kab/kota: Slipi

  • Bahlil Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Kurban di Masjid Ainul Hikmah

    Bahlil Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Kurban di Masjid Ainul Hikmah

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dengan keluarganya menyerahkan satu ekor sapi kurban seberat 1,2 ton dalam rangka Iduladha 1446 Hijriah. Hewan kurban ini diserahkan kepada pengurus Masjid Ainul Hikmah yang berada di lingkungan Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (6/6/2025).

    “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kami sekeluarga menyerahkan satu ekor sapi untuk kurban kepada pengurus Masjid Ainul Hikmah. Saya serahkan untuk dilakukan proses selanjutnya,” ujar Bahlil kepada awak media saat prosesi penyerahan hewan kurban pada Jumat (6/6/2025).

    Pantauan Beritasatu.com di lokasi selain Bahlil tampak jajaran pengurus dan petinggi DPP Partai Golkar juga turut serta dalam penyerahan hewan kurban tahun ini. Meski demikian, prosesi penyerahan secara simbolis dilakukan langsung oleh Bahlil sebagai pimpinan partai.

    Diketahui, hewan kurban yang dikumpulkan dan akan disembelih tahun ini di Masjid Ainul Hikmah berjumlah 65 ekor, terdiri dari 61 ekor sapi dan empat ekor kambing.

    “(Ada) 61 ekor sapi dan empat ekor kambing yang kami terima. Dan hari ini, di samping penyembelihan, langsung didistribusikan kepada yang akan menerima,” kata Imam Besar Masjid Ainul Hikmah, Khairul Anam, seusai menerima hewan kurban tersebut. 

    Daging hasil kurban ini nantinya akan dibagikan ke berbagai kelompok masyarakat, termasuk pondok pesantren, majelis taklim, serta komunitas warga yang tersebar di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    “Mudah-mudahan ini semuanya menjadi amal ibadah bagi para donor,” ucap Khairul menambahkan.

    Sebelum menyerahkan hewan kurban, Bahlil dan keluarganya terlebih dahulu mengikuti pelaksanaan salat Iduladha berjemaah di Masjid Ainul Hikmah. Ia tampak berada di saf terdepan bersama sejumlah petinggi partai, salah satunya Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji.

    Pelaksanaan salat turut dihadiri oleh kader Golkar serta masyarakat sekitar yang memadati kawasan Kantor DPP Partai Golkar. 

  • Bahlil: Pertemuan Dasco dan Megawati bagian dari budaya silaturahmi

    Bahlil: Pertemuan Dasco dan Megawati bagian dari budaya silaturahmi

    Kalau kita melihat dari makna Iduladha, Nabi Ibrahim alaihi salam itu ‘kan salah satu di antaranya menjalankan silaturahmi.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pertemuan antara Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah bagian dari upaya silaturahmi yang harus dihargai.

    Menurut Bahlil, silaturahmi merupakan kegiatan yang dapat mempererat hubungan antarsesama dan sangat dianjurkan di seluruh agama. Bahkan, Nabi Ibrahim a.s. juga mempraktikkan silaturahmi dalam kehidupannya.

    “Kalau kita melihat dari makna Iduladha, Nabi Ibrahim alaihi salam itu ‘kan salah satu di antaranya menjalankan silaturahmi. Jadi, pertemuan Megawati dan Dasco enggak ada yang salah,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat.

    Meski demikian, Bahlil enggan mengomentari lebih spesifik terkait dengan dua tokoh partai tersebut.

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengunjungi kediaman presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di tengah isu reshuffle Kabinet Merah Putih.

    Pertemuan yang berlangsung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, diposting melalui akun Instagram @prasetyo_hadi yang ditautkan dengan akun @sufmi_dasco, Kamis (5/6).

    “Diterima langsung oleh presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri di kediamannya beberapa hari lalu,” demikian petikan keterangan foto di akun tersebut.

    Dalam keterangannya di media sosial, akun resmi Dasco menyatakan rasa hormat dan terima kasih atas wejangan serta masukan yang diberikan oleh Megawati Soekarnoputri demi kepentingan bangsa dan negara, khususnya dalam menyongsong pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Kami mendapatkan wejangan dan masukan demi kepentingan bangsa dan negara saat ini di bawah kepemimpinan Pak Prabowo,” tulis Dasco dalam unggahannya.

    Dalam postingan tersebut juga tampak Ketua DPR RI sekaligus putri Megawati, Puan Maharani, yang menemani sang ibu dalam pertemuan dengan Prasetyo dan Dasco di ruang tamu.

    Salah satu unggahan foto memperlihatkan Megawati yang duduk satu bangku dengan Puan, tampak mengamati sebuah berkas di tengah proses dialog tersebut.

    Sementara itu, Mensesneg dan Dasco duduk saling bersebelahan mengamati jalannya perbincangan.

    Dikonfirmasi secara terpisah melalui pesan singkat terkait dengan pertemuan tersebut, Prasetyo Hadi belum memberikan komentarnya hingga tenggat pengiriman berita ke meja sunting, termasuk pertanyaan apakah pertemuan itu berkaitan dengan isu reshuffle kabinet yang belakangan ini jadi perbincangan publik.

    Isu reshuffle kabinet kembali mencuat ke ruang publik setelah sejumlah tokoh menyuarakan perlunya evaluasi terhadap jajaran Kabinet Merah Putih.

    Salah satu desakan datang dari aktivis senior Rocky Gerung yang menilai perlunya penyegaran total di tubuh pemerintahan demi efektivitas kerja kabinet di bawah Presiden Prabowo Subianto.

    “Harus ada reshuffle, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru,” ujar Rocky dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998, baru-baru ini.

    Sejauh ini, Istana belum memberikan pernyataan resmi terkait dengan kemungkinan reshuffle. Namun, sejumlah pengamat memprediksi evaluasi kabinet bisa terjadi dalam waktu dekat seiring dengan dorongan berbagai pihak untuk menghadirkan wajah-wajah baru yang diklaim kompeten terhadap tantangan bangsa.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun Megapolitan 2 Juni 2025

    Pedagang Kambing di Trotoar Tanah Abang Ogah Pindah, Mengaku Sudah Turun-temurun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Menjelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang hewan kurban mulai memadati trotoar di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (2/6/2025).
    Salah satu pedagang kambing, Abastian (39), yang berjualan di dekat area SDN Slipi 1, Jakarta Barat, mengatakan aktivitas berdagang hewan kurban di lokasi tersebut sudah berlangsung secara turun-temurun.
    “Sudah tradisi di sini. Orang Betawi kalau bilang turun-temurun dari kakek di sini,” ujarnya saat ditemui
    Kompas.com
    , Senin.
    Tradisi berjualan di trotoar ini, menurut Abastian, juga terorganisasi dengan baik melalui sebuah komunitas pedagang yang telah berdiri puluhan tahun lalu. Komunitas tersebut bernama Himpunan Pedagang Kambing Tenabang (HPKT).
    Abastian yang telah berjualan di lokasi itu selama 10 tahun, mengaku membuka lapaknya sekitar 10 hari menjelang Idul Adha.
    Hingga awal pekan ini, ia sudah berhasil menjual sekitar 18 ekor kambing dari lapaknya.
    “Saya sih sehari paling kecil (omzetnya) Rp 3 juta sampai Rp 8 juta,” kata Abastian.
    Meski telah menjadi tradisi, Abastian mengaku tetap menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penolakan dari pedagang lain dan konflik soal penggunaan lahan trotoar.
    “Banyak bener, banyak konfliknya lah. Sama-sama pedagang, pecel lele, pecel ayam tapi saya bilang setahun sekali lah bagi-bagi lahan,” ujar dia.
    Menurut dia, protes juga sempat datang dari pihak TPU Petamburan, yang lahannya berada tepat di depan area dagang para pedagang hewan kurban.
    Cerita serupa disampaikan Haikal Alif (21), pedagang lainnya yang telah berjualan di trotoar Tanah Abang selama sekitar sepekan.
    Ia sempat ditegur oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena dianggap mengganggu akses pejalan kaki.
    “Dari Satpol PP kadang menegur. Ini sebenarnya enggak boleh, tapi saya cuma minta waktu paling dua minggu setiap tahunnya,” ungkapnya.
    “Satpol PP juga minta setiap pedagang membersihkan trotoar,” lanjut Haikal.
    Meski ditegur, Haikal memilih bertahan karena lokasi tersebut sudah dikenal pelanggan tetapnya dari tahun ke tahun. Saat ini, ia telah menjual sekitar 100 ekor kambing yang didatangkan dari Lampung.
    Haikal berharap bisa terus berjualan di tempat yang sama setiap menjelang Idul Adha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ade Armando Nilai Jokowi Lebih Baik Jadi Ketum PSI ketimbang ke Golkar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Juni 2025

    Ade Armando Nilai Jokowi Lebih Baik Jadi Ketum PSI ketimbang ke Golkar Nasional 2 Juni 2025

    Ade Armando Nilai Jokowi Lebih Baik Jadi Ketum PSI ketimbang ke Golkar
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau
    Jokowi
    dinilai lebih baik bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia atau
    PSI
    ketimbang ke Partai
    Golkar
    .
    Politikus PSI
    Ade Armando
    mengungkapkan alasannya yakni Golkar merupakan partai politik (parpol) besar dengan banyak faksi.
    Kondisi Golkar semacam itu diprediksi tidak akan membuat Jokowi mudah untuk bisa mengatur parpol seperti keinginannya.
    “Ketika dia jadi Presiden dulu, dia sebenarnya enggak bisa menentukan keputusan-keputusannya secara sendirian. Anda harus dengar, Anda harus dipengaruhi oleh kelompok-kelompok lain, tapi kalau di PSI kan bisa (ambil keputusan sendiri),” ujar Ade dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube
    Kompas.com
    , Sabtu (31/5/2025).
    “Sekarang, kalau pun dia keluar (dari PDI-P) dan dia masuk Golkar, ya orang baru kan, faksinya juga banyak,” sambung dia.
    Sementara itu, Ade menyebutkan bahwa Jokowi bukan orang baru di PSI. Selama ini, para kader PSI menganggapnya sebagai idola dan panutan.
    Bahkan, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga menjabat sebagai Ketua Umum PSI saat ini.
    Maka, Ade melihat Jokowi bisa membangun PSI sesuai keinginannya sendiri jika akhirnya masuk dan menjadi ketua umum partai berlambang mawar merah itu.
    “Kalau dia jadi ketua ya dia bisa besarkan ini menjadi sebuah partai yang menjadi teladan, menjadi contoh, antara lain dengan dimulai dengan pola pemilihan ketua umumnya yang dilakukan secara langsung, secara
    one man one vote
    dan PSI yang bisa sepenuhnya bisa dia organisir, dia tentukan,” paparnya.
    Diketahui PSI sudah membuka pendaftaran ketua umum sejak 13-31 Mei 2025.
    Setelahnya, nama-nama yang mendaftarkan diri akan diumumkan pada 18 Juni 2025.
    Kemudian, pada 19 Juni-11 Juli 2025, para calon ketua umum PSI akan memasuki periode kampanye.
    Lalu, pada 12-19 Juli 2025, dimulai masa pencoblosan oleh kader PSI secara daring. Hingga akhirnya, pengumuman ketua umum PSI terpilih dilaksanakan pada 19 Juli 2025 yang rencananya diumumkan di Solo, Jawa Tengah.

    Golkar dan Jokowi
    Jokowi sendiri sempat diisukan bakal berlabuh ke Partai Golkar setelah tak lagi menjadi bagian dari PDI-P.
    Politikus senior Golkar, Idrus Marham, pernah menyatakan ada posisi strategis yang ditawarkan jika Jokowi ingin bergabung.
    Jalan Jokowi ke Golkar dianggap terbuka, setelah Bahlil Lahadalia, yang punya kedekatan dengannya menjabat sebagai ketua umum menggantikan Airlangga Hartarto.
    Meski begitu, Wasekjen Golkar Puteri Komaruddin menyebutkan, pihaknya akan menghormati keputusan Jokowi jika akhirnya memilih berlabuh ke PSI.
    “Jadi ketika beliau digosipkan misalnya kemarin mau masuk Partai Golkar atau sekarang mau masuk PSI, itu sebenarnya kita kembalikan lagi kepada keputusan beliau,” kata Puteri di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, 18 Mei 2025.
    “Saya yakin beliau pasti bisa memahami kira-kira baiknya beliau nanti berkontribusi lebih itu di mana,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan Megapolitan 29 Mei 2025

    Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tingginya volume kendaraan di sejumlah jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam disebut menjadi penyebab utama macet horor.
    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan, terdapat peningkatan volume kendaraan secara bersamaan di beberapa ruas jalan Jakarta.
    “Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).
    Menurut Komarudin, titik yang mengalami peningkatan volume kendaraan paling signifikan adalah kawasan SCBD dan Jalan Jenderal Sudirman.
    Kendaraan yang masuk dari Jalan Jenderal Sudirman atau Bundaran HI menuju SCBD disebut terkunci pergerakannya.
    Hal itu menyebabkan arus lalu lintas dari sejumlah titik lain, seperti Cawang, tidak dapat bergerak.
    “Jalan Sudirman itu dampak dari situasi di kawasan SCBD yang kemarin sampai dengan sampai
    stuck
    ,” sebutnya.
    Kemacetan juga terjadi di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, hingga Pasar Minggu.
    Peningkatan volume kendaraan juga terlihat di jalan tol dari arah Slipi menuju Cawang. Kendaraan besar seperti truk yang sudah masuk ke tol juga menambah kepadatan lalu lintas.
    Selain itu, jam pulang kantor menuju akhir pekan juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan.
    “Ini bersamaan dengan aktivitas masyarakat keluar kantor,” kata Komarudin.
    Komarudin pun membantah macet parah Jakarta imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya.
    Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
    “Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
    Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
    Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU Megapolitan 29 Mei 2025

    Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga mengeluhkan macet parah yang terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam hari.
    Salah satunya Nabila (27) yang pada Rabu sore hendak pulang ke Depok, Jawa Barat, usai bekerja di wilayah Senayan, Jakarta Selatan. 
    Nabila berkendara seorang diri naik sepeda motor. Ia terjebak macet mulai dari perempatan Slipi atau dekat Halte Transjakarta Petamburan, saat hendak putar balik.
    “Itu saya keluar dari parkiran sekitar pukul 16.06 WIB tapi sudah terjebak macet. Itu sudah mulai pelan banget kendaran pas memutar balik di Halte Transjakarta Petamburan menuju ke arah Pancoran karena padat” ujar Nabila saat dikonfirmasi, Rabu (29/5/2025).
    Karena lalu lintas tak bergerak, Nabila berulang kali terpaksa berhenti di tengah jalan. Merasa lelah, ia memilih beristirahat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kuningan Timur.
    “Sampai di SPBU Kuningan Timur pukul 18.01 WIB yang jaraknya sekitar lima kilometer ditempuh dengan waktu dua jam,” ucap Nabila.
    Nabila beristirahat di SPBU tersebut sekitar satu jam dan melanjutkan perjalanan lagi pukul 19.00 WIB menuju Depok.
    “Sekitar jam 19.00 WIB sudah mulai lengang itu baru balik, ya ada kemacetan arah Kalibata, tapi kemacetan tidak panjang,” ujar Nabila.
    Menurut Nabila, kemacetan Jakarta kemarin sore sangat tidak wajar. Menurutnya, macet tak pernah separah itu.
    Sekalipun macet, Nabila masih bisa menyalip dari sisi kanan maupun kiri.
    “Enggak wajarlah, akibat macet itu bus susah berhenti di sebelah kiri buat mengambil penumpang, akhirnya penumpang menyebrang dari trotoar untuk naik bus di tengah jalan,” kata dia.
    Warga lainnya bernama Tasya (29) mengeluhkan harga ojek
    online
    yang melonjak akibat
    Jakarta macet
    parah.
    Rabu sore, Tasya sedianya berencana bertemu teman-temannya di salah satu mal di Kuningan. Ia bertolak dari kantornya di Jalan Sudirman.
    “Waktu order ojek
    online
    saya pilih yang hemat, sama sekali enggak ada yang
    pick up,
    tapi saya pilih yang cepet langsung ada. Di mana akhirnya
    cost
    lebih besar, harusnya yang hemat cuma Rp 9.000 jadi Rp 23.000,” katanya.
    Selain itu, untuk sampai ke mal tersebut, Tasya memakan waktu hampir satu jam, padahal jaraknya sangat dekat. 
    “Bisanya jarak tempuh 10-15 menit buat ke mal itu, tapi ini bisa sampai 45 menit lebih, macet parah kemarin,” ujar Tasya.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Saking Macetnya Jakarta, Dwi Bisa Selesaikan Editing Video di Mobil Megapolitan 29 Mei 2025

    Saking Macetnya Jakarta, Dwi Bisa Selesaikan Editing Video di Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga bernama Dwi Prabudi (31) turut terjebak macet horor Jakarta pada Rabu (28/5/2025) petang. 
    Bahkan, saking macetnya, Dwi yang berkendara di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, sempat membuat konten video. Hingga Dwi selesai mengedit video, kemacetan belum juga terurai. 
    “Momen paling
    absurd
    itu, saya sampai ngonten dan bahkan bisa selesai ngedit selama macet tadi malam. Biasanya saya ngedit di rumah atau di kafe, ini malah di mobil sambil kaki kanan
    standby
    di pedal rem,” ujar Dwi kepada
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Dwi berkendara naik mobil dari kawasan Senayan menuju Semanggi. Perjalanan yang biasanya ditempuh hanya dalam 10 menit, malam itu molor hingga 45 menit.
    Karena dikejar
    deadline
    , mau tidak mau, Dwi menuntaskan editing video di tengah kemacetan panjang.
    “Karena ngedit bisa pakai
    handphone,
    jadi dimanfaatinlah itu waktu. Karena kalau nungguin macet terurai lama, yang ada
    kagak
    bakal kelar itu kerjaan. Udah ditungguin juga,” ungkap dia.
    Dwi bilang, laju kendaraannya saat itu hanya sekitar 10 km/jam. Bahkan, di beberapa titik, kendaraan nyaris tidak bergerak sama sekali.
    Jalanan Jakarta pun riuh dengan suara klakson, lampu rem merah menyala di mana-mana.
    “Sebenernya dari pagi udah
    feeling
     enggak enak karena jalanan udah mulai padat. Tapi enggak nyangka bakal separah itu,” kata Dwi.
    Dwi mengaku sempat mencari tahu penyebab utama kemacetan malam itu. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa pengalihan arus lalu lintas imbas kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
    “Emang salah momen sih. Lagi menjelang
    long weekend
    , eh ada kunjungan tamu negara yang bikin tol ditutup. Itu sih yang bikin parah banget semalam,” ungkapnya.
    Ia pun berharap pemerintah bisa memberikan informasi lebih awal jika akan melakukan pengalihan arus besar-besaran. 
    “Biar masyarakat bisa siap, mungkin cari rute alternatif atau bahkan kerja dari rumah. Dan juga, tolong dong perbanyak akses transportasi umum dari pinggiran ke pusat kota biar volume kendaraan nggak segila ini,” pungkas Dwi.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Depok Terjebak Macet Jakarta, Saking Lelahnya sampai Istirahat di SPBU
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis Megapolitan 29 Mei 2025

    Polisi Bantah Jakarta Macet Parah karena Kunjungan Presiden Perancis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin membantah macet parah yang terjadi di Jakarta pada Rabu (28/5/2025) malam imbas pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
    “Saya memastikan, karena kami di lapangan semuanya, bahwa hal itu bukan disebabkan faktor dari perjalanan kenegaraan,” katanya saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Komarudin menyebutkan, mobil yang ditumpangi Macron pun ikut terjebak dalam kemacetan saat bertolak dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ke Jalan TB Simatupang atau ASEAN.
    “Bahkan beliau juga tidak bisa diberikan prioritas penuh sebagaimana lazimnya tamu-tamu negara yang baik,” tambahnya.
    Selain Macron, Ibu Negara Perancis Brigitte Macron yang secara terpisah berkunjung ke Museum Nasional juga terhambat kemacetan.
    Menurut Komarudin, macet parah terjadi karena peningkatan volume kendaraan yang signifikan pada jam pulang kerja.
    Selain itu, libur panjang juga disebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah kendaraan. 
    “Penyebab macet yang utama, yang pertama adalah peningkatan volume kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu yang akhirnya berdampak memang pada kepadatan beberapa ruas jalan,” ungkapnya.
    Wadirlantas Polda Metro Jaya Argo Wahyudin sebelumnya juga menyebutkan bahwa masyarakat banyak yang memilih pulang lebih awal untuk menyambut libur panjang (
    long weekend
    ).
    Selain itu, penyempitan di beberapa ruas jalan juga disebut berimbas terhadap kepadatan arus lalu lintas selama beberapa waktu.
    Terhambatnya pergerakan kendaraan secara bersamaan itulah yang disebut menyebabkan kemacetan parah.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur.
    Arus dari Basura ke
    underpass
    DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    Jakarta Macet Parah Rabu Petang, Warga: Biasanya 10 Menit Jadi Berjam-jam Megapolitan 29 Mei 2025

    Jakarta Macet Parah Rabu Petang, Warga: Biasanya 10 Menit Jadi Berjam-jam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
     – Kemacetan parah melumpuhkan sejumlah ruas jalan di Jakarta pada Rabu (28/5/2025) petang. Salah satu warga yang terjebak dalam situasi tersebut yakni Dwi Prabudi (31).
    Dwi menyebut, kemacetan Jakarta kemarin malam adalah salah satu yang paling buruk yang pernah ia alami. 
    “Satu kata buat macet tadi malam, kacau!” ucap Dwi kepada
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Dwi mengatakan, perjalanan pulangnya dari kawasan Senayan menuju Sampoerna Strategic Square di Semanggi, Jakarta Selatan, biasanya hanya memakan waktu 10 menit naik mobil.
    Namun, Rabu petang, perjalannya yang kurang dari 5 kilometer itu menjadi 45 menit.
    “Normalnya 10 menit, dan kalau macet normal 15-20 menit doang. Kalau semalam itu kacau banget berjam-jam,” kata dia.
    Menurut Dwi, laju kendaraannya nyaris tak bergerak. Ia bahkan harus terus-menerus menginjak rem karena kendaraanya hanya melaju sekitar 10 km per jam.
    “Sebenarnya dari pagi
    feeling
    udah enggak enak karena sampai setidak bergerak itu. Kejadian pas di puncak kemacetan itu campur aduk sih, kesel iya, lucu juga iya,” lanjut dia.
    Alih-alih hanya duduk kesal, Dwi mencoba mengalihkan perhatiannya dengan membuat konten video selama terjebak di tengah kemacetan.
    Tak disangka, dari proses perekaman hingga pengeditan video selesai, ia belum juga tiba di tujuan dan masih terjebak macet.
    “Kacau. Saya sampai ngonten dan bahkan bisa selesai ngedit selama macet tadi malam,” ungkap Dwi.
    Namun, Dwi tak bisa berbuat banyak. Untuk meredam emosi yang mulai memuncak, ia memilih mendengarkan musik dengan genre yang menenangkan.
    “Hal kecil yang bikin tetap waras tentunya adalah mendengarkan musik. Kalau bisa genrenya juga
    slow
    , kayak jazz atau keroncong biar tetap adem. Kalo rock bisa cepat emosi nanti, soalnya udah enggak bisa sabar lagi,” kata dia.
    Dwi juga sempat mencari tahu penyebab macet horror Jakarta pada Rabu malam. 
    Dari informasi yang ia dapat, salah satu faktor utama kemacetan adalah pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
    Kondisi itu diperparah oleh meningkatnya volume kendaraan menjelang libur panjang.
    “Emang salah situasi sih. Mana menuju
    long weekend
    , eh pemerintah malah nutup tol utk tamu negara. Itu sih yang bikin
    kecot
    (ricuh) tadi malem,” kata dia.
    Ia pun berharap pemerintah lebih transparan dan sistematis dalam menginformasikan pengalihan arus lalu lintas agar masyarakat bisa mempersiapkan diri dan tidak jadi korban kemacetan mendadak.
    “Tolong buat pemerintah, kalau mau bikin peraturan yang random lagi, diinfo dari jauh hari, biar ada simulasi buat ngatasi kemacetan. Dan tolong perbanyak akses transportasi umum dari daerah ke pusat kota biar enggak makin banyak volume kendaraan,” ungkap Dwi.
    Sebelumnya diberitakan,
    macet Jakarta
    mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
    Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
    Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan sebab Kunjungan Presiden Perancis, Macet Jakarta Disebut karena Lonjakan Kendaraan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Mei 2025

    4 Kemacetan “Horor” Jakarta Rabu Sore hingga Malam, Ini Sebabnya Megapolitan

    Kemacetan “Horor” Jakarta Rabu Sore hingga Malam, Ini Sebabnya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Sejumlah ruas jalan utama di Jakarta lumpuh pada Rabu (28/5/2025) sore hingga malam hari.
    Kemacetan
    parah mengular di sejumlah ruas jalan utama, terutama di kawasan Jalan Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono.
    Pihak kepolisian menyebut ada dua penyebab utama
    kemacetan
    horor ini, yakni libur panjang dan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, bahwa banyak warga memilih untuk pulang lebih awal menyambut libur panjang yang dimulai Kamis (29/5/2025).
    “Selain memang peningkatan volume (kendaraan), besok tanggal merah, banyak masyarakat yang pulang lebih cepat,” kata Argo saat dikonfirmasi.
    Namun, bukan hanya itu. Pengalihan jalur imbas pengamanan iring-iringan Presiden Macron juga dinilai sebagai faktor signifikan.
    “Ada imbas pengalihan jalan perjalanan rangkaian kenegaraan Presiden Prancis, sudah berimbas di beberapa ruas jalan,” tambah Argo.
    Jalan Gatot Subroto Lumpuh
    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin menyebutkan, bahwa lonjakan volume kendaraan menjadi penyebab utama kemacetan parah, terutama di Jalan Gatot Subroto.
    Titik padat terpantau mulai dari Exit Tol Semanggi hingga tikungan menuju Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Markas Polda Metro Jaya.
    Komaruddin, yang turun langsung ke lapangan, tidak menyebutkan secara pasti lokasi dirinya saat dihubungi.
    Namun, seorang anggota Ditlantas Polda Metro Jaya menduga ia sedang berada di kawasan ASEAN, Jakarta Selatan, lokasi lintasan Presiden Macron setelah kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
    “Pak Dirlantas memang biasa di lapangan. Kalau sekarang kan ada Presiden Prancis kunjungan, kemungkinan Pak Dirlantas di ASEAN jaganya,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya.
    Pengalihan Arus dan Antrean Mengular
    Pantauan di lokasi menunjukkan, kemacetan terjadi sejak sore hari dan makin parah menjelang malam.
    Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi dan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah rombongan Presiden Macron melintasi jalur tersebut.
    Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass D.I.
    Panjaitan menuju Tebet
    macet
    total, dengan kendaraan hanya mampu melaju sekitar 5 km per jam. Sementara arah sebaliknya terpantau lebih lancar.
    Di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga 1,1 kilometer.
    Kondisi ini diperparah oleh tingginya jumlah kendaraan pribadi, serta kehadiran bus, truk logistik, dan angkot yang ikut menyumbang kepadatan.
    Imbas Agenda Kenegaraan
    Polda Metro Jaya sebelumnya telah mengumumkan pengaturan lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol pada 27–29 Mei 2025 untuk mendukung kelancaran agenda kenegaraan Presiden Macron.
    Pengalihan jalur dilakukan di berbagai titik strategis seperti:
    Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan dan keamanan bagi tamu negara. Namun, dampaknya terhadap lalu lintas ibu kota tak bisa dihindari.
    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah tuan rumah yang baik di mata dunia,” demikian imbauan dari unggahan resmi akun X @
    TMCPoldaMetro
    .
    Hingga Rabu malam, polisi masih berjibaku mengurai kemacetan yang terjadi di berbagai titik.
    Polda Metro Jaya juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul.
    (Reporter: Hanifah Salsabila, Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.