Dua Motor Adu Banteng di Bantul, Satu Pengendara Tewas di Tempat
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Kecelakaan lalu lintas antara dua sepeda motor terjadi di jalan Ngipik–Potorono, tepatnya di Plakaran RT 04, Baturetno, Banguntapan,
Bantul
, Daerah Istimewa
Yogyakarta
, pada Selasa (8/7/2025) malam.
Peristiwa ini menyebabkan satu orang pengendara meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 23.04 WIB.
Honda Scoopy AB 2916 KM yang dikendarai Jumadi (46), warga Bangunharjo, Sewon, Bantul, bertabrakan dengan Yamaha Mio AB 2565 FY yang dikendarai Dony Trisdiyanto (33), warga Sendangtirto, Berbah, Sleman.
Jeffry menyebut Honda Scoopy melaju dari arah barat (Ngipik) menuju timur (Potorono).
Saat sampai di lokasi kejadian, kendaraan oleng ke kanan hingga masuk ke jalur berlawanan, dan bertabrakan dengan Yamaha Mio yang datang dari arah berlawanan.
“Kedua pengendara akhirnya mengalami tabrakan,” ujar Jeffry saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).
Akibat tabrakan tersebut, Dony Trisdiyanto, pengendara Yamaha Mio, meninggal dunia di lokasi. Jenazahnya telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda
DIY
.
Sementara itu, Jumadi, pengendara Honda Scoopy, mengalami luka robek terbuka di kepala dan dirawat di RSPAU Hardjolukito.
Kedua kendaraan juga mengalami kerusakan. Honda Scoopy rusak pada bagian depan, sementara Yamaha Mio mengalami goresan di bodi samping kanan dan kaca spion pecah.
Jeffry mengimbau masyarakat untuk selalu berkonsentrasi saat berkendara dan mematuhi aturan lalu lintas guna menghindari kecelakaan serupa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sleman
-
/data/photo/2024/06/14/666bffe8621d6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Motor Adu Banteng di Bantul, Satu Pengendara Tewas di Tempat Yogyakarta 9 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/08/686cdb4b815e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu: Kamar Kos Terkunci, Tubuh Diselimuti, Kepala Dilakban Megapolitan 9 Juli 2025
Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu: Kamar Kos Terkunci, Tubuh Diselimuti, Kepala Dilakban
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Penemuan jasad ADP berawal dari laporan warga pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Selasa, (8/7/2025).
ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Polisi menemukan sejumlah hal mencurigakan terkait kasus tewasnya ADP yang hingga kini masih menjadi misteri.
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi menyebutkan, saat jasad ADP ditemukan, kondisi kamar indekos dalam keadaan terkunci dari dalam. Disebutkan pula bahwa tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh ADP.
“Tidak ada kerusakan sama sekali. Bahkan dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Selain itu, tak ada barang yang hilang dari kamar indekos.
Meski begitu, Rezha tak menampik adanya kemungkinan unsur pidana dalam kasus ini. Saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini.
“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan (pembunuhan). Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap dia.
Sebelum ditemukan tewas, ADP sempat dihubungi sang istri pada Senin (7/7/2025) malam. Komunikasi terakhir keduanya terjadi pada pukul 21.00 WIB.
“Terus jam 5 pagi mungkin istrinya mengingatkan shalat atau apalah, tapi enggak bisa-bisa (dihubungi) sampai jam 7 atau jam 8 pagi,” ujar Rezha.
Karena tidak mendapat respons, sang istri menghubungi penjaga kos. Dari situ, penjaga kos kemudian melaporkan ke Ketua RW, sebelum kemudian menghubungi polisi.
“Si penjaga kos ke RW, RW ke Bhabinkamtibmas, baru kita datang ke TKP,” kata Rezha.
Rezha menjelaskan, rumah indekos tempat korban tinggal memiliki sistem keamanan berlapis, sehingga hanya bisa diakses oleh penghuni.
“Iya kan di situ kan kosan keluarga ya, dan
double
pintu, bukan tiba-tiba orang lain masuk langsung nyelonong ke pintu kamar ya, enggak seperti itu,” ujar Rezha.
Ia juga menyebut, selama hampir dua tahun tinggal di rumah indekos itu, ADP hanya pernah dikunjungi oleh istrinya.
“Yang datang ke situ pun juga hanya istrinya saja, orang lain tidak pernah datang ke sana. Dan dikuatkan dari keterangan si penjaganya memang yang datang ke sini hanya istrinya saja,” ucapnya.
Salah satu tetangga indekos, Birvan Ariza Siregarsetela (39), mengaku baru mengetahui ADP merupakan diplomat Kemenlu setelah kejadian ini. Ia menyebut ADP sebagai sosok tertutup.
“Aku enggak tau dia Kemenlu. Aku kira yang (tetangga lain). Makanya aku bilang, yang aku taunya orang Kemenlu itu paling ujung, di sudut kanan,” ujar Birvan.
Menurut Birvan, interaksinya dengan korban hanya sebatas saling menyapa singkat saat berpapasan.
“Kalau ketemu, tiap pagi dia mengelap motor, mengelap mobil. Aku mengelap motor, cuma bilang, ‘halo bang’, gitu aja,” ucapnya.
Beberapa waktu sebelumnya, ADP disebut sempat menjual mobil. Kabar yang beredar menyebut korban akan pindah ke luar negeri.
“Bulan lima (Mei) atau bulan enam (Juni) itu dijual mobilnya. Aku dapat info dari Pak Sis, yang jaga kos,” ujar Birvan.
“Lho, kenapa? ‘Mau pindah ke luar kota’, ke China atau ke mana? ‘Ke luar negeri, mau pindah ke luar negeri’,” lanjutnya menirukan percakapan dengan penjaga kos.
Polisi pun telah mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk dilakukan otopsi.
Sejumlah barang bukti dan rekaman CCTV juga tengah dianalisis untuk mengungkap penyebab kematian.
“Kita masih menunggu petunjuk otopsi dari RSCM ini,” tutup Rezha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Wapres siap dukung santri Ponpes Pandanaran kuasai AI, blockchain
Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesiapannya mendukung santri-santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Pandanaran, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, untuk menguasai teknologi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.
Dalam acara silaturahmi di Ponpes Pandanaran, Selasa (8/7), Wapres menyebut jika memang dibutuhkan pengajar dari Jakarta akan dikirimkan untuk mengajarkan materi mengenai AI kepada santri-santri.
“Pak Kiai, nanti kalau butuh guru atau trainer, nanti bisa kita kirim dari Jakarta ya,” kata Gibran ke pengurus Ponpes Pandanaran saat acara silaturahmi di Ponpes Pandanaran, Yogyakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Sekretariat Wakil Presiden, Rabu.
Menurut Gibran, santri-santri merupakan bagian dari generasi muda yang harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan dan blockchain, karena pengetahuan atas keduanya diyakini menjadi kompetensi penting pada masa depan.
“Kita ingin teman-teman semua bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik, menggunakan teknologi-teknologi terkini dengan baik. Jadi, anak-anak muda jangan sampai ketinggalan! Semua aspek kehidupan nanti menggunakan teknologi,” kata Gibran kepada para santri.
Dalam acara silaturahmi itu, Gibran kemudian meneruskan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada pengurus ponpes dan seluruh santri.
“Salam hangat dari Pak Presiden Prabowo untuk seluruh santri, kiai, gus-gus, bu nyai, semua yang ada di sini,” ujar Wapres Gibran.
Kedatangan Gibran ke Ponpes Pandanaran merupakan bagian dari kunjungan kerja Wapres RI di Yogyakarta, Selasa. Di Ponpes Pandanaran, acara silaturahmi itu juga dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto), Anggota Komisi V DPR Danang Wicaksana, dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf.
Dalam siaran resmi yang sama, Pimpinan Ponpes Pandanaran KH Mu’tashim Billah menyebut pondok pesantrennya dan Gibran punya kedekatan yang telah lama terjalin jauh sebelum putra sulung Presiden Ke-7 Joko Widodo itu menjadi wakil presiden.
“Beliau sudah menjadi keluarga kita. Sebelum pencalonan datang ke sini, setelah menang, datang ke sini. Ini setelah pelantikan, datang ke sini,” kata KH Mu’tashim.
Di Ponpes Pandanaran, Gibran bersilaturahmi dengan pengurus dan santri-santri, kemudian berziarah ke makan para pendiri dan leluhur Ponpes Pandanaran.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mentan targetkan replanting tebu 500 ribu ha dalam tiga tahun
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan), Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto (kiri) dalam acara bertajuk \’Rembuk Tani bersama Wakil Presiden RI\’ di Lahan Ketahanan Pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden
Mentan targetkan replanting tebu 500 ribu ha dalam tiga tahun
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 08 Juli 2025 – 23:49 WIBElshinta.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan replanting tebu seluas 500 ribu hektare dalam tiga tahun untuk meningkatkan produktivitas gula nasional dan mendukung kemandirian pangan di seluruh Indonesia.
“Produksi tebu akan didongkrak melalui replanting nasional selama tiga tahun berturut-turut, dengan target peremajaan tanaman seluas 500 ribu hektare di seluruh Indonesia,” kata Mentan di sela mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara bertajuk ‘Rembuk Tani Bersama Wakil Presiden RI’ di lahan ketahanan pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/7).
Mentan mengungkapkan kesiapan Kementerian Pertanian dalam mendukung petani dengan skema jaminan harga, pembiayaan tanpa agunan, serta program bongkar ratun nasional.
Ia menuturkan pemerintah, melalui BUMN, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk menyerap hasil panen tebu dengan harga minimal Rp14.500 per kilogram.
“Itu harga dasar yang tidak boleh turun. Ini instruksi Presiden dan Wapres. Kami juga ubah skema KUR agar petani bisa akses kredit tanpa akumulasi. Bahkan, nanti kredit bisa dipotong langsung dari hasil tebu di pabrik, tanpa agunan,” jelas Amran dalam keterangan di Jakarta.
Ia menegaskan produksi tebu akan didongkrak melalui replanting nasional dengan memastikan seluruh ekosistem pendukung siap, mulai dari benih, pupuk, pompa, teknologi, hingga regulasi pendukung yang mendukung keberhasilan program tersebut.
“Setelah itu, kami akan kawal langsung di lapangan. Yang tidak produktif, kami evaluasi. Tapi yang serius, pasti kami dukung penuh,” jelas Amran.
Ia menambahkan Yogyakarta menjadi simbol sinergi antarwilayah dalam rantai pasok industri gula nasional. Meski luas lahan terbatas, daerah ini tetap berperan penting sebagai wilayah pengolahan yang terhubung dengan sentra tebu di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat swasembada gula nasional.
Dalam acara tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampil kompak menyampaikan solusi konkret bagi petani tebu sekaligus menetapkan target terkait Indonesia harus swasembada gula konsumsi pada tahun 2026 dan gula industri pada 2028.
“Ini perintah langsung dari Presiden. Tahun depan, kita harus swasembada gula konsumsi. Tahun 2027, maksimal 2028, kita benar-benar harus mandiri. Semua masalah, air, pupuk, harga, kemitraan, harus segera diselesaikan. Dan saya apresiasi Pak Menteri yang gerak cepat dan turun langsung ke lapangan,” kata Wapres Gibran di hadapan ratusan petani.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dan akademisi dalam pengembangan teknologi pertanian, termasuk mekanisasi dan pemanfaatan drone untuk budidaya tebu.
Kunjungan Wapres ke Sleman itu menjadi momentum penting dalam menegaskan swasembada gula bukan lagi wacana, melainkan agenda nyata dengan peta jalan yang jelas, program yang konkret, dan kepemimpinan yang responsif.
Sumber : Antara
-

Wapres nilai PNM Mekaar berhasil cetak UMKM baru, buka lapangan kerja
Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menilai Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar berhasil mencetak pelaku-pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) baru, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
Menurut Gibran, keberadaan PNM Mekaar dan nasabah-nasabah mereka yang didominasi perempuan selaras dengan visi ketahanan ekonomi Presiden Prabowo Subianto yang ingin membangun Indonesia dari desa dan keluarga.
“Saya lihat nasabah-nasabah yang ada di sini itu memperkerjakan tetangga-tetangganya. Saya kira itu luar biasa sekali,” puji Gibran kepada pelaku UMKM nasabah PNM Mekaar saat acara silaturahmi dengan nasabah dan pendamping PNM Mekaar di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa, sebagaimana disiarkan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden.
Dalam acara silaturahmi itu, Gibran juga memuji PNM Mekaar karena berhasil menghimpun 16 juta nasabah, yang mayoritas punya tingkat risiko kredit macet yang rendah. Menurut Wapres, pencapaian itu juga menunjukkan perempuan dapat menjadi motor penggerak perekonomian dan penopang ketahanan ekonomi.
“(Sebanyak) 16 juta nasabah membuka lapangan kerja. Kredit macetnya hampir tidak ada, rendah sekali. Jadi, ini ibu-ibu luar biasa sekali. Apresiasi sebesar-besarnya untuk PNM Mekaar,” kata Gibran.
Di atas panggung, Gibran kemudian berbincang-bincang dengan sejumlah ibu-ibu pelaku UMKM nasabah PNM Mekaar. Masing-masing dari mereka membawa produk unggulannya untuk diperlihatkan kepada Wapres.
Widiarti, salah satu nasabah PNM Mekaar sejak 2015, juga tampil membawa produk rempeyeknya. Dia mengaku berkat modal dari PNM Mekaar, saat ini cemilan rempeyeknya dapat dikemas lebih menarik dan berhasil menembus pasar modern.
Widiarti menambahkan saat ini jualannya itu juga lebih laris karena dipasarkan di platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, kemudian platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
“Itu ya ibu-ibu pentingnya sosial media,” ujar Gibran mengomentari strategi Widiarti memasarkan usahanya.
Gibran menilai media sosial merupakan sarana promosi usaha yang efektif dan terjangkau.
“Sekali lagi, ibu-ibu ini (saya) titip gunakan media sosial sebaik-baiknya sebagai marketing untuk memasarkan produk-produknya ya. Biar bisa ekspor, biar bisa mendunia,” sambung Wapres.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran juga meminta PNM Mekaar dan para pendamping untuk membantu para pelaku UMKM meningkatkan nilai jual barang dagangan mereka, misalnya dengan pencantuman label halal dan label kedaluwarsa.
“Pokoknya ibu-ibu ini tolong dikawal, diberikan penyuluhan yang baik, diberikan pelayanan yang baik, karena apapun itu, ibu-ibu yang ada di sini itu menyekolahkan anaknya, tetangganya direkrut. Itu kan luar biasa,” kata Gibran.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Wapres nikmati kuliner pedagang kaki lima di Alun-alun Selatan Yogya
“Senang, alhamdulillah. Pas jualan langsung diambil katanya untuk tamu. Belum tahu kalau tamunya itu Pak Wapres. Sisanya disuruh membagikan ke yang mau,”
Yogyakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menikmati kuliner pedagang kaki lima saat mengunjungi kawasan Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, Selasa malam.
Ia tiba sekitar pukul 20.50 WIB bersama rombongan dan langsung menuju deretan lapak di sisi timur salah satu kawasan wisata di Kota Gudeg itu.
Gibran yang mengenakan kemeja berwarna krem berjalan santai di tengah kerumunan sembari sesekali menyapa warga dan pedagang.
Suasana makin semarak saat paduan suara mahasiswa (PSM) Universitas Atmajaya Yogyakarta menyambut wapres dengan membawakan sejumlah lagu.
Warga tampak antusias mengabadikan momen itu dengan gawai masing-masing. Beberapa mengangkat ponsel untuk memotret atau merekam Wapres dari dekat. Tak sedikit pula yang mencoba berjabat tangan atau berswafoto.
Lapak “Ronde Mania Alkid” menjadi salah satu yang dikunjungi wapres beserta rombongan.
Penjual ronde, Yanti (45) mengaku semula sedang berjualan seperti biasa, namun tiba-tiba diminta menyediakan ronde untuk orang nomor 2 di Indonesia itu.
Warga Kota Yogyakarta itu mengaku senang lantaran dagangannya diborong 130 porsi.
“Senang, alhamdulillah. Pas jualan langsung diambil katanya untuk tamu. Belum tahu kalau tamunya itu Pak Wapres. Sisanya disuruh membagikan ke yang mau,” ujar Yanti yang juga sempat berbincang dan berfoto dengan Gibran.
Selain ronde, sajian bakso juga dipesan secara mendadak untuk menjamu rombongan Wapres.
Ratno (66), penjual bakso mengaku awalnya sedang berjualan biasa sebelum diajak bergabung ke lokasi.
“Tadi lagi jalan langsung ditarik ke sini. Saya biasanya jualan di sekitar sini juga. Tapi belum tahu kalau buat acara Pak Wapres. (dipesan) seratus lebih,” ujar dia.
Di sela kegiatan, tim dari rombongan Wapres juga membagikan paket buku tulis dan pensil kepada anak-anak yang tengah berada di sekitar lokasi.
Naura (13), salah satu penerima bingkisan tersebut tidak menyangka bakal berjumpa dengan Wapres secara langsung.
“Senang. Tidak menyangka bakal mendapat buku dari Wapres. Saya sedang berlibur di Yogyakarta,” ujar siswa SMP asal Pati, Jawa Tengah itu.
Sebelumnya, pada Selasa (8/7) pagi, Wapres Gibran menghadiri Panen Raya Tebu dan Rembuk Tani di Lahan Ketahanan Pangan Lanud Adisutjipto, Wotgaleh, Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Sleman, DIY.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/08/686d194613684.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Minta Mentan Libatkan Anak Muda dalam Pertanian
Gibran Minta Mentan Libatkan Anak Muda dalam Pertanian
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming
meminta Menteri
Pertanian
(Mentan)
Andi Amran Sulaiman
generasi muda dilibatkan dalam
pertanian
di Indonesia, terkhususnya dalam pemanfaatan teknologi di sektor pertanian.
“Saya juga titip, ini Pak Menteri untuk lebih banyak melibatkan anak-
anak muda
,” kata Gibran, dalam acara
panen tebu
di Kawasan Pangan Lanud Adisutjipto di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025).
“Karena kita menggunakan mekanisasi alat-alat modern, drone, jadi saya mohon juga lebih banyak anak-anak muda yang dilibatkan,” sambung dia.
Apalagi, kata Gibran, di Yogyakarta banyak akademisi dan orang ahli.
Menurut dia, anak muda yang ahli itu perlu dilibatkan dalam sektor pertanian.
“Karena di Jogja ini banyak akademisi dan orang-orang pintar tentunya, banyak melibatkan mereka untuk R&D (
research and development
) untuk bibit dan juga untuk nanti ke depan masalah hilirisasi tebu,” ujar dia.
Diketahui, saat melakukan panen tebu, ia turut didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto serta Mentan Andi Amran Sulaiman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686cf45f9e289.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto…
Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto…
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com
– Wakil Presiden
Gibran Rakabuming
Raka menolak diantar ke mobilnya oleh Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau
Titiek Soeharto
.
Momen ini terjadi usai Gibran dan Titiek berziarah di makam pendiri
Ponpes Sunan Pandanaran
, KH M Mufid Mas’ud di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Sleman
, Daerah Istimewa
Yogyakarta
, Selasa (8/7/2025) sore.
Setelah berjalan kaki dari makam sampai di pelataran parkir, Titiek menyampaikan ke Gibran bahwa ia akan melanjutkan perjalanannya ke Solo.
Sementara, Gibran beserta rombongan diketahui melanjutkan kunjungan kerja ke Yogyakarta.
Usai bersalaman, Titiek kemudian memberi isyarat menggunakan tangannya untuk mengantar Gibran ke mobil dinasnya.
“Oh
ndak
,
ndak
. Aku antar Ibu dulu ya,” ujar Gibran.
Mendengar pernyataan itu, awalnya Titiek sempat menolak. Tetapi, Gibran telanjur berjalan ke arah mobil Titiek.
Akhirnya, Titiek pun mengalah karena sang Wapres bersikukuh untuk mengantarnya ke mobil.
Ketika Titiek sudah masuk ke dalam mobil Alphard putihnya, ia langsung membuka kaca. Mobilnya pun berjalan dan Titiek mengatupkan tangan, berpamitan dengan Gibran.
“Assalamulaikum,” sapa Titiek.
“Wa’alaikumussalam,” jawab Gibran yang juga mengatupkan kedua tangannya sembari menunduk.
Kepada
Kompas.com
di sela kegiatannya dengan Wapres Gibran, Titiek merasa senang atas serangkaian acara yang ia jalani Selasa ini.
“Alhamdulillah hari ini senang sekali saya bisa jalan dengan Mas Wapres ini,” ungkap politikus Gerindra yang berasal dari dapil Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Ia mengatakan, blusukan bareng hari ini merupakan cerminan sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif. Ia pun berharap komunikasi ke depan akan lebih intens lagi.
Diketahui, Gibran dan Titiek bersama-sama dalam empat acara di Sleman sejak Selasa pagi. Bahkan, tidak hanya berada satu kendaraan saat blusukan di Sleman, keduanya juga satu pesawat dari Jakarta.
Pertama, acara Rembuk Tani yang dilaksanakan di lahan milik Lanud Adi Sucipto, Sleman, Yogyakarta.
Dalam acara itu, Gibran dan Titiek panen tebu memakai arit. Selain itu, keduanya juga menyaksikan simulasi operasional pemupukan menggunakan drone.
Kedua, menghadiri silaturahim bersama dengan sekitar 1.500 ibu peserta program Membina Keluarga Ekonomi Sejahtera (MEKAAR) dan pembina dari PT PNM.
Dalam acara itu, Gibran dan Titiek kompak berdiskusi dengan ibu-ibu yang memiliki produk hasil pemanfaatan modal dan pendampingan dari pemerintah
Ketiga, makan siang bersama di Kopi Klotok yang terkenal di Yogyakarta.
Keempat, menghadiri acara silaturahmi dengan santri di Pondok Pesantren Pandanaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2020/05/06/5eb209cbdc47e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemlu RI Benarkan Pria Tewas Terbungkus Lakban adalah Diplomatnya
Kemlu RI Benarkan Pria Tewas Terbungkus Lakban adalah Diplomatnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kabar
kematian diplomat
Indonesia bernama inisial ADP di indekosnya di Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).
ADP disebut merupakan salah satu diplomat dan staf di Kementerian Luar Negeri RI.
“Betul, salah satu staf Kemenlu, Saudara (menyebut nama lengkap ADP) telah meninggal dunia di kediamannya di Gondangdia,” kata Juru Bicara
Kemenlu RI
, Rolliansyah Soemirat, dalam pesan singkat, hari ini.
Pria yang akrab disapa Roy ini juga mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga ADP.
ADP disebut meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Sikap Kemenlu RI saat ini adalah menyerahkan proses penanganan peristiwa yang diduga pembunuhan tersebut kepada pihak berwenang.
“Dan akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses yang berlangsung,” tandas Roy.
Sebelumnya, polisi menyebut seorang pria ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Jl Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.
Pria yang ditemukan tewas terbungkus lakban itu diduga berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi mengatakan, informasi mengenai status korban sebagai PNS diperoleh dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
“Tapi saya tidak bisa memastikan apakah korban merupakan diplomat atau bukan,” ujar Rezha saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.
Menurut Rezha, korban berinisial ADP (39), merupakan warga asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar kos dalam kondisi tewas dengan bagian kepala dibungkus lakban.
Meski begitu, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian korban.
“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Rezha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686cd92d28ddc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketika Gibran Dipanggil Gus dan Diminta Beri Motivasi Santri di Ponpes Sunan Pandanaran
Ketika Gibran Dipanggil Gus dan Diminta Beri Motivasi Santri di Ponpes Sunan Pandanaran
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI
Gibran Rakabuming Raka
sempat disebut gus saat mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025).
Momen ini terjadi tepat sebelum Gibran memberi sambutan di hadapan ratusan
santri dan santriwati
.
Salah seorang kiai di ponpes tersebut menyebut Gibran sudah menjadi keluarga bagi
Ponpes Sunan Pandanaran
.
“Sebelum menang datang ke sini, setelah menang datang ke sini. Ini setelah pelantikan datang ke sini tepuk tangan untuk Gus Gibran,” ucap kiai tersebut sekaligus membuka acara yang disambut tepuk tangan meriah para santri.
Selepas itu, kiai tersebut mempersilakan waktu bagi Wapres RI untuk memberikan sedikit motivasi kepada para santri dan santriwati.
“Alhamdulillah mari kita dengarkan mauidhoh hasanah atau motivasi dari Gus Gibran Rakabuming Raka,” bebernya.
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan bahwa ini adalah ketiga kalinya dirinya mengunjungi ponpes yang berlokasi di Sleman itu.
“Mohon izin Pak Kiai, tadi sudah disampaikan. Ini ketiga kalinya saya datang ke pondok ini,” tutur Gibran yang disambut teriakan dan tepuk tangan meriah.
Dia mengaku biasanya, ia datang ke Ponpes Sunan Pandanaran untuk meminta wejangan dari kiai di sana.
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan kedatangannya kali ini sekaligus bersama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto hingga Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) saat ini adalah Rahmad Pribadi.
“Biasanya kalau ke sini cuma 1 mobil atau 2 mobil saja, datang ke sini menghadap Pak Kiai, minta wejangan dari beliau, pulang,” ungkap Gibran.
“Tapi hari ini saya bawa banyak rombongan jadi mungkin teman-teman santri belum tahu,” lanjutnya.
Satu per satu, Gibran pun memperkenalkan pejabat yang turut mendampinginya hadir di ponpes tersebut.
Saat Gibran menyebut nama Titiek, sorakan meriah dari para santri dan santriwati menggelegar di dalam lokasi acara.
“Ada Bu Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV DPR RI,” kata Gibran disambut tepuk tangan.
Adapun para santri dan santriwati langsung menyambut Gibran tepat ketika anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini menginjakkan kaki di area Ponpes Sunan Pandanaran.
Para santri dan santriwati meneriakkan yel-yel ucapan selamat datang kepada Wakil Presiden RI itu.
Kedatangan Gibran ini sekaligus untuk menyerahkan bantuan berupa laptop untuk para santri dan santriwati.
“Hari ini saya titip ke teman-teman semua, ini tadi ada laptop dari Blibli. Terima kasih sekali Blibli, ini ada laptop. Kita serahkan langsung ke pondok,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.