kab/kota: Slipi

  • Puan Asyik Main Padel, Katanya Terbuka Dialog, Gerbang DPR Malah Tertutup dan Mahasiswa Disemprot Gas Air Mata

    Puan Asyik Main Padel, Katanya Terbuka Dialog, Gerbang DPR Malah Tertutup dan Mahasiswa Disemprot Gas Air Mata

    GELORA.CO – Di tengah demo mahasiswa yang mulai panas sejak Minggu (24/8), di depan Gedung DPR RI, rupanya Puan Maharani malah asyik main padel.

    Ketua DPR RI itu seperti terlihat di akun Instagram pribadinya, dikutip pada Senin (25/8), membuka event Merah Meriah Padel Pro.

    “Weekend ini saya mampir ke Turnamen Padel Merah Meriah, bareng anak-anak muda dari Taruna Merah Putih @tarunamerahputih.id,” ujar Puan.

    Menurut putri Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri ini, olahraga padel memang lagi seru-serunya.

    “Semakin seru, capeknya makin nggak kerasa.”

    Next time harus lebih rajin latihan nih.

    “Selamat ya untuk TMP, acaranya bikin sehat dan fun…!”

    Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi demo mahasiswa yang menuntut DPR dibubarkan.

    Hal ini terkait dengan tunjangan Anggota DPR sebesar Rp 50 juta yang bikin heboh publik.

    Selain tunjangan perumahan, fasilitas dan gaji Anggota Dewan saat ini berbeda jauh dengan pendapatan rakyat kecil, yang makin tertekan oleh beban pajak.

    Puan juga mengatakan DPR RI siap menampung aspirasi masyarakat yang berencana menggelar aksi demonstrasi pada Senin, ini (25/8).

    Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8).

    “Nanti kami akan menampung aspirasi dari masyarakat terkait hal itu. Insya Allah teman-teman yang menyampaikan aspirasi akan diterima oleh DPR,” ujar Puan.

    Puan menjelaskan, DPR memiliki badan khusus untuk menampung aspirasi masyarakat. Melalui wadah tersebut, berbagai bentuk keberatan, keluhan, maupun masukan akan diterima.

    “Di sini ada badan aspirasi masyarakat untuk menampung apa yang menjadi keberatannya, apa yang menjadi keluhannya. Juga untuk bisa mendengar apa saja yang akan jadi aspirasi dan kenapa hal itu terjadi,” jelas politisi Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

    Puan menekankan bahwa DPR terbuka untuk berdialog secara transparan dan demokratis dengan masyarakat.

    “Kita akan bisa berdiskusi secara terbuka terkait dengan hal-hal yang masih menjadi pertanyaan atau yang belum didengar secara terbuka,” katanya.

    Dengan sikap terbuka DPR, Puan berharap penyampaian aspirasi masyarakat berjalan tertib, damai, serta tetap menjunjung semangat kebersamaan dalam mencari solusi terbaik.

    Namun alih-alih membuka kesempatan dialog, justru demo yang terjadi pada Senin (25/8) malah makin memanas.

    Pintu gerbang Gedung DPR juga terlihat kokoh tertutup, bahkan mahasiswa disemprot habis gas air mata, agar mahasiswa segera mundur dari dan menjauh dari Gedung DPR.

    Dari pantauan berbagai akun di TikTok suasana demo tambah panas hingga menjelang malam.

    Tak sedikit mahasiswa yang terluka hingga mahasiswa merucut ke arah Slipi, Petamburan, Jakarta Pusat.

    Seperti diungkap akun TikTok @Luffy one piece yang menyiarkan langsung demo mahasiswa hari ini.***

  • Rute layanan Transjakarta yang dialihkan imbas unjuk rasa di DPR

    Rute layanan Transjakarta yang dialihkan imbas unjuk rasa di DPR

    Petugas saat menghalau massa aksi yang berada di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (25/8/2025). ANTARA/Khaerul Izan.

    Rute layanan Transjakarta yang dialihkan imbas unjuk rasa di DPR
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memberlakukan pengalihan rute dan penghentian operasi sementara beberapa rute imbas penutupan Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR/MPR/ DPD RI karena ada unjuk rasa di lokasi tersebut pada Senin.

    Koridor yang dialihkan, yakni Koridor 9 yang meliputi rute 1W (Blok M-Ancol), 3F (Kalideres-Senayan Bank DKI, 9A (Cililitan-Grogol), 10 H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan), T31 (PIK-Blok M) dan S61 (Alam Sutera-Blok M). Sementara ini, arah Pluit tidak melayani Halte Gerbang Pemuda dan Halte Petamburan. “Situasional, menyesuaikan kondisi di lapangan,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani di Jakarta.

    Untuk informasi terbaru seputar layanan Transjakarta, pelanggan bisa mengakses di aplikasi TJ: Transjakarta dan juga akan diinformasikan di sosial media. Sementara itu, rute 8N (Kebayoran-Petamburan via Asia Afrika) mengalami perpendekan jalur, sementara ini arah Petamburan tidak melayani titik pemberhentian (bus stop) DPR/MPR/DPD RI sampai RS TNI AL Mintoharjo.

    Kemudian, rute 1B (Tosari-Stasiun Palmerah) dan 1F (Bundaran Senayan-Stasiun Palmerah) sementara tidak melayani penumpang.

    Kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR/MPR/DPD RIterutama yang mengarah ke Grogol atau Slipi dialihkan menuju ke Jalan Gerbang Pemuda karena ada unjuk rasa. Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi tersebut

    Sumber : Antara

  • Viral! Mobil Brio Dikejar Massa Aksi Usai Terobos Demo, Malah Tabrak Motor di Pejompongan

    Viral! Mobil Brio Dikejar Massa Aksi Usai Terobos Demo, Malah Tabrak Motor di Pejompongan

    GELORA.CO –  Sebuah mobil Brio berwarna putih menabrak pengendara motor di jalan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/8). Mobil yang berjalan dari arah Slipi menuju Pejompongan itu mencoba menerobos massa aksi 25 Agustus. 

    Detik-detik insiden tabrakan itu terekam dalam sebuah video viral yang diunggah akun @info_ciledug. Menurut keterangan, pengendara mobil yang merupakan seorang wanita sudah diperingatkan untuk tidak melintas. 

    Namun pengemudi tetap memaksa melintas hingga menyulut emosi massa. Dalam video terlihat massa yang kesal mulai mengejar mobil tersebut hingga menendang dan memukul mobil menggunakan kayu.

    Pengendara yang panik kemudian memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Nahas, mobil tersebut menabrak pengendara motor hingga terpental. 

    “Beruntung pengendara mobil berhasil diamankan warga dan selamat dari amukan massa,” tulis @info_ciledug. 

    Aksi perusakan mobil ini dikecam oleh sejumlah netizen didalam kolom komentar. Mereka menilai, sebagai sesama warga sipil, sebaiknya tidak melakukan perusakan. Perusakan tersebut hanya akan memperburuk citra massa aksi.

    “Seharusnya incernya plat anggota DPR aja, jangan plat sipil,” kata fatur_rah******. 

    “Kenapa ya kalau mobil biasa gini tuh pendemo jangan ngerusuh sampai bikin panik yang nyetir dong. Fokus apa yang didemo aja sih, bukan malah hancurin kendaraan orang. Ya Allah,” ungkap @ich****.

    “Yang begini niy.. Mencederai perjuangan orang-orang yang murni sadar untuk berdemo,” tulis @crescent*****.

  • Demo di DPR Ricuh, Ratusan Demonstran Ditangkap Polda Metro dan Diminta Jalan Jongkok

    Demo di DPR Ricuh, Ratusan Demonstran Ditangkap Polda Metro dan Diminta Jalan Jongkok

    GELORA.CO – Sejumlah orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Senin (25/8/2025) malam, diamankan polisi dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

    Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang berlangsung hingga malam hari tersebut sempat menyebar ke beberapa titik.

    Pantauan Warta Kota di Polda Metro Jaya, Senin pukul 21.45 WIB, para demonstran yang ditangkap dibawa menggunakan mobil taktis Resmob Polda Metro Jaya.

    Sesampainya di Polda Metro Jaya, para demonstran berjalan jongkok serta berbaris untuk dilakukan pemeriksaan.

    Mereka dikumpulkan di pelataran Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Para demonstran dibagi dalam beberapa kelompok, untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan awal.

    Beberapa kelompok yang terlihat, antara lain remaja yang mengenakan kaos hitam.

    Lalu ada kelompok pelajar yang mengenakan seragam sekolah putih dan abu-abu, serta sejumlah pria dewasa. 

    Di sisi lain sejumlah orang tua juga datang ke Polda Metro untuk mencari anak mereka.

    Bahkan ada istri yan g mencari suaminya.

    “Isi data dirinya, nama, alamat, hari dan waktu penangkapan,” ujar salah satu penyidik kepada demonstran.

    Saat ini, para demonstran yang ditangkap tengah menjalani proses pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut. 

    Hingga berita ini diturunkan, jumlah pasti peserta yang ditangkap sedang didata,

    Selain itu tindak lanjut terhadap status mereka, juga masih belum dapat dipastikan.

    Berkumpul di Kawasan Slipi

    Sebelumnya Kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat dipadati oleh demonstran atau massa aksi yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Senin (25/8/2025).

    Sampai Senin malam pukul 21.34 WIB, ratusan demonstran bertahan dengan menguasai kawasan Slipi, Jakarta Barat.

    Sementara aparat kepolisian tidak berani mendekat.

    Pantauan WartaKotalive.com, Senin malam, massa aksi terus berdatangan.

    Mereka semakin ramai dan bertahan di pos polisi Slipi yang sudah rusak massa.

    Bahkan video tron, pos polisi, hingga CCTV yang ada di lokasi juga dirusak massa.

    Tidak ada aparat kepolisian di lokasi tersebut.

    Sekira pukul 21.10 WIB, pihak kepolisian dari Satuan Brimob menggunakan satu mobik taktis dan 10 sepeda motor berboncengan tiba di lokasi.

    Massa aksi sempat ingin melakukan perlawanan, namun aparat kepolisiam sudah lebih dahulu menembakkan gas air mata.

    Massa aksi kemudian membubarkan diri ke arah Petamburan, Jakarta Barat.

    Baca juga: Aksi Demo Makin Brutal di Slipi, Pos Polisi Dirusak, Tenda Dibakar, Lalu Lintas Terganggu

    Beberapa menit kemudian, setelah gas air mata hilang dan polisi pergi, massa kembali datang ke jalanan.

    “Ayo woi, keluar lagi, keluar,” teriak salah seorang demonstran.

    Massa kemudian berusaha menuju ke Pos Polisi Pejompongan.

    Mereka ingin merusak dan membakarnya, karena kesal dengan aparat kepolisian.

    Aksi massa kemudian dihalau lagi dengan tembakan gas air mata.

    Namun dibalas oleh pendemo dengan tembakan kembang api.

    Massa kemuduan melakukan pembakaran sejumlah bahan material di tengah jalan baik dari arah Semanggi-Grogol maupun sebaliknya.

    “Revolusi, revolusi, revolusi,” teriak massa secara kompak. 

    Sebelumnya, Hendra saksi mata di kolong tol Slipi-Palmerah, Jakarta Barat melihat keberingasan massa aksi merusak fasilitas di pos polisi, Senin (25/8/2025).

    Ia melihat aksi unjuk rasa hari ini sama seperti tahun 2019 karena pendemo bentrok dengam pihak kepolisian di kolong tol Slipi.

    “Tapi pos polisi belum dibakar, baru tenda-tenda saja yang dibakar sama massa,” kata Hendra, Senin.

    Ricuh

    Awalnya ratusan pelajar, masyarakat sipil, hingga ojek online melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

    Pantauan Wartakotalive.com para pengunjuk rasa terus berdatangan sejak Senin siang.

    Mereka sempat melempari botol dan memukul mobil polisi yang melintas.

    Penyebabnya mereka melihat rekan mereka yakni sejumlah pelajar yang ikut demonstrasi diamankan polisi.

    Rekan mereka itu berada di dalam mobil Polres Jakarta Pusat.

    Karenanya para pengunjuk rasa tidak terima atas kelakuan polisi yang membawa rekan mereka.

    Namun aksi massa yang menyerang mobil polisi berhasil ditahan dan kendaraan meninggalkan lokasi.

    Sebelumnya, sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan kegiatan aksi yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

    Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis.

    Bahkan petugas tidak melibatkan penggunaan senjata api saat bertugas.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Senin (25/8/2025).

    “Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” ujar Susatyo.

    Menurut Susatyo pihak kepolisian juga mengimbau agar seluruh peserta aksi menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup akses lalu lintas.

    “Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ungkapnya. 

    Baca juga: Demo di DPR Berujung Ricuh, Commuter Line Tetap Normal dengan Pengamanan Ketat

    Terkait lalu lintas, polisi akan melakukan pengaturan secara situasional menyesuaikan kondisi di lapangan.

    Masyarakat diimbau untuk menghindari area Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

    “Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.

    Lebih lanjut, ia juga mengingatkan publik untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial dan berpotensi memicu kegaduhan.

    “Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan,” pungkasnya.

    Ringkasan Demo dan Tuntutan

    Demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/2/2025) dikoordinasi oleh Abdul Wahid Kaliki, Raka Abimanyu, dan Ade Pratama. 

    Aksi ini rencananya dimulai pukul 10.00 WIB, sementara akun Instagram @gejayanmemanggil menyebutkan pukul 07.00 WIB.

    Demonstran menuntut 9 hal, di antaranya penurunan Prabowo-Gibran, pembubaran Kabinet Merah-Putih dan DPR RI, serta penolakan RKUHAP.

    Mereka juga menuntut transparansi gaji dan pembatalan kenaikan gaji serta tunjangan rumah anggota DPR.

    Demo ini diikuti berbagai elemen masyarakat dan dilakukan di beberapa kota besar selain Jakarta.

    Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintahan dan DPR. 

    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan ada 3 orang yang bertindak sebagai koordinator lapangan yaitu Abdul Wahid Kaliki, Raka Abimanyu, dan Ade Pratama.

    Dalam aksinya sebagian besar pengunjuk rasa dress code hitam.

    Demonstran membawa 9 tuntutan utama. 

    Mengutip siaran pers yang diunggah @gejayanmemanggil, berikut isi tuntutan demo hari ini tanggal 25 Agustus 2025:

    1.Turunkan Prabowo-Gibran 

    2.Bubarkan Kabinet Merah-Putih

    3.Bubarkan DPR RI

    4.Hentikan Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    5.Tangkap dan adili Fadli Zon atas penyangkalan terhadap tragedi pemerkosaan massal 1998 

    6.Tolak Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP)

    7.Transparansi gaji anggota DPR 

    8.Batalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR

    9.Gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR 

    Aksi demonstrasi tidak hanya dipusatkan di Jakarta, tetapi juga akan berlangsung di berbagai kota besar lainnya di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan sejumlah daerah lain.

    Peserta aksi tidak terbatas pada mahasiswa, melainkan melibatkan berbagai elemen masyarakat yang memiliki tujuan sama, yaitu menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dan mendesak perbaikan kondisi bangsa ke depan.

     Isu kenaikan gaji anggota DPR RI mencuat usai Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025.

    Namun, isu kenaikan gaji tersebut dibantah oleh Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir.

    Menurutnya, yang mengalami perubahan yaitu tunjangan perumahan.

    Ini karena anggota DPR tidak lagi difasilitasi rumah dinas, sehingga akan diganti dengan tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan.

    Isi tuntutan demo hari ini tanggal 25 Agustus 2025, mencerminkan keresahan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan DPR yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

    Massa aksi menuntut pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji anggota DPR hingga transparansi pengelolaan keuangan negara.

  • Ruas Jalan Pejompongan-Palmerah Mulai Dibuka, KRL Belum Terlihat Melintas

    Ruas Jalan Pejompongan-Palmerah Mulai Dibuka, KRL Belum Terlihat Melintas

    Bisnis.com, Jakarta — Ruas jalan dari arah Pejompongan menuju Stasiun Palmerah kini sudah dibuka dan bisa dilintas kendaraan roda dua dan roda empat.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi saat ini, ruas jalan dari arah sebaliknya yaitu Stasiun Palmerah ke Pejompongan juga sudah dibuka dan bisa dilintasi kendaraan.

    Kendati demikian, ratusan demonstran yang mengenakan seragam sekolah masih ada di sekitaran lokasi dan mulai berpencar ke beberapa titik masih di sekitaran BNI Pejompongan Jakarta Pusat.

    Pengendara kendaraan roda dua yang tengah melintas dari arah Pejompongan ke arah Stasiun Palmerah mengeluhkan sisa residu gas air mata yang masih ada di kolong Slipi.

    Para pekerja kantoran yang ada di sekitar lokasi aksi pun mulai membubarkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing.

    Sementara itu, kereta commuter line sampai saat ini terpantau belum ada yang melintas baik dari arah Palmerah menuju Stasiun Karet maupun sebaliknya

  • Pemprov DKI dorong pemanfaatan lahan di kolong tol jadi ruang publik

    Pemprov DKI dorong pemanfaatan lahan di kolong tol jadi ruang publik

    Jakarta (ANTARA) –

    Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Fajar Sauri mendorong pemanfaatan lahan kosong di bawah kolong tol yang ada di Jakarta sebagai ruang publik yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat.

    “Ini menjadi salah satu instruksi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung untuk memanfaatkan jalan tol yang ada di wilayah Jakarta,” kata Fajar usai meresmikan Taman Si Pitung di Jalan Jampea, Koja, Jakarta Utara, Senin.

    Menurut dia Taman Si Pitung merupakan taman d bawah kolong tol kedua yang dibuat di DKI Jakarta, di mana sebelumnya, ada di kawasan Slipi.

    Dia pun mengapresiasi Pemerintah Kota Jakarta Utara yang sudah melakukan penataan di bawah kolong tol.

    Ia meminta Pemkot Jakarta Utara untuk melakukan penambahan fasilitas penunjang di Taman Si Pitung agar warga dapat merasa lebih aman dan nyaman, rermasuk dari penerangan yang cukup dan ketersediaan area parkir.

    Menurut dia, pada hari ini baru peluncuran dan tentu masih ada yang harus ditambah dan dilengkapi fasilitas yang ada di taman ini, sehingga memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

    “Saya minta agar minggu depan sudah dilengkapi dan bisa segera diresmikan bersama-sama,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Utara, Christian Tamora Hutagalung menjelaskan, pemberian nama Taman Si Pitung ini karena lokasinya dekat dengan kawasan Si Pitung yang sangat dikenal di Jakarta Utara.

    “Lokasi ini dulunya gelap dan kurang pencahayaan, banyak Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial hingga tumpukan sampah. Kami tata lahan seluas 1.700 meter persegi di sini kurang lebih empat bulan,” bebernya.

    Konsep taman yang dipilih yaitu taman kering atau dry garden karena lokasinya di bawah kolong tol, sehingga bila dibuat konsep banyak tanaman akan kurang efektif karena kurangnya matahari.

    “Kita sudah melihat setiap sore hari banyak masyarakat maupun komunitas yang manfaatkan taman. Kami sangat senang karena taman ini aktif dan bermanfaat untuk warga,” imbuhnya.

    Ketua RT 02/07, Kelurahan Koja, Indra mengapresiasi pemerintah yang mewujudkan usulan masyarakat untuk kebutuhan tempat bagi anak-anak bermain telah dipenuhi.

    “Alhamdulillah, kebutuhan taman sekaligus tempat aktivitas positif warga bisa terealisasi. Saya berharap fasilitas penunjang lainnya bisa segera dilengkapi,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dasco: Kita hormati hak menyatakan pendapat, kita akan introspeksi

    Dasco: Kita hormati hak menyatakan pendapat, kita akan introspeksi

    Sekitar pukul 18.30 WIB, polisi mulai membubarkan massa aksi yang didominasi oleh pelajar. Seratusan anggota TNI dan Polri masih berjaga di sekitar Kompleks Parlemen

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan DPR RI menghormati aksi unjuk rasa masyarakat di depan Gedung MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, Senin, dan menyebut para anggota dewan akan introspeksi dengan mempertimbangkan tuntutan massa aksi.

    Walaupun demikian, Dasco mengimbau seluruh massa aksi untuk berlaku tertib dan mengikuti aturan hukum yang berlaku.

    “Ya pada dasarnya kita menghormati hak untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat, dan tentunya menyuarakan aspirasi kepada DPR RI kita akan terima dengan baik dan kita akan lakukan introspeksi-introspeksi ke dalam. Namun kami imbau masyarakat maupun adik-adik yang menunjukkan aspirasi ke DPR agar tertib dan melalui aturan yang berlaku,” kata Dasco menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin.

    Ribuan massa aksi memenuhi depan dan belakang gerbang pintu Kompleks MPR, DPR, DPD RI untuk menyuarakan sejumlah tuntutan, diantaranya transparansi gaji anggota DPR, pembatalan kebijakan pemberian tunjangan rumah anggota DPR, dan pemberhentian rencana kenaikan gaji anggota DPR.

    Sejumlah polisi yang berjaga telah menyemprotkan water canon ke arah massa aksi sejak Senin siang, berikut dengan tembakan gas air mata. Sejumlah polisi pun ricuh dengan massa aksi di lokasi demonstrasi, dan beberapa demonstran, serta ada juga wartawan yang kena pukul polisi.

    Aksi demonstrasi tetap berlanjut hingga sore dan malam hari. Kericuhan antara massa aksi dan polisi yang berupaya membubarkan massa juga masih terjadi sampai lewat pukul 18.00 WIB.

    Sekitar pukul 18.30 WIB, polisi mulai membubarkan massa aksi yang didominasi oleh pelajar. Seratusan anggota TNI dan Polri masih berjaga di sekitar Kompleks Parlemen untuk mengantisipasi gelombang massa yang kembali datang.

    Hingga petang hari, meskipun massa telah bubar perlahan, polisi belum membuka akses jalan untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

    Oleh karena itu, rekayasa arus lalu lintas masih diberlakukan di kawasan Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi dan Grogol.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas bubarkan massa aksi di Gedung DPR/MPR

    Petugas bubarkan massa aksi di Gedung DPR/MPR

    Jakarta (ANTARA) – Petugas keamanan berhasil membubarkan massa aksi di depan Gedung DPR/MPR yang didominasi oleh pelajar dengan menembakkan gas air mata dan memukul mundur hingga ke arah Semanggi.

    ANTARA melaporkan di lokasi pada Senin sekitar pukul 18.30 WIB, massa yang didominasi pelajar itu berhasil dibubarkan petugas.

    Sejumlah petugas kemudian kembali ke pos awal atau tepat di bawah jalan layang (flyover) Gerbang Pemuda. Mereka berkumpul dan masih bersiaga di lokasi.

    Massa juga sempat mendatangi lokasi, namun petugas yang menggunakan sepeda motor langsung menghalau dan menembakkan gas air mata ke arah massa.

    Saat ini seratusan anggota Polri dan TNI masih berjaga dan beristirahat karena dikhawatirkan massa datang kembali.

    Meski massa sudah berhasil dipukul mundur, namun petugas belum membuka akses jalan untuk kendaraan.

    Hingga saat ini petugas masih merekayasa arus lalu lintas di kawasan Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi atau Grogol.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Imbas Demo di DPR, Ini Rute TransJakarta yang Dialihkan-Disetop

    Imbas Demo di DPR, Ini Rute TransJakarta yang Dialihkan-Disetop

    Jakarta

    Sejumlah rute TransJakarta yang melewati sekitar DPR RI mengalami perubahan hingga disetop sementara pada Senin (25/8) sore. Perubahan rute ini dipicu aksi demonstrasi yang berakhir ricuh terjadi di sekitar gedung Legislatif ini.

    Melalui akun sosial media X resmi Transjakarta, sejumlah rute yang dialihkan yakni Koridor 9 yang meliputi rute 1W (Blok M-Ancol), 3F (Kalideres-Senayan Bank DKI), 9A (Cililitan-Grogol), Rute 10 H (Tanjung Priok-Bundaran Senayan), T31 (PIK-Blok M) dan S61 (Alam Sutera-Blok M).

    “Koridor 9 dan Rute 9A mengalami pengalihan rute dikarenakan penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Sementara arah Pluit tidak melayani Halte Semanggi sampai dengan Kemanggisan. Saat ini melayani halte Widya Chandra, Koridor 1 hingga Monumen Nasional menuju Tomang Raya dan Tanjung Duren,” tulis TransJakarta dalam unggahan akun X miliknya.

    Rute TransJakarta Setop Beroperasi

    Selain itu ada juga sejumlah rute yang sementara ini tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Gedung DPR/MPR. Sebut saja Rute 8N (Kebayoran – Petamburan via Asia Afrika), Rute 8C (Kebayoran Lama-Tanah Abang), dan 9E (Kebayoran Lama-Jelambar).

    “Rute 6V: Ragunan – Senayan Bank DKI saat ini sudah beroperasi normal kembali melayani pelanggan tanpa pengalihan,” jelas Transjakarta.

    Rute Mikrotrans

    Selain layanan TransJakarta, Perseroda juga melaporkan imbas demo di sekitar DPR sore ini terdapat perubahan layanan untuk moda transportasi Mikrotrans. Sebagai contoh ada layanan Mikrotrans JAK 07, 08, 09, 11, 12, 14 yang sementara tidak beroperasi melayani pelanggan terkait adanya penutupan jalan di sekitar Petamburan.

    “Mikrotrans JAK 54: Grogol – Benhil mengalami perpendekan rute menjadi Grogol – RS. Bhakti Mulia dikarenakan adanya penutupan jalan di sekitar Slipi Petamburan. Sementara arah Benhil tidak melayani bus stop Slipi petamburan 1 sampai dengan Benhil Gang 4,” tulis Transjakarta.

    (igo/ara)

  • Penampakan Tol Dalkot Semanggi-Slipi Ditutup Imbas Demo Sekitar DPR

    Penampakan Tol Dalkot Semanggi-Slipi Ditutup Imbas Demo Sekitar DPR

    Jakarta

    Aksi demo di sejumlah titik sekitar gedung DPR/MPR/DPD RI berdampak pada lalu lintas baik jalan arteri maupun Tol Dalam Kota. Imbas demo tersebut, akses tol dalam kota di gerbang Tol Kuningan I, Jakarta Selatan ditutup sementara.

    Pantauan detikcom di lokasi, Senin (25/8/2025), penutupan ruas tol ini masih dilakukan hingga pukul 17.55 WIB. Beberapa barrier berwarna oranye masih dipasang di akses masuk gerbang tol.

    Ruas tol dalam kota yang mengarah ke Slipi ini pun kosong. Tidak ada satu pun kendaraan yang melintas.

    Foto: Tol Dalkor arah Slipi ditutup sementara imbas demo sekitar DPR. (Kurniawan/detikcom)

    Namun dari kejauhan, terlihat segerombolan orang berjalan di ruas tol dalam kota ini. Mereka membawa bambu sambil mengibarkan bendera.

    Tidak lama, segerombolan massa itu berpindah dari ruas tol ke arah Jalan Gatot Subroto. Mereka berjalan menuju Semanggi dengan berpakaian celana abu-abu dan kaos hingga topi putih abu-abu mirip seragam sekolah.

    (idn/idn)