Mahasiswi UIN Solo Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Kampus
Tim Redaksi
SUKOHARJO, KOMPAS.com
– Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, berinisial AP, meninggal dunia diduga akibat bunuh diri setelah melompat dari lantai empat gedung kampus, Jumat (17/10/2025).
Kapolsek Kartasura, AKP Tugiyo, mengatakan, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat kondisi kampus UIN Solo dalam keadaan sepi.
“Ini tadi kan setelah loncat (korban) mengenai mobil parkir dulu terus jatuh ke bawah. Terus ditolong sama tim dari kampus UIN dibawa ke rumah sakit,” kata Tugiyo saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat.
Korban sempat dievakuasi ke rumah sakit oleh pihak kampus dan tim medis. Namun, karena luka yang cukup parah, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
“Pada waktu jatuhnya masih hidup. Di rumah sakit masih dipacu. Kurang lebih 30 menit saya dapat kabar meninggal,” ujar Tugiyo.
Menurut Tugiyo, korban diketahui memiliki riwayat bipolar dan gangguan kecemasan.
Sebelumnya, korban juga pernah mencoba meloncat dari gedung yang sama, tetapi berhasil dicegah oleh teman-temannya.
“Jadi dia sebelumnya itu sudah juga mau loncat dari gedung itu karena ketahuan temannya akhirnya ditarik. Terus ini tadi pas sepi sekitar jam 10 (korban meloncat gedung lantai empat),” ungkap Tugiyo.
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi jatuhnya korban dan berkoordinasi dengan pihak kampus serta keluarga.
“Ini baru selesai olah TKP di UIN sama Pak KBO Reskrim. Setelah ini saya mau ke rumah sakit mau ketemu keluarga (korban) dulu,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
Perwakilan Humas UIN, Zaki, juga belum merespons saat dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Solo
-
/data/photo/2012/04/30/1343309780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Mahasiswi UIN Solo Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Kampus Regional
-

Imbas pemotongan TKD, Pemkot Solo terapkan “frugal living”
ANTARA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memangkas dana Transfer ke Daerah (TKD) kota Solo sebesar Rp218 miliar pada tahun 2026. Karena hal itu Wali Kota Solo Respati Ardi, berusaha melakukan penghematan anggaran, salah satunya dengan menerapkan Work From Home (WFH) sepekan sekali hingga mengelola keuangan secara bijak. (Denik Apriyani/Andi Bagasela/Roy Rosa Bachtiar)
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Solo Furnicraft Expo wadahi perajin lokal untuk tembus pasar global
ANTARA – Wali Kota Solo Respati Ardi membuka pameran Solo Furnicraft Expo 2025 di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel Sri Kayu, Gilingan, Kamis (16/10). Acara yang diikuti belasan perajin kayu Soloraya ini ditargetkan menjadi platform utama bagi produk lokal, agar dapat menembus pasar global.
(Denik Apriyani/Rizky Bagus Dhermawan/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/27/68d75c806599b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Elite PSI Sindir Partai yang Ditinggal Kadernya, Singgung Kalkulasi Politik Nasional 16 Oktober 2025
Elite PSI Sindir Partai yang Ditinggal Kadernya, Singgung Kalkulasi Politik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali menyinggung soal partai politik yang ditinggal banyak kadernya.
Ali mengatakan, seorang kader tentu memiliki kalkulasi politik sebelum memutuskan untuk meninggalkan partainya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa seharusnya partai politik yang ditinggalkan kadernya melakukan introspeksi.
“Harusnya partai-partai politik yang ditinggalkan kadernya itu menyegerakan introspeksi diri. ‘Apa yang salah di partai saya? Kenapa kemudian banyak yang hijrah?’,” ujar Ali saat dihubungi, Kamis (16/10/2025).
Mantan wakil ketua umum Partai Nasdem itu pun menyinggung banyaknya kader partai politik yang kini bergabung dengan PSI.
Dengan nada bercanda ia mengatakan, hijrahnya nama-nama tersebut mungkin disebabkan oleh penampilan menarik dari Ali.
“Mungkin kalian lihat Ahmad Ali yang ganteng kali,” ujar Ali.
Kendati demikian, Ali kembali menjelaskan bahwa pindahnya seseorang ke partai politik lain pasti sudah melalui pertimbangan matang.
Termasuk kenyamanan dan rasa hormat yang dinilainya menjadi sejumlah faktor seseorang hijrah ke partai politik lain.
“Semua orang ini kan punya kalkulasi politik, hitungan-hitungan politik. Jadi bagi saya, untuk menentukan satu sikap itu adalah soal kenyamanan,” ujar Ali.
“Kedua, di partai itu harus ada rasa respek. Kemudian ketiga, partai itu sungguh-sungguh diurus. Nah insya Allah itu menjadi salah satu indikator yang sedang kita kerjakan hari ini,” sambung mantan anggota Komisi III itu.
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Para pengurus baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berfoto bersama usai diumumkan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Di samping itu, Ali mengungkap bahwa tujuh nama akan bergabung dengan PSI dalam waktu dekat. Ada politikus maupun aktivis yang disebut akan bergabung dengan partai pimpinan Kaesang Pangarep itu.
“Ada beberapa tokoh politik dan aktivis profesional yang memang telah mengkonfirmasi ke saya dalam beberapa hari ini mereka akan bergabung ke PSI. Jadi ada lima atau tujuh,” ujar Ali.
Bergabungnya nama-nama tersebut ke PSI disebut Ali akan menjadi kejutan. Namun, Ali masih enggan mengungkap lebih detail terkait tujuh sosok tersebut.
“Yang saya bisa pastikan adalah kader-kader bangsa,” singkat Ali.
Ia juga menjawab soal sosok J yang merupakan nama besar yang akan menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.
Namun, mantan wakil ketua umum Partai Nasdem itu masih enggan mengungkap sosok J yang akan diumumkan dalam forum besar.
“Memang ini kalau tentang Mr. J itu, saya pastikan ya, Mr. J itu adalah tokoh besar yang akan bergabung di PSI. Forumnya pun, ketika dia mau bergabung itu, forumnya besar,” ujar Ali.
Diketahui, Ahmad Ali diketahui merupakan salah satu politisi senior yang bergabung dengan partai pimpinan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
Selain Ahmad Ali, ada nama eks kader Partai Nasdem lain seperti Bestari Barus, Pinrang Andi Ichsan Aswad, dan Indira Mulasari.
Terdapat pula tiga eks legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo, yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/16/68f0a9750f9ed.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diisukan Jadi Ketua DPC Gerindra Solo, Respati Ardi: Lihat Nanti, Saya Fokus Kerja… Regional 16 Oktober 2025
Diisukan Jadi Ketua DPC Gerindra Solo, Respati Ardi: Lihat Nanti, Saya Fokus Kerja…
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– Wali Kota Solo, Respati Ardi, menanggapi isu mengenai peluang dirinya untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (16/10/2025).
Saat ini, Respati yang merupakan anggota Partai Gerindra mengaku masih menunggu arahan resmi terkait penugasan tersebut.
“Intinya kami tetap menunggu penugasan karena di struktur Partai Gerindra itu perintah dari atas,” kata Respati Ardi di Gedung DPRD Solo.
Ia menekankan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai Wali Kota Solo setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), serta melaksanakan berbagai program pemerintah pusat, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ya, kita lihat nanti SK-nya, ini penugasan. Sekarang fokusnya banyak sekali yang harus dikerjakan. Seperti mempertahankan MBG zero accident, ini tugas khusus juga sebetulnya,” ujarnya.
Meskipun demikian, Respati tidak menampik kemungkinan untuk menerima mandat sebagai Ketua DPC Gerindra jika itu diberikan.
“Untuk penugasan Gerindra kita serahkan ke mekanisme partai saja. Apakah siap jika diberi mandat? Ya nanti kita lihat,” katanya.
“Saya menginginkan ada sosok yang menggantikan saya. Saya sudah terlalu lama menjabat, sejak tahun 2012,” ungkap Ardianto.
Ia menekankan pentingnya regenerasi dalam tubuh partai dan berharap muncul kader muda dengan posisi strategis, seperti Wali Kota Solo, yang mampu membawa Gerindra lebih besar di tingkat daerah.
“Ya, beliau sempat menolak karena fokus sebagai Wali Kota saja. Tapi yang namanya kader harus mau. Sekarang beliau sudah bersedia menggantikan saya,” lanjutnya.
Diketahui, Respati Ardi telah menjadi kader Partai Gerindra sejak tahun 2019, dengan posisi terakhir sebagai bendahara DPC Gerindra Kota Solo. Ia lalu diusung menjadi calon wali kota Solo didampingi Astrid Widayani dan menang pada PIlkada 2024.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/15/68ef97f42b469.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Ibu di Yogyakarta Bangun Komunitas Gifted Children: Berawal dari Keresahan Anaknya Bosan Sekolah Yogyakarta 15 Oktober 2025
Cerita Ibu di Yogyakarta Bangun Komunitas Gifted Children: Berawal dari Keresahan Anaknya Bosan Sekolah
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Istilah gifted children atau anak dengan kecerdasan luar biasa di atas rata-rata masih jarang dikenal di Indonesia.
Anak-anak berbakat istimewa ini sering kali menghadapi tantangan dalam sistem pendidikan yang belum mampu menyesuaikan kebutuhan belajar mereka.
Masalah itu salah satunya dirasakan oleh Patricia Lestari Taslim, seorang ibu asal Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia adalah founder komunitas Parents Support Group for Gifted Children (PSGGC) Jogjakarta, wadah bagi orangtua yang memiliki anak-anak gifted untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi.
Patricia menceritakan, ide pembentukan komunitas ini berawal dari pengalaman pribadinya mendampingi putrinya, Maria Clara Yubilea atau biasa disapa Lala, yang kerap keluar masuk sekolah saat duduk di bangku SD.
“Saya masih ingat saat itu kelas 2 SD, dia sempat ngomong tidak mau sekolah. Maunya homeschooling,” kenang Patricia saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
Sebagai orangtua dengan latar belakang pendidik—sang suami, Boy Rahardjo Sidharta, adalah dosen di Universitas Atma Jaya, sementara Patricia sendiri dosen dan mantan guru—mereka mencoba berdialog dengan sang anak.
“Kalimat yang sama saya sampaikan waktu itu, ayahnya dosen, ibunya guru, anaknya nggak mau sekolah, apa kata dunia?” ujarnya sambil tersenyum.
Namun, Lala tetap merasa tidak nyaman di sekolah. Ia sering mengeluh pelajaran yang diterima terasa berulang dan membosankan.
“Kami berusaha memenuhi kehausan ilmunya. Setiap hari setelah sarapan, kami tanya, ‘pulang sekolah kamu mau apa?’ Dia minta ke museum, ke perpustakaan, ya kami penuhi. Waktu itu kami belum tahu anak ini gifted,” tutur Patricia.
Krisis itu memuncak saat Lala duduk di kelas 6 SD. Ia menolak mengikuti model pembelajaran yang hanya berfokus pada latihan soal untuk ujian nasional.
“Drilling itu membuat dia sangat tidak nyaman. Dia sempat protes, ‘kalau dari dulu lulusnya cuma tiga pelajaran, ngapain belajar sepuluh?’” kata Patricia.
Akhirnya, setelah negosiasi panjang, orangtua mengizinkan Lala berhenti sekolah formal dan menjalani homeschooling, dengan syarat tetap mengikuti ujian agar memperoleh ijazah.
Namun, tak lama berselang, Lala kembali bosan. Saat usianya belum genap 13 tahun, ia menguasai materi pelajaran setingkat SMP dan ingin langsung mengikuti ujian paket B.
“Syaratnya waktu itu harus tes IQ. Hasilnya 131. Dari situ kami mulai sadar ada sesuatu yang berbeda,” ungkap Patricia.
Penasaran dengan istilah “gifted”, Patricia mencari informasi di internet hingga akhirnya menemukan komunitas nasional orangtua anak gifted di media sosial.
“Lewat Facebook saya buat pengumuman. Dari situ awal mula PSGGC Jogja. Orangtua-orangtua dengan keresahan yang sama berkumpul. Kami sama-sama butuh berjuang bagaimana mengasuh anak-anak ini,” ujarnya.
Kini, setelah 12 tahun berdiri, PSGGC Yogyakarta aktif menggelar seminar, diskusi, dan edukasi seputar anak gifted dengan menghadirkan psikolog dan pakar pendidikan.
Komunitas ini juga telah menerbitkan dua buku:
Menyongsong Pagi: Menyingkap Tabir Permasalahan Pendidikan Anak Gifted (Cerdas Istimewa)
Menyiangi Petang: Menyibak Aneka Karakter Anak-Anak Cerdas Istimewa di Jogjakarta
“Selain lewat seminar, kami juga aktif di media sosial agar orangtua lain tidak bingung mencari informasi,” tambahnya.
Seiring waktu, PSGGC Jogja berkembang menjadi jaringan nasional.
“Sekarang sudah ada PSGGC Solo, Jawa Timur, bahkan anggota kami ada di Kalimantan, Papua, dan Thailand. Kami menyebutnya PSGGC Indonesia,” kata Patricia.
Total anggota PSGGC Jogja saat ini mencapai 50 keluarga dengan anak yang sudah terdiagnosis gifted, sementara secara nasional jumlah anggotanya mencapai 200 orang.
Bagi Patricia, perjuangan mendampingi anak gifted bukan hanya soal pendidikan, tapi tentang memahami cara berpikir, rasa ingin tahu, dan kebutuhan emosi mereka.
“Anak-anak gifted bukan sombong, mereka hanya butuh ruang untuk berpikir dengan caranya sendiri,” tutupnya dengan tenang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Edukasi Kesehatan Gigi, Siswa SD di Solo Antusias Diperiksa Dokter
Foto Health
Tripa Ramadhan – detikHealth
Rabu, 15 Okt 2025 18:00 WIB
Solo – Pemeriksaan gigi gratis digelar bagi siswa SD di Solo. Program ini bertujuan mendeteksi dini masalah gigi dan menumbuhkan kesadaran menjaga kebersihan mulut.
-
/data/photo/2024/06/19/667295c3775c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Terdampak Tol Yogya-Solo, Proses Relokasi SDN Nglarang Terkendala Perizinan Yogyakarta 14 Oktober 2025
Terdampak Tol Yogya-Solo, Proses Relokasi SDN Nglarang Terkendala Perizinan
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Proses relokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nglarang di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, yang terdampak proyek jalan Tol Yogya-Solo paket 2.2, akan dilaksanakan setelah gedung sekolah baru di lahan pengganti selesai dibangun.
Namun, pembangunan sekolah baru terkendal izin.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara komite sekolah, Pemerintah Kabupaten Sleman, pemerintah kalurahan, dan pihak kontraktor proyek.
“Ya tadi sifatnya sosialisasi dengan wali murid, dengan komite sekolah, dengan Pemda Sleman dan Pemerintah Kalurahan Tlogoadi. Intinya mau membahas relokasi SD Nglarang yang terkena Tol Yogya-Solo paket 2.2,” ujar Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto, saat dihubungi pada Selasa (14/10/2025).
Agung menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut telah disepakati bahwa relokasi akan dilakukan setelah bangunan sekolah baru di lahan pengganti selesai dibangun.
“Disepakati boleh pindah kalau sudah terbangun, terbangun semuanya SD-nya, aspirasi dari wali murid,” ucapnya.
Namun, Agung mengungkapkan bahwa saat ini terdapat permasalahan terkait perizinan tanah pengganti untuk bangunan sekolah baru.
Status tanah pengganti tersebut adalah LP2B atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, sehingga proses perizinannya harus melalui tingkat kementerian.
“Sekarang problemnya itu di perizinan tanah penggantinya. Lahan penggantinya itu kan dari Sultan Ground ke Sultan Ground, tapi secara tata ruang itu masuk dalam LP2B, jadi rumit izinnya sampai ke Kementerian ATR/BPN,” tuturnya.
Saat ini, proses perizinan masih berada di tingkat kabupaten.
Setelah itu, akan dilanjutkan ke tingkat provinsi dan kemudian kementerian.
“Ya ini masih berproses di tingkat kabupaten nanti ke Dispertaru Kabupaten, nanti terus ke Dispertaru DIY terus naik ke kementerian. Masih panjang,” urainya.
Walaupun proses relokasi belum dapat dilaksanakan, pengerjaan jalan Tol Yogya-Solo di dekat SDN Nglarang tetap berjalan.
Agung menyatakan bahwa pengerjaan akan disesuaikan dan mengutamakan keamanan lingkungan sekolah.
“Kami menyesuaikan, artinya kami tetap mencari titik aman. Kami perhitungkan untuk keamanan pekerjaan, masih bisa kami lakukan secara pelan-pelan dan secara hati-hati,” ucapnya.
Selama masa ujian sekolah, aktivitas pengerjaan proyek akan ditunda sementara.
“Biasanya ibu Kepala Sekolah menginfokan kami kalau misalnya besok ada tes ujian atau apa, kami biasanya untuk aktivitas alat berat kami pending dulu. Biasanya kami kerjakan setelah jam pulang sekolah,” pungkas Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

