Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
— Sejumlah calon penumpang pesawat sempat panik setelah Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) mengalami gangguan teknis di jalur antara Stasiun Wates dan Stasiun Kedundang, Rabu (12/11/2025) siang.
Kereta relasi Yogyakarta–YIA dengan jadwal keberangkatan pukul 11.03 WIB itu mendadak berhenti di tengah perjalanan, tepatnya di kilometer 509+3/4.
Peristiwa itu menyebabkan perjalanan tertunda dan membuat penumpang khawatir akan ketinggalan penerbangan.
Head of Public Relations (Humas)
PT Railink
, Sosiawan Putra Surbakti, menjelaskan bahwa gangguan terjadi karena kendala teknis pada sarana kereta rel diesel elektrik (KRDE).
“Gangguan disebabkan oleh kendala teknis pada sarana (KRDE) dan telah ditangani dengan cepat,” ujar Sosiawan dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, rangkaian yang sempat mogok telah dievakuasi ke Stasiun Wates untuk pemeriksaan dan perbaikan oleh tim teknis PT Railink.
Dari hasil pengecekan awal, gangguan diduga berasal dari sistem pengereman, namun penyebab pastinya masih dalam analisis.
“Perbaikan kami kebut agar KA Bandara bisa kembali beroperasi paling cepat esok hari atau lusa,” katanya.
Sosiawan memastikan kondisi di lapangan kini terkendali dan seluruh perjalanan kereta, baik KA Bandara maupun KA reguler, sudah kembali normal.
“Jalur operasional sudah aman dan perjalanan kereta lainnya berjalan normal,” ujar Sosiawan melalui pesan singkat.
PT Railink juga menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi akibat gangguan tersebut.
Mogoknya
kereta bandara
menuju YIA ini membuat penumpang panik karena khawatir tertinggal pesawat.
Ratusan penumpang tampak berhamburan keluar. Ada yang meloncat ke bantalan rel, ada pula yang menuruni tangga bambu atau kursi besi panjang milik warga.
Mereka berlari ke tepi jalan desa untuk mencari tumpangan.
Beberapa penumpang mencegat kendaraan yang melintas, mulai dari mobil pribadi, truk, hingga ojek.
Mereka berusaha cepat agar tak ketinggalan pesawat di Bandara YIA, yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan.
Seorang penumpang bernama Setio Adi, warga Sleman, mengatakan sudah menunggu lebih dari 40 menit. Ia dalam perjalanan dinas menuju Jakarta dengan jadwal penerbangan pukul 13.00 WIB.
“Harusnya bisa sampai bandara jam 12-an. Tapi ini sudah lebih dari 40 menit berhenti. Katanya ada masalah angin, jadi kereta tidak bisa bergerak,” ujar Adi.
“Kalau ketinggalan, ya cari pesawat lain. Sekarang yang penting bisa sampai bandara dulu,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sleman
-
/data/photo/2025/11/12/691428efe459e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penjelasan PT Railink soal Mogoknya Kereta Bandara YIA, Bikin Calon Penumpang Pesawat Panik Yogyakarta 12 November 2025
-

Musim hujan, petani Sleman punya siasat agar tidak gagal panen
ANTARA – Dinas Pertanian, Pangan Dan Perikanan Kabupaten Sleman, berikan langkah tepat bagi petani untuk antisipasi gagal panen padi di musim hujan dengan curah tinggi. Petani harus memastikan saluran pembuangan kelebihan air bisa difungsikan, agar padi tidak terlalu lama terendam. (Imam Prasetyo Nugroho/Rizky Bagus Dhermawan/Nanien Yuniar)
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/11/12/691428efe459e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Kereta Bandara YIA Mogok, Penumpang Panik Lompat ke Rel, Cegat Mobil untuk Kejar Pesawat Regional
Kereta Bandara YIA Mogok, Penumpang Panik Lompat ke Rel, Cegat Mobil untuk Kejar Pesawat
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
— Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) berhenti mendadak tidak jauh dari Pasar Cikli, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (12/11/2025) siang.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Berdasarkan pantauan di lokasi, kereta terlihat terhenti di jalur yang melintas Padukuhan Kriyan menuju Pasar Pripih.
Beberapa petugas teknisi terlihat memeriksa mesin bagian bawah setiap gerbong.
Mereka beberapa kali menekan handle dari gerbong ke gerbong, terdengar suara hembusan gas ketika kran dibuka, namun kereta tak kunjung bergerak.
Akibat berhentinya kereta, para penumpang mulai panik. Pintu dibuka, dan banyak penumpang turun ke rel untuk mencari alternatif transportasi menuju bandara.
Ratusan penumpang turun dari kereta, sebagian meloncat ke bantalan rel, sementara lainnya menggunakan tangga bambu dan kursi besi yang diambil dari rumah warga.
Mereka kemudian berlari ke tepi jalan aspal untuk mencari kendaraan.
Para penumpang menyetop mobil yang melintas, lalu berangkat menuju Bandara YIA yang berjarak sekitar setengah jam perjalanan dengan mobil.
Seorang penumpang, Setio Adi, warga Sleman, mengatakan ia sudah menunggu lebih dari 40 menit. Ia dalam perjalanan dinas menuju Jakarta dan dijadwalkan terbang dengan Batik Air pukul 13.00 WIB.
“Harusnya bisa sampai bandara jam 12-an. Tapi ini sudah lebih dari 40 menit berhenti. Katanya ada masalah angin, jadi kereta tidak bisa bergerak,” ujar Adi.
“Kalau ketinggalan, ya cari pesawat lain. Sekarang yang penting bisa sampai bandara dulu,” tambahnya.
Penumpang lain, Odi, mengatakan dirinya dan rekannya hendak terbang ke Medan dengan pesawat yang dijadwalkan lepas landas pukul 12.50 WIB.
“Tinggal 20 menit lagi boarding. Untung sudah ada mobil yang jemput,” katanya singkat.
Sementara itu, penumpang bernama Muslih Avandi menyebut para penumpang mulai mencegat kendaraan apa pun yang melintas di jalan kecil dekat rel.
“Sudah banyak yang turun, nyegat mobil pribadi, truk, bahkan ojek. Yang penting bisa cepat ke bandara,” ujarnya.
Akibat banyaknya penumpang yang turun dan berlarian ke jalan desa, arus lalu lintas di sekitar Jalan Kriyan sempat macet total selama sekitar 20 menit karena calon penumpang berebut masuk mobil kosong.
Situasi semakin sulit karena hujan rintik turun di lokasi kejadian. Para penumpang yang membawa koper dan barang besar tampak kesulitan menapaki bantalan rel yang licin dan tidak rata. Sebagian bahkan dibantu warga untuk menyeberang ke jalan utama.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola
kereta bandara
mengenai penyebab berhentinya kereta. Namun, sejumlah penumpang menduga ada masalah teknis pada sistem angin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Komdigi tunggu arahan Presiden soal pembatasan gim daring
“Saya kira ini baru. Kami menunggu arahan berikut dari Presiden,”
Yogyakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pembatasan gim daring (online) menyusul insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada beberapa waktu lalu.
“Saya kira ini baru. Kami menunggu arahan berikut dari Presiden,” ujar Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya Komdigi Raden Wijaya Kusumawardhana di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, Selasa.
Wijaya memastikan setiap kebijakan yang disampaikan Presiden bakal ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing unit kerja.
Terkait penanganan gim daring itu, ia menyebut sudah ada direktorat yang menangani secara khusus, yakni Direktorat Jenderal Ekosistem Digital.
“Apapun yang menjadi kebijakan Presiden, akan kita tindaklanjuti. Bentuknya seperti apa, nanti dari bu menteri saja yang akan menjawabnya,” ucap dia.
Menurut Wijaya, Komdigi juga bakal menyesuaikan regulasi yang sudah ada, termasuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
Regulasi itu, kata dia, telah mengatur pembatasan tertentu terhadap sistem elektronik yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi anak.
“Di situ memang sudah ada pembatasan, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan anak. Kami pasti akan melihat konteksnya ke sana,” ujar Wijaya.
Komdigi, lanjut Wijaya, akan meminta para penyelenggara platform digital untuk mencermati aturan tersebut, terutama dalam memantau konten yang mengandung unsur kekerasan.
Dia menegaskan konten kekerasan termasuk kategori konten negatif yang harus dihindari di ruang digital, selain hoaks, pornografi, dan judi daring.
“Konten kekerasan itu masuk konten negatif. Nah, itu juga harus kita hindari,” ucapnya.
Meski demikian, menurut Wijaya, pembatasan konten di media sosial sejauh ini tetap mengacu regulasi yang berlaku.
Dalam kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, kementeriannya masih menunggu hasil penyelidikan aparat penegak hukum sebelum mengambil langkah lebih jauh.
“Itu sebaiknya kami menunggu dulu hasil aparat penegak hukum. Kan tidak mungkin kami bertindak sendiri,” tuturnya.
Dia menambahkan, pencegahan konten kekerasan di dunia digital tidak bisa dilepaskan dari peran sektor pendidikan.
Menurut dia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menegaskan tiga hal besar yang mesti dihindari di lingkungan sekolah, yaitu perundungan, terorisme atau radikalisme, dan kekerasan seksual.
“Hal-hal seperti itu memang menjadi ranah mereka, tapi kami dari sisi Komdigi akan terus mendukung kebijakan pimpinan negara ini,” ujar Raden Wijaya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan pembatasan penggunaan permainan daring menyusul insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta.
“Beliau tadi menyampaikan bahwa, kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada Minggu (9/11).
“Karena, tidak menutup kemungkinan game online ini ada beberapa yang di situ, ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa mempengaruhi generasi kita ke depan,” ia menambahkan.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/11/10/6911e2eaa13e5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya Yogyakarta 10 November 2025
Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Anggota idol grup Minerva Land, Vanesa Adenanda Rinjani, melakukan aksi heroik dengan menangkap seorang pria yang diduga pencuri di indekosnya di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/11/2025).
Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari saat Vanesa, yang berusia 26 tahun, sedang berada di dalam kamar indekosnya.
“Itu posisinya kosan sepi ya. Enggak banyak orang di area sekitar kosan juga nggak banyak yang lalu-lalang gitu,” ujar Vanesa saat ditemui di salah satu kedai di
Kapanewon Depok
, Senin (10/11/2025).
Ketika kejadian, Vanesa sedang rebahan di dalam kamar dengan pintu terbuka.
Saat beranjak menuju toilet, ia melihat seorang pria berdiri di depan pagar indekos. Awalnya, Vanesa mengira pria tersebut adalah ojek online.
Namun, saat berada di toilet, ia mendengar suara teriakan minta tolong.
“Nah waktu di toilet, aku dengar ada suara tolong-tolong, habis itu bingung kan aku, kenapa ada apa? Aku pikir ada ular masuk. Aku lari keluar,” ucapnya.
Setibanya di luar kamar, Vanesa melihat teman kostnya, Ninda, terjatuh, sementara pria yang diduga pelaku berusaha melarikan diri ke arah motor yang diparkir di depan pagar.
Vanesa segera mengejar dan menahan pria tersebut dengan cara memegang krah kaosnya.
“Dia posisinya udah naik ke motor, udah mau nyalain motor. Syukurnya terkejar, dan aku tahan kaosnya. Terus aku tanya, ‘Woy, ngapain?’” ungkapnya.
Ninda menjelaskan kepada Vanesa bahwa pria tersebut telah memitingnya dan menarik ponsel miliknya.
“Aku tahan dong ya, jelas maling. Terus aku teriak-teriak juga tolong dong ada maling. Ada sekitar 2 menit sampai 3 menit, terus akhirnya datang satu bapak-bapak terus bantu nahan,” urainya.
Vanesa menambahkan bahwa pria tersebut awalnya berpura-pura meminta air, tetapi tindakannya mencurigakan.
“Cuman kan ini ya, itu kan kosan cewek terus dia cowok. Berdiri depan pintu udah kayak mau masuk gitu lho,” jelasnya.
Warga yang datang kemudian membantu menahan terduga pelaku dan mengikatnya di tiang menggunakan lakban.
“Pas sama aku (pelaku) nglagapan gitu, nggak kok mba, nggak. Cuman begitu sudah ditahan warga, ditanya (jawabnya) itu teman. Padahal bukan, nggak kenal,” ungkap Vanesa.
Meskipun Vanesa tidak memiliki latar belakang bela diri, ia mengaku bertindak spontan karena marah melihat temannya menjadi korban.
“Nggak ada (basic bela diri), bener-bener pure cuman tau koreo berantem,” katanya.
Vanesa menyadari risiko yang ada, namun saat menahan pelaku, ia tidak mendapatkan perlawanan.
Setelah pelaku ditahan, warga menghubungi pihak kepolisian yang segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.
“Polisinya dateng. Petugasnya dateng. Untuk ngamanin jadi diborgol terus dibawa,” ucapnya.
Vanesa, yang berasal dari Malang, Jawa Timur, saat ini aktif sebagai member idol grup
Minerva Land
di Yogyakarta.
Setelah kejadian, ia menghubungi keluarganya dan mengetahui bahwa aksinya telah viral di media sosial.
“Eggak tahu itu tiba-tiba ramai juga. Jadi kan pada ramai di sosmed kayak ‘Idol nangkep maling’. Teman-teman khawatir. Nanyain keadaan ku. Tapi untungnya nggak papa,” ungkapnya.
Akun Instagram Polsek Depok Barat juga mengunggah informasi mengenai penangkapan tersebut, menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait penangkapan pelaku pencurian di kost putri di daerah Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Lukai Keadilan, Pengemudi BMW Penabrak Mahasiswa UGM Dihukum Ringan Alasannya karena Harapan Keluarga
GELORA.CO – Pelaku yang menabrak mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Argo Ericko Achfandi hingga tewas, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan divonis 14 bulan penjara.
Pada Kamis (6/11/2025), dalam persidangan yang dipimpin ketua majelis hakim Irma Wahyuningsih, menyatakan Christiano telah memenuhi unsur kelalaian.
Seperti yang terdapat dalam Pasal 310 ayat 4 Undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Mengadili, satu, menyatakan Terdakwa Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu penuntut umum,” kata Irma saat membacakan amar putusan di PN Sleman, Kamis (6/11/2025).
“Dua, menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan dengan pidana penjara selama 1 tahun 2 bulan dan denda sebesar Rp 12 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan,” ujar Irma.
Adapun hal yang memberatkan adalah perbuatan terdakwa menyebabkan korban Argo meninggal dunia.
Sementara hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan di persidangan sehingga memperlancar proses persidangan.
Kemudian, terdakwa mengakui terus terang perbuatannya.
Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi.
Terdakwa juga dinilai masih muda dan anak harapan keluarga.
“Terdakwa masih ingin melanjutkan kuliah, terdakwa merupakan anak harapan keluarga, ortu korban sudah memaafkan terdakwa di depan persidangan, bahwa kecelakaan lalu lintas itu disebabkan kelalaian kedua belah pihak, terdakwa belum pernah dihukum,” ujar Irma.
Argo Anak Yatim yang Dibesarkan Ibu Sendirian
Argo meninggal dunia saat berusaha untuk putar arah, pada 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.
Kala itu Argo ditabrak mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano.
Akibatnya, sepeda motor Argo langsung terpental, sedangkan mobil BMW oleng ke kanan dan menabrak sebuah mobil yang sedang parkir.
Argo mengalami cedera berat di kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Ibu dari Argo Ericko Achfandi, Melina, pernah menyampaikan pernyataan menyentuh di hadapan para mahasiswa dan civitas akademi.
Melina mengisahkan perjuangan panjang membesarkan Argo seorang diri setelah sang suami meninggal dunia.
“Benar semua bahwa anak pertama saya ini sebelas tahun hidup tanpa figur ayah. Dan sayalah ibunya yang mendidik hingga saat ini,” katanya.
“Saya bersaksi sebagai ibunya, bahwa Argo adalah anak yang baik, anak yang hebat, dan anak yang memiliki kasih tinggi. Dia semangat, terutama dalam kuliah,” ujarnya.
“Saya tahu dia orang yang pendiam dan irit bicara, tapi dia mengharumkan dunianya dengan semua kebaikan kepada orang sekitarnya, bahkan banyak orang,” tambah dia.
Argo Ingin Bahagiakan Ibu dan Adiknya
Sebagai anak laki-laki tertua di keluarga, Argo tumbuh menyaksikan kerasnya perjuangan sang ibu yang berusaha membesarkan anak-anaknya seorang diri.
Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidup Argo, yang kemudian memupuk tekadnya untuk berprestasi demi meringankan beban keluarga.
Argo ingin membahagiakan ibunya juga adiknya yang masih duduk pada sekolah menengah atas (SMA).
Sejak SD hingga SMA ia menjadi siswa berprestasi, tak jarang ia meraih peringkat pertama.
Argo bahkan menjadi lulusan terbaik dengan kategori peraih nilai rapor tertinggi di SMP.
Saat SMA, ia aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitian serta mengikuti berbagai perlombaan.
Hasilnya, ia diterima di Fakultas Hukum UGM melalui jalur SNBP dan mendapat beasiswa.
Argo menerima program beasiswa BSI Scholarship.
Program beasiswa ini ditujukan bagi pelajar, mahasiswa, dan mahasiswi yang membutuhkan dukungan pendidikan dan ingin berkembang tidak hanya secara akademis, tetapi juga dalam hal karakter dan kepemimpinan.
Sama Seperti Christian, Argo Juga Ingin Lanjut Kuliah
Meiliana pernah mengatakan, Argo memiliki keinginan melanjutkan kuliah strata dua (S2) ke luar negeri.
Niat itu sudah disampaikan Argo kepadanya.
Argo, kata dia, kala itu mengatakan hendak mencoba program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.
Tak cuma keinginan semu, sebelum meninggal dunia Argo ternyata sudah mempersiapkan dirinya.
Vonis Pelaku Melukai Keadilan
Anggota Komisi III DPR Abdullah menyebut vonis hukuman 14 bulan penjara terhadap Christiano Tarigan, tidak mencerminkan rasa keadilan publik.
Menurut Abdullah, vonis ringan terhadap terdakwa Christiano menunjukkan hukum belum menghargai nyawa manusia secara setara.
Artinya, kata dia, kehilangan nyawa seseorang hanya dibalas dengan hukuman setahun dua bulan, yang bisa membuat rasa keadilan publik terluka.
“Ini bukan sekadar soal hukum positif, tapi soal moral negara dalam melindungi warganya,” kata Abdullah di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Abdullah menilai vonis tersebut sah secara prosedural, tapi tidak memenuhi aspek keadilan substantif.
Menurutnya, putusan itu mencerminkan sistem peradilan masih gagal memberi efek jera bagi pelaku.
Di sisi lain, dia menyoroti dugaan penggantian pelat nomor kendaraan pelaku sesaat setelah kecelakaan yang menimbulkan persepsi publik bahwa ada upaya mengaburkan fakta hukum.
Menurut Abdullah, hal itu menambah deretan ketidakadilan dan dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
“Tindakan sekecil apa pun dalam proses hukum harus dianggap serius. Kalau dugaan manipulasi fakta tidak dituntaskan, publik akan menganggap hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” ujar Abdullah.
-
/data/photo/2025/11/09/691076cbd8172.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025 Regional 9 November 2025
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025
Tim Redaksi
KOMPAS.com –
Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2025 sebagai Kabupaten Terbaik I Kategori Best Smart Branding Innovation.
Penghargaan didapat lantaran Banyuwangi dinilai berhasil memasarkan potensi daerahnya secara inovatif sehingga mampu meningkatkan daya saing ekonomi dan sosial masyarakat.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Teknologi Pemerintahan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Myra Tayyiba kepada Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono di Jakarta, Sabtu (8/11/2025) malam.
Pada ajang
ISNA 2025
yang digelar oleh Citiasia International, Banyuwangi mengungguli dua finalis lain, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Badung.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Ia menyebut, penghargaan yang diterima pihaknya merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha.
“Terima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi dan pelaku usaha yang telah bersama-sama mempromosikan Banyuwangi dengan baik. Tentu masih ada kekurangan, tapi penghargaan ini menunjukkan bahwa banyak hal positif yang telah kita lakukan bersama,” ujar Ipuk, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Minggu (9/11/2025).
Wakil Bupati Mujiono menjelaskan, penghargaan tersebut diberikan karena Banyuwangi dinilai berhasil membangun citra daerah yang kuat melalui inovasi berkelanjutan, terutama di sektor pariwisata.
Melalui
branding
“
Majestic Banyuwangi
”, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu dinilai konsisten menciptakan program kreatif untuk menggerakkan perekonomian daerah berbasis pariwisata.
Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian juri adalah keberlanjutan program Banyuwangi Festival, rangkaian ratusan event budaya, kuliner, olahraga, dan seni yang menjadi ikon pariwisata daerah.
“Konsistensi ini menjadikan Banyuwangi Festival sebagai ikon budaya dan pariwisata utama yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan dan menarik investasi ke daerah,” ujar Mujiono.
Sejak 2023, dua
event
andalan Banyuwangi, Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), telah masuk dalam agenda nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain itu, ajang Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025 menjadi satu-satunya balap sepeda di Indonesia yang masuk kalender resmi federasi balap sepeda dunia (UCI).
“Banyuwangi kini dikenal luas sebagai destinasi
sport tourism
,” tambah Mujiono.
Tak hanya mengandalkan festival, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memperkuat sektor pariwisata dan pelayanan publik.
Salah satu inovasinya adalah program Smart Kampung yang mengintegrasikan layanan publik digital hingga tingkat desa.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso menambahkan, penilaian ISNA 2025 dilakukan melalui riset komprehensif yang melibatkan survei masyarakat, data dari berbagai instansi, serta analisis inovasi daerah dan
masterplan smart city
daerah.
“Penilaiannya mencakup dampak positif bagi masyarakat, kemitraan dan kolaborasi, adopsi teknologi, serta kreativitas dan keunikan inovasi
branding
,” papar Budi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tanda Klinis, Pemicu, dan Cara Pulihnya
Jakarta –
Masa batita menjadi salah satu periode yang penuh tantangan, salah satunya dalam hal makan. Tak sedikit orang tua yang menghadapi situasi sulit saat anak menolak makanan.
Trauma makan (Post traumatic Feeding Disorder) atau gangguan makan adalah perilaku yang ditunjukkan ketika bayi mengalami pengalaman maka yang menakutkan. Dikutip dari laman Rise and Shine, menurut Psikiater dari Children’s National sekaligus pakar gangguan makan anak, Irena Chatoor, gangguan ini juga dikenal sebagai fobia tersedak, fobia menelan, dan disfagia fungsional.
Menurut jurnal berjudul How to Approach Feeding Difficulties in Young Children yang diterbitkan dalam National Library of Medicine, tanda dan pemicu dari trauma makan meliputi:
Penolakan makan yang mengikuti kejadian traumatis atau berulang kali mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan pada saluran pencernaan yang memicu rasa cemas atau ketakutan seperti tersedak hingga muntah hebat.Penolakan makan yang konsisten, yang terwujud dalam salah satu tanda seperti, anak menolak minum dari botol saat terbangun, tetapi menerima makanan yang ditawarkan dengan sendok dan minum dari botol saat tidur, menolak makanan padat, tapi menerima pemberian susu botol.
Selain itu, trauma makan juga bisa dipicu karena orang tua yang memaksa anaknya mau menelan makanan. Menurut Prof Dr dr Damayanti, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak, paksaan makan juga bisa memicu trauma makan yang berdampak panjang pada tumbuh kembang anak.
“Kalau dia sudah tidak mau makan, ya sudah stop. Minimal, maksimal lamanya makan itu hanya setengah jam. Sesudah itu stop. Kenapa? Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia, ada waktunya,” kata Prof Damayanti kepada detikcom, Kamis (17/9/2025).
Trauma makan berbeda dengan gerakan tutup mulut (GTM). Menurut Prof Damayanti, trauma ini terbentuk akibat pengalaman negatif yang berulang, seperti dipaksa makan atau dimarahi setiap kali menolak makanan.
Dikutip dari laman IDAI, perilaku orang tua memang memegang peranan paling penting dalam praktik pemberian makan pada anak. Hal ini bisa dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya, serta adat istiadat orang tua. Misalnya anak dipaksa minum jamu-jamuan yang dipercaya bisa menambah nafsu makan, tapi malah menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak yang berakibat semakin sulit makan.
Cara Memulihkan Anak dengan Trauma Makan
Ada beberapa prinsip dasar dalam pemberian makan untuk anak-anak yang kesulitan makan. Dikutip dari jurnal yang sama, hal pertama yang harus dilakukan yaitu, pertahankan batasan makan yang sesuai. Dalam jurnal Frekuensi Makan, Asupan Energi dan Protein Terhadap Status Gizi pada Balita di Puskesmas Minggir Sleman, dikatakan, kebutuhan asupan energi yang dibutuhkan anak usia 1-3 adalah 1125 kalori.
Menurut Prof Damayanti, protein hewani adalah nutrisi yang wajib ada dalam menu makan anak sehari-hari. Dibandingkan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh sekaligus kaya mikronutrien penting, mulai dari zat besi, vitamin D, omega-3, hingga zinc. Zat- zat ini berperan dalam mendukung fungsi otak, sistem imun, serta pertumbuhan sel dan organ tubuh.
“Harus protein hewani. Kenapa? Karena asam amino esensialnya lengkap. Asam amino esensial itu nggak bisa diproduksi badan kita sendiri,” jelas Prof Damayanti.
Selanjutnya, hindari semua jenis gangguan atau kebisingan di meja makan. Kemudian, beri makan anak dengan interval 3-4 jam untuk mendorong dan memaksimalkan nafsu makan dan hindari makanan ringan dan minuman di antara waktu makan.
Sejalan dengan hal ini, Prof Damayanti menyarankan untuk menerapkan feeding rules sejak bayi. Cara tersebut dilakukan agar anak mengetahui bahwa waktu makan tidak sepanjang dia mau.
“Menerapkan feeding rules mengajari anak bertanggung jawab dengan kecukupan jumlah makanannya dalam waktu 30 menit. Jika dia hanya makan sedikit pengasuhnya tidak akan memberikan di luar jam makan, meskipun dia memaksa dengan tantrum cukup diberitahu jadwal makan berikutnya tanpa harus marah-marah,” ucap Prof Damayanti.
Selanjutnya, pertahankan sikap netral yang menyenangkan dengan wajah tersenyum selama makan dan tidak dengan wajah cemas dan marah. Batasi durasi makan tidak lebih dari 20-30 menit.
Sajikan makanan yang sesuai dengan usia dengan perkembangan motorik oral anak, serta gunakan ukuran porsi yang cukup kecil. Perkenalkan makanan baru secara sistematis satu per satu dan langkah demi langkah, dan tawarkan makanan secara berulang, setidaknya 5-15 kali.
Prof Damayanti juga menyarankan untuk memberikan makanan yang bervariasi pada anak. Yang terpenting, komposisi makanannya lengkap dan anak makan cukup.
“Variasi. Nanti kan kita lihat nih, anak sukanya apa. Ada yang bilang, ‘anaknya saya gak mau, sukanya cuman makan mie doang’. Emang kenapa kalau makan mie? Boleh aja dia makan mie. Ya. Tapi mie-nya tentu dipilih mie anak.” kata Prof Damayanti.
“Terus dia ganti jadi pasta, atau apa. Nanti sekali-sekali dibikin nasi, atau bihun, atau apa kan bisa. Variasi,” tambahnya.
—
Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil.
Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.
Halaman 2 dari 3
Simak Video “Video: Cegah Alergi Lewat Pengenalan Beragam Makanan Saat Mulai MPASI”
[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk) -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404995/original/067028700_1762421422-Pelaku_pembunuhan_di_Gamping_Sleman.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai Bunuh Kekasih di Gamping Sleman, Lukas Tenggak Obat Nyamuk di Makam Orang Tua
Liputan6.com, Jakarta Lukas Budi Widodo (54), pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya di Mejing Lor, Gamping, DI Yogyakarta, ditangkap polisi di area makam orang tua dalam kondisi lemas usai menenggak obat nyamuk cair.
Lukas merupakan pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan RI yang terjadi pada Selasa (4/11/2025) pagi di rumah kontrakan korban. Korban ditemukan meninggal dunia dengan luka sayatan di leher.
Saat dihadirkan di Polresta Sleman pada Kamis (6/11/2025), kondisi Lukas masih tampak lemas. Sejak ditangkap, ia langsung mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda DIY.
“Pelaku kami tangkap sekitar pukul 13.00 WIB di makam orang tuanya usai penyelidikan lanjut. Dia bermaksud bunuh diri dengan meminum obat nyamuk cair sasetan dan sempat merekam video permohonan maaf,” kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Matheus Wiwit K.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan petugas, aksi nekat Lukas, seorang ayah satu anak, berawal dari penolakan korban atas keinginannya untuk kembali menjalin hubungan serius. Diketahui, pelaku dan korban sudah tiga bulan menjalin hubungan asmara.
Karena cintanya ditolak, pelaku mendatangi rumah kontrakan korban. Keduanya sempat terlibat cekcok, di mana salah satu pemicunya adalah permintaan pelaku untuk meminta kembali uang jatah bulanan senilai Rp 5 juta yang pernah diberikan kepada korban.
“Sakit hati cintanya ditolak (tidak mau diajak balikan), dan emosi saat korban melakukan pukulan ke bagian mulut hingga gigi palsu pelaku terlepas,” jelas Wiwit.
Emosi yang memuncak membuat pelaku membanting korban dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke lantai hingga pingsan. Pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menyayat leher korban hingga tewas.
Kapolsek Gamping AKP Bowo Susilo, menerangkan bahwa aksi pelaku ini bersifat spontan dan tidak terencana. Sesuai rekaman kamera pengawas (CCTV), pelaku mendatangi rumah korban pukul 06.43 WIB dan keluar empat menit kemudian, tepatnya pukul 06.47 WIB.
“Karena bingung atas aksinya, pelaku dengan bersepeda motor kemudian menuju ke Magelang. Di sana dia berniat meminta ampun kepada kedua orang tuanya dan bunuh diri,” terang Bowo.
Saat ditemukan pertama kali, pelaku dalam kondisi lemas dan diduga telah mengonsumsi obat nyamuk cair yang dicampur dengan air mineral sekitar satu jam sebelumnya.
Polresta Sleman menjerat Lukas dengan Pasal 338 atau Pasal 351 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
-

Gus Ipul Ajak Sri Sultan dan Menhub Dudy Sambangi Siswa SRMA 20 Sleman
Yogyakarta (beritajatim.com) – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Kamis (6/11/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang interaksi langsung antara para pejabat negara dengan para siswa yang tinggal dan menuntut ilmu di sekolah rakyat tersebut.
Pada kesempatan ini, rombongan melihat sejumlah ruang belajar, termasuk kelas Biologi yang tengah diampu oleh Fransiska Ari Puspita, guru muda asal Gunung Kidul. Ia menjelaskan konsep klasifikasi makhluk hidup menggunakan game edukatif Word Wall.
“Dengan cara ini, anak-anak lebih cepat mengingat materi karena tampilannya menarik dan mereka bisa berkompetisi sehat,” ujar Fransiska di depan para tamu.
Di kelas itu pula, tampak sejumlah siswa yang bersemangat mengikuti permainan, meski rasa grogi tak bisa disembunyikan. Salah satunya Pramudya Dwi Ardiansyah (16), remaja asal Kalasan.
“Deg-degan tapi senang bisa ketemu langsung sama beliau,” ucapnya polos saat melihat kedatangan dua menteri dan Sri Sultan.
Rombongan kemudian beralih meninjau asrama serta ruang makan siswa. Gus Ipul menegaskan bahwa SRMA bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter.
“Ritme hidup anak-anak di sini tidak hanya menuntut kedisiplinan, tapi juga melatih tanggung jawab dan spiritualitas mereka,” kata Gus Ipul.
Suasana penuh kehangatan tercipta saat para siswa memperkenalkan diri hingga menyampaikan cita-citanya. Lambang menjawab lantang ketika Gus Ipul bertanya apakah ia betah tinggal di sekolah rakyat.
“Siap, kerasan, Pak!” balasnya tegas.
Bahkan, Ikhsan Fajar Susandi menceritakan rutinitas mereka bangun pukul 03.00 WIB untuk salat tahajud, belajar, hingga mengisi hari dengan aktivitas pendidikan lainnya.
Keragaman keyakinan juga tampak hidup di Sekolah Rakyat. Renatha Merah Delima (16), siswi Katolik asal Kalasan, mengatakan dirinya nyaman tinggal di sekolah ini.
“Di sini enak, teman-temannya baik dan ada Bu Gita yang selalu mengajak kami ke gereja setiap Sabtu sore,” ungkapnya.
Sri Sultan pun mengapresiasi proses pendidikan karakter yang terbangun di sekolah rakyat. “Semangat menuntut ilmu, karakter yang baik harus dibentuk dari sekarang,” ujarnya.
Sementara Menhub Dudy menegaskan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang menjadi prioritas Presiden.
“Kami tidak hanya memberi bantuan transportasi, tapi ingin memastikan anak-anak ini mendapatkan akses pendidikan yang layak, dari Sabang sampai Merauke. Karena dari sinilah masa depan negeri ini dimulai,” tegasnya.
Kunjungan diakhiri dengan peninjauan dapur dan menu makan siang. Aroma nasi hangat, ayam goreng, dan sayur kacang menjadi penutup agenda, menegaskan bahwa kehidupan sehari-hari para siswa Sekolah Rakyat bukan sekadar belajar, tetapi juga pembentukan mental dan karakter secara utuh.(ted)