kab/kota: Slipi

  • Sejumlah Gerbang Tol Dalkot Masih Ditutup Hingga Besok Pagi, Ini Daftarnya

    Sejumlah Gerbang Tol Dalkot Masih Ditutup Hingga Besok Pagi, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Pekerjaan perbaikan Gerbang Tol Dalam Kota di Ruas Cawang-Tomang-Pluit masih berlangsung. Sejumlah gerbang tol masih ditup sementara.

    Ada sebanyak 4 gerbang tol yang ditutup sementara hingga besok. Penutupan bersifat sitasional.

    3 gerbang tol ditutup hingga Senin (29/9/2025) pukul 10.00 WIB . Sementara, satu gerbang tol ditutup hingga pukul 05.00 WIB.

    “Pekerjaan ini merupakan bagian dari rangkaian proses perbaikan Gerbang Tol Cawang-Tomang-Pluit yang dibakar masa aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR pada 28 Agustus 2025 lalu,” kata Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati dalam keterangan terulis, Minggu (29/9/2025).

    Penutupan gerbang tol ini telah dilakukan sejak 27 September 2025. Penutupan dalam rangka optimalisasi pekerjaan erection kolom dan atap gerbang tol.

    – GT Semanggi 1 dan Semanggi 2:
    27 September pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB (Situasional diberlakukan rekayasa lalu lintas)

    – GT Slipi 2:
    27 September 2025 pukul 19.00 WIB – 29 September 2025 pukul 10.00 WIB

    – GT Slipi 1:
    27 September 2025 pukul 19.00 WIB – 29 September 2025 pukul 10.00 WIB

    (dek/imk)

  • 5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 September 2025

    5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya Megapolitan 28 September 2025

    5 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Ditutup Hari Ini, Ini Daftar dan Jadwalnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS –
    Akses masuk di lima gerbang Tol Dalam Kota Jakarta untuk sementara tidak bisa digunakan hari ini, Minggu (28/9/2025). Selain itu, beberapa gerbang juga akan ditutup hingga Senin (29/9/2025).
    Penutupan gerbang Tol Dalam Kota Jakarta ini dilakukan seiring dengan proyek perbaikan layanan serta pemulihan infrastruktur yang rusak akibat kerusuhan pada Agustus lalu.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT), Widiyatmiko Nursejati, mengatakan pekerjaan perbaikan yang dilakukan merupakan konstruksi berat sehingga membutuhkan penutupan penuh demi keamanan.
    “Pekerjaan ini merupakan konstruksi berat dan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan, sehingga penutupan sementara perlu dilakukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/9/2025).
    Ia menambahkan, Jasa Marga bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) menyiapkan petugas tambahan serta mengoperasikan
    mobile reader
    di sejumlah gerbang tol lain yang masih berfungsi.
    Langkah ini untuk memastikan proses transaksi lalu lintas tidak terganggu.
    Adapun rincian penutupan gerbang tol adalah sebagai berikut:
    Penutupan ini dilakukan untuk memperbaiki fasilitas yang terdampak kerusuhan di Jakarta pada 30 Agustus 2025.
    Saat itu, tujuh gerbang tol dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ungkap Widiyatmiko.
    Tak hanya gerbang tol, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain juga dirusak massa.
    Widiyatmiko berharap penutupan sementara ini bisa mempercepat penyelesaian perbaikan sehingga pelayanan di gerbang tol kembali optimal.
    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan mengimbau pengguna jalan mengatur waktu perjalanan serta memperhatikan rambu petunjuk di lapangan,” katanya.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek! Daftar Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup Sabtu-Senin

    Cek! Daftar Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup Sabtu-Senin

    Jakarta

    Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) akan menutup sementara beberapa Gerbang Tol (GT) ruas Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit mulai hari ini, Sabtu (27/9/2025) hingga Senin, (29/9/2025).

    Penutupan ini dilakukan karena ada pekerjaan peningkatan kualitas layanan di gerbang tol tersebut.

    “Dalam rangka optimalisasi pekerjaan erection kolom dan atap gerbang tol, Jasa Marga akan melakukan penutupan total sementara beberapa gerbang tol,” terang Senior General Manager JMT, Widiyatmiko Nursejati dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Widiyatmiko menjelaskan bahwa pekerjaan ini merupakan tahapan penting dalam percepatan penyelesaian proyek perbaikan gerbang tol.

    Di mana pekerjaan ini merupakan konstruksi berat dan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan, sehingga penutupan sementara perlu dilakukan.

    Ia menegaskan, pihaknya akan mengupayakan pekerjaan selesai sesuai jadwal, agar seluruh gerbang tol dapat segera kembali beroperasi normal.

    Sebagai langkah antisipasi, Jasa Marga menyiagakan petugas tambahan di lapangan, penggunaan mobile reader pada gerbang tol yang tetap beroperasi di lokasi lain, serta berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk mendukung kelancaran lalu lintas dan melakukan upaya-upaya rekayasa lalulintas apabila terjadi kepadatan.

    “Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama pekerjaan berlangsung dan mengimbau pengguna jalan untuk mengatur waktu perjalanan, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta memanfaatkan jalur alternatif seperti jaringan Jalan Tol JORR2 yang terhubung dengan sejumlah jalan tol di wilayah Jabodetabek,” katanya.

    Widiyatmiko menyampaikan per pagi ini, Sabtu 27 September 2025, sejumlah gerbang tol masih beroperasi secara parsial, yaitu GT Kuningan 1, GT Senayan, Slipi 1, GT Slipi 2, GT Semanggi 1, dan GT Semanggi 2.

    Berikut beberapa gerbang tol yang bakal ditutup sementara:

    GT Semanggi 1 dan Semanggi 2

    27 September pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB (Situasional diberlakukan rekayasa lalu lintas)

    GT Slipi 2

    27 September 2025 pukul 16.00 WIB – 28 September 2025 pukul 16.00 WIB

    GT Kuningan 1

    28 September 2025 Pukul 09.00 WIB – 29 September 2025 Pukul 05.00 WIB

    GT Slipi 1

    27 September 2025 pukul 22.00 WIB – 29 September 2025 pukul 05.00 WIB

    (hns/hns)

  • Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar Megapolitan 26 September 2025

    Jumat Malam, Lalu Lintas Jalan S Parman-Gatot Subroto Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Arus lalu lintas Jalan Letjen S Parman, Slipi menuju Jalan Gatot Subroto, Semanggi terpantau ramai lancar pada Jumat (26/9/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tak terjadi kemacetan di persimpangan Slipi Petamburan malam ini.
    Volume kendaraan yang melintas dari arah Grogol terpantau padat, tetapi tidak terjadi penumpukan.
    Pengendara baik mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melintas dengan kecepatan stabil tanpa hambatan.
    Flyover Slipi yang menghubungkan dengan Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan juga terlihat ramai lancar.
    Kepadatan terjadi di jalur kiri dari arah Slipi menuju ke Jalan Pejompongan Raya akibat adanya proyek galian di sisi kiri jalan.
    Sementara, dari arah Petamburan maupun Palmerah yang keluar menuju ke jalur arteri mengalami kepadatan akibat banyaknya volume kendaraan yang berhenti di lampu merah persimpangan.
    Adapun, lalu lintas di jalan Tol Dalam Kota, baik dari arah Grogol menuju Cawang maupun sebaliknya terpantau padat dengan sedikit perlambatan imbas volume kendaraan yang meningkat saat jam pulang kantor.
    Kepadatan terjadi di sekitar off ramp dari tol yang menuju ke jalan arteri Semanggi.
    Kepadatan itu juga menimbulkan perlambatan di sekitar area GT Semanggi 1 hingga ke bundaran Simpang Susun Semanggi.
    Meski begitu, rekayasa arus lalu lintas berupa kanalisasi di sepanjang Jalan Gatot Subroto berhasil meminimalisir kepadatan jalur.
    Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyebut kemacetan diprediksi terjadi pada Jumat sore hingga malam hari.
    “Prediksi peningkatan atau bangkitan arus lalin diperkirakan sore jam pulang kantor sampai malam,” kata Komarudin kepada Kompas.com, Jumat.
    Kemacetan terjadi karena GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 masih dalam proses perbaikan.
    Perbaikan itu dilakukan usai sejumlah gerbang tol menjadi sasaran pembakaran orang tidak dikenal (OTK) dalam unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Sementara, GT Pejompongan masih ditutup dan belum beroperasi hingga saat ini.
    Kedua GT Semanggi ditargetkan akan rampung diperbaiki pada Sabtu (27/9/2025) besok, dan GT Pejompongan ditarget rampung pada 4 Oktober mendatang.
    Adapun, pengendara mobil yang melintas menuju kawasan Cawang dari arah Grogol diimbau untuk menggunakan GT Tanjung Duren dan GT Slipi 2.
    Hal itu ditujukan agar mengurangi volume kepadatan kendaraan yang melintas di jalan arteri Slipi-Semanggi.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Menas Erwin, Pengusaha Pemberi Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 September 2025

    Profil Menas Erwin, Pengusaha Pemberi Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Nasional 26 September 2025

    Profil Menas Erwin, Pengusaha Pemberi Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Nama Menas Erwin Djohansyah kembali menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkapnya di kawasan BSD, Tangerang Selatan, pada Rabu (24/9/2025).
    Dia terlibat dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) yang menjerat eks Sekretaris MA Hasbi Hasan.
    KPK mengatakan, penangkapan dilakukan karena Menas Erwin sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan di KPK.
    “Penangkapan dilakukan, mengingat yang bersangkutan sudah dua kali tidak hadir dalam pemanggilan pemeriksaan tanpa alasan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, dalam keterangannya, Rabu.
    Lantas, siapa sebenarnya sosok Menas Erwin?
    Menas Erwin Djohansyah adalah Direktur PT Wahana Adyawarna (WA).
    Tak banyak informasi terkait perseroan terbatas tersebut.
    Namun, berdasarkan penelusuran, perusahaan tersebut terletak di Grand Slipi Tower, Palmerah, Jakarta Barat.
    Nama Menas Erwin pertama kali muncul dalam persidangan Hasbi Hasan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta pada 5 Desember 2023.
    Saat itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mendakwa Sekretaris nonaktif MA Hasbi Hasan telah menerima gratifikasi senilai Rp 630 juta untuk kepentingan pribadi.
    Penerimaan itu diterima dari banyak rekanan, termasuk salah satunya Menas Erwin selaku Direktur PT Wahana Adyawarna.
    “Menerima uang, fasilitas perjalanan wisata, dan fasilitas penginapan yang seluruhnya senilai Rp 630.844.400,” kata Jaksa KPK Ariawan Agustiartono, dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).
    Dalam surat dakwaan terungkap, Hasbi Hasan juga menerima fasilitas penginapan berupa sewa kamar nomor 510 tipe apartemen yang disebut Terdakwa dengan istilah “SIO”, senilai Rp 120.100.000 dari Menas Erwin Djohansyah.
    Kemudian, Hasbi Hasan juga menerima fasilitas penginapan berupa sewa dua unit kamar, yaitu kamar nomor 111 tipe junior suite dan kamar nomor 205 tipe executive suite, total senilai Rp 240.544.400 dari Direktur Utama PT Wahana Adyawarna itu.
    Tak hanya itu, Sekretaris MA ini juga menerima fasilitas penginapan berupa sewa kamar nomor 0601 dan kamar nomor 1202 tipe kamar executive suite total senilai Rp 162.700.000 masih dari Menas Erwin Djohansyah.
    Menurut Jaksa KPK, sejumlah penerimaan fasilitas dari Menas Erwin Djohansyah terkait pengurusan perkara di lingkungan MA RI.
     
    KPK menetapkan Menas Erwin Djohansyah sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA pada Kamis (25/9/2025).
    Dia juga langsung ditahan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 25 September sampai dengan 14 Oktober 2025 di Cabang Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur.
    “Terhadap saudara MED, KPK telah melakukan pemanggilan sebagai tersangka sebanyak dua kali, kemudian yang ketiga kalinya kita cari dan tidak pernah hadir,” kata Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
    KPK menduga Menas berperan sebagai pihak swasta yang menghubungkan sejumlah pihak dengan Hasbi Hasan selaku Sekretaris MA periode 2020-2023.
    Sekitar awal 2021, Menas diperkenalkan Fatahillah Ramli kepada Hasbi untuk meminta bantuan mengurus perkara temannya di tingkat kasasi.
    Pertemuan pertama kali berlangsung di tempat umum, namun Hasbi meminta agar pembicaraan dipindahkan ke lokasi tertutup yang akhirnya disediakan oleh Menas.
    “Pada rentang waktu Maret 2021 sampai dengan Oktober 2021 terdapat komunikasi tentang beberapa proses pertemuan FR dengan HH di beberapa tempat, di mana dalam pertemuan tersebut FR bersama MED meminta bantuan HH untuk membantu menyelesaikan perkara temannya,” ungkap Asep.
    KPK mengungkapkan, ada lima perkara yang diminta Menas kepada Hasbi Hasan untuk diurus, yaitu:
    1. Perkara sengketa lahan di Bali dan Jakarta Timur;
    2. Perkara sengketa lahan Depok;
    3. Perkara sengketa lahan di Sumedang;
    4. Perkara sengketa lahan di Menteng; dan
    5. Perkara sengketa lahan tambang di Samarinda.
    “Hasbi Hasan menyanggupi untuk membantu penyelesaian perkara sesuai dengan permintaan MED,” ujar dia.
    Sebagai imbalan, Hasbi diduga meminta biaya pengurusan perkara dengan skema pembayaran bertahap, berupa uang muka (DP), biaya proses, hingga pelunasan bila perkara berhasil dimenangkan.
    Namun, tidak semua perkara berjalan sesuai keinginan.
    Sejumlah pihak yang perkaranya gagal dimenangkan justru menuntut Menas mengembalikan uang yang sudah diserahkan ke Hasbi.
    Atas perbuatannya, Menas disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a, Pasal 5 ayat (1) huruf b, atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
                        Megapolitan

    3 Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto Megapolitan

    Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kemacetan parah melanda sejumlah ruas utama Jakarta pada Rabu (24/9/2025), imbas penutupan gerbang tol yang rusak akibat aksi demonstrasi ricuh di akhir Agustus lalu.
    Penutupan ini membuat ribuan kendaraan terjebak hingga berjam-jam di wilayah Slipi, Jalan Gatot Subroto, hingga arah Pancoran.
    Tujuh gerbang tol di ruas Cawang–Tomang–Pluit sebelumnya menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal (OTK) saat demo yang berujung bericuh pada akhir Agustus 2025.
    Gerbang tol yang dibakar meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.
    Sejumlah gerbang tol kini masih dalam proses perbaikan, termasuk GT Semanggi 1 yang ditutup total serta sebagian gardu GT Semanggi 2.
    Dampaknya, antrean kendaraan mengular dari sore hingga tengah malam di Jalan Letjen S Parman menuju Jalan Gatot Subroto pada Rabu malam. Akses lalu lintas dari arah Grogol ke Pancoran pun lumpuh.
    Tak hanya mobil pribadi, bus Transjakarta juga terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, memaksa sebagian warga turun dan berjalan kaki.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, sedikitnya 20 bus Transjakarta terjebak di sepanjang Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.
    Rudi (28), warga Bogor, menceritakan, dirinya membutuhkan waktu lebih dari empat jam hanya untuk perjalanan dari Halte Grogol Reformasi menuju Slipi dengan menggunakan Transjakarta.
    “Saya naik dari Halte Grogol Reformasi. Empat jam perjalanan, gila banget dah. Dari jam 5 sore saya naik bus, baru turun ini jam 9,” ucap Rudi.
    Setibanya di Petamburan, Rudi bahkan memilih beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Palmerah untuk pulang ke Bogor menggunakan kereta.
    Berbeda dengan Rudi, Salma (25), penumpang Transjakarta rute PIK–Blok M, memilih turun di tengah jalan.
    “Saya sama orang-orang pada turun di Slipi Kemanggisan, terus jalan kaki sampai Petamburan,” ungkap Salma.
    Salma menempuh perjalanan sekitar satu kilometer dengan berjalan kaki melewati jalur tol hingga keluar ke jalan arteri. Ia bahkan melihat penumpang dengan koper yang juga memilih berjalan kaki di pinggir tol.
    Kemacetan juga menyulitkan pengendara roda dua. Zaki (33), pengguna motor, mengatakan, ia butuh 1,5 jam untuk menempuh jarak tiga kilometer, yang biasanya hanya ditempuh 10–15 menit.
    “Parah, macet banget pokoknya. Sampai keringetan di jalan ini saya. Enggak bergerak sama sekali, motor aja enggak bisa nyelip,” kata Zaki.
    Hal serupa dialami Pras, pengendara dari Jalan Panjang, Kebon Jeruk, menuju Palmerah. Ia mengaku butuh lebih dari dua jam untuk perjalanan yang biasanya hanya 10–15 menit.
    “Kayaknya jaraknya juga enggak seberapa, biasanya paling 10 atau 15 menit. Ini saya udah dua jam di jalan, mau pulang kerja,” tutur Pras.
    Kemacetan imbas perbaikan gerbang tol terbakar ini menimbulkan efek domino pada berbagai moda transportasi dan aktivitas warga.
    Banyak pekerja terlambat pulang, angkutan umum lumpuh, dan warga terpaksa mencari jalur alternatif meski sama-sama padat.
    Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga seluruh perbaikan gerbang tol selesai dilakukan.
    Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Robby Hefados menyampaikan, perbaikan Gerbang Tol (GT) oleh Jasa Marga di area Jalan Gatot Subroto atau Tol Dalam Kota memakan waktu hingga awal bulan depan.
    “Sebenarnya untuk kemacetan di Jalan Gatot Subroto ini merupakan imbas dari perbaikan GT yang dilakukan oleh pihak Jasa Marga dari 24 September sampai 10 Oktober,” kata Robby saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
    Oleh karena itu, Jasa Marga mempercepat perbaikan agar penutupan sementara GT tidak berlangsung lama.
    Berhubung dengan perbaikan ini, Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat agar melalui jalur alternatif lain.
    “Seperti menggunakan ruas tol Wiyoto Wiyono, ataupun menggunakan ruas tol Depok Antasari dan Ruas Tol JORR,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono minta perbaikan Tol Semanggi dilakukan di luar jam sibuk

    Pramono minta perbaikan Tol Semanggi dilakukan di luar jam sibuk

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta pihak terkait melakukan perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 dilakukan pada akhir pekan atau di luar jam sibuk.

    “Jadi tadi saya sudah minta kepada Dinas Perhubungan untuk mengoordinasikan, jangan lagi dilakukan ketika jam banyak masyarakat sedang bertransportasi, berangkat pulang kerja. Kemarin kan pulang kerja. Kalau mau melakukan ya hari libur lah,” kata Pramono di Jakarta, Kamis.

    Pramono menyatakan, kemacetan yang terjadi pada Rabu (24/9) di Semanggi akibat perbaikan di pintu Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2.

    Adapun perbaikan itu dilakukan setelah mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

    “Jadi di Semanggi, kemacetan kemarin disebabkan oleh pintu Semanggi 1 dan 2 yang dilakukan perbaikan karena ekses dari demo-demo kemarin yang mengalami kebakaran dan sebagainya. Dan itu dilakukan secara bersamaan,” kata Pramono.

    Untuk itu, Pramono pun telah meminta Jasa Marga untuk bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan parah tersebut.

    “Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono.

    Penutupan beberapa Gerbang Tol Dalam Kota semalam membuat arus kendaraan tersendat parah di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, termasuk Sudirman dan Gatot Subroto.

    Kondisi ini sempat menuai keluhan para pengguna jalan karena kemacetan berlangsung hingga berjam-jam dan larut malam.

    Menindaklanjuti hal itu, Jasa Marga membuka kembali beberapa gerbang tol pada pagi ini. Ada lima gerbang tol yang semula dijadwalkan ditutup untuk perbaikan, kini dibuka kembali secara parsial.

    Adapun, 5 gerbang tol yang beroperasi kembali sebagai berikut:

    1. GT Senayan, beroperasi parsial dengan 2 lajur dapat dilintasi

    2. GT Semanggi 1, beroperasi parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    3. GT Slipi 1, beroperasi penuh

    4. GT Semanggi 2 beroperasi secara parsial dengan 1 lajur dapat dilintasi

    5. GT Kuningan 1 beroperasi secara parsial.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi Megapolitan 25 September 2025

    Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Dikebut, Target Rampung 2 Hari Lagi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perbaikan Gerbang Tol (GT) Semanggi 1 dan Semanggi 2 di ruas Tol Dalam Kota ditargetkan rampung pada Sabtu (27/9/2025) mendatang.
    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, mengungkap bahwa perbaikan dua GT tersebut tengah dikebut untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    “Barusan saya koordinasi dengan Jasa Marga, untuk GT Semanggi 1 dan Semanggi 2 mudah-mudahan dua hari ke depan itu sudah beroperasi semua,” jelas Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis, (25/9/2025).
    Menurut Komarudin, penyelesaian perbaikan menjadi sangat krusial karena berperan penting memecah kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman.
    Sementara itu, Gerbang Tol Pejompongan yang masih ditutup hingga saat ini disebut akan memakan waktu perbaikan lebih lama.
    “Kalau untuk GT Pejompongan sendiri, direncanakan selesai sekitar tanggal 4 Oktober,” kata Komarudin.
    Saat ini, sejumlah gerbang tol masih dalam proses perbaikan oleh Jasa Marga usai menjadi sasaran pembakaran oleh orang tidak dikenal (OTK) pada kerusuhan unjuk rasa Agustus 2025 lalu.
    Adapun, pada Kamis malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan
    card reader.
    Sebelumnya, kemacetan parah melanda ruas Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi pada Rabu (24/9/2025) malam, membuat perjalanan warga tersendat berjam-jam.
    Bagi pengendara, dampak penutupan ini terasa langsung. Rizky (28), seorang pengendara motor, mengaku butuh hampir satu jam hanya untuk menempuh jarak dari DPR/MPR RI Senayan menuju SCBD.
    Cerita serupa dialami Salma (25), penumpang Transjakarta T31 rute PIK 2–Blok M. Ia terjebak macet sejak Slipi hingga Semanggi selama lebih dari dua jam.
    Tidak kuat menunggu, ia bersama puluhan penumpang lain akhirnya turun di Slipi Kemanggisan meski tanpa halte resmi, lalu berjalan kaki hampir satu kilometer menuju Petamburan.
    “Hampir semua penumpang yang berdiri itu turun. Bahkan ada penumpang mobil bawa koper yang juga jalan kaki di pinggir tol,” ucapnya.
    Lebih sulit lagi, usaha Salma memesan ojek
    online
    (ojol) menuju Stasiun Karet sempat ditolak pengemudi karena kondisi macet. Ia baru mendapat tumpangan sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kemacetan ini tak lepas dari kerusakan fasilitas jalan tol oleh orang tak dikenal saat kerusuhan di Jakarta akhir Agustus 2025.
    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati, menyebut ada tujuh gerbang Tol Dalam Kota Jakarta yang dibakar massa, yakni Slipi 1, Slipi 2, Pejompongan, Senayan, Semanggi 1, Semanggi 2, dan Kuningan 1.
    “Imbasnya banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan. Total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
    Selain itu, 20 unit
    water barrier
    ,
    rubber cone
    ,
    median concrete barrier
    (MCB), kamera CCTV, hingga sarana pendukung lain turut dirusak.
    Akibatnya, operasional ruas tol Cawang–Tomang–Pluit sempat lumpuh saat itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini Megapolitan 25 September 2025

    Arus Lalu Lintas Slipi–Semanggi Ramai Lancar Malam Ini
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Arus lalu lintas di Jalan Letjen S. Parman dari arah Slipi ke Jalan Gatot Subroto hingga kawasan Semanggi, Jakarta, terpantau ramai lancar pada Kamis malam (25/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB, laju kendaraan di jalur arteri maupun di jalur bus Transjakarta tampak lancar dan sudah bebas dari kemacetan.
    Pengendara yang melintas dari arah Grogol, Palmerah, maupun Petamburan dapat melintas tanpa hambatan.
    Mobil, motor, hingga bus Transjakarta dapat melaju dengan kecepatan normal, tanpa adanya antrean kendaraan.
    Kondisi di jalan layang (
    flyover
    ) Slipi yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi juga terlihat lancar.
    Meskipun volume kendaraan cukup padat, tetapi tidak terjadi penumpukan yang signifikan.
    Jalur bus Transjakarta yang sebelumnya sempat dipenuhi antrean bus akibat terjebak di tengah macet pada sore hari pun kini terlihat lengang.
    Lalu lintas di Jalan Tol Grogol-Cawang juga terlihat lancar dengan sedikit kepadatan terjadi pada
    exit
    tol Semanggi karena penyempitan jalur.
    Pihak kepolisian sebelumnya telah melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, seperti sistem buka tutup di Gerbang Tol Semanggi 1 dan kanalisasi jalur.
    Gerbang Tol Slipi 2 juga telah kembali beroperasi sepenuhnya untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Letjen S. Parman.
    Gardu di GT Semanggi 2 juga ditambah dengan satu jalur sodetan yang beroperasi secara manual dengan bantuan petugas menggunakan
    card reader
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 September 2025

    Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi Megapolitan 25 September 2025

    Atasi Macet di Gatot Subroto, Polisi Terapkan Kanalisasi di Jalan Arteri dan Tol Semanggi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa kanalisasi atau pemisahan lajur di sepanjang Jalan Gatot Subroto pada Kamis malam (25/9/2025).
    Rekayasa tersebut diterapkan untuk mengurai kepadatan yang terjadi di jalan arteri maupun di ruas Tol Dalam Kota yang mengarah ke pintu keluar (
    off ramp
    ) Semanggi.
    “Untuk kendaraan-kendaraan yang berada di lajur 1 dan 2 di (arteri) Semanggi itu tidak bisa masuk ke Gerbang Tol Semanggi 1. Jadi dia harus masuk di Gerbang Tol Semanggi 2 supaya tidak ada
    crossing
    ,” jelas Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin kepada
    Kompas.com
    , Kamis.
    Menurut Komarudin, salah satu penyebab macet yang harus diatasi di arteri Semanggi adalah banyaknya kendaraan yang memotong dari lajur kiri untuk masuk ke pintu tol.
    Serupa, di dalam ruas tol dari arah Grogol menuju Cawang juga diberlakukan kanalisasi untuk mencegah pengendara yang berpindah lajur secara tiba-tiba untuk keluar di
    off ramp
    Semanggi.
    “Sumbatan yang sering terjadi itu adalah kendaraan-kendaraan dari lajur 3 dia baru keluar ataupun baru menepi setelah mendekati off ramp. Nah itu yang sering menyumbat ke arah Semanggi,” kata Komarudin.
    “Sudah kita kanalisasi lajur 1 untuk yang keluar di Semanggi. Untuk lajur 2 dan 3 terpaksa kami harus luruskan. Jadi dia tidak boleh memotong di depan
    off ramp
    ,” imbuhnya.
    Meski begitu, Komarudin menyebut pihaknya tak bisa mencegah adanya kepadatan yang terjadi di dekat pintu keluar tol Semanggi karena macet yang terjadi di jalan arteri.
    “Karena memang kita tidak bisa mengatur pintu keluar ya, kendaraan itu tidak bisa kita luruskan untuk keluar di off ramp yang depan, yang bisa dilakukan ya kanalisasi,” ucapnya.
    Adapun, pada Kamis (25/9/2025) malam, GT Slipi 2 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan Slipi-Semanggi.
    Meskipun, GT Semanggi 1 saat ini hanya mengoperasikan satu gardu untuk akses masuk tol bagi pengendara mobil.
    Sementara itu, GT Semanggi 2 saat ini sudah beroperasi dengan satu gardu reguler ditambah satu lajur sodetan dengan transaksi manual menggunakan card reader.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.