Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan bahwa tsunami akibat gempa di Rusia telah terdeteksi di 13 wilayah di Indonesia.
“Hingga pukul 20.00 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 52
aktivitas gempa bumi
susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 6.9 dan magnitudo terkecil M 4.7,” kata Daryono dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/7/2025).
Data terkini menunjukkan bahwa ketinggian tsunami yang paling tinggi, yaitu 0,14 meter, terjadi di Likupang, Sulawesi Utara, yang terdeteksi pada pukul 17.20 WIB.
Berikut daftar 13 wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami akibat gempa di Rusia:
1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter.
2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0,1 meter.
3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter.
4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter.
5. Depapre, Jayapura, Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter.
6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0,3 meter.
7. Pel. Beo, Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter.
8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter.
9. Manokwari, Papua Barat (14:23 WIB) 0,15 meter.
10. Gebe, Maluku Utara (14:57 WIB) 0,11 meter.
11. Bitung, Sulawesi Utara (14:20 WIB) 0,21 meter.
12. Manado, Sulawesi Utara (16:42 WIB) 0,08 meter.
13. Likupang, Sulawesi Utara (17:20 WIB) 0,14 meter.
Diberitakan, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
Menurut laporan Pasific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa bumi ini juga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii dan Guam.
Hingga Rabu malam, BMKG belum mencabut peringatan dini tsunami di Indonesia.
Alasannya, pada kasus tertentu, tsunami besar bisa tiba-tiba muncul meski awalnya tidak terprediksi, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.
“Karena pada kasus-kasus tertentu, bisa tiba-tiba di akhir itu ada muncul gelombang tsunami yang lebih besar dan tidak terprediksi. Itu yang jadi kekhawatiran kami. Dan ini diamini oleh Pak Abdul Muhari (Kapusdatin BNPB) bahwa kita harus mewaspadai ini. Sehingga hingga saat ini pun kita belum mengakhiri peringatan tsunami-nya,” kata Daryono dalam jumpa pers, Rabu (30/7/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sorong
-
/data/photo/2025/07/30/6889e10a11855.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tsunami akibat Gempa Rusia Terjadi di 13 Wilayah, Ini Daftarnya Nasional 30 Juli 2025
-

Bertambah, Ini Daftar 13 Wilayah Indonesia Alami Tsunami Dampak Gempa Rusia
Jakarta –
BMKG mencatat penambahan wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami minor akibat gempa magnitudo 8,8 di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Terkini, ada 13 wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami.
“Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m)” kata Direktur Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Berikut daftarnya:
1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0,3 meter
2. Pel. Tapaleo, Halamhera Tengah (14:15WIB) 0,1 meter
3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0,5 meter
4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0,2 meter
5. Depapre Jayapura Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0,3 meter
6. Sausapor, Papua Barat (15:04WIB) 0,3 meter
7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0,06 meter
8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0,08 meter
9. Manokwari, Papua Barat (14.23 WIB) 0,15 meter
10. Gebe, Maluku Utara (14.57 WIB) 0,11 meter
11. Bitung, Sulawesi Utara (14.20 WIB) 0,21 meter
12. Manado, Sulawesi Utara (16.42 WIB) 0,08 meter
13. Likupang, Sulawesi Utara (17.20 WIB) 0,14 meterDaryono mengatakan tsunami gauge di wilayah Gorontalo tidak terdeteksi.
Tsunami telah terjadi di wilayah Severo-Kurilsk di Rusia. Kota yang dihuni 2.000 orang juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Belum ada laporan soal korban akibat gempa dan tsunami.
Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.
(wnv/idn)
-
/data/photo/2025/07/30/688a044e14e46.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Waspadai Tsunami, BMKG Imbau Warga di Papua Sementara Tidak Beraktivitas di Pantai Regional 30 Juli 2025
Waspadai Tsunami, BMKG Imbau Warga di Papua Sementara Tidak Beraktivitas di Pantai
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Papua mengimbau warga pesisir Papua untuk mewaspadai potensi gelombang
tsunami
.
Ini akibat gempa berkekuatan magnitudo 8,7 yang mengguncang Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, Rabu (30/7/2025).
Ketua Tim Kerja Pengamatan Geofisika BMKG Wilayah V Papua, Danang menjelaskan, gempa yang terjadi di Rusia tersebut sangat besar dan berpotensi berdampak hingga ke wilayah Indonesia, khususnya bagian utara Papua.
“Gempa ini cukup kuat, magnitudo 8,7, sehingga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah-wilayah sekitar Rusia. Beberapa wilayah di Papua yang berpotensi terdampak adalah Kota Jayapura, Sarmi, Supiori, Manokwari, Biak Numfor dan Raja Ampat, Sorong,” kata Danang di kantor BMKG Jayapura.
Menurut Danang, wilayah pesisir Papua saat ini berada dalam status waspada tsunami, dengan estimasi ketinggian gelombang antara 0 hingga 0,5 meter.
Gelombang tsunami diperkirakan tiba sekitar pukul 16.30 WIT di Jayapura dan sekitarnya.
Namun, waktu kedatangan bisa bervariasi tergantung wilayah. Estimasi tersebut juga berlaku untuk Supiori, Sorong, dan beberapa wilayah lain
BMKG mengimbau, masyarakat di wilayah pesisir untuk tidak panik namun tetap waspada.
Terutama dalam menghentikan sementara seluruh aktivitas di sepanjang pantai.
“Kami minta masyarakat, terutama nelayan dan warga yang tinggal di pesisir, untuk tidak beraktivitas di pantai, hingga ada informasi lebih lanjut. Ini langkah antisipatif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Danang.
Danang menyebutkan, hingga saat ini tidak ada getaran gempa yang dirasakan langsung maupun kerusakan fisik di wilayah Papua.
Namun BMKG tetap melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan BPBD di berbagai daerah, seperti Jayapura, Sorong, dan Nabire.
Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD setempat.
Di Kota Jayapura, pemerintah daerah sudah menyebarkan peringatan melalui infografis agar warga menjauhi pantai.
Hal serupa juga kami harapkan dilakukan di daerah-daerah lainnya.
Danang menekankan pentingnya mencari informasi dari sumber resmi seperti BMKG dan pemerintah daerah agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh kabar yang belum tentu benar.
“Kami harap masyarakat tetap tenang, waspada, dan mengikuti perkembangan dari BMKG serta arahan dari pemerintah setempat,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/30/68898c73e5cbf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter Nasional
Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan
Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) Daryono mengungkapkan,
tsunami
akibat
gempa di Rusia
telah terdeteksi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hal tersebut Daryono sampaikan dalam jumpa pers virtual bersama BNPB, Rabu (30/7/2025).
“Hasil monitoring terhadap peralatan tsunami
gauge
kami mencatat sembilan tate gate yang berkaitan dengan daerah yang kami sebut adanya potensi tsunami dengan ancaman waspada kurang dari setengah meter. Maka berikut adalah hasil monitoring kami,” ujar Daryono.
Daryono memaparkan, ada 8 titik wilayah yang terdeteksi tsunami imbas
gempa Rusia
tersebut.
Ketinggian tsunami
yang paling tinggi hanya 20 sentimeter atau 0,2 meter.
Ketinggian ini lebih rendah dari prediksi awal yang mencapai 50 sentimeter.
“Di Jayapura atau di Dok II ini kami catat
ketinggian tsunami
hanya 20 cm atau 0,2 meter. Kemudian di Halmahera Tengah atau di Pelabuhan Tapaleo tinggi tsunami hanya 6 cm. Kemudian di Sarmi, Papua 20 cm. Kemudian di Sorong 20 cm. Di Jayapura 20 cm. Di Sausapor, Papua Barat 20 cm,” ujar dia.
“Dan di Talaud 5 cm. Dan di Morotai 8 cm. Sementara di Gorontalo tidak terdapat anomali muka laut, artinya tidak tercatat sama sekali aktivitas tsunami di sana,” imbuh Daryono.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
Adapun perkiraan tsunami itu akan sampai pada siang hingga sore hari pada waktu setempat.
“Gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan yang disampaikan BMKG.
Adapun kesepuluh wilayah itu yakni:
1. Talaud (ETA 14:52:24 Wita).
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita).
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT).
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT).
5. Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT).
6. Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT).
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT).
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT).
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT).
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299985/original/074055700_1753857863-WhatsApp_Image_2025-07-30_at_13.42.20_0ff41da5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Imbauan BMKG Terhadap Potensi Tsunami di Indonesia Setelah Gempa Rusia Bermagnitudo 8,7 – Page 3
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami di sejumlah wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter.
BMKG mengkonfirmasi wilayah yang berstatus waspada antara lain Kepulauan Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo (16.39.54 WITA), Halmahera Utara (16.04.24 WIT), Manokwari (16.08.54 WIT).
Kemudian Raja Ampat (16.18.54 WIT), Biak Numfor (16.21.54 WIT), Supiori (16.21.54 WIT), Sorong Bagian Utara (16.24.54 WIT), Jayapura (16.30.24 WIT), dan Sarmi (16.30.24 WIT).
“Masyarakat di wilayah pesisir yang terdampak agar tetap tenang dan menjauhi pantai sampai ada pernyataan resmi lebih lanjut,” kata Daryono. Dikutip dari Antara.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut di wilayah Indonesia.
Hasil pemutakhiran parameter gempa yang dilakukan BMKG menunjukkan pusat gempa terletak pada koordinat 52,51 derajat Lintang Utara dan 160,26 derajat Bujur Timur pada kedalaman 18 kilometer akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) dengan mekanisme patahan naik.
Daryono mengatakan, hingga pukul 08.30 WIB, hasil pemantauan BMKG mendeteksi tujuh aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,9 dan terkecil 5,4 di wilayah negara setempat.
Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa tersebut juga berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii dan Guam.
BMKG meminta masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi, dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299468/original/021405900_1753839005-Screenshot_2025-07-30_at_08.27.13.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ancaman Tsunami Gempa Rusia Sampai ke Maluku Utara, Warga Diimbau Jangan Melaut Dulu
Liputan6.com, Maluku – Gempa Magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025), pukul 06.24.50 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, episenter gempa Rusia ini terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km.
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).
“Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault),” kata Daryono.
Daryono juga mengatakan, berdasarkan laporan PTWC gempabumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Rusia berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m), antara lain di wilayah:
1. Talaud (ETA 14:52:24 Wita)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
Masyarakat pesisir di wilayah tersebut diimbau untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Fehby Alting mengimbau Pemda untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengantisipasi kemungkinan adanya potensi tsunami.
“Terus melakukan update melalui BMKG,” katanya.
Pemda juga diimbau memantau kondisi terkini di lapnagan dan menyebarkan informasi peringatan dini dan potensi wilayah terdampak.
“Pastikan ketersedeiaan rambu dan jalur evakuasi,” katanya.
Khusus untuk Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Morotai, Halmahera Timur, dan Halmahera Barat diimbau untuk segera mengarahkan masyarakat menjauhi tepian pantai dan sungai.
“Masyarakat jangan dulu melakukan aktivitas melaut,” katanya.
-

Ada Ancaman Tsunami di RI! Pentingnya Siapkan Tas Siaga Bencana, Ini Isinya
Jakarta –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan status waspada tsunami di sejumlah wilayah di Indonesia imbas gempa bumi magnitudo 8.7 di pesisir Timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7). Ada sekitar 10 wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami yakni:
1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).Terlepas dari status peringatan tsunami tersebut, Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana sehingga tak ada salahnya mempersiapkan tas siaga sebagai bekal untuk bertahan hidup.
Menurut BNPB, Tas Siaga Bencana adalah tas yang berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3×24 jam (3 hari pertama). Perlengkapan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar individu/keluarga pada kondisi tidak adanya bantuan sama sekali/bantuan belum tiba.
Adapun kebutuhan dasar yang dapat dipersiapakan dan dimasukkan dalam Tas Siaga Bencana yakni:
Surat- surat penting (Ijazah, Surat tanah, surat kendaraan atau surat yang bersifat penting)Kotak Obat-obatan / P3K (Obat-obatan Pribadi dan obat-obatan umum lainnya)Makanan Rigan Tahan Lama (Mie instan, biskuit, abon)Alat Bantu Penerangan (Senter, lampu kepala (headlamp) korek api, lilin)Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat)Perlengkapan Mandi (sabun mandi, sikat gigi + pasta gigi, dan lain-lain)Alat komunikasi (Ponsel/powerbank guna memantau informasi bencana)Pakaian Ganti (Baju, celana atau jaket)
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu:
Jika ada bayi: siapkan bubur bayi dan susu bubuk sesuai usianya; bedak bayi/minyak telon/pampers/perlak.Jika ada orang tua dan dengan sakit yang lama: siapkan obat-obatan cadangan.Jika ada hewan peliharaan: siapkan makanan dan tempat makan
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video BMKG: Potensi Tsunami Terjadi di Pesisir Indonesia Timur”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna) -

Gempa M 8,7 Rusia Picu Tsunami, Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
Jakarta –
Gempa bumi dengan magnitudo 8,7 mengguncang perairan Semenanjung Kamchatka di Rusia, sekitar pukul 11.25 waktu setempat pada Rabu (29/07). Gempa ini menimbulkan tsunami dengan ketinggian tiga hingga empat meter di wilayah tersebut.
Gempa yang disebut terkuat dalam beberapa dekade di Rusia itu juga memicu peringatan tsunami di beberapa negara lain.
Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah melanda wilayah Hokkaido, Jepang utara.
Otoritas Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska dan Hawaii. Peringatan tsunami juga berlaku untuk wilayah Guam, dan pulau-pulau lain di Mikronesia.
Gempa Rusia ini memicu peringatan dini tsunami di 10 wilayah timur laut Indonesia, dengan ketinggian kurang dari 0,5 sentimeter.
Wilayah itu meliputi Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara,Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian utara, Jayapura, dan Sarmi.
“Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada wartawan, Rabu (30/07).
Sebab gelombang tsunami dahsyat yang dipicu gempa pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.
Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa itu menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.
Bencana itu menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seberapa dahsyat gempa Rusia?
ReutersGelombang laut menerjang sejumlah bangunan di wilayah Sakhalin setelah gempa terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/07).
Gempa magnitudo 8,7 ini terjadi di sekitar 126 km dari wilayah Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, pada kedalaman 18 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Gempa tersebut memicu tsunami setinggi hingga empat meter di Kamchatka, menurut Sergei Lebedev, menteri regional untuk situasi darurat di sana.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebut gempa itu “merupakan gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir.”
Asisten profesor geofisika dan tektonik di Universitas Hawaii Helen Janiszewski bilang gempa Rusia ini termasuk dalam posisi keenam dari sepuluh gempa terdahsyat yang pernah tercatat.
Baca juga:
Akibat bencana ini dilaporkan beberapa orang terluka saat dievakuasi, termasuk seorang perempuan yang melompat dari jendela. Menteri Kesehatan wilayah itu, Oleg Melnikov, mengatakan bahwa mereka semua “dalam kondisi cukup baik”.
Otoritas Rusia memperingatkan akan adanya gempa susulan yang juga kuat.
“Gempa susulan yang signifikan dan nyata dengan magnitudo hingga 7,5 diperkirakan akan berlanjut setidaknya selama satu bulan,” bunyi peringatan Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di wilayah Kamchatka.
Getty ImagesFoto garis pantai di wilayah Kamchatka, Rusia.
Wilayah semenanjung ini telah diguncang serangkaian gempa bumi dalam 10 hari terakhir.
Pada 20 Juli, tercatat lima gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 di dekat ibu kota Kamchatka, Petropavlovsk-Kamchatsky.
Bagaimana respons negara-negara lain?
Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah menghantam sebuah wilayah di Hokkaido. Pihak berwenang Jepang pun telah memperingatkan bahwa akan ada potensi gelombang berikutnya yang lebih besar.
Selain itu, otoritas Jepang juga telah mendesak penduduk di daerah terdampak untuk segera mengungsi. Peringatan evakuasi menjangkau radius ratusan kilometer di sepanjang wilayah pesisir utaranya.
“Segeralah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman. Waktu kedatangan tsunami hanyalah perkiraan. Gelombang sebenarnya bisa tiba cepat atau lambat. Teruslah mengungsi selama peringatan masih berlaku,” demikian bunyi peringatan dari pihak berwenang.
BBC
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
BBC ReutersPara pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini, Jepang telah dievakuasi.
Para pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini telah dievakuasi dan dipindahkan ke dataran tinggi, menurut pernyataan dari Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO).
PLTN Fukushima Daiichi merupakan lokasi bencana nuklir besar setelah gempa bumi dan tsunami berkekuatan 9,0 skala Richter yang dahsyat menghantam Jepang pada tahun 2011.
Selain itu, pejabat Jepang melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang dilaporkan sejauh ini. Namun, para ahli meteorologi memperkirakan bahwa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian tiga hingga empat meter.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh pejabat di Hawaii, AS, yang memerintahkan warganya di Pulau Oahu dan Kota Honolulu untuk melakukan “evakuasi segera”.
“Ambil tindakan! Gelombang tsunami yang merusak diperkirakan terjadi,” demikian pernyataan Departemen Manajemen Darurat Honolulu dalam peringatan di media sosial.
Presiden AS Donald Trump dalam akun media sosialnya menuliskan “Silakan kunjungi tsunami.gov/, untuk informasi terbaru. TETAP KUAT DAN TETAP AMAN!”
Gelombang tsunami setinggi tiga meter juga berpotensi menghantam hingga ke Ekuador setelah gempa Rusia, menurut pusat peringatan tsunami AS.
Sejarah kelam tsunami di Indonesia dan bagaimana tsunami bisa terjadi?
BBCSedikitnya 160.000 orang tewas di Banda Aceh. Gelombang laut meratakan hampir semua bangunan dan membawa kapal-kapal ke darat.
Gelombang tsunami pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.
Tepatnya pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera.
Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.
Tsunami tersebut, yang di Indonesia disebut sebagai Tsunami Aceh, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di antara mereka terdapat 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara.
Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas. Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang.
Gelombang mematikan
BBC
Salah satu tanda peringatan tsunami adalah surutnya air laut di sepanjang pantai.
Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut.
Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.
Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand.
Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.
Dampak ekonomi dari bencana tersebut diperkirakan hampir mencapai US$10 miliar (sekitar Rp16,1 triliun).
PA MediaTsunami menghancurkan Desa Kuede Teunom di Provinsi Aceh pada 2004 lalu.
Dampak tsunami dan perubahannya 20 tahun kemudian
Di bawah ini adalah sejumlah foto yang menggambarkan kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2004 dan perubahan lanskap yang terjadi pada 2024 di beberapa negara terdampak, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan India.
BBC BBC BBC BBC
Apa itu tsunami?
Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang.
Tsunami terbentuk ketika energi gempa bumi secara vertikal menggeser dasar laut sejauh beberapa meter sehingga memindahkan ratusan kilometer kubik air.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan tsunami sebagai “gelombang yang sering kali tampak seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai serta berbahaya selama berjam-jam.”
BBC
Gelombang pertama mungkin tidak selalu menjadi yang terbesar.
Pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004, gelombang terbesar adalah gelombang kedua.
Sedangkan pada tsunami Alaska tahun 1964, gelombang terbesar adalah gelombang keempat.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.
Peringatan tsunami
Rakyat Jepang adalah yang pertama menghubungkan tsunami dengan aktivitas gempa sejak 1896.
Hal itu terjadi setelah tsunami Sanriku, yang menewaskan lebih dari 22.000 orang.
Pada 1923, sebelum negara mana pun memiliki kemampuan untuk mengeluarkan peringatan tsunami, Thomas Jaggar, seorang seismolog dan pendiri Hawaiian Volcano Observatory, adalah ilmuwan pertama yang menyebutkan kemungkinan tsunami setelah gempa bumi Kamchatka di Rusia timur.
Pada 1941, organisasi peringatan dini tsunami pertama di dunia didirikan di Sendai, Jepang.
GettyChennai, yang terletak 200km dari pusat gempa, juga terdampak gelombang tsunami pada 2004 lalu.
Pusat Peringatan Tsunami pertama milik pemerintah AS didirikan pada 1949 di Observatorium Geomagnetik Honolulu. Pusat tersebut kemudian menjadi bagian penting dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Namun, pada 2004 lalu, negara-negara di kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan maupun mekanisme untuk memperingatkan dan mengevakuasi penduduk pesisir yang rentan.
Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia baru dibentuk pada 2005 dengan partisipasi 28 negara. Sistem itu kemudian beroperasi pada 2011.
Banyak negara di kawasan ini juga menerapkan sistem peringatan tsunami masing-masing.
Tonton juga video “BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng” di sini:
(ita/ita)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2371380/original/067725900_1538374975-holger-link-707884-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi Potensi Tsunami, BPBD Imbau Warga Pesisir Jayapura Segera ke Daratan Tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi ketinggian tsunami yang dihadapi Indonesia, imbas dari gempa dahsyat magnitudo 8,7 di Rusia. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, hasil analisis menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami di sejumlah wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter.
“BMKG mengkonfirmasi wilayah yang berstatus waspada antara lain Kepulauan Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo (16.39.54 WITA), Halmahera Utara (16.04.24 WIT), Manokwari (16.08.54 WIT),” kata Daryono. Dikutip dari Antara, Rabu (30/7).
Selain itu, gelombang tsunami juga diprediksi terjadi di Raja Ampat (16.18.54 WIT), Biak Numfor (16.21.54 WIT), Supiori (16.21.54 WIT), Sorong Bagian Utara (16.24.54 WIT), Jayapura (16.30.24 WIT), dan Sarmi (16.30.24 WIT).
-

Ini Titik Gempa Rusia yang Picu Peringatan Tsunami di Jepang hingga Indonesia
Moskow –
Gempa bumi magnitudo (M) 8,7 dini Semenanjung Kamchatka Timur Jauh Rusia membuat sejumlah negara mengeluarkan peringatan dini tsunami. Semenanjung ini berbatasan dengan Samudera Pasifik.
Gempa ini terjadi di Semenanjung Kamchatka, pada Rabu (30/7/2025). Semenanjung Kamchatka merupakan daratan panjang yang menjorok dari Rusia dan ujung timur laut Asia. Panjang 1.250 kilometer dan luas 270.000 kilometer persegi.
Sementara itu, Semenanjung ini juga berbatasan dengan Laut Okhotsk di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timurnya. Gempa ini membawa tsunami ke sisi lain Samudra Pasifik. Di mana beberapa negara berbatasan langsung dengan laut Samudra Pasifik, seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina hingga Indonesia.
Seperti misalnya di kawasan Amerika Serikat, ada Pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, California hingga Hawaii. Oleh karena itu, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Jepang pun memiliki laut di Samudra Pasifik. Jepang mengeluarkan peringatan dini tsunami. Peringatan tsunami ini berlaku untuk sebagian besar wilayah pesisir Pasifik timur Jepang, dari pesisir Pasifik timur Hokkaido hingga Prefektur Wakayama.
Titik gempa di Rusia (US Tsunami Warning System)
Seperti negara-negara lain yang memiliki laut di Samudra Pasifik, Indonesia juga mengeluarkan peringatan potensi tsunami. Adapun beberapa daerah itu berada di Indonesia Timur, seperti Talaud, Gorontalo, Rajaampat, Sorong bagian Utara hingga Jayapura.
Tonton juga video “Detik-detik Tsunami Hantam Pesisir Rusia” di sini:
(rdp/imk)