kab/kota: Situbondo

  • Klarifikasi Pemkab Situbondo soal Sekolah Rakyat Batal Dibuka Tahun Ini, Bantah Sepi Peminat

    Klarifikasi Pemkab Situbondo soal Sekolah Rakyat Batal Dibuka Tahun Ini, Bantah Sepi Peminat

    Timbul menegaskan, penundaan ini bukan karena masyarakat tidak berminat menyekolahkan anaknya di Sekolah Rakyat. Bahkan menurutnya, antusiasme masyarakat justru cukup baik.

    Namun, pemerintah harus memastikan semua sarana dan prasarana benar-benar siap agar kegiatan belajar nanti berjalan optimal.

    “Bukan karena tidak ada minat. Tapi waktunya tidak cukup dan biaya untuk mempersiapkan gedung serta fasilitasnya cukup besar. Jadi, sesuai dengan keputusan tim, dilakukan penundataan terlebih dahulu, supaya saat dimulai nanti benar-benar siap,” paparnya

    Kata dia, data calon siswa sebenarnya sudah terdaftar. Namun karena fasilitas dan lokasi belum bisa digunakan, sementara mereka diarahkan untuk bersekolah di sekolah-sekolah umum yang ada. Dengan begitu, tidak ada anak yang kehilangan hak untuk belajar.

    “Semuanya tetap bisa sekolah. Mereka kami arahkan ke sekolah umum dulu. Jadi, tidak benar kalau dibilang tidak ada pendaftar sama sekali,” tegasnya.

  • Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena kulminasi atau yang populer disebut ‘hari tanpa bayangan’ diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 hingga 14 Oktober 2025.

    Peristiwa unik ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas kepala pengamat, atau di titik zenit.

    Secara ilmiah, kulminasi utama terjadi tepat ketika nilai deklinasi Matahari sama dengan nilai lintang pengamat.

    Deklinasi adalah sudut antara garis khatulistiwa dengan benda langit, sementara lintang pengamat menunjukkan posisi geografis pengamat di Bumi. Kesamaan nilai sudut ini adalah syarat utama terjadinya fenomena ‘hari tanpa bayangan’.

    Ketika syarat tersebut terpenuhi, Matahari akan berada tepat di atas pengamat. Akibatnya, bayangan dari benda tegak, seperti tiang atau tugu, akan terlihat ‘menghilang’. Ini terjadi karena bayangan tersebut jatuh tepat di bawah benda dan bertumpuk dengannya. Inilah alasan mengapa hari kulminasi utama juga dikenal sebagai ‘hari tanpa bayangan’.

    Sementara, dampak yang mungkin dirasakan saat terjadi kulminasi adalah cuaca terasa lebih terik dari biasanya.

    Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Bhilda Maulida, fenomena kulminasi akan memiliki pengaruh langsung pada suhu udara. Hal ini berpotensi membuat cuaca yang dirasakan menjadi semakin terik.

    “Saat kulminasi, apabila kondisi cuaca cerah dan tutupan awan sedikit, panas matahari akan langsung masuk ke permukaan bumi tanpa hambatan,” ujar Bhilda, Jumat (10/10/2025).

    ​Namun, Bhilda menambahkan, dampak sebaliknya juga bisa terjadi. Pemanasan matahari tidak akan maksimal atau terasa menyengat apabila terdapat banyak tutupan awan atau kondisi cuaca lain yang menghalangi sinar matahari, seperti hujan.

    ​Mengingat potensi cuaca terik saat kulminasi dengan kondisi cerah, BMKG menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung.

    ​”Karena intensitas radiasi matahari dan sinar UV sangat tinggi, maka akan memiliki dampak buruk bagi kulit” imbau Bhilda.

    ​Selain itu, Bhilda juga mengimbau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum harian yang cukup. Minum air yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca benar-benar terasa terik.

    ​Imbauan serupa juga berlaku bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengamati momen langka ini.

    ​”Jika ingin mengamati fenomena tanpa bayangan di luar ruangan pada detik-detik kulminasi, sebaiknya gunakan tabir surya atau pakaian, payung, dan topi yang dapat melindungi kulit dari panas matahari,” tutup Bhilda. (rma/ted)

    *Berikut jadwal hari tanpa bayangan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 – 14 Oktober 2025:*

    • 10 Oktober 2025

    – Tuban 11.18 WIB

    • 11 Oktober 2025

    – Sumenep 11.11 WIB
    – Pamekasan 11.12 WIB
    – Sampang 11.13 WIB
    – Bangkalan 11.15 WIB
    – Gresik 11.16 WIB
    – Lamongan 11.17 WIB
    – Bojonegoro 11.19 WIB

    • 12 Oktober 2025

    – Pasuruan 11.14 WIB
    – Bangil 11.15.22 WIB
    – Sidoarjo 11.15 WIB
    – Surabaya 11.15 WIB
    – Mojosari 11.16 WIB
    – Mojokerto 11.16 WIB
    – Jombang 11.17 WIB
    – Nganjuk 11.18 WIB
    – Caruban 11.19 WIB
    – Madiun 11.20 WIB
    – Ngawi 11.20 WIB
    – Magetan 11.21 WIB

    • 13 Oktober 2025

    – Situbondo 11.10 WIB
    – Bondowoso 11.10 WIB
    – Kraksaan 11.12 WIB
    – Probolinggo 11.13 WIB
    – Malang 11.15 WIB
    – Batu 11.16 WIB
    – Ngasem 11.18 WIB
    – Kediri 11.18 WIB
    – Ponorogo 11.20 WIB

    • 14 Oktober 2025

    – Banyuwangi 11.08 WIB
    – Jember 11.11 WIB
    – Lumajang 11.13 WIB
    – Kepanjen 11.15 WIB
    – Kanigoro 11.17 WIB
    – Blitar 11.17 WIB
    – Tulungagung 11.18 WIB
    – Trenggalek 11.19 WIB
    – Pacitan 11.21 WIB.

  • Mandek, Rugi Menggunung, Isu PHK Merebak

    Mandek, Rugi Menggunung, Isu PHK Merebak

    Jakarta

    Emiten afiliasi putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) diterpa sejumlah isu miring sejak akhir 2024. Sampai saat ini, saham emiten tersebut dihentikan sementara atau disuspensi dari perdagangan pasar modal.

    Berdasarkan data perdagangan RTI, saham PMMP tercatat digembok imbas belum menyampaikan laporan keuangan sejak akhir 2024. PMMP juga belum menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hingga enam bulan setelah tahun buku terakhir. Saat ini, harga PMMP berada di posisi Rp 50 per lembar.

    Rugi Ratusan Miliar

    Berdasarkan laporan terakhir yang diunggah perseroan 3 November 2024 di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PMMP membukukan kerugian sebesar US$ 15,26 juta atau sekitar Rp 252,76 miliar (asumsi kurs Rp 16.564) hingga 30 September 2024.

    Kinerja keuangan ini merosot drastis dibanding periode yang sama pada 2023. Saat itu PMMP masih membukukan laba US$ 5,29 juta atau sekitar Rp 87,60 miliar. Pendapatan PMMP juga tercatat merosot drastis 57,99 persen menjadi US$ 63,37 juta dari US$ 150,86 juta.

    Total aset perseroan tercatat berada di posisi US$ 299,26 juta per 30 September 2024. Pada periode yang sama, liabilitas PMMP tercatat sebesar US$ 228,11 juta dengan ekuitas sebesar US$ 71,14 juta.

    Untuk diketahui, Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita menggenggam sebagian besar saham milik PMMP. Berdasarkan data BEI, Harapan Bangsa Kita tercatat memiliki 188.240.000 saham PMMP atau sekitar 7,27 persen. Jika diakumulasi dengan harga saham PMMP hari ini, kepemilikan Kaesang di Harapan Bangsa Kita senilai Rp 9,41 miliar.

    PHK 200 Karyawan

    Dikutip dari laman resmi DPRD Situbondo, PMMP dikabarkan melakukan PHK kepada 200 karyawannya di Situbondo. Ketua Komisi IV DPRD Situbondo M Faisol mengaku telah bersurat kepada manajemen PT PMMP untuk mencarikan solusi atas PHK yang dilakukan perseroan kepada ratusan karyawannya.

    Faisol menyebut ada dugaan perubahan nama yang dilakukan PMMP menjadi PT Landangan Makmur Situbondo (PT LMS), yang berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Saat ini, perseroan disebut belum memberikan haknya kepada 200 karyawan yang telah dikenai PHK.

    “Kami ingin mengetahui penjelasan dari perusahaan karena ini soal hak-hak eks karyawannya. Yang jadi pertanyaan, kenapa tiba-tiba berubah nama PT PMMP menjadi PT LMS?” ungkap Faisol dikutip dari laman resmi DPRD Situbondo.

    Isu ketenagakerjaan ini bukan pertama kali menerpa PMMP. Berdasarkan catatan dalam laman BEI pada 28 Oktober 2024, perseroan mengaku telah menunggak kewajiban pembayaran gaji karyawan akibat menurunnya pendapatan operasional. Manajemen PMMP juga mengaku insiden ini tidak memengaruhi kelangsungan usaha dan harga saham perseroan.

    “Ada beberapa karyawan Perseroan yang tertunda kewajibannya akibat menurunnya pendapatan operasional Perseroan selama beberapa bulan terakhir, namun Perseroan berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pada seluruh karyawan Perseroan,” tulis manajemen PMMP 28 Oktober 2024.

    Lihat juga Video Heboh Gudang Garam Dilanda Isu PHK Massal

    (fdl/fdl)

  • Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Edy Tambeng Widjaja melalui Kabid Pembangunan, Hadi Pramoedjo buka suara terkait rencana pembangunan jalur turunan di lingkungan Ngeprih, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, yang masih membutuhkan waktu panjang.

    Ini karena hingga kini pengajuan pembangunan yang disodorkan Pemkab Mojokerto tak kunjung mendapat lampu hijau dari Pemprov Jatim. Apa jawaban Pemprov?

    Menurut Hadi, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2024 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2025, dengan ID usulan di SIPD 1633074: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas Gotean-Ngeprih dan Ruas Lebaksono Slepi senilai Rp 32.274.804.000 setelah
    diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur sudah diteruskan untuk Verifikasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Timur.

    “Kemudian, Surat BPKAD nomor : 900.1.2.4/1138/203.1/2025 tanggal 6 Februari 2025 perihal Informasi DPA Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2025, disebutkan bahwa yang mendapatkan dana Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur tahun anggaran 2025 adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Malang, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek, tidak ada anggaran BKK untuk Kabupaten Mojokerto,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2025 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2026, dengan ID usulan di SIPD 2506829: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas
    Gotean-Ngeprih senilai Rp 11.432.167.500, setelah diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dikembalikan kepada pengusul Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk dilengkapi dengan gambar tipikal ruas usulan dimaksud.

    Dia juga menjelaskan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada ruas Pacet-Bts. Kota Batu (Jembatan Cangar II) sedang memperbaiki dan menambahkah fasilitas-fasilitas
    penyelamatan yang dibutuhkan. Yakni, pembebasan lahan untuk jalur penyelamat dan perbaikan geometri.

    Sedangkan untuk opsi pengalihan rute baru (seperti contoh Ruas Gotean-Ngeprih) atau pilihan yang lain, masih dalam tahap kajian teknis.

    Sekadar diketahui, DPUPR Kabupaten Mojokerto telah melayangkan rencana pembangunan tersebut lewat skema bantuan keuangan (BK) ke Pemprov Jatim pada pertengahan tahun 2024.

    Namun, sudah sekitar setahun berjalan, pengajuan pemkab masih belum mendapat respons. “Sudah kita ajukan ke Pemprov Jatim lewat BK dan kita sounding berkali-kali. Tapi, sampai sekarang masih belum ada kelanjutannya,” ungkap Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henry Surya, Kamis (2/10/2025).

    Demikian juga terkait soal izin bangun ruas jalan di tengah kawasan hutan tersebut. Pemkab belum bisa melangkah lebih jauh lantaran belum mendapat restu dari pemprov. “Untuk izin pembangunan itu akan kita tindak lanjuti nanti setelah pengajuan BK kita ada kejelasan,” terang Henry. [tok/beq]

  • Kementerian UMKM lepas ekspor kopi Argopuro Situbondo ke Arab Saudi

    Kementerian UMKM lepas ekspor kopi Argopuro Situbondo ke Arab Saudi

    Situbondo (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kementerian UMKM) melepas ekspor sebanyak 15 ton kopi arabika kualitas terbaik Situbondo, Jawa Timur, ke Jeddah, Arab Saudi, pada Senin.

    Sebanyak 15 ton kopi arabika kualitas terbaik senilai sekitar Rp3 miliar dari kelompok petani kopi di lereng Gunung Argopuro Situbondo ini dilepas langsung oleh Deputi Bidang Usaha Kementerian UMKM Bagus Rachman dan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo serta Wakil Bupati Ulfiyah.

    “Ekspor kopi lereng Gunung Argopuro hari ini membuktikan UMKM kita mampu bersaing di pasar global, Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dengan lebih dari 90 persen perkebunan dikelola oleh petani rakyat,” kata Deputi Bidang Usaha Kementerian UMKM Bagus Rachman di Situbondo, Senin.

    Ekspor kopi Argopuro bukan hanya simbol, lanjut dia, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi UMKM perkebunan dalam memperkuat ekspor nasional.

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT Regional 5 Oktober 2025

    Gempa Situbondo Rusak 145 Rumah, Bupati: Semua Akan Ditanggung BTT
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com –
    Ratusan warga di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai akibat dampak kerusakan rumah yang ditimbulkan oleh gempa tektonik di Perairan Selat Bali.
    Bantuan disalurkan melalui anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari APBD Pemerintah Kabupaten Situbondo, serta dukungan dari berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta dan BUMN.
    PT Donggi Senoro LNG menyalurkan ratusan paket kebutuhan pokok dan bantuan uang tunai sebesar Rp 40 juta.
    BRI Situbondo memberikan 100 paket sembako dan 100 paket bantuan uang tunai kepada warga terdampak.
    Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli terhadap warga korban gempa.
    Ia juga memastikan bahwa seluruh rumah yang rusak akan mendapatkan perbaikan melalui dana BTT daerah.
    “Saya berterima kasih kepada semua pihak karena telah peduli kepada masyarakat Situbondo. Kami juga memastikan semua rumah korban bencana ditanggung dari anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) daerah,” ujar Rio, Minggu (5/10/2025).
    Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar, menyampaikan apresiasi terhadap bantuan yang diterima warganya. Selain memperbaiki rumah, bantuan juga membantu warga memenuhi kebutuhan harian.
    “Kami sangat berterima kasih, paket bantuan ini membantu warga yang sekarang berusaha untuk membenahi rumahnya yang rusak,” kata Suharto.
    Pimpinan BRI Situbondo, Nanang Sumbara, menyatakan keprihatinannya atas bencana gempa yang menimpa Kecamatan Banyuputih. Ia berharap bantuan dari pihaknya dapat meringankan beban masyarakat.
    “Kami berharap bantuan ini dapat memberi kelegaan bagi warga yang terdampak gempa, kami akan berkomitmen untuk mendampingi masyarakat saat sulit,” ucap Nanang.
    Menurut data dari BPBD Situbondo, total rumah warga yang terdampak mencapai 145 unit, tersebar di empat desa berikut:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Morfologi wilayah di sekitar pusat gempa bumi Sumenep bervariasi mulai dari dataran aluvial di daerah pantai hingga perbukitan bergelombang di wilayah tengah Pulau Sapudi dan Pulau Madura.

    Kondisi morfologi di sekitar sumber gempa memperlihatkan kondisi umur batuan di sekitar sumber gempa bumi. Keberadaan batuan muda serta sedimen permukaan yang telah mengalami pelapukan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi, sehingga intensitas guncangan di permukaan dapat lebih besar dibandingkan di daerah dengan batuan kompak.

    “Kekerasan batuan di wilayah Sumenep dipengaruhi oleh umur dan litologi, batuan yang lebih muda atau telah mengalami pelapukan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan batuan tua dan kompak,” sebut Wafid.

    Berdasarkan kondisi geologi dan geoteknik, wilayah sekitar pusat gempa bumi di Sumenep dapat diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) dan E (tanah lunak) berdasarkan nilai Vs30, sehingga variasi tingkat amplifikasi guncangan gempa bumi sangat bergantung pada kondisi setempat.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) V-VI MMI di Pulau Sapudi, IV MMI di Sumenep, III-IV MMI di Pamekasan, Situbondo, Sampang, dan Surabaya, III MMI di Tuban dan Gianyar, II-III MMI di Tabanan, Probolinggo, Denpasar, Buleleng, Lumajang, Kuta, Banyuwangi, Bangkalan, Jember, Sidoarjo, dan Mojokerto, serta II MMI di Lombok Tengah, Lombok Utara, Blitar, Bondowoso, dan Malang.

    “Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, daerah yang berada dekat dengan sumber gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi rendah hingga menengah,” ujar Wafid.

     

  • Situbondo Evaluasi MBG Usai 2 SPPG Ditutup Sementara BGN

    Situbondo Evaluasi MBG Usai 2 SPPG Ditutup Sementara BGN

    SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah dua dari lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diberhentikan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

    Ketua Satgas Percepatan Pelaksanaan SPPG Situbondo Fathor Rakhman mengaku telah melakukan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan MBG karena dinilai penting untuk perbaikan dengan harapan ke depan program pemenuhan gizi berjalan sesuai harapan.

    “Ada beberapa catatan dan masukan dari berbagai pihak yang harus kami perbaiki, salah satunya dalam proses memasak MBG,” ujarnya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat, 3 Oktober dilansir ANTARA.

    Menurut Fathor, dalam pelaksanaan MBG di dapur umum atau SPPG harus sesuai aturan sehingga hasilnya maksimal, termasuk penyajian makanan pun harus memenuhi standar kebersihan dan higienitasnya sebelum didistribusikan ke siswa.

    Dapur umum MBG, lanjutnya, dibutuhkan sarana pendukung yang memadai agar makanan yang disajikan tetap higienis dan aman dikonsumsi oleh siswa.

    Fathor menyampaikan dalam rapat koordinasi itu juga melibatkan seluruh sekolah penerima MBG mulai dari TK hingga SMA sederajat.

    “Kami juga telah menerima masukan dari berbagai pihak termasuk sekolah-sekolah penerima Makan Bergizi Gratis, dan semua itu akan kami gunakan sebagai bahan evaluasi,” katanya.

    Informasi dihimpun Antara, penutupan sementara dua dapur umum atau SPPG di Situbondo diduga atas peristiwa ratusan siswa di SMA Negeri 1 Panji mengalami keracunan setelah makan MBG.

  • Kereta Api Jember ke Panarukan Situbondo akan Beroperasi Kembali Paling Lambat 2030
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Oktober 2025

    Kereta Api Jember ke Panarukan Situbondo akan Beroperasi Kembali Paling Lambat 2030 Surabaya 2 Oktober 2025

    Kereta Api Jember ke Panarukan Situbondo akan Beroperasi Kembali Paling Lambat 2030
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Reaktivasi atau pengaktifan kembali jalur tua dari Stasiun Kalisat Jember menuju Stasiun Panarukan Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur sudah menemui titik terang dan akan segera terwujud.
    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Situbondo, Rikhwan Sugihartono menyatakan pihaknya sudah diajak rapat bersama Kementerian Perhubungan dan dua pemerintah daerah lain yakni Pemkab Jember, Bondowoso.
    “Berdasarkan rencana induk yang telah ditetapkan pada tahun 2022, pendataan seharusnya selesai pada tahun 2025, namun terdapat penundaan akibat efisiensi,” kata Rikhwan Sugihartono pada Kamis (2/9/2025).
    Menurutnya, jalur kereta api Stasiun Kalisat tujuan Stasiun Panarukan jika tidak ada kendala akan mulai beroperasi 2030. Hal itu jika prosesnya tidak ada kendala kembali.
    “Jika sesuai rencana, jalur kereta api Panarukan – Kalisat akan mulai beroperasi pada tahun 2030, namun proses pengerjaan aktivasinya dimulai 2026,” ucapnya.
    Tidak hanya itu, dia juga menyatakan bahwa jalur yang digunakan tetap jalur lama dan tidak membuka jalur baru sehingga rute yang digunakan sama dengan rute yang ada 20 tahun lalu atau 2004.
    “Jalur yang akan digunakan adalah jalur lama, dengan harapan jalur yang dibangun adalah jalur panjang,” ucapnya.
    Jalur yang akan diaktifkan yakni dari Stasiun Kalisat, Ajung, Sukohari, Sukowono, Tamanan, Tenggaran, Prajekan, Situbondo, dan Panarukan.
    Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api dari Stasiun Kalisat Jember menuju Stasiun Panarukan Situbondo.
    “Langkah ini akan menambah akses transportasi menuju ke Situbondo, banyak wisatawan dari Jember dan Bondowoso yang berkunjung ke Wisata Pasir Putih, keberadaan kereta akan mempermudah akses mereka,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi di Sumenep yang terasa hingga Denpasar

    Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi di Sumenep yang terasa hingga Denpasar

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal gempa bumi di Sumenep, Jawa Timur yang terasa hingga Lumajang.

    Melalui akun X resminya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan soal gempa bumi di Sumenep. Dia menyebut bahwa gempa bumi di Sumenep memiliki magnitudo 6 dan dirasakan hingga ke beberapa wilayah dengan kekuatan gempa berbeda. 

    Dari data yang disampaikan, gempa dengan kategori lemah terasa di Bali, yakni Tabanan, Buleleng, Kuta, Denpasar, dan Gianyar Lalu, gempa lemah juga terasa di Banyuwangi, Bangkalan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Sidoarjo, dan Tuban. 

    Gempa lemah hingga sedang dirasakan di Situbondo, Sampang, Pamekasan dan Surabaya. Sementara itu, gempa dengan kekuatan sedang dan kuat terasa di Sumenep dan Pulau Sapudi.

    Dia menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa tektonik, dangkal akibat aktivitas sesar aktif di bawah laut. Gempa ini terjadi pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB dengan kedalaman 12 km yang berlokasi di laut pada jarak 58 km Sumenep. 

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya. 

    Gempa ini bukanlah satu-satunya yang terjadi. Daryono mencatat ada empat gempa susulan yang terjadi pada rentang waktu yang berdekatan.

    “Hingga (Rabu, 1 Oktober 2025) pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Madura-Pulau Sapudi M6 menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,4,” katanya.