kab/kota: Situbondo

  • Tambak Tak Berkontribusi untuk PAD, Jember Butuh Perda Pesisir

    Tambak Tak Berkontribusi untuk PAD, Jember Butuh Perda Pesisir

    Jember (beritajatim.com) – Tidak ada sumbangsih usaha tambak untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jember, Jawa Timur. Parlemen mendorong pembentukan peraturan daerah pengelolaan wilayah pesisir.

    “Kita tidak anti investor. Di tengah situasi yang sulit seperti ini, kita menginginkan banyak investor yang masuk ke Kabupaten Jember untuk meningkatkan PAD dan menampung tenaga kerja. Namun, hari ini tambak sama sekali tidak memberi pemasukan untuk PAD,” kata Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto, Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu di lain pihak, usaha tambak di Jember memunculkan persoalan di masyarakat. Masalah perizinan selalu muncul. “Semua tambak di Kabupaten Jember pasti bermasalah. Makanya, penting buat kita mendorong munculnya perda seperti di Situbondo maupun di Buleleng, atau di daerah Karimun Jawa,” kata Candra.

    Dengan adanya perda, semua pengusaha tambak punya kewajiban berkontribusi untuk PAD. “Hari ini kan tidak diatur. Nah, itu juga masalah. Mereka mengambil sumber daya alam dari kita, namun sama sekali tidak ada PAD. Masyarakat juga bergolak. Jadi tidak enak,” kata Candra.

    Nilam Noor Fadillah Wulandari, anggota Komisi B dari Golkar, sepakat mendorong hadirnya perda yang mengatur tambak. “Ini agar yang jadi hambatan bisa terselesaikan. Menyederhanakan persoalan perlu aturan,” katanya.

    Nurhuda Candra Hidayat, Sekretaris Komisi B, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memiliki perda pengelolaan wilayah pesisir. “Kalau kalau kita menginisiasi itu kayaknya menarik untuk kita jalan bareng dengan pemerintah provinsi,” katanya.

    Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo membenarkan bahwa sektor tambak tidak bekontribusi untuk PAD. “Belum ada payung hukumnya,” katanya.

    Menurut Indra, sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah yang saat ini tengah dalam proses pengesahan. “Lebih efektif masuk Perda RTRW saja, karena pesisir kita tidak melingkar seperti di Bali,” katanya.

    Namun Indra juga tidak akan mempersoalkan, jika memang Dewan akan mengusulkan Perda Kawasan Pesisir. “Tapi harus dikaji lagi, karena ada Perda RTRW. Tinggal RDTR (Rencana Detail Tata Ruang),” katanya.

    Pengaturan spesifik soal tambak, menurut Indra, bisa dimasukkan dalam RDTR. “Tapi kelihatannya kan yang diharapkan perda ini juga mengatur pemasukan untuk daerah. Kalau untuk pemasukan memang harus perda,” katanya.

    Indra mengusulkan agar Perda Nomor 1 Tahun 2024 yang mengatur pajak daerah dan retribusi daerah direvisi daripada membuat perda baru. Namun dia meminta agar aturan yang lebih tinggi diperhatikan seksama.

    “Intinya kalau ada aturan di atasnya sudah jelas soal bentuk retribusi, pendapatan, dan sejenisnya, kita bisa melaksanakan,” kata Indra.

    Salah satunya adalah pajak atau retribusi panen budidaya untuk pendapatan daerah. “Harus masuk dalam perda. Kalau peraturan bupati tidak bisa,” kata Indra.

    Indra akan berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan soal pendapatan daerah dari pesisir. “Bukan hanya tambak, dari (budidaya) lobster kamii tidak dapat apa-apa. Kalau diizinkan, mungkin bisa keluar peraturan menteri dan kalau memang diperbolehkan, ya kami jalankan,” katanya. [wir]

  • BNPB : Ratusan Warga Terdampak Bencana Angin Kencang di Situbondo

    BNPB : Ratusan Warga Terdampak Bencana Angin Kencang di Situbondo

    Jakarta (beritajatim.com) – Musim pancaroba dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menyebabkan berbagai bencana di sejumlah wilayah Indonesia. Diantaranya terjadi di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur, ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Senin (26/5/2025).

    “Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kerusakan 17 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang dan satu rumah rusak berat di Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, dan berdampak pada 27 Kepala Keluarga (KK)/111 jiwa terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Selasa (27/5/2025).

    Sebagai bentuk respon cepat, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait segera melakukan peninjauan serta penanganan awal di lokasi kejadian. Koordinasi lintas sektor dijalankan untuk memastikan seluruh proses penanganan berjalan dengan baik, termasuk pemberian imbauan agar warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.

    Tidak berhenti sampai di situ, masih menurut Muhari, BPBD juga telah menyiapkan langkah lanjutan, termasuk rencana pelaksanaan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana) serta distribusi bantuan logistik bagi warga terdampak sebagai bagian dari upaya pemulihan awal.

    “Sebagai langkah antisipatif menghadapi peningkatan risiko bencana akibat cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi perkembangan cuaca,” kata Muhari. [kun]

  • Pria Pencari Kroto Asal Bondowoso Tewas Terjatuh ke Sumur di Situbondo

    Pria Pencari Kroto Asal Bondowoso Tewas Terjatuh ke Sumur di Situbondo

    Situbondo (beritajatm.com) – Seorang pria asal Bondowoso ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang saat mencari kroto di kawasan hutan Situbondo. Korban bernama Ediyanto (35), warga Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Ia ditemukan tewas pada Selasa (20/5/2025) setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Senin (19/5/2025).

    Ediyanto pamit kepada keluarganya pada Senin pagi untuk mencari kroto di kawasan Dusun Sapodi, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Namun hingga pukul 17.00 WIB, ia tak kunjung pulang. Keluarga yang khawatir langsung melakukan pencarian bersama warga setempat.

    Sehari setelah hilang, jasad Ediyanto akhirnya ditemukan di dasar sumur tua sedalam 45 meter oleh rekannya, Jatim (37), yang juga berasal dari desa yang sama dan berprofesi sebagai pencari kroto.

    “Begitu dapat kabar Edy tidak pulang, saya ikut mencari bersama petugas BPBD dan Tagana,” kata Jatim.

    Penemuan bermula dari kecurigaan Jatim saat melihat bambu pencari kroto tergeletak di dekat sumur yang tertutup semak belukar. “Saat dicek, ternyata jasad Edy ada di dasar sumur,” ujar Jatim.

    Sumur tersebut berada di area kebun mangga milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Pemerintah Kabupaten Situbondo. Lokasinya cukup tersembunyi dan tak mudah dijangkau.

    Koordinator BPBD Kabupaten Situbondo, Purwanto, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam sumur dengan kedalaman 45 meter dan diameter sekitar satu meter.

    Tidak ditemukan genangan air di dalam sumur. “Evakuasi dilakukan petugas gabungan secara manual mengingat medan yang sempit dan dalam,” ujar Purwanto.

    Hingga saat ini, penyebab pasti korban terjatuh masih belum diketahui. Dugaan sementara, Ediyanto terpeleset saat tengah mencari kroto di sekitar area sumur yang tertutup semak-semak.

    Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat berada di alam terbuka, terutama di wilayah yang memiliki potensi bahaya seperti sumur tua yang tidak diberi penanda atau penutup memadai. [awi/suf]

  • Luciano Satrio Himawan Afianto Terpilih sebagai Ketua Pemuda Katolik Situbondo

    Luciano Satrio Himawan Afianto Terpilih sebagai Ketua Pemuda Katolik Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) — Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) Pemuda Katolik Kabupaten Situbondo resmi menetapkan Luciano Satrio Himawan Afianto, S.P., sebagai Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Situbondo untuk masa bakti 2025–2028.

    Pemilihan yang berlangsung secara aklamasi ini digelar pada Minggu (18/5) di Pondok Olivia Mawar 50, Situbondo.

    Luciano menggantikan Andreas Hadinugraha yang telah memimpin selama tiga tahun terakhir. Di bawah kepemimpinan Andreas, organisasi ini mencatat pertumbuhan signifikan, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

    Dalam sambutan pertamanya, Luciano menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh kader dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan agenda organisasi yang belum tercapai.

    “Saya merasa terhormat atas amanah ini dan siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Semoga dengan dukungan semua pihak, Pemuda Katolik Situbondo bisa semakin maju,” ujar Luciano.

    Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur, Christophorus Suryo, S.H., turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap capaian kepemimpinan sebelumnya.

    Ia menilai masa kepemimpinan Andreas sebagai progresif dan penuh pencapaian penting, serta berharap tongkat estafet kepemimpinan ini dapat dilanjutkan secara lebih inovatif oleh generasi muda.

    “Saya optimistis di tangan kaum milenial seperti Mas Luciano, Pemuda Katolik akan semakin aktif dalam mengawal peran Gereja di tengah masyarakat,” ungkap Christophorus.

    Ia juga menekankan urgensi percepatan program clustering kader yang menjadi fokus utama Komda Jawa Timur ke depan.

    Dukungan juga datang dari Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Situbondo, Rudi Afianto, S.Pd., M.Pd., yang hadir mewakili Pemerintah Daerah. Sebagai Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Rudi menegaskan kesiapan struktur organisasi Pemuda Katolik untuk menjadi jembatan aspirasi dari tingkat daerah hingga pusat.

    “Struktur organisasi yang solid adalah kunci untuk menjawab kebutuhan daerah. Saya berharap Komda mampu menjadi penghubung yang efektif antara cabang, anak cabang, dan pusat,” jelas Rudi.

    Muskomcab ini turut dihadiri oleh berbagai unsur organisasi Katolik, termasuk Dewan Paroki Harian (DPH), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Orang Muda Katolik (OMK), serta jajaran pengurus Pemuda Katolik dari tingkat Komisariat Daerah Jawa Timur.

    Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat persaudaraan, menandai awal baru bagi gerakan Pemuda Katolik di Kabupaten Situbondo dalam menyongsong masa depan yang lebih partisipatif dan progresif. (ted)

  • Wabup Bondowoso Tinjau Kaligedang, Pastikan Situasi Kondusif dan Ekonomi Pulih

    Wabup Bondowoso Tinjau Kaligedang, Pastikan Situasi Kondusif dan Ekonomi Pulih

    Bondowoso (beritajatim.com) – Situasi di Desa Kaligedang, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, mulai menunjukkan pemulihan. Aktivitas warga kembali berjalan normal seiring membaiknya kondisi keamanan di wilayah tersebut.

    Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, turun langsung ke Kaligedang akhir pekan lalu untuk memastikan stabilitas dan kondusivitas tetap terjaga. Ia didampingi sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Ghozal Rawn, Kepala Dispendukcapil Agung Trihandoko, serta Plt Kepala Badan Kesbangpol Taufan Restuanto.

    Rombongan disambut Camat Ijen Wisnu Hartono, perwakilan TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat dan dua kepala desa, yaitu Sukarto dari Kaligedang dan Sadik dari Sempol. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

    “Kami hadir ke Ijen untuk bersilaturahmi dengan Muspika, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya, guna menyerap informasi langsung di lapangan,” ujar Ra As’ad, alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.

    Ra As’ad menyebutkan bahwa kunjungan tersebut mendapat restu dari Bupati Abdul Hamid Wahid. Tujuannya adalah memastikan roda ekonomi masyarakat dan sektor pariwisata kembali berjalan dengan baik dalam situasi yang sudah aman dan kondusif.

    Pemerintah Kabupaten Bondowoso, lanjutnya, tengah mengupayakan solusi komprehensif terhadap berbagai persoalan yang sempat muncul di wilayah Ijen. Upaya tersebut melibatkan banyak pihak, mulai dari PTPN, Perhutani, organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, hingga unsur masyarakat.

    “Mudah-mudahan dari masukan-masukan yang kami serap ini bisa kami sampaikan ke Bupati untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan terbaik yang saling menguntungkan,” ujarnya.

    Ia berharap masyarakat dapat kembali bekerja, anak-anak bisa belajar dengan tenang, dan seluruh aktivitas sosial serta ekonomi berjalan seperti sediakala. [awi/beq]

  • Bocah Lelaki Terbakar Saat Bermain, Pengobatan Ditanggung Pemkab Situbondo

    Bocah Lelaki Terbakar Saat Bermain, Pengobatan Ditanggung Pemkab Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) – Seorang bocah lelaki berusia 10 tahun terbakar saar bermain dengan teman seusianya, di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, 12 Mei 2025.

    Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menjenguk bocah itu saat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem, Kamis (15/5/2025). “Kami menjamin kepada keluarga bahwa semua kebutuhan pembiayaan nanti kami cover,” katanya.

    Rio, prihatin dengan kondisi bocah berinisial AQ itu. Luka bakar yang terdapat di sekujur tubuh AQ masih tertutup perban dan pengelihatanna belum pulih kendati sudah dioperasi.

    “Kondisi korban masih belum bisa melihat. Terus masih ada basah yang dulu luka bakar, ya masih sangat memprihatinkanlah kondisinya,” kata Rio.

    Rio menemui keluarga korban dab mencari tahu permasalahan yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

    “Apakah ini ada kaitan dengan pola bermain anak, atau ada kaitannya dengan hilangnya tingkat kedekatan satu dengan yang lainnya, karena sudah sedemikian parahnya anak menggunakan handphone,” kataya.

    Menurut Rio, pola bermain anak-anak kini berubah cenderung menjadi individualis akibat penggunaan ponsel berlebihan. Da berharap kasus ini menjadi perhatian bersama dan jadi bahan evaluasi untuk kebijakan perlindungan anak ke depan.

    “Kita kaji bersama, kumpulkan data sejernih mungkin. Sehingga itu mungkin yang bisa kita jadikan rujukan kebijakan nanti,” katanya. [wir]

  • Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Terbakarnya Bocah 10 Tahun di Situbondo

    Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Terbakarnya Bocah 10 Tahun di Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Situbondo Polda Jatim menggelar pra rekonstruksi atas kasus terbakarnya anak berusia 10 tahun, Selasa (13/5/2025).

    Langkah ini merupakan bagian dari percepatan penanganan perkara yang menimpa korban, yang mengalami luka bakar serius saat bermain bersama teman-temannya.

    Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin (12/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, di Jalan Diponegoro, Lingkungan Paraaman, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo.

    Menurut hasil penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), sekitar pukul 12.00 WIB korban MG bermain bersama tiga temannya di sungai untuk mencari ikan.

    Setelah mendapatkan hasil tangkapan, mereka membakar ikan menggunakan cairan spirtus, kaleng bekas susu, dan korek api.

    “Selama membakar ikan, salah satu teman korban terus menuangkan spirtus ke api agar tidak padam. Namun saat menuang terakhir, cairan tersebut justru mengenai wajah, bahu, dan dada korban, sehingga api menyambar tubuhnya,” terang AKP Agung pada BeritaJatim.com, Rabu (14/5/2025).

    Melihat korban terbakar, teman-temannya berupaya menolong dengan menyiram air ke bagian kepala korban.

    Seorang orang tua dari anak yang ikut bermain keluar dari rumah dan membantu memadamkan api dengan menepuk-nepuk tubuh korban, lalu segera membawa korban ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan masih menjalani perawatan medis.

    Sementara itu, penyidik masih memeriksa saksi-saksi dan mendalami keterangan dari anak-anak yang berada di lokasi saat kejadian.

    “Dalam kasus ini, penyidik menerapkan Pasal 76C jo Pasal 80 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Pra rekonstruksi dihadiri oleh pelapor, para saksi, dan anak-anak yang bermain bersama korban,” tambahnya.

    AKP Agung menegaskan bahwa kegiatan pra rekonstruksi ini merupakan bagian dari upaya percepatan dan pendalaman penanganan perkara yang melibatkan anak sebagai korban kekerasan. (awi/ian)

  • Bupati Situbondo Serahkan 455 SK CPNS dan PPPK, 5.200 Orang Tunggu Giliran

    Bupati Situbondo Serahkan 455 SK CPNS dan PPPK, 5.200 Orang Tunggu Giliran

    Situbondo (beritajatim.com) – Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyerahkan petikan surat leputusan (SK) 455 penerima calon [egawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Situbomdo, Jawa Timur, Rabu (14/5/2025).

    Dari 455 penerima SK, 16 orang di antaranya adalah CPNS, 330 PPPK tenaga guru, 34 PPPK tenaga kesehatan, dan 75 PPPK tenaga teknis. “Ini baru 455, masih ada 5.200 lagi yang akan diangkat bertahap,” kata Rio.

    Ada sembilan orang penerima SK termuda, kelahiran 1997. “Sedangkan yang tertua adalah seorang guru berusia 56 tahun 6 bulan,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Situbondo, Samsuri.

    CPNS penerima SK harus menjalani masa kerja minimal satu tahun tanpa kesalahan fatal sebelum pengambilan sumpah. “Sementara untuk PPPK, setelah menerima petikan keputusan bupati, langsung bekerja di tempatnya masing-masing,” kata Samsuri.

    Rio berencana membuka lowongan CPNS baru untuk mengisi kekosongan jabatan. “Sirkulasi sedang dihitung,” katanya.

    Rio berharap CPNSdan PPPK bekerja jujur, amanah, dan berorientasi pada kemajuan daerah. “Karakternya harus dinamis, inform sama investasi, semuanya,” katanya.

    Sementara untuk para guru, Rio berpesan untuk menerapkan metode pengajaran terbaik dan inovatif. Sementara itu tenaga kesehatan diminta memastikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan maksimal bagi masyarakat.

    Rio tak ingin mendengar ada rumah sakit daerah dan puskesmas yang menolak pasien. “”Mulai dari puskesmas, rumah sakit, tidak boleh menolak,” katanya.

    Pemkab Situbondo akan menggelar pelatihan khusus untuk mendukung kinerja aparatur sipil negara. Dia berkomitmen meningkatkan kapasitas aparatur. [wir]

  • Petaka di Tengah Main, Bocah Hangus Diduga Dibakar Teman Main

    Petaka di Tengah Main, Bocah Hangus Diduga Dibakar Teman Main

    Situbondo (beritajatim.com) – Tragedi memilukan menimpa seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun berinisial AQ, warga Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo. Ia mengalami luka bakar serius di wajah, tubuh, dan tangan, usai diduga dibakar oleh lima teman mengajinya yang masih sebaya.

    Saat ini, AQ tengah dirawat intensif di ruang ICU RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Rambut korban juga turut hangus akibat insiden nahas yang diduga dilakukan oleh teman-temannya sendiri, yang berusia antara 10 hingga 12 tahun.

    Kejadian bermula saat AQ pamit kepada ibunya untuk membeli mie. Namun di tengah jalan, ia bertemu dengan lima rekannya yang mengajaknya bermain di depan rumah salah satu dari mereka — yang disebut-sebut sebagai pelaku utama.

    Di lokasi tersebut, tragedi pun terjadi. AQ diduga disiram dan dilempar botol berisi spirtus yang telah dibakar ke arah wajahnya. Ironisnya, tubuh AQ sempat dipegangi oleh teman-temannya sebelum aksi pembakaran itu terjadi.

    Akibatnya, luka bakar parah melanda wajah, tangan, dada, dan perut AQ. Seorang warga berinisial IN yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. “Saya baru tahu anak saya terbakar setelah ditelepon tetangga yang bilang AQ dirawat di ICU,” ujar FT, orang tua korban, saat ditemui di rumah sakit, Senin (12/5/2025).

    FT menegaskan, anaknya secara langsung mengaku telah dilempari botol berisi spirtus oleh temannya hingga tubuhnya terbakar. Keluarga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Situbondo. “Kami berharap kasus ini diproses hukum sesuai aturan yang berlaku. Ini bukan main-main, anak saya luka bakar parah,” tegas FT.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Situbondo, AKP Akhmad Sutrisno, membenarkan bahwa laporan telah diterima pihaknya. “Laporannya sudah masuk dan ditangani oleh piket Satreskrim. Terlapor lima anak yang juga masih di bawah umur,” ujar AKP Sutrisno.

    Pihak kepolisian kini tengah mendalami motif dan kronologi kejadian secara menyeluruh, termasuk apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian dari para pelaku. [kun]

  • Bocah 10 Tahun Dibakar Temannya, Bupati Mas Rio Kunjungi Korban di RSU Situbondo

    Bocah 10 Tahun Dibakar Temannya, Bupati Mas Rio Kunjungi Korban di RSU Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) – Seorang bocah berusia 10 tahun asal Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo, mengalami luka bakar serius hingga separuh tubuhnya.

    Ia diduga menjadi korban perbuatan anak lain yang seusia dengannya. Kejadian memilukan ini pun mengundang perhatian Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

    Begitu menerima laporan, Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu langsung menjenguk korban di ruang ICU RSUD Abdoer Rahem Situbondo pada Senin (12/5/2025) malam.

    “Saya sangat prihatin atas kejadian tersebut. Sehingga korban harus menjalani perawatan di RSUD Situbondo,” kata Mas Rio kepada awak media.

    Mas Rio juga menyesalkan insiden yang menimpa bocah tersebut. Ia mengaku sudah meminta penjelasan dari pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kejadian itu.

    “Tadi saya minta laporan dari kepolisian seperti apa, saya ingin tahu alasannya. Apa bercanda, serius, atau ada motif lain,” ujarnya.

    Karena korban masih dirawat intensif di ruang ICU, Mas Rio mengaku belum bisa menjenguk secara langsung.

    Ia berjanji akan kembali datang setelah kondisi korban membaik dan sudah diperbolehkan dijenguk.

    “Sementara anaknya masih di ICU, enggak bisa dijenguk. Nanti kalau sudah bisa dijenguk, saya akan ke sini lagi,” ucapnya.

    Sebagai bentuk antisipasi, Mas Rio juga mengimbau seluruh orang tua di Situbondo agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka.

    “Agar kasus serupa tidak terulang lagi, kami meminta kepada orang tua di Kabupaten Situbondo untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya,” pungkasnya. (awi/ted)