambi,” ucapnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, kata dia, hujan ringan mendominasi seluruh wilayah mulai dari Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    “Beranjak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca di Kota Denpasar, Mataram, dan Kupang juga diprakirakan hujan dengan intensitas ringan,” tuturnya.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Samarinda, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Tanjung Selor.

    “Waspadai hujan yang dapat disertai petir yang akan terjadi di wilayah Pontianak, Palangka Raya, dan Banjarmasin,” ujar Indah.

    Kemudian untuk Pulau Sulawesi, terdapat potensi hujan ringan di wilayah Palu dan Gorontalo, serta hujan dengan intensitas sedang di wilayah Mamuju.

    “Waspadai potensi hujan petir di wilayah Makassar, Kendari, dan Manado,” kata dia.

    Bergerak ke wilayah Indonesia bagian Timur, diprakirakan hujan ringan di wilayah Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

    “Potensi hujan sedang terjadi di wilayah Jayawijaya, dan waspadai potensi hujan disertai dengan petir yang akan terjadi di wilayah Nabire dan Merauke,” paparnya.

    Indah juga mengemukakan adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Jawa dan mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut. Sementara untuk ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia secara umum cukup kondusif dengan rentang 1,25 sampai 2,5 meter.

    Sumber : Antara

  • Membangun Tanah Papua dengan adat

    Membangun Tanah Papua dengan adat

    Itu sebabnya, model pendekatan untuk membangun Papua mesti mempertimbangkan aspek budaya yang amat menghormati alam dan manusia di dalamnya.

    Jakarta (ANTARA) – Tanah Papua adalah tanah yang istimewa. Sedemikian istimewa sehingga menarik perhatian orang-orang yang ingin berkunjung untuk menetap, meneliti, mengembangkan dan mengeksplorasi, bahkan berkunjung untuk mengeksploitasi.

    Khazanah alamnya yang amat kaya menjadikannya daya tarik tersendiri, di samping kebudayaan yang unik dan mengakar dalam adat istiadat setiap suku di Tanah Papua.

    Ada sekitar 255 suku yang mendiami Tanah Papua dari tujuh wilayah adat di Papua yakni Ha Anim, La Pago, Me Pago, Saireri, Mamberamo-Tabi, Doberay, dan Bomberay.

    Tanah Papua terdiri atas pegunungan salju, delta-delta lumpur yang membentang amat luas, hutan rimba yang menghasilkan flora dan fauna yang beragam, rawa-rawa, danau yang indah, gugusan kepulauan yang cantik, lautan yang kaya akan ikan, dan penduduk asli yang khas dengan bahasa dan budaya yang unik.

    Keunikannya inilah yang menjadikannya locus bagi penelitian para ahli ilmu alam, ilmu antropologi, ilmu bahasa, untuk menemukan variasi bahasa dan kebudayaan yang tidak terdapat di tempat-tempat lain di muka bumi ini (Boelaars: 1986).

    Wilayah adat digunakan untuk mengelompokkan suku-suku di Papua, karena sejak dahulu, orang asli Papua sudah mengenal batasan-batasan wilayah berdasarkan pembagian suku. Batasan-batasan pembagian suku ini diwariskan secara turun-temurun dari para leluhurnya.

    Konsep pembagian suku didasarkan atas hubungan kekerabatan, perkawinan, hak ulayat, tipe kepemimpinan, ciri-ciri fisik, hingga geografis.

    Sedari awal mesti disadari bahwa istilah “identitas orang Papua” ini tidak serta-merta membawa suatu makna tunggal. Maknanya amat beragam justru karena Papua dihuni oleh berbagai suku dengan adat istiadat yang amat beragam dan unik, namun dalam sejarahnya orang Papua sangat gampang menyatu dalam semangat adat.

    Menurut Boelaars, ada suatu nilai yang dapat mengikat keanekaragaman identitas orang Papua itu yaitu dari cara dia mendekati lingkungan, sesama manusia, dan dunia rohani. Hal ini yang mengikat mereka dengan “identitas orang Papua” sekaligus membedakan orang Papua dengan yang bukan Papua.

    Identitas orang Papua itu terbentuk di dalam relasinya dengan alam dan hutan adatnya, dengan sesama suku dan antarsuku, dan dengan dunia yang tidak kelihatan (para leluhur) yang dapat saling berhubungan dengan dunia hidup manusia melalui ritual dan laku hidup tertentu.

    Penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR) tahun 2023 merekomendasikan beberapa hal yakni adanya pemetaan partisipatif wilayah adat, insentif bagi pembangunan berbasis kearifan lokal, dan pendidikan multikultural bagi perencana pembangunan.

    Dalam relasinya dengan alam itu, ada suatu filosofi yang amat penting bagi orang Papua yaitu mereka tidak pernah merasa kekurangan jika hidup di tengah-tengah alam. Artinya hidup itu dinamis dan alam menyediakan segalanya bagi kehidupan dan masa depan.

    Kaum peramu dan petani amat menyadari filosofi ini. Keyakinan terhadap alam yang senantiasa menyediakan makanan telah membuat mereka percaya diri, menjadi seseorang yang berdiri di atas kaki sendiri, berswadaya dan berswakarsa.

    Studi dari World Development (Tebtebba, 2018) menunjukkan bahwa model ekonomi adat (contoh: sasi di Maluku atau subak di Bali) mampu meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketimpangan. Pada kelompok masyarakat Adat Bomberay, sistem sasi biasanya dilakukan untuk tanaman jangka panjang semisal pala dan durian.

    Pembangunan Papua dari masa ke masa

    Presiden Sukarno yang nasionalis menangani masalah Papua dengan Operasi Trikora.

    Bung Karno tidak ingin Papua terlepas dari Indonesia dan menjadi bagian dari Belanda. “Apakah seseorang akan membiarkan salah satu anggota tubuhnya diamputasi tanpa melakukan perlawanan?” kata Bung Karno untuk menjelaskan posisi sikap Indonesia terhadap Papua dalam konteks historis kolonialisme Belanda.

    Presiden Suharto mengoptimalkan konsep perlawanan Sukarno dalam pendekatannya merebut Papua. Pembangunan Papua dilakukan lewat pendekatan keamanan di mana semua pos penting dan strategis diisi oleh perwira menengah aktif ABRI berpangkat kolonel. Bagi Suharto pembangunan hanya bisa dicapai jika ada stabilitas politik dan untuk menjaga stabilitas politik itu dapat dicapai lewat pendekatan keamanan.

    Presiden Habibie yang memimpin dengan pendekatan teknokratis memulai kepemimpinannya dengan dialog. Ia mengundang 100 tokoh Papua ke Istana untuk berdialog tentang masa depan Papua.

    Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur masuk ke Papua lewat jalur dialog berbasis pada pendekatan kultural yang langsung menyentuh hati masyarakat Papua. Ia mengubah nama Irian Jaya yang amat politis itu menjadi Papua yang mewakili rasa-perasaan kultural orang Papua. Gus Dur menekankan bahwa duduk bersama dan dialog jauh lebih penting daripada menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan di Tanah Papua.

    Presiden Megawati melanjutkan pendekatan Gus Dur dengan menerbitkan UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua yang mana pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengatur daerah dan masyarakatnya berdasarkan prakarsa dan aspirasi yang menonjolkan hak-hak dasar masyarakat adat Papua. Maka, Majelis Rakyat Papua (MRP) terbentuk sebagai representasi masyarakat adat asli Papua.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pendekatan berbasis pada kebijakan keamanan dan kesejahteraan yang tercantum dalam Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B) melalui Perpres tahun 2011 untuk mengatasi problem sosial-ekonomi di Papua. Melalui UP4B ini akses orang asli Papua ke dunia pendidikan dibuka luas termasuk beasiswa afirmasi untuk kuliah di seluruh Indonesia dan luar negeri. SBY menekankan bahwa pembangunan kesejahteraan harus digalakkan di Tanah Papua.

    Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Papua tidak jauh berbeda dari para pendahulunya bahkan intensitas kunjungannya ke tanah Papua lebih sering dan fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk membuka isolasi akses di Papua dan mengatasi kesenjangan pembangunan yang masih timpang. Jokowi selalu menekankan bahwa infrastruktur harus dibangun secara terintegrasi di Tanah Papua.

    Kebijakan (telah) berbasis kebudayaan

    Membangun Papua dengan pendekatan kebudayaan adalah kebijakan yang sangat mendesak, mengingat sejak awal dalam perjumpaan masyarakat Papua dengan orang luar selalu dimulai dengan komunikasi berbasis kultural.

    Ada dua kondisi objektif yang memberikan pemahaman integral terhadap pembangunan dengan pendekatan adat.

    Pertama, pendekatan pembangunan yang berbasis kultural wajib mengetengahkan dua hal sebagai intisari: manusia dan alam. Sebagaimana diutarakan oleh Boelaars, identitas orang Papua itu dibentuk dari relasinya yang intim dengan alam. Relasi manusia-alam ini seperti relasi subyek-subyek dan bukan subyek-obyek yang mana alam hanya dipandang sebagai obyek untuk dieksploitasi sehabis-habisnya untuk kebutuhan manusia semata-mata.

    Konsekuensinya, perusakan terhadap alam yang dimaksudkan Jakarta sebagai upaya untuk membangun dan menghidupkan orang Papua justru dianggap sebagai upaya sistematis untuk menghilangkan identitas orang Papua itu sendiri.

    Itu sebabnya, model pendekatan untuk membangun Papua mesti mempertimbangkan aspek budaya yang amat menghormati alam dan manusia di dalamnya. Penelitian di Filipina (Acabado, 2019) membuktikan bahwa pengelolaan hutan adat lebih efektif mencegah deforestasi.

    Kedua, semua peraturan yang dibuat khusus untuk Tanah Papua dilandasi atas semangat adat dan kebudayaan. Sebut saja UU Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, pembentukan Majelis Rakyat Papua, penetapan anggota DPRP provinsi kursi pengangkatan, hingga pengangkatan anggota DPRK jalur Otsus di setiap kabupaten dan kota di Tanah Papua.

    Menurut penelitian Siahaya et al (2016) dalam Journal of Sustainable Development, pendekatan adat dalam pembangunan (indigenous-based development) menekankan pada partisipasi masyarakat adat dalam perencanaan hingga evaluasi, integrasi sistem pengetahuan lokal (local wisdom) dengan teknologi modern, pengakuan hak ulayat dan pengelolaan sumber daya berbasis adat.

    Membangun Tanah Papua dengan adat

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekarang bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut setidaknya ada empat akar masalah di Tanah Papua merujuk pada penelitian yang dilakukan LIPI pada 2009 yakni masalah sejarah dan status politik integrasi; kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia; diskriminasi dan marjinalisasi; kegagalan pembangunan di Papua meliputi pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

    Maka sudah saatnya pendekatan pembangunan berbasis adat dan kebudayaan dicetuskan sebagai suatu solusi berkelanjutan untuk menghentikan konflik, ketimpangan, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan pembangunan berkelanjutan.

    Karena dalam pembangunan berbasis adat ada semangat membangun demi kesejahteraan dan semangat membangun demi terciptanya keamanan dan ketertiban.

    Selain itu semangat membangun Papua berbasis adat akan mampu menjangkau masyarakat asli Papua sehingga mereka tidak akan merasa tersingkirkan dan termarjinalisasi di atas tanah adat leluhurnya karena ada lembaga adat yang akan berperan memberdayakan orang asli Papua sesuai karakteristik adat.

    Prinsip utama pembangunan dengan pendekatan adat adalah pembangunan di Papua mengacu pada partisipasi masyarakat adat, penguatan kelembagaan adat, menguatkan peran aktif masyarakat adat dalam pembangunan. Juga mengembangkan sistem pertanian berbasis adat yang pada gilirannya akan meningkatkan ketersediaan pangan lokal, menyelenggarakan pendidikan berbasis kebudayaan. Serta tersedianya fasilitas kesehatan di masyarakat adat dengan turut mengembangkan obat-obatan secara adat istiadat yang diambil dari alam, pelestarian lingkungan hidup, memperkuat kelembagaan masyarakat adat, penguatan kelembagaan Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

    Harapan kepada Prabowo

    Dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia Masa Bhakti 2024-2029 membawa harapan baru bagi masyarakat di Tanah Papua.

    Harapan ini menjadi sangat istimewa dikarenakan Presiden Prabowo dan Tanah Papua mempunyai catatan tersendiri. Selain berdarah Indonesia timur, Prabowo juga memimpin pembebasan sandera dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma pada 9 Mei 1996. Ini menjadikan kebijakan Prabowo terhadap Tanah Papua sangat dinantikan.

    Masyarakat Tanah Papua berharap ada kebijakan yang populis dan menyentuh akar permasalahan di Tanah Papua.

    Melihat realitas dan kondisi kekinian, maka sebaiknya Prabowo memulai sebuah kebijakan dengan mengedepankan adat dan kebudayaan Papua sebagai dasar memulai pembangunan di Tanah Papua. Hal ini dikarenakan pembangunan di Tanah Papua tidak bisa dipisahkan dari kearifan lokal, sistem adat, dan kebudayaan masyarakat asli.

    Kita bersama punya harapan yang sama dalam memandang Tanah Papua, namun kadang pendekatan pembangunan yang dilakukan belum menyentuh hati masyarakat Tanah Papua.

    Membangun Tanah Papua dengan pola pendekatan adat, tidak perlu dibuatkan lembaga khusus seperti adanya UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat) dan atau UKP OTSUS (Unit Kerja Presiden untuk Otonomi Khusus Papua). Hal ini dikarenakan elemen pendukung pola pembangunan berbasis adat sudah ada yakni kepala daerah, lembaga masyarakat adat/dewan adat, Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

    Sebaiknya Pemerintah Pusat menunjuk satu orang utusan khusus yang memahami kondisi obyektif di Tanah Papua dan mampu memainkan orkestra pembangunan secara adat bersama kelembagaan tersebut dalam menghadirkan kesejahteraan di Tanah Papua.

    *) Dr Ir Mervin Komber adalah Anggota DPD/MPR RI Periode 2009-2014 dan Periode 2014-2019 dapil Papua Barat dan Dosen Tetap Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Papua Barat Daya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota

    Pengendara sepeda motor menerobos hujan di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom/pri.)

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota di Indonesia mengalami cuaca berawan dan hujan pada awal pekan ini, ketika kebanyakan masyarakat kembali dari libur Lebaran.   Prakirawan BMKG Yohanes A. K. dalam prakiraan cuaca daring yang diikuti dari Jakarta, Senin, menyampaikan di wilayah Sumatera hampir seluruh kota-kota besarnya berpotensi mengalami hujan, dengan hanya kota Medan yang diprediksi mengalami cuaca berawan tebal. 

    Sementara itu, katanya, hujan ringan diprakirakan turun di wilayah Tanjung Pinang, Jambi, Palembang dan Bandar Lampung, hujan intensitas sedang di Pekanbaru dan Bengkulu serta hujan disertai petir d Banda Aceh, Padang dan Pangkal Pinang pada hari ini.  

    “Untuk Pulau Jawa diprakirakan secara umum berawan untuk wilayah Semarang dan Yogyakarta, berawan tebal untuk wilayah Jakarta dan hujan ringan untuk wilayah Serang, Bandung serta Surabaya,” jelasnya. 

    BMKG juga memprakirakan kondisi berawan tebal mayoritas terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Dengan daerah di kota Denpasar dan Kupang berpotensi mengalami kondisi berawan dan terdapat kemungkinan turun hujan ringan di Mataram.  

    Di Pulau Kalimantan, BMKG memperingatkan potensi hujan intensitas ringan di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin serta Samarinda dan hujan intensitas sedang di daerah Tanjung Selor. Hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Manado, Gorontalo, Palu, Kendari dan Makassar di wilayah Sulawesi, tutur Yohanes, disertai potensi hujan sedang di wilayah Mamuju di Pulau Sulawesi.

    Untuk wilayah Indonesia timur, hujan ringan diprakirakan BMKG dapat terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire dan Jayapura, disertai hujan intensitas sedang di Jayawijaya dan Merauke.

     

    Sumber : Antara