Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak delapan bulan lalu, akhirnya ditemukan.
Namun, bocah berusia enam tahun itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Seala mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang yang diduga menjadi dalang di balik hilangnya Alvaro.
“Tersangka sudah diamankan,” kata dia.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, penyidik menemukan kerangka manusia yang diduga Alvaro di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
“Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu.
Namun, Nicolas menegaskan bahwa pihaknya harus memastikan identitas kerangka tersebut melalui pemeriksaan DNA.
“Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” sambung dia.
Setelah menerima kabar penemuan Alvaro, kakek dan nenek korban langsung menangis. Tugimin, kakek Alvaro, hanya bisa terdiam. Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.
Sang nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore.
“Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.
Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro. Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.
“Bagaimana kami tidak
shock
, (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia.
Rasa kaget dan kecewa Tugimin bertambah ketika polisi menginformasikan bahwa
ayah tiri Alvaro
, AI, diduga terlibat dalam kasus hilangnya dan tewasnya Alvaro.
Tugimin tak menyangka ayah tiri Alvaro bisa melakukan hal tersebut.
“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? itu yang sangat disesalkan,” ucap dia.
Ironisnya, AI sempat ikut membantu Tugimin mencari Alvaro. Ia bahkan menemani Tugimin menelusuri wilayah Bogor berdasarkan informasi yang mereka terima.
“Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
Ia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa bantuan AI selama ini ternyata hanya kedok.
“Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
Penemuan kerangka Alvaro akhirnya terjadi berdasarkan pengakuan AI saat dimintai keterangan oleh penyidik. AI mengarahkan polisi ke lokasi di sekitar sungai tempat kerangka Alvaro berada.
Sebagai informasi,
Alvaro Kiano Nugroho
terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Solo
-
/data/photo/2025/06/05/684111600e17c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Tanggapi Sindiran PSI, PDIP Ungkit Pernyataan Jokowi Nasional
Tanggapi Sindiran PSI, PDIP Ungkit Pernyataan Jokowi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Politikus PDI-Perjuangan Guntur Romli membalas sindiran Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali soal sosok yang puluhan tahun masih menjabat ketua umum (ketum) partai.
Guntur mengungkit sikap Presiden ke-7
Joko Widodo
(Jokowi) yang menyatakan ingin pulang ke Solo, Jawa Tengah, usai lengser dari kursi kepala negara untuk momong cucu.
“Yang bilang mau pulang ke Solo, pensiun, jadi rakyat biasa, momong cucu itu Jokowi sendiri, tidak ada yang nyuruh-nyuruh dia,” ujar Guntur kepada
Kompas.com
, Minggu (23/11/2025).
Namun, menurut Guntur, ternyata Jokowi masih ikut campur atau cawe-cawe di politik.
“Jadi kalau saat ini dia masih cawe-cawe di politik, kemudian disindir-sindir, itu karena Jokowi menjilat ludahnya sendiri,” sambungnya.
Menurut Guntur, sebutan nenek-nenek kepada perempuan yang masih kuat sebenarnya adalah penghinaan.
Dia menduga Jokowi dan
Ahmad Ali
sakit hati terhadap sosok perempuan yang menolak jabatan presiden tiga periode.
“Sebutan nenek-nenek pada seorang perempuan yang masih kuat secara fisik, psikis, dan pikiran sebenarnya bentuk penghinaan pada perempuan. Tapi mungkin Ahmad Ali dan Jokowi masih sakit hati pada perempuan yang dihina nenek-nenek itu karena menolak tiga periode. Padahal sudah memberikan dukungan sejak dari wali kota, gubernur, dan presiden,” jelas Guntur.
Sebelumnya, Ketua Harian
PSI
Ahmad Ali heran kenapa Jokowi diminta publik untuk menyudahi kegiatan politik usai lengser dari kursi kepala negara.
“Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki. Tapi ketika dia melawan, dia disuruh, ‘Pak Jokowi harus jadi negarawan’. Terus ketika dia bicara politik, ‘ya sudah waktunya beristirahat’. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai,” ujar Ali usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepri, Sabtu (22/11/2025) malam.
Hal tersebut Ali sampaikan usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepri, Sabtu (22/11/2025) malam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421023/original/098278600_1763865892-PUBG_Mobile_Gandeng_Babymonster_01.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Babymonster Guncang PUBG Mobile, Pemain Bisa Menari di Cloud Stage dan Koleksi Outfit Eksklusif
Liputan6.com, Jakarta – Level Infinite mengumumkan kolaborasi besar di game PUBG Mobile buatan mereka, dengan menggandeng salah satu grup K-pop terkenal saat ini, yaitu Babymonster.
Kolaborasi PUBG Mobile x Babymonster ini membawa musik, tantangan ritme, item eksklusif, dan pengalaman interaktif khas K-pop langsung ke dalam game.
Tak hanya itu, gamer setia juga bisa menyaksikan secara langsung trailer live-action menampilkan Babymonster dalam balutan gaya game battle royale ini.
Kolaborasi PUBG Mobile x Babymonster ini berlangsung sejak 21 November hingga 5 Januari 2026. Selama periode tersebut, pemain bisa masuk ke Cloud Stage bertema Babymonster di Erangel.
“Kolaborasi dengan talenta generasi seperti Babymonster adalah jenis konten memang diharapkan pemain dari PUBG Mobile,” ujar Vincent Wang, Head of PUBG Mobile Publishing di Tencent Games, sebagaimana dikutip dari keterangannya, Senin (24/11/2025).
Dia menambahkan, “kami sangat antusias mengembangkan PUBG Mobile menjadi tempat bagi penggemar untuk tenggelam dalam dunia musik dan menemukan cara baru berinteraksi dengan artis favorit mereka.”
Di sana, player bisa mengikuti Rhythm Challenge menggunakan tiga lagu hits grup asal Korea Selatan tersebut, yakni Sheesh, Drip, dan Hot Sauce.
Pemain bisa mengumpulkan poin untuk membuka gift pack eksklusif sekaligus memenangkan sorotan MVP saat menarik solo atau bersama tim.
Pengembang menjelaskan, Cloud Stage memiliki area photo wall dan balon khusus Babymonster yang bisa membawa pemain naik menuju arena utama. Selain itu, Festive Area menampilkan berbagai mini event untuk mendapatkan hadiah tambahan.
-

Kondisi Terkini Wanita yang Kena Stroke di Usia 20, Sempat ‘Kolaps’ Lagi
Jakarta –
Cerita seorang wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah, mendadak viral di media sosial. Ia mengalami stroke di usia yang sangat muda, yakni 20 tahun.
Wanita bernama Delia itu menceritakan kejadian stroke itu terjadi pada 29 Agustus 2025. Sebelumnya, ia mengaku kerap banyak pikiran yang membuatnya stres berat.
Sampai akhirnya, ia mendadak pusing, tidak bisa bicara, badan terasa lemas, tetapi masih bisa sedikit bergerak. Ia dilarikan ke rumah sakit di Wonogiri, hingga harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di Solo.
Di sana, Delia menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan (Computed Tomography Scan), dan yang lainnya. Ia juga ditempatkan di ruang High Care Unit (HCU) karena gejala yang dialaminya mengarah ke stroke.
“Aku masuk di situ tegang kan, nggak boleh duduk, cuma rebahan saja, makan sambil tidur. Apa-apa sambil tidur, nggak boleh ke kamar mandi, nggak boleh ditungguin cuma di situ sendiri,” terang Delia melalui akun TikTok-nya atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11)
“Pas sudah di rumah sakit rujukan itu, aku sudah sedikit-sedikit bisa ngomong. Ngangkat lidah, sudah bisa mengeluarkan lidah. Soalnya, awalnya emang pelo, kaku lidahnya. Nah abis itu, tekanan darahku tuh memang naik turun sih pas waktu itu. Kalau bener-bener kaget ya naik, 150, 148,” sambungnya.
Kondisi Terkini
Dari pemeriksaan di rumah sakit Solo, ada penyumbatan dan kekakuan pembuluh darah di otak Delia. Ia menjalani terapi yang membuat kondisinya berangsur membaik.
Delia mulai bisa berbicara pelan, meski masih terdengar pelo dan diperbolehkan pulang dengan terapi lanjutan serta obat pengencer darah yang harus diminum setiap hari.
Kondisinya memang sudah berangsur membaik. Tetapi, Delia sempat ‘kolaps’ lagi karena ia sedang stres, dan sempat tidak bisa berbicara lagi.
“Kambuh itu, hampir nggak ada. Sumpah kayak aduh sampe matanya sudah (madep) ke atas, nggak bisa ngomong lagi,” kata Delia.
“Tangan sudah dingin, kaki sudah dingin. Itu juga karena aku ada pikiran lagi, berlebihan lagi. Kayak terlalu apa yang aku pikirin itu terlalu over gitu loh,” pungkasnya.
(sao/naf)
-
/data/photo/2025/11/22/6921cb9f37edc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Serba-serbi Gibran di KTT G20: Dari soal Bebas Visa hingga Kepalan Tangan
Serba-serbi Gibran di KTT G20: Dari soal Bebas Visa hingga Kepalan Tangan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2025 dengan sejumlah momen penting dan pernyataan yang menjelaskan posisi diplomatik dan ekonomi Indonesia di panggung global.
Jurnalis Kompas.com Rahel Narda Chaterine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan.
Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran di sini.
Dalam forum tersebut, Gibran perdana memamerkan sistem pembayaran digital asal Indonesia,
QRIS
.
Di hadapan para petinggi negara dan delegasi G20, Gibran menegaskan bahwa Indonesia mendorong inklusi keuangan.
“Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” kata Gibran, dalam pidatonya, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Gibran, teknologi yang sedang berkembang seperti aset kripto, token digital, dan Bitcoin dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.
Dia juga mengatakan, Indonesia mendorong agar forum G20 dapat membuka dialog soal intelijen ekonomi.
“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang intelijen ekonomi,” ujar dia.
Gibran juga menyampaikan bahwa Indonesia yakin pertumbuhan global tidak hanya harus kuat, tetapi juga harus adil dan inklusif dalam rangka untuk memajukan setiap bangsa.
Indonesia juga turut menyambut baik fokus G20 pada sektor keuangan berkelanjutan.
Gibran juga mengumumkan bahwa Indonesia-Afrika Selatan menyepakati
bebas visa
.
Dia mengatakan, kesepakatan bebas visa itu dicapai saat Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 22 Oktober 2025.
“Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara,” kata Gibran.
“Kedua presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa,” sambung dia.
Di sesi kedua, Gibran memamerkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu (22/11/2025).
“Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan makanan bergizi gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis,” kata Gibran, dalam pidatonya, Sabtu.
Sebab, ketahanan pangan bukan sekadar agenda ekonomi, melainkan kebutuhan mendasar bagi rakyat Indonesia.
Menurut dia, program MBG di Indonesia sekaligus mendorong pengusaha lokal sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Hal ini mendorong penggunaan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan ekonomi di berbagai bidang,” tutur dia.
Gibran juga menyoroti krisis di berbagai belahan dunia. Karenanya, diperlukan solidaritas global.
“Solidaritas global dan kepemimpinan yang tegas dibutuhkan untuk mengatasinya,” kata dia.
Gibran juga menyoroti soal bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia.
Bagi Indonesia, kata dia, ketahanan bukanlah slogan, melainkan kenyataan sehari-hari.
“Sebagai negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia menghadapi lebih dari 3.000 bencana setiap tahun, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi,” ujar Gibran.
Dari situlah Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan.
Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia hingga perlindungan lingkungan.
“Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan, sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan lingkungan berjalan selaras,” kata Gibran.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Gibran juga beberapa kali terlihat mengepalkan tangan.
Gestur itu menekankan pesan-pesan pentingnya tentang pertumbuhan global yang adil, inklusif, dan pembiayaan berkelanjutan.
Mantan Wali Kota Solo ini mengepalkan satu tangannya saat menyebut bahwa KTT G20 tahun 2025 merupakan momen bersejarah karena digelar di benua Afrika.
“Ini adalah KTT G20 bersejarah, yang pertama kali diselenggarakan di benua Afrika,” kata Gibran.
Dia juga kembali mengepalkan tangan ketika menyinggung pertumbuhan global harus adil dan inklusif.
“Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan global harus tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk meningkatkan kesejahteraan setiap negara,” ujar dia.
Selanjutnya, Gibran mengepalkan tangan saat menyampaikan pembiayaan berkelanjutan yang adil dan seimbang.
“Indonesia menyambut fokus G20 pada pembiayaan berkelanjutan, namun ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengejar adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan seimbang,” kata dia.
Menutup pidatonya, Gibran tampak mengepalkan kedua tangannya di dada.
Kedua tangan dikepalkan dan diangkat ke depan dada saat menyebut kata ‘memberdayakan’ dan ‘mengangkat’.
“Kerja sama harus memberdayakan, bukan mendikte. Kerja sama harus mengangkat, bukan menciptakan ketergantungan,” tegas Gibran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Awal Mula Wanita Wonogiri Kena Stroke di Usia 20, Mendadak Pusing-Tak Bisa Bicara
Jakarta –
Seorang wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah, mengalami stroke di usia yang masih sangat muda, yakni di usia 20 tahun. Sebelum kejadian, wanita bernama Delia itu mengaku kerap dilanda banyak pikiran yang membuatnya stres berat.
Kejadian stroke yang dialaminya terjadi pada 29 Agustus 2025. Saat sedang beraktivitas seperti biasa, ia tiba-tiba merasakan pusing hebat dan tak bisa berbicara. Meski masih mampu sedikit bergerak, badannya terasa lemas.
Awalnya ia mengira kondisi itu akan membaik dengan sendirinya. Namun setelah dua jam, kemampuan bicaranya belum juga kembali. Situasi tersebut membuat keluarga segera membawanya ke dokter saraf terdekat di Wonogiri.
“Aku kan masuk hari Jumat sore, Sabtu paginya kan biasanya gak ada dokter spesialis. Cuma ada dokter jaga, nah itu dokter spesialisnya tuh sampai datang ke kamar aku. Ngecek kondisi aku langsung, soalnya masih umur 20 tahun,” demikian katanya melalui akun TikTok-nya atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).
“Pas di rumah sakit di Wonogiri deket rumah, itu cuma pembengkakan otak itu sudah di CT scan. Tapi dokter spesialisnya bilang kalau cuma pembengkakan otak kok nggak bisa ngomong, ini harus di MRI gitu kan mangkanya dirujuk ke rumah sakit yang ada di Solo,” lanjutnya.
Delia akhirnya dirujuk ke salah satu rumah sakit yang berada di Solo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Di sana, ia menjalani MRI (Magnetic resonance imaging), CT scan (Computed Tomography Scan), hingga pemeriksaan lainnya.
Ia juga ditempatkan di ruang High Care Unit (HCU) untuk pemantauan intensif karena gejalanya mengarah pada stroke, meski usianya masih sangat muda.
“Di HCU itu ya allah itu tempat khusus buat tempat stroke biasanya itu untuk usia lanjut dan tekanan darah mereka tuh tinggi-tinggi 200 san lah. Aku masuk di situ aku juga tegang kan di situ nggak boleh duduk, cuma rebahan aja, makan sambil tidur. Apa-apa sambil tidur, nggak boleh duduk, nggak boleh ke kamar mandi, nggak boleh ditungguin cuma di situ sendiri,” lanjutnya.
“Pas udah di rumah sakit rujukan itu, aku udah sedikit-sedikit udah bisa ngomong. Soalnya pas mau duduk itu emang udah bisa. Ngangkat lidah, udah bisa mengeluarkan lidah. Soalnya awalnya emang pelo, kaku lidahnya. Nah abis itu, tekanan daerahku tuh emang naik turun sih pas waktu itu. Kalo bener-bener kaget ya naik. 150, 148,” lanjutnya lagi.
Pemeriksaan lebih lanjut melalui Transcranial Doppler (TCD) di rumah sakit Solo menunjukkan adanya penyumbatan dan kekakuan pada pembuluh darah otak Delia. Setelah lima hari di HCU dan menjalani terapi, kondisinya berangsur membaik. Kemampuan bicaranya perlahan kembali, meski masih terdengar pelo. Delia kemudian diperbolehkan pulang dengan terapi lanjutan dan obat pengencer darah yang harus diminum setiap hari.
Meski kondisi berangsur membaik, ia mengaku sempat kembali ‘kolaps’. Menurutnya, hal itu terjadi karena ia kembali mengalami stres.
“Kambuh itu. Hampir nggak ada. Sumpah kayak aduh sampe matanya udah (madep) keatas. Nggak bisa ngomong lagi. Tangan udah dingin, kaki udah dingin. Ah udah gitu lah pokoknya. Itu juga karena aku ada pikiran lagi, berlebihan lagi. Kayak terlalu apa yang aku pikirin itu kayak terlalu over gitu loh,” sambungnya.
Halaman 2 dari 2
(suc/suc)
-

Gibran Debut di G20, Pamer QRIS hingga Singgung Kripto dan Bitcoin
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memamerkan capaian sistem pembayaran yang digagas oleh Bank Indonesia (BI), yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di dalam pidato perdananya mewakili delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20).
Indonesia, ujar Gibran, turut menyampaikan komitmen dalam hal inklusi keuangan seperti penerapan sistem pembayaran dengan Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS.
“Sistem pembayaran QRIS kami menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan bebriaya murah bisa mendorong partisipasi dalam ekonomi dan meminimalkan ketimpangan,” ucapnya dikutip dari siaran daring YouTube G20 South Africa, Sabtu (22/11/2025).
Tidak hanya itu, lanjut Gibran, Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam dialog ekonomi cerdas (intelligence economy). Hal itu kendati teknologi-teknologi yang bermunculan seperti aset kripto dan token digital, termasuk bitcoin, bisa menciptakan peluang dan risiko.
“Indonesia memercayai bahwa setiap negara berhak memetakan jalur pembangunannya, karena tidak ada model tunggal yang bisa sesuai untuk semua. Tidak ada yang namanya metode terbaik, kerja sama harus memperkuat, bukan mendikte. Kerja sama harus membangun, bukan untuk menciptakan ketergantungan,” terangnya.
Adapun dari sisi pembiayaan berkelanjutan, mantan Wali Kota Solo itu meminta agar ambisi tersebut didorong lebih jauh guna menutup kesenjangan serta mengejar adaptasi, mitigasi serta transisi yang berkadilan.
Dia berpesan bahwa dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih terjangkau, dapat diprediksi dan setara khususnya bagi negara-negara berkembang. Mekanisme yang bisa dilakukan yakni melalui keringanan utang, pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran maupun mekanisme-mekanisme transisi energi lainnya.
Gibran menyebut di dalam negeri, Indonesia mengalokasikan sekitar US$2,5 miliar (setara Rp41,7 triliun berdasarkan kurs Jisdor BI Rp16.719 per dolar Amerika Serikat) setiap tahunnya.
“Indonesia mengalokasikan lebih dari setengah pembiayaan iklim nasional sekitar US$2,5 miliar setiap tahunnya untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian serta infrastruktur yang berketahanan terhadap iklim,” ujar putra dari Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu.
-

Cerita Wanita di Wonogiri Kena Stroke Usia 20, Ini Gejala Awal yang Dikeluhkan
Jakarta –
Seorang wanita di Wonogiri, Jawa Tengah, membagikan kisahnya yang terkena stroke di usia 20 tahun. Kejadian itu berawal ketika ia tengah menghadapi banyak pikiran dan stres, sebelum muncul gejala neurologis yang muncul secara tiba-tiba.
Pada 29 Agustus lalu, wanita bernama Delia itu mendadak merasakan pusing hebat dan tubuh lemas. Meski masih dapat bergerak, ia tiba-tiba tidak mampu berbicara.
Kondisi tersebut membuat keluarganya membawa Delia ke rumah sakit di Wonogiri sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Solo.
“Jam 1 siang tiba-tiba pusing banget nyekot gitu lemes banget, dan damn gabisa ngomong. Tapi masih bisa gerak. Yang buat bersyukur tu itu karena masih gerak walaupun ga terlalu kuatt. Nah itu nunggu 2 jam an dulu siapa tau bisa ngomong lagi, ternyata tetep belum bisa,” ucapnya melalui akun TikTok-nya dikutip atas izin yang bersangkutan, Sabtu (22/11/2025).
Pemeriksaan awal menunjukkan tekanan darahnya meningkat hingga sekitar 135 mmHg, lebih tinggi dari biasanya. CT scan di rumah sakit Wonogiri mengindikasikan pembengkakan otak, namun dokter menilai hasil tersebut tidak cukup menjelaskan gangguan bicaranya. Delia kemudian dirujuk ke rumah sakit rujukan di Solo untuk evaluasi lebih lanjut.
“Terus aku tuh nggak ada tekanan diri, genetik hipertensi, kolesterol aman, asam urat, pokoknya semua sudah dicek ges, nggak ada keturunan darah tinggi ges, nggak tinggi juga darahnya, tinggi memang tapi pas kejadian itu saja,” lanjutnya.
Sesampainya di rumah sakit rujukan, Delia langsung menjalani evaluasi di instalasi gawat darurat. Setelah pemeriksaan lengkap, ia dipindahkan ke ruang High Care Unit (HCU), unit perawatan khusus untuk pasien dengan kondisi neurologis serius, termasuk stroke.
Selama perawatan, tekanan darah Delia naik-turun hingga mencapai 150 mmHg. Kondisi ini membuat tim medis bingung karena usianya masih sangat muda.
“Nah kurang lebih aku 5 hari di dalam HCU. Karena memang perkembangan pesat. Soalnya aku mau makan, doyan makan. Kayak setiap makan jatah aku habisin. Gak yang susah makan gitu loh. Soalnya kan itu bisa, kalo susah makan kan memperlambat. Apa namanya, perkembangan ya, perkembangan kesehatan. Karena aku mau makan, mau minum obat. Nah itulah, aku cepat semburnya,” ucapnya lagi.
Setelah kondisi stabil, ia diperbolehkan pulang, namun masih mengalami mudah lelah, sering pusing, dan cepat kehabisan energi saat beraktivitas kecil seperti berjalan, mengayuh sepeda, atau bahkan berbicara.
/data/photo/2025/04/22/68075217151b9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

