kab/kota: Sleman

  • Mini Zoo Sleman Ramai Pengunjung Berkat Atraksi Kebo Bule

    Mini Zoo Sleman Ramai Pengunjung Berkat Atraksi Kebo Bule

    Sleman, Beritasatu.com – Sejumlah kerbau bule yang menjadi koleksi di destinasi wisata Mini Zoo, Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta, menarik perhatian para wisatawan, terutama saat dimandikan. 

    Momen memandikan kerbau bule ini menjadi atraksi unik yang membuat para pengunjung, khususnya saat libur Lebaran, berkerumun untuk menyaksikan prosesnya secara langsung.

    Kerbau bule yang berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta ini dikenal sebagai hewan yang identik dengan air, sehingga ritual memandikannya menjadi salah satu agenda rutin setiap pukul 13.00 WIB.

    “Kerbau bule ini didatangkan langsung dari Keraton Surakarta, jadi punya daya tarik tersendiri. Kami membuat inovasi, yaitu ritual memandikan kerbau bule setiap akhir pekan atau selama libur Lebaran, tepat pukul 13.00 WIB,” ujar pengelola Mini Zoo, Akbar Taruna, kepada Beritasatu.com, belum lama ini.

    Selain atraksi kerbau bule, Mini Zoo juga memiliki berbagai koleksi hewan lainnya, seperti kura-kura, rusa, dan puluhan satwa unik serta langka. 

    Untuk menjelajahi area wisata, pengunjung dapat menaiki kuda yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari Pulau Jawa, tetapi juga dari berbagai daerah lain seperti Sumatera.

    Sejumlah kerbau bule yang menjadi koleksi di destinasi wisata Mini Zoo, Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta, menarik perhatian para wisatawan. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    “Seru dan menyenangkan, karena banyak satwanya. Hewan-hewannya juga terlihat sehat,” kata Tiwi Anggraeni, wisatawan asal Lampung.

    Mini Zoo yang terletak di selatan Kota Sleman ini memang dikenal sebagai destinasi wisata edukasi satwa. Berbagai jenis hewan unik dan langka ditempatkan di kandang-kandang dengan desain menarik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

    Dengan tiket masuk seharga Rp 25.000 untuk semua usia, pengunjung dapat menikmati seluruh fasilitas dan pengalaman wisata satwa yang ditawarkan Mini Zoo di Sleman.

  • Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan pada H+1 dan H+2. Lalu lintas di jalur utama menuju Yogyakarta dan Purworejo padat sehingga Polres Kulonprogo menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) guna mengurangi kemacetan.

    Peningkatan jumlah kendaraan terpantau di jalan nasional Yogyakarta-Purworejo. Untuk mengantisipasi kepadatan, kepolisian melakukan berbagai langkah strategis, termasuk penarikan kendaraan secara manual di beberapa lokasi, seperti Pos Ngeplang, Pos Nggelo, Pos Tugu Pensil, Pos Milir, dan Pos Karangnongko.

    “Petugas di lapangan mengatur arus agar kendaraan tetap lancar, terutama di lokasi-lokasi rawan kemacetan,” ujar Kaposko Ops Ketupat Progo 2025 Polres Kulonprogo Ipda Indra Dedy Saputra kepada Beritasatu.com, Rabu (2/4/2025).

    Polres Kulonprogo juga berkoordinasi dengan Polres Bantul dan Pos Pam Klangon untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan tidak berhenti di atas Jembatan Bantar. Selain itu, jalur Simpang Lima Tugu Brosot mengalami lonjakan sehingga kendaraan dari arah Bantul dialihkan ke Jalan Daendels untuk mengurangi kepadatan.

    “Kami menutup jalur ke barat dengan water barrier dan traffic cone untuk mengatur arus kendaraan,” tambah Ipda Indra Dedy Saputra terkait arus balik Lebaran 2025 di Kulonprogo.

    Di Simpang Empat Glagah, lalu lintas tetap ramai tetapi lancar. Petugas memastikan kendaraan besar tidak berhenti di atas Jembatan Glagah guna mencegah risiko kecelakaan.

    Objek wisata Pantai Glagah juga mengalami lonjakan pengunjung. Namun kepolisian tetap mengimbau wisatawan agar tidak berenang di laut demi keselamatan.

    Sementara itu, Simpang Empat Dekso yang menjadi jalur utama dari Magelang ke Sleman dan Kulonprogo mengalami peningkatan arus meskipun masih terkendali. Kawasan wisata kuliner di Simpang Empat Kenteng Nanggulan masih dalam kondisi normal. Namun petugas siap melakukan rekayasa jika diperlukan.

    Kasatlantas Polres Kulonprogo AKP Priya Trihandaya mengingatkan, pemudik untuk selalu mengecek kondisi kendaraan dan mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan adalah prioritas utama. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas,” ujar AKP Priya Trihandaya.

    Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Polres Kulonprogo berharap arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan aman dan lancar. Petugas akan terus memantau situasi lalu lintas di lokasi rawan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik.

  • Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 April 2025

    Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Yogyakarta 2 April 2025

    Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Kendaraan yang masuk ke kawasan
    Malioboro
    , Kota Yogyakarta pada 2 April 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
    Pada Rabu 2 April 2025, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro tercatat rata-rata 1.500 sampai 2.000 per jam.
    “Dari pengamatan kita untuk perbandingan hari ini dengan kemarin, itu terjadi kenaikan yang signifikan,” ujar Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat saat ditemui di Pos Teteg, Malioboro, Rabu (2/04/2025).
    Alvian menyampaikanm pada 1 April 2025 rata-rata per jam kendaraan yang masuk ke Malioboro di bawah 1.500 kendaraan.
    Hari ini data sampai dengan pukul 16.00 WIB rata-rata stabil di 1.500 hingga 2.000 per jam.
    “Kemarin rata-rata per jam itu masih di kisaran 1.500 ke bawah, untuk hari ini rata-rata sudah cukup stabil di 1.500, bahkan tadi pagi maupun sore ini cukup signifikan di kisaran 1.500 sampai 2.000. Ini sudah menandakan bahwa ada terjadi peningkatan,” ucapnya.
    Diungkapkan Alvian, khusus kawasan Malioboro biasanya memang akan ramai dikunjungi wisatawan pada sore dan malam hari.
     
    Wisatawan pada pagi dan siang hari cenderung memilih untuk mengunjungi destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.
    Terkait kondisi ke depan untuk kawasan Malioboro, lanjut Alvian masih akan melihat kondisi volume kendaraan di pintu masuk ke wilayah Yogyakarta yakni Prambanan, Tempel dan Jalan Wates.
    Di saat tiga titik tersebut masih banyak kendaraan yang masuk, maka kemungkinan besar di wilayah Kota Yogyakarta masih akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan pengunjung.
    “Kemarin kita mendapat informasi bahwa terjadi peningkatan di tiga titik tersebut, sehingga menjadi warning untuk kita yang di kota, pasti nanti sebagian besar masuk ke wilayah kota, karena kalau belum ke Malioboro ini belum sah ke Yogya. Walaupun mau ke Gunungkidul, Bantul, ke Sleman tetap ada satu waktu menyempatkan ke Malioboro,” tuturnya.
    Namun demikian, diprediksi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro masih akan terjadi hingga dua hari ke depan.
    “Menurut prediksi kami bersama dengan Dishub itu, satu, dua hari ke depan masih akan ada kenaikan, atau minimal stabil,” ungkapnya.
    Rekayasa lalu lintas juga sudah diberlakukan. Kendaraan dari Jembatan Kleringan diarahkan melewati Stadion Kridosono terlebih dahulu sebelum masuk ke wilayah Malioboro.
    “Kita terapkan rekayasa untuk menambah spare waktu berputar (Stadion Kridosono), sehingga yang masuk ke arah Malioboro atau Pasar Kembang ini, waktunya agak ditambah,” ungkapnya.
    Dari pengamatan Kompas.com pada pukul 16.30 WIB jalan menuju Malioboro maupun ke arah Pasar Kembang tampak dipadati kendaraan pengunjung. Kendaraan yang hendak masuk ke kawasan Malioboro tampak di dominasi pelat luar daerah.
    Beberapa petugas Kepolisian hingga Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak sampai terjadi kemacetan.
    “Terjadi kepadatan sehingga adanya perlambatan, Alhamdulilah sejuah ini roda masih tetap berputar tidak ada yang sampai stag,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Pemancing di Yogyakarta Temukan Mayat Wanita Tanpa Busana: Masih Pakai Perhiasan

    Kesaksian Pemancing di Yogyakarta Temukan Mayat Wanita Tanpa Busana: Masih Pakai Perhiasan

    TRIBUNJATENG.COM – Seorang pemancing di Kulonprogo Yogyakarta memberikan kesaksian saat menemukan mayat wanita tanpa busana di sungai.

    Ia menyebut, meski ditemukan tanpa busana, mayat itu masih mengenakan cincin dan gelang emas di tangannya.

    Tak pelak hal itu mengejutkan warga di sekitar lokasi yakni padukuhan Ngemplak, Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Seorang pemancing menemukan jenazah perempuan tanpa busana yang sudah membusuk mengapung di bawah jembatan pada Rabu (2/4/2025).

    Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, menjelaskan bahwa jasad tersebut muncul dari dalam dam bendungan sungai dan terombang-ambing oleh arus.

    “Saat melempar kail, pemancing mendapati ada sesosok mayat yang tiba-tiba muncul di dam sungai,” ungkapnya.

    Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika warga dari berbagai wilayah, terutama kapanewon Minggir, Sleman, dan Nanggulan, sedang memancing di Sungai Progo.

    Salah satu pemancing yang terkejut dengan kemunculan mayat tersebut segera memanggil pemancing lain untuk memastikan.

    “Sekitar tujuh meteran dari lokasi mancing salah satu saksi (pemancing),” tambah Sarjoko.

    Setelah memastikan temuan tersebut, para pemancing melaporkan kejadian itu kepada PMI Kulon Progo dan kemudian ke Polsek Nanggulan.

    Tim PMI dan petugas Inafis tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan membawanya ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Tim Inafis juga melakukan pengolahan lokasi penemuan, termasuk meminta keterangan dari para saksi dan warga sekitar.

    Namun, hingga saat ini, identitas perempuan tersebut belum diketahui.

    Polisi sedang berusaha mencari tahu identitasnya dan belum dapat memastikan usia jenazah.

    Menurut Sarjoko, jenazah memiliki tinggi sekitar 160 cm dan berat 65 kg, dengan kondisi yang sudah membusuk.

    “Kondisi wajah rusak tidak dapat diidentifikasi, tubuh membengkak,” ujarnya.

    Selain itu, jenazah menunjukkan ciri-ciri berupa robekan di daerah ketiak dan selangkangan.

    Di tangan kiri ditemukan cincin emas di jari keempat, serta empat gelang emas di pergelangan tangan kanan.

    Polisi masih menyelidiki kasus ini dan berupaya mendapatkan identitas korban untuk mengetahui penyebab kematian perempuan tersebut. (*)

  • BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan

    BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan

    hujan. (FOTO ANTARA)

    BMKG minta warga Yogyakarta waspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang mulai 2 hingga 4 April 2025.

    “Masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode tiga hari ke depan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Rabu.

    Kondisi tersebut, kata Warjono, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, maupun sambaran petir. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, lanjut dia, terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Suhu muka laut di sekitar perairan Jawa, baik dalam skala harian maupun mingguan, menurut dia, terpantau relatif hangat berkisar antara 29-30 derajat Celsius. Warjono menyebutkan pola angin di wilayah Jawa, khususnya DIY, masih didominasi angin baratan (dari barat daya ke barat laut).

    Selain itu terdeteksi pula pola penumpukan massa udara (konvergensi) terpantau terjadi di wilayah Jawa, termasuk DIY. Kelembaban udara di wilayah DIY pada lapisan 850 – 500 mb berada pada kisaran 75 hingga 95 persen. Sementara itu labilitas atmosfer bervariasi pada kategori sedang hingga kuat yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif dalam skala lokal.

    Karena itu BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul, dengan variasi wilayah terdampak yang berbeda pada masing-masing hari. Pada 2 April 2025, kata dia, hujan sedang-lebat berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Tengah, Bantul bagian Utara dan Tengah serta Gunungkidul bagian Utara dan Tengah.

    Berikutnya pada 3 April 2025 potensi serupa di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian Utara dan Tengah, Bantul bagian utara dan Tengah, serta Gunungkidul bagian Utara dan Tengah. Kemudian pada 4 April 2025 potensi hujan masih terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, serta Gunungkidul bagian utara.

    BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui media sosial resmi BMKG.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi mereka yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” tutur dia.

    Sumber : Antara

  • Gereja Kristen Jawa Maguwoharjo Buka Posko Lebaran 2025 untuk Pemudik

    Gereja Kristen Jawa Maguwoharjo Buka Posko Lebaran 2025 untuk Pemudik

    Sleman, Beritasatu.com – Selama periode mudik Lebaran 2025, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Maguwoharjo, Yogyakarta, membuka posko Lebaran 24 jam selama tujuh hari. Posko yang berlokasi di tepi jalan nasional ini menyediakan berbagai fasilitas bagi pemudik maupun wisatawan yang singgah.

    Posko Lebaran 2025 ini berada di lokasi strategis di tepi Jalan Ring Road Timur, posko ini menjadi titik persinggahan bagi pemudik yang menuju Kota Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Para petugas jaga merupakan gabungan dari berbagai komunitas relawan di Kabupaten Sleman.

    Layanan yang tersedia di posko ini tergolong lengkap. Selain menjadi tempat beristirahat bagi pemudik, posko juga menyediakan berbagai fasilitas seperti ruang istirahat di kompleks gereja, termasuk ruang inap dan ruang laktasi, dapur dan toilet, hingga layanan kesehatan berupa cek tekanan darah, pemeriksaan darah, pijat elektronik, pemberian obat dan vitamin gratis.

    Fasilitas kendaraan, seperti tambah angin, tambal ban, ganti ban, dan ganti oli juga disediakan secara gratis. Para relawan melayani pemudik dalam tiga shift kerja, pagi, siang, dan malam.

    “Kami berupaya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan para pemudik dan masyarakat Yogyakarta agar perjalanan mereka lebih nyaman,” ujar ketua posko Lebaran Gereja Kristen Jawa Maguwoharjo Pendeta Heru Sumbodo, Selasa (1/4/2025).

    Posko Lebaran ini sebelumnya secara resmi dibuka oleh Bupati Sleman dan mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Daerah.

    “Kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata toleransi umat beragama. Kami dari Pemerintah Daerah Sleman sangat mendukung inisiatif seperti ini karena mencerminkan semangat kebersamaan yang dibutuhkan di Indonesia,” ujar Bupati Sleman Harda Kiswaya.

    Pengurus Gereja Kristen Jawa Maguwoharjo berharap, kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini dapat semakin mempererat hubungan dengan masyarakat luas serta memperkuat toleransi antarumat beragama.

  • Kecelakaan Hari Ini di Kulonprogo, Pasutri Pensiunan PNS Tewas, Honda Jazznya Adu Banteng dengan APV

    Kecelakaan Hari Ini di Kulonprogo, Pasutri Pensiunan PNS Tewas, Honda Jazznya Adu Banteng dengan APV

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua orang meninggal dunia setelah kecelakaan yang melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di Jalan Yogyakarta-Wates, tepatnya di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025).

    Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

    Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.

    “Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin.

    Kronologi

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.

    Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.

    Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.

    Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru. 

    Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.

    Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.

    Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

     

  • Perjalanan Inspiratif Desa Singopuran Menuju Kemandirian – Halaman all

    Perjalanan Inspiratif Desa Singopuran Menuju Kemandirian – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Desa Singopuran, sebuah desa kecil di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, pernah menghadapi kenyataan pahit akibat penutupan Tempat Penampungan Sampah (TPS) kecamatan pada tahun 2020.

    Dari keterbatasan itu, lahirlah semangat besar untuk mandiri dan membangun kembali harapan yang sempat redup.

    Tahun 2020 menjadi momen krusial bagi warga Singopuran. Penutupan TPS kecamatan seolah mengisyaratkan bahwa mereka harus mencari jalan lain untuk mengelola sampah.

    Di tengah kebingungan, pemerintah desa bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tak mau tinggal diam.

    Bermodal tekad kuat dan keinginan untuk memberikan solusi bagi warga, mereka mengambil langkah berani yaknimembangun TPS mandiri di desa.

    Bertempat di lahan seluas 2.000 meter persegi, TPS Singopuran berdiri kokoh dengan tembok setinggi satu meter yang mengelilinginya.

    Lokasinya tak jauh dari kantor desa, hanya sekitar satu kilometer ke arah timur, berbatasan langsung dengan Desa Sanggir, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

    Di sinilah cikal bakal perubahan besar dimulai.

    Dari TPS ke BUMDes Singopuran Mapan

    Seiring waktu, TPS Singopuran berkembang dari sekadar tempat pembuangan menjadi pusat pengelolaan sampah yang lebih terpadu.

    Di bawah kepemimpinan Eka Yulianta, Direktur BUMDes Singopuran, sistem pengelolaan yang lebih efektif mulai diterapkan.

    Tak hanya sekadar menimbun sampah, mereka juga mulai memilah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilaiyakni pupuk kompos.

    Demi mendukung keberlanjutan TPS, dibentuklah BUMDes dengan nama Singopuran Mapan (Maju Terdepan).

    Dengan struktur yang semakin kokoh, BUMDes ini merekrut tenaga pengelola TPS serta 10 penggerobak sampah yang bertugas mengambil sampah dari rumah ke rumah.

    Setiap penggerobak mampu melayani hingga 200 kepala keluarga, dengan tarif yang bervariasi antara Rp10 ribu hingga Rp30 ribu per bulan, tergantung wilayah.

    Di TPS, sekitar empat tenaga kerja memiliki tugas masing-masing: mulai dari memilah sampah, mengoperasikan mesin daur ulang, hingga mengemas kompos yang dihasilkan.

    Hasilnya? Sampah yang dulunya dianggap sebagai masalah kini justru menjadi berkah bagi desa.

    Desa Singopuran Menjadi Desa BRILian

    Direktur BUMDes Singopuran, Eka Yulianta saat ditemui di TPS Singopuran, Kartasura, Sukoharjo (Tribunnews.com/Chrysnha)

    Upaya ini tak hanya membuahkan hasil dalam bentuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

    Olahan sampah menjadi kompos telah membantu para petani desa dalam meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

    Tak heran jika inovasi ini menarik perhatian BRI hingga menjadikan Desa Singopuran sebagai bagian dari program Desa BRILian.

    Melalui program ini, BRI memberikan pendampingan dalam pengelolaan administrasi dan pengembangan produk.

    Desa Singopuran pun semakin percaya diri menatap masa depan.

    Dengan mengikuti berbagai seleksi Desa BRILian, mereka terus berusaha mengembangkan potensi desa, bahkan melakukan studi banding ke daerah lain seperti Pandowoharjo di Sleman dan Banyumas untuk memperkaya wawasan dalam pengelolaan sampah.

    Kepala Desa Singopuran, Sih Harjiyanto, mengungkapkan bahwa kemitraan dengan BRI tak hanya sebatas pengelolaan sampah, tetapi juga membantu para petani dalam mendapatkan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Bantuan berupa tanaman alpukat dan kelapa turut diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan warga.

    Ke depan, rencana besar telah disusun. BUMDes Singopuran tengah menjajaki kerja sama dengan kampus swasta di Kota Solo untuk distribusi pupuk hasil TPS.

    Bahkan, mereka tengah bersiap untuk meluncurkan pupuk tabur organik sebagai inovasi baru.

    “Kami optimis, Desa Singopuran akan terus berkembang. Kami ingin pupuk olahan ini tak hanya bermanfaat bagi warga desa, tapi juga dipasarkan ke luar.

    Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin masa depan Singopuran akan semakin cerah,” ujar Sih Harjiyanto penuh semangat.

    Program Desa BRILian sendiri memiliki visi besar untuk menciptakan desa-desa mandiri yang dapat menjadi contoh bagi daerah lain.

    Dengan pemberdayaan, pendampingan intensif, dan penghargaan bagi desa yang inovatif, program ini mendorong kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi yang kuat.

    Konsistensi BRI

    Senior Executive Vice President (SEVP) Bisnis Ultra Mikro BRI, M. Candra Utama mengungkapkan, BRI melakukan pelatihan hingga proses pendampingan kepada seluruh peserta Desa BRILian.

    Pelatihan-pelatihan yang dilakukan meliputi pelatihan kepemimpinan, pelatihan kelembagaan Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pelatihan kewirausahaan, pelatihan Inovasi Desa, Digitalisasi Desa, teknik komunikasi dan materi tematik lainnya yang sangat dibutuhkan oleh Desa.

    Para peserta diberikan beberapa tugas di setiap sesi yang akan menjadi salah satu komponen penilaian yang digunakan untuk memilih 40 desa terbaik, dengan 15 Desa terbaik akan mendapatkan pendampingan langsung.

    Sejak dijalankan pada tahun 2020, program Desa BRILiaN telah diikuti 3.957 desa yang aktif tergerak berinisiatif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.

    Desa BRILiaN mengembangkan 4 aspek yang terdapat dalam desa.

    Pertama, BUMDesa sebagai motor ekonomi desa.

    Kedua, digitalisasi, implementasi produk dan aktivitas digital di desa. 

    Ketiga, Sustainability, tangguh dan secara continue dalam membangun desa.

    Keempat, Innovation, kreatif dalam menciptakan inovasi.

    Sementara itu,  objek pemberdayaan dari program ini adalah  elemen-elemen kunci yang ada di desa yang meliputi Perangkat Desa (Kepala Desa), Pengurus BUMDesa, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di Desa, Perwakilan kelompok Usaha (Klaster) dan Pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

    “Program pemberdayaan Desa BRILiaN ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat. Perseroan berharap program seperti ini dapat memberikan kontribusi nyata dan positif bagi peningkatan kualitas pengelolaan desa,” tambah Candra.

    Ia menambahkan, dalam program ini, dilakukan pula penguatan ekosistem ekonomi desa yang didukung dengan program penguatan kelompok-kelompok (Klaster) Usaha Mikro dengan nama Klasterkuidupku, dimana BRI mengidentifikasi keperluan pemberdayaan baik pelatihan usaha maupun bantuan sarana prasarana yang diberikan secara selektif. 

    Untuk mendukung pengembangan pasar, BRI menginisiasi pembentukan platform New Pasar.id, yaitu sebuah platform yang menghubungkan pedagang pasar dan pembeli secara online.

    Sedangkan untuk pemberdayaan UMKM, BRI juga telah mengembangkan platform pemberdayaan linkumkm.id untuk mendorong dan memfasilitasi UMKM naik kelas.

    Selain itu tentunya produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh desa dan BUMDes seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS dan produk lainnya.

    (*)

  • Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng

    Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Yogyakarta-Wates, pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia tewas.

    Dua orang korban tewas tersebut melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025). 

    Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

    Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.

    “Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin. 

    Kronologi

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

    Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta. 

    Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.

    Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.

    Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.

    Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki. 

    Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.

    Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. (*)

     

  • Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) telah menyiapkan 1.414 lokasi salat Idulfitri yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta. Persiapan tersebut bekerja sama dengan pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM), pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM), dan pimpinan ranting Muhammadiyah (PRM).

    Hal itu dilakukan setelah PWM DIY menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sesuai Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Beberapa lokasi Salat Idulfitri di Kota Yogyakarta antara lain:
    1. Alun-Alun Kidul
    2. Pelataran Masjid Gede Kauman
    3. Halaman Taman Budaya
    4. Lapangan Minggiran
    5. Halaman Dalem Suryowijayan
    6. Lapangan UNY/Eks SGO
    7. Halaman SMAN 7 Pugeran
    8. Halaman Sewandanan Puro Pakualaman
    9. Kompleks Stadion Mandala Krida
    10. Lapangan ASRI
    11. Lapangan Mancasan
    12. Halaman Masjid Danoedjo As-Sudairi, Jalan Jogonegaran
    13. Halaman Balai RK Sutodirjan
    14. Kompleks Perumahan BTN
    15. Halaman Kantor Kementerian
    16. Halaman STAIMS
    17. Halaman SD Netral C
    18. Jalan Kampung Notoyudan
    19. Lapangan Krupukan RW 03 Jlagram
    20. Lapangan Karang Prenggan Kotagede
    21. Lapangan Tenis Green House
    22. Halaman Masjid Al Irsyad Karanganyar
    23. Halaman Parkir Purawisata
    24. Halaman SDN Pujokusuman
    25.Masjid Al Wihdah Nyutran
    26. Halaman Pendopo Tamansiswa
    27. Masjid Al Ikhlas Mergangsan Lor
    28. Masjid Tamtama Prawirotaman
    29. Halaman SDN Tahunan
    30. Lapangan Tenis Masjid Al Amin Keparakan Kidul

    Selain di Kota Yogyakarta, PWM DIY juga menyiapkan lokasi salat Idulfitri di Sleman dengan 314 lokasi, Kulon Progo 209 lokasi, Bantul 288 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi.

    Masyarakat di Yogyakarta diimbau untuk memanfaatkan lokasi-lokasi ini guna menunaikan salat Idulfitri secara berjemaah dengan khusyuk dan tertib.