kab/kota: Slipi

  • Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar Megapolitan 25 September 2025

    Tak Seperti Kemarin, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Malam Ini Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dan sekitarnya pada Kamis (25/9/2025) malam terlihat jauh berbeda dibandingkan kemarin malam, Rabu (24/9/2025).
    Seperti diketahui, ruas jalan utama Ibu Kota pada Rabu malam sempat dipadati kendaraan hingga menimbulkan kemacetan panjang. Namun, arus lalu lintas malam ini cenderung ramai lancar.
    Pantauan
    Kompas.com
     dari arah Kuningan, Jakarta Selatan, menuju Slipi, Jakarta Barat menunjukkan kendaraan dapat melaju tanpa hambatan berarti.
    Setibanya di kawasan
    Flyover
    Slipi atau Pejompongan, situasi tetap terkendali. Tidak terlihat penumpukan kendaraan, hanya antrean singkat di persimpangan Slipi karena menunggu giliran lampu lalu lintas.
    Perjalanan kemudian berlanjut ke Jalan Pejompongan Raya, Jalan Gelora dan Jalan Gerbang Pemuda.
    Ruas jalan ini pun lengang, hanya sedikit tersendat di sekitar Stasiun Palmerah, yakni Jalan Pejompongan Raya.
    Kepadatan muncul karena deretan ojek
    online
    yang menepi untuk menunggu penumpang di tepi jalan.
    Kondisi berbeda baru terlihat ketika memasuki
    Flyover
    Ladokgi. Tol Dalam Kota dari arah Slipi menuju Kuningan terpantau padat merayap.
    Begitu pula di jalur arteri Jalan Gatot Subroto dari arah Slipi. Namun, kepadatan di jalan arteri masih bisa diurai.
    Sepeda motor yang lincah menyelip di antara celah kendaraan membuat arus lalu lintas tetap bergerak.
    Penyebab utama perlambatan lalu lintas di kawasan itu adalah antrean panjang kendaraan yang hendak masuk ke Gerbang Tol (GT) Semanggi 1.
    Sejumlah polisi berjaga di area ini agar kendaraan yang tidak memasuki tol tetap dapat melintas.
    Setelah melewati titik tersebut, arus kendaraan di Jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi menuju Kuningan kembali lancar tanpa hambatan.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda kawasan Slipi, hingga Jalan Gatot Subroto pada Rabu (23/9/2025).
    Kemacetan yang disebabkan penutupan GT Semanggi 1 dan sebagian gardu GT Semanggi 2 itu berlangsung sejak sore hingga tengah malam.
    Kemacetan paling parah terjadi di sepanjang Jalan Letjen S. Parman hingga Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Pancoran.
    Kendaraan yang melintas baik dari timur ke barat maupun arah sebaliknya terjebak di tengah kemacetan selama berjam-jam, termasuk sejumlah angkutan umum seperti bus Transjakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semanggi Macet Parah Rabu Malam, Bos Jasa Marga Minta Maaf-Bilang Gini

    Semanggi Macet Parah Rabu Malam, Bos Jasa Marga Minta Maaf-Bilang Gini

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) meminta maaf atas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan pada Rabu (24/9/2025) malam. Penyebab kemacetan itu salah satunya karena penutupan sejumlah gerbang tol di Tol Dalam Kota.

    “Pertama, saya sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, terkait kemacetan yang terjadi semalam di kawasan Semanggi,” kata Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono saat ditemui wartawan usai peresmian Travoy Hub, Kamis (25/9/2025).

    Jasa Marga melakukan penutupan sebanyak tujuh gerbang tol, di mana alasannya yakni untuk percepatan perbaikan layanan agar perjalanan semakin lancar dan nyaman.

    “Bahwa memang setelah terbakar, yang pertama kami prioritaskan adalah untuk beroperasional. Dan selanjutnya ketika sudah beroperasional, ada beberapa hal yang tentu kita perhatikan. Jadi mungkin penjelasan kami adalah gerbang tolnya adalah gerbang yang tidak bisa dihindari, selalu dilewati oleh lebih dari dua juta masyarakat yang melintas di tujuh gerbang ini,” terangnya.

    “Dan kemudian yang terbakar pun selalu kita juga lihat apakah memungkinkan langsung dilakukan perbaikan atau juga harus direkonstruksi. Hampir sebagian harus direkonstruksi. Ketika dilakukan rekonstruksi, maka diperlukan penguatan,” lanjutnya.

    Sayangnya, proses perbaikan ini berlangsung bersamaan dengan jam pulang kerja di Jakarta. Alhasil terdapat penumpukan arus lalu lintas di sejumlah titik meski sudah diantisipasi Jasa Marga dan Polantas.

    “Pada saat terjadinya kemacetan, sebetulnya bersamaan dengan memang arus pulang yang cukup padat dan saya juga bersama dengan Polantas, dengan Polda Metro, sudah mengantisipasi. Salah satunya adalah membuka jalur khusus dan bahkan dibiarkan lewat kepada masyarakat supaya terurai,” ujarnya.

    Di luar itu, ia memastikan seluruh proses perbaikan gerbang di ruas Tol Dalam Kota ini sudah selesai dan sudah beroperasi kembali. Kecuali satu gerbang tol yakni Pejompongan yang masih dalam perbaikan karena gerbang tol ini yang rusak paling parah.

    “Kami pastikan bahwa hari ini sudah tidak lagi karena konstruksi besar sudah selesai. Jadi hari ini seluruh, kecuali satu (GT) Pejompongan. Karena Pejompongan yang paling parah,” papar Rivan.

    Sebelumnya, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Widiyatmiko Nursejati menjelaskan, sedang dilakukan pekerjaan perbaikan fasilitas gerbang tol di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit atau biasa dikenal Ruas Tol Dalam Kota oleh Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division (JMT).

    Pengerjaan ini, kata dia, melanjutkan upaya perbaikan dan pemulihan pascakerusuhan demo di Jakarta akhir Agustus-awal September 2025 lalu.

    “Jika sebelumnya dilakukan pembatasan transaksi untuk kendaraan Non Golongan I dan Bus di sejumlah gerbang tol, pada tahap kali ini, JMT akan melakukan percepatan perbaikan pada beberapa gerbang tol,” kata Widiyatmoko dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/9/2026).

    Berikut Jadwal Penutupan Total Gerbang Tol Ruas Dalam Kota oleh Jasa Marga:

    – GT Slipi 1, Slipi 2, dan Pejompongan, 24 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 25 September 2025 pukul 24.00 WIB
    – GT Semanggi 1 dan GT Kuningan 1, 24 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 24 September 2025 pukul 24.00 WIB
    – GT Semanggi 2, 25 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 25 September 2025 pukul 24.00 WIB.

    Foto: Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Belum Normal Imbas Massa Unjuk Rasa Dengan Membakar Tujuh Gerbang Tol. Dok Jasamarga
    Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Belum Normal Imbas Massa Unjuk Rasa Dengan Membakar Tujuh Gerbang Tol. Dok Jasamarga

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    "Harga Mahal" Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan Megapolitan 25 September 2025

    “Harga Mahal” Pembakaran Gerbang Tol Dalam Kota Dibayar Kemacetan
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Pembakaran sejumlah gerbang Tol Dalam Kota pada 29 Agustus 2025 berbuntut panjang.
    Kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam imbas adanya penutupan gerbang Tol Dalam Kota akibat perbaikan.
    Kemacetan ini lantas membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melaporkan kepadatan lalu lintas imbas penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang.
    “Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati,” tulis Polda Metro lewat akun resmi X @
    TMCPoldaMetro
    .
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Ia menjelaskan, kemacetan sudah terlihat sejak depan kompleks DPR RI yang dipadati massa aksi Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 yang sedang bubar. Arus kendaraan kian padat karena berbarengan dengan jam pulang kerja.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    “Tau-taunya itu macet dari Grogol sampai ke Semanggi full merah (di Google Maps),” kata Salma.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat ekskalasi unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh.
    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyesalkan dampak kemacetan yang terjadi akibat perbaikan GT Semanggi 1 dan Semanggi 2.
    Ia menegaskan Pemprov Jakarta akan meminta Jasa Marga bertanggung jawab.
    “Untuk ini secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” ujarnya.
    Pramono juga menekankan Pemprov DKI akan memantau langsung titik-titik rawan macet akibat penutupan gerbang tol.
    “Bagi Jakarta sekarang ini, kemacetan itu betul-betul saya akan pantau secara langsung,” tambahnya.
    Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW), Deddy Herlambang, menilai perbaikan gerbang tol seharusnya didahului dengan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang matang.
    “Seharusnya ada kajian Andalalin yang benar-benar matang sebelum proyek dilakukan. Nanti, dalam Andalalin itu ada skenario A, B, C, dan seterusnya,” ujarnya.
    Jika Andalalin sudah ada tapi kemacetan tetap parah, kata Deddy, berarti kajian tersebut bermasalah.
    Ia juga menyarankan waktu perbaikan dilakukan saat volume kendaraan rendah, seperti akhir pekan atau malam hari.
    “Kalau
    weekend
    tidak bisa, ya malam hari di atas jam 9 atau 10 sampai jam 3 pagi,” jelasnya.
    Penutupan gerbang tol akibat perbaikan pasca pembakaran gerbang Tol Dalam Kota nyatanya membawa dampak luas bagi mobilitas warga.
    Ribuan pengguna jalan terjebak berjam-jam, bahkan sebagian terpaksa berjalan kaki di jalur tol.
    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kerusakan infrastruktur publik tidak hanya soal fasilitas yang hancur, tetapi juga “harga mahal” berupa kerugian waktu, tenaga, hingga biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Jasa Marga (JSMR) Minta Maaf soal Macet Parah di Tol Dalam Kota

    Bos Jasa Marga (JSMR) Minta Maaf soal Macet Parah di Tol Dalam Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR, Rivan Achmad Purwantono meminta maaf usai penutupan sejumlah gerbang tol (GT) ruas Tol Dalam Kota berimbas pada kemacetan panjang di sepanjang Jalan Gatot Subroto.

    Rivan menyebut pada dasarnya penutupan sejumlah GT tersebut dilakukan guna mempercepat perbaikan fasilitas sarana dan prasarana Tol Dalam Kota yang sempat terimbas aksi pembakaran pada demonstrasi beberapa waktu lalu.

    “Yang pertama, Jasa Marga minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Bahwa memang pasca terbakar, yang pertama kami prioritaskan adalah untuk beroperasional. Dan selanjutnya ketika sudah beroperasional, ada beberapa hal yang tentu kita perhatikan,” kata Rivan saat ditemui di TravoyHub Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (25/9/2025).

    Dia menjelaskan, gerbang tol adalah salah satu fasilitas penting yang sangat sibuk setiap harinya. Sehingga, apabila tak dilakukan penutupan proses perbaikan tidak berjalan optimal.

    Terlebih, tambah Rivan, sejumlah ruas yang ditutup sementara itu memiliki tingkat kerusakan yang cukup serius. Sehingga diperlukan proses rekonstruksi selama masa perbaikan.

    “Hampir sebagian harus direkonstruksi. Ketika dilakukan rekonstruksi, maka diperlukan penguatan. Pada saat yang sama penguatan, dihari kemarin memang sudah kita lakukan dengan upaya maksimal,” tandasnya.

    Pascakemacetan tersebut, pada hari ini pukul 08.30 WIB Gerbang Tol Kuningan 1 dan Gerbang Tol Semanggi 2 telah kembali beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi.

    Manajemen Jasa Marga menjelaskan pihaknya juga melengkapi dengan Mobile Reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

    Secara terperinci, pada 25 September 2025, beberapa gerbang tol Dalam Kota yang telah kembali beroperasi di antaranya: 

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi 

    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi 

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh 

    4. GT Semanggi 2 akan beroperasi setelah rekayasa lalu lintas contraflow selesai

  • Tol Dalam Kota macet, Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab

    Tol Dalam Kota macet, Pramono minta Jasa Marga tanggung jawab

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah karena penutupan Gerbang Tol Dalam Kota.

    “Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono di Balai Kota, Kamis.

    Pramono menjelaskan, pada Rabu (24/9) memang sempat dilakukan perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2.

    Pramono pun mengaku dirinya menyesalkan terjadinya kemacetan parah akibat perbaikan tersebut karena memantau secara langsung kemacetan yang ada di Jakarta.

    “Saya sendiri juga menyesalkan itu terjadi. Karena penanganan yang cukup lama, kemudian mengakibatkan kemacetan kemana-mana,” ujar Pramono.

    Sebelumnya, penutupan beberapa Gerbang Tol Dalam Kota pada Rabu malam (24/9), membuat arus kendaraan tersendat parah di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, termasuk Jalan Sudirman dan Gatot Subroto.

    Kondisi ini sempat menuai keluhan para pengguna jalan karena kemacetan berlangsung hingga berjam-jam dan hingga larut malam.

    Menindaklanjuti hal itu, Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada Kamis pagi. Ada lima gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.

    Adapun, lima gerbang tol yang beroperasi kembali sebagai berikut:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan dua lajur dapat dilintasi
    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan satu lajur dapat dilintasi

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh
    4. GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan satu lajur dapat dilintasi
    5. GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Terjunkan Satgas Urai Macet di Gerbang Tol Jakarta

    Polda Metro Terjunkan Satgas Urai Macet di Gerbang Tol Jakarta

    Jakarta

    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya membentuk Satgas Khusus bernama Satgas Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas). Satgas ini dibentuk untuk mengantisipasi kemacetan dampak perbaikan sejumlah gerbang tol dalam kota.

    Kabag Ops Ditlantas PMJ Kompol Robby Hefados menjelaskan, satgas khusus ini akan bertugas hingga 10 Oktober 2025 atau selama masa perbaikan gerbang tol. Satgas ini akan mulai berada di lapangan pada pukul 15.00 WIB.

    “Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga sudah menyiapkan Satgas Kamseltibcarlantas yang diterjunkan mulai dari siang hari ini jam 3 sore sampai nanti kondisi arus lalu lintas stabil atau kondusif, dan dilanjutkan pada esok hari,” kata Robby kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).

    Robby mengatakan satgas khusus ini dibagi menjadi tiga sif. Satgas ini akan membantu mengarahkan pengendara untuk mengambil jalur alternatif gerbang tol.

    “Kita sudah membentuk, ada tiga tim yang silih berganti untuk melakukan pengaturan dan pola-pola rekayasa lalin, dalam hal ini membantu mengarahkan masyarakat untuk mengambil jalur alternatif gerbang tol yang bisa dilintasi untuk masuk ke dalam tol,” ujar Robby.

    “Rekayasanya mengarahkan masyarakat untuk menggunakan GT Semanggi 2 dan GT Kuningan 2. Jadi, tidak mengantre lagi di GT Semanggi 1 karena ditutup,” lanjutnya.

    “Kami menyarankan atau mengimbau kepada masyarakat, khususnya untuk bisa mengambil jalur alternatif lain seperti menggunakan ruas Tol Wiyoto Wiyono, ataupun menggunakan ruas Tol Depok-Antasari dan ruas Tol JORR. Sementara bisa menggunakan ruas ruas tol tersebut,” terang Robby.

    Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada pagi ini. Ada 5 gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.

    Adapun 5 gerbang tol yang beroperasi kembali adalah:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi
    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi
    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh
    4. GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi
    5. GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    Sementara itu, GT Slipi 2, GT Pejompongan, dan GT Kuningan 1 masih dalam tahap persiapan dan pengangkutan material sebelum nantinya juga akan kembali beroperasi secara parsial. Untuk menjaga kapasitas transaksi di gerbang tol yang beroperasi secara parsial tetap optimal, dilakukan penambahan petugas bantu tapping di gerbang tol serta penggunaan mobile reader.

    Pada kesempatan berbeda, Senior General Manager JMT Widiyatmiko Nursejati menyampaikan bahwa Jasa Marga akan terus melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan Kepolisian dan stakeholder terkait selama proses perbaikan berlangsung.

    “Kami juga terus melakukan evaluasi dan kajian terutama dari sisi layanan lalu lintas agar percepatan proses perbaikan seperti yang diharapkan dapat tetap berjalan namun juga kami memastikan layanan lalu lintas tetap optimal, oleh karena itu kami memohon maaf atas dampak pada kepadatan lalu lintas yang sejak kemarin kurang nyaman bagi pengguna jalan,” ungkap Widiyatmiko.

    (mea/mea)

  • Macet Parah! Gerbang Tol Senayan hingga Slipi 1 Dibuka Parsial Hari Ini

    Macet Parah! Gerbang Tol Senayan hingga Slipi 1 Dibuka Parsial Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mengumumkan kembali mengopersikan secara parsial sejumlah gerbang tol (GT) di ruas Tol Dalam Kota imbas kemacetan yang terjadi di jalan arteri pada Rabu (24/9/2025) malam.

    Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati menjelaskan penutupan sementara itu semulanya dicanangkan dalam rangka percepatan perbaikan GT yang sempat rusak imbas pembakaran dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh beberapa waktu lalu.

    “Kami juga terus melakukan evaluasi dan kajian terutama dari sisi layanan lalu lintas agar percepatan proses perbaikan seperti yang diharapkan dapat tetap berjalan namun juga kami memastikan layanan lalu lintas tetap optimal, oleh karena itu kami memohon maaf atas dampak pada kepadatan lalu lintas yang sejak kemarin kurang nyaman bagi pengguna jalan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

    Adapun, sejak pukul 08.30 WIB hari ini, Gerbang Tol Kuningan 1 dan Gerbang Tol Semanggi 2 telah kembali beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi. 

    Manajemen Jasa Marga menjelaskan pihaknya juga melengkapi dengan Mobile Reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

    Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk dapat mengantisipasi kepadatan di Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit dan memanfaatkan jalur alternatif lainnya menuju lokasi tujuan seperti melalui jaringan Jalan Tol JORR2 yang tersambung dengan berbagai akses jalan tol lainnya.

    Secara terperinci, pada 25 September 2025, beberapa gerbang tol Dalam Kota yang telah kembali beroperasi diantaranya:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi

    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh

    4. GT Semanggi 2 akan beroperasi setelah rekayasa lalu lintas contraflow selesai

  • Ini Penyebab Jakarta Macet Parah pada Rabu Malam 24 September 2025 – Page 3

    Ini Penyebab Jakarta Macet Parah pada Rabu Malam 24 September 2025 – Page 3

    Sementara itu, sebuah bus mogok di tanjakan Slipi (Jakarta Barat) menuju Semanggi memperparah kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto pada Rabu.

    “Kalau yang di Slipi ada masalah satu, itu ada satu bus yang juga mogok di tanjakan Slipi arah ke Semanggi,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu 24 September 2025.

    Macetnya bus itu memperparah kemacetan, lantaran arus kendaraan yang melewati titik tersebut bukan hanya datang dari arah Grogol Petamburan dan KS Tubun, tetapi juga dari putar balik Slipi Petamburan.

    Pantauan di lokasi pada pukul 20.35 WIB, petugas lalu lintas telah menutup putar balik Slipi Petamburan dari arah Semanggi. Penutupan itu pun membuat arus lalu lintas dari arah DPR RI mulai lancar. Demikian juga dari Slipi menuju Semanggi.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.

    “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.

    Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan.

    “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.

  • 5
                    
                        Cerita Warga yang Terjebak Kemacetan Horor di Jalan Gatot Subroto
                        Megapolitan

    5 Cerita Warga yang Terjebak Kemacetan Horor di Jalan Gatot Subroto Megapolitan

    Cerita Warga yang Terjebak Kemacetan Horor di Jalan Gatot Subroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalan Letjen S Parman, Slipi, hingga Jalan Gatot Subroto, Semanggi, pada Rabu (24/9/2025) sore hingga malam hari.
    Kemacetan itu terjadi sejak sekitar pukul 15.30 WIB dan baru mulai terurai menjelang tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB.
    Kemacetan di jalan itu membuat kepadatan kendaraan turut merambah ke wilayah di sekitarnya, seperti Palmerah, Cideng, Petamburan, dan Tanah Abang.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menjelaskan, kemacetan parah ini dipicu oleh beberapa faktor yang terjadi bersamaan.
    Namun, faktor utamanya adalah penutupan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 yang masih dalam perbaikan setelah insiden pembakaran oleh orang tidak dikenal saat aksi unjuk rasa pada Agustus 2025.
    “Kemacetan ini dampak karena Gerbang Tol Semanggi 1 saat ini ditutup untuk beberapa hari ke depan,” ujar Komarudin kepada Kompas.com, Rabu.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 yang seharusnya menjadi alternatif justru juga tak bisa beroperasi secara optimal karena hanya ada satu gardu yang dibuka, sedangkan yang lain juga tengah mengalami perbaikan.
    Komarudin mengatakan, banyaknya aksi saling serobot jalur pengendara di jalan arteri dari jalur kiri ke kanan untuk masuk tol juga memperparah kondisi kemacetan.
    Akhirnya, pengendara mobil terpaksa harus beralih dan menumpuk untuk memasuki jalan tol di GT Kuningan.
    Tak hanya itu, jalan tol dari arah Grogol menuju Cawang juga tersendat akibat kendaraan tak bisa keluar dari tol imbas kemacetan di jalan arteri.
    “Tol yang dari arah Bandara itu tersumbatnya di off ramp keluaran Semanggi. Ini karena jalan arterinya tidak bergerak,” kata Komarudin.
    Sementara itu, lalu lintas di Slipi, terutama dari arah Gedung DPR RI menuju Grogol, tersendat akibat banyaknya kendaraan yang terjebak di tengah kemacetan saat memutar balik.
    Selain itu, Komarudin juga menyebut adanya sebuah bus yang mogok di tanjakan
    flyover
    Slipi karena terjebak kemacetan sehingga menambah kepadatan menuju Jalan Gatot Subroto.
    Transportasi umum Transjakarta menjadi salah satu yang terdampak paling parah dari kemacetan tersebut.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, diperkirakan terdapat hingga 20 bus Transjakarta yang terjebak di dalam kemacetan di sepanjang Jalan Letjen S Parman.
    Rudi (28), warga asal Bogor, Jawa Barat, mengaku harus menempuh perjalanan dari Grogol menuju Slipi selama lebih dari empat jam menggunakan Transjakarta, sejak pukul 17.00 WIB hingga sekitar pukul 21.00 WIB.
    “Saya naik dari Halte Grogol Reformasi. Empat jam perjalanan, gila banget dah. Dari jam 5 sore saya naik bus, baru turun ini jam 9,” ucap Rudi.
    Setibanya di Petamburan, Rudi memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, sebelum melanjutkan perjalanannya menerobos kemacetan menuju Stasiun Palmerah dan menaiki kereta ke Bogor.
    Irwan (37) justru membagikan momen unik dalam perjalanannya di Transjakarta yang berlangsung selama lebih kurang tiga jam dari Halte Widya Chandra Telkomsel menuju Halte Grogol Petamburan.
    Irwan mengatakan, sejumlah orang bersolidaritas memberikan kursinya kepada penumpang yang tak mendapat kursi dan harus berdiri selama perjalanan. Kursi itu untuk diduduki secara bergantian oleh penumpang, meski tak satu pun dari mereka termasuk sebagai penumpang prioritas.
    Di sisi lain, Salma (25) justru membagikan kisahnya turun di tengah jalan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki imbas bus Transjakarta yang dinaikinya terjebak macet berjam-jam.
    “Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan, terus jalan kaki sampai Petamburan,” ungkap Salma (25), seorang penumpang Transjakarta rute PIK-Blok M.
    Berjalan kaki sepanjang lebih kurang satu kilometer harus ditempuh Salma melewati jalur tol, keluar ke jalan arteri, hingga bergerak ke arah Petamburan.
    Di sepanjang jalan, ia bahkan melihat penumpang dengan koper keluar dari mobil dan berjalan kaki di pinggir tol.
    “Bahkan kayaknya ada Grab/Go-Car yang penumpangnya juga ikut turun karena tadi lihat ada yang bawa-bawa koper juga di pinggir tol,” kata dia.
    Tak hanya kendaraan berukuran besar seperti mobil atau Transjakarta, kendaraan roda dua juga mengalami pengalaman horor serupa saat melintasi macet.
    Zaki (33) mengaku harus menempuh jarak tiga kilometer perjalanan dengan durasi waktu 1,5 jam imbas kemacetan yang juga meluber hingga ke perkampungan.
    Padahal, jarak tersebut biasanya dapat ditempuh selama sekitar 10 atau 15 menit.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki.
    Senada, Pras, pengendara yang melintas dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk, juga mengaku membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menuju Palmerah.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” ucap Pras.
    Pemandangan unik terpampang di SPBU Palmerah, yang secara mendadak dijadikan tempat beristirahat oleh berbagai pengemudi mobil yang mengaku tak kuat menghadapi kemacetan.
    Mereka memilih untuk menepi dan beristirahat di SPBU dibanding harus menguras tenaga dengan berada di tengah kemacetan selama berjam-jam.
    Terlihat parkiran mobil dipadati pengendara yang beristirahat dengan pintu mobil terbuka, bak tengah berada di
    rest area
    jalan tol pada masa mudik Lebaran.
    “Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup dah kalau harus ngelewatin macet begitu. Mending saya nunggu tengah malem aja, enggak dikejar apa-apa juga,” kata Arif (39), seorang sopir travel.
    Meski anak istrinya menunggu di rumah, Arif memilih untuk beristirahat agar dapat melanjutkan perjalanan dengan aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI kemarin, demonstrasi petani hingga rencana uji coba RDF Rorotan

    DKI kemarin, demonstrasi petani hingga rencana uji coba RDF Rorotan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9) kemarin, mulai dari demonstrasi petani hingga uji coba RDF Rorotan.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Uji coba RDF Rorotan ditargetkan digelar pekan depan

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan uji coba Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, ditargetkan dilakukan pada pekan depan jika sudah tak ada kendala.

    “Di minggu depan (uji coba dimulai) kalau memang kita benar-benar persiapannya sudah bagus. Kondisi equipment mesin semuanya sudah benar-benar lancar. Kita undang masyarakat agar tidak ada isu-isu lagi,” kata Asep di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Seribuan petani unjuk rasa di kawasan Patung Kuda

    Seribuan petani dari dua aliansi, yakni Perkumpulan Petani UBI Kayu Indonesia (PPUKI) dan Serikat Petani Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Kencana, Jakarta Pusat, Rabu.

    Kedua aliansi tersebut menyuarakan kegundahannya terkait kondisi petani, seperti harga singkong yang murah, ketidakkeberpihakan pemerintah kepada petani dan lain sebagainya. Masing-masing aliansi tampak menyuarakan suaranya, mereka menggunakan dua mobil komando yang saling bersahutan.

    Selengkapnya di sini

    3. Polda Metro Jaya minta maaf atas kemacetan imbas demo tani di Jakarta

    Polda Metro Jaya meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta imbas demonstrasi tani pada Rabu.

    “Kami juga mengaturkan permohonan maaf kepada masyarakat yang dalam aktivitas hari ini mungkin mengalami gangguan dalam hal ketidaknyamanan dalam melintas karena ada kepadatan massa nanti di beberapa titik,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Lalu lintas Semanggi-Slipi macet parah, ini penjelasan Polda Metro

    Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. SPPG bantah ada siswa SDN 07 Pulogebang keracunan menu MBG

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang membantah isu ada siswa SDN 07 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, yang keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).

    Kepala SPPG Pulogebang Ahmad Irfansyah menjelaskan menu MBG yang disajikan hari ini terdiri dari soto dengan tambahan kol dan pisang.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.