kab/kota: Situbondo

  • Pabrik Gula Sukowidi, Saksi Bisu Perjalanan Industri Banyuwangi Era Kolonial

    Pabrik Gula Sukowidi, Saksi Bisu Perjalanan Industri Banyuwangi Era Kolonial

    Liputan6.com, Banyuwangi Setetes air tebu bagai emas yang bernilai tinggi di era kolonial Hindia Belanda. Dan bangunan Pabrik Gula Sukowidi yang kini berusia 130 tahun, menjadi salah satu saksi bisu perjalanan industri gula di Banyuwangi. Pabrik gula Sukowidi yang berada di Kecamatan Kalipuro itu, berada di bawah kepemilikan N.V Cultuur Maatschappij de Maas dari Rotterdam dan Hindia Belanda yang diwakili oleh Firma Anemaent & Co yang dibangun pada tahun 1895. Di tahun itu pula penanaman tebu pertamanya.

    Dijelaskan oleh Koordinator Arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Disbudpar Banyuwangi), Bayu Ari Wibowo, pendirian pabrik gula tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan, yang pertama karena kebutuhan gula yang meningkat dan menjadi komoditas perkebunan dengan harga tinggi di Hindia Belanda termasuk perkembangan pabrik gula Sukowidi pada 1895-1930 dapat dikatakan cukup baik. “Bahkan dikatakan hasil produksi per hektare tidak jauh berbeda dengan rata-rata produksi pada pabrik gula di grup Situbondo,” kata Bayu, Kamis (23/1/2025).

    Dalam perjalanan industri komoditas dengan rasa manis itu, pabrik gula Sukowidi pernah mengalami beberapa insiden. Pada bulan Januari-Juni 1902 perkebunan tebu di wilayah Sukowidi pernah terbakar beberapa kali. Seorang pemuda bernama J.F Hagenstein, yang tinggal di Desa Bahungan, Banyuwangi dituduh membakar alang-alang sehingga menyebabkan perkebunan tebu tersebut terbakar. “Dari sumber penelitian, mengatakan sudah tiga kali ini J.F Hagenstein dituduh. Sebelumnya, juga dituduh sengaja membakar kebun tebu dengan menggunakan media korek api dan kulit kelapa,” ujar Bayu.

    Setelah kurang lebih 35 tahun beroperasi, pabrik gula Sukowidi terancam ditutup karena krisis ekonomi yang mulai menyeruak ke permukaan. Kala itu, hanya 920 bau dari 1.150 bau area kebun tebu milik pabrik yang ditanami. Itu pun tidak penuh atau hanya sekitar 20 persen dari kapasitas produksi. 

    Ketika krisis ekonomi di tahun 1930 itu, termasuk masa krisis malaise sampai 1937. Pabrik gula Sukowidi ini mengalami kesulitan untuk bangkit. Hal ini tentu terjadi akibat harga gula di pasar internasional turun drastis dan banyaknya penyakit tebu. “Ditambah lagi dengan kurang cakapnya manajemen kepegawaiannya, yang banyak sekali pergantian pekerja,” papar Bayu.

    Namun muncul kabar, pemerintahan saat itu memutuskan bahwa Pabrik Gula Sukowidi tidak akan ditutup dan penanaman tebu untuk tahun 1933 sudah dapat direncanakan. Tentu berita itu sangat menggembirakan, tak hanya bagi karyawan tetapi juga bagi pemerintah wilayah. Mengingat, Sukowidi merupakan pabrik gula satu-satunya yang masih berdiri di Banyuwangi yang kontribusinya sangat besar bagi kemakmuran masyarakat. 

  • Intip, 6 Wisata Alam Menarik untuk ‘Long Weekend’ di Banyuwangi

    Intip, 6 Wisata Alam Menarik untuk ‘Long Weekend’ di Banyuwangi

    5. Pantai Pulau Merah

    Pantai Pulau Merah bisa jadi destinasi wisata alam menarik di Banyuwangi karena mempunyai ciri khas sebuah bukit kecil berwarna merah di tengah laut. Kemudian pantai ini juga memiliki pasir putih lembut dengan ombak yang menenangkan.

    Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai aktivitas menarik seperti mencoba snorkeling, berselancar, atau menikmati sajian kuliner nikmat yang tersebar di sekitar pantai tersebut.

    Pantai Pulau Merah berlokasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat wisata ini bisa diakses setiap hari dan buka selama 24 jam.

    6. Grand Watu Dodol

    Grand Watu Dodol adalah destinasi wisata pantai yang terkenal di antara masyarakat lokal. Diketahui tempat ini sering dijadikan lokasi singgah karena memiliki pemandangan yang indah dan aksesnya yang mudah.

    Para pengunjung bisa menikmati aktivitas menarik seperti snorkeling, diving, ATV, hingga menyewa perahu. Namanya sendiri diambil dari batu karang besar di pinggir pantai yang berbentuk menyerupai seperti dodol atau jenang.

    Lokasi Grand Watu Dodol berada di Jl. Raya Situbondo, Parasputih, Bangsring, Kec. Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tempatnya buka setiap hari pada pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

  • Pengakuan Penadah Motor Curian, Modal Teman Dekat dan Medsos, Polisi Sita 3 Karung Pelat Nomor

    Pengakuan Penadah Motor Curian, Modal Teman Dekat dan Medsos, Polisi Sita 3 Karung Pelat Nomor

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Anggota Polda Jatim menemukan tiga karung berisi 114 pelat nopol motor hasil curian di rumah seorang pria tersangka penadah motor curian kawasan Kabupaten Situbondo, berinisial Z (50). 

    Setelah diselidiki, ternyata Tersangka Z telah menjalankan bisnis ‘lancung’ penadahan sekaligus penyalur motor curian dari para penjahat di beberapa wilayah kabupaten dan kota, selama empat tahun. 

    Kanit IV Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Jamal mengatan, tersangka biasanya menerima pasokan motor curian dari satu komplotan eksekutor pencurian motor di beberapa wilayah Jatim. 

    Namun, anggota dari satu komplotan eksekutor pencurian motor tersebut, jumlahnya banyak. Terkadang mereka beraksi secara berpasang-pasangan dan pola pasangan berganti-ganti. 

    Tersangka Z biasanya menghargai satu motor curian yang dikirim oleh komplotan tersebut, senilai Rp4-6 juta. 

    Lalu, tersangka bakal menjualnya ke warga atau rekanan kenalannya lebih mahal Rp200-500 ribu.

    “Sementara dia menerima 1 komplotan. Masih pengembangan. Tapi kadang ganti ganti. Langsung dijual ke orang yang datang ke dia. Dia sudah dikenal oleh warga suka menyediakan motor murah. Sudah 4 tahun dia,” ujarnya kepada TribunJatim.com, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2025). 

    Menurut Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, masih banyak penadah yang sedang diburu oleh anak buahnya. 

    Berdasarkan pantauan hasil pengintaian sementara, ada beberapa penadah yang menerima pasokan motor hasil curian dari komplotan kecil pelaku curanmor. 

    Nah, khusus Tersangka Z, selama kurun waktu empat tahun memperoleh pasokan motor hasil curian dari lima orang pelaku yang sasaran aksinya tersebar di wilayah Jatim. 

    Seperti Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Surabaya.

    Terkadang Tersangka X sudah memesan motor yang menjadi sasaran pencurian kepada para eksekutor. 

    Tak ayal, Jumhur menerangkan, wilayah Pulau Madura tak melulu menjadi tujuan utama penadahan hasil eksekutor pencurian motor di wilayah Jatim. 

    Karena, berdasarkan temuan kasus kejahatan curankor yang berhasil diungkap oleh personelnya, para pelaku penadahan berada di Kabupaten Pasuruan, dan ada pula yang berada di Kabupaten Situbondo. 

    “Kalau ada orang yang menyatakan semua gelaran Tuhan mau dijual ke Madura nyatanya juga tidak terkadang memang ada yang dijual ke wilayah Pasuruan,” ujarnya seusai konferensi pers di halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (24/1/2025). 

    Kemudian, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menduga kuat komplotan eksekutor maling motor yang menjadi penyuplai penadahan Tersangka Z berasal dari banyak kabupaten kota di Jatim, termasuk beberapa daerah provinsi lain. 

    Namun, belum ditemukan adanya fakta bahwa tersangka menjual motor hasil curanmor yang ditampungnya disalurkan penjualnya ke luar negeri, sebagaimana temuan kasus yang sempat viral beberapa bulan lalu. 

    Lalu, mengenai metode penjualan motor curanmor yang berhasil ditadah. Farman menjelaskan, tersangka biasa menjualnya secara tersembunyi dari mulut ke mulut atau jejaring perkenalkan terbatas yang dimiliki tersangka. 

    Dan, pangsa pasarnya, para pembeli yang bermukim di kawasan perkebunan ataupun pegunungan. 

    Bahkan, tak jarang, tersangka menjual motor hasil curanmor tersebut secara utuh ke fitur jual beli barang marketplace yang disediakan Facebook atau platform media lain. 

    “Bagaimana cara menjualnya. Yang kami temukan, biasanya ada 1 grup di medsos. Atau secara perorangan itu dari mulut ke mulut, ada grupnya. Sasaran di wilayah agak jauh apakah itu wilayah Madura, atau wilayah dekat dengan perkebunan atau pegunungan,” ujar Farman. 

    Sementara itu, Tersangka Z berdalih jikalau dirinya baru sekali membeli motor hasil curian komplotan maling. 

    Dirinya menjual barang motor hasil curian tersebut hanya untuk memperoleh keuntungan sekitar Rp200-600 ribu. 

    “Saya cuma terima dari 1 orang. Dari Klaseman, Gending, Probolinggo. Saya beli Rp6 juta. Saya jual Rp6,2 juta,” ujar Tersangka Z saat diinterogasi AKBP Arbaridi Jumhur itu. 

    Dan, lanjut Tersangka Z, terkadang dirinya memperoleh pasokan motor curian dari penadahan selama empat kali kurun waktu sepekan. 

    “Kadang-kadang pesanan, kadang langsung datang,” pungkasnya. 

    Sekadar diketahui, Tersangka Z merupakan satu diantara 142 orang tersangka maling motor yang berhasil ditangkap oleh anggota gabungan Tim Jatanras Polda Jatim beserta satreskrim polres jajaran Polda Jatim, sepanjang Bulan Januari 2025. 

    Dari data tersebut, Polda Jatim berhasil ungkap lima kasus, menangkap tujuh tersangka, dan mengamankan 14 unit motor. 

    Sedangkan, satreskrim jajaran berhasil ungkap 152 kasus dengan 135 tersangka. Nah, 130 orang tersangka berusia dewasa. 

    Lalu, lima orang tersangka sisanya merupakan kategori berusia anak-anak atau disebut sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH).

    Dan, barang bukti kendaraan yang ditemukan sekitar 120 unit motor dan mobil. 

    Nah, beberapa tersangka yang ditangkap berstatus sebagai residivis. Yakni, tangkapan Polres Lamongan dua orang, Polres Pasuruan dua orang, Polres Pasuruan tiga orang, dan Polrestabes Surabaya satu orang. 

    Ratusan orang tersangka itu, merupakan hasil kerja keras pengungkapan kasus dari 157 laporan kepolisian yang dibuat oleh masyarakat sebagai korbannya. 

    Setelah diselidiki dan dilakukan penggeledahan di tempat persembunyian tersangka eksekutor pencurian dan penadahnya, ternyata ditemukan 134 motor milik warga atau korban. 

    Bahkan, saat menggeledah kediaman Tersangka Z di Situbondo yang menjadi tempat penadah motor hasil curian, ditemukan pelat nopol motor hasil curian yang sudah berhasil dijual sebanyak 114 pelat yang diwadahi tiga karung. 

  • Bermula Ikut Geng Motor, 5 Anak Turut Curi Kendaraan Bermotor Saat Konvoi, Polda Jatim Tindak Tegas

    Bermula Ikut Geng Motor, 5 Anak Turut Curi Kendaraan Bermotor Saat Konvoi, Polda Jatim Tindak Tegas

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Lima dari 142 tersangka maling motor yang ditangkap anggota gabungan Tim Jatanras Polda Jatim beserta satreskrim polres jajaran Polda Jatim, sepanjang bulan Januari 2025, masih berusia sekolah. 

    Menurut Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, para tersangka yang berusia muda atau kategori anak berkonflik dengan hukum (ABH) tersebut, bukan secara profesional menjalankan aksi pencurian motor. 

    Mereka terkadang telah terlibat dalam kelompok geng motor yang kerap berkumpul dan berkonvoi di jalanan wilayah kawasan permukiman mereka. 

    Kemudian, di tengah aksi konvoi bermotor, mereka melakukan aksi perampasan kendaraan motor milik warga di jalanan yang sedang dilewati rombongan tersebut. 

    “Anak-anak karena mereka itu sebenarnya awalnya mendompleng gabung ikut kelompok geng motor, lalu timbul (aksi kejahatan) saat mereka sedang rombongan konvoi kumpul-kumpul, tapi sebenarnya untuk aksi kejahatan kemunculan mereka bukan secara profesional,” ujarnya saat konferensi pers di halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (24/1/2025). 

    Dari 142 orang tersangka tersebut, Polda Jatim berhasil mengungkap lima kasus, lalu menangkap tujuh tersangka, dan menyita 14 unit motor hasil curian. 

    Sedangkan, satreskrim jajaran polres se-Jatim berhasil mengungkap 152 kasus dengan 135 tersangka. 130 orang tersangka berusia dewasa. 

    Lalu, lima orang tersangka sisanya merupakan kategori berusia anak-anak atau disebut sebagai ABH. 

    Barang bukti kendaraan yang ditemukan sekitar 120 unit motor dan mobil. 

    Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, beberapa tersangka yang ditangkap berstatus sebagai residivis. 

    Tercatat, tersangka yang ditangkap Polres Lamongan dua orang, Polres Pasuruan dua orang, Polres Pasuruan tiga orang, dan Polrestabes Surabaya satu orang. 

    “Pasal 363 pencurian pemberatan. Pasal 365 pencurian kekerasan. Pasal 362 pencurian. Termasuk yang kami tangkap penadah Pasal 480,” kata Farman. 

    Ratusan orang tersangka itu, merupakan pengungkapan kasus dari 157 laporan kepolisian yang dibuat oleh masyarakat sebagai korbannya. 

    Setelah diselidiki dan dilakukan penggeledahan di tempat persembunyian tersangka eksekutor pencurian dan penadahnya, ternyata ditemukan 134 motor milik warga atau korban. 

    Bahkan, saat menggeledah rumah tersangka Z di Situbondo yang menjadi tempat penadah motor hasil curian, ditemukan pelat nopol motor hasil curian yang sudah dijual sebanyak 114 pelat yang diwadahi tiga karung. 

    “barang bukti kami di depan, ada pelat nopol sejumlah 114 motor curian dan berhasil dijual motornya ke beberapa daerah,” katanya. 

    Farman menjelaskan, masyarakat diimbau tidak membeli motor hasil kejahatan pencurian motor, meskipun harganya murah. 

    Selain karena tidak memiliki keabsahan surat kepemilikan yang resmi, masyarakat yang terbukti membeli motor hasil curanmor, dapat dikategorikan sebagai penadah hasil kejahatan. 

    Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang terlanjur membeli motor itu, untuk segera melaporkan dan menyerahkan kembali ke kepolisian.

    Agar, pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelakunya. Dan, motor tersebut dapat dikembalikan kepada pemiliknya yang sah. 

    “Kami juga menegaskan pada para residivis dan para pelaku, kami melakukan tindakan tegas dan terukur. Apabila kemudian kami temukan ada dilakukan perbuatan pencurian pemberatan atau pencurian kekerasan yang belakangan marak,” pungkasnya. 

    Sementara itu, seorang korban pencurian motor, Setiyo Hadi mengaku bersyukur motornya yang sempat dicuri oleh komplotan maling di Parkiran SPBU Kalianak Surabaya, berhasil ditemukan oleh Anggota Polda Jatim. 

    Semula pria yang keseharian bekerja sebagai sopir taksi online tersebut pasrah motornya amblas ‘digarong’ komplotan maling. 

    Namun, saat memperoleh kabar motornya berhasil ditemukan, Hadi merasa lega.

    Tidak sia-sia dirinya meminta pertolongan pengusutan kasus kepada pihak kepolisian. 

    “Saya terima kasih pada Polda Jatim yang berhasil menemukan motornya. Asli Benowo saya sopir taksi online. Kehilangan di pom bensin Kalianak,” ujar Hadi saat ditanyai Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, di konferensi pers tersebut. 

  • Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Januari 2025

    Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo Surabaya 24 Januari 2025

    Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com

    Ahmad Faris
    (42), warga Dusun Krajan, Desa Watu Kebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, ditemukan
    tewas mengambang
    di laut, Jumat (24/1/2024).
    Lokasi penemuan mayat Faris berada di Perairan
    Laut Banyuputih
    , Kabupaten Situbondo.
    Saat itu, mayat Faris ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang melintas menggunakan kapal.
    Kasat Polairut Polres Situbondo, AKP Gede Sukardimayasa, menyatakan saksi yang melihat mayat Faris adalah Subaidi, seorang nelayan yang tidak sengaja melintas.
    “Korban ditemukan mengapung tidak bernyawa,” kata AKP Gede Sukardimayasa.
    Dia juga menjelaskan kronologis alur cerita para saksi. Awalnya, Sayono, tetangga korban yang mencari kerang di Pantai Kajang Beddi, berpapasan dengan korban.
    Keduanya berbincang sebentar sebelum turun ke laut. “Korban berbincang dengan saksi bahwa hanya sebentar memancing dan akan pulang untuk mengajar ngaji,” kata dia.
    Saksi Sayono yang mencari kerang berada di lokasi berbeda dengan korban yang tujuannya untuk memancing ikan.
    Pada pukul 15.00 WIB, para warga mulai ramai dan mengabarkan kepada saksi bahwa ada penemuan mayat.
    Setelah dilihat, ternyata Faris yang meninggal dunia terapung di Pantai Pandean.
    Mengetahui hal tersebut, warga langsung membuat laporan dan mengevakuasi Faris pada pukul 17.08 WIB. “Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka,” kata dia.
    Dugaan sementara, Faris meninggal dunia karena tenggelam di laut. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami Faris.
    Selanjutnya, pihak keluarga dikoordinasikan untuk membuat pernyataan penerimaan bahwa peristiwa tersebut sebagai musibah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Januari 2025

    Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024 Nasional 24 Januari 2025

    Kembangkan SDM Terampil, BPVP Banyuwangi Cetak Ribuan Peserta Pelatihan pada 2024
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) akan menargetkan 1 juta orang yang akan mengikuti pelatihan pada 2025.
    Pelatihan itu dilakukan  melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pelatihan vokasi, baik milik pemerintah maupun swasta.
    Hal itu dilakukan sebagai upaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) terampil dan berdaya saing dengan berbagai pilihan program pelatihan.
    Program pelatihan yang dilaksanakan Balai Pelatihan Vokasi, antara lain program pelatihan teknisi (menengah tinggi), program pelatihan berbasis kompetensi (PBK) dan tailor made training (TMT). 
    Program pelatihan Teknisi dan PBK menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. 
    Kedua program pelatihan tersebut dilaksanakan di
    workshop
    Balai Pelatihan Vokasi. 
    Selain itu, ada juga terobosan program pelatihan berupa program pelatihan Tailor Made Training (TMT) yang merupakan terobosan baru untuk mendekatkan para pencari kerja dan dunia kerja dengan program pelatihan yang disesuaikan potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja, serta wirausaha.
    Salah satu balai pelatihan vokasi yang secara intensif melaksanakan pelatihan adalah Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Jawa Timur.
    Kepala Biro Humas
    Kemenaker
    Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan, pada 2024,
    BPVP Banyuwangi
    gencar mengadakan pelatihan berbasis kompetensi.
    Pelatihan dari berbagai jenis kejuruan itu, di antaranya kejuruan pariwisata, yang meliputi
    restaurant attendant, front office, room attendant, tour guide
    , dan barista.
    Selain itu, pelatihan dengan kejuruan teknologi pengolahan hasil pertanian (
    processing
    ) meliputi pembuatan roti dan kue, pengolahan buah, dan pengolahan ikan. 
    Kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, yang meliputi desain grafis,
    practical office

    advance
    , operator komputer muda, dan pemasangan jaringan komputer. 
    Kejuruan otomotif yang meliputi servis sepeda motor dan pemeliharaan kendaraan ringan. 
    Kemudian, kejuruan pertanian meliputi pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik dan
    smart farming
    , pengelasan, dan
    fashion technology.
    “Pada 2024, BPVP Banyuwangi telah melatih 5.352 peserta dengan 80 persen di antaranya berasal dari masyarakat Banyuwangi,” ucapnya dalam siaran pers, Jumat (24/1/2025).
    Sunardi menambahkan, BPVP Banyuwangi juga melaksanakan program pelatihan TMT yang telah dilaksanakan di wilayah kerja meliputi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
    Ia menjelaskan, pelatihan TMT bertujuan meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan kualitas SDM. 
    Lembaga atau komunitas yang dapat mengusulkan kegiatan pelatihan TMT sangat beragam, mulai dari perusahaan swasta, lembaga pemerintah, hingga kelompok masyarakat dan komunitas tertentu.
    Proses pengajuan program pelatihan dimulai dengan pengajuan melalui
    e-proposal,
    dilanjutkan dengan verifikasi administrasi yang mencakup legalitas lembaga pengusul, kurikulum yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
    Sunardi mengatakan, pelatihan itu mencakup berbagai bidang kompetensi, seperti pembuatan roti dan kue, pengelolaan sampah, pelatihan bordir, dan pelatihan yang langsung diimplementasikan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di berbagai sektor.
    “Sesuai arahan Bapak Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bahwa Kemenaker akan terus melakukan upaya peningkatan kompetensi masyarakat supaya siap terjun ke dunia kerja,” katanya.
    Dia menjelaskan, setiap tahun, kebutuhan kerja sangat dinamis sehingga pelatihan itu diharapkan disambut pemerintah daerah.
    “Para kepala daerah bisa memetakan kebutuhan pelatihan berdasarkan potensi unggulan daerahnya supaya tepat sasaran,” ungkapnya.
    Adapun kolaborasi itu bisa dilakukan melalui program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Daerah dan atau berkolaborasi dengan Unit Pelaksanaan Teknis Pusat (UPTP) BLK Kemenaker dalam merancang program pelatihan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sungai Kalorkoran Situbondo Meluap, 214 Jiwa Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Sungai Kalorkoran Situbondo Meluap, 214 Jiwa Terdampak Regional 23 Januari 2025

    Sungai Kalorkoran Situbondo Meluap, 214 Jiwa Terdampak
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com

    Hujan deras
    membuat
    Sungai Kolorkoran
    di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur meluap pada Kamis (23/1/2025).
    Kalaksa
    BPBD Situbondo
    Sruwi Hartanto menyatakan bahwa akibat dari meluapnya Sungai Kolorkoran, 67 kepala keluarga terdampak, atau 214 jiwa.
    “Sungai meluap akibat dari
    hujan deras
    di hulu sehingga debit air sungai meningkat,” katanya pada Kamis (23/1/2025).
    Hujan terjadi sejak pagi, sehingga mengakibatkan banjir pada pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
    Tidak hanya rumah-rumah penduduk yang terdampak banjir, tetapi juga jalan raya nasional dan jalan raya kabupaten.
    “Ketinggian banjir bervariasi, dari 50 sentimeter sampai 90 sentimeter,” katanya.
    Dia juga menyatakan bahwa dalam peristiwa banjir tersebut, tidak ada korban luka atau jiwa.
    Para warga hanya mengalami kerugian karena rumah mereka kemasukan air, sehingga sejak sore sampai malam, mereka melakukan pembersihan.
    “Menjelang maghrib, air banjir sudah surut,” katanya.
    Dalam catatan BPBD Situbondo, wilayah yang terdampak banjir yakni RT 001 RW 002 terdampak 32 kepala keluarga, RT 002 RW 002 terdampak 4 kepala keluarga, dan RT 003 RW 001 terdampak 31 kepala keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serahkan SK Plt Bupati Situbondo ke Wabup, Ini Pesan Pj Gubernur Jatim

    Serahkan SK Plt Bupati Situbondo ke Wabup, Ini Pesan Pj Gubernur Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyerahkan SK Plt Bupati Situbondo kepada Wabup Khoirani. Ini dengan harapan agar pelayanan publik di Situbondo tetap berjalan dengan baik.

    SK ini diberikan usai Bupati Situbondo Karna Suwandi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK.

    “Yang pertama kita melakukan langkah-langkah yang secara prosedur memang harus tidak ada kekosongan ya dari proses hukum tersebut. Tentu karena ada ibu wabup, maka ibu wabup yang ditugaskan jadi Plt Bupati,” kata Adhy kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/1/2025).

    Adhy memberi pesan kepada Plt Bupati Situbondo Khoirani untuk memastikan roda pemerintahan tetap berjalan pasca Karna ditetapkan sebagai tersangka.

    “Kemudian, tentu kami berharap ini tidak menganggu semua proses-proses pembangunan, administrasi, pemerintahan, layanan publik tetap berjalan dengan baik sambil juga bagaimana kita mendukung proses hukum sesuai aturan,” jelasnya.

    “Jadi, pemerintahan tetap berjalan, kami memberi arahan untuk proses-proses secara hukum bilamana diperlukan dukungan data, informasi, saksi dari Pemkab itu tetap diberi dukungan. Tapi dengan Plt Bupati ini semua harus tetap berjalan proses pemerintahan. Bahwa, penegakan hukum berjalan, tapi layanan pemerintah ke masyarakat tetap jalan, tidak terganggu,” lanjutnya.

    Sementara itu, Plt Bupati Situbondo Khoirani meminta dukungan semua pihak untuk menjalankan roda pemerintahan di Situbondo.

    “Saya mohon bantuannya mampu melaksanakn tugas sesuai regulasi. Mudah-mudahan Pak Pj Gubernur membantu kami memberi motivasi agar pemerintahan Situbondo berjalan lancar,” tandasnya.

    Bupati Situbondo Karna Suwandi resmi ditahan KPK. Ini setelah ia menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Pemkab Situbondo periode 2021-2024. [tok/beq]

  • KPU Jatim tunggu regulasi pelantikan 22 kepala daerah Pilkada 2024

    KPU Jatim tunggu regulasi pelantikan 22 kepala daerah Pilkada 2024

    Surabaya (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur masih menunggu regulasi resmi terkait pelantikan 22 kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025.

    “Kami masih menunggu kepastian regulasinya,” kata Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Choirul Umam saat dihubungi dari Surabaya, Kamis.

    Pelantikan tersebut direncanakan hanya akan dilakukan untuk daerah yang tidak menghadapi sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

    Menurut Umam, pihaknya telah mendengar hasil kesepakatan antara KPU RI, pemerintah, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait tanggal pelantikan tersebut, yang diputuskan dalam rapat dengar pendapat Komisi II pada Rabu (22/1).

    Meski demikian, Umam menegaskan bahwa pelaksanaan pelantikan merupakan kewenangan pemerintah, sementara KPU berperan sebagai penyelenggara pemilu.

    “Urusan pelantikan sudah menjadi wilayah pemerintah,” ujarnya.

    Dirinya mengaku, saat ini KPU Jatim sedang fokus pada proses sidang sengketa Pilkada yang berlangsung di MK.

    Berdasarkan rencana pemerintah, di Jawa Timur terdapat 22 daerah dari total 38 kabupaten/kota yang akan menjalani pelantikan karena tidak menghadapi sengketa di MK.

    Sebelumnya, KPU di masing-masing kabupaten/kota telah menetapkan pemenang Pilkada di 22 daerah tersebut.

    Berikut 22 pasangan kepala daerah terpilih di Jawa Timur yang telah ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU daerah.

    Kabupaten Pacitan yaitu Indrata Nur Bayuaji-Gagarin Sumrambah, Kabupaten Trenggalek yaitu Mochamad Nur Arifin-Syah Muhamad Nata Negara, Kabupaten Blitar yaitu Rijanto-Beky, dan Kabupaten Kediri yaitu Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa.

    Berikutnya, Kabupaten Lumajang yakni Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma, Kabupaten Jember yakni Muhammad Fawait-Djoko Susanto, Kabupaten Situbondo yakni Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah kemudian Kabupaten Probolinggo yakni Mohammad Haris-Fahmi AHZ.

    Kabupaten Pasuruan pasangan Mochamad Rusdi Sutejo-Shobih Asrori, Kabupaten Sidoarjo yaitu Subandi-Mimik Idayana, Kabupaten Mojokerto yaitu Muhammad Albarraa-Muhammad Rizal Oktavian, Kabupaten Jombang yaitu Warsubi-Salmanuddin dan Kabupaten Madiun yaitu Hari Wuryanto-Purnomo Hadi.

    Selain itu, Kabupaten Ngawi yaitu Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko dan Kabupaten Bojonegoro yaitu Setyo Wahono-Nurul Azizah.

    Selanjutnya, Kota Kediri yaitu Vinanda Prameswati-Qowimuddin, Kota Pasuruan yaitu Adi Wibowo-Mokhamad Nawawi, Kota Mojokerto yaitu Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi, Kota Madiun yaitu Maidi-Bagus Panuntun, Kota Surabaya yaitu Eri Cahyadi-Armuji, dan Kota Batu yaitu Nurochman-Heli Suyanto.

    Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kondisi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi Tak Lengkap

    Kondisi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi Tak Lengkap

    Ngawi (beritajatim.com) – Polisi telah melakukan pemeriksaan luar terhadap kondisi jenazah mayat wanita dalam koper merah yang ditemukan di saluran air Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Mayat tersebut ditemukan tidak lengkap, sebagian anggota tubuh tidak ada.

    “Hasil pemeriksaan luar, korban ini berjenis kelamin wanita, kepala tidak ada, kaki kiri mulai pangkal paha tidak ada dan kaki kanan mulai lutut tidak ada,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, saat berada di Instalasi Forensi dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Yang ditemukan bersama jasad yakni koper merah, bedcover motif garis, dan sepasang sandal wanita. Dwi SR mengaku belum bisa mengungkap lebih jauh terkait ciri fisik korban.

    “Untuk ciri fisik, kemudian kabar kalau hamil, serta usia ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut ya. Kami belum bisa berikan keterangan terkait ini. Masih dalam pemeriksaan oleh tim,” kata mantan Kapolres Situbondo itu.

    Kemudian, terkait bedcover yang mungkin milik pribadi atau dari fasilitas semacam hotel, pihaknya masih menyelidiki asalnya.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mencari potongan tubuh korban yang mungkin berada di sekitar lokasi. [fiq/beq]