kab/kota: Solo

  • Ini Alur Kedatangan Jemaah Haji Fast Track dan Non-Fast Track

    Ini Alur Kedatangan Jemaah Haji Fast Track dan Non-Fast Track

    Madinah (beritajatim.com) – Saat kedatangan di Bandar Udara di Arab Saudi, antara jemaah haji yang berangkat melalui jalur fast track dengan jemaah haji via jalur non-fast track menjalani proses tak sama.

    Abdillah, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara di Madinah, mengatakan, ada dua alur kedatangan jemaah, yakni melalui jalur fast track dan non-fast track. “Itu mesti diperhatikan dan dipahami jemaah haji,” kata Abdillah sebagaimana dilansir Kemenag.go.id beberapa hari lalu.

    Jalur fast track khusus digunakan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo di Surakarta (Solo). Sedang alur non-fast track untuk jemaah haji dari bandara di Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Kertajati Jabar, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.

    Berikut alur kedatangan jemaah haji saat tiba di bandara:

    A. Jalur Fast Track

    1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
    2. Barang bawaan jemaah akan diperiksa dengan x-ray
    3. Setelah melewati x-ray, barang-barang dibawa kembali oleh jemaah
    4. Saat menaiki bus, petugas dari Arab Saudi akan meminta paspor jemaah untuk dikumpulkan (jemaah harus membawa paspornya masing-masing dan menyerahkan ke petugas)
    5. Jemaah diantar menuju hotel

    B. Jalur Non-Fast Track

    1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
    2. Pastikan tas paspor dan paspor dipegang masing-masing jemaah (jangan sampai tertinggal di pesawat)
    3. Jemaah haji akan melewati jalur imigrasi dan pemeriksaan paspor satu per satu
    4. Setelah pemeriksaan paspor, jemaah akan melalui pemeriksaan x-ray untuk barang bawaan
    5. Jemaah akan diarahkan menuju paviliun atau tempat berkumpul sementara sebelum menaiki bus
    6. Paspor akan dikumpulkan petugas dari Arab Saudi
    7. Jemaah naik bus dan berangkat menuju hotel.

    [air]

  • Wanita Karanganyar Nyebur Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Hanyut 2 Km, Masih Hidup

    Wanita Karanganyar Nyebur Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Hanyut 2 Km, Masih Hidup

    Ngawi (beritajatim.com) – Tim SAR Langgeng Prima Jaya (Elpeje) Ngawi menyelamatkan seorang wanita yang diduga menceburkan diri ke Bengawan Solo pada Jumat (10/5/2024). Wanita itu berinisial PI (45) warga Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. 

    Widodo, Wakil Ketua SAR Elpeje Ngawi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan jika ada seseorang yang nyebur ke Bengawan Solo. Warga pun melihat ada seseorang yang memang hanyut dan berpegangan pada batang bambu di sungai yang bermuara di Gresik Jawa Timur itu. 

    ‘’Kemudian, korban ini tersangkut di akar pohon trembesi di pinggir Bengawan Solo masuk kawasan Kedung Manten, Dusun Trangil Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Korban dalam kondisi hidup dan langsung kami evakuasi menggunakan perahu dayung bersama warga sekitar,’’ kata Widodo, Jumat (10/5/2024)

    Tidak ada kendala dalam upaya evakuasi. PI kemudian dibawa ke RSUD Mantingan Ngawi untuk mendapatkan perawatan medis.

    ‘’Beruntung saat kejadian, arus Bengawan Solo ini landai ya. Artinya tidak terlalu deras. Korban masih bisa selamat dan langsung kami bawa ke RSUD Mantingan untuk mendapatkan perawatan medis. Kami menduga korban ini depresi,’’ katanya. 

    Saat ini, PI masih berada di RSUD Mantingan untuk menjalani perawatan sembari menunggu pihak keluarga untuk datang menjemputnya. [fiq/ted]

     

  •  Wanita Ngawi Cabut Gigi Diduga Infeksi Hingga Meninggal, Ini Respon Dinkes

     Wanita Ngawi Cabut Gigi Diduga Infeksi Hingga Meninggal, Ini Respon Dinkes

    Ngawi (beritajatim.com) – Nira Pranita Asih (31) wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widoadren Ngawi diduga mengalami infeksi usai mencabut gigi bungsu di sebuah klinik di Desa Walikukun Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Nira meninggal dunia pada 27 April 2024 lalu. 

    Kabar meninggalnya Nira pun diunggah oleh sang suami Davin Ahmad Sofyan di media sosial. Dia merasa dirugikan oleh klinik gigi di Walikukun yang merekomendasikan pencabutan hingga melakukan tindakan pencabutan gigi bungsu sang istri pada 28 Desember 2024. 

    Apa yang dialami Davin dan sang istri pun viral di media sosial. Pun, Kepala Dinas Kesehatan Ngawi dr Yudono pun mengetahui adanya peristiwa itu. Yudono mengaku sudah memanggil pihak terkait untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. 

    “Secara kronologi butuh beberapa informasi. Memang betul, pasien tersebut ditangani oleh inisial Dokter Gigi SW. Tapi itu masih belum lengkap karena belum menyampaikan secara detail pada kami,” ujar dr Yudono, Kamis (9/5/2024)

    Dirinya menambahkan, bukan hanya Dokter Gigi SW yang memeriksa Nira. Mengingat, ibu satu anak itu beberapa kali pindah dari satu rumah sakit, ke rumah sakit lain.

    “Karena berikutnya ada beberapa dokter yang menangani juga, dokter umum, termasuk di Rumah Sakit Dr Oen, disana dirawat sekian lama. Maka dari itu kami harus mendapatkan informasi yang lengkap. Kami juga memanggil dokter gigi dari organisasi profesi PDGI Kabupaten Ngawi, demi mendapat keterangan yang tidak sepotong potong,” imbuhnya.

    Yudono membenarkan, jika status Dokter Gigi SW adalah dokter yang berdinas di RSUD Mantingan Ngawi. Menurutnya, yang bersangkutan juga membuka klinik untuk praktik mandiri.

    Mengenai klinik tempat praktik Dokter Gigi SW, Yudono menyebut sudah lama beroperasi dan tidak ada kendala secara administrasi.

    “Akan kami gali informasi dari dokter dokter lain yang ikut menangani, harus kami kumpulkan secara detail karena ada hal seperti ini, masyarakat jadi takut pergi ke dokter gigi. Sebetulnya informasi seperti ini dikomunikasikan dengan baik,Supaya masyarakat luas tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa dicabut gigi bungsu bisa meninggal dan akhirnya tidak terselesaikan,” pungkasnya.  

    Sebelumnya, Diduga berawal mencabut gigi bungsu, wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami infeksi leher hingga meninggal dunia pada 27 April 2024. 

    Dia adalah Nira Pranita Asih (31) ibu satu anak. Sang suami, yakni Davin Ahmad Sofyan (28) hanya bisa pasrah. Dia sudah menghabiskan total Rp500 juta untuk biaya istrinya berobat. Namun, sang istri justru meninggal dunia meninggalkan seorang putra yang masih berusia tiga tahun. 

    Davin pun menceritakan bagaimana sang istri berakhir meninggal dunia padahal sudah berobat di lima fasilitas kesehatan karena mengalami pembengkakan mulut pasca mencabut gigi bungsu. 

    “Berawal saat istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember 2023 silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun. Diarahkan untuk foto rontgen di RS Sarila Husada Sragen,” ujar Davin.

    “Dari foto rontgen, gigi bungsu istri saya ini  miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu. Kami ikuti rekomendasinya. Setelah dicabut dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari 2024,” tambahnya. 

    Usai mencabut gigi bungsu, tak ada gejala terlihat. Namun, Seiring berjalannya waktu, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang 30 Desember 2024. Davin langsung mengajaknya konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. 

    “Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember 2023. Udah dirawat tapi gak ada perkembangan. Kami akhirnya pindah ke RS JIH Solo. Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin

    Menurutnya, obat dari Rumah Sakit JIH menunjukkan perkembangan positif. Pada 1 Januari 2024, kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi. Namun, ternyata bukan sepenuhnya baik. 

    “Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi. Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernapasan,” bebernya.

    Nira pun memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024. Namun kondisi istrinya semakin parah. Infeksi leher sudah akut. Leher Nira pun dibedah untuk menghilangkan nanah imbas infeksi saluran di paru-paru. 

    Dia terpaksa menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, masih sesak nafas bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

    “Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU 2 minggu melepas ventilator. Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau Trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” paparnya.

    Beberapa hari kemudian dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan,kasur medis,dan oksigen.

    “Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkapnya.

    Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen Solo.

    “Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.

    Karena kejadian itu, Davin merasa dirugikan. Dia tengah bersiap untuk membawa persoalan itu ke meja hijau. Dia merasa rugi waktu, rugi tenaga, rugi materiil, dan yang paling parah adalah istrinya berakhir meninggal dunia. 

    “Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • Ini Kronologi Wanita Ngawi yang Meninggal dengan Dugaan Infeksi Usai Cabut Gigi

    Ini Kronologi Wanita Ngawi yang Meninggal dengan Dugaan Infeksi Usai Cabut Gigi

    Ngawi (beritajatim.com) – Diduga berawal mencabut gigi bungsu, wanita asal Desa Gendingan Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami infeksi leher hingga meninggal dunia pada 27 April 2024. 

    Dia adalah Nira Pranita Asih (31) ibu satu anak. Sang suami, yakni Davin Ahmad Sofyan (28) hanya bisa pasrah. Dia sudah menghabiskan total Rp500 juta untuk biaya istrinya berobat. Namun, sang istri justru meninggal dunia meninggalkan seorang putra yang masih berusia tiga tahun. 

    Davin pun menceritakan bagaimana sang istri berakhir meninggal dunia padahal sudah berobat di 5 fasilitas kesehatan karena mengalami pembengkakan mulut pasca mencabut gigi bungsu. 

    “Berawal saat istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember 2023 silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun. Diarahkan untuk foto rontgen di RS Sarila Husada Sragen,” ujar Davin.

    “Dari foto rontgen, gigi bungsu istri saya ini  miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu. Kami ikuti rekomendasinya. Setelah dicabut dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari 2024,” tambahnya. 

    Usai mencabut gigi bungsu, tak ada gejala terlihat. Namun, Seiring berjalannya waktu, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang 30 Desember 2024. Davin langsung mengajaknya konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. 

    “Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember 2023. Udah dirawat tapi gak ada perkembangan. Kami akhirnya pindah ke RS JIH Solo. Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin

    Menurutnya, obat dari Rumah Sakit JIH menunjukkan perkembangan positif. Pada 1 Januari 2024, kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi. Namun, ternyata bukan sepenuhnya baik. 

    “Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi. Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernapasan,” bebernya.

    Nira pun memakai alat bantu pernafasan tanggal 4 Januari 2024. Namun kondisi istrinya semakin parah. Infeksi leher sudah akut. Leher Nira pun dibedah untuk menghilangkan nanah imbas infeksi saluran di paru-paru. 

    Dia terpaksa menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, masih sesak nafas bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

    “Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU 2 minggu melepas ventilator. Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau Trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” paparnya.

    Beberapa hari kemudian dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan,kasur medis,dan oksigen.

    “Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkapnya.

    Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke Rumah Sakit Dr Oen Solo.

    “Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.

    Karena kejadian itu, Davin merasa dirugikan. Dia tengah bersiap untuk membawa persoalan itu ke meja hijau. Dia merasa rugi waktu, rugi tenaga, rugi materiil, dan yang paling parah adalah istrinya berakhir meninggal dunia. 

    “Karena selama saya cari, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi,” pungkasnya.

    Terpisah, Kadinkes Ngawi Yudhono akan memanggil yang bersangkutan, untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.

    “Pihak pihak terkait akan kami minta keterangan mengenai permasalahan tersebut. Akan kami investigasi,”tandasnya. [fiq/aje]

  • Awas! Jangan Tertipu dengan Visa non-Haji

    Awas! Jangan Tertipu dengan Visa non-Haji

    Jakarta (beritajatim.com) – Otoritas Kementerian Agama (Kemenag) RI mengingatkan semua warga agar bersikap hati-hati terkait tawaran berangkat haji dengan visa non-haji. Sebab, dikhawatirkan menimbulkan persoalan di kemudian hari.

    Tahap pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1445 H/2024 M sudah ditutup pada April 2024. Kuota haji Indonesia sudah terpenuhi.

    Jemaah diimbau tidak tertipu beragam tawaran berangkat dengan beragam visa non-haji. Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie.

    Anna menambahkan, pesan ini penting disampaikan ke publik, karena akhir-akhir ini banyak tawaran berangkat haji dengan selain visa haji, baik mengatasnamakan visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah, hingga multiple.

    “Jemaah jangan tergiur hingga tertipu tawaran berangkat dengan visa non-haji,” kata Anna di Jakarta, Ahad (5/5/2024) mengutip Kemenag.go.id.

    Anna menjelaskan, visa kuota haji Indonesia terbagi dua: Haji reguler yang diselenggarakan pemerintah dan haji khusus yang diselenggarakan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Kuota haji Indonesia sebanyak 221 ribu jemaah. I

    ndonesia juga mendapat 20 ribu tambahan kuota. Total kuota haji Indonesia pada operasional 1445 H/2024 M adalah 241 ribu jemaah, terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.

    Bagi warga Indonesia yang mendapatkan undangan visa haji mujamalah dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, UU PIHU mengatur bahwa keberangkatannya wajib melalui PIHK. Dan, PIHK yang memberangkatkan warga negara Indonesia berhaji dengan visa haji mujamalah dari Kerajaan Arab Saudi wajib melapor kepada menteri agama. “Tahun ini Pemerintah Saudi makin memperketat aturan visa haji,” katanya.

    Tahap pelunasan biaha haji juga sudah ditutup. Kini tengah dilakukan proses penerbitan visa jemaah. Sampai akhir pekan lalu, lebih dari 195 ribu visa jemaah haji reguler telah terbit. Untuk jemaah haji khusus sudah memasuki tahap penerbitan visa jemaah. Jemaah haji reguler mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Sementara jemaah haji khusus akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 23 Mei 2024.

    Embarkasi Surabaya Berangkatkan Lima Kloter

    Sementara itu, keberangkatan awal jemaah haji Indonesia tahun ini dilakukan pada 12 Mei 2024. Ada 14 embarkasi yang memberangkatkan jemaah haji Indonesia.

    “Pada hari pertama, ada 22 kloter yang akan terbang ke Arab Saudi, yaitu sebanyak dua kloter dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede, tiga kloter dari Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS), lima kloter dari embarkasi Solo, lima kloter dari Embarkasi Surabaya, serta masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang,” kata Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab di Jakarta, Ahad.

    Menjelang keberangkatan perdana jemaah haji ini, Saiful mengingatkan para calon haji untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, cukup istirahat serta tidak terlalu banyak beraktivitas. “Proses pembagian kloter (kelompok terbang) dan penyusunan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah sudah selesai,” tambah Saiful. [air]

  • Bandara Djuanda Sidoarjo Layani Fasilitas Fastrack Bagi Jamaah Haji 2024, Ini Penjelasannya!

    Bandara Djuanda Sidoarjo Layani Fasilitas Fastrack Bagi Jamaah Haji 2024, Ini Penjelasannya!

    SURABAYA (beritajatim.com)- Bandara Djuanda Surabaya akan melayani fastrack bagi jamaah haji Indonesia. Tak hanya Bandara Djuanda saja namun ada 2 bandara lain yang ditunjuk memberikan layanan fastrack bagi jamaah haji asal Indonesia. Dua bandara lain yakni Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Soekarno Hatta Tangerang.

    Melansir dari situs resmi Kemenag RI, Senin (6/5/2024) layanan fastrack adalah fasilitas yang diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berupa layanan cepat keimigrasian melalui suatu embarkasi agar memudahkan para jemaah saat tiba di negara setempat.

    Arab Saudi menyediakan tiga layanan fasttrack dalam Mecca Route Haji 1445 H/2024 M, yakni Bandara Djuanda Surabaya, Adi Soemarmo Solo, dan Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

    Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kementerian Agama, Saiful Mujab menuturkan tahun ini, embarkasi Surabaya untuk kali pertama mengunakan layanan fast track. Menurut Saiful, layanan ini adalah sebuah penghargaan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia.

    “Hanya Indonesia yang memiliki tiga layanan fast track di dunia dalam penyelengaraan ibadah haji,” ucapnya.

    Dengan fast track, lanjut Saiful, jemaah saat turun di Madinah atau Jeddah bisa langsung menuju pemondokan. Ini tentu memberi kemudahan dan kenyamanan kepada jemaah haji Indonesia.

    Keberangkatan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dijadwalkan dari 12 – 23 Mei 2024. Untuk gelombang kedua, pemberangkatan jemaah akan berlangsung dari 24 Mei – 10 Juni 2024.

    “Pada 12 Mei nanti ada 22 kloter yang akan menuju tanah suci, termasuk dari Embarkasi Surabaya. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemprov Jatim yang ikut berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” jelasnya..

    Pada penyelengaraan ibadah haji 1445 H/2024 M, Indonesia akan memberangkatkan 241.000 jemaah. Mereka terbagi dalam 554 kelompok terbang (kloter). Sebanyak 294 kloter terbang dengan Garuda Indonesia, 260 kloter dengan Saudia Airlines.

    “Jemaah haji melalui Embarkasi Surabaya tahun ini sebanyak 106 kelompok terbang. Artinya kloter melalui Embarkasi Surabaya menjadi yang terbanyak dari total 554 kelompok terbang tahun ini,” ujar Saiful Mujab.

    “Semoga penjadwalan slot tidak ada masalah sehingga penyelengaraan haji melalui embarkasi Surabaya berjalan dengan baik,” tutupnya. [aje]

  • Karyawan Alfamart Lamongan Tewas Tenggelam Saat Berhenti di Jembatan, Berikut Kronologinya!

    Karyawan Alfamart Lamongan Tewas Tenggelam Saat Berhenti di Jembatan, Berikut Kronologinya!

    Lamongan (beritajatim.com) – Seorang karyawan Alfamart, MSF (21) asal Desa Jejel, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,tiba tiba berhenti di jembatan kemudian terjatuh dari kendaraannya. Nasib naas menimpa saat terjatuh lantas dirinya tercebur ke sungai Bengawan Solo. Pria ini sempat berenang sebelum kelelahan dan akhirnya tewas tenggelam.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi pada sekitar pukul 14.15 WIB, Kamis (4/5/2024) kemarin, di kawasan Jembatan Laren – Maduran, Kabupaten Lamongan. Kini, sehari kemudian jasad korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh pihak kepolisian bersama BPBD Lamongan.

    “Keterangan dari manager Alfamart Desa Parengan Kecamatan Maduran, tempat korban bekerja, diketahui bahwa korban sebelumnya mengeluh sakit dan telah meminta ijin untuk tidak masuk kerja,” ujar Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya, Minggu (5/5/2024).

    Mengenai kronologinya, Andi menjelaskan bahwa sekira pukul 14.30 WIB, Sabtu (4/5/2024) korban menaiki sepeda motor PCX warna putih bernopol S 2582 JBQ miliknya dari arah utara ke selatan melewati Jembatan Laren – Maduran.

    Saat itu, korban tampak merasa kurang enak badan dan berhenti menepi di jembatan setempat. Tiba-tiba saja korban oleng linglung ke arah kiri dan terjatuh dari sepeda motornya.

    Seketika itu pun korban langsung tercebur ke Sungai Bengawan Solo. Hal ini seperti keterangan yang dihimpun dari 2 saksi, yakni Shofil Qulla (19), sales asal Desa Kalikajarwetan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo dan Mahmud (55 tahun), tukang asal Desa Laren, Lamongan.

    Saksi Shofil yang kebetulan berada di belakang korban dan sama-sama mengendarai sepeda motor menyatakan bahwa korban sempat berenang menuju ke tepi, sayangnya korban sudah kelelahan hingga kemudian tenggelam.

    Saksi dan warga sekitar yang mengetahui kejadian ini segera melaporkannya ke polisi. Atas laporan itu, Sar Polres dan BPBD Lamongan bergegas menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian.

    “Setibanya para petugas di lokasi segera melakukan pencarian dan penyisiran untuk menemukan posisi korban. Namun sampai pukul 17.00 WIB, proses pencarian belum menemukan hasil. Pencarian lalu dilanjutkan kembali hingga malam,” papar Andi.

    Ditambahkan oleh Andi, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan 1 unit perahu karet dari BPBD Lamongan dan 1 unit perahu karet dari Polres Lamongan. Tak hanya itu, Kapolsek bersama Kades Laren bahkan sempat meminta bantuan kepada warga sekitar menggunakan alat tangkap ikan.

    “Sekira pukul 21.20 WIB korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” bebernya.

    Lebih lanjut, Andi menegaskan bahwa korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan bersedia membuat surat pernyataan bermaterai. “Pihak keluarga tidak menuntut pihak manapun serta tidak dilakukan autopsi,” tandasnya.[riq/aje]

  • Truk Box Terguling di Ngawi, Masjid dan ATM Jadi Korban

    Truk Box Terguling di Ngawi, Masjid dan ATM Jadi Korban

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah truk bok menabrak ATM hingga terguling di Jalan Raya Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (2/5/2024i) pukul 02.30 WIB dini hari. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh sopir dan kenek truk yang mengantuk.

    Detik-detik truk melaju oleng ke kanan hingga menabrak ATM terekam CCTV milik masjid setempat. Dalam rekaman CCTV terlihat truk bok berwarna hijau melaju kencang dan oleng ke kanan sebelum menabrak ATM dan terguling.

    Dua orang yang berada di dalam truk, yaitu sopir dan keneK, mengalami luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Widodo Ngawi.

    Polisi yang datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga menemukan mesin ATM milik Bank BNI setempat sudah tertimbun material bangunan. Dua truk derek dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi truk yang terguling.

    Kecelakaan ini bermula saat truk bok yang dikemudikan oleh Andre Kurniawan (24) dan keneknya melaju kencang dari arah Surabaya menuju Kota Ngawi atau Solo. Andre menggantikan sopir sebelumnya yang mengantuk.

    Namun, diduga keneK truk Andre juga mengantuk saat berada di lokasi kejadian. Truk yang dikemudikannya oleng ke kanan dan menabrak ATM hingga terguling.

    “Malam saya dengar brak, saya intip, taunya di depan truk menabrak ATM,” ujar Endah, salah satu warga.

    “Saya tahu sudah begitu nabrak ATM, pagar masjid juga. Sopir sudah tidak ada, saya kesini,” tambah Hanan, warga lainnya.

    “Saya tidur, mengantuk, tau-tau dah brak brak, truk terguling,” kata Joko Susilo, sopir truk.

    Setelah berhasil dievakuasi, truk bok yang mengalami kecelakaan langsung dibawa ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Hingga kini, polisi masih mengamankan lokasi dan ATM BNI yang ditabrak truk bok. [fiq/aje]

  • Kenek Truk asal Pasuruan Tewas Ditabrak Bus Mira di Ngawi

    Kenek Truk asal Pasuruan Tewas Ditabrak Bus Mira di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Mulyono (24), kenek truk asal Desa Sekarharjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan tewas ditabrak bus PO Mira jurusan Yogyakarta-Surabaya. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di Jalan Raya Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (1/5/2024) pukul 07.30 WIB pagi.

    Kecelakaan maut ini terjadi saat korban sedang menyeberang jalan setelah membeli rokok untuk sopirnya di sebuah minimarket. Sementara, bus Mira yang dikemudikan Sugiyanto (51), warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta melaju dari arah Solo menuju Ngawi dengan kecepatan tinggi.

    Meski pengemudi bus sudah berusaha menghindar, Mulyono tetap tertabrak. Kenek tersebut tewas seketika di lokasi kejadian.

    “Truk parkir di kiri jalan, keneknya beli rokok di minimarket. Waktu mau balik, ditabrak bus dan meninggal di lokasi,” ujar Yulianto, salah satu warga.

    Sugiyanto, sopir bus, menjelaskan Mulyono sudah menyeberang jalan saat dia mendekat. “Habis belikan rokok sopirnya. Dia sudah menyeberang. Saya menghindar, tapi korban balik lagi. Korban tewas di lokasi kejadian,” terangnya.

    Akibatnya, bodi bus tersangkut di tiang lampu penerangan. Setelah dievakuasi, bus Mira langsung dibawa ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. Sopir bus juga diamankan oleh petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut. [fiq/beq]

     

  • Sepeda Pancal Milik Korban Dugaan Tenggelam di Bojonegoro Ditemukan

    Sepeda Pancal Milik Korban Dugaan Tenggelam di Bojonegoro Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim SAR menemukan sepeda pancal milik korban yang diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, Selasa (30/4/2024).

    Pencarian hari kedua terhadap Muhammad Iqbaluddin Romli (24) warga Desa Leran RT 04 RW 01 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro yang hilang diduga tenggelam itu belum ditemukan.

    “Dari hasil penyisiran Tim SAR ditemukan sepeda angin (pancal) yang diduga kuat milik korban berjarak kurang lebih sepuluh meter dari bibir Sungai Bengawan Solo,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny.

    Operasi SAR gabungan hari kedua ada penambahan personil dari Basarnas dan relawan potensi SAR lain. Penyisiran dilakukan dengan radius jarak sekitar 10 km dari titik terjadinya musibah.

    Sementara itu, dipilihnya titik awal pencarian korban berdasarkan kesaksian warga yang mengetahui lokasi terakhir korban yang sedang berada di bibir Bengawan Solo dengan menggunakan sepeda pancal. Selain itu ditemukanya jejak bekas ban di lokasi itu.

    “Kita juga menambahkan personil untuk melakukan pencarian korban, dan semoga korban segera ditemukan,” pungkas Laela Nor Aeny.

    Diberitakan sebelumnya, Korban yang diduga tenggelam dengan identitas Muhammad Iqbaluddin Romli warga Desa Leran RT 04 RW 01 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro belum ditemukan.

    Pria berusia 24 tahun itu kali terakhir berpamitan ke orang tuanya sejak Minggu (28/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Namun, hingga sekarang tidak kunjung pulang dan dilaporkan kepada pihak kepolisian. [lus/kun]