kab/kota: Sleman

  • Kementan Salurkan Bantuan Bibit untuk Dukung Kopi Merapi di Sleman

    Kementan Salurkan Bantuan Bibit untuk Dukung Kopi Merapi di Sleman

    Sleman, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan budi daya kopi di wilayah lereng Merapi, Sleman. Dukungan ini ditunjukkan melalui pemberian bantuan puluhan ribu bibit kopi kepada masyarakat Kelurahan Umbulharjo dan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

    “Selain dikenal kota pelajar, Sleman dikenal juga dengan potensi pariwisatanya. Kopi dan pariwisata memiliki keterkaitan. Kopi menjadi tren yang banyak terdapat di tempat-tempat wisata. Kami berkomitmen memberikan dukungan untuk dikembangkan lagi (sektor kopi),” ungkap Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Heru Tri Widarto saat menghadiri panen perdana kopi robusta di kawasan Ploso Kerep, Umbulharjo, Minggu (15/6/2025).

    Menurutnya, pengembangan kopi di kawasan lereng Merapi merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung konservasi alam, tetapi juga berpotensi besar dalam meningkatkan daya tarik wisata serta memperkuat ekonomi masyarakat setempat.

    Sementara itu, Bupati Sleman Harda Kiswaya menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. Ia menilai, panen perdana ini menjadi tonggak penting bagi kebangkitan dan semangat baru dalam pengembangan komoditas kopi di Sleman.

    “Panen perdana ini menjadi simbol kebangkitan dan semangat baru bagi petani dan masyarakat Sleman dalam mengembangkan komoditas kopi,” kata Harda.

    Dikatakannya kopi Merapi, baik jenis robusta maupun arabika, merupakan salah satu produk unggulan daerah. Budi daya kopi tersebut sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat di atas lahan milik warga.

    Dalam proses pengembangannya, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mendapatkan dukungan dana keistimewaan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi lokal, khususnya robusta yang banyak ditanam di lereng Gunung Merapi.

    Lebih jauh, bupati Sleman menyatakan komitmennya untuk terus mempertahankan dan mengembangkan budi daya kopi Merapi sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi kerakyatan.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kopi Merapi diharapkan dapat tumbuh menjadi komoditas unggulan yang tak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mendongkrak potensi wisata alam di kawasan Sleman.

  • Menkop Budi Arie Resmikan Percontohan Kopdes Merah Putih di Yogyakarta

    Menkop Budi Arie Resmikan Percontohan Kopdes Merah Putih di Yogyakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koperasi Republik Indonesia Budi Arie Setiadi meresmikan mock up atau percontohan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Jadi, dari tadi pagi, kami ke Kabupaten Sleman, ke Koperasi di Desa Tamanmartani, Kabupaten Sleman, dan sekarang saya ada di Koperasi Desa Merah Putih Srimulyo, Kabupaten Bantul,” kata Menteri Budi Arie disela peresmian ‘mock up’ Koperasi Desa Merah Putih Srimulyo Bantul, Minggu.

    Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, bahwa DIY memang istimewa dan harus menjadi percontohan bagi kopdes (koperasi desa) Merah Putih yang lain di seluruh Indonesia.

    “Makanya ini soft launching. Karena nanti dirapikan lagi, paling tidak sudah ada fisiknya, gitu loh. Karena, dari seluruh target 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia, saat ini sudah 79.882 kopdes kelurahan yang terbentuk di seluruh Indonesia, katanya.

    Dengan demikian, kata dia, dari target pembentukan kopdes Merah Putih se Indonesia, tinggal tiga provinsi yang belum selesai 100 persen pembentukan kopdes, yaitu yang berada di Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Menurut Menteri Budi, kopdes Merah Putih minimal harus terdapat tujuh unit usaha, seperti yang ada di kopdes Merah Putih Srimulyo tersebut, dan sisanya dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensi ekonomi yang ada di desa tersebut.

    “Konsepnya memang ada tujuh layanan, ada gerai sembako, apotek desa, klinik desa, unit simpan pinjam, gudang, sarana transportasi, sama kantor koperasi. Memang itu yang diperintahkan melalui Inpres untuk pembentukan Kopdes,” katanya.

    Lebih lanjut Menteri Koperasi juga optimis ribuan koperasi desa Merah Putih yang terbentuk di seluruh Tanah Air akan berjalan dan tidak ‘mati suri’ atau hanya tinggal papan nama.

    “Tidak ada mati suri, makanya kita harus optimistis. Jangan pesimis, 9 musuhnya kopdes itu cuma satu, ketakutan, kecurigaan, keragu-raguan. Optimis, kopdes pasti berhasil, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” katanya.

    Terkait perputaran uang dalam kopdes tersebut, Menteri Budi mengatakan, masih perlu melihat dulu, namun dia memastikan, kalau kopdes Merah Putih menjadi pusat kegiatan ekonomi atau pusat distribusi dan produksi ekonomi desa, maka akan menggerakkan ekonomi rakyat.

    “Jumlahnya sangat besar. Tapi kami optimistis, karena apa? ekonomi rakyat yang bergerak, gitu loh. Karena tujuan kita bernegara ini sesuai amanat pembukaan UUD 1945 itu adil dan makmur, bukan makmur dan adil. Jadi keadilan dulu baru kemakmuran, tidak mungkin kemakmuran bisa diwujudkan tanpa keadilan,” katanya.

  • Sleman Gelar Festival Kopi Merapi, Bagikan 5.000 Cangkir Gratis

    Sleman Gelar Festival Kopi Merapi, Bagikan 5.000 Cangkir Gratis

    Sleman, Beritasatu.com – Untuk mempromosikan kekayaan kopi lokal, Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Festival Kopi Merapi pada 13-14 Juni 2025. Bertempat di area parkir Lapangan Denggung, acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan Kopi Merapi, kopi khas dari lereng Gunung Merapi kepada masyarakat luas.

    Dalam rangka menyemarakkan acara, sebanyak 5.000 cangkir Kopi Merapi dibagikan secara gratis kepada para pengunjung. Mengangkat tema “Merapi Coffee Culture, Teko Puyeng Bali Seneng Tur Ngganteng”, festival ini dirancang tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi bagi pelaku industri kopi lokal.

    Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan konkret dari Pemkab Sleman kepada para petani dan pelaku usaha kopi di daerah tersebut.

    “Kalau bicara kopi, itu menyangkut petani, pedagang, barista, coffee shop, hingga para penikmatnya. Jika ekosistem ini dikelola dengan baik, pasti akan memberi manfaat ekonomi,” ujar Danang.

    Acara ini diikuti oleh 40 tenant pengusaha kopi lokal dari berbagai wilayah di Sleman.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Sleman Tina Hastani menjelaskan, festival ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju panen raya perdana Kopi Merapi yang dijadwalkan pada Minggu (15/6/2025).

    Dalam acara panen yang akan dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga akan diumumkan penetapan resmi nama Kopi Merapi.

    Selain bazar kopi, pengunjung juga dapat mengikuti talkshow inspiratif bertema “Kopi, Kultur, dan Kolaborasi: Ekosistem yang Tak Sekadar Komunitas”, yang menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Danang Maharsa, petani kopi Ismu Jayono, Ketua Asosiasi Kopi Indonesia DIY-Jateng Rendy Mahardika, serta peneliti kopi dan CEO Personal Roastery Tengku Ferly.

    Rangkaian acara festival juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain, seperti manual coffee competition, workshop barista, galeri kopi art, free fresh hair cut, PES atau e-football booth activation, community performance, live music, dan festival jajanan UMKM.

    Melalui festival ini, diharapkan Kopi Merapi semakin dikenal luas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi melalui penguatan ekosistem kopi lokal.

  • Setelah Kepala Daerah dan Pelajar, Kini Advokat Muda Dapat Gemblengan Militer

    Setelah Kepala Daerah dan Pelajar, Kini Advokat Muda Dapat Gemblengan Militer

    Liputan6.com, Sleman – Selama empat hari, Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) menggelar pelatihan dasar bagi 130 advokat muda se-Indonesia di Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melibatkan personel TNI Angkatan Udara (AU), dari pelatihan ini diharapkan melahirkan advokat muda yang tergabung Young Lawyers Committee (YLC) memiliki kepedulian pada bangsa dan negara.

    Berlangsung mulai 8-11 Juni, bertajuk Leadership Development Program 2025-Batch I Peradi YLC resmi dibuka oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI Otto Hasibuan. Turut hadir Ketua Pengurus Pusat Peradi YLC, Andra Reinhard R.S. Pasaribu dan Ketua YLC Yogyakarta, Ilham Prakas Karlesta.

    Ketua panitia pelaksana, Johanes Norman TH Manurung menyebut program pelatihan, pengembangan dan pendidikan dasar bagi advokat muda ini bertujuan menciptakan kader-kader muda di PERADI untuk menjadi pengacara lebih baik.

    “Tidak hanya materi mengenai sejarah dunia keadvokatan. Materi mengenai organisasi dan etika dunia hukum juga disampaikan agar mereka nanti tidak hanya menjadi pengacara yang kuat secara ekonomi. Tapi mampu berorganisasi, berwawasan luas dan menjunjung etika,” katanya pada Senin (9/6/2025).

    Berasal dari 89 cabang YLC se-Indonesia, Johanes menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena posisinya yang berada di tengah. Sehingga rekan-rekan advokat muda dari Indonesia timur, tengah dan barat bisa datang langsung.

    Tak hanya itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dipilih karena menjadi lokasi terdekat dari pelaksanaan retreat yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk jajarannya cabinet dan kepala daerah terpilih lalu.

    Dalam pelatihan ini, Johane menyebut PERADI sengaja menggandeng personel dari TNI AU untuk memberikan materi mengenai kedisiplinan, cinta tanah air dan keakraban antar advokat muda se-Indonesia.

    Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan yang juga Wakil Menteri Koordinator (Wamenko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan menyebut pendidikan militerisme untuk pendidikan dasar bagi advokat muda penting.

    “Kita tidak ingin menuju militerisme, tapi ternyata yang diberikan oleh militer selama ini banyak digunakan dan penting, khususnya tentang kedisiplinan. Kita sempat tawarkan mau apa tidak, ternyata mereka mau,” kata Otto.

    Dipaparkannya, selama pendidikan empat hari, dalam hal kedisiplinan seluruh advokat dibangunkan pukul 05.00 WIB untuk kemudian mendapatkan pendidikan jasmani serta materi tata negara serta pendidikan cinta tanah air dan bangsa.

    Otto dari pelatihan yang baru pertama digelar oleh organisasi pengacara di Indonesia, Leadership Development Program 2025-Batch I akan mampu melahirkan advokat muda yang tidak hanya sekedar mementingkan mencari uang. Tapi juga bagaimana mereka membantu masyarakat yang belum mendapatkan akses hukum mendapatkan keadilan.

    “Saya berharap program ini tidak hanya berhenti di sini saja, harus ada kegiatan batch kedua, ketiga dan seterusnya. Kita ingin meningkatkan standar kualitas advokat khususnya di PERADI,” tutup Otto.

  • Target kunjungan 450 ribu wisatawan saat libur sekolah di Sleman

    Target kunjungan 450 ribu wisatawan saat libur sekolah di Sleman

    Senin, 9 Juni 2025 18:37 WIB

    Wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi saat berwisata di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (9/6/2025). Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta menargetkan sebanyak 450 ribu kunjungan wisatawan selama masa liburan sekolah 23 Juni – 13 Juli 2025. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wpa.

    Wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi saat berwisata di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (9/6/2025). Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta menargetkan sebanyak 450 ribu kunjungan wisatawan selama masa liburan sekolah 23 Juni – 13 Juli 2025. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wpa.

  • Profil MY Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI 2024-2029

    Profil MY Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI 2024-2029

    Jakarta, Beritasatu.com – Maria Yohana Esti Wijayati atau yang akrab disapa Esti Wijayati, adalah salah satu tokoh perempuan yang menonjol dalam dunia politik Indonesia.

    Sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI 2024-2029, Esti memiliki peran penting dalam membentuk arah kebijakan nasional, terutama di sektor pendidikan, kepemudaan, pariwisata, ekonomi kreatif, perpustakaan, dan keagamaan.

    Pengalaman panjangnya di dunia legislatif menjadikan sosok ini sebagai salah satu politisi yang berpengaruh dan berkomitmen tinggi terhadap pelayanan publik. Berikut profilnya!

    Sosok Maria Yohana Esti Wijayati

    Esti Wijayati lahir pada 17 Juni 1968. Ia merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut, yakni: 2014-2019, 2019-2024, dan 2024-2029. Dari ketiga periode tersebut, ia selalu mewakili daerah pemilihan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Riwayat pendidikannya dimulai dari SMA Negeri 1 Pakem (dahulu SMA II IKIP Pakem), lalu melanjutkan ke Universitas Sanata Dharma. Sebelum duduk di DPR RI, ia telah lebih dahulu menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Sleman dan DPRD Provinsi DIY.

    Peran Strategis di Komisi X DPR RI

    Sebagai anggota Komisi X, Esti berfokus pada sektor-sektor vital yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Dalam periode sebelumnya (2019-2024), ia aktif membahas isu-isu krusial seperti peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sektor pariwisata, dan pemberdayaan pemuda.

    Mitra kerja Komisi ini antara lain Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; serta Kementerian Agama.

    Dalam perannya sebagai Wakil Ketua Komisi X, Esti menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi pendidikan di daerah tertinggal, termasuk Papua.

    Dalam sebuah kunjungan kerja ke Sumatera Barat, ia menegaskan bahwa kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Papua harus dihentikan. Ia menyuarakan pentingnya keamanan bagi para pendidik yang berjuang di garis depan demi kemajuan pendidikan di Bumi Cenderawasih.

    Dukungan masyarakat terhadapnya terus meningkat, terbukti dari jumlah suara yang ia peroleh: 99.440 suara pada 2014, 176.306 suara pada 2019, dan melonjak menjadi 257.923 suara pada 2024.

    Hal ini mencerminkan kepercayaan publik yang besar terhadap dedikasi dan integritas Esti Wijayati. Kiprahnya di Komisi X DPR RI memberikan kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui jalur pendidikan, budaya, dan kreativitas.

  • Saparan Wonolelo, Tradisi Tahunan di Kabupaten Sleman yang Terus Dilestarikan

    Saparan Wonolelo, Tradisi Tahunan di Kabupaten Sleman yang Terus Dilestarikan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Saparan wonolelo merupakan tradisi tahunan yang digelar masyarakat Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tradsi ini digelar untuk mengenang Ki Ageng Wonolelo yang telah menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

    Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, tradisi saparan wonolelo biasanya diisi dengan kirab pusaka Ki Ageng Wonolelo, kirab gunungan, kirab keprajuritan, tari, dan fragmen. Adapun pusaka peninggalan Ki Ageng Wonolelo yang akan dikirabkan adalah kitab Suci Al-Qur’an, baju ontrokusuma, kopiah, bongkahan mustaka masjid, dan tongkat.

    Kirab dimulai dari Masjid Pondok Wonolelo menuju Makam Ki Ageng Wonolelo sepanjang 800 meter. Kirab gunungan dalam tradisi ini berisi apem yang akan diperebutkan masyarakat.

    Perebutan apem dalam tradisi ini merupakan simbol sedekah yang dianggap dapat mendatangkan keberkahan dan keberuntungan hidup. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1,5 ton apem diperebutkan oleh pengunjung.

    Menurut cerita sejarah, Ki Ageng Wonolelo memiliki nama asli Jumadi Geno. ia merupakan keturunan Prabu Brawijaya V sekaligus tokoh penyebar agama Islam di masa Kerajaan Mataram.

    Ki Ageng Wonolelo bermukim di Dusun Pondok Wonolelo. Pada masa itu, ia termasuk orang yang memiliki ilmu kebatinan tinggi.

    Karena kelebihan tersebut, ia pernah diutus Raja Mataram ke Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang saat itu membangkang terhadap Mataram. Ki Ageng Wonolelo pun berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya.

     

  • Kasus Pergantian Pelat BMW Penabrak Argo Mahasiswa UGM Naik Penyidikan

    Kasus Pergantian Pelat BMW Penabrak Argo Mahasiswa UGM Naik Penyidikan

    Jakarta

    Polisi tengah menyelidiki kasus pergantian pelat mobil BMW yang dikendarai Christiano Tarigan (21) usai terlibat kecelakaan dan menabrak mahasiswa UGM bernama Argo Ericko Achfandi (19). Kasus itu telah naik ke penyidikan.

    “Sabtu kemarin baru kita naikkan ke sidik (penyidikan),” kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan dilansir detikJogja, Selasa (10/6/2025).

    Ada tiga orang yang diperiksa dalam kasus ini yaitu pria inisial IV, WI, dan NR. Ketiganya telah memenuhi panggilan penyidik usai sempat absen pada panggilan pertama pada Senin (2/6).

    “Sudah (hadir). Ketiganya hadir dalam pemeriksaan ulang setelah terbit LP. Setelah kita sidik, baru kita tetapkan tersangka,” ujar dia.

    Agha mengatakan pengusutan kasus ini terus berjalan. Polisi telah mengantongi calon tersangka dalam kasus tersebut.

    “Untuk terduga pelaku, ya sudah ada, tapi tinggal penetapan tersangka secara resminya kita yang belum,” ucap Agha.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava dengan Jarak Luncur Capai 2 Km

    Merapi Kembali Muntahkan Guguran Lava dengan Jarak Luncur Capai 2 Km

    Sleman, Beritasatu.com — Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan laporan resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Minggu (8/6/2025) periode pengamatan pukul 00.00 sampai 24.00 WIB, terpantau terjadi sejumlah guguran lava pijar dengan jarak luncur hingga 2.000 meter dari puncak.

    “Teramati guguran lava sebanyak tujuh kali ke arah Kali Putih dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter dan ke arah baratdaya Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya pada Senin (9/6/25).

    Secara visual, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut tipis. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi mencapai 50 meter di atas puncak. Kondisi cuaca dilaporkan bervariasi dari cerah hingga hujan ringan, dengan suhu udara berkisar 20,3–23,5 °C dan kelembapan mencapai 99%.

    Dari sisi kegempaan, aktivitas gempa guguran tercatat sebanyak 73 kali, disertai dengan gempa hybrid atau fase banyak sebanyak 138 kali. Selain itu, juga terdeteksi 12 kali gempa vulkanik dangkal dan dua kali gempa tektonik jauh.

    Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di wilayah potensi bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer. Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.

    Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat turun hujan di sekitar puncak Merapi. Selain itu, potensi abu vulkanik dari erupsi juga dapat mengganggu aktivitas warga.

    BPPTKG menyatakan bahwa suplai magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran di wilayah-wilayah yang telah dipetakan sebagai zona bahaya. Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanik, status Gunung Merapi akan segera ditinjau ulang.
     

  • Polda DIY Periksa 6 Saksi Terkait Kasus Mafia Tanah di Bantul

    Polda DIY Periksa 6 Saksi Terkait Kasus Mafia Tanah di Bantul

    Bantul, Beritasatu.com – Kasus mafia tanah yang menimpa relawan kemanusiaan Bryan Manov dan keluarganya di Padukuhan Jadan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, terus didalami oleh Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY).

    Pada Senin (9/6/2025) pagi, penyidik Polda DIY kembali memeriksa enam orang saksi dari pihak korban di kediaman Bryan Manov.

    Kuasa hukum Bryan Manov, Sigit Fajar Rahman, membenarkan proses hukum telah naik ke tahap penyelidikan. Enam saksi yang diperiksa terdiri dari Bryan sendiri, adiknya, serta sejumlah tetangga yang mengetahui kronologi kejadian.

    “Prosesnya sudah naik ke tahap penyelidikan. Agenda hari ini adalah pemeriksaan enam saksi serta penambahan barang bukti berupa surat kematian ibu kandung Bryan,” jelas Sigit.

    Ibunda Bryan, almarhumah Endang Kusumawati, meninggal dunia pada Minggu (18/5/2025), dan surat kematiannya kini menjadi bagian dari bukti yang diserahkan kepada penyidik.

    Muhammad Arifin Joko Winahyu, kuasa hukum lainnya, menjelaskan, langkah hukum untuk mengembalikan sertifikat tanah milik kliennya akan dilakukan setelah ada penetapan tersangka dari pihak kepolisian.

    “Ini menyangkut pidana, yaitu pemalsuan. Nanti kami akan masuk ke ranah perdata setelah tersangka ditetapkan. Jika sudah, kita akan mengupayakan agar sertifikat bisa kembali,” tegasnya.

    Pihak keluarga korban menyatakan akan terus mengikuti proses hukum hingga hak atas tanah mereka dipulihkan.

    “Kami akan tetap melanjutkan kasus ini, sesuai pesan almarhum ibu, dan berharap sertifikat kami segera kembali,” ungkap Bryan.

    Kasus ini bermula ketika almarhumah Endang Kusumawati meminta bantuan seseorang bernama Triono (diduga pelaku) untuk memecah sertifikat tanah seluas 2.275 meter persegi. Namun tanpa sepengetahuan keluarga, sertifikat tersebut berpindah kepemilikan atas nama Muhammad Achmadi, dan digunakan sebagai jaminan kredit di salah satu bank di Sleman.

    Kini, Kejaksaan Negeri Bantul juga turut menyelidiki adanya dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit yang melibatkan sertifikat tersebut. Aparat penegak hukum masih menelusuri siapa dalang utama di balik peralihan hak kepemilikan tanah tersebut.

    Kasus ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan modus operasi mafia tanah yang kerap merugikan masyarakat.