kab/kota: Sleman

  • Sleman Temple Run 2025 diikuti ribuan peserta berbagai negara

    Sleman Temple Run 2025 diikuti ribuan peserta berbagai negara

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Sleman Temple Run 2025 diikuti ribuan peserta berbagai negara
    Olahraga   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 14 Juli 2025 – 16:08 WIB

    Elshinta.com – Event lari jarak jauh yang menyuguhkan exsotisme alam Sleman Tempel Run (STR) 2025 kembali digelar. Banyaknya candi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi daya tarik tersendiri yang bakal dapat dinikmati para peserta baik keindahan dan keunikanya.

    Sleman Temple Run yang digelar di kawasan cagar budaya di wilayah Prambanan, Sleman, Yogyakarta ini akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 10 Agustus 2025 di kompleks Candi Banyunibo dan akan melewati sejumlah candi-candi di kawasan tersebut, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri dan Keraton Ratu Boko. Pada pelaksanaan tahun ini, Candi Ratu Boko lebih banyak ditonjolkan untuk mempromosikan bahwa candi di Sleman cukup banyak tidak hanya candi Prambanan. Maka pada gelaran kali ini, Candi Ratu Boko menjadi simbol baik medali, Jersey maupun juga lintasan.

    “Kita ingin lebih mengenalkan Candi Ratu Boko, agar wisatawan juga tahu bahwa di Sleman itu banyak candi. Keberadaanya harus kita promosikan agar mendunia seperti Prambanan dan Borobudur. Banyaknya candi di Sleman menunjukan bahwa dulu wilayah yang gemah Ripah loh jinawi. Ini harus kita lestarikan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid pada jumpa pers di Kompleks Candi Ratu Boko, Sabtu (12/7/2025).

    Pada kesempatan yang sama, Race Director ajang Sleman Temple Run 2025, Roostian Gamananda, mengungkapkan bahwa sudah 1000 lebih.peserta yang mendaftar baik dari dalam maupun luar negeri. Tahun ini peserta dari negara luar diharapkan mengalami peningkatan. Pelari asing yang telah mendaftar saat ini tercatat dari 15 negara. Seperti dari Belarusia, Kolombia, Rusia, Timor Leste, Palestina, Polandia, Sudan, Yaman, Thailand, Pakistan, Kamboja, Belanda, Jerman serta Gambia. Sedangkan pendaftaran masih terus dibuka sebelum dihelatnya Sleman Temple Run 2025 pada 10 Agustus mendatang.

    “Jika tahun lalu ada pelari dari 15 negara yang turut ambil bagian, kami berharap tahun ini bisa upgrade di angka 18. Tapi target kami sendiri bisa menghadirkan pelari dari 21 negara,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Senin (14/7).

    Event STR ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu 7 km, 15 km, dan 30 km. Selain rute lari dengan suguhan pemandangan kawasan pedesaan yang menawan dan juga melewati sejumlah candi-candi yang indah, pelari juga akan disuguhkan sejumlah potensi seni budaya lokal  seperti kesenian srandul, jathilan, gejog lesung, dan reog.

    Sumber : Radio Elshinta

  • 10
                    
                        Hindari Macet, Pembangunan Tol Yogya-Solo di Ringroad Trihanggo Gunakan Metode Sosrobahu, Apa Itu?
                        Yogyakarta

    10 Hindari Macet, Pembangunan Tol Yogya-Solo di Ringroad Trihanggo Gunakan Metode Sosrobahu, Apa Itu? Yogyakarta

    Hindari Macet, Pembangunan Tol Yogya-Solo di Ringroad Trihanggo Gunakan Metode Sosrobahu, Apa Itu?
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com – 
    Proyek Tol Yogyakarta–Solo Seksi 2 Paket 2.2B yang melintas di Kronggahan, Trihanggo, Sleman, kini memasuki tahap pemasangan kepala pilar atau
    pierhead.
    Pengerjaan konstruksi menggunakan teknologi
    Sosrobahu
    agar tidak menutup arus lalu lintas di Ringroad, yang merupakan jalan nasional.
    “Proyek pembangunan jalan Tol Solo-Jogja-YIA Seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman turut menggunakan teknologi Sosrobahu pada 10 titik sepanjang ring road utara,” ujar Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo-Jogja Seksi 1 Paket 2.2, Agung Murhandjanto, Senin (14/07/2025).
    Agung menyampaikan Sosrobahu merupakan teknologi konstruksi yang biasa digunakan pada proyek jalan tol layang di atas jalan eksisting tanpa menutup lalu lintas di bawahnya.
    Inovasi asli Indonesia tersebut diciptakan oleh Ir. Tjokorda Raka Sukawati ahli teknik asal Bali pada tahun 1988.
    “Awalnya pierhead dipasang sejajar dengan arah jalan agar tidak mengganggu lalu lintas di bawahnya. Selanjutnya melakukan tekanan hidrolik, pierhead diputar perlahan ke posisi melintang sesuai arah jalan tol,” ucapnya.
    Diungkapkan Agung, pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2B berada di area ring road Kronggahan, Trihanggo, Kabupaten Sleman.
    Penerapan teknologi Sosrobahu ini untuk mengurangi hambatan lalu lintas area ring road yang merupakan jalan nasional.
    “Penerapan teknologi ini ditujukan untuk mengurangi hambatan lalu lintas pada area ring road yang merupakan jalan nasional,” tuturnya.
    Menurut Agung, Agung pemasangan pierhead dengan metode Sosrobahu ini ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025.
    “Akhir Agustus harus beres semua,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025

    Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku raih 3 penghargaan CSR di ISRA 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 14 Juli 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 yang diselenggarakan oleh Prospectus Media by Arjuna Wijaya Karya. Penganugerahan penghargaan ini digelar di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Jalan Palagan Tentara Pelajar KM 7, Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 10 Juli 2025 yang lalu.

    Dalam ajang bergengsi tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berhasil meraih tiga penghargaan atas program CSR unggulan di tiga lokasi kerja. Integrated Terminal (IT) Wayame dianugerahi penghargaan Gold dalam kategori Economic Empowerment melalui program CSR Inovasi Sosial Wayame Hydro Bae. Sementara itu, Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura menerima penghargaan Silver untuk kategori Education atas pelaksanaan program CSR PAUD Sadar Lingkungan (Darling). Tak ketinggalan, Fuel Terminal (FT) Ternate turut menyumbangkan prestasi dengan meraih penghargaan Bronze pada kategori Gender Equality and Social Inclusion melalui program CSR Ternate Madoto.

    Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Pertamina Patra Niaga dalam mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan serta berdampak nyata bagi masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan.

    Ispiani Abbas selaku Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diraih.

    “Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan program CSR yang berkelanjutan. Program-program yang kami laksanakan tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian dan pembangunan sosial di wilayah operasional kami,” ujar Ispi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Senin (14/7).

    Selain itu, Program CSR Inovasi Sosial Wayame Hydro Bae dari IT Wayame selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Program CSR Paud Darling dari AFT Pattimura selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12 yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, sementara Program CSR Ternate Madoto dari FT Ternate selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 5 yakni Kesetaraan Gender.

    Penghargaan ISRA 2025 menjadi semangat baru bagi Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku untuk terus menghadirkan inisiatif sosial yang inklusif, inovatif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta lingkungan, selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Profil Veda, Pebalap Gunung Kidul yang Bikin Indonesia Raya Bergema di Eropa

    Profil Veda, Pebalap Gunung Kidul yang Bikin Indonesia Raya Bergema di Eropa

    Jakarta

    Veda Ega Pratama kembali membuat lagu Indonesia Raya bergema di Eropa. Pebalap asal Gunung Kidul, Yogyakarta, itu menjadi juara di balap junior RedBull MotoGP Rookies Cup di Sachsenring, Jerman.

    Veda tak sendirian sebagai perwakilan Indonesia di RedBull MotoGP Rookies Cup. Di ajang yang sama, pebalap asal Sleman, Yogyakarta, Kiandra Ramadhipa juga turut bikin bangga Indonesia di kancah internasional. Keduanya adalah pebalap binaan Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung dalam Astra Honda Racing Team (AHRT).

    Veda Ega Pratama jadi juara di Race 2 RedBull MotoGP Rookies Cup Sachsenring pada hari Minggu (13/7/2025) kemarin. Sedangkan Kiandra Ramadhipa mengisi podium kedua di Race 1 sehari sebelumnya.

    Di Race 2, Veda berhasil mengumandangkan Indonesia Raya di sirkuit Sachsenring, Jerman, sirkuit yang juga digunakan MotoGP di hari yang sama. Veda juga di seri sebelumnya di Mugello berhasil menyapu bersih podium tertinggi di dua race sekaligus.

    Profil Veda Ega Pratama

    Veda merupakan pebalap berbakat Indonesia. Rider berusia 16 tahun itu sudah melakoni beberapa balapan internasional. Bahkan, ia jadi juara di ajang Asia Talent Cup 2023.

    Dikutip dari situs resmi RedBull Rookies Cup, Veda mulai mencintai dunia balap saat berusia 6 tahun. Kecintaannya terhadap dunia balap tak lepas dari peran sang ayah, Sudarmono, yang juga mantan pebalap nasional. Veda mendapat dukungan penuh dari keluarga untuk balapan.

    Tahun 2019 pertama kali mencicipi sirkuit besar dengan menunggangi Honda CBR150R bersama Astra Honda Racing School. Veda melanjutkan karier balapannya di ajang internasional. Pebalap kelahiran tahun 2008 itu berkompetisi di ajang Asia Talent Cup pada 2021 dengan menggunakan motor Honda NSF 250R.

    Kariernya di Asia Talent Cup makin moncer. Di tahun keduanya di Asia Talent Cup, Veda menjadi juara 3 secara keseluruhan dengan tiga kali naik podium tertinggi. Aksinya di Asia Talent Cup sempat memukau banyak orang. Salah satunya adalah aksi penyelematan yang luar biasa dan mirip aksi Marc Marquez.

    Di tahun 2023, Veda mengikuti 2 ajang internasional. Pertama adalah Asia Talent Cup. Di ajang itu, Veda menjadi pebalap Indonesia pertama yang menjadi juara Asia Talent Cup 2023 dengan 9 kali menang dari 12 balapan yang diselenggarakan sepanjang tahun 2023. Di tahun yang sama, Veda juga ikut balap Asia Road Racing Championship menggunakan Honda CBR250RR dan finis di tempat ketiga.

    Veda Ega Pratama Juara Asia Talent Cup 2023 Foto: Dok. AHM

    Tahun 2024, Veda bertarung di Eropa di ajang RedBull MotoGP Rookies Cup. Tahun lalu, Veda finis di urutan kedelapan dengan torehan terbaik podium ketiga di Race 2 Spielberg, Austria.

    Kini, di tahun 2025 Veda kembali bertarung di RedBull MotoGP Rookies Cup. Dari 10 balapan yang telah dilewatinya, tiga di antaranya Veda berhasil memijak podium tertinggi. Seri sebelumnya di Mugello, Veda jadi pebalap tercepat di dua race sekaligus dan sukses mengibarkan bendera Merah Putih di podium tertinggi. Kemudian di Sachsenring juga jadi juara di Race 2.

    Kini, Veda telah mengumpulkan 130 poin di RedBull MotoGP Rookies Cup 2025, hanya terpaut 24 poin dari pemuncak klasemen Hakim Danish dari Malaysia. Sementara itu, RedBull MotoGP Rookies Cup 2025 masih menyisakan 2 seri dengan 4 balapan lagi, yaitu di Spielberg, Austria, dan Misano, Italia. Artinya, masih ada kesempatan bagi pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT) itu untuk menjadi juara RedBull MotoGP Rookies Cup 2025.

    (rgr/din)

  • Banjarmasin belajar kelola komoditas cabai ke petani milenial Sleman

    Banjarmasin belajar kelola komoditas cabai ke petani milenial Sleman

    Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR saat mengunjungi tempat hasil pertanian cabai di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (13/7/2025) (ANTARA/HO-Humas Pemkot Banjarmasin)

    Banjarmasin belajar kelola komoditas cabai ke petani milenial Sleman
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belajar sistem pengelolaan dan pemasaran hortikultura dari para petani milenial di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman di Yogyakarta guna memaksimalkan produktivitas komoditas cabai di daerahnya. 

    Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR saat di konfirmasi di Banjarmasin, Minggu, mengatakan pemerintah kota sangat tertarik dengan sumber daya pertanian cabai di Kabupaten Sleman.

    Yamin mengatakan telah mengunjungi langsung pertanian cabai di sekitar Gunung Merapi di Sleman, termasuk Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman. Dirinya belajar langsung dari sistem pengelolaan dan pemasaran hortikultura yang diterapkan oleh para petani milenial di sana.

    “Kita di sini dalam rangka ‘sharing’ dan berbagi pengalaman mengenai pengelolaan dan pemasaran cabai. Di Kabupaten Sleman ini, mereka memiliki sistem yang tertata rapi melalui Koperasi PPHPM,” ujar dia. 

    Menurut dia, keunggulan Sleman terletak pada koordinasi petani yang solid. 

    “Mereka mengumpulkan seluruh petani dalam sistem koperasi, yang diperkirakan mencakup sekitar 10 ribu petani. Hal ini menjadikan harga pasar cabai di wilayah ini sangat terkendali,” katanya.

    Sebagai daerah yang tidak memiliki lahan pertanian yang luas, kata Yamin, Kota Banjarmasin berminat menjajaki kolaborasi dengan Kabupaten Sleman untuk memenuhi kebutuhan komoditas cabai yang menjadi sumber pemicu inflasi di daerahnya.  Yamin yang melakukan kunjungan ke Sleman bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) itu mengatakan pentingnya kolaborasi antardaerah untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan, khususnya komoditas strategis seperti cabai.

    Harapannya Kota Banjarmasin dapat mengadopsi sistem pengelolaan yang efektif demi mendukung ketahanan pangan dan menekan angka inflasi, ujar dia. “Terutama menjelang momen-momen hari besar keagamaan dan nasional”.

    Sumber : Antara

  • Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali, Minta Cek Kondisi Suami 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Juli 2025

    Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali, Minta Cek Kondisi Suami Megapolitan 13 Juli 2025

    Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali, Minta Cek Kondisi Suami
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Istri ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
    Kemlu
    ) yang ditemukan tewas di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, tiga kali menelepon penjaga kos sebelum sang suami ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi.
    Melalui sambungan telepon, istri ADP yang berada di Yogyakarta meminta penjaga kos mengecek kondisi suaminya. Pasalnya, ponsel korban disebut tak bisa dihubungi. 
    “Konteksnya istri korban tiga kali minta penjaga kos mengecek kondisi korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Minggu (13/7/2025), dikutip dari 
    Antara.
    Ade Ary menjelaskan, telepon pertama tercatat pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB. Istri ADP menghubungi penjaga kos ke nomor ponsel lama yang ternyata sudah tidak aktif.
    Panggilan kedua istri ADP tercatat pada Rabu (8/7/2025) pukul 00.48 WIB. Saat itu, istri ADP mengubungi penjaga kos ke nomor baru untuk meminta mengecek kamar suaminya.
    “8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB, istri korban mengubungi penjaga kos untuk minta cek kembali kamar korban,” ungkap Ade Ary. 
    Oleh karenanya, Ade Ary memastikan, rekaman CCTV yang menunjukkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar ADP tak lain karena sedang menindaklanjuti permintaan istri korban.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).
    Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
    Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
    Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
    Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
    Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
    Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
    Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
    Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
    Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Juli 2025

    Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya Megapolitan 13 Juli 2025

    Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Endika Rahmat, satpam di lingkungan rumah indekos ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
    Kemlu
    ) yang tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, menyebut, tak ada hal janggal sehari sebelum ADP ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi. 
    Hingga Senin (7/7/2025) malam, Endika mengaku tak melihat ada hal mencurigakan di rumah indekos ADP atau lingkungan sekitar. 
    Pada hari Senin sehari sebelum ADP ditemukan tewas, Endika bekerja 
    shift 
    pagi selama pukul 08.00-20.00 WIB. Demikian pula sehari setelahnya. 
    “Di indekos biasa, enggak ada keanehan, enggak ada kejanggalan,” ungkap Endika saat ditemui, Minggu (13/7/2025).
    Endika juga menuturkan, selama bekerja di permukiman itu, tak pernah ada tindak kriminal.
    “Enggak pernah (ada kejadian kriminal). Pastinya aman,” ujar Endika.
    Hingga Endika meninggalkan pos satpam untuk berganti
    shift
    jaga dengan satpam lain pada Senin (7/7/2025) pukul 20.00 WIB, ia mengaku tak melihat sosok ADP kembali ke rumah indekos.
    Pada saat bersamaan,
    Kompas.com
    sudah berusaha menghubungi S, penjaga kos yang terdeteksi kamera CCTV mondar-mandir di depan kamar ADP sesaat sebelum diplomat itu ditemukan tak bernyawa.
    Namun, hingga berita ini tayang, S belum juga merespons.
    Rumah indekos ADP sendiri terpantau dalam sepi, tak terlihat lalu lalang satu pun penghuni. Sementara, garis polisi masih melintang di depan kamar ADP.
    Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
    Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
    Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
    Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu. Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
    Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
    Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
    Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
    Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
    Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Juli 2025

    10 Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas Megapolitan

    Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istri ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
    Kemlu
    ) yang ditemukan tewas di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, sempat menelepon penjaga kos tiga kali sebelum sang suami ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi. 
    Telepon pertama tercatat pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB. Istri ADP menghubungi penjaga kos ke nomor ponsel lama yang ternyata sudah tidak aktif.
    Panggilan kedua istri ADP tercatat pada Rabu (8/7/2025) pukul 00.48 WIB. Saat itu, istri ADP mengubungi penjaga kos ke nomor baru untuk meminta mengecek kamar suaminya.
    “8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB, istri korban mengubungi penjaga kos untuk minta cek kembali kamar korban,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (13/7/2025).
    Oleh karenanya, Ade Ary memastikan, rekaman CCTV yang menunjukkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar ADP tak lain karena sedang menindaklanjuti permintaan istri korban.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena
    handphone
    suaminya mati,” kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).
    Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
    Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
    Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
    Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
    Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
    Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
    Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
    Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
    Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu Megapolitan 12 Juli 2025

    Polisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Bolak-balik di Depan Kamar Kos Diplomat Kemlu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi mengungkap alasan
    penjaga kos
    mondar-mandir di depan kamar ADP, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kosannya kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, penjaga kos tersebut sedang menindaklanjuti permintaan istri ADP.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
    Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
    Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
    Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
    Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
    Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
    Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
    Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
    Penjaga kos
    bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
    Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
    Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
    Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang Megapolitan 12 Juli 2025

    CCTV Rekam Penjaga Kos Intip Kamar Diplomat Kemlu dan Telepon Seseorang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Penjaga kos
    sempat beberapa kali melintas dan berhenti di depan kamar ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, Selasa (7/7/2025) pagi.
    Dalam rekaman CCTV yang terekam pada pukul 00.27 WIB,
    penjaga kos
    terlihat berjalan di lorong depan kamar ADP.
    Ia terlihat tanpa mengenakan atasan, hanya memakai sarung bermotif kotak-kotak, dengan sehelai pakaian putih tersampir di pundak kirinya.
    Penjaga itu memegang ponsel dekat mulutnya, seolah sedang berbicara melalui speaker.
    Ia sempat berhenti, menoleh ke arah kamar ADP, lalu kembali berjalan.
    Beberapa saat kemudian, ia berdiri selama sekitar 22 detik di depan kamar, masih dalam posisi berbicara melalui telepon.
    Kemudian, pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali terlihat di depan kamar.
    Kali ini, ia mengenakan kemeja putih, celana pendek, dan membawa sapu.
    Ia berhenti sejenak, menatap ke arah jendela kamar, lalu berbalik arah.
    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kehadiran penjaga kos ke kamar ADP dipicu oleh permintaan dari istri korban.
    “Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
    Sebelumnya, istri ADP terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
    Ia kembali mencoba menghubungi pada Selasa pukul 05.00 WIB, namun tidak mendapat respons hingga pukul 08.00 WIB.
    Karena tak kunjung mendapat kabar, ia meminta penjaga kos memeriksa kamar suaminya.
    Penjaga bersama satu orang lainnya kemudian membuka paksa jendela yang sudah dicongkel dan menemukan ADP dalam kondisi tidak bernyawa di atas kasur, dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut.
    Pihak kepolisian menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan tidak ditemukan barang yang hilang dari kamar.
    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sidik jari ADP pada lakban.
    Namun, belum dapat dipastikan apakah korban melilitkan sendiri lakban tersebut atau melibatkan orang lain.
    ADP diketahui merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Ia tinggal seorang diri di kamar kos tersebut, sementara sang istri berada di Yogyakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.