kab/kota: Sleman

  • Kemensos dan Kemenhub Kolaborasi Hadirkan 28 Bus Sekolah Rakyat

    Kemensos dan Kemenhub Kolaborasi Hadirkan 28 Bus Sekolah Rakyat

    Jakarta

    Kementerian Sosial dan Kementerian Perhubungan berkolaborasi menghadirkan 28 bus untuk menunjang aktivitas siswa Sekolah Rakyat.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menandatangani Kesepakatan Bersama antara Kementerian Sosial RI dan Kementerian Perhubungan RI tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi di Bidang Sosial dan Transportasi. Hal ini disertai penyerahan 28 unit bus sekolah bagi Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

    “Bus ini bukan sekadar kendaraan, tetapi jembatan menuju masa depan membawa anak-anak dari rumah sederhana menuju gerbang ilmu, dari perbatasan menuju ruang kesempatan,” ujar Mensos Gus Ipul, Kamis (6/11/2025).

    Acara penandatanganan dan penyerahan secara simbolis dilakukan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III Yogyakarta. Acara dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul dan Sleman, serta jajaran Forkopimda.

    Diketahui, Bus sekolah yang diserahkan merupakan bagian dari Program Strategis Nasional Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin di seluruh Indonesia. Sebanyak 28 unit bus sekolah tahun anggaran 2025 dialokasikan kepada pemerintah daerah yang memiliki program Sekolah Rakyat.

    Bantuan ini menjangkau wilayah barat hingga timur Indonesia, antara lain Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Kota Subulussalam di Provinsi Aceh; Kota Solok di Sumatera Barat; Rokan Hilir di Riau; serta Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau.

    Sementara di Pulau Jawa, bantuan disalurkan ke Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya (Jawa Barat), Kabupaten Wonosobo dan Blora (Jawa Tengah), serta Kabupaten Sleman dan Bantul (DI Yogyakarta).

    Sedangkan di kawasan timur Indonesia, bantuan mencakup Kabupaten Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Katingan (Kalimantan Tengah), Kota Samarinda (Kalimantan Timur), Kabupaten Wajo, Kota Makassar, dan Kabupaten Luwu Utara (Sulawesi Selatan), Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat), serta dua titik di Maluku Utara, yakni Kota Tidore Kepulauan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

    Gus Ipul menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah memperkuat transportasi sosial dan membuka akses masyarakat rentan terhadap layanan dasar, terutama pendidikan.

    “Kolaborasi bukan sekadar dokumen administratif, tetapi hasil nyata dari sinergi antar-kementerian untuk memastikan pembangunan sosial dan transportasi berjalan seiring bukan hanya menghubungkan tempat, tetapi juga menghubungkan manusia dengan harapan,” ujarnya.

    Ia menekankan transportasi adalah tulang punggung mobilitas manusia, sedangkan kerja sosial adalah tulang punggung kemanusiaan. Ketika keduanya disatukan, maka keadilan sosial akan bergerak bukan hanya di atas kertas, tetapi dalam kehidupan masyarakat kecil.

    Saat ini terdapat 166 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dengan hampir 16.000 siswa. Seluruh siswa berasal dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), terutama desil 1 dan 2. Jumlah ini akan terus meningkat menjadi 46.000 siswa pada 2026, 100.000 siswa pada 2027, dan 200.000 siswa pada tahun-tahun berikutnya.

    “Sekolah Rakyat tidak berdiri sendiri, tetapi terhubung dengan seluruh program unggulan dan reguler Presiden anak bersekolah, orang tua diberdayakan, rumah diperbaiki, dan keluarga dilindungi oleh jaminan sosial. Setelah lulus, keluarga diharapkan keluar dari kemiskinan dan menjadi mandiri,” jelasnya.

    Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa sinergi dengan Kementerian Sosial merupakan bentuk nyata transformasi pelayanan publik berbasis keadilan dan empati.

    “Kita tidak hanya membangun jalan atau menyediakan kendaraan, tetapi juga membuka jalur kesempatan bagi anak-anak bangsa. Transportasi adalah instrumen pemerataan memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal karena hambatan akses,” ujar Dudy.

    Ia menambahkan bahwa kerja sama ini menjadi momentum untuk memperkuat transportasi sosial inklusif yang terintegrasi dengan misi kesejahteraan nasional.

    “Dengan pendekatan kolaboratif seperti ini, kita memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak berhenti pada beton dan aspal, tetapi berlanjut hingga ke hati dan masa depan masyarakat yang dilayani,” tegasnya.

    Dudy juga memastikan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya Kementerian Sosial dalam memperluas jangkauan Sekolah Rakyat, terutama di wilayah terpencil, kepulauan, dan perbatasan.

    “Kemenhub akan memastikan setiap bus sekolah beroperasi secara aman, terawat, dan tepat guna, agar benar-benar menjadi moda transportasi sosial yang menumbuhkan harapan,” tambahnya.

    Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa keberhasilan bangsa di era perubahan sosial dan pendidikan yang cepat tidak lagi ditentukan oleh siapa yang paling kuat, tetapi oleh siapa yang paling mampu berkolaborasi.

    “Kerja lintas sektor, seperti yang kita saksikan hari ini, adalah bentuk baru dari kepemimpinan kolaboratif yang melihat persoalan sosial bukan hanya urusan satu kementerian, tetapi sebagai ekosistem yang harus diatur bersama,” ujar Sultan.

    Ia menjelaskan bahwa kerja sama antara Kemensos dan Kemenhub menunjukkan pendekatan pemerintah yang semakin holistik menghubungkan akses sosial, mobilitas, dan masa depan pendidikan anak-anak.

    “Transportasi yang inklusif dapat meningkatkan peluang anak untuk tetap bersekolah hingga 30 persen lebih tinggi. Ini artinya akses bukan hanya soal jalan dan kendaraan, tetapi juga membuka masa depan, membangun keadilan sosial, dan menciptakan generasi yang tangguh,” lanjutnya.

    Menurut Sultan, penyerahan bus sekolah ini adalah simbol paradigma baru pembangunan yang beralih dari kebijakan berbasis program menuju kebijakan yang berpusat pada manusia (human-centered policy).

    “Kita tidak lagi hanya bicara tentang mengirim anak ke sekolah, tetapi juga membangun jembatan sosial agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, bermimpi, dan tumbuh,” tegasnya.

    Menutup acara, Sultan menyebut Yogyakarta sebagai “laboratorium kolaboratif” tempat kebijakan diuji oleh realitas dan inovasi lahir dari empati.

    “Yogyakarta selalu terbuka sebagai laboratorium kolaboratif tempat kebijakan diuji oleh kenyataan dan inovasi lahir dari empati,” ujarnya.

    Ia berharap kolaborasi ini menjadi contoh birokrasi baru yang bekerja tidak hanya dengan aturan, tetapi juga dengan visi dan nurani masa depan.

    (akd/ega)

  • Polda DIY investigasi penyebab kecelakaan KA Bangunkarta di Sleman

    Polda DIY investigasi penyebab kecelakaan KA Bangunkarta di Sleman

    “Saat ini masih dalam investigasi, masih penyelidikan dari kami tentunya bersama-sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI),”

    Yogyakarta (ANTARA) – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menginvestigasi penyebab kecelakaan Kereta Api (KA) Bangunkarta jurusan Jombang-Pasar Senen dengan sebuah mobil dan dua sepeda motor di Prambanan, Sleman pada Selasa (4/11).

    “Saat ini masih dalam investigasi, masih penyelidikan dari kami tentunya bersama-sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI),” ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan di Yogyakarta, Rabu.

    Menurut Ihsan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk menguatkan keterangan dan rangkaian kejadian.

    Berdasarkan keterangan awal saksi di lokasi, kata dia, peristiwa itu terjadi saat KA Bangunkarta melintas dan terdengar benturan keras di dekat palang pintu perlintasan. Saksi kemudian mendapati sebuah mobil berwarna oranye berada di lokasi kejadian.

    “Setelah mendengar suara benturan keras, kemudian saksi melihat dan mengecek lokasi atau TKP, dan melihat mobil warna oranye tertabrak kereta api yang melintas. Ini tidak jauh dari palang kereta api,” ujar Ihsan.

    Menurut Ihsan, saksi juga menyampaikan bahwa salah satu palang pintu sisi utara dalam kondisi tidak tertutup saat kereta melintas. “Saksi juga melihat bahwa salah satu palang sebelah utara tidak tertutup,” ucapnya.

    Meski demikian, dia menegaskan bahwa pemeriksaan masih berjalan sehingga belum ada kesimpulan, termasuk mengenai kemungkinan kelalaian.

    “Ini masih dalam proses investigasi, ya. Masih didalami penyidik, masih dilidik,” ujar dia.

    Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan proses pemeriksaan bersama kepolisian masih berlangsung sehingga pihaknya belum dapat menyampaikan informasi lebih jauh.

    Terkait status penjaga palang pintu di lokasi, Feni menyebut untuk saat ini dinonaktifkan. “Dinonaktifkan,” kata dia.

    Sebelumnya, kecelakaan KA Bangunkarta dengan sebuah mobil dan dua sepeda motor terjadi di perlintasan antara Stasiun Brambanan dan Maguwo, Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (4/11) sekitar pukul 10.35 WIB.

    Tiga orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wanita Tewas di Gamping Sleman Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan 2 Pisau di Lokasi

    Wanita Tewas di Gamping Sleman Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan 2 Pisau di Lokasi

    Liputan6.com, Jakarta – Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial R (39), warga Mejing Wetan, RT04 RW05, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamarnya pada Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka sayatan di leher dan posisi telentang di samping tempat tidur.

    Menurut Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua pisau di atas wastafel dapur, yang kini telah diamankan sebagai barang bukti untuk pemeriksaan sidik jari.

    “Ditemukan dua pisau di dapur di atas wastafel dan sudah kami amankan. Saat ini masih kami dalami dan akan dilakukan pemeriksaan sidik jari,” ujar AKP Bowo Susilo saat ditemui di lokasi, Selasa (4/11/2025).

    Dari keterangan sejumlah saksi, termasuk asisten rumah tangga (ART) korban, diketahui bahwa pada pukul 06.15 WIB, korban masih sempat mengurus anaknya yang bersiap berangkat sekolah. Anak korban kemudian diantar oleh ART seperti biasa. 

    Namun satu jam kemudian, sekitar pukul 07.15 WIB, ART terkejut saat kembali ke rumah dan menemukan korban sudah tidak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi mengenaskan.

    “Barang-barang korban semuanya ada dan tidak ada yang hilang di TKP,” tambah Kapolsek.

    Pihak kepolisian kini akan memeriksa beberapa saksi, termasuk ART, saudara, dan teman dekat korban. Selain itu, polisi juga tengah menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk mempersempit identifikasi pelaku. Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polresta Sleman.

     

  • Penemuan Mayat di Gamping Sleman Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan

    Penemuan Mayat di Gamping Sleman Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Padukuhan Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di rumah kontrakan, Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya, diduga menjadi korban pembunuhan.

    Suasana di lingkungan yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam sekitar pukul 07.30 WIB. Teriakan minta tolong dari salah satu rumah membuat warga sekitar berhamburan keluar. Beberapa di antara mereka segera menuju sumber suara, tak menyangka akan menemukan pemandangan mengenaskan.

    “Saat itu, ada warga yang berteriak minta tolong. Begitu saya dengar, saya bersama beberapa warga langsung menuju ke rumah itu. Saat kami masuk, korban sudah bersimbah darah di dalam kamarnya,” tutur Kepala Dukuh Mejing Wetan, Isti Setya Ningsih.

    Menurut Isti, ada empat orang warga yang pertama kali masuk ke kamar korban. Melihat kondisi korban yang sudah tidak bergerak dengan luka-luka di tubuhnya, mereka langsung melapor ke Bhabinkamtibmas Polsek Gamping. Tak lama berselang, petugas kepolisian dan tim inafis datang bersama tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan awal.

    “Begitu petugas datang, kami semua diminta keluar dari rumah. Area sekitar lokasi juga langsung ditutup agar penyelidikan bisa dilakukan,” tambah Isti.

    Korban diketahui berinisial R, perempuan berusia sekitar 39 tahun. Ia merupakan warga pendatang yang sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut selama lima tahun terakhir. Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban hidup bersama anaknya dan seorang pembantu rumah tangga.

    “Di rumah itu hanya ada tiga orang, korban, anaknya, dan pembantunya,” jelas Isti.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban serta mencari pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tragis ini.

     

  • 5
                    
                        Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-Luka
                        Yogyakarta

    5 Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-Luka Yogyakarta

    Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-Luka
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi memperbarui jumlah korban tewas dan luka-luka dalam insiden kereta menabrak mobil dan dua sepeda motor di Sleman, DIY. 
    Jumlah korban luka-luka yang semula disampaikan berjumlah 4 orang, kini tercatat menjadi 6 orang. 
    Sementara itu, jumlah korban tewas 3 orang.
    “Kecelakaan kereta api Bangunkarta jurusan Jombang-Pasar Senen dengan mobil dan sepeda motor terjadi pada 4 November 2025 sekitar pukul 10.34 WIB,” ujar Kasi Humas Polresta
    Sleman
    , AKP Salamun, melalui keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
    Korban meninggal dalam insiden ini merupakan pengendara sepeda motor, salah satunya sedang berboncengan saat kejadian tabrakan berlangsung. Ketiga korban yakni:
    “Yang meninggal dunia ada tiga orang, semuanya pengendara motor. Dua unit motor, yang satu boncengan, satu mengendari motor sendiri,” ujar Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto.
    Sementara itu, empat korban luka merupakan satu keluarga yang berada di dalam mobil merah, terdiri dari suami istri dan dua anak, yakni:
    “Korban yang di mobil itu dirawat di rumah sakit. Yang suami istri dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan yang balita dirawat di Rumah Sakit Islam PDHI,” ujar Dede.
    Dua korban luka lainnya adalah pejalan kaki, yakni ibu dan anak balitanya yang berada tak jauh dari perlintasan sebidang. Keduanya yakni:
    Salah satu saksi bernama Yesi menceritakan, awalnya mendengar suara kereta api melintas dari timur ke barat.
    Jauh sebelum mendekati palang pintu, kereta api sudah membunyikan klakson cukup lama.
    “Dari arah timur itu kereta sudah klakson terus,” ungkapnya.
    Namun Yesi melihat palang pintu kereta api sisi utara tidak menutup. Selain itu juga tidak terdengar suara sirine palang pintu kereta api.
    “Saya lihatnya yang palang pintu sisi utara tidak menutup, masih terbuka. Suara palang pintu yang biasanya itu juga tidak terdengar,” ucapnya.
    Menurut Yesi, kendaraan-kendaraan saat itu masih tetap lalu lalang melintas. Hingga kemudian ada mobil dan sepeda motor yang tertabrak kereta api.
    “Dari arah utara itu ada mobil merah, belakangnya ada sepeda motor. Ya langsung nabrak begitu saja,” urainya.
    Yesi juga melihat petugas palang pintu saat itu berada di dalam pos.
    “Petugasnya ada. Saya lihat itu petugasnya di ruangan kayak gebrok meja gitu,” ungkapnya.
    Atas insiden kecelakaan ini, KAI menyampaikan permintaaan maaf dan menyatakan akan menanggung pengobatan korban.
    “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.
    KAI menyatakan masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ungkap Identitas Korban Meninggal Akibat Mobil dan Motor Tertabrak Kereta di Yogyakarta

    Polisi Ungkap Identitas Korban Meninggal Akibat Mobil dan Motor Tertabrak Kereta di Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta Tiga korban meninggal dalam kecelakaan tragis melibatkan Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan sepeda motor dan mobil di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan dan Maguwo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Tiga korban meninggal yaitu Kushartati (61), perempuan asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta,” kata Kapolsek Prambanan Polresta Sleman Kompol Dede Setiyarto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

    Kemudian Surono (63), pria asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan Galang Jordanio Algibra (26) pria asal Manisrenggo, Klaten.

    Kecelakaan maut ini terjadi pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 10.35 WIB.

    Terpisah, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menuturkan kereta api dengan nomor KA 161 relasi Solo-Yogyakarta itu menemper dua kendaraan yang nekat melintas.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Feni.

    Informasi awal dari lokasi kejadian menyebutkan bahwa kecelakaan diduga disebabkan oleh kerusakan pada palang pintu perlintasan yang tidak berfungsi saat kereta melintas.

    Dijelaskan, saat sepeda motor dan mobil tersebut berusaha melintas dari arah selatan ke utara, pada saat bersamaan melaju KA Bangunkarta. Masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson peringatan keras), namun karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tak terhindarkan.

    KAI Daop 6 Yogyakarta juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang KA yang terdampak akibat keterlambatan perjalanan ini.

  • KA Bangunkarta Hantam Mobil dan Motor, Dua Korban Meninggal

    KA Bangunkarta Hantam Mobil dan Motor, Dua Korban Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta Kereta api (KA) KA Bangunkarta arah Solo ke Yogyakarta menabrak mobil dan sepeda motor di kawasan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (4/11/2025) sekira pukul 10.35 WIB. Enam orang jadi korban, dua orang dinyatakan meninggal dunia.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” kata Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih.

    Disebutkan info awal kejadian ini disebabkan adanya kerusakan palang pintu perlintasan.

    “Total korban (info sementara) enam orang, dia di antaranya MD,” ujarnya.

    Disebutkan saat sepeda motor dan mobil akan melintas dari selatan ke utara, bersamaan melintas KA Bangunkarta. Masinis sudah membunyikan semboyan 35 tetapi karena jarak sudah dekat sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan.

    Saat ini, KAI Daop 6 berfokus pada penanganan korban dan pendampingan keluarga untuk seluruh proses yang dibutuhkan.

    Seluruh awak dan penumpang KA 161 Bangunkarta dalam kondisi selamat dan aman. KA 161 Bangunkarta dapat melanjutkan perjalanan.

    KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang KA yang terdampak atas kejadian ini.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan kejadian ini dan diharapkan tidak terjadi di kemudian hari. Kami akan mendampingi dan mendukung seluruh proses yang dibutuhkan. Masyarakat juga kami imbau untuk senantiasa berhati-hati dan waspada serta mematuhi rambu-rambu yang berlaku,” ujar Feni.

    Dari informasi yang didapatkan, salah satu korban meninggal adalah Uun Sulistyowati (54), perempuan asal Prambanan, Klaten.

  • DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        3 November 2025

    DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret Yogyakarta 3 November 2025

    DIY Sedang Verifikasi Data 7.000 Penerima Bansos Terindikasi Judol, Terbukti Langsung Coret
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana memberikan sanksi pencoretan kepada penerima bantuan sosial (bansos) yang terbukti terlibat dalam judi online.
    Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyatakan bahwa sebelum memberikan sanksi, pihaknya akan melakukan verifikasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
    “Kita di sini ada aplikasi yang berkaitan dengan verifikasi data-data yang ada di Kominfo. Tapi kita lihat dulu, kita juga tidak tahu apakah itu judi online atau apa, kita koordinasi lebih lanjut,” ujar Made pada Senin (3/11/2025).
    Made menegaskan bahwa verifikasi sangat penting untuk memastikan pemanfaatan bansos sesuai dengan peruntukannya.
    “Iya dong, kita harus tahu apakah benar pemanfaatannya untuk mengatasi kemiskinan atau justru menjerumuskan lebih dalam lagi (bansos digunakan untuk judi),” tambahnya.
    Apabila terbukti, Made mengungkapkan bahwa penerima bantuan sosial yang terlibat judi online akan dicoret dari daftar penerima.
    “Lha iya (dicoret), misalnya dia masuk desil 1 atau 2, kita bicara bansos direntang seperti apa. Kalau kemudian pemanfaatan tidak sesuai harapan, mestinya ada punishment dong, tidak bisa kita biarkan saja,” tegasnya.
    Lebih lanjut, Made menyampaikan bahwa masih banyak warga yang membutuhkan bantuan sosial.
    “Yang butuh kan banyak orang, sudah kita prioritaskan tapi tidak memanfaatkan itu jadi catatan kita,” ujarnya.
    Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengungkapkan bahwa sekitar 7.000 penerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) terindikasi terlibat dalam judi online.
    “Di DIY banyak, ada tujuh ribuan datanya,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa (28/10/2025).
    Endang menambahkan bahwa hingga saat ini belum diketahui secara pasti apakah penerima bantuan sosial yang terindikasi sudah dicoret dari daftar penerima.
    “Saya belum tahu pasti dicoret atau belum karena saya baru minta data dari Kementerian Sosial, dan baru dikirim. Kami juga perlu ngecek lagi,” jelasnya.
    Langkah selanjutnya dari Dinas Sosial DIY adalah melakukan pengecekan di setiap kabupaten atau kota untuk memastikan kebenaran data penerima bantuan yang terindikasi terlibat judi online.
    Endang juga menyampaikan bahwa total penerima BLTS di DIY mencapai 221.962 orang, dengan rincian sebagai berikut: Kabupaten Kulon Progo sebanyak 32.386 penerima, Kabupaten Bantul 65.346, Kabupaten Gunungkidul 55.191, Kabupaten Sleman 54.804, dan Kota Yogyakarta 14.235.
    Di daerah lain, seperti Karawang, ribuan penerima bantuan sosial juga terindikasi terlibat judi online.
    Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Karawang, Asep Ahmad Saepulah, mengungkapkan bahwa sebanyak 6.000 penerima bantuan sosial dicoret karena keterlibatan dalam judi online.
    Total penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Karawang mencapai sekitar 50.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1

    Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1

    Jakarta

    Pebalap asal Sleman Kiandra Ramadhipa meraih kemenangan sensasional di Barcelona. Memulai balapan dari posisi ke-24, dia berhasil finis di posisi pertama!

    Pebalap Honda Asia-Dream Racing Junior Team, Kiandra Ramadhipa, bikin kejutan di ajang European Talent Cup yang digelar di Circuit de Catalunya, Barcelona. Rider asal Sleman itu mencatatkan kemenangan yang fantastis sebab memulai balapan dari posisi belakang.

    Rama diketahui start dari posisi ke-24. Namun perlahan tapi pasti merangsek ke posisi teratas. Hingga akhirnya dia menyalip Carlos Cano jelang garis finis dan keluar sebagai pemenang setelah unggul 0,007 detik.

    “Kemenangan gila di ETC! Dari posisi ke-24 jadi ke posisi 1. Kiandra Ramadhipa melesat menuju kemenangan,” demikian ditulis akun X FIM Junior GP.

    Alhasil, Rama berhasil mengumandangkan Indonesia Raya di Barcelona. Dia pun menangis terharu saat mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Menjalani debut perdananya di ETC 2025, rider kelahiran 4 Desember tahun 2009 itu sudah meraih tiga podium dan dua kemenangan. Dia kini bertengger di posisi ketiga di bawah Carlos Cano dan Fernando Bujosa. Rama telah mengantongi 129 poin atau berselisih 26 poin dari sang pemuncak klasemen.

    Di ETC, Rama menunggangi Honda NSF250R yang sebelumnya telah digunakan pada ajang persaingan Asia Talent Cup 2024. Ramadhipa mengakhiri musim tersebut dengan dua kemenangan dan satu podium tambahan, mengamankan posisi keempat klasemen akhir.

    Di ajang ARRC kelas Asia Production 250, Rama juga tampil konsisten dengan tiga kemenangan dan sekali posisi kedua, hingga menutup musim di posisi ketiga klasemen. Rama pun memulai musim Eropa ini dengan catatan positif, yakni meraih poin di debut Red Bull Rookies Cup 2025 pada dua balapan pembuka di Jerez.

    (dry/din)

  • Guguran Lava Merapi Capai 1,8 Km, 6 Aliran Sungai Berpotensi Bahaya

    Guguran Lava Merapi Capai 1,8 Km, 6 Aliran Sungai Berpotensi Bahaya

    Sleman, Beritasatu.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya guguran lava dan awan panas Gunung Merapi. Berdasarkan laporan aktivitas vulkanik terbaru pada Kamis (30/10/2025) pukul 00.00–06.00 WIB, aktivitas Merapi masih berada pada level III atau siaga.

    Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menjelaskan potensi bahaya saat ini meliputi sektor selatan hingga barat daya Gunung Merapi, terutama di aliran beberapa sungai yang berpotensi menjadi jalur luncuran material vulkanik.

    “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer,” jelas Agus dalam keterangan resminya pada Kamis (30/10/2025).

    Selain itu, di sektor tenggara, potensi bahaya juga mengancam aliran Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol hingga lima kilometer dari puncak kawah. Agus menegaskan, lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga tiga kilometer.

    Dalam periode pengamatan terbaru, BPPTKG mencatat 29 kali gempa guguran dan 14 kali gempa hybrid/fase banyak, dengan tujuh kali guguran lava teramati mengarah ke barat daya (Kali Sat/Putih) sejauh 1.800 meter. Cuaca di sekitar puncak gunung dilaporkan cerah dengan asap kawah putih bertekanan lemah setinggi 100–200 meter.

    Agus menambahkan, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran di dalam area bahaya.

    “Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah potensi bahaya dan tetap mewaspadai lahar maupun awan panas guguran terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi,” ujarnya.

    BPPTKG juga meminta warga untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, pihaknya akan segera meninjau kembali status aktivitas gunung tersebut.

    Gunung Merapi, yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, hingga kini masih menjadi salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Dengan kondisi saat ini, masyarakat di sekitar lereng Merapi diharapkan terus memantau informasi resmi dari BPPTKG dan instansi kebencanaan setempat.