kab/kota: Slipi

  • Program MBG sebagai pemerataan gizi

    Program MBG sebagai pemerataan gizi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat mengemukakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pemerataan gizi anak-anak sekolah.

    “Para murid sekarang sama. Tidak ada di atas, tidak ada di bawah, makannya sama, gizinya sama, proteinnya sama,” kata Sekretaris Kota Jakbar Indra Patrianto kepada wartawan usai meninjau Program MBG di SLBN 5 Jakarta dan SDN 15 Slipi, Jumat.

    Menurut Indra, program yang dilaksanakan mulai Senin sampai Jumat itu bisa meningkatkan kecerdasan anak-anak sekolah. “Bisa menambah kecerdasan anak di kemudian hari,” katanya.

    Indra juga menyampaikan pandangannya mengenai pemberian susu dalam paket MBG yang setelah masa uji coba hanya diberikan sebanyak tiga kali dalam seminggu.

    “Kita enggak melihat ke sana. Yang dilihat adalah proteinnya. Ini hasil kajian, jadi kita tidak bisa serta-merta ini kurang susu, ini kurang apa,” kata Indra.

    Indra menegaskan bahwa kandungan gizi dalam paket MBG adalah hasil kajian yang sesuai dengan standar kebutuhan gizi anak.

    “Ini kajian, proteinnya sekian, kalorinya sekian, itu sudah ada kajian. Jadi saya rasa yang telah diberikan itu sudah sangat mencukupi,” ungkap Indra.

    Paket MBG yang disantap para murid di SLBN 5 Jakarta terdiri dari beberapa item makanan, mulai dari makaroni bolognese, tahu semur, sayur capcay, telur rebus dan dua buah pisang.

    Sebelumnya, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah Yudha Permana pada Senin (6/1) membeberkan proses pembuatan menu Program MBG bagi 2.987 pelajar di wilayah setempat.

    Yudha menyebutkan bahwa pihaknya menyusun 40 menu MBG dari alternatif 300 menu makanan bergizi versi Badan Gizi Nasional (BGN). Pihaknya berkolaborasi dengan ahli gizi untuk mencari kesesuaian Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diperlukan untuk masing-masing jenjang umur.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota DPRD DKI Jakarta pantau Makan Bergizi Gratis di SLBN 5 Jakarta

    Anggota DPRD DKI Jakarta pantau Makan Bergizi Gratis di SLBN 5 Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu memantau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 5 Jakarta pada Jumat.

    Kevin di SLBN 5 Jakarta, Slipi, Jumat, menyebutkan bahwa pemberian MBG di sekolah tersebut dilakukan dengan memperhatikan kekhususan disabilitas para murid.

    “Secara menu sama, hanya ketika di dalam kelas, mereka memang punya keterbatasan khusus yang memang berbeda-beda,” kata Kevin kepada wartawan usai memantau Program MBG tersebut.

    Murid di sekolah tersebut ada yang tidak bisa mendengar, hambatan dalam berbicara dan sebagainya. “Karena itu memang cara komunikasinya mungkin berbeda,” katanya.

    Para murid dikelompokkan sesuai dengan disabilitasnya masing-masing. Kemudian para guru mendampingi para murid berbasis pengelompokan tersebut.

    “Jadi mereka tidak dalam kelas besar. Tadi skalanya sekitar 5-6 orang di dalam kelas disajikan, dilayani oleh guru yang khusus, berkebutuhan khusus tersebut. Saya rasa ini sudah sangat baik,” katanya.

    Selain itu, Kevin juga mengapresiasi ketepatan waktu distribusi paket makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah menuju SLBN 5 Jakarta.

    “Tadi saya lihat juga pendistribusinya tepat waktu. Dari sisi hariannya sekitar jam 07.30 WIB, tadi saya datang, (paket MBG) sudah datang,” katanya.

    Selain itu, kata Kevin, menu MBG juga terhitung mewah, bahkan seperti menu di kafe-kafe. “Tadi saya lihat ada makaroni, kemudian ada telur, ada tahu, ada pisang, ada sayur,” katanya.

    Menurut dia, komposisi menu seperti standar di kafe. ‘Ini cukup mewah, bisa pemerataan seperti ini di Jakarta,” ungkap Kevin.

    Kepala Sekolah SLBN 5 Jakarta Hani Rustisiani menyebutkan bahwa pemberian MBG di sekolah juga disesuaikan dengan kebutuhan khusus para muridnya.

    “Ada yang memang (durasi makannya) 30 menit, ada yang lama sekali, ada yang 15 menit, 10 menit sudah selesai, ada yang 5 menit bahkan sudah habis,” katanya.

    Durasi tersebut sesuai dengan kondisi kebutuhan khusus mereka. “Kan anak-anak berkebutuhan itu ada yang tidak mengunyah dengan baik, tidak bisa mengunyah dengan baik,” kata Hani.

    Selain itu, pihaknya juga menangani sejumlah tantangan seperti para murid yang tidak terbiasa makan sayur.

    Menurut dia, Program MBG mendorong murid-murid untuk terbiasa makan makanan bergizi. “Iya (membantu para murid terbiasa dengan makanan bergizi). Itu karena di sini orang tuanya kalangannya menengah ke bawah,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Orang Tua Senang dengan Program MBG, Harapkan Terus Berlanjut

    Orang Tua Senang dengan Program MBG, Harapkan Terus Berlanjut

    Jakarta: Hari ketiga Program Makan Bergizi Gratis (MBG), banyak orang tua mengaku merasa terbantu. Salah satunya adalah Nisa, wali murid dari anak sekolah dasar di SDS Barunawati 2, Jakarta Barat.

    Nisa mengatakan bahwa ia sangat terbantu dengan hadirnya program MBG ini. Jadi, dirinya tak menyiapkan makanan bekal yang banyak atau uang saku berlebihan. Karena, murid tersebut sudah dibantu dalam sisi makanan.

    “Sangat terbantu sekali, senang, jadi meringankan biaya juga,” kata Nisa saat ditemui tim Medcom.id, Rabu, 8 Januari 2025.

    Sang cucu yang bersekolah di sini pun memiliki waktu istirahat dua kali. Biasanya, Nisa, selaku nenek, memberikan bekal nasi dan roti untuk dua kali istirahat. Kini, ia hanya memberikan roti untuk istirahat kedua di pukul 11.00 siang.

    (Nisa selaku wali murid dari anak sekolah dasar di SDS Barunawati 2, Jakarta Barat mengatakan bahwa ia sangat terbantu dengan hadirnya program MBG ini. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    “Cuma kasih roti untuk istirahat kedua, soalnya cucu saya bilang udah kenyang,” ungkapnya.

    Saat ditanyakan apakah sang cucu pernah mengeluh mengenai program MBG, Nisa menjawab tidak pernah sama sekali. Ia merasa bersyukur bahwa sang cucu menikmati makanannya.

    Baca juga: SDN Slipi 01 Belum Mendapatkan Giliran Makan Bergizi Gratis

    “Enggak, enggak pernah mengeluh yang enggak enak atau gimana-gimana. Katanya enak dan syukur dapat makanan yang bikin kenyang,” jelasnya.

    Nisa sendiri mengharapkan program MBG ini terus berjalan. Karena ini akan sangat membantu dari sisi pengeluaran dan juga ketenangan dalam mencakup gizi anak.

    Para orang tua dari SDS Barunawati biasanya menitipkan kotak bekal anak-anak mereka untuk istirahat kedua. Kemudian, diberikan oleh satpam pada saat istirahat kedua, yakni pukul 11.00 siang.

    Jakarta: Hari ketiga Program Makan Bergizi Gratis (MBG), banyak orang tua mengaku merasa terbantu. Salah satunya adalah Nisa, wali murid dari anak sekolah dasar di SDS Barunawati 2, Jakarta Barat.
     
    Nisa mengatakan bahwa ia sangat terbantu dengan hadirnya program MBG ini. Jadi, dirinya tak menyiapkan makanan bekal yang banyak atau uang saku berlebihan. Karena, murid tersebut sudah dibantu dalam sisi makanan.
     
    “Sangat terbantu sekali, senang, jadi meringankan biaya juga,” kata Nisa saat ditemui tim Medcom.id, Rabu, 8 Januari 2025.

    Sang cucu yang bersekolah di sini pun memiliki waktu istirahat dua kali. Biasanya, Nisa, selaku nenek, memberikan bekal nasi dan roti untuk dua kali istirahat. Kini, ia hanya memberikan roti untuk istirahat kedua di pukul 11.00 siang.
     

    (Nisa selaku wali murid dari anak sekolah dasar di SDS Barunawati 2, Jakarta Barat mengatakan bahwa ia sangat terbantu dengan hadirnya program MBG ini. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    “Cuma kasih roti untuk istirahat kedua, soalnya cucu saya bilang udah kenyang,” ungkapnya.
     
    Saat ditanyakan apakah sang cucu pernah mengeluh mengenai program MBG, Nisa menjawab tidak pernah sama sekali. Ia merasa bersyukur bahwa sang cucu menikmati makanannya.
     
    Baca juga: SDN Slipi 01 Belum Mendapatkan Giliran Makan Bergizi Gratis
     
    “Enggak, enggak pernah mengeluh yang enggak enak atau gimana-gimana. Katanya enak dan syukur dapat makanan yang bikin kenyang,” jelasnya.
     
    Nisa sendiri mengharapkan program MBG ini terus berjalan. Karena ini akan sangat membantu dari sisi pengeluaran dan juga ketenangan dalam mencakup gizi anak.
     
    Para orang tua dari SDS Barunawati biasanya menitipkan kotak bekal anak-anak mereka untuk istirahat kedua. Kemudian, diberikan oleh satpam pada saat istirahat kedua, yakni pukul 11.00 siang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Menko Polkam Pantau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

    Menko Polkam Pantau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memantau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Budi memantau kegiatan MBG di SMPN 61 Slipi, Jakarta Barat; dan SMAN 11 Cakung, Jakarta Timur.

    BG, sapaan Budi, mengapresiasi pihak yang telah bekerja menyediakan makanan bergizi gratis tersebut. “Saya sangat terkesan dengan kualitas makanan bergizi yang disediakan. Anak-anak juga menyampaikan rasa makanannya enak,” kata BG dikutip dari Antara, Selasa, 7 Januari 2025. 

    Dia mengatakan program ini harus diselenggarakan secara maksimal guna memastikan kebutuhan gizi siswa terjaga dengan baik. Selain itu, BG menilai program ini harus berjalan karena menjadi salah satu landasan terciptanya generasi Indonesia Emas 2045 mendatang.
     

    Untuk itu, dia berharap seluruh pihak mau berkolaborasi untuk memastikan program MBG di seluruh sekolah berjalan maksimal. Salah satu pihak yang dinilai sangat berperan dalam memastikan program ini berjalan maksimal adalah guru.

    “Peran guru sangat besar dalam memotivasi anak-anak untuk meningkatkan kualitas asupan gizi yang dikonsumsi,” kata BG.

    Dia percaya asupan gizi yang baik akan membantu meningkatkan kapasitas belajar anak-anak. Tentunya juga bisa menciptakan generasi yang lebih kompeten di masa depan.

    Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memantau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Budi memantau kegiatan MBG di SMPN 61 Slipi, Jakarta Barat; dan SMAN 11 Cakung, Jakarta Timur.
     
    BG, sapaan Budi, mengapresiasi pihak yang telah bekerja menyediakan makanan bergizi gratis tersebut. “Saya sangat terkesan dengan kualitas makanan bergizi yang disediakan. Anak-anak juga menyampaikan rasa makanannya enak,” kata BG dikutip dari Antara, Selasa, 7 Januari 2025. 
     
    Dia mengatakan program ini harus diselenggarakan secara maksimal guna memastikan kebutuhan gizi siswa terjaga dengan baik. Selain itu, BG menilai program ini harus berjalan karena menjadi salah satu landasan terciptanya generasi Indonesia Emas 2045 mendatang.
     

    Untuk itu, dia berharap seluruh pihak mau berkolaborasi untuk memastikan program MBG di seluruh sekolah berjalan maksimal. Salah satu pihak yang dinilai sangat berperan dalam memastikan program ini berjalan maksimal adalah guru.
    “Peran guru sangat besar dalam memotivasi anak-anak untuk meningkatkan kualitas asupan gizi yang dikonsumsi,” kata BG.
     
    Dia percaya asupan gizi yang baik akan membantu meningkatkan kapasitas belajar anak-anak. Tentunya juga bisa menciptakan generasi yang lebih kompeten di masa depan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Hari Kedua Program MBG di SDN Slipi 11 Berjalan Lancar

    Hari Kedua Program MBG di SDN Slipi 11 Berjalan Lancar

    Jakarta: Guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Slipi 11 selesai membagikan kotak makan silver untuk murid-murid kelas 1C. Hari ini adalah merupakan hari kedua Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tampak anak-anak secara bergantian mengantarkan kotak makan dari arah depan ke belakang. Wajah sumringah juga dilihatkan mereka ingin segera menyantapnya.

    Sulasmi, selaku guru di sana pun mengatakan kepada anak-anak untuk berdoa terlebih dahulu. Lalu, para murid serentak melakukan doa bersama sebelum mengonsumsi kotak makanan yang ada di atas mereka.

    “Enak kak,” ungkap salah satu anak laki-laki yang sumringah mendapatkan makanan seraya menyantap sesendok nasi. Menu makan hari ini pun terlihat anak-anak menyantap habis.

    (Program makan bergizi gratis (MBG) telah berlangsung untuk hari kedua di Sekolah Dasar Negeri 11 Slipi, Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    Menu makan hari ini adalah seporsi nasi dengan telur orak-arik, ditambah sayur tumis kacang panjang dan wortel. Tak hanya itu, tersedia juga susu serta buah pisang.

    Para murid serentak makan bersama. Tidak terlihat sama sekali mereka yang keluar dari kelas. Siswa dan siswi bercengkrama seraya menyantap makanan mereka.

    Baca juga: SMP Nurul Qur’an dan SDN Sukatani Tapos Dapat Makan Bergizi Gratis

    Setelah selesai, mereka menaruh di bagian depan dengan mandiri. Terlihat juga seorang anak laki-laki menampakkan kotak stainless steel tersebut yang sudah kosong.

    “Anak-anak saya biasakan untuk ditaruh ke depan sama saya,” kata Sulasmi.

    Setelah siswa selesai makan secara keseluruhan, belajar mereka pun dilanjutkan kembali tanpa ada jeda istirahat. Jam makan mereka adalah pukul 08.30 pagi.

    Jakarta: Guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Slipi 11 selesai membagikan kotak makan silver untuk murid-murid kelas 1C. Hari ini adalah merupakan hari kedua Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
     
    Tampak anak-anak secara bergantian mengantarkan kotak makan dari arah depan ke belakang. Wajah sumringah juga dilihatkan mereka ingin segera menyantapnya.
     
    Sulasmi, selaku guru di sana pun mengatakan kepada anak-anak untuk berdoa terlebih dahulu. Lalu, para murid serentak melakukan doa bersama sebelum mengonsumsi kotak makanan yang ada di atas mereka.
    “Enak kak,” ungkap salah satu anak laki-laki yang sumringah mendapatkan makanan seraya menyantap sesendok nasi. Menu makan hari ini pun terlihat anak-anak menyantap habis.
     

    (Program makan bergizi gratis (MBG) telah berlangsung untuk hari kedua di Sekolah Dasar Negeri 11 Slipi, Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    Menu makan hari ini adalah seporsi nasi dengan telur orak-arik, ditambah sayur tumis kacang panjang dan wortel. Tak hanya itu, tersedia juga susu serta buah pisang.
     
    Para murid serentak makan bersama. Tidak terlihat sama sekali mereka yang keluar dari kelas. Siswa dan siswi bercengkrama seraya menyantap makanan mereka.
     
    Baca juga: SMP Nurul Qur’an dan SDN Sukatani Tapos Dapat Makan Bergizi Gratis
     
    Setelah selesai, mereka menaruh di bagian depan dengan mandiri. Terlihat juga seorang anak laki-laki menampakkan kotak stainless steel tersebut yang sudah kosong.
     
    “Anak-anak saya biasakan untuk ditaruh ke depan sama saya,” kata Sulasmi.
     
    Setelah siswa selesai makan secara keseluruhan, belajar mereka pun dilanjutkan kembali tanpa ada jeda istirahat. Jam makan mereka adalah pukul 08.30 pagi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Ini Tanggapan Orang Tua Terkait Belum Dapatnya MBG di SDN Slipi 01

    Ini Tanggapan Orang Tua Terkait Belum Dapatnya MBG di SDN Slipi 01

    Jakarta: Dita, salah satu orang tua murid SDN 01 Slipi mengatakan bahwa tidak masalah terjadi perlambatan dalam peluncuran MBG. Ia mengerti bahwa belum semua merata.

    “Dari saya enggak apa-apa, kita juga yakinin anak untuk bilang kalau memang dari pihak sekolah belum. Jadi, tidak timbulkan kecemburuan ya kok si ini sudah dapat, di sekolah kita belum,” jelas Dita.

    Ia mengatakan bahwa guru-guru yang menyampaikan kepada orang tua murid. Kemudian, orang tua yang turut membantu dalam proses keyakinan anak-anak terkait masih terhambatnya proses MBG.

    (Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan, bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    “Harapannya kita ingin semuanya rata dapat, agar tenang juga dan jelas terkait programnya. Enggak mau yang di sana udah dapat, di sini malah belum,” imbuhnya.

    Baca juga: Wamenduk bangga: Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Unggul Indonesia

    Sementara itu, laporan dari Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan makan bergizi gratis (MBG). Ia mengatakan hanya sekolah ini yang belum mendapatkan, di antara sekolah dasar di Slipi lainnya.

    Agustina mengatakan bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025.

    Sampai saat ini, siswa dan siswi di SDN 01 Slipi masih mengandalkan makan siang dari rumah dan kantin sekolah. Ia mengatakan anak-anak dan orang tua mengerti terkait belum mendapatkan program MBG ini.

    Jakarta: Dita, salah satu orang tua murid SDN 01 Slipi mengatakan bahwa tidak masalah terjadi perlambatan dalam peluncuran MBG. Ia mengerti bahwa belum semua merata.
     
    “Dari saya enggak apa-apa, kita juga yakinin anak untuk bilang kalau memang dari pihak sekolah belum. Jadi, tidak timbulkan kecemburuan ya kok si ini sudah dapat, di sekolah kita belum,” jelas Dita.
     
    Ia mengatakan bahwa guru-guru yang menyampaikan kepada orang tua murid. Kemudian, orang tua yang turut membantu dalam proses keyakinan anak-anak terkait masih terhambatnya proses MBG.

    (Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan, bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    “Harapannya kita ingin semuanya rata dapat, agar tenang juga dan jelas terkait programnya. Enggak mau yang di sana udah dapat, di sini malah belum,” imbuhnya.
     
    Baca juga: Wamenduk bangga: Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Unggul Indonesia
     
    Sementara itu, laporan dari Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan makan bergizi gratis (MBG). Ia mengatakan hanya sekolah ini yang belum mendapatkan, di antara sekolah dasar di Slipi lainnya.
     
    Agustina mengatakan bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025.
     
    Sampai saat ini, siswa dan siswi di SDN 01 Slipi masih mengandalkan makan siang dari rumah dan kantin sekolah. Ia mengatakan anak-anak dan orang tua mengerti terkait belum mendapatkan program MBG ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Penanganan Anak Tak Suka Nasi di SDN 11 Slipi, Menu Digantikan Kentang

    Penanganan Anak Tak Suka Nasi di SDN 11 Slipi, Menu Digantikan Kentang

    Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi Nurfiati Muchtar mengatakan bahwa ada anak murid yang tidak menyukai nasi. Karbo utamanya pun digantikan dengan kentang.

    “Ada anak-anak yang diketahui tidak menyukai nasi. Langsung dilaporkan dan digantikan dengan kentang besoknya,” ungkap Nurfiati saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.

    Ia mengatakan bahwa anak yang tidak menyukai nasi ada dua orang. Nurfiati mengatakan murid tersebut berasal dari kelas dua.

    Ketidaksukaan ini diketahui saat uji coba. Uji coba Program Makan Bergizi  Gratis (MBG) dilakukan pada bulan November hingga Desember 2024 lalu. Kemudian, proses untuk hari pertama pun berjalan dengan lancar.

    “Prosesnya lancar, datangnya juga cepat. Respons anak-anak suka, orang tua juga senang,” jelasnya.

    (Dalam Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi menugaskan beberapa anak murid untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    Distribusi dibagi menjadi 2, yakni pada tahap 1 dan 2. Tahap satu diberlakukan untuk tingkat kelas 1-3. Kemudian, tahap dua diberlakukan untuk tingkat kelas 4 hingga 6.

    Nurfiati menambahkan sejauh ini tidak ada kendala pada hari pertama. Total yang diberikan adalah sebanyak 400 anak untuk keseluruhan murid sekolah dasar.

    Baca juga: Murid SDN Slipi 11 Harapkan Ayam Jadi Lauk untuk MBG

    “Totalnya semua 400, semuanya kebagian, semuanya lancar,” imbuhnya.

    Per hari ini, pihak vendor dalam memberikan makan untuk SDN Slipi 11 lebih cepat datang dibandingkan hari pertama, yakni 6 Januari 2025. Diperkirakan pukul 07.30 sudah datang. 

    Beberapa anak murid juga ditugaskan untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Mereka ditugaskan oleh guru-guru dari pihak sekolah.

    Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi Nurfiati Muchtar mengatakan bahwa ada anak murid yang tidak menyukai nasi. Karbo utamanya pun digantikan dengan kentang.
     
    “Ada anak-anak yang diketahui tidak menyukai nasi. Langsung dilaporkan dan digantikan dengan kentang besoknya,” ungkap Nurfiati saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.
     
    Ia mengatakan bahwa anak yang tidak menyukai nasi ada dua orang. Nurfiati mengatakan murid tersebut berasal dari kelas dua.
    Ketidaksukaan ini diketahui saat uji coba. Uji coba Program Makan Bergizi  Gratis (MBG) dilakukan pada bulan November hingga Desember 2024 lalu. Kemudian, proses untuk hari pertama pun berjalan dengan lancar.
     
    “Prosesnya lancar, datangnya juga cepat. Respons anak-anak suka, orang tua juga senang,” jelasnya.
     

    (Dalam Program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Slipi menugaskan beberapa anak murid untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    Distribusi dibagi menjadi 2, yakni pada tahap 1 dan 2. Tahap satu diberlakukan untuk tingkat kelas 1-3. Kemudian, tahap dua diberlakukan untuk tingkat kelas 4 hingga 6.
     
    Nurfiati menambahkan sejauh ini tidak ada kendala pada hari pertama. Total yang diberikan adalah sebanyak 400 anak untuk keseluruhan murid sekolah dasar.
     
    Baca juga: Murid SDN Slipi 11 Harapkan Ayam Jadi Lauk untuk MBG
     
    “Totalnya semua 400, semuanya kebagian, semuanya lancar,” imbuhnya.
     
    Per hari ini, pihak vendor dalam memberikan makan untuk SDN Slipi 11 lebih cepat datang dibandingkan hari pertama, yakni 6 Januari 2025. Diperkirakan pukul 07.30 sudah datang. 
     
    Beberapa anak murid juga ditugaskan untuk mengantarkan kotak makan untuk teman-teman mereka. Mereka ditugaskan oleh guru-guru dari pihak sekolah.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • SDN Slipi 01 Belum Mendapatkan Giliran Makan Bergizi Gratis

    SDN Slipi 01 Belum Mendapatkan Giliran Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengatakan hanya sekolah ini yang belum mendapatkan, di antara sekolah dasar di Slipi lainnya.

    “Belum, sampai saat ini kita masih menunggu giliran,” ungkap Agustina saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.

    Agustina mengatakan bahwa memang sudah menandatangi MoU terhadap persetujuan kerja sama makan bergizi gratis. Namun, karena radius yang tidak terjangkau, sekolah ini belum mendapatkannya.

    Ia juga menyampaikan respons anak-anak dan orang tua. Sejauh ini, anak-anak dan orang tua mengerti perihal belum mendapatkan makan bergizi gratis.

    (Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan masih menunggu giliran dalam menerima makanan bergizi dari Program MBG. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    “Alhamdulillah anak-anak mengerti, orang tua juga tidak ada yang protes, mereka semua mengerti,” ungkapnya.

    Laporan dari guru-guru sekitar juga mengatakan bahwa anak-anak siswa tetap membawa bekal mereka atau mengonsumsi makanan-makanan yang dijual di kantin. Siswa dan siswi diberitahu oleh para guru mereka untuk mengerti.

    Baca juga: Pemkot Tangsel Matangkan Program Makan Bergizi Gratis

    Agustina mengatakan bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025.

    “Ya harapannya akan dapat sekitar Febuari akhir atau Maret, mungkin saat Ramadan nanti tiba,” imbuhnya.

    Sementara itu, SD Negeri di Slipi Jakarta berjumlah empat, yakni SDN Slipi 01, SDN Slipi 11, SDN Slipi 15, dan SDN Slipi 07. Agustina mengatakan hanya SDN 01 Slipi yang belum mendapatkan MBG.

    Jakarta: Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengatakan hanya sekolah ini yang belum mendapatkan, di antara sekolah dasar di Slipi lainnya.
     
    “Belum, sampai saat ini kita masih menunggu giliran,” ungkap Agustina saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id, Selasa, 7 Januari 2025.
     
    Agustina mengatakan bahwa memang sudah menandatangi MoU terhadap persetujuan kerja sama makan bergizi gratis. Namun, karena radius yang tidak terjangkau, sekolah ini belum mendapatkannya.
    Ia juga menyampaikan respons anak-anak dan orang tua. Sejauh ini, anak-anak dan orang tua mengerti perihal belum mendapatkan makan bergizi gratis.
     

    (Kepala Sekolah Sekolah Negeri Dasar (SDN) 01 Slipi, Agustina Yanti Adelia mengatakan masih menunggu giliran dalam menerima makanan bergizi dari Program MBG. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    “Alhamdulillah anak-anak mengerti, orang tua juga tidak ada yang protes, mereka semua mengerti,” ungkapnya.
     
    Laporan dari guru-guru sekitar juga mengatakan bahwa anak-anak siswa tetap membawa bekal mereka atau mengonsumsi makanan-makanan yang dijual di kantin. Siswa dan siswi diberitahu oleh para guru mereka untuk mengerti.
     
    Baca juga: Pemkot Tangsel Matangkan Program Makan Bergizi Gratis
     
    Agustina mengatakan bahwa SDN 01 Slipi mungkin akan mendapatkan program MBG di putaran selanjutnya. Ia mengatakan kira-kira di bulan Maret 2025.
     
    “Ya harapannya akan dapat sekitar Febuari akhir atau Maret, mungkin saat Ramadan nanti tiba,” imbuhnya.
     
    Sementara itu, SD Negeri di Slipi Jakarta berjumlah empat, yakni SDN Slipi 01, SDN Slipi 11, SDN Slipi 15, dan SDN Slipi 07. Agustina mengatakan hanya SDN 01 Slipi yang belum mendapatkan MBG.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Porsi Lauk Program MBG di Paud Cakung Belum Merata

    Porsi Lauk Program MBG di Paud Cakung Belum Merata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Porsi daging teriyaki dalam program makan bergizi gratis (MBG) di Paud Rasfaldi Mukhlisin, Pulo Gebang, Jakarta Timur terpantau masih belum merata.

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (7/1), ada paket makanan dengan daging yang melimpah, namun ada juga yang hanya mendapatkan porsi sangat sedikit.

    Menu program per 7 Januari 2025 atau hari kedua pemberian MBG di tempat itu meliputi nasi, daging teriyaki, wortel dan jagung tumis dilengkapi dengan satu buah jeruk

    Paket makanan diantarkan sekitar pukul 08.48 WIB. Mobil SPPG Pulo Gebang mengantarkannya langsung ke lokasi sekolah.

    Total yang diserahkan untuk Paud Rasfaldi Mukhlisin 48 paket. Namun, hanya 42 peserta didik yang hadir.

    “Enam sisanya kami berikan ke anak TPQ di masjid bawah ini daripada sayang,” kata Sapria Hasugian selaku guru di lokasi.

    Sapria merasa program ini sangat membantu baik bagi peserta didik maupun orang tua murid lantaran bisa menghemat pengeluaran.

    Ia mengaku menerima laporan dari sejumlah wali murid yang merasa terbantu atas program ini.

    Namun, Sapria juga memberikan catatan khususnya pembagian makanan dari SPPG yang masih belum menentu. Ia menjelaskan pada hari pertama pelaksanaan MBG, Senin (6//1), waktu makanan tiba berdekatan dengan jam pulang murid.

    “Jamnya saja yang belum tepat, karena mungkin masih baru ya, kemarin 9.23 WIB [Pulang 09.30 WIB], iya jadi jam 10 pulangnya, anak-anak udah pada lapar,” ujar dia.

    Namun, ia merasa waktu makanan tiba sudah tepat pada hari kedua pemberian MBG.

    “Anak-anak kan di rumah ada yang belum sarapan, biasanya seperti itu, biasanya makan di setengah 9-an. hari ini nih enggak ada yang ramai,” ucapnya.

    Sebagai perbandingan, program MBG di SDN Slipi 15 Jakarta Barat sudah dimulai sejak sekitar pukul 07.00 WIB. Dengan menu berupa nasi, telur bumbu kuning, tumis bayam dan jagung manis, susu, pisang.

    7 Januari menjadi hari kedua pelaksanaan program MBG pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).

    Secara bertahap, program itu akan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, MBG diselenggarakan di 190 titik di 26 provinsi.

    Ditargetkan penerima manfaat program ini akan menyentuh 3 juta mulai Januari hingga Maret 2025.

    (mnf/chri)

  • Bayam Hambar, Minta Tambah Porsi

    Bayam Hambar, Minta Tambah Porsi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua petugas mondar-mandir di depan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (7/1) pagi. Ribuan kotak makan dimasukkan petugas itu ke dalam mobil box putih yang disiapkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Mobil beranjak dari area parkir saat telah terisi penuh. Tujuannya, ke sejumlah sekolah yang berada tak jauh dari lokasi dapur. Tujuan pertama adalah SDN Slipi 15. Berada tak lebih dari satu kilometer dari lokasi dapur.

    Beberapa guru sigap menurunkan kotak makanan dari mobil saat tiba. Kotak makanan terbuat dari stainless itu lalu ditumpuk di atas meja panjang tepat di depan ruang guru. Setelah dihitung, petugas SPPG dan mobil box pergi. Di saat bersamaan, para guru membawa kotak makanan ke kelas masing-masing.

    Di ruang kelas 2, puluhan siswa-siswi berseragam pramuka duduk rapi sambil menulis catatan di papan tulis. Suriadin, sang guru, meminta mereka untuk menghentikan aktivitas sementara.

    “Bukunya ditutup dulu. Kita sarapan dulu,” kata Suriadin. Ia lalu membagikan kotak makanan satu per satu.

    “Yee, ada susunya,” ucap seorang siswa begitu membuka kotak makanan.

    Menu hari ini yang diterima siswa adalah nasi, telur orak-arik, kacang panjang dan wortel, susu UHT 115 ml serta pisang. Berbeda dengan hari Senin (6/1) lalu yang tidak ada susu.

    Para siswa mengeluarkan alat makan yang dibawa. Namun, ada juga siswa yang lupa membawa.

    “Besok sendoknya jangan dikeluarin dari tas,” ujar Suriadin. Siswa yang tidak membawa sendok kemudian dipinjamkan oleh pihak sekolah.

    Tepat pukul 07.21 WIB, siswa-siswi mulai makan. Ada yang tampak lahap. Ada juga yang hanya mengaduk makanan dengan malu-malu.

    “Pak ini apa?” tanya seorang siswi sambil mengaduk telur orak-arik.

    “Telur,” jawab Suriadin.

    “Saya enggak suka,” ujar siswi itu.

    Sekitar 10 menit berlalu, seorang siswa maju angkat tangan dan maju ke depan kelas. Siswa itu meminta porsi tambahan. Suriadin lalu memberi kotak makanan yang tersisa kepada siswa itu.

    “Lapar,” kata siswa tersebut.

    Tak berselang lama, beberapa siswa yang telah selesai makan langsung membawa kotak makanan untuk dikumpulkan lagi di depan kelas.

    Tidak sedikit makanan yang tersisa di kotak-kotak makanan itu, terutama adalah kacang panjang dan wortel. Beberapa siswa yang makanannya tidak habis mengaku sudah kenyang.

    Sementara itu, salah satu siswi, Annisa membungkus telur, kacang panjang dan nasi yang tidak habis dimakannya. Annisa mengaku sudah sarapan di rumah.

    “Sudah sarapan tadi, sarapan nasi goreng. Nanti mau makan di rumah,” kata Annisa sambil memasukkan nasi, telur, kacang panjang ke kotak makanannya.

    Kepala SDN 15 Yulius mengatakan pihak sekolah sengaja memberikan makanan pada pagi sebelum mulai belajar. Sekolah ini sebelumnya sudah menjalani uji coba sejak November. Ada 380 siswa di sekolah tersebut. Semua siswa mendapat paket makanan setiap hari.

    “Kita gunakan makan pagi. Satu karena kita melihat dari gizi, kalau masih hangat kan bagus. Kedua, anak-anak banyak yang tidak sarapan,” kata Yulius.

    Menurutnya, memang ada beberapa menu yang tidak disukai anak-anak. Salah satunya adalah sayur.

    “Dulu banyak, awal-awal banyak yang tidak suka, dengan kita memberikan edukasi, anak yang dulu tidak suka, mulai perlahan suka,” kata Yulius.

    Selain SDN 15, salah satu sekolah yang juga telah mendapat distribusi makanan dari SPPG Palmerah adalah SMP 1 Barunawati. Paket makanan tiba sekitar pukul 09.39 WIB. Di sekolah ini, ada satu ruangan yang disiapkan di lantai dasar untuk tempat makanan.

    Para guru mengambil makanan di ruangan itu. Lalu membawanya ke ruang kelas masing-masing. Menu di sekolah ini adalah nasi, telur orak arik, bayam dan wortel, susu serta pisang. Di kelas 7, para siswa tampak makan dengan lahap. Salah satu siswi memberi nilai pada 9,5 pada makanan tersebut.

    Siswi itu mengatakan ada kurang rasa pada sayur bayam. Terlihat sayur bayam di kotak makanannya masih bersisa.

    “Kalau menurut aku bayamnya harus dikasih garam lagi, agak hambar,” kata siswi itu.

    Sementara siswa lain terlihat tidak memakan telor orak-arik di kotak makanannya. Namun, ia melahap habis sayur dan nasinya. Siswa ini bahkan juga melahap sayur bayam milik teman sebangkunya.

    “Enggak suka telor,” kata siswa itu.

    Kepala SMP 1 Barunawati Hadijah mengatakan program makan bergizi itu yang memakan waktu setengah jam itu bermanfaat bagi siswa sekolahnya. Hadijah menyebut tidak ada komplain khusus dari siswa soal menu yang didapatkan. Namun, kata dia, memang ada siswa yang tidak suka makan sayur.

    “Paling mungkin mengenai sayur, kadang-kadang beberapa anak kurang bisa memakan sayur, masih awam buat mereka. Dengan ada program ini anak-anak mau makan sayur,” kata Hadijah.

    Program makan bergizi gratis merupakan program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini didukung alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi sebelumnya mengatakan program tersebut dimulai di 26 provinsi dan tersebar di 190 titik.

    (yoa/DAL)

    [Gambas:Video CNN]