kab/kota: Sleman

  • Akui Butuh Teknologi, Wapres Gibran Minta Petani Gunakan Drone Untuk Genjot Produksi Tebu

    Akui Butuh Teknologi, Wapres Gibran Minta Petani Gunakan Drone Untuk Genjot Produksi Tebu

    Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendorong penggunaan teknologi terkini dan drone untuk membantu petani agar mempercepat swasembada gula.

    Gibran menargetkan bahwa Indonesia harus swasembada gula konsumsi maksimal pada 2028 nanti. Maka dari itu, kata Gibran untuk mempercepat swasembada tersebut, dibutuhkan teknologi terbaru, salah satunya adalah drone untuk membantu para petani.

    “Jadi untuk peningkatan produksi, tentu kita tidak bisa terlepas dari yang namanya itu mekanisasi alat modern. Nanti ada demo penggunaan drone karena sekali lagi, jika kita di lapangan, yang diminta para petani itu pasti alat-alat modern,” tuturnya di sela-sela acara Rembuk Tani Swasembada Gula Nasional di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/7/2025).

    Selain itu, Gibran juga telah memerintahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk merekrut anak muda di sektor pertanian dan membantu para petani. Pasalnya, kata Gibran, teknologi terbaru seperti drone itu bisa lebih tepat jika digunakan anak muda.

    “Saya juga titip ini pak menteri melibatkan anak-anak muda karena kita menggunakan alat modern, saya mohon lebih banyak anak muda yang dilibatkan,” katanya.

    Gibran mengakui bahwa peralatan modern yang diminta petani untuk terus menggenjot jumlah produksi, tidaklah murah. Kendati demikian, Gibran memastikan pemerintah tetap akan membantu para petani yang ada di lapangan.

    “Memang ini alat-alatnya kan sedikit mahal, tapi harus kita sediakan agar produksi terus meningkat,” ujarnya.

  • Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi

    Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi

    Satu Rumah Dieksekusi KAI terkait Stasiun Lempuyangan, Pemilik Tak Dapat Kompensasi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Satu unit rumah di Jalan Hayam Wuruk No. 110, Bausasran, Danurejan, Kota
    Yogyakarta
    , dieksekusi oleh
    PT KAI
    Daop 6 Yogyakarta pada Selasa (8/7/2025).
    Eksekusi dilakukan karena rumah tersebut disebut terdampak proyek pengembangan
    Stasiun Lempuyangan
    , namun penghuninya menolak untuk pindah.
    Manajer Humas
    PT KAI Daop 6
    Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa pemilik rumah tidak berhak menerima kompensasi, karena proses penertiban telah melewati batas tiga kali surat peringatan.
    “Sudah tidak ada (uang kompensasi) karena sudah melewati batas SP 3,” katanya, Selasa (8/7/2025).
    Feni menambahkan bahwa seluruh barang milik penghuni rumah telah diamankan dan akan diantar ke rumah singgah yang disiapkan PT KAI di Kabupaten Sleman.
    “Ini untuk barang-barang sudah kami amankan, kita antar ke rumah singgah di wilayah Sleman,” ujarnya.
    Terkait dasar eksekusi, Feni menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari penertiban aset negara yang berada di bawah pengelolaan PT KAI, sehingga tidak perlu menunggu putusan pengadilan.
    “Ini penertiban aset negara di bawah pengelolaan KAI, jadi tidak perlu ada surat pengadilan sebetulnya,” jelasnya.
    Sementara itu, Raka Ramadhan, kuasa hukum pemilik rumah, mengecam keras proses eksekusi yang dilakukan oleh PT KAI, dan menyebutnya sebagai bentuk tindakan arogansi kekuasaan.
    “Jadi untuk proses hari ini lagi dan lagi kita menyampaikan 1 mengecam segala bentuk tindakan arogansi yang menggunakan pendekatan kekuasaan dalam merespon atau menyelesaikan sengketa yang terjadi saat ini,” ujarnya.
    Raka mempertanyakan dasar hukum klaim PT KAI terhadap rumah tersebut. Ia menyebut bahwa dalam beberapa kali pertemuan, tidak ada penjelasan konkret dari pihak PT KAI mengenai status kepemilikan aset.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman

    Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman

    Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
    Tim Redaksi
    SLEMAN, KOMPAS.com-
    Wakil Presiden (Wapres) RI
    Gibran Rakabuming
    mengikuti
    panen tebu
    di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025), bersama Ketua Komisi IV DPR RI
    Titiek Soeharto
    dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
    Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu, Selasa.
    Ketiganya memanen tebu dengan memakai arit, ukuran tebu yang dipanen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mereka.
    Acara panen ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf serta jajaran pemerintah daerah setempat.
    Adapun lokasi panen tebu ini merupakan lahan TNI AU yang diperbantukan untuk pertanian tebu.
    Selama meninjau lokasi panen tebu, Gibran juga diperlihatkan alat drone Agras yang berfungsi sebagai alat pengairan lahan tebu.
    Selain melakukan panen tebu, Gibran bersama Agus dan Amran juga sempat menyerahkan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada perwakilan empat petani.
    Dalam acara ini, Gibran juga sempat menggelar kegiatan diskusi dan mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
    “Banyak masukan-masukan terkait pengairan, kompanisasi terkait hama, terkait pupuk, terkait bibit, terkait KUR tani. Ini nanti ke depan akan segera kami tindaklanjuti,” kata dia.
    Sementara, Titiek Soeharto berpesan agar pemerintah segera mewujudkan swasembada di bidang pertanian, baik swasembada beras atau gula.
    Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin pemerintah ketergantungan impor atas kebutuhan pokok.
    “Jadi, kami mendorong agar Kementerian Pertanian dan yang terkait dengan pangan ini bisa memberikan bantuan-bantuan sebanyak mungkin kepada para petani-petani sehingga swasmbada ini bisa tercapai dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Titiek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus ShopeeFood Bisa Terulang Akibat Algoritma Double Order

    Kasus ShopeeFood Bisa Terulang Akibat Algoritma Double Order

    Bisnis.com, JAKARTA — Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menilai sistem double order yang diterapkan aplikator menjadi biang kerok atas kisruh ShopeeFood yang terjadi di Yogyakarta.  Hal yang sama juga berpeluang terjadi di platform lainnya seperti Grab dan Gojek. 

    Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan sistem algoritma yang dibuat oleh aplikator sangat merugikan pengemudi ojol. 

    Algoritma yang paling disorot adalah double order yang membuat waktu pengantaran menjadi lama, karena pengemudi harus melayani dua pemesanan sekaligus dalam waktu bersamaan. Tidak hanya ihwal waktu, algoritma double order juga disebut merugikan pengemudi dari sisi upah.

    Sistem ini, kata Lily, sudah sempat diminta untuk diubah. Namun, pihak aplikator tak kunjung memberi jawaban.

    “[Di pemesanan] Double order, ada 2 lokasi antar dari 2 resto yang berbeda. Bila kami antar 1 order itu dihargai Rp8.500, seharusnya dengan double order maka upahnya dikali 2 menjadi Rp17.000. Namun, yang didapat hanya Rp12.000-Rp14.000,” kata Lily kepada Bisnis, Selasa (7/7/2025).

    Pengemudi, jelas dia, otomatis mendapatkan upah yang lebih rendah ketika mendapatkan double order karena upah dari order kedua hanya dihitung 50% -75% dari upah yang seharusnya.

    Artinya, kata Lily, double order membuat waktu pengantaran menjadi lama serta merugikan pengemudi karena tidak mendapat kompensasi atau upah yang layak dari platform akibat waktu tambahan tersebut.

    Selain pengemudi, tambahnya, konsumen turut dirugikan karena harus menunggu lebih lama dan tidak mengetahui bahwa pengemudi harus mengantarkan order pertama.

    Seperti kasus di Sleman, Yogyakarta, konsumen yang tidak puas karena tidak ada informasi yang transparan dari platform sangat mungkin memberi penilaian atau rating yang rendah kepada pengemudi yang dianggap sebagai pihak yang melakukan kesalahan.

    “Akibatnya rating yang rendah ini akan merugikan pengemudi karena dinilai oleh algoritma platform tidak berkinerja baik,” tuturnya.

    Hal ini disebut berdampak terhadap jumlah pesanan yang kian sepi karena tidak diprioritaskan oleh platform. 

    Ujung-ujungnya, ujar Lily, hal ini memupuskan harapan pengemudi untuk mendapatkan insentif yang pada akhirnya mengurangi pendapatan pengemudi ojol, taksol dan kurir.

    Terkait dengan hal itu, SPAI menuntut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) agar memberikan perlindungan bagi pekerja platform seperti pengemudi ojol, taksol dan kurir dalam hal jaminan pendapatan agar mendapatkan upah yang layak berupa upah minimum provinsi (UMP).  

    “Dan agar segera Kementerian Ketenagakerjaan dan Komisi IX DPR untuk membahas pekerja platform ke dalam RUU Ketenagakerjaan,” sambungnya.

    Bisnis mencoba menghubungi pihak Shopee, Grab, dan Gojek mengenai sistem double order di aplikasi. Hingga berita ini diturunkan, ketiganya belum memberi jawaban. 

    Sebelumnya, sejumlah pengemudi ShopeeFood menggeruduk salah satu customer yang diduga melalukan prilaku kasar terhadap salah satu driver wanita. 

    Pengguna yang mengeluhkan makanan yang disampaikan lama tibanya, langusung memarahi driver ShopeeFood. Driver menyampaikan bahwa dirinya telah menjalankan perintah sesuai aplikasi. 

  • Ganas! Lagi-lagi Pebalap Muda Yogyakarta Taklukkan Eropa

    Ganas! Lagi-lagi Pebalap Muda Yogyakarta Taklukkan Eropa

    Jakarta

    Lagi-lagi pebalap muda Yogyakarta berhasil juara di Eropa. Kalau sebelumnya Veda Ega Pratama menang di RedBull Rookies Cup (RBRC) Italia, sekarang giliran M. Kiandra Ramadhipa yang mencetak sejarah dengan meraih podium tertinggi dalam race pertama balap European Talent Cup (ETC) Prancis. Keduanya merupakan pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM).

    M. Kiandra Ramadhipa berhasil melaju kencang dan tampil memukau dalam gelaran FIM JuniorGP World Championship yang berlangsung di sirkuit Magny-Cours, Prancis 5-6 Juli 2025. Raihan Ramadhipa sekaligus menjadi prestasi pertama pebalap Indonesia di balapan bergengsi benua Eropa ini.

    Pada balapan pertama ETC yang berlangsung Minggu, 6 Juli 2025 Ramadhipa yang turun bersama Honda Asia Dream Racing Junior Team tampil luar biasa. Kondisi track yang hujan, membuat jadwal start ditunda sebanyak dua kali. Lintasan basah menjadi tantangan untuk Ramadhipa yang baru pertama kali turun di lintasan arena balap ini. Balap pun dikurangi menjadi sembilan lap atas penundaan jadwal start.

    Pemuda asal Sleman, Yogyakarta, ini mampu melakukan start dengan baik dari posisi dua. Persaingan di grup depan sangat rapat. Beberapa pebalap melakukan slipstream terhadap Ramadhipa dalam beberapa kesempatan, hingga membuatnya sempat tergeser ke posisi kedelapan. Namun, dia bisa bangkit dan berada di posisi empat besar pada lap kedua terakhir.

    Pebalap-pebalap muda Yogyakarta taklukkan Eropa Foto: Dok. Astra Honda Motor (AHM)

    Memulai lap terakhir dengan berada di posisi kedua, Ramadhipa turun ke posisi ketiga di sektor pertama. Tetapi, dia berhasil melewati dua pebalap di depan, lalu memimpin balapan dan bertahan hingga akhir. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Magny Cours dan jadi capaian bersejarah pertama kali dari pebalap Indonesia di sirkuit ini.

    Balapan kedua juga masih berlangsung di lintasan basah. Ramadhipa melakukan start dengan bagus dan bertahan di posisi kedua. Namun, dia dilewati dua pebalap dan ada di posisi keempat grup terdepan. Ramadhipa mencoba bertahan dengan tiga pebalap di depan, tetapi tidak mudah, sehingga ia tertinggal. Bersaing sendiri di posisi keempat, Ramadhipa semakin terpisah dari tiga pebalap di depan sekaligus para pebalap di belakangnya, ditambah hujan yang mempengaruhi lintasan.

    Dia hampir melakukan kesalahan di lap ketujuh yang membuatnya bergoyang hebat di atas motor, tetapi bisa melakukan penyelamatan dan bertahan. Tidak berselang lama, pebalap di urutan kelima mengalami high side, dan akhirnya balapan dihentikan setelah bendera merah keluar. Ramadhipa finis di posisi empat dan meraih 13 poin penting dengan total 73 poin. Kini ia berada di peringkat keempat klasemen.

    “Kondisi hari ini sulit, tetapi sangat berbeda antara kedua balapan. Saya bisa bertahan di grup depan hingga lap-lap akhir. Akhirnya, saya berusaha memimpin balapan dan berhasil. Saya sangat senang dengan kemenangan pertama kami di ajang ini. Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Borja Gomez (mantan pebalap Moto2 yang meninggal di Magny Cours) dan seluruh warga Indonesia. Pada race kedua, kondisinya lebih buruk dan target saya adalah bisa finish. Saya mengendalikan diri dan mencoba untuk tidak buru-buru, hingga bisa mengamankan 13 poin penting untuk klasemen. Saya hampir terjatuh, tetapi yang terpenting adalah hasil akhir. Saya sangat senang dengan apa yang kami capai di Magny-Cours,” ujar Ramadhipa.

    Pebalap-pebalap muda Yogyakarta taklukkan Eropa Foto: Dok. Astra Honda Motor (AHM)

    Poin Perdana

    Balapan JuniorGP berlangsung di lintasan basah karena hujan yang belum pernah dihadapi Veda sebelumnya. Jumlah lap pun dikurangi menjadi 10, saat lap pertama berjalan, tiga pebalap sudah terjatuh. Veda yang memulai jalannya balapan dari posisi ke-12 melakukan start dengan aman. Pebalap Astra Honda Racing Team tersebut berada di belakang rekan satu timnya Zen Mitani, dengan konsisten. Memasuki lap ke-8, bendera merah berkibar setelah ada pebalap terjatuh di tikungan 13. Balapan akhirnya dihentikan lebih awal. Atas hasil finis di posisi ke-12, Veda berhak meraih empat poin dan saat ini berada di posisi ke-19 klasemen sementara.

    “Balapan hari ini sulit karena kondisi basah yang membuat lintasan jadi sangat licin. Saya mencatat peningkatan lap demi lap dan saya sudah melakukan yang terbaik. Inilah hasil yang kami dapatkan di Magny-Cours, tetapi paling tidak kami meraih poin perdana musim ini di JuniorGP. Kami akan berjuang lagi di MotorLand agar bisa meraih hasil lebih baik sebelum jeda musim panas,” ujar Veda.

    General manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya mengatakan capaian bersejarah dan poin penting yang diraih oleh pebalap binaan Honda merupakan wujud kerja keras serta kemampuan adaptasi yang mereka miliki.

    “Meskipun baru pertama kali balapan di Prancis, kedua pebalap binaan kami mampu beradaptasi cepat, kompetitif, bahkan mencetak prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Semoga semangat Satu Hati yang mereka tunjukkan bisa menginspirasi generasi muda dalam memperjuangkan mimpinya,” ujar Andy.

    Putaran FIM JuniorGP berikutnya akan berlangsung pada 24-27 Juli 2025 di MotorLand Aragon, sirkuit yang sudah dikenal oleh kedua pebalap tersebut. Namun, sebelum berangkat ke Spanyol, Veda dan juga Ramadhipa akan turun pada putaran kelima Red Bull Rookies Cup di Sirkuit Sachsenring, Jerman, 12-13 Juli mendatang.

    (lua/din)

  • Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan, Ketua RT Minta Maaf Salah Terima Informasi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 Juli 2025

    Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan, Ketua RT Minta Maaf Salah Terima Informasi Yogyakarta 6 Juli 2025

    Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan, Ketua RT Minta Maaf Salah Terima Informasi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Rukun Tetangga (RT) 03 Bantulan, Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim, meminta maaf atas informasi yang disampaikannya mengenai keterlambatan
    driver ShopeeFood
    dalam mengantarkan kopi pesanan dari seorang pelanggan berinisial T.
    Keterlambatan tersebut memicu cekcok antara pelanggan dan driver.
    Nur Salim sebelumnya menyampaikan bahwa T memesan kopi melalui aplikasi pada pukul 18.00 WIB dan pesanan tersebut tiba pada pukul 21.30 WIB.
    Namun, ia mengakui bahwa informasi tersebut ternyata salah.
    “Dengan tulus hati minta maaf bahwa informasi saya terkait pengiriman order dari ShopeeFood, itu ternyata salah,” ujar Nur Salim melalui chat WhatsApp (WA) pada Minggu (6/07/2025).
    Ia menjelaskan bahwa informasi yang diterimanya memang simpang siur, sehingga terjadi kesalahan dalam penyampaian.
    “Karena ada info yang mengatakan satu jam keterlambatan, ada yang menyatakan lima menit,” tuturnya.
    Insiden antara pelanggan dan driver ShopeeFood terjadi di Bantulan, Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, pada 3 Juli 2025.
    Pelanggan merasa kesal karena keterlambatan pengantaran pesanan.
    Buntut dari insiden tersebut, pada 5 Juli 2025, sekelompok driver mendatangi rumah pelanggan di Bantulan.
    Head of Business Development ShopeeFood Indonesia, Rizkyandi Ramadhan, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.
    Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan di sistem terkait informasi keterlambatan pengiriman pesanan.
    “Berdasarkan hasil pengecekan sistem, tercatat keterlambatan maksimal 8 menit,” ujar Rizkyandi dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (6/07/2025).
    Ia menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kendala lalu lintas.
    Rizkyandi menyayangkan insiden yang menimpa mitra pengemudi pada 3 Juli 2025 dan juga peristiwa yang terjadi sebagai dampak dari insiden tersebut.
    “ShopeeFood sangat menyayangkan dan prihatin atas insiden yang menimpa mitra pengemudi kami di Yogyakarta pada 3 Juli 2025,” ucapnya.
    Rizkyandi menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Sleman untuk memberikan dukungan yang diperlukan selama proses penyelidikan.
    “Kami juga memastikan mitra pengemudi yang terdampak mendapatkan penanganan dan pendampingan yang diperlukan,” ungkapnya.
    ShopeeFood menentang segala bentuk kekerasan dan berkomitmen untuk menjaga keamanan serta kenyamanan semua pihak dalam ekosistem ShopeeFood, baik mitra pengemudi maupun pelanggan.
    “Kami mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak terprovokasi, menjaga situasi tetap kondusif, dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” tutup Rizkyandi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan, Ketua RT Minta Maaf Salah Terima Informasi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 Juli 2025

    7 Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan di Sleman, 3 Orang Jadi Tersangka Yogyakarta

    Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan di Sleman, 3 Orang Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam insiden yang melibatkan
    driver
    dan pelanggan ShopeeFood di Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten
    Sleman
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Satu tersangka merupakan pria berinisial T. Dia ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap
    driver
    ShopeeFood yang mengantarkan makanan kepadanya.
    Sedangkan dua tersangka lainnya merupakan perusak mobil patroli polisi saat para driver ShopeeFood menggeruduk rumah pelanggan itu pada Sabtu (5/7/2025) buntut dari insiden penganiayaan tersebut. 
    Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan mengatakan, ada dua laporan polisi dalam dua kejadian tersebut.
    “Masing-masing LP (laporan Polisi) di atas sudah kita lakukan penahanan terhadap tersangka,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan melalui pesan WhatsApp, Minggu (6/07/2025).
    Laporan polisi tersebut yakni terkait penganiayaan yang dilaporkan oleh pacar dari diver dengan terlapor pria berinisial T. Kemudian, laporan terkait dengan perusakan mobil patroli Polsek Godean saat peristiwa aksi para driver.
    “Iya (inisial T ditetapkan tersangka). Ada tiga tersangka,” ucapnya.
    Polisi saat ini masih terus melakukan pengembangan terkait dengan tindakan perusakan mobil patroli Polsek Godean saat para driver menggeruduk rumah T.
    “Ini baru 2 (orang tersangka), yang lain masih pengembangan,” pungkasnya.
    Sementara itu, Agha belum menyebutkan identitas dua orang tersangka perusakan mobil itu. Apakah dua orang itu merupakan driver ShopeeFood atau bukan. 
    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial para driver ShopeeFood mendatangi salah satu rumah di daerah Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. Mereka datang setelah ada salah satu driver mendapatkan perundungan dari orang yang order makanan di rumah tersebut.
    Peristiwa driver ShopeeFood mendatangi rumah yang diduga melakukan perundungan tersebut terjadi pada 5 Juli 2025 dini hari.
    “Jadi itu rangkaian kejadian berawal dari tanggal 3 Juli 2025 kemarin,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan di Polresta Sleman, Sabtu (5/07/2025). 
    Agha menuturkan, peristiwa tersebut terjadi saat driver Shopeefood mendapatkan orderan dari T. Kemudian driver terlambat mengantarkan orderan ke rumah inisial T. 
    Keterlambatan tersebut karena driver mendapatkan dobel orderan.
    “Terlambat dalam mengantar karena alasan dari ShopeeFood-nya drivernya ada double orderan. Nah di situ terlapor (T orang yang order makanan) merasa tidak terima karena keterlambatan itu, terjadilah cekcok,” ucapnya. 
    Peristiwa cekcok tersebut, lanjut Agha, terjadi di rumah T yang memesan makanan. Beberapa orang sempat melerai cekcok tersebut. 
    “Yang mengakibatkan driver ojek ini, pacarnya karena dia mengantar bersama pacarnya. Ada luka cakaran dan dia merasa dijambak,” ungkapnya. 
    Diungkapkan Agha, kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polresta Sleman pada 4 Juli 2025. 
    Imbas dari kejadian tersebut, sesama driver datang ke rumah terlapor di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. Hal itu sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama driver.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Insiden Driver ShopeeFood dan Pelanggan, Ketua RT Minta Maaf Salah Terima Informasi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 Juli 2025

    5 Penjelasan ShopeeFood soal Insiden Driver dengan Pelanggan di Godean Sleman Yogyakarta

    Penjelasan ShopeeFood soal Insiden Driver dengan Pelanggan di Godean Sleman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Insiden antara pelanggan dengan
    driver
    ShopeeFood terjadi di Bantulan, Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten
    Sleman
    , DI Yogyakarta (DIY).
    Insiden pada 3 Juli 2025 itu terjadi lantaran pelanggan merasa kesal adanya keterlambatan dalam mengantarkan pesanan.
    Buntut dari insiden tersebut, pada 5 Juli 2025 para driver menggeruduk rumah pelanggan itu di Bantulan, Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. 
    Head of Business Development ShopeeFood Indonesia, Rizkyandi Ramadhan memberikan penjelasan terkait dengan insiden tersebut.
    Rizkyandi mengaku telah melakukan pengecekan di sistem terkait dengan adanya informasi keterlambatan pengiriman pesanan hingga berjam-jam. Berdasarkan hasil pengecekan sistem, tercatat keterlambatan maksimal 8 menit.
    “Terkait dengan informasi keterlambatan pengiriman pesanan hingga berjam-jam, kami telah melakukan pengecekan dan tercatat di sistem bahwa keterlambatan waktu adalah maksimal 8 menit, dikarenakan adanya kendala pada kondisi lalu lintas,” ujar Rizkyandi dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (6/7/2025).
    Rizkyandi menyampaikan, ShopeeFood menyayangkan insiden pada 3 Juli 2025 yang menimpa mitra pengemudi. ShopeeFood juga menyayangkan peristiwa yang terjadi buntut dari insiden tersebut.
    “ShopeeFood sangat menyayangkan dan prihatin atas insiden yang menimpa mitra pengemudi kami di Yogyakarta pada 3 Juli 2025 dan juga kejadian yang terjadi setelahnya sebagai dampak dari peristiwa tersebut,” ucapnya.
    Rizkyandi menyampaikan telah berkoordinasi dengan Polresta Sleman. Koordinasi tersebut guna memberikan dukungan yang diperlukan selama proses penyelidikan.
    “Kami juga memastikan mitra pengemudi yang terdampak mendapatkan penanganan dan pendampingan yang diperlukan,” ungkapnya.
    ShopeeFood, lanjut Rizkyandi, menentang segala bentuk kekerasan. Pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak di dalam ekosistem ShopeeFood, baik mitra pengemudi maupun pelanggan.
    “Kami mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak terprovokasi, menjaga situasi tetap kondusif dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” ucapnya. 
    Pelanggan ShopeeFood dapat memilih opsi pengiriman di aplikasi mulai dari Prioritas, Standar hingga Terjadwal. Di dalam tiga opsi pengiriman tersebut pelanggan dapat melihat estimasi waktu pesanan diantarkan.
    “Sistem kami secara otomatis memberikan estimasi waktu pesanan dapat diantarkan sesuai dengan jenis pengiriman yang dipilih oleh pelanggan di aplikasi,” ucap Rizkyandi Ramadhan. 
    Estimasi waktu pengiriman lanjut Rizkyandi dapat berubah tergantung pada kesiapan pihak merchant, ketersediaan mitra pengemudi, kondisi cuaca, kondisi lalu lintas maupun kondisi lainya baik yang terduga maupun tidak. 
    “Jika ada perubahan, sistem secara otomatis memperbaharui estimasi waktu yang ditampilkan di aplikasi,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Orang Ganti Pelat BMW Cristiano Tarigan, Polisi: Mereka Tidak Disuruh Siapa-Siapa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Juli 2025

    3 Orang Ganti Pelat BMW Cristiano Tarigan, Polisi: Mereka Tidak Disuruh Siapa-Siapa Regional 5 Juli 2025

    3 Orang Ganti Pelat BMW Cristiano Tarigan, Polisi: Mereka Tidak Disuruh Siapa-Siapa
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penggantian pelat nomor mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, usai insiden kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa UGM,
    Argo Ericko Achfandi
    .
    Ketiga tersangka berinisial IW, NR, dan W.
    NR dan W, berperan menugaskan IW untuk mengganti pelat nomor BMW pasca kecelakaan.
    IW pun berhasil mengganti pelat nomor BMW itu saat mobil sudah diamankan di polsek, dengan mengelabui anggota kepolisian.
    “Untuk penggantian pelat nomor, kita sudah tetapkan tersangka tiga orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan di Polresta Sleman, Sabtu (5/7/2025).
    Wahyu menambahkan, W dan NR mengakui mengenal
    Christiano Tarigan
    , pengemudi BMW dalam kecelakaan tersebut.
    Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa inisiatif penggantian pelat muncul dari NR dan W, tanpa ada arahan dari pihak lain.
    “(Inisiatif) dari dua orang. Cuma dari dua orang ini disuruh siapa, itu tidak terbukti. Keterangannya, dia juga tidak disuruh siapa-siapa,” ujar Wahyu.
    “Motivasinya ya mungkin karena ada hubungan. Kenal lah sama pelaku dari laka tersebut,” ujarnya.
    Saat ini polisi masih menyelesaikan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan. “Minggu depan ini kita mau tahap satu,” kata Wahyu.
    Polisi menyatakan ketiga tersangka dikenakan Pasal 221 ayat 1 ke-2 KUHP. Namun mereka tidak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun.
    “Enggak ditahan karena di bawah lima tahun. Iya (wajib lapor),” tambahnya.
    Kasus ini mencuat setelah mobil BMW yang dikemudikan Christiano menabrak Argo Ericko Achfandi.
    Saat kecelakaan, mobil mewah yang dikemudikan Christiano itu menggunakan pelat F 1206. Namun, saat mobil sudah diamankan di kantor polisi, BMW itu menggunakan pelat nomor B 1442 NAC.
    Perubahan pelat BMW itu ramai disorot warganet dan menimbulkan pertanyaan soal upaya melindungi pelaku penabrakan.
    Polisi akhirnya menyelidiki temuan warganet itu dan mendapati fakta bahwa pelat sengaja diganti oleh ketiga tersangka.
    Pelaku IW mengganti pelat nomor mobil BMW saat barang bukti itu sudah diamankan di Polsek.
    “Motif dan niatnya supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian, atau sebelum kejadian, mobil tersebut menggunakan pelat palsu,” ujar polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
                        Regional

    7 Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood Regional

    Begini Kondisi Rumah Pria di Sleman yang Digeruduk Driver Shopeefood
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com 
    – Rumah milik pria berinisial T di Bantulan, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, menjadi sasaran amarah massa pengemudi ojek online pada Sabtu (5/7/2025).
    Massa yang diduga merupakan komunitas
    driver ShopeeFood
    datang usai mencuatnya insiden cekcok antara T dan salah satu mitra pengantar makanan.
    Ketegangan bermula dari peristiwa pada Rabu, 3 Juli 2025, ketika T memesan kopi secara daring.
    Namun, pesanan tersebut disebut baru tiba beberapa jam kemudian, sehingga memicu perselisihan.
    Ketua RT 03 Bantulan, Nur Salim, menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, pesanan dilakukan pada sore hari namun baru sampai malam.
    “Bilangnya itu ordernya jam 6 (sore), pas orderan sampai itu saya di sini, ya jam 21.30 (malam). Terus saya ada acara keluar. Itu order kopi,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).
    Salim menambahkan, dirinya tidak menyaksikan langsung insiden pada tanggal 3 Juli itu karena sedang menghadiri acara di luar.
    “Saya kurang tahu pastinya, saya enggak nungguin. Terjadinya kayak apa, perseteruan atau apa, betul-betul saya tidak tahu,” ucapnya.
    Usai cekcok itu, massa datang ke rumah T dua kali dalam satu hari.
    Massa merusak sejumlah fasilitas di rumah T, antara lain:
    “Rumah (rumah T) AC rusak, CCTV dan ada sepatu hilang,” ungkap Nur Salim.
    Selain itu, beberapa bagian fasilitas umum juga turut terdampak akibat kerumunan massa, meski tidak ada rumah warga lain yang dilaporkan mengalami kerusakan.
    “Sementara info kita keliling tidak ada (rumah warga yang rusak). Tapi ada fasilitas seperti pot dan pagar yang rusak,” katanya.
    Kehadiran massa dalam jumlah besar di lingkungan padat permukiman menimbulkan keresahan, terutama bagi warga lanjut usia dan keluarga dengan bayi kecil.
    “Yang sepuh-sepuh sangat terganggu, bayi. Itu sampai orangtuanya bingung,” ujar Salim.
    Ia menegaskan harapan warga agar konflik ini segera diselesaikan dengan baik dan tidak kembali memicu keributan.
    “Mungkin untuk hal-hal yang lain bisa dimediasi dengan baik-baik. Harapan bisa saling memaafkan. Dari warga tidak ingin ada keributan,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.