kab/kota: Solo

  • Butuh Rp4M, Gedung Utama Bangunan Pengganti PPU Maospati Magetan Belum Jadi Dibangun

    Butuh Rp4M, Gedung Utama Bangunan Pengganti PPU Maospati Magetan Belum Jadi Dibangun

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk membangun gedung utama di kawasan eks-Pasar Produk Unggulan (PPU) Maospati. Hingga awal Oktober 2025, progres pembangunan kawasan tersebut telah mencapai sekitar 75 persen, dengan fokus pekerjaan tahun ini pada penataan landscape seperti trotoar, drainase, dan lahan parkir.

    Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan, Kiki Indriyani, mengatakan pembangunan gedung utama belum bisa dilaksanakan tahun ini akibat keterbatasan anggaran.

    “Untuk tahun ini fokus di landscape. Gedung utama belum bisa kami bangun karena keterbatasan anggaran,” jelas Kiki, Senin (6/10/2025).

    Kiki menambahkan, kebutuhan tambahan dana sebesar Rp4 miliar belum terakomodasi dalam APBD 2026. Oleh karena itu, Pemkab Magetan tengah berupaya mencari dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar pembangunan dapat segera diselesaikan.

    “Pak Wakil Bupati kemarin juga sudah memohon kepada Gubernur agar bisa didanai lewat APBD Provinsi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kiki menegaskan bahwa penertiban bangunan liar di area sekitar kawasan eks-PPU bukan kewenangan Pemkab. Penertiban tersebut menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

    “Tanah pemkab hanya sebatas jalan masuk seluas 8.707 meter persegi ke arah barat. Jadi tidak ada kaitannya dengan bangunan liar yang berdiri di atas sepadan sungai,” tegasnya.

    Kiki memastikan, pembangunan kawasan eks-PPU dilakukan sesuai aturan tata ruang yang berlaku, tanpa menyentuh area sempadan sungai yang wajib steril dari bangunan permanen. “Kami pastikan pembangunan kawasan eks-PPU ini tidak sampai ke lokasi itu karena merupakan sempadan sungai,” imbuhnya. [fiq/beq]

  • Polisi Pastikan Pelaku Pembunuhan Orang Tua di Ponorogo Idab Skizofrenia Paranoid

    Polisi Pastikan Pelaku Pembunuhan Orang Tua di Ponorogo Idab Skizofrenia Paranoid

    Ponorogo (beritajatim.com) – Polisi memastikan Sukar (30), terduga pelaku pembunuhan kedua orang tuanya di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, mengalami gangguan jiwa berat. Hasil pemeriksaan medis dari RSUD dr. Harjono Ponorogo menunjukkan bahwa Sukar mengidap Skizofrenia Paranoid, salah satu bentuk gangguan jiwa berat yang membuatnya tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Hasil kejiwaan yang dilakukan oleh dokter dapat disimpulkan terduga pelaku mengalami gangguan jiwa berupa Skizofrenia Paranoid, termasuk gangguan jiwa berat,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, Senin (6/10/2025).

    Imam menjelaskan, dengan hasil pemeriksaan tersebut, penanganan kasus Sukar tidak lagi berada di bawah kewenangan kepolisian, melainkan dialihkan ke tim medis RSUD dr. Harjono. Dari informasi penyidik, Sukar bahkan sudah dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

    “Saat ini penanganan diambil alih oleh RSUD dr. Harjono, dan kami dapat informasi bahwa yang bersangkutan dibawa ke RSJ Solo,” jelasnya.

    Dengan hasil pemeriksaan kejiwaan itu, perkara pidana Sukar secara administrasi dihentikan. Hal ini mengacu pada Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia, yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan tindak pidana dalam keadaan gangguan jiwa tidak dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

    “Seorang yang melakukan tindak pidana dalam keadaan gangguan jiwa, tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Imam.

    Sebelumnya, masyarakat Desa Pomahan digegerkan dengan temuan pasangan suami istri Kaseno (65) dan Sarilah (63) yang tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah mereka. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) mengungkap, jasad keduanya ditutup pasir dan diselimuti sarung. Polisi kemudian menetapkan anak kandung mereka, Sukar, sebagai terduga pelaku. [end/beq]

  • Akademisi UI: Jokowi Bukan Lagi Presiden, Jangan Cawe-cawe Pemerintahan Prabowo

    Akademisi UI: Jokowi Bukan Lagi Presiden, Jangan Cawe-cawe Pemerintahan Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Jokowi di Kertanegara terus menjadi perbincangan publik belakangan ini.

    Akademisi Universitas Indonesia (UI), Ronnie H. Rusli, misalnya, ia menilai seharusnya Presiden Prabowo tidak perlu mengikuti saran atau arahan apa pun dari mantan kepala negara tersebut.

    Dikatakan Ronnie, masa jabatan Jokowi telah berakhir dan secara etika politik, tidak semestinya ia masih terlibat dalam pengambilan keputusan di pemerintahan yang baru.

    “Sewajarnya Presiden Prabowo tidak melaksanakan apa yang dikatakan mantan Presiden,” ujar Ronnie di X @Ronnie_Rusli (6/10/2025).

    Ronnie juga menyinggung bahwa kredibilitas Jokowi kini tengah diragukan publik, terutama setelah muncul kembali perdebatan soal keaslian ijazahnya.

    “Terlebih-lebih ijazahnya saja diragukan,” katanya menegaskan.

    Ia menambahkan, posisi mantan Presiden seharusnya cukup menjadi simbol kenegaraan, bukan penasihat yang terus mencampuri kebijakan pemerintahan baru.

    “Dia sudah selesai sebagai Presiden, bukan lanjut menjabat sebagai penasehat Presiden,” tandasnya.

    Sebelumnya, Muhammad Said Didu menyoroti pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Jokowi yang berlangsung di Kertanegara, Sabtu (4/10/2025), kemarin.

    Pertemuan yang disebut berlangsung tertutup selama dua jam itu memunculkan beragam spekulasi publik.

    Said Didu pun ikut memberikan analisanya terkait isi pembicaraan antara keduanya.

    “Karena tertutup dan empat mata selama dua jam maka diperkirakan yang dibahas adalah meminta pengamanan geng SOP (Solo-Oligarki-Parcok),” ujar Said Didu di X @msaid_didu (5/10/2025).

  • 8
                    
                        Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
                        Nasional

    8 Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Nasional

    Menerka Isi Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Jokowi di Kertanegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025), memunculkan beragam spekulasi mengenai isi pembicaraan keduanya.
    Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu dikonfirmasi oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
    “Ya, betul (Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara),” kata Syarif kepada
    Kompas.com
    , Sabtu.
    Menurut Syarif, pertemuan dimulai pukul 13.00 WIB dan selesai menjelang pukul 15.00 WIB.
    Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
    Kendati demikian, isi pertemuan empat mata di Kertanegara masih menjadi tanda tanya publik.
    Peneliti senior bidang politik BRIN, Lili Romli, menilai bahwa tidak adanya keterangan resmi membuat ruang spekulasi terbuka lebar.
    “Kita hanya bisa berspekulasi karena tidak ada konfirmasi pers yang menjelaskan isi dari pertemuan tersebut,” kata Lili kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025) malam.
    Lili Romli berpandangan, untuk pertemuan kali ini, pihak Jokowi-lah yang memungkinkan memiliki motif atau kepentingan tertentu.
    Sebab, Jokowi-lah yang datang berkunjung dan menemui Prabowo.
    “Jika ini yang terindikasi, kepentingan itu bisa beberapa kemungkinan,” ujar Lili.
    Dia kemudian memaparkan empat kemungkinan motif di balik pertemuan tersebut.
    Pertama, berkaitan dengan struktur kepengurusan PSI karena Prabowo hadir langsung dalam kongres partai tersebut.
    “Kedua, terkait gempuran terhadap Jokowi dan keluarganya, mulai dari persoalan ijazah Jokowi, ijazah SMA Gibran, sampai isu pemakzulan Gibran,” kata Lili.
    Selain itu, lanjut Lili, Jokowi bisa saja ingin membicarakan posisi orang-orang dekatnya yang baru-baru ini terkena
    reshuffle
    kabinet.
    Sebut saja Budi Arie Setiadi, pimpinan kelompok relawan pendukung Jokowi, yang didepak dari posisi Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih.
    “Ketiga, terkait dengan orang-orang yang ditengarai dekat dengan Jokowi yang di-
    reshuffle
    dari kabinet dan yang masih di dalam kabinet,” tutur Lili.
    Terakhir, Lili menyebut Jokowi mungkin juga ingin menyampaikan dukungan terhadap wacana dua periode pemerintahan Prabowo-Gibran hingga 2029.
    Meski begitu, Lili menekankan bahwa dampak politik dari pertemuan tersebut bergantung pada cara publik menafsirkan.
    “Jika dimaknai oleh publik seperti yang disampaikan oleh Mensesneg dalam rangka masalah kebangsaan, tentu hal yang baik dan positif,” ungkap Lili.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kemudian memberikan sedikit gambaran mengenai isi pertemuan itu.
    Ia menyebutkan, Prabowo dan Jokowi bertemu secara empat mata dan membicarakan berbagai hal.
    “Banyak. Yang pertama memang silaturahmi di antara dua pemimpin, Presiden ke-7 dan Presiden ke-8,” ujar Prasetyo di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).
    Menurut Prasetyo, pertemuan tersebut terjadi karena kebetulan Jokowi sedang berada di Jakarta.
    Biasanya, kata dia, jika Prabowo berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, dia yang mendatangi kediaman Jokowi.
    “Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi ada di Jakarta. Sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” ungkapnya.
    Selain silaturahmi, Prasetyo menyebutkan bahwa perbincangan keduanya juga menyinggung berbagai persoalan kebangsaan.
    “Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” kata dia.
    Dia menambahkan, pertemuan berlangsung sekitar dua jam dan berjalan dalam suasana hangat. “Kurang lebih dua jam pertemuan di antara dua pemimpin,” ucap Prasetyo.
    Pertemuan ini menjadi momen pertama keduanya setelah terakhir kali bertemu dalam upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta pada 17 Agustus 2025.
    Sebelumnya, pada Minggu (20/7/2025) malam, Prabowo juga sempat menemui Jokowi di kediaman pribadinya di Gang Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah.
    Saat itu, Presiden Prabowo datang ke Solo untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
    Sebelum menuju lokasi acara, dia terlebih dahulu bersilaturahmi ke rumah Jokowi.
    Usai acara kongres, Prabowo, Jokowi, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat makan malam bersama di warung Bakmi Jowo Bu Citro 1 Solo.
    Pertemuan informal itu berlangsung sekitar satu jam dan memperlihatkan keakraban antara ketiganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lebih dari Sekadar Jualan Kain, Christina Buka Kelas untuk Generasi Muda Demi Batik Semarang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Oktober 2025

    Lebih dari Sekadar Jualan Kain, Christina Buka Kelas untuk Generasi Muda Demi Batik Semarang Regional 6 Oktober 2025

    Lebih dari Sekadar Jualan Kain, Christina Buka Kelas untuk Generasi Muda Demi Batik Semarang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS. com – 
    Ada banyak cara merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober, tidak hanya dengan mengenakannya.
    Di Semarang, Laksmi Art Batik memilih merayakannya dengan cara yang lebih mendalam: mengenalkan proses membatik kepada generasi muda.
    Meski tak seterkenal Pekalongan, Solo, atau Yogyakarta, Semarang melalui Batik Semarangannya turut mengambil peran penting dalam pelestarian warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2009 ini.
    Bertempat di Kampung Batik Tengah, Kelurahan Rejomulyo, Semarang, Christina, pemilik Laksmi Art Batik, membangun harapan pada secarik kain batik khas Semarang. Kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025), ia menceritakan perjalanannya.
    Lokasinya yang strategis di kawasan keramaian, berdekatan dengan Kota Lama, Pasar Johar, dan Stasiun Tawang, menjadikan Kampung Batik Rejomulyo sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Ibu Kota Jawa Tengah.
    “Kalau tempat saya (berdiri) sejak tahun 2009, tetapi kalau Kampung Batik ini dibangun sejak tahun 2006 lewat inisiasi Dinas Kebudayaan Kota Semarang yang hendak menggelar pelatihan membatik di kampung ini,” ujarnya.
    Upaya para perajin di Kampung Batik Rejomulyo akhirnya membuahkan hasil manis.
    Pada tahun 2024, Batik Aseman Semarangan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan.
    Sertifikat WBTB diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kota Tua Jakarta bersama tiga benda kebudayaan lainnya di Kota Semarang, yakni Macapat Semarangan, Ketoprak Truthug, dan Arak-arakan Sam Poo Tay Djien..
    Bagi Christina, seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik Laksmi Art Batik, pengakuan WBTB Indonesia ini menjadi validasi atas kerja keras warga dalam melestarikan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
    “Usaha kami adalah upaya memberikan nilai ekonomi yang signifikan melalui potensi keuntungan serta menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Selain itu, usaha batik menjadi cara untuk melestarikan warisan budaya dan mendukung ekonomi lokal,” jelasnya.
    Laksmi Art Batik tidak hanya menjual berbagai jenis batik seperti cap, tulis, eco print, jumputan, dan ciprat.
    Lebih dari itu, mereka aktif memberikan pelatihan membatik untuk semua kalangan, mulai dari siswa TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa, komunitas, hingga instansi.
    “Selain hanya berjualan, dengan adanya penjualan, penjual juga turut bersumbangsih dalam warisan budaya batik agar tidak terputus hanya pada generasi sekarang, tetapi tetap berkelanjutan, lestari pada generasi muda dan yang akan datang,” tuturnya.
    Bagi Christina, membangun Laksmi Art Batik bukan hanya soal peluang bisnis, tetapi juga membuka pintu edukasi seluas-luasnya bagi generasi penerus.
    “Dalam pelatihannya, peserta diajarkan berbagai materi pengetahuan soal batik, mulai dari sejarah batik nusantara, nama-nama batik, filosofi, cara pemakaian, jenis, dan proses dalam pengelolaan batik itu sendiri. Banyak deh, Mas,” tambahnya.
    Upaya edukasi ini terbukti berhasil mengubah pandangan anak muda terhadap batik. Ika, salah seorang pengunjung dari kalangan generasi muda, menuturkan alasannya datang ke Laksmi Art Batik setelah merayakan Hari Batik Nasional di kampusnya.
    “Rencananya sih jalan-jalan saja, siapa tahu bisa nambah koleksi pakaian batik saya. Saya yang dulunya menganggap bahwa memakai batik itu (membuat penampilan) jauh lebih tua, ternyata sekarang tidak juga, tergantung motif dan modelnya,” pungkasnya.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Oktober 2025

    Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan Regional 4 Oktober 2025

    Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Jawa Tengah buka suara terkait adanya keluhan warga terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memenuhi standar gizi.
    Keluhan itu disampaikan warga melalui kanal aduan Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
    Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan telur dari tepung dengan porsi minim sebagai lauknya.
    Koordinator SPPI Solo, Priyo Widyastoko mengatakan, pihaknya bersama Wakil Wali Kota Solo telah mendatangi dapur SPPG yang memberikan menu MBG tidak sesuai standar gizi.
    Menurut dia, alasan dapur SPPG itu memberikan keripik tempe karena ada permasalahan bahan baku.
    “Kemarin sebenarnya daging ayam atau apa, ternyata ayamnya kualitasnya jelek. Akhirnya dialihkan kalau tidak salah keripik tempe sama telur,” kata Priyo ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).
    Pihaknya mewanti-wanti kepada dapur SPPG di Solo untuk tetap menjaga kualitas menu MBG.
    Priyo juga meminta dapur SPPG tidak memberikan menu instant.
    “Sudah-sudah saya (wanti-wanti) jangan pakai yang kayak gitu. Kalau mau keripik tempe diolah sendiri. Kalau (menu yang dikeluhkan) itu pabrikan kan,” ungkap dia.
    Lebih lanjut, pihaknya akan terus mengawasi semua dapur SPPG di Solo agar menjaga kualitas menu. Ini juga sebagai antisipasi agar tidak ada kasus keracunan MBG.
    “Pengawasan (dapur). SPPI kan didapur disediakan mess, memang harus stand by di situ sampai memang benar-benar autopilot,” tambahnya.
    Sebelumnya, seorang warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak memenuhi standar gizi melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.48 WIB.
    Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan sebagai lauknya.
    Pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah yang merupakan penyedia MBG Tipes 2 mengakui hal tersebut.
    Kukuh Waskito, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah menjelaskan bahwa kekurangan standar gizi menu MBG terjadi karena keterlambatan suplai daging ayam.
    Menurut Kukuh, SPPG terpaksa mengganti menu dengan bahan yang tersedia untuk mencegah risiko keracunan akibat bakteri salmonella.
    “Hari ini sebenarnya menunya ayam. Tapi karena suplai ada permasalahan, daging fresh yang dikirim begitu sampai di depot sudah bau semua. Jadi kita ganti semuanya,” kata Kukuh saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).
    Ia mengungkapkan, total 300 kilogram daging ayam terpaksa dibuang.
    Permasalahan terjadi karena distributor utama mengalami keterlambatan, sehingga pihaknya mencari alternatif dari UMKM daging ayam.
    Namun, Kukuh menduga proses penyembelihan tidak sesuai standar sehingga daging cepat busuk.
    “Setelah disembelih, pengirimannya tidak pakai pendingin. Jadi sekitar tiga jam ayam sudah bau. Meskipun dimasak tetap bau,” jelasnya.
    “Kita batalkan (menu ayam) lalu akhirnya diganti telur (gorengan krispi porsi minim yang ada di foto). Ya gimana caranya bisa tetap mengirimkan, akhirnya menunya jadi kurang maksimal,” kata dia.
    Keluhan itu disampaikan oleh Johan Wahyu.
    Johan menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tipes 2 dari Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, selaku penyedia MBG, belum menyajikan menu sesuai standar gizi.
    “Mohon ditindaklanjuti untuk SPPG Tipes 2 dan sekolah-sekolah terkait. Katanya ada keterlambatan bahan baku, tapi kan nggak masuk akal,” tulis Johan dalam laporannya di ULAS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Oktober 2025

    Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan Regional 4 Oktober 2025

    Warga Keluhkan Menu MBG Keripik Tempe, SPPI Solo Datangi SPPG Penyedia Makanan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Jawa Tengah buka suara terkait adanya keluhan warga terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memenuhi standar gizi.
    Keluhan itu disampaikan warga melalui kanal aduan Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
    Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan telur dari tepung dengan porsi minim sebagai lauknya.
    Koordinator SPPI Solo, Priyo Widyastoko mengatakan, pihaknya bersama Wakil Wali Kota Solo telah mendatangi dapur SPPG yang memberikan menu MBG tidak sesuai standar gizi.
    Menurut dia, alasan dapur SPPG itu memberikan keripik tempe karena ada permasalahan bahan baku.
    “Kemarin sebenarnya daging ayam atau apa, ternyata ayamnya kualitasnya jelek. Akhirnya dialihkan kalau tidak salah keripik tempe sama telur,” kata Priyo ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).
    Pihaknya mewanti-wanti kepada dapur SPPG di Solo untuk tetap menjaga kualitas menu MBG.
    Priyo juga meminta dapur SPPG tidak memberikan menu instant.
    “Sudah-sudah saya (wanti-wanti) jangan pakai yang kayak gitu. Kalau mau keripik tempe diolah sendiri. Kalau (menu yang dikeluhkan) itu pabrikan kan,” ungkap dia.
    Lebih lanjut, pihaknya akan terus mengawasi semua dapur SPPG di Solo agar menjaga kualitas menu. Ini juga sebagai antisipasi agar tidak ada kasus keracunan MBG.
    “Pengawasan (dapur). SPPI kan didapur disediakan mess, memang harus stand by di situ sampai memang benar-benar autopilot,” tambahnya.
    Sebelumnya, seorang warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai tidak memenuhi standar gizi melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.48 WIB.
    Laporan tersebut disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan sebagai lauknya.
    Pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah yang merupakan penyedia MBG Tipes 2 mengakui hal tersebut.
    Kukuh Waskito, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah menjelaskan bahwa kekurangan standar gizi menu MBG terjadi karena keterlambatan suplai daging ayam.
    Menurut Kukuh, SPPG terpaksa mengganti menu dengan bahan yang tersedia untuk mencegah risiko keracunan akibat bakteri salmonella.
    “Hari ini sebenarnya menunya ayam. Tapi karena suplai ada permasalahan, daging fresh yang dikirim begitu sampai di depot sudah bau semua. Jadi kita ganti semuanya,” kata Kukuh saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).
    Ia mengungkapkan, total 300 kilogram daging ayam terpaksa dibuang.
    Permasalahan terjadi karena distributor utama mengalami keterlambatan, sehingga pihaknya mencari alternatif dari UMKM daging ayam.
    Namun, Kukuh menduga proses penyembelihan tidak sesuai standar sehingga daging cepat busuk.
    “Setelah disembelih, pengirimannya tidak pakai pendingin. Jadi sekitar tiga jam ayam sudah bau. Meskipun dimasak tetap bau,” jelasnya.
    “Kita batalkan (menu ayam) lalu akhirnya diganti telur (gorengan krispi porsi minim yang ada di foto). Ya gimana caranya bisa tetap mengirimkan, akhirnya menunya jadi kurang maksimal,” kata dia.
    Keluhan itu disampaikan oleh Johan Wahyu.
    Johan menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tipes 2 dari Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, selaku penyedia MBG, belum menyajikan menu sesuai standar gizi.
    “Mohon ditindaklanjuti untuk SPPG Tipes 2 dan sekolah-sekolah terkait. Katanya ada keterlambatan bahan baku, tapi kan nggak masuk akal,” tulis Johan dalam laporannya di ULAS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Xiaomi 15T & 15T Pro Resmi Dijual di Indonesia, Antusiasme Fans Membludak

    Xiaomi 15T & 15T Pro Resmi Dijual di Indonesia, Antusiasme Fans Membludak

    Jakarta

    Xiaomi Indonesia menggelar acara penjualan perdana untuk smartphone flagship terbarunya, Xiaomi 15T Series pada Sabtu (4/10/2025). Smartphone yang hadir dalam dua varian, Xiaomi 15T Pro dan Xiaomi 15T, mendapat sambutan luar biasa dari para pembeli dan Xiaomi Fans di Tanah Air.

    Antusiasme tinggi terlihat jelas dari panjangnya antrean di 14 kota besar Indonesia seperti Jakarta, Palembang, Makassar, Semarang, Bandung, Solo, Manado, Medan, Bekasi, Lampung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Tangerang.

    Sejak pagi hari, Xiaomi Store sudah dipadati calon pembeli meski registrasi baru dibuka pukul 08.00 dan antrean toko dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Banyak konsumen rela menunggu demi menjadi yang pertama memiliki Xiaomi 15T Series.

    Selain kesempatan membeli smartphone dengan kemampuan mobile photography kelas atas, pengunjung juga disuguhkan berbagai kegiatan interaktif seperti Camera Hands On Challenge, photospot, games & quiz, hingga Lucky Tap Challenge yang memeriahkan suasana. Mereka dapat langsung menjajal kecanggihan fitur fotografi dan performa unggul Xiaomi 15T Series sebelum memutuskan membeli.

    Pembeli pertama Xiaomi 15T Foto: Xiaomi Indonesia

    Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat terkesan dan berterima kasih atas respons yang luar biasa positif dari para Xiaomi Fans di Indonesia. Antusiasme ini adalah bukti bahwa inovasi dan teknologi yang kami hadirkan melalui Xiaomi 15T Series benar-benar dinantikan.”

    Momen semakin spesial saat aktor sekaligus Xiaomi Creator Dion Wiyoko hadir langsung di Mall Kota Kasablanka untuk menyapa pembeli pertama dan memberikan sentuhan personal pada acara tersebut.

    Penawaran Eksklusif Pembelian Perdana

    Selama periode 4-10 Oktober 2025, pembelian Xiaomi 15T Series mendapatkan hadiah langsung. Pembeli Xiaomi 15T memperoleh Xiaomi Smart Band 10, sedangkan pembeli Xiaomi 15T Pro berhak memilih Xiaomi Band 10 atau Xiaomi 50W Wireless Charging Stand Pro.

    Ada pula program bundling eSIM XL prabayar dengan paket data 60 GB selama 12 bulan, dan potongan harga Rp500.000 untuk pembelian Xiaomi 15T varian 12/256 GB eksklusif di Tokopedia dan TikTok Shop. Seratus pembeli pertama di 14 Xiaomi Store terpilih juga berkesempatan membawa pulang Xiaomi Smart Air Purifier 4 Compact.

    Dion Wiyoko (kiri) dan Country Director Xiaomi Indonesia Wentao Zhao (kanan) dan Foto: Xiaomi IndonesiaHarga Xiaomi 15T Series di Indonesia

    Berikut harga Xiaomi 15T dan 15T Pro di Tanah Air:

    ModelKanal PenjualanHarga NormalXiaomi 15T 12/256 GBEksklusif online di Mi.com, Tokopedia, TikTok Shop by TokopediaRp6.499.000Xiaomi 15T 12/512 GBOffline: Xiaomi Store, Blibli Store, Erafone, Digiplus
    Online: Mi.com, Tokopedia, Shopee, TikTok Shop by Tokopedia, BlibliRp7.499.000Xiaomi 15T Pro 12/512 GBOffline: Xiaomi Store, Blibli Store, Erafone, Digiplus
    Online: Mi.com, Tokopedia, Shopee, TikTok Shop by Tokopedia, BlibliRp9.999.000Xiaomi 15T Pro 12GB/1TBEksklusif offline : Xiaomi Stores & ErafoneRp10.999.000

    (afr/afr)

  • Menkomdigi Meutya Hafid: Tantangan Pers di Era Digitalisasi Tidak Mudah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Oktober 2025

    Menkomdigi Meutya Hafid: Tantangan Pers di Era Digitalisasi Tidak Mudah Regional 4 Oktober 2025

    Menkomdigi Meutya Hafid: Tantangan Pers di Era Digitalisasi Tidak Mudah
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Viada Hafid, berharap pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030 melahirkan terobosan dan inovasi dalam menghadapi tantangan pers di era digitalisasi.
    Pernyataan itu disampaikan Meutya saat menghadiri pengukuhan pengurus PWI Pusat periode 2025-2030 di Monumen Pers Nasional di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/10/2025).
    “Mudah-mudahan ke depan ini bisa menjadi PWI yang makin tidak hanya bersatu, tapi juga transformatif dan membuat langkah-langkah baru. Karena memang tantangan pers di era digitalisasi juga tidak mudah, seperti yang kita harapkan banyak lahir inovasi-inovasi dari PWI yang baru saja dikukuhkan,” kata Meutya.
    Meutya menceritakan, Monumen Pers Nasional adalah simbol perjalanan panjang bangsa Indonesia.
    Di tempat bersejarah ini, katanya, PWI dilahirkan.
    “Ini kan bersejarah sekali. Makanya kita pilih Kota Solo dan Monumen Pers karena dulunya memang dilahirkan di sini PWI dan kembali ke sini,” ungkap dia.
    “Dari sini lahir peristiwa bersejarah denyut kebangsaan yang membuat PWI sejak dilahirkan di tempat ini menjadi bagian dari garda terdepan menjaga memori kolektif bangsa sekaligus mengawal demokrasi,” sambung Meutya.
    Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengatakan alasan Monumen Pers menjadi tempat pengukuhan pengurus PWI Pusat merupakan hasil diskusi dengan Menkomdigi.
    “Permintaan pengukuhan pengurus PWI ini di Kota Surakarta dan tepatnya di Monumen Pers ini adalah permintaan dari Ibu Meutya Hafid,” katanya.
    Akhmad menambahkan, Monumen Pers memiliki spirit persatuan dan perjuangan untuk mengakhiri dualisme.
    “Kami sadar bahwa sebelum kongres, persatuan PWI terbelah. PWI terbelah dan semuanya berada dalam titik nadir tentang eksistensi organisasi,” katanya.
    Menurut dia, dualisme membuat PWI mengalami stagnasi kegiatan selama hampir dua tahun.
    “Hampir semua PWI di seluruh Indonesia dan kabupaten/kota menjadi lumpuh,” ungkap dia.
    “Oleh karena itu, kami berharap dengan semangat spirit perjuangan kita semua, kita mengembalikan marwah PWI dan masyarakat pers Indonesia,” sambung Akhmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putaran Final Trial Game Dirt 2025, Duel Pamungkas Rider Digelar di Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Oktober 2025

    Putaran Final Trial Game Dirt 2025, Duel Pamungkas Rider Digelar di Bandung Bandung 4 Oktober 2025

    Putaran Final Trial Game Dirt 2025, Duel Pamungkas Rider Digelar di Bandung
    Editor
    KOMPAS.com
    – Perebutan gelar juara umum Trial Game Dirt (TGD) 2025 akan mencapai puncaknya pada putaran final alias seri kelima yang akan digelar Sirkuit Lapangan Tritan Point, Bandung, Jawa Barat, pada 10–11 Oktober mendatang.
    Kota Bandung menjadi lokasi final
    battle
    yang diprediksi terjadi antara dua rider elite nasional, M Zidane dan Asep Lukman, yang tengah mendominasi klasemen kelas utama FFA Open dan Campuran Open musim ini.
    Sementara itu, Ananda Rigi dan Lantian Juan juga siap memberikan kejutan jika dua rider teratas itu gagal menampilkan performa puncak.
    Akhir September kemarin, Lantian Juan sudah lebih dulu bikin kejutan dengan merangsek sebagai juara umum putaran keempat TGD di Solo. Sang juara bertahan tahun lalu itu memaksa M Zidane dan Asep Lukman gigit jari dan harus mengulang usaha merebut juara umum pada putaran terakhir di Bandung ini. 
    Agnes C. Wuisan dari 76 Rider selaku penyelenggara merasakan antusiasme yang besar sepekan jelang putaran terakhir digelar.
    Ketatnya persaingan gelar juara umum akan tersaji di hadapan penggemar dan komunitas
    motocross
    &
    grasstrack
    asal Kota Kembang. Terlebih Bandung sudah cukup lama absen jadi tuan rumah di kalender Trial Game Dirt.
    “Putaran final Trial Game Dirt di Bandung akan jadi momen spesial sepanjang kejuaraan musim ini. Penentuan siapa rider yang berhak meraih predikat juara umum bakal terjadi di Bandung,” kata Agnes dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (3/10/2025).
    “Atmosfernya pasti akan luar biasa dan akan menjadi tontonan menarik buat masyarakat dan penggemar
    extreme sports
    di Bandung dan sekitarnya,” ungkap Agnes.
    Dia juga menyebut, gelaran pamungkas musim ini akan jadi pelepas dahaga komunitas penggemar
    motocross
    dan
    grasstrack
    di Tanah Pasundan. Apalagi sudah 11 tahun berlalu sejak terakhir kali ajang ini menyambangi Jawa Barat pada 2014, tepatnya di Sirkuit Baleendah, Kabupaten Bandung.
    “Semoga bisa diikuti oleh lebih banyak rider-rider dari Jawa Barat dan makin menghidupkan prestasi motocross dan grasstrack di sini,” imbuhnya.
    Sementara itu, Mariachi Gunawan dari Genta Auto & Sport selaku promotor, mengatakan kembalinya gelaran ini ke Bandung sebagai putaran final merupakan keputusan tepat.
    Ia menyebut, selain jadi tontonan menarik, ajang ini membuka kesempatan besar buat rider-rider lokal berpartisipasi dan unjuk performa di lintasan.
    “Dari sisi partisipasi peserta, sebenarnya sangat baik. Cukup banyak pebalap-pebalap baru yang ikut dan mau merasakan ekstrimnya atmosfer Trial Game Dirt,” ujar Mariachi. 
    Sirkuit Lapangan Tritan Point di Jalan Raya Cipadung, menawarkan tantangan berbeda. Layout lintasan akan diubah dan tidak sama dengan seri sebelumnya, membuat para pembalap harus cepat beradaptasi.
    Soal rintangan alias
    obstacle
    , Mariachi menambahkan, seri kelima ini tetap akan menghadirkan beragam
    obstacle
    ikonik dari Trial Game Dirt. Mulai dari
    double car jump
    ,
    giant table top
    , titian kobra, jumpingan patah, hingga
    bigfoot jump

    “Sirkuit Tritan Point merupakan arena baru bagi para peserta. Sirkuit ini berkarakter tanah beralas rumput dan cenderung tidak keras. Kemudian lintasanya tidak terlalu lebar, akan tetapi lebih panjang. Jadi akan ada beberapa tikungan tajam yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pebalap,” beber Mariachi. 
    Trial Game Dirt 2025 di Bandung menggelar balapan di empat kelas, dengan dua kelas utama yang jadi incaran
    rider-rider
    elite nasional serta titel kombinasi juara umum musim, yaitu FFA Open dan Campuran Open, serta dua kelas pendukung yaitu Campuran Non Seeded dan FFA Master.
    Sepekan jelang balapan, sorotan tertuju pada dua nama penguasa klasemen, M. Zidane dan Asep Lukman.
    Tanpa menepikan rider lainnya, Zidane memang paling punya potensi mengamankan juara umum musim 2025 di samping Asep Lukman yang juga punya kans serupa.
    Di kelas utama FFA Open misalnya, Zidane masih unggul di puncak dengan mengantongi 95 poin, ditempel ketat oleh Asep Lukman bermodal 85 poin di urutan kedua.
    Begitu juga di kelas Campuran Open yang tak kalah gengsinya. M. Zidane masih di atas angin dan jadi unggulan lantaran mengoleksi total 93 poin.
    Lagi-lagi pebalap asal Blitar ini unggul dengan selisih 19 poin dari Asep Lukman di peringkat kedua. Meski begitu, Asep Lukman tetap punya peluang besar merebut mahkota juara umum jika melihat performa Zidane yang sedikit mengendur sejak dua seri terakhir.
    Asa merebut juara umum TGD tak pernah padam di benak rider asal Boyolali Asep Lukman.
    Meski bukan unggulan utama, dia masih punya keyakinan untuk mengungguli atau setidaknya mengimbangi juniornya yang sedang puncaki klasemen FFA Open dan Campuran Open, M. Zidane.
    Kroser veteran yang pernah dua kali raih Juara Umum TGD pada 2019 dan 2022 ini jadikan ketenangan dan pengalamannya sebagai modal utama.
    “Soal persiapan, saya lebih banyak fokus mempersiapkan motor dan hal-hal teknis. Karena di seri sebelumnya Solo, saya banyak kendala di motor meskipun sudah coba antisipasi. Jadi, saya mau fokus pada diri sendiri dan tim ketimbang memikirkan bagaimana lawan,” kata pemilik nama lengkap Asep Lukman Efendi ini.
    Ia pun meyakini, jika masalah teknis seperti insiden rantai putus yang sempat dialaminya saat seri Solo tidak terulang kembali, peluangnya meraih juara di atas M. Zidane bisa terwujud.
    Jarak 10 poin dari Asep Lukman di kelas FFA Open secara matematis masih bisa disalip meski butuh usaha ekstra keras dan sedikit keberuntungan. 
    “Memang benar, harus diakui sangat berat persaingannya di TGD tahun ini, terutama melawan Zidane yang lagi di puncak. Saya harus betul-betul performa maksimal kalau mau raih juara. Semoga itu bisa terwujud nanti di Bandung,” kata Asep Lukman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.