kab/kota: Sleman

  • 6 Wartawan Gadungan Peras Wanita Rp300 Juta di Sleman, Pergoki Korban Check In Bersama Selingkuhan – Halaman all

    6 Wartawan Gadungan Peras Wanita Rp300 Juta di Sleman, Pergoki Korban Check In Bersama Selingkuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sleman – Polresta Sleman berhasil menangkap enam orang yang mengaku sebagai wartawan gadungan setelah mereka memeras seorang wanita sebesar Rp300 juta.

    Penangkapan ini dilakukan setelah korban melaporkan tindakan pemerasan yang dialaminya.

    Modus operandi para pelaku terungkap saat korban, yang baru saja check-in bersama pria bukan suaminya di sebuah hotel di Sleman, didatangi oleh pelaku yang mengaku sebagai wartawan.

    Kejadian ini berlangsung pada Selasa, 11 Februari 2025, sekitar pukul 18.40 WIB.

    Korban yang merasa tertekan akhirnya setuju untuk memberikan uang, tetapi hanya mampu mentransfer Rp15 juta sebagai uang muka.

    Kekurangan yang dijanjikan akan diserahkan pada 13 Februari 2025.

    Penangkapan Pelaku

    Setelah merasa menjadi korban pemerasan, korban melapor ke Polresta Sleman.

    Tim penyidik segera melakukan penyelidikan, termasuk menganalisa rekaman CCTV.

    Dalam waktu singkat, keenam pelaku berhasil ditangkap pada 12 Februari 2025.

    Dari pengakuan tersangka, mereka telah beroperasi di Sleman selama satu minggu, memantau hotel-hotel untuk mencari korban.

    “Mereka tergabung dalam grup WhatsApp dan membagi tugas saat melakukan pemerasan,” ujar Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo.

    Polisi kini menyelidiki apakah ada keterkaitan antara komplotan ini dengan kasus serupa yang ditangani Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Keenam pelaku disangka melanggar Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman penjara hingga 9 tahun.

    Identitas mereka masing-masing berinisial DT (37), FMS (27), SH (27) dan YDK (24) keempatnya merupakan warga Bekasi, Jawa Barat. 

    Kemudian DTK (23) warga Klaten, Jawa Tengah dan HB (55) warga Kotagede Yogyakarta.

    Dari kasus ini, polisi menyita 17 barang bukti, termasuk ID card palsu, handphone, dua mobil, dan uang tunai Rp500 ribu.

    Reaksi dari PWI Sleman

    Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sleman, Wisnu Wardhana, mengungkapkan keprihatinan atas kejadian ini. “

    Perbuatan mereka sangat mencoreng nama baik profesi wartawan. Kami berpegang pada kode etik jurnalistik, dan tindakan ini jelas bukan bagian dari profesi kami,” tegasnya.

    Wisnu juga mengingatkan masyarakat untuk melaporkan jika mengalami pemerasan dengan modus yang sama.

    “Kami akan menjaga kerahasiaan pelapor,” tambahnya.

    (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok Farrel, CEO Startup Yang Hilang Misterius di Pantai, Tinggalkan 8 Surat Permintaan Maaf

    Sosok Farrel, CEO Startup Yang Hilang Misterius di Pantai, Tinggalkan 8 Surat Permintaan Maaf

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Christopher Farrel Millenio Kusuma, CEO startup hilang misterius di Pantai Bantul, Yogyakarta.

    Diketahui Farrel merupakan CEO startup kompresi data bernama Kecilin.

    Kasus hilangnya CEO tersebut membuat geger warga sekitar.

    Sebelum menghilang misterius di pantai kawasan Bantul, Farrel sempat meninggalkan pesan.

    Pesan tersebut ia tulis dalam delapan buah surat yang ditujukan untuk keluarganya.

    Adapun surat Farrel itu ditemukan dalam sebuah kantong plastik putih.

    Tak hanya surat, dalam kantong plastik itu juga bersamaan dengan barang lainnya, yakni telepon seluler, dompet, sepatu, jam tangan, dan pakaian berwarna hitam.

    Kantong yang berisi barang pribadi milik Farrel itu ditemukan di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul, DIY.

    Melansir TribunJogja.com, keluarga sudah mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik Farrel.

    Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, isi surat yang ditinggalkan Farrel berisi permintaan maaf.

    Surat permintaan maaf tersebut ditujukan kepada delapan orang keluarganya.

    Dalam surat yang diduga ditulis Farrel ini, pada halaman terakhir berisikan permintaan untuk menghubungi ibu dan istrinya. 

    Dalam surat itu pun diakhirnya dibubuhkan nama Ch Farrel mk.

    Namun isi surat lainnya belum diungkapkan lebih detail oleh pihak kepolisian karena masih dalam proses penyelidikan.

    Sebelum dinyatakan menghilang, Farrel rupanya lost contact dengan keluarga sejak empat hari sebelum ada temuan barangnya di Pantai Pandan Payung.

    Sejalan dengan itu, Farrel belakangan dilaporkan terkait kasus penipuan di Polresta Sleman pada November 2024.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa Farrel meminjam uang sebesar Rp150 juta dengan dalih untuk menyelesaikan proyek pemerintah senilai Rp13 miliar. 

    Sebagai jaminan, ia memberikan sertifikat tanah.

    Namun, Farrel justru hilang kontak dengan peminjam, sehingga kasus ini dilaporkan ke pihak berwajib atas kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan.

    Meski begitu, pihak kepolisian tak bisa menyimpulkan terkait korelasi dua peristiwa tersebut.

    Saat ini pihak kepolisian bersama Polairud Polda DIY dan SAR Linmas Bantul masih melakukan pencarian, menyisir area pantai dan laut sekitar lokasi penemuan barang milik Farrel.

    Namun, hingga kini, keberadaan Farrel masih menjadi misteri. (*)

     

  • Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Tinggi, BPPTKG Minta Masyarakat Waspada

    Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Tinggi, BPPTKG Minta Masyarakat Waspada

    Sleman, Beritasatu.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta masyarakat agar waspada.

    Berdasarkan laporan BPPTKG periode pengamatan Minggu 16 Februari 2025 pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB teramati jarak luncur maksimum guguran lava mencapai 1.900 meter.

    “Teramati 14 kali guguran lava ke arah kali sat atau kali Putih, kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1900 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

    Gunung Merapi terpantau dalam kondisi berawan hingga mendung dengan suhu udara berkisar antara 18,3-20,1°C serta kelembaban mencapai 89,7-99%. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Secara visual, gunungapi tertutup kabut pada level 0-II hingga 0-III, dengan asap kawah yang tidak teramati.

    Data kegempaan menunjukkan adanya 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-7 mm dan durasi 51,78-160,93 detik. Selain itu, tercatat enam kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 4-7 mm, S-P 0,4-0,6 detik, dan durasi 10,5-14,5 detik. Hal ini mengindikasikan suplai magma masih berlangsung yang dapat berpotensi memicu awan panas guguran.

    Gunung Merapi saat ini berada pada Level III (Siaga) untuk itu BPPTKG merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas di dalam wilayah potensi bahaya. Diantaranya sektor selatan-barat daya: Sungai Boyong (5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (7 km), sektor tenggara meliputi Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km).

    “Lontaran material vulkanik dapat mencapai radius tiga km dari puncak apabila terjadi letusan eksplosif,” lanjutnya.

    Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi. Selain itu, dampak abu vulkanik juga perlu diantisipasi.

    BPPTKG menyatakan, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

  • Asal Usul Bakpia, Camilan Khas Yogyakarta yang Beromzet hingga Rp100 Juta

    Asal Usul Bakpia, Camilan Khas Yogyakarta yang Beromzet hingga Rp100 Juta

    Jakarta: Yogyakarta dikenal sebagai kota dengan berbagai kuliner khas, salah satunya adalah bakpia. Ada ratusan pengusaha bakpia yang tersebar di Yogyakarta. Meski menjadi makanan khas, nyatanya bakpia bukan berasal dari Yogyakarta.
    Perkembangan bakpia di Yogyakarta
    Bakpia berasal dari Tiongkok. Nama “bakpia” berasal dari bahasa Hokkian: “bak” yang berarti daging, dan “pia” yang berarti kue atau roti. Di Tiongkok, bakpia umumnya berisi daging babi cincang, mirip dengan kue bulan atau pastry khas Tiongkok lainnya.
     
    Namun, ketika makanan ini diperkenalkan ke Indonesia, khususnya di Yogyakarta, isinya disesuaikan dengan bahan yang lebih umum diterima masyarakat setempat, seperti kacang hijau, keju, cokelat, dan berbagai varian lainnya.
     
    Bakpia mulai dikenal di Yogyakarta sejak awal abad ke-20. Saat itu, makanan khas ini dibawa oleh imigran Tionghoa. Para pengrajin di daerah Pathuk kemudian mengembangkan resepnya dengan menggunakan bahan lokal dan memperkenalkan varian isi yang lebih beragam.

    Akhirnya munculah sebutan bakpia Pathuk yang menjadi makanan khas atau oleh-oleh bila berkunjung ke Yogyakarta.
     
    Dulu, bakpia dibuat secara tradisional dan hanya diproduksi dalam skala kecil oleh keluarga-keluarga di daerah Pathuk. Seiring berkembangnya industri kuliner, bakpia kini diproduksi secara massal dengan berbagai inovasi, baik dari segi rasa maupun tekstur.

    Usaha turun temurun
    Bakpia telah menjadi usaha yang dijalankan selama beberapa generasi, salah satunya Bakpia 52 yang terletak di Sanggrahan, Pathuk, Gedong Tengen, Yogyakarta. Usaha Bakpia ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak 1980.
     
    Friska Surya (20) beserta kakaknya mengaku usaha ini didirikan oleh sang nenek dan kini telah memasuki generasi ketiga. Mahasiswa semester 6 tersebut mengaku terus melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan usaha keluarganya tersebut.
     
    “Bakpia 52 sudah memasuki generasi ketiga, saya dan kakak terus mengembangkan inovasi, salah satunya termasuk pemasaran digital untuk menyesuaikan target pasar yang semakin berkembang,” kata dia.
     
    Nama Bakpia 52 tersebut diambil dari nomor rumah atau tempat produksi yang terletak di kawasan kampung Bakpia Pathok Yogyakarta Kluster Sentra Bakpia Pathok Kelompok Sumekar. Friska bercerita sejak kecil sudah bisa membuat bakpia sendiri.
     
    Kini, usaha keluarga yang telah dijalankannya tersebut terus berkembang pesat. Bakpia 52 merambah berbagai kota melalui reseller di Solo dan Palembang.
    Produksi bakpia
    Bakpia 52 saat ini memiliki dua tempat produksi, yakni di Pathuk dan Godean Sleman. Dari kedua tempat tersebut, ada 50 pekerja yang berasal dari masyarakat sekitar maupun luar kota yang tinggal di mess.
     
    Saat ini ada dua jenis bakpia yang diproduksi, yaitu bakpia basah dan bakpia kering. Rasa yang ditawarkan juga semakin berkembang. Dahulu hanya ada rasa original dan kumbu hitam, kini berkembang menjadi aneka rasa buah termasuk cokelat, stroberi, hingga durian.
     
    Dari 50 pekerja tersebut, Friska mengaku jika mampu memproduksi maksimal 8.000 hingga 10 ribu boks per hari, sedangkan pada kondisi normal produksinya berkisar 3.000-4.000 boks per hari.
     
    “Dari hasil penjualan, omzet per bulan mencapai Rp70 juta, hingga Rp100 juta kalau kondisi sedang ramai seperti liburan,” jelas dia.
    Dukungan KUR dan Askrindo bagi UMKM
    Perjalanan bisnis Bakpia 52 sempat mengalami tantangan besar saat pandemi covid-19. Dengan modal yang semakin menipis, mereka akhirnya memutuskan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mempertahankan dan mengembangkan usaha.
     
    Bakpia 52 mengakses KUR dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah yang bertahap. Friska mengaku telah menerima total pinjaman hingga Rp300 juta dalam empat kali pencairan.
     
    “Awalnya saat covid. Modal semakin menipis, akhirnya kita memutuskan ambil KUR karena untuk modal kita. Pertama Rp50 juta, sudah empat kali ambil KUR jadi jumlahnya Rp300 juta,” ungkap Friska.
     
    Saat memutuskan mengambil KUR, Friska mengaku tenang karena mengetahui setiap KUR yang diambil disertai dengan penjaminan dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Dalam penyaluran KUR, Askrindo berperan penting sebagai penjamin kredit.
     

    Sekretaris Perusahaan Askrindo Syafruddin mengatakan dalam penyaluran KUR, pihaknya berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin.
     
    Ia menuturkan, kolateral (collateral) merupakan kriteria yang paling sulit dipenuhi oleh UMKM saat mengajukan kredit, dibandingkan empat kriteria lainnya. Empat kriteria tersebut yakni kapasitas rasio utang terhadap pendapatan (capacity), riwayat utang (character), persyaratan bunga dan jumlah pinjaman (condition), serta modal (capital).
     
    “Jadi Askrindo yang menjamin UMKM ini biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank ini tidak mau memberikan bantuan teknis, sehingga Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelas dia.
     
    Syafruddin menyatakan penyaluran KUR serta dukungan Askrindo sebagai kolateral menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, sebagaimana salah satu visi pemerintah yang terkandung dalam Asta Cita Nomor 3.
     
    Ia pun berharap upaya Askrindo tersebut dapat membantu UMKM naik kelas dengan memperluas outlet dan lini penjualan mereka.
     
    “Askrindo bangga bisa menjamin UMKM. Kami harap kami bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudian mendukung juga program pemerintah,” ujar dia.
     
    Askrindo telah merealisasikan volume penjaminan KUR dengan total Rp124 triliun pada 2024. Adapun jumlah kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 2,3 juta debitur yang mampu menyerap 3,3 juta tenaga kerja.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (KIE)

  • 5 Tempat di Yogyakarta yang Cocok untuk Camping

    5 Tempat di Yogyakarta yang Cocok untuk Camping

    Liputan6.com, Yogyakarta – Semilir angin dan hamparan bintang yang menghiasi langit malam Yogyakarta menjadi pemandangan yang tak terlupakan bagi para pencinta camping. Sensasi bermalam di alam terbuka dengan suhu udara yang sejuk menjadikan aktivitas berkemah di kota pelajar ini semakin diminati wisatawan dari berbagai daerah.

    Keindahan camping di Yogyakarta tidak hanya berasal dari pemandangan alamnya, tetapi juga dari beragam pilihan lokasi yang menarik. Aktivitas camping di Yogyakarta kini semakin menyenangkan dengan hadirnya berbagai fasilitas pendukung.

    Para pengunjung juga bisa menikmati aktivitas tambahan seperti susur gua, tubing di sungai, atau sekadar menikmati matahari terbit dengan secangkir kopi hangat. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima tempat yang cocok untuk camping:

    1. Watu Mabur Camp

    Watu Mabur Camp yang berlokasi di Lembah Bang, Mangunan, Dlingo, Bantul, menawarkan pengalaman camping dengan pemandangan memukau dari tepi tebing. Para pengunjung dapat menikmati keindahan Sungai Oyo dan hamparan sawah terasering dari ketinggian.

    Di pagi hari, wisatawan yang beruntung bisa menyaksikan panorama kabut yang menyelimuti area camping ini. Tidak hanya menyediakan area untuk berkemah biasa, pengelola Watu Mabur Camp juga menghadirkan fasilitas glamping bagi pengunjung yang menginginkan pengalaman bermalam di alam terbuka dengan kenyamanan lebih.

    Melengkapi pengalaman wisata, lokasi ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti gardu pandang untuk spot foto. Para wisatawan yang berkunjung ke Watu Mabur Camp juga bisa menjelajahi objek di sekitarnya.

    2. Ledok Sambi

    Ledok Sambi menjadi salah satu destinasi camping favorit di Yogyakarta dengan lokasi unik di pinggir sungai. Terletak di area lembah, tempat camping ini menawarkan panorama tepi sungai yang masih asri dengan udara segar khas pegunungan yang menambah kenyamanan pengunjung.

    Berada di Jalan Kaliurang Nomor 2, Area Sawah, Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Ledok Sambi tidak hanya menawarkan aktivitas berkemah. Para pengunjung juga bisa menikmati berbagai kegiatan outdoor seperti piknik di pinggir sungai, flying fox, paint ball, river tubing, dan outbond.

    3. Waduk Sermo

    Berkemah tidak harus selalu di perbukitan atau pegunungan. Sensasi berkemah di tepi waduk juga bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

    Salah satu lokasi yang menawarkan pengalaman berkemah di tepi waduk adalah Waduk Sermo di Jogja. Waduk Sermo terletak di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

    Selain menawarkan pemandangan yang indah, Waduk Sermo juga menyediakan fasilitas glamour camping (glamping) yang nyaman, yaitu Sermo Glamour Camp. Selama menginap di tenda glamping, wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas menarik di sekitar waduk.

    Beberapa di antaranya adalah naik kayak, perahu, memancing, mengadakan pesta barbekyu, membuat api unggun, dan yang paling menarik adalah menyaksikan panorama matahari terbit dan terbenam yang memukau. Dengan berbagai fasilitas dan aktivitas yang ditawarkan, Waduk Sermo bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman berkemah yang berbeda dan menyenangkan.

     

  • Penyebab Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Ini Hasil Uji Sampel Laboratorium – Halaman all

    Penyebab Keracunan Massal di Sleman Terungkap, Ini Hasil Uji Sampel Laboratorium – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Dinas Kesehatan Sleman mengungkap penyebab keracunan massal di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Pada Jumat (14/2/2025) ini, telah keluar hasil pengujian sampel makanan di laboratorium.

    Apa penyebab keracunan?

    “Keracunan makanan yang terjadi diduga karena adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp, Bacillus Cereus dan E. Coli pada makanan yang disajikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, Jumat (14/2/2025). 

    Namun, dia tidak menjelaskan sumber makanan jenis apa yang terkontaminasi bakteri dan dikonsumsi oleh warga.

    Pengakuan Pembuat Siomai

    Pipit Rahayu, seorang pembuat siomai di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta maaf atas insiden keracunan. Dia mengaku tidak mempunyai niat mencelakai orang. 

    “Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain” ujarnya kepada Tribun Jogja pada Selasa (11/2/2025).

    “Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali,”.

    Pipit Rahayu memulai usaha siomai sejak 2015. Dia memproduksi adonan siomai di tempat penggilingan daging di Tempel, Sleman. Lokasi itu selama ini menjadi langganan.

    Dia menceritakan awal mula membuat siomai. Pada Sabtu 8 Februari 2025, dia menyiapkan siomai untuk tiga acara.

    Yaitu menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan di Krasakan, Lumbungrejo, lalu 30 porsi komplit untuk hidangan acara arisan di Sanggrahan, Mlati dan juga acara bazar di Sumberejo.

    Untuk memenuhi pesanan siomai di acara hajatan dan arisan, Pipit membuat 20 kilogram adonan sekaligus di hari Kamis. 

    “Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis saya bikin (adonan) hari senin Alhamdulillah baik-baik saja. Jadi adonan hari kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian,” kata Pipit. 

    Adapun sistem pembuatannya, Ia datang membawa daging dan bumbu yang telah diracik sesuai takaran untuk diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.

    Bahan tepung yang dibutuhkan, Ia mempercayakan sepenuhnya kepada tempat penggilingan. Setelah adonan jadi, kemudian dibawa pulang. 

    “Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana,” ujar Pipit.  

    “Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu,” imbuh dia. 

    Adapun adonan siomai untuk kegiatan bazar di Sumberrejo diproduksi pada Jumat.

    Hingga saat ini belum ada laporan dugaan keracunan di Sumberrejo.

    Sedangkan siomai yang disajikan di acara arisan di Sanggrahan, diduga menjadi penyebab puluhan orang keracunan.

    Pipit mengaku sudah mendatangi warga Sanggrahan untuk menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan siomai tersebut.

    Untuk diketahui, kasus keracunan terjadi di dua tempat di Sleman, yaitu Padukuhan Krasakan, Kapanewon Tempel, dan Padukuhan Sanggrahan, Mlati.

    Diduga penyebab keracunan adalah siomai.

    Penyedia siomai pada Sabtu (8/2/2025) membuat tiga pesanan di lokasi berbeda.

    Namun, hingga saat ini kasus keracunan dilaporkan di dua lokasi.

    Setelah memakan siomai, ratusan orang di Padukuhan Krasakan, Tempel mengeluh demam hingga diare.

    Para korban diduga keracunan makanan yang disantap saat hajatan.

    Siomai itu dikonsumsi warga pada Sabtu (8/2/2025) malam.

    Sementara gejala keracunan mulai terasa pada Minggu (9/2/2025) dinihari. 

    Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengungkapkan tercatat jumlah korban dari dua tempat di Sleman mencapai ratusan orang. 

     Penjelasan Soal Bakteri

    Bakteri Salmonella sp merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. 

    Kemudian bacillus cereus merupakan patogen bawaan makanan yang dapat menghasilkan racun sehingga  menyebabkan dua jenis penyakit gastrointestinal antara lain sindrom emetik (muntah) dan sindrom diare.

    Sedangkan Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies bakteri yang beberapa tipenya dapat mengakibatkan keracunan makanan serius pada manusia. 

     

     

     

     

  • 170 Warga Keracunan Usai Hajatan, Dinkes Sleman: Ada Bakteri Berbahaya dalam Makanan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        14 Februari 2025

    170 Warga Keracunan Usai Hajatan, Dinkes Sleman: Ada Bakteri Berbahaya dalam Makanan Yogyakarta 14 Februari 2025

    170 Warga Keracunan Usai Hajatan, Dinkes Sleman: Ada Bakteri Berbahaya dalam Makanan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Penyebab
    keracunan makanan
    yang menimpa warga di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman akhirnya terungkap.
    Hasil pengujian sampel makanan di laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama mengungkapkan bahwa pengujian terhadap seluruh makanan yang dikonsumsi warga telah dilakukan.
    Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan sejumlah bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
    “Dari hasil pemeriksaan sampel makanan tersebut, beberapa ditemukan adanya cemaran
    Salmonella sp., Bacillus cereus,
    dan
    Escherichia col
    i,” ujar Cahya saat dihubungi, Jumat (14/02/2025).
    Meskipun tidak merinci makanan mana saja yang terkontaminasi, Cahya memastikan bahwa bakteri tersebut menjadi penyebab utama kasus keracunan yang terjadi.
    170 Orang Keracunan, 6 Masih Dirawat
    Cahya mengungkapkan bahwa total warga yang mengalami keracunan makanan mencapai 170 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar telah pulih, namun masih ada enam orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.
    “Sampai saat ini tinggal 6 orang yang masih menjalani rawat inap, sedangkan yang lain sudah dinyatakan sembuh,” pungkasnya.
    Sebelumnya, ratusan warga mengalami keracunan usai menyantap makanan dalam acara hajatan pernikahan di Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.
    Kepala Puskesmas Tempel, Kabupaten Sleman, Diana Kusumawati, menyatakan bahwa jumlah warga yang mengalami gejala keracunan terus bertambah sejak kejadian pertama.
    Para korban diketahui menghadiri acara pernikahan yang juga dihadiri oleh tamu dari luar daerah, termasuk dari Muntilan, Jawa Tengah.
    “Acaranya sama. Cuma kalau tamunya kan ada beberapa, bukan hanya dari sini saja. Ada yang dari Muntilan, ada keluarga dari pihak hajatan juga,” ujar Diana saat ditemui di Posko Krasakan, Lumbungharjo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Minggu (9/02/2025).
    Diana menjelaskan bahwa mayoritas warga mengalami diare dan demam, dengan beberapa mengalami kondisi yang lebih serius.
    “Yang paling banyak adalah diare. Jadi yang sudah agak berat, diare sama demam. Karena diare itu jadinya lemas,” ungkapnya.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Batal Singgah di Yogyakarta, Rombongan Kepala Daerah Langsung ke Magelang Usai Pelantikan
                        Yogyakarta

    7 Batal Singgah di Yogyakarta, Rombongan Kepala Daerah Langsung ke Magelang Usai Pelantikan Yogyakarta

    Batal Singgah di Yogyakarta, Rombongan Kepala Daerah Langsung ke Magelang Usai Pelantikan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa
    Yogyakarta
    (DIY)
    Beny Suharsono
    mengonfirmasi bahwa Istana Kepresidenan Yogyakarta, atau Gedung Agung, tidak akan digunakan sebagai tempat berkumpul bagi 505 kepala daerah terpilih sebelum menjalani
    retreat
    .
    Beny menjelaskan bahwa Pemerintah DIY telah menerima arahan langsung dari pemerintah pusat yang menyatakan bahwa para kepala daerah terpilih dapat langsung menuju
    Magelang
    , Jawa Tengah, setelah pelantikan.
    “Di situ bunyi suratnya tanggal 20 (Februari) sudah bisa dimulai, ajudan merapat ke sana sehingga itu pergeseran dari Jakarta langsung ke Magelang,” ujar Beny kepada wartawan di Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta, Jumat (14/2/2025).


    KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Sekda DIY Beny Suharsono saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Sleman, DIY, Selasa (26/6/2024)
    Ketika ditanya mengenai akomodasi, Beny mengaku belum mengetahui secara perinci apakah para kepala daerah akan menggunakan pesawat khusus atau melalui jalur darat.
    Sebelum menjalani
    retreat
    , 505 kepala daerah terpilih akan dilantik di Jakarta terlebih dahulu.
    “Saya enggak tahu dari Jakarta mau pesawat khusus, naik kereta, atau lewat darat dimobilisasi langsung ke Magelang,” tambahnya.
    “Tapi perintahnya dari Jakarta langsung ke Magelang,” imbuhnya.
    Beny juga menyayangkan keputusan tersebut, karena jika para kepala daerah berkumpul di Yogyakarta, hal itu bisa meningkatkan pendapatan daerah.
    “Kalau lewat Jogja tentunya menguntungkan kita. Makan siang, malam, pakaian (belanja), belanjanya luar biasa,” jelasnya.
    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)
    Bima Arya
    melakukan kunjungan ke Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Minggu (9/2/2025) untuk mempersiapkan Gedung Agung sebagai salah satu titik kumpul bagi kepala daerah sebelum berangkat ke retreat di Magelang.
    Bima Arya menjelaskan bahwa pelantikan 505 kepala daerah dijadwalkan berlangsung pada 20 Februari 2025 di Jakarta, yang akan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
    “Dijadwalkan 21 kepala daerah mengikuti pembekalan di Magelang. Kami di Kemendagri, ini BPSTM bertanggung jawab menyusun acara bersama Lemhanas sedang meninjau, ini salah satu opsi di mana para kepala daerah mungkin berkumpul di sini sebelum berangkat ke Magelang,” ungkap Bima.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lowongan Kerja Trans Jogja untuk Lulusan D3 dan S1 Semua Jurusan, Gaji 4-6 Juta per Bulan – Halaman all

    Lowongan Kerja Trans Jogja untuk Lulusan D3 dan S1 Semua Jurusan, Gaji 4-6 Juta per Bulan – Halaman all

    TransJogja buka lowongan kerja posisi Supervisor Bus Listrik untuk lulusan D3 dan S1 semua jurusan, pendaftaran dibuka hingga 17 Februari 2025.

    Tayang: Jumat, 14 Februari 2025 10:34 WIB

    https://www.freepik.com/

    LOWONGAN KERJA TRANSJOGJA – Ilustrasi lowongan kerja diambil dari Freepik pada Jumat (14/2/2025). TransJogja buka lowongan kerja posisi Supervisor Bus Listrik untuk lulusan D3 dan S1 semua jurusan, pendaftaran dibuka hingga 17 Februari 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM – Layanan bus perkotaan modern yang beroperasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Trans Jogja tengah membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Supervisor Bus Listrik. 

    Lowongan kerja Trans Jogja ini terbuka untuk lulusan pendidikan D3 dan S1 semua jurusan. 

    Syarat usia pelamar yang maksimal 35 tahun. 

    Adapun gaji yang ditawarkan yakni senilai Rp 4-6 juta per bulan. 

    Periode pendaftaran lowongan kerja ini dibuka hingga Senin, 17 Februari 2025. 

    Kualifikasi Pelamar

    Mengutip akun Instagram resmi @transjogja_official, berikut ini kualifikasi lowongan kerja Supervisor Bus Listrik Trans Jogja:

    Pendidikan D3/S1 semua jurusan
    Memiliki keterampilan dalam mengoperasikan Ms.Office (Word, Excel, Power Point)
    Memiliki kemampuan leadership yang baik dalam mengelola tim
    Usia maks 35 tahun
    Melampirkan Fc KTP, Fotokopi ijazah terakhir dan transkrip nilai

    Cara Daftar 

    Berkas pendaftaran lowongan kerja Trans Jogja posisi Supervisor Bus Listrik yakni sebagai berikut:

    Curriculum Vitae (CV)
    Fotokopi Surat Izin Mengemudi (SIM) C
    Kartu Tanda Penduduk (KTP)
    Fotokopi Ijazah
    Transkip Nilai
    Dokumen pendukung lainnya

    Berkas administrasi pendaftaran dikirim ke alamat Pool Trans Jogja (Jl Wates Km 7, Perengkembang, Balecatur, Gamping, Sleman). 

    Atau kirim melalui email: penerimaan.transjogja@anindya.co.id dengan subjek Lamaran (posisi) TransJogja – Nama

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Adapun tugas dan tanggung jawab posisi Supervisor Bus Listrik Trans Jogja, meliputi:

    Administrasi Operasional

    Mengelola dan mengawasi administrasi terkait operasional harian bus listrik (bukti transaksi/kwitansi/invoice vendor/provider)
    Memastikan kelengkapan dokumen perjalanan, seperti time table, shifting schedule (kru), dan laporan harian.
    Mengkoordinasikan pencatatan data operasional, termasuk penggunaan energi listrik, jadwal pengisian daya, dan efisiensi kendaraan.

    Manajemen Dokumen, Pelaporan dan Klaim Subsidi

    Menyusun dan mengelola arsip administrasi kendaraan, termasuk STNK, BPKP, perizinan, dan dokumen kepemilikan lainnya.
    Membuat laporan operasional dan administratif secara berkala untuk manajemen
    Membuat laporan klaim subsidi bus listrik (biaya pokok, biaya pendukung)
    Mengawasi kepatuhan terhadap peraturan pemerintah terkait transportasi listrik dan lingkungan)

    Koordinasi dengan Tim Operasional

    Berkoordinasi dengan pramudi dan mekanik terkait perawatan kendaraan dan jadwal pengisian daya.
    Mengawasi jadwal kerja dan memastikan kehadiran tim berjalan sesuai dengan kebutuhan operasional.
    Menyediakan dukungan administratif bagi tim teknis dalam hal pemesanan suku cadang dan kebutuhan operasional lainnya.

    Pengelolaan Keuangan dan Anggaran

    Mengawasi dan mencatat pengeluaran operasional harian, termasuk biaya pokok (baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung) dan biaya pendukung.
    Membantu dalam penyusunan anggaran operasional dan mengontrol realissasi anggaran sesuai perencanaan.
    Memastikan pembayaran pajak kendaraan dan asuransi dilakukan tepat waktu.

    Pemantauan Kinerja dan Evaluasi

    Mengevaluasi efektivitas sistem administrasi dan mengusulkan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi
    Memastikan penggunaan aplikasi Trans Jogja, CCTV berjalan optimal.

    Kepatuhan dan Keselamatan

    Memastikan seluruh dokumen administrasi dan operasional sesuai dengan Kepatuhan Gubernur DIY nomor 524, 525, 526/2024 tentang komponen biaya, mekanisme subsidi, dan standar pelayanan minimal.
    Mengawasi penerapan prosedur keselamatan dalam pengoperasian bus listrik. 

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sri Sultan Hamengku Buwono X Serahkan Serat Palilah ke Warga Tunggularum

    Sri Sultan Hamengku Buwono X Serahkan Serat Palilah ke Warga Tunggularum

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan secara langsung lebih dari 200 serat palilah kepada warga yang menempati Tanah Kasultanan di Tunggularum, Wonokerto, Sleman. Sultan mengatakanan tujuan dari penyerahan serat palilah agar masyarakat lebih tenang dan merasa aman, dengan adanya kepastian hukum memanfaatkan tanah Kasultanan Yogyakarta bahkan untuk hunian.

    “Saya sampaikan selamat atas sertifikat palilah yg diterima oleh Pemda maupun warga. Mohon maaf kami tidak mungkin menjual tanah Kraton, tapi silakan kalau mau digunakan. Yang penting legal, ada kepastian baik dari kami maupun dari bapak ibu semua,” kata Sri Sultan di Gedung Serbaguna Tunggularum, Sleman, Selasa (11/2/2025).

    Sultan mengatakan sekarang pelayanan tentang proses kepastian hukum bagi penggunaan Tanah Kasultanan sudah sangat mudah. Kraton Yogyakarta memudahkan proses tersebut dengan memberikan layanan secara digital. “Harapan saya surat palilah disimpan baik-baik karena bentuk kepastian hukum bagi Bapak Ibu untuk tinggal di sini, sehingga perlu dijaga yang baik,” pesan Sri Sultan.

    Adanya serat palilah inilah Sultan berharap penggunaan Tanah Kasultanan ini bisa memberikan manfaat ke masyarakat. Selain itu dapat memberikan jaminan rasa aman, juga tidak merasa terbebani dan was-was, karena sudah terjamin secara hukum. “Biarpun palilah, kalo punya anak menempati kan tetap boleh. Tetapi tidak bisa berubah jadi sertifikat hak milik, karena kami tidak mungkin menjual Tanah Kasultanan,” ujar Sri Sultan.

    Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi mengatakan, terkait layanan izin pemanfaatan Tanah Kasultanan ini, Keraton Yogyakarta bekerja sama dengan Pemda DIY, berupaya memberikan percepatan pelayanan izin. Kerjasama tersebut telah menghasilkan terbitnya izin penggunaan Tanah Kesultanan baik berupa serat palilah maupun serat kekancingan. “Hal ini diwujudkan dalam kurun waktu dari Januari 2023 – Februari 2025, dengan hasil sebanyak 1550 surat 799 palilah dan 760 serat kekancingan.”

    Terkait pemberian

    222 serat palilah diserahkan kepada masyarakat umum sebagai tempat tinggal dan fasilitas umum seperti masjid dan balai pertemuan. 1 serat palilah diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Sleman untuk pengembangan RSUD dan 14 palilah kepada pemerintah kelurahan Wonokerto untuk agrowisata.

    Sementara pemakaian tanah di Tunggularum ini dimulai pada 1962, usai bencana erupsi yang mengakibatkan terisolasinya daerah tersebut. Ia mengatakan saat itu Tanah Kasultanan yang berupa oro-oro, dipergunakan oleh masyarakat untuk hunian, atas serat palilah dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. “Luas total tanah palilah ini seluas kurang lebih 75.450 meter di Padukuhan Tunggalarum. Kami sangat mengapresiasi kesadaran amsyarakat untuk mengurus serat palilah tersebut,” ujar GKR Mangkubumi.

    Penggunaan dan pemanfaatan Tanah Kasultanan ini menurutnya sesuai dengan amanat Perdais Nomor 1 Tahun 201, bahwa Tanah Kasultanan sebesar-besarnya ditujukan untuk kepentingan sosial masyarakat, dan pengembangan budaya. Menurutnya hingga saat ini, sertifikasi tanah seperti serat palilah ini terus berproses untuk daerah lain, di DIY.

    “Pelayanan izin penggunaan tanah harus selesai, baik yang digunakan untuk kepentingan umum, maupun hunian pribadi. Salah satu penyelesaiannya adalah dengan cara mengembalikan anggaduh, dan memberikan nilai manfaat bagi pemerintah kalurahan,” jelas GKR Mangkubumi.

    GKR Mangkubumi pun tetap meminta dukungan teknis dan fasilitasi dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang se-DIY dalam layanan ini. Harapannya, setelah ini tidak akan ada lagi penyalahgunaan tanah Kasultanan tanpa seizin Keraton Yogyakarta secara resmi dan sah.