kab/kota: Solo

  • Biaya Perbaikan Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Demo Bakal Ditopang APBN – Page 3

    Biaya Perbaikan Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Demo Bakal Ditopang APBN – Page 3

    Menko AHY menuturkan, kebutuhan anggaran untuk pemulihan ditopang oleh pos kedaruratan dari APBN yang dialokasikan melalui Kementerian Pekerjaan Umum.

    “Ya, tadi kami berbicara, sudah teridentifikasi kerusakan-kerusakan tersebut terjadi di 10 provinsi dan 25 kabupaten/kota, dengan nilai sekitar Rp900 hingga Rp950 miliar. Angka ini bisa fluktuatif dan terus dihitung secara lebih detail. Itu dihitung dari pusat, dari Kementerian PU. Biasanya memang ada anggaran untuk kedaruratan, dan pos itu yang digunakan,” kata Menko AHY.

    Adapun kota-kota yang mengalami kerusakan signifikan antara lain Jakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Solo. Menko AHY mengatakan, perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum di daerah-daerah tersebut akan menjadi prioritas pemerintah agar masyarakat segera dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman.

     

  • Daftar Proyek Jalan Tol Baru, Perjalanan Jauh Terasa Sejengkal

    Daftar Proyek Jalan Tol Baru, Perjalanan Jauh Terasa Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memasuki usia delapan dekade kemerdekaan, pembangunan jalan tol di Indonesia terus menunjukkan perkembangan.

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menetapkan target penambahan ruas tol baru sepanjang 203 kilometer pada tahun ini. Sebagian di antaranya telah siap digunakan, bahkan beberapa ruas sudah resmi beroperasi sejak kuartal pertama 2025.

    Hingga saat ini, tercatat ada empat ruas tol yang mulai beroperasi pada tahun berjalan.

    Berikut daftar tol baru yang sudah beroperasi di semester pertama 2025:

    • Tol Binjai-Langsa Seksi 3 ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 19 km.

    • Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang sepanjang 36,6 km.

    • Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo Paket 1.2 Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km

    • Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebagian Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura sepanjang 10,15 km.

    Selain itu, ada ruas tol yang menjelang Hari Kemerdekaan RI, konstruksinya sudah rampung hingga atau nyaris 100%. Atau, tinggal hanya tinggal melakukan ujicoba operasional, di antaranya:

    • Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 4 ruas Tempino-Interchange Ness sepanjang 18,49 km, saat ini tengah dalam Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO).

    • Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3A ruas Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 9,27 km, tahap konstruksi sudah rampung 100%, rencana akan dilakukan ULFO.

    • Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 Padang Tidji-Seulimeum sepanjang 24,67 km, sudah mencapai 99,46% per Juni 2025.

    • Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 6 Kuto Baro-Simpang Baitussalam sepanjang 5 Km, sudah 100% per Juni 2025.

    Sementara itu, beberapa ruas tol yang saat ini masih dalam pembangunan namun sempat dioperasikan secara fungsional pada masa arus Mudik dan Balik Lebaran Lebaran 2025.

    Berikut ini daftarnya:

    • Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo Segmen Prambanan-Purwomartani sepanjang 6,78 km

    • Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 (Gending-Kraksaan) sepanjang 12,88 km dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) 11,2 km

    • Tol Jakarta Cikampek 2 Selatan Seksi 3 Sadang-Sukabungah sepanjang 27,85 km, digunakan secara fungsional pada arus Balik Lebaran 2025.

    Tak hanya itu saja, masih cukup banyak ruas tol yang saat ini masih dibangun oleh pemerintah.

    Berikut ini daftarnya:

    • Tol Palembang-Betung Seksi 1 dan Seksi 2

    • Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1A, Seksi 1B, Seksi 2A, Seksi 2B, Seksi 4

    • Tol Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,5 km.

    • Tol Padang-Pekanbaru Seksi 2, Seksi 3, Seksi 4, dan Seksi 5

    • Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 4 (sebagian), Seksi 5, dan Seksi 6

    • Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1, Seksi 2, dan Seksi 3

    • Tol Jakarta Cikampek 2 Selatan sepanjang 62 km

    • Tol Semarang-Demak Seksi 1 Sayung-Kaligawe sepanjang 10,64 km

    • Tol Pelabuhan 2 (Harbour 2) Pluit-Ancol Timur sepanjang 9,6 km

    • Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,1 km

    • Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo Paket 1.2 Segmen Prambanan-Purwomartani sepanjang 6,78 km

    • Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 Sleman-Banyurejo sepanjang 8,8 km

    • Tol Akses Pelabuhan Patimban sepanjang 37,05 km.

    • Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang 75,62 km.

    • Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi 3 Cibadak-Cisaat sepanjang 13,7 km.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Rp10 Miliar, Sempat Curhat Gaji Tak Cukup Beli Susu Anak

    Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Rp10 Miliar, Sempat Curhat Gaji Tak Cukup Beli Susu Anak

    Liputan6.com, Solo – Hilangnya uang Rp10 miliar milik salah satu bank daerah di Wonogiri masih jadi sorotan. Dana tersebut dibawa kabur sopir bank menggunakan mobil operasional saat pengambilan di Solo, Senin (1/9/2025).

    Kasat Reskrim Polresta Surakarta, AKP Prastiyo Triwibowo menjelaskan kronologi awal kasus pencurian uang bank ini. Menurutnya, pegawai bank mengambil Rp6 miliar dari Kantor Perwakilan BI Cabang Solo. Sementara Rp4 miliar lainnya diambil dari Bank Jateng Cabang Solo kawasan Gladag.

    Semua proses dilakukan dengan mobil penumpang yang difungsikan sebagai kendaraan operasional bank.

    “Dari Rp4 miliar yang diambil, sudah dimasukkan ke dalam boks sesuai SOP. Namun masih ada kekurangan Rp1 miliar yang rencananya akan menyusul. Pada saat teller menunggu tambahan dana tersebut, sopir bersama mobil tiba-tiba tidak ada di lokasi,” kata Prastiyo.

    Rekaman CCTV menunjukkan mobil keluar area sekitar pukul 12.20 WIB. Ketika dihubungi, sopir yang membawa kendaraan itu tidak memberi respons. Sampai sekarang, belum ada titik terang mengenai keberadaan mobil maupun pelaku.

    “Ini menjadi fokus pencarian kami. Sampai detik ini, baik mobil maupun terduga pelaku masih belum ditemukan. Anggota di lapangan terus melakukan pengejaran dan penelusuran,” katanya.

    Polisi pun telah memeriksa beberapa saksi, termasuk pegawai bank dan orang-orang yang sempat berada di sekitar lokasi kejadian. Keterangan para saksi ini penting untuk mengurai lebih detail jalannya peristiwa.

    Selain itu, penyidik juga menelusuri soal prosedur keamanan dana. Termasuk alasan mengapa mobil penumpang digunakan sebagai kendaraan operasional untuk membawa uang dalam jumlah besar.

    “Kami pastikan akan terus mendalami informasi yang ada. Proses pemanggilan saksi-saksi tambahan juga berjalan sesuai SOP. Mohon dukungan doa agar mobil dan pelaku segera bisa ditemukan,” ucapnya.

  • Daftar Kota Favorit Tujuan Penumpang KA Selama Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Daftar Kota Favorit Tujuan Penumpang KA Selama Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat kota-kota tujuan favorit penumpang pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW dari Jakarta, antara lain Semarang dan Tegal untuk wilayah Jawa Tengah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan, Purwokerto, Solo, dan Yogyakarta juga menjadi kota tujuan favorit untuk wilayah Jawa Tengah.

    Selanjutnya untuk wilayah Jawa Timur, yakni Surabaya, Malang, dan Madiun, sementara Jawa Barat, yaitu Bandung, Cirebon, Sukabumi dan Bogor.

    “Kota-kota tersebut menjadi destinasi populer untuk mudik keluarga maupun rekreasi, dengan tingkat okupansi KA mencapai lebih dari 90 persen pada hari puncak keberangkatan (5 September 2025),” ujar Ixfan, Minggu (7/9/2025).

    Dia menyampaikan sebanyak 173.248 penumpang memilih perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) maupun Kereta Api Lokal selama libur panjang pada 3-7 September 2025.

    “Volume tertinggi terjadi pada Jumat, 5 September 2025, dengan 45.103 penumpang, disusul Kamis, 4 September 2025, sebanyak 44.081 penumpang,” tutur Ixfan.

  • Pemkab Magetan Siapkan Pemanfaatan Aset ex-Miroso di Kawasan Telaga Sarangan

    Pemkab Magetan Siapkan Pemanfaatan Aset ex-Miroso di Kawasan Telaga Sarangan

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan tengah menyiapkan langkah strategis untuk menata kembali aset lahan di kawasan wisata Telaga Sarangan yang sebelumnya difungsikan sebagai rumah makan. Lahan seluas sekitar 888 meter persegi itu akan dialihkan untuk kepentingan publik melalui dua alternatif desain, yakni sentral parkir atau kombinasi food court dengan area parkir.

    Pj Sekda Magetan, Muhtar Wahid, menyampaikan bahwa kesepakatan telah dibuat bersama lurah setempat, perwakilan masyarakat, serta pihak-pihak yang sebelumnya menempati bangunan di atas lahan tersebut. “Sudah ada berita acara kesepakatan. Tanah milik Pemkab itu akan dikosongkan dan dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat sekitar Sarangan,” ungkapnya, Sabtu (6/9/2025).

    Dua konsep rancangan sudah disiapkan oleh Dinas PUPR Magetan. Konsep pertama adalah Sentral Parkir Sarangan (SPS), yang akan menampung 27 unit mobil di area basement dan 38 unit mobil di lantai atas. Konsep kedua adalah Sarangan Foodcourt Center (SFC), yang menempatkan 14 unit tenant food court di lantai atas dengan area basement difungsikan sebagai parkir berkapasitas 27 unit mobil.

    Muhtar menegaskan bahwa rencana ini tidak hanya soal menata kawasan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah. “Dengan food court, UMKM bisa mendapat ruang berjualan, sementara parkir akan menambah retribusi. Aset kita harus bisa menghasilkan untuk Pemkab, dalam rangka PAD bertambah, dan PAD itu kembali ke masyarakat,” jelasnya.

    Dari sisi teknis, masterplan sudah dibuat oleh Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Magetan. Proses pengukuran dan desain telah rampung, tinggal dibawa dalam rapat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menentukan alternatif mana yang lebih efektif dan efisien.

    Untuk jadwal pelaksanaan, Muhtar menyebut paling cepat dimulai tahun 2025. “Tahun ini fokus menuntaskan clean and clear lahan. Kalau sudah clear, baru tahun depan bisa dianggarkan. Kita belum berani anggarkan kalau belum tuntas statusnya,” tambahnya.

    Muhtar juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab hanya fokus pada penyelesaian lahan eks rumah makan tersebut. Sementara untuk aset lain di kawasan Telaga Sarangan yang lebih luas, perlu pembahasan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Perhutani, hingga Kementerian terkait. “Yang besar nanti harus diskusi lintas instansi. Untuk sementara, yang kita tuntaskan dulu ya titik lahan ini,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • 5
                    
                        Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Sempat Mengeluh Gaji Tak Cukup untuk Susu Anak
                        Regional

    5 Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Sempat Mengeluh Gaji Tak Cukup untuk Susu Anak Regional

    Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Sempat Mengeluh Gaji Tak Cukup untuk Susu Anak
    Editor
    WONOGIRI, JAWA TENGAH –
    Anggun, sopir operasional Bank Jateng yang membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar, dikenal sebagai sosok yang aktif bersosialisasi di lingkungannya.
    Namun, di balik itu, ia sempat mengeluhkan gaji Rp3 juta yang disebutnya pusing untuk memenuhi kebutuhan susu anak dan lainnya.
    Seorang tetangga Anggun di Kelurahan Giriwono, Wonogiri, bernama Wahyu, memberikan gambaran mengenai kehidupan sehari-hari pelaku.
    Menurutnya, Anggun merupakan warga yang mudah bergaul dan peduli dengan kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
    “Kalau berinteraksi di masyarakat ya seperti pada umumnya. Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi,” ujar Wahyu, dikutip
    Tribun Jateng
    Jumat (5/9/2025).
    Wahyu menuturkan, kepedulian Anggun terhadap lingkungan terlihat saat ia ikut berdiskusi mengenai kegiatan peringatan HUT ke-80 RI.
    Saat itu, kondisi nasional sedang memanas akibat demonstrasi, dan Anggun menanyakan detail perizinan acara.
    “Tanya juga apa kegiatannya diizinkan karena sedang ramai demo itu. Diskusinya sampai sedetail itu, dia ada kepedulian dengan kegiatannya,” ungkap Wahyu.
    Meskipun aktif secara sosial, Anggun ternyata pernah mengungkapkan keresahan finansialnya.
    Dalam sebuah obrolan santai bersama warga lain, pelaku sempat menyinggung soal gajinya yang dirasa pas-pasan untuk menopang hidup keluarga.
    “Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak itu, dia sempat cerita gaji Rp 3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan, susu anak dan yang lainnya,” imbuh Wahyu.
    Anggun diketahui telah menikah dua kali dan memiliki total tiga orang anak.
    Dari pernikahan pertama, ia memiliki satu anak dan pernikahan kedua memiliki dua anak.
    “Kalau di rumah yang di sini ditempati sudah sekitar 5 tahun,” ucapnya.
    Untuk menopang ekonomi keluarga, istrinya bekerja sebagai pengemudi ojek online sekaligus berjualan pakaian secara daring.
    Wahyu mengaku telah mendengar apa yang dilakukan oleh Anggun. Awalnya ia tak percaya dengan hal itu.
    Sampai akhirnya mencari kebenaran informasi tersebut karena di lingkungan setempat juga ramai diperbincangkan.
     
    Wahyu mengaku sangat terkejut saat pertama kali mendengar kabar kenekatan Anggun. Awalnya ia tidak percaya hingga harus memastikan informasi tersebut ke beberapa temannya.
    “Saya dapat informasi sore, saat itu belum percaya. Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman. Saya kaget, karena nekat juga,” ujarnya.
    Setelah kejadian itu, Wahyu menyebut suasana di sekitar rumah Anggun menjadi berbeda karena kerap didatangi orang-orang yang tidak dikenal.
    “Entah siapa, bahasanya nyanggong di sana,” imbuhnya.
    Aksi nekat Anggun terjadi pada Senin (1/9/2025) di area parkir Bank Jateng cabang Solo. Saat itu, ia sedang bertugas mengantar pegawai bank untuk mengambil uang dalam jumlah besar.
    Setelah uang berada di dalam mobil operasional, Anggun memanfaatkan kelengahan petugas keamanan yang sedang pergi ke toilet.
    Ia kemudian beralasan kepada pegawai bank lainnya bahwa ia ingin memindahkan posisi parkir mobil.
    Bukannya kembali, Anggun justru langsung tancap gas membawa kabur mobil beserta uang senilai hampir Rp 10 miliar di dalamnya.
    Rekaman CCTV menunjukkan mobil tersebut meninggalkan area bank sekitar pukul 12.20 WIB. Pihak kepolisian kini telah mengantongi identitasnya dan melakukan pengejaran intensif.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Sopir Bank Jateng Wonogiri yang Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusakan Fasilitas Publik saat Demonstrasi adalah Cermin Kerapuhan Relasi Negara dan Warga

    Kerusakan Fasilitas Publik saat Demonstrasi adalah Cermin Kerapuhan Relasi Negara dan Warga

    JAKARTA – Fasilitas publik, termasuk halte, jembatan penyeberangan orang (JPO) kerap menjadi simbol frustrasi dan ruang pelampiasan.

    Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR dimulai pada Senin (25/8/2025). Namun aksi tersebut berlanjut hingga akhir Agustus dan meluas ke berbagai wilayah di Indonesia.

    Insiden tragis yang menewaskan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta, memicu kemarahan publik. Ia mengembuskan napas terakhirnya setelah dilindas kendaraan taktis Brimob di tengah kericuhan aksi pada Jumat (29/8) malam.

    Dengan cepat peristiwa ini tersebar luas di media sosial sehingga memantik amarah publik. Aksi demonstrasi pun menjalar ke berbagai wilayah seperti Solo, Bandung, Mataram, Makassar, dan kota-kota lainnya. Banyak yang berubah menjadi kerusuhan dan fasilitas umum menjadi sasaran.

    Bus Transjakarta melintas di dekat Halte Senayan Bank DKI yang rusak di Jakarta, Selasa (2/9/2025). (ANTARA/Sulthony Hasanuddin/YU)

    “Fasilitas publik menjadi simbol frustasi dan ruang pelampiasan, serta cerminan rapuhnya relasi antara negara dan warga. Bukan karena disanalah akar masalahnya, tetapi karena hanya itu yang bisa dilihat, disentuh, dan dirusak,” pemerhati transportasi Muhamad Akbar, dalam keterangan yang diterima VOI.

    Ruang Paling Dekat Menyalurkan Kecewa

    Menghapus tunjangan anggota DPR, termasuk tunjangan perumahan yang nilainya Rp50 juta per bulan, menjadi salah satu tuntutan rakyat. Namun aksi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi rusuh karena tuntutan mereka tidak didengar. Alih-alih mengajak berdialog, pemerintah melalui kepolisian, justru merespons tuntutan ini dengan tindakan represif.

    Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai kekecewaan rakyat memuncak karena banyak kebijakan yang tidak pro rakyat. Belum lagi perilaku penyelenggara negara yang dinilai oleh publik tidak tepat di tengah situasi dan kondisi Indonesia yang tidak baik-baik saja.

    Di tengah rasa frustrasi lantaran aspirasi rakyat diabaikan, aksi demonstrasi pun berubah menjadi kerusuhan. Ironisnya, fasilitas umum menjadi sasaran publik.

    Pemerhati transportasi Muhamad Akbar menyebut ini bukan kali pertama terjadi. Tahun 1998, 2019, 2020, dan kini 2025, setiap letupan sosial besar selalu meninggalkan jejak di halte, JPO, atau fasilitas umum lainnya. Pola ini terus berulang. Fasilitas publik menjadi simbol frustrasi dan ruang pelampiasan, serta cerminan rapuhnya relasi antara negara dan warga. Bukan karena disanalah akar masalahnya, tetapi karena hanya itu yang bisa dilihat, disentuh, dan dirusak.

    Gubernur Pramono Anung bersama Forkopimda Provinsi Jakarta di Balai Kota Jakarta, Senin 1 September 2025 (VOI/Diah Ayu Wardani)

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 22 halte Transjakarta, baik yang berada dalam koridor (BRT) maupun non-BRT terdampak. Enam halte di antaranya dibakar massa, sementara 16 halte rusak akibat aksi vandalisme.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, total kerugian akibat perusakan fasilitas publik mencapai Rp51 miliar, sebagaimana ia sampaikan usai menjalani rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta.

    Fasilitas umum, seperti halted dan JPO sering menjadi sasaran di setiap ledakan amarah sosial. Akbar menuturkan, hal ini terjadi karena halte dan JPO adalah representasi negara yang paling kasatmata, mudah dijangkau, tersebar di jalan-jalan utama, tapi minim penjagaan.

    Tak seperti gedung pemerintah atau markas kepolisian yang dilindungi ketat, halte berdiri tanpa pagar, tanpa pagar kawat berduri, tanpa aparat bersenjata.

    “Ketika kemarahan massa menggelegak, halte jadi simbol yang paling mudah dimasuki, mudah dirusak, dan penuh makna. Ia menjadi ruang paling dekat untuk menyalurkan kecewa yang tak tersampaikan,” jelas Akbar.

    Dalam psikologi sosial, kemarahan yang tidak dapat dilampiaskan langsung kepada sasaran utama, kerap mencari pelampiasan yang lebih dekat dan lebih lemah. Fasilitas umum seperti halte, JPO, atau gerbang tol menjadi “sasaran empuk” ketika gedung DPR atau kantor kementerian tak terjangkau. Di tengah kerumunan yang panas dan penuh emosi, simbol pelayanan publik bisa berubah menjadi objek protes tanpa arah.

    Publikasi Lewat Kerusakan

    Akbar mengakui, dalam banyak kasus, kerusuhan tidak selalu berasal dari demonstran, melainkan unsur luar yang menyusup untuk memperkeruh situasi. Provokator sengaja memicu kekacauan demi membelokkan pesan aksi damai.

    Di sisi lain, kerusuhan ada dibuat oleh kelompok penjarah yang memanfaatkan momen untuk menjarah di tengah kekacauan. Tujuannya bukan aspirasi, tapi oportunisme. Ini adalah cara cepat dan brutal untuk menyampaikan bahwa relasi antara negara dan warganya sedang terganggu.

    “Visual halte yang terbakar dan jembatan yang rusak menciptakan kesan dramatis. Mudah viral, cepat menyebar. Sorotan media meningkat, dan isu yang diperjuangkan—meski lewat cara negatif—menjadi perbincangan publik. Bagi sebagian pihak, ini adalah mencari publikasi lewat kerusakan,” lanjutnya.

    Ke depannya, Muhamad Akbar mendorong agar halte tidak sekadar struktur fisik yang indah, tapi juga menjadi ruang publik yang kuat secara sosial dan tanggung menghadapi risiko.

    Sejumlah halte Transjakarta memang didesain cantik, futuristik, dan Instagramable. Namun secara teknis belum siap untuk menghadapi risiko kerusuhan, padahal sudah berulang kali halte menjadi sasaran.

    Warga berjalan di samping Halte Bus Trans-Jakarta Bundaran HI yang hangus dibakar pengunjuk rasa penolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). (ANTARA /Aditya Pradana Putra)

    Karena itu, dikatakan Akbar, perlu evaluasi serius terhadap desain halte dan fasilitas publik lainnya. Infrastruktur kota tidak hanya perlu indah, tapi juga tangguh menghadapi situasi darurat.

    “Solusinya bukan sekadar mengganti kaca dengan besi. Halte bisa didesain modular – mudah diganti, tahan api, dan anti-vandal. Kamera pengawas tersembunyi, pengamanan berbasis komunitas, serta keterlibatan warga sekitar sangat penting. Ketahanan bukan hanya urusan material, tapi juga urusan relasi sosial. Ketika warga merasa memiliki, mereka juga akan menjaga,” tegasnya.

    “Merawat halte adalah tanggung jawab kita bersama. Dari halte, kita bisa mulai membangun ulang kepercayaan yang retak—antara warga, ruang publik, dan negara,” kata Akbar menyudahi.

    Disclaimer:

    Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga. Redaksi VOI menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk. Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.

  • 9
                    
                        Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak
                        Regional

    9 Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak Regional

    Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak
    Editor
    WONOGIRI, KOMPAS.com
    – Inilah sosok Anggun, sopir Bank Jateng Wonogiri yang menggondol uang Rp 10 miliar saat bertugas.
    Anggun tinggal di sebuah rumah tingkat di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota, Jawa Tengah.
    Keseharian pria itu diungkap seorang tetangganya bernama Wahyu.
    Sebagaimana warga pada umumnya, tak ada yang aneh pada keseharian Anggun.
    Ia memiliki istri yang berkerja sebagai ojek online (ojol) dan berjualan online.
    “Istrinya itu nyambi ojek, ojol itu. Selain itu juga berjualan baju online,” jelasnya, Jumat (5/9/2025).
    Selain itu menurutnya Anggun sudah menikah 2 kali.
    Dari pernikahan pertama memiliki satu anak dan pernihakan kedua memiliki dua anak.
    “Kalau di rumah yang disini ditempati sudah sekitar 5 tahun,” katanya.
    Ia menerangkan sosok Anggun dikenal sering bersosialisasi dan termasuk warga yang aktif di lingkungan.
    “Kalau berinteraksi di masyarakat ya seperti pada umumnya. Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi,” katanya.
    Menurutnya Anggun tinggal bersama istri dan anaknya di rumah itu.
    Ia menyebut belum lama ini juga bertemu dengan Anggun, tepatnya sekira sepekan lalu
    Anggun saat itu menanyakan soal kegiatan peringatan HUT ke-80 RI di lingkungan tempat tinggalnya, sebab saat itu situasi nasional sedang memanas.
    “Tanya juga apa kegiatannya diizikan karena sedang ramai demo itu. Diskusinya sampai sedetail itu, dia ada kepedulian dengan kegiatannya,” paparnya.
    Saat itu, Anggun dan beberapa warga lain yang berkumpul juga sempat membicarakan masalah gaji.
    Ada obrolan soal gaji dalam tongkrongan bapak-bapak di lingkungan.
    “Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak itu, dia sempat cerita gaji Rp 3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan, susu anak dan yang lainnya,” imbuhnya.
    Ia sendiri mengaku sudah mendengar apa yang dilakukan Anggun pada Senin (1/9/2025).
    Awalnya ia tak percaya tetangganya berbuat hal tersebut.
    Hingga akhirnya ia mencari-cari kebenaran informasi itu, pasalnya di lingkungan setempat juga sempat ramai menjadi perbincangan.
    “Saya dapat informasi sore, saat itu belum percaya. Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman. Saya kaget, karena nekat juga,” ujar dia.
    Usai kejadian itu, berdasar informasi warga yang tinggal di sekitar rumah Anggun, banyak orang asing yang berdatangan.
    “Entah siapa, bahasanya nyanggong disana,” imbuhnya.
    Sebelumnya, Seorang sopir bank daerah di Kabupaten Wonogiri nekat membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar dengan alasan hendak memindahkan letak parkir mobil, Senin (1/9/2025) lalu.
    Aksi nekat tersebut ia lakukan ketika sedang bertugas mengantar pegawai bank mengambil uang di area parkir Bank Jateng Cabang Solo, Jalan Slamet Riyadi, Gladag.
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul
    Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Pernah Curhat Soal Gaji, Istri Kerja Ojol
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gugatan Subhan Berpeluang Buka Kotak Pandora Ijazah Gibran

    Gugatan Subhan Berpeluang Buka Kotak Pandora Ijazah Gibran

    GELORA.CO -Gugatan yang dilayangkan HM Subhan, advokat dari Kantor pengacara “Subhan Palal dan Rekan”, secara perdata Wapres Gibran Rakabuming Raka karena syarat pendaftarannya sebagai cawapres dinilai tidak memenuhi ketentuan, lagsung bikin geger publik.

    Catatan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jkt Pst) melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) menampilkan gugatan perdata perkara jazah SMA Gibran dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst. Perkara tersebut telah didaftarkan sejak Jumat 29 Agustus 2025 lalu dan rencana sudah akan mulai disidangkan pada Senin 8 September 2025 minggu depan.

    “Keberanian Subhan menggugat ijazah Wapres Gibran pantas diapresiasi, meski tetap harus dicermati agar jangan sampai sekedar sensasi atau bahkan bertujuan untuk “menutup” gugatan lain agar terjadi ne bis in indem (lengkapnya: Nemo debet bis vexari pro una et eadem causa) yang artinya tidak bisa digugat dua kali dalam satu hal yang sama,” kata pakar telematika Roy Suryo melalui keterangan elektroniknya di Jakarta, Sabtu 6 September 2025.

    Menurut Roy, apabila gugatan Subhan sebesar Rp125 triliun dikabulkan, maka gugatan perdata ini setidaknya akan bisa membuka kotak pandora riwayat pendidikan pemilik akun Fufufafa tersebut.

    Kasus perbuatan melawan hukum alias PMH yang dipermasalahkan adalah ketidaksesuaian ijazah Gibran dengan UU Pemilu No 7 Tahun 2017, khususnya di Pasal 169 huruf r junto pasal 13 Peraturan KPU No 19 Tahun 2023 huruf r juga yang menyatakan bahwa Calon Presiden/Wapres berpendidikan paling rendah tamat SMA / Sekolah Menengah Atas, MA/ Madrasah Aliyah, SMK/ Sekolah Menengah Kejuruan, MAK / Madrasah Aliyah Kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat. 

    Sebenarnya ada penjelasan bahwa “sederajat” yang dimaksud berarti ijazah harus diakui setara SMA/MA/SMK/MAK melalui penyetaraan resmi dari Kemendikbudristek atau Kemenag dan Calon Presiden/Wapres harus membuktikan ijazah atau dokumen penyetaraan yang sah dan legal. 

    “Artinya jika ada lulusan non formal, wajib ada SK Penyetaraan dari Kemdikbudristek/Dirjen Dikti. Selanjutnya KPU memverifikasi ijazah dengan cara legalisasi serta klarifikasi ke sekolah/instansi yang menerbitkan,” kata Roy.

    Kalau melihat kronologi pendidikan Gibran, SD ditempuh di SD Negeri 16 Mangkubumen Kidul, Laweyan Solo tahun 1993-1999, kemudian SMP di SMP Negeri 1, Jl MT Haryono Solo tahun 1999-2002 tampak wajar. 

    Namun ketika ditelisik SMA Gibran, kata Roy, terjadi kesimpangsiuran data. Ada yang menulis Orchid Park Secondary School (OPSS) Singapura tahun 2002-2005, namun ada data lain, misalnya yang pernah ditulis dalam akun X dr Tifa berdasar kesaksian beberapa orang/ sumber A1, bahwa Gibran bersekolah di SMA Santo Yosef selama dua tahun sebelum terpaksa pindah.

    “Karena Gibran hampir tidak naik kelas dan pindah ke SMK Kristen Solo,” kata Roy.

    Lebih parah lagi kalau dilihat Pendidikan Gibran sesudahnya, sempat ditulis di Wikipedia, Situs Forkompinda Solo, bahkan dipublikasikan melalui LKBN Antara saat Pemilu 2024 lalu, Gibran ini disebut lulus S1 di MDIS (Management Development Institute of Singapore).

    “Namun ijazahnya dikeluarkan oleh University of Bradford United Kingdom, Inggris,” kata Roy.

    Selanjutnya sempat ditulis Gibran lulusan S2 di University Technology of Sidney (UTS), sebelum akhirnya dihapus dan malah “dibalik” urutannya ke UTS Australia dulu sebelum ke MDIS/ Bradford UK di Singapore. 

    Roy juga mengkritisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Surat Keterangan No 9149/D.DI/KS/2019 menerbitkan “Surat Penyetaraan” yang menyebut bahwa Gibran “telah menyelesaikan pendidikan Grade 12 di UTS Insearch, Sidney, Australia tahun 2006” namun hanya setara dengan tamat SMK peminatan Akutansi dan Keuangan di Indonesia.

    “Jadi InSearch UTS ini malah hanya dianggap level SMK saja,” kata Roy.

    Surat tersebut, sambung Roy, anehnya lagi baru dikeluarkan 13  tahun sesudahnya, yakni tanggal 6 Agustus 2019 oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Sutanto atas nama Dirjen Dikdasmen. 

    Kesimpulannya, tegas Roy, apa pun yang akan terjadi dalam persidangan perdata kasus ijazah Gibran yang digugat oleh Subhan ini, apakah memang benar bisa berani diputuskan oleh PN Jkt Pst atau lagi-lagi sebagaimana yang dikakukan oleh beberapa PN sebelumnya (Jakarta, Yogyakarta dan Solo) dalam kasus ijazah Jokowi yang dibuat NO alias Niet Ontvankelijke verklaard, yang artinya Niet = tidak, Ontvankelijk = dapat diterima, Verklaard = dinyatakan, alias “Dinyatakan tidak dapat (berani) diterima”. 

    “Kalau begitu lagi, kapan rakyat Indonesia akan mendapat prinsip equality before the law alias kesetaraan dalam hukum?” pungkas Roy. 

  • Indonesia Mau Kemana? Antara Korupsi dan Mimpi Indonesia Emas

    Indonesia Mau Kemana? Antara Korupsi dan Mimpi Indonesia Emas

    OLEH: CHAPPY HAKIM*

       

    INDONESIA adalah sebuah bangsa dengan segala peluang untuk menjadi negara besar. Letaknya yang strategis di jalur silang perdagangan dunia, kekayaan sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar, serta keberadaan banyak orang pintar dengan potensi intelektual luar biasa, menjadikan negeri ini dipandang sebagai salah satu calon kekuatan utama di abad ke-21. 

    Dengan posisi geopolitik yang berada di jantung Indo-Pasifik, Indonesia memiliki peluang untuk memainkan peran sentral dalam dinamika global. 

    Dengan sumber daya alam mulai dari energi, hasil hutan, hingga cadangan gas dan mineral yang menjadi rebutan dunia, ditambah bonus demografi berupa populasi muda yang produktif, seharusnya jalan menuju kemakmuran terbuka lebar.  

    Potensi besar ini sebenarnya telah lama menjadi narasi utama pembangunan nasional. Sejak awal kemerdekaan, para pendiri bangsa menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan alam sekaligus membangun manusia Indonesia sebagai modal utama menuju kejayaan. 

    Dalam kerangka itu, berbagai visi jangka panjang, termasuk gagasan Indonesia Emas 2045, hadir sebagai simbol harapan akan lahirnya sebuah negara yang maju, berdaulat, dan berdaya saing tinggi di tengah pergaulan internasional.

    Harapan ini bukanlah sekadar mimpi, melainkan sebuah tujuan yang realistis bila potensi yang dimiliki bangsa ini dapat dikelola dengan baik, adil, dan berkesinambungan.

    Kenyataannya, Indonesia saat ini berada dalam pusaran peristiwa politik yang mengguncang dunia. Penetapan Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan dan pendiri Gojek, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop senilai hampir Rp2 triliun telah memicu kehebohan publik. 

    Kasus ini tidak hanya menyangkut figur populer yang sempat dielu-elukan sebagai simbol inovasi dan modernitas, tetapi juga memperlihatkan betapa praktik-praktik koruptif masih berakar kuat dalam tata kelola negara. 

    Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam, terutama karena janji reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi selama ini seakan tidak pernah terealisasi secara konsisten.  

    Di sisi lain, muncul sinyalemen mengenai “Geng Solo”, sebuah jejaring kekuasaan informal yang diduga memengaruhi proses pengambilan keputusan di lingkar inti pemerintahan. 

    Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran serius karena loyalitas ganda yang lahir dari jejaring tersebut berpotensi merusak prinsip tata kelola demokrasi.  

    Hubungan kekuasaan bayangan yang berkelindan dengan kepentingan personal, keluarga, dan politik nasional membuka ruang benturan kepentingan sekaligus melemahkan mekanisme check and balance. 

    Kedua isu ini hadir bersamaan dengan gelombang protes besar-besaran yang dipicu gaya hidup mewah anggota DPR serta ketimpangan ekonomi yang semakin terasa. 

    Dalam konteks ini, demokrasi Indonesia menghadapi tekanan dari dua arah sekaligus, ketidakpercayaan publik terhadap elit politik dan kegagalan institusi negara dalam menegakkan supremasi hukum.

    Analisis Keadaan Terkini

    Demonstrasi yang melanda Jakarta dan sejumlah kota besar telah menelan korban jiwa. Aksi protes yang dipicu ketidakpuasan rakyat atas perilaku elite politik semakin mengingatkan pada trauma kerusuhan 1998, ketika ketidakadilan sosial dan ekonomi memuncak menjadi krisis multidimensi. 

    Meskipun pemerintah berulang kali menekankan bahwa fundamental ekonomi tetap kuat dengan pertumbuhan 5,12 persen di triwulan kedua 2025, inflasi terkendali, serta PMI manufaktur yang masih ekspansif, kenyataan politik dan sosial memperlihatkan hal yang sebaliknya.  

    Pasar keuangan mencatat gejolak besar. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat anjlok hingga lebih dari tiga persen, sementara rupiah tertekan meskipun Bank Indonesia melakukan intervensi langsung.^5 Situasi ini membuktikan bahwa kepercayaan investor lebih dipengaruhi stabilitas politik ketimbang angka-angka makroekonomi. 

    Sementara itu, masyarakat mencari perlindungan lewat instrumen alternatif seperti emas dan kripto. Harga emas perhiasan melampaui Rp2 juta per gram, sedangkan transaksi kripto melonjak drastis hingga ratusan triliun rupiah, menandakan tingginya keresahan publik terhadap masa depan ekonomi nasional.

    Perkiraan 1-2 Minggu ke Depan

    Dalam waktu dekat, arah politik Indonesia akan ditentukan oleh dua hal: proses hukum terhadap Nadiem Makarim dan sikap pemerintah dalam menghadapi isu “Geng Solo”. 

    Apabila hukum ditegakkan secara transparan dan tidak tebang pilih, kepercayaan publik dapat sedikit pulih. Namun, bila ada intervensi politik atau kompromi kekuasaan, gejolak sosial akan semakin sulit dikendalikan. 

    Demonstrasi berpotensi tetap berlangsung dengan intensitas yang naik turun. Bila ruang dialog dibuka dan langkah konkret diperlihatkan, protes bisa mereda. Namun bila aspirasi publik terus diabaikan, aksi dapat menyebar ke lebih banyak wilayah dan memperbesar risiko instabilitas sosial. 

    Pasar keuangan kemungkinan masih bergejolak, dengan pemulihan yang sangat bergantung pada respons pemerintah terhadap krisis politik.

    Seluruh dinamika politik, hukum, dan sosial yang berlangsung saat ini merupakan peringatan keras bahwa bangsa ini sedang menghadapi ujian serius. 

    Kasus korupsi yang menjerat figur publik, bayangan jejaring kekuasaan informal yang melemahkan legitimasi, serta gelombang ketidakpuasan rakyat yang meluas adalah tanda rapuhnya fondasi demokrasi Indonesia. 

    Bila dalam waktu dekat tidak ada perbaikan nyata yang ditopang oleh keberanian politik, komitmen hukum, dan keteguhan moral, maka cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045 benar-benar hanya akan menjadi mimpi belaka sebuah slogan kosong yang kandas di tengah jalan sejarah.  

    Di atas segalanya, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia hari ini adalah soal Kepemimpinan Nasional.  

    Berdasar pada struktur sosial yang masih kental dengan pemahaman paternalistik yang sangat feodalistis, tampaknya dengan situasi seperti ini, maka hanya kepemimpinan yang kuat, berintegritas, dan visioner yang akan mampu membawa bangsa ini keluar dari pusaran krisis. 

    Kepemimpinan yang berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu, menjaga marwah demokrasi, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan sempit golongan adalah prasyarat mutlak. 

    Tanpa hadirnya kepemimpinan semacam itu, potensi besar Indonesia tidak akan pernah terwujud menjadi kenyataan, dan visi Indonesia Emas sekali lagi akan hanya tinggal sebagai utopia yang tak pernah teraih. 

    Bagaikan pungguk yang sedang merindukan sang rembulan.rmol.id

    Daftar Pustaka

    •    Hadiz, Vedi R. Reformasi: Indonesia’s Missing Middle-Class Movement. Journal of Contemporary Asia, Vol. 33, No. 3, 2003.

    •    Reuters. Indonesia detains former minister and Gojek founder as suspect in graft case. 4 September 2025.

    •    RMOL. Geng Solo diduga jadi shadow connection di balik situasi chaos. 1 September 2025.

    •    Financial Times. Indonesian markets roiled by political turmoil. 2 September 2025.

    •    CNBC Indonesia. Diguncang Demo, Begini Kondisi Terbaru 7 Indikator Ekonomi RI. 1 September 2025.

    •    Liputan6. Harga Emas Perhiasan 5 September 2025: Cek Rinciannya di Sini. 5 September 2025.

    •    BeInCrypto. Juli Nilai Transaksi Kripto Indonesia Tumbuh 62%. 2025.