kab/kota: Sintang

  • Trafik Internet Indosat Naik 10 Persen Pada Puncak Liburan Tahun Baru 2025 – Page 3

    Trafik Internet Indosat Naik 10 Persen Pada Puncak Liburan Tahun Baru 2025 – Page 3

    Adapun lonjakan trafik dipicu penggunaan lima aplikasi favorit. Antara lain adalah WhatsApp, TikTok, Instagram, YouTube, dan Facebook.

    Sementara, untuk kota dengan peningkatan lalu lintas tertinggi di tiap wilayah meliputi Kota Baturaja, Palembang, Siantar Sidempuan di Sumatra. Di Kalimantan, wilayah yang mengalami kenaikan trafik terjadi di kota Singkawang, Sintang, dan Sampit.

    Adapun untuk wilayah Sulawesi, peningkatan trafik terjadi di Kota Gowa, Palu, dan Parepare. Sementara wilayah lain mengalami peningkatan trafik ada di Jabotabek, Jawa, dan Bali-Nusra.

  • Trafik Naik Dua Digit, Tingkat Keluhan Pelanggan Turun 36%

    Trafik Naik Dua Digit, Tingkat Keluhan Pelanggan Turun 36%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. mencatat kenaikan trafik data hingga double digit pada momen natal dan tahun baru (Naru) 2024/2025. Penerapan kecerdasan buatan (AI) juga mampu menekan tingkat keluhan pelanggan hingga 36% dibandingkan hari biasa. 

    Selama periode Nataru yang berlangsung dari 22 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, puncak lonjakan signifikan lalu lintas data nasional terjadi pada 1 Januari 2025 dengan peningkatan sebesar lebih dari 10% dibandingkan periode hari biasa.

    Indosat mengoptimalkan sekitar 190.000 base transceiver station (BTS) 4G, 103 BTS 5G dan AI untuk menjaga kenyamanan pelanggan pada momen tersebut. 

    President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan Indosat telah menyiapkan berbagai dukungan untuk kelancaran komunikasi pelanggan selama natal dan tahun baru, melalui pemanfaatan AI serta otomatisasi, guna menjaga kualitas jaringan untuk mendukung komunikasi pelanggan.

    Dengan penerapan teknologi mutakhir ini, Indosat berhasil menurunkan tingkat keluhan pelanggan sebesar 36% dibandingkan rata-rata hari biasa.

    “Indosat berkomitmen dalam menghadirkan pengalaman digital yang mengesankan, termasuk saat momentum penting seperti pergantian tahun,” kata Vikram, dikutip Minggu (5/1/2025). 

    Vikram mengatakan kota dengan peningkatan lalu lintas data tertinggi di setiap wilayah meliputi Kota Baturaja, Kota Palembang, Kota Siantar Sidempuan di Sumatra, Kota Sintang, Kota Singkawang, Kota Sampit di Kalimantan, serta Kota Gowa, Kota Palu, Kota Parepare di Sulawesi, selain wilayah Jabotabek, Jawa, dan Bali-Nusra. 

    Periode ini juga meliputi peningkatan popularitas layanan digital, dengan lima aplikasi yang mengalami lonjakan penggunaan tertinggi adalah WhatsApp, Tiktok, Instagram, Youtube, dan Facebook.   

    Indosat memastikan jaringan tetap optimal melalui pemantauan dan pengelolaan intensif yang dilakukan selama 24/7 di Digital Intelligence Operations Center (DIOC). DIOC berperan penting dalam memantau dan menjaga performa jaringan secara real-time, memastikan pelanggan menikmati pengalaman digital terbaik. 

    Dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence/Machine Learning (AI/ML) dan sistem otomatisasi, ketersediaan serta kualitas jaringan dimonitor secara proaktif untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul demi kenyamanan pengguna. 

    Selain itu, guna menghadirkan pengalaman terbaik bagi pelanggan, layanan konsumen dari brand IM3, Tri, dan Indosat HiFi juga siaga penuh.  

    “Indosat terus berinovasi, memperkuat jaringan, dan mendukung transformasi digital bangsa, karena kami percaya bahwa konektivitas yang andal merupakan bukti komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.“ tutup Vikram.

  • Perekonomian Kalbar terjaga di tengah ketidakpastian global

    Perekonomian Kalbar terjaga di tengah ketidakpastian global

    Aktivitas jual beli masyarakat di Pasar Flamboyan Pontianak. ANTARA/Dedi

    DJPb: Perekonomian Kalbar terjaga di tengah ketidakpastian global
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 01 Desember 2024 – 15:31 WIB

    Elshinta.com – Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II B Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Kalbar Gunawan Setiono menyebutkan perekonomian Kalbar saat ini masih terjaga baik di tengah ketidakpastian global.

    “Perekonomian Kalbar masih terjaga dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh, neraca perdagangan yang surplus, inflasi terkendali dan lainnya masih terjaga,” ujarnya di Pontianak, Minggu.

    Ia menjelaskan untuk pertumbuhan ekonomi Kalbar triwulan III 2024 secara year on year atau tahun ke tahun berada di angka 4,87 persen dan menempati urutan ketiga setelah Kaltim dan Kalsel.

    Distribusi perekonomian di Kalbar didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai distribusi 21,58 persen diikuti oleh sektor industri, perdagangan besar, dan konstruksi.

    “Di sisi lain sektor real estat menempati urutan tertinggi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan paling pesat di Kalbar dengan pertumbuhan year on year sebesar 9,42 persen,” kata dia.

    Untuk tingkat inflasi Kalbar hingga 31 Oktober 2024 sebesar 1,58 persen (year on year) dengan tingkat inflasi tertinggi berada di Kabupaten Sintang yaitu sebesar 2,31 persen dan tingkat inflasi terendah berada di Kota Singkawang yaitu sebesar 1,33 persen.

    Selanjutnya, untuk kesejahteraan petani dan nelayan dinilai baik dengan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) tercatat masing masing berada pada angka 162,35 dan 101,26. NTP Kalbar pada Oktober 2024 menempati posisi tertinggi seregional Kalimantan dan berada di atas nasional.

    “Hal tersebut sejalan dengan kontribusi lapangan usaha terbesar di Kalimantan Barat terdapat pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan,” jelas dia.

    Sementara, untuk neraca perdagangan Kalbar tetap terjaga di angka surplus dengan nilai 159,69 juta dolar AS dengan akumulatif di 2024 sebesar 957,69 juta dolar AS.

    “Nilai impor dan ekspor Kalbar masing-masing sebesar 63,22 juta dolar AS dan US 222,93 juta dolar AS,” jelas dia.

    Menurutnya, meski secara umum perekonomian tetap terjaga, namun dampak perubahan kebijakan Amerika Serikat pada pasar negara berkembang perlu diwaspadai.

    “Rilis pertumbuhan kuartal ketiga negara-negara masih mengindikasikan tren pertumbuhan yang beragam. Secara umum, negara berkembang di Asia tumbuh lebih kuat, Amerika Serikat menunjukkan ketangguhan ekonominya. Sedangkan, Eropa menunjukkan pertumbuhan yang relatif stagnan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Profil Cagub-Cawagub Kalimantan Barat 2024: Ada Petahana Mantan Walikota, Mantan Kapolda dan Komisaris Bank

    Profil Cagub-Cawagub Kalimantan Barat 2024: Ada Petahana Mantan Walikota, Mantan Kapolda dan Komisaris Bank

    Bisnis.com, JAKARTA – Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (27/11/2024). Sejumlah pasangan calon (paslon) telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Di Pilkada Kalimantan Barat, terdapat 3 pasangan calon (paslon) yang siap bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.

    Mereka yakni Sutarmidji-Didi Haryono, Ria Norsan-Krisantus, dan Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor.

    Berikut profil lengkap masing-masing paslon cagub-cawagub yang bersaing di Pilkada Kalimantan Barat 2024:

    1. Sutarmidji-Didi Haryono

    Sutarmidji merupakan seorang akademisi dan mantan Wali Kota Pontianak dua periode. Dirinya juga dikenal sebagai petahana yang pernah menjabat Gubernur Kalbar untuk periode 2019-2024.

    Sedangkan pasangannya, Didi Haryono, adalah mantan Kapolda Kalbar dan mantan Komisaris Bank Kalbar.

    Karier politik Sutarmidji dimulai saat dirinya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjadi anggota DPRD Kota Pontianak pada tahun 1999.

    Pada 2003, ia maju menjadi Wakil Wali Kota Pontianak. Kemudian tahun 2008, Sutarmidji terpilih untuk menjabat sebagai Wali Kota Pontianak hingga tahun 2018 selama dua periode.

    Kemudian pada tahun 2018, Sutarmidji maju menjadi Gubernur Kalimantan Barat hingga tahun 2023 dan kini kembali maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat tahun 2024.

    Adapun Didi Haryono dikenal sebagai mantan Kapolda dan Komisaris Bank Kalbar. Berikut Riwayat kariernya, dilansir dari RRI:

    Kapolsek di Lolowau Polres Nias Polda Sumut pada tahun 1987 – 1988
    Kanit Reserse Intel Sekta Teladan Poltabes Medan tahun 1988 – 1989
    Kapolsek Prapat Danau Toba Polda Sumut tahun 1989 – 1991
    Kasat Serse Res Simalungun Polda Sumut tahun 1991 – 1992
    Dir Intelkampol Mabes Polri tahun 1994 – 1995
    Kanit Reserse VC Subdit Serse UM DIT Serse Polri tahun 1995 – 1996
    Kasubbag Ops Setdit Samapta Polda Irja tahun 1996 kemudian pada tahun 1997 melanjutkan karirnya menjadi Parik III
    ItdaOps Itpolda Irja hingga tahun 1998
    Kasubbag Binmin Setdit IPP Polda Irian Jaya tahun 1998 – 2000
    Kabag Wassendak Dit IPP Polda Irian Jaya tahun 2000 – 2001
    Pamen Sespim Dediklat Polri pada tahun 2001 sebelum berpindah ke Kalbar dan mengambil jabatan sebagai Kabag Pamsan Dit
    Intelpam Polda Kalbar tahun 2002 – 2003
    Kabid Humas Polda Kalbar tahun 2003 – 2004
    Kapolres Kapuas Hulu Polda Kalbar tahun 2004 – 2006
    Kasubbag Tap Bag Rehab DIV Propam Polri tahun 2006 – 2007
    Pamen SDE SDM Polri tahun 2007 – 2009
    Kabid Standardisasi, Pusbinprof Div Propam Polri tahun 2009 – 2010
    Kabagstandar Rowabprof Divpropam Polri tahun 2010 – 2011
    Irwasda Polda Banten tahun 2011 – 2012
    Analis Kebijakan Madya Bidang Jemen Ops Itwasum Polri tahun 2012 – 2014
    Irwasda Polda Kalbar tahun 2014 – 2016
    Wakapolda Kepulauan Riau tahun 2016 – 2017
    Kapolda Kalimantan Barat tahun 2017 – 2020

    Didi Haryono sempat menjabat sebagai komisaris utama Bank Kalbar pada tahun 2020-2024.

    2. Ria Norsan-Krisantus

    Ria Norsan memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha dan mantan Bupati Kabupaten Mempawah dua periode.

    Ia juga menjadi petahana yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur periode 2019-2024.

    Sedangkan Krisantus Kurniawan yang ditunjuk menjadi pasangannya, adalah mantan anggota DPR RI daerah pemilihan Kalbar II dan mantan Ketua DPRD Kabupaten Sanggau dari PDI Perjuangan.

    Ria Norsan lahir di Singkawang pada tanggal 17 Desember 1967 dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 hingga 2023.

    Dirinya juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum Gapensi Kalbar pada 2005-2009 serta Ketua DPRD Partai Golkar Provinsi Kalbar pada tahun 2017-2020.

    Sementara itu, Krisantus Kurniawan merupakan putra daerah kelahiran di Sepauk, Sintang pada 3 Juni 1969.

  • Banjarmasin dan Sintang Banggakan Kalimantan di Ajang Festival Film Bulanan

    Banjarmasin dan Sintang Banggakan Kalimantan di Ajang Festival Film Bulanan

    Samarinda: Perjalanan Festival Film Bulanan (Fesbul) di tahun 2024 akhirnya ditutup pada bulan Oktober, dengan kegiatan terakhir yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur. Seperti lokus-lokus sebelumnya, Fesbul menggelar workshop film pendek selama tiga hari di Samarinda sebelum membuka sesi open submission bagi sineas-sineas muda Kalimantan.

    Rangkaian kegiatan ini menunjukkan tingginya antusiasme para peserta dan menjadi bukti bahwa Kalimantan menyimpan banyak talenta potensial di dunia perfilman.

    Pada sesi Fesbul 2024: Lokus 10 Open Submission yang diadakan 16 – 18 Oktober, Fesbul memilih dua film pendek terbaik yang akan mewakili Kalimantan, yaitu Saat Malam Menjadi Merah dan Bukan Tempat Bermain. Menariknya, meski acara ini berlangsung di Samarinda, kedua film tersebut berasal dari kota berbeda: Sintang, Kalimantan Barat, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap Fesbul meluas di seluruh Kalimantan, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat dan Selatan.

    Saat Malam Menjadi Merah disutradarai oleh Dedetria Holyri dan mengusung genre horor yang menampilkan legenda hantu “kuyang”—sosok yang dipercaya masyarakat Kalimantan sebagai manusia berkepala melayang. Diproduksi oleh Serantung Productions, film ini menyajikan horor dari sudut pandang budaya lokal Kalimantan.

    Sedangkan Bukan Tempat Bermain, disutradarai oleh M. Azmi Arif dan diproduksi oleh Miniatur Production, menampilkan kisah drama romantis di latar pasar malam. Film ini mengangkat cerita sepasang kekasih yang sedang dalam proses mengakhiri hubungan mereka. 

    Kedua film yang sangat berbeda ini akan menjadi wakil Kalimantan untuk bersaing dengan 18 film lainnya dari seluruh Indonesia, yang telah terpilih dari Lokus 1 hingga Lokus 9 sepanjang tahun ini.

    Nantinya dari total 20 film pendek ini, Fesbul hanya akan memilih lima film terbaik. Para pemenang akan diumumkan pada puncak acara Malam Anugerah Fesbul 2024 di Djakarta Theatre pada Minggu, 17 November 2024. 

    Selain dihadiri sineas film pendek terpilih, acara tersebut juga akan mengundang sejumlah filmmaker nasional. Bersama Kemenparekraf, Fesbul berencana membawa lima film terbaik ini ke pasar film internasional pada tahun 2025.

    Samarinda: Perjalanan Festival Film Bulanan (Fesbul) di tahun 2024 akhirnya ditutup pada bulan Oktober, dengan kegiatan terakhir yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur. Seperti lokus-lokus sebelumnya, Fesbul menggelar workshop film pendek selama tiga hari di Samarinda sebelum membuka sesi open submission bagi sineas-sineas muda Kalimantan.
     
    Rangkaian kegiatan ini menunjukkan tingginya antusiasme para peserta dan menjadi bukti bahwa Kalimantan menyimpan banyak talenta potensial di dunia perfilman.
     
    Pada sesi Fesbul 2024: Lokus 10 Open Submission yang diadakan 16 – 18 Oktober, Fesbul memilih dua film pendek terbaik yang akan mewakili Kalimantan, yaitu Saat Malam Menjadi Merah dan Bukan Tempat Bermain. Menariknya, meski acara ini berlangsung di Samarinda, kedua film tersebut berasal dari kota berbeda: Sintang, Kalimantan Barat, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap Fesbul meluas di seluruh Kalimantan, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat dan Selatan.
    Saat Malam Menjadi Merah disutradarai oleh Dedetria Holyri dan mengusung genre horor yang menampilkan legenda hantu “kuyang”—sosok yang dipercaya masyarakat Kalimantan sebagai manusia berkepala melayang. Diproduksi oleh Serantung Productions, film ini menyajikan horor dari sudut pandang budaya lokal Kalimantan.
     
    Sedangkan Bukan Tempat Bermain, disutradarai oleh M. Azmi Arif dan diproduksi oleh Miniatur Production, menampilkan kisah drama romantis di latar pasar malam. Film ini mengangkat cerita sepasang kekasih yang sedang dalam proses mengakhiri hubungan mereka. 
     
    Kedua film yang sangat berbeda ini akan menjadi wakil Kalimantan untuk bersaing dengan 18 film lainnya dari seluruh Indonesia, yang telah terpilih dari Lokus 1 hingga Lokus 9 sepanjang tahun ini.
     
    Nantinya dari total 20 film pendek ini, Fesbul hanya akan memilih lima film terbaik. Para pemenang akan diumumkan pada puncak acara Malam Anugerah Fesbul 2024 di Djakarta Theatre pada Minggu, 17 November 2024. 
     
    Selain dihadiri sineas film pendek terpilih, acara tersebut juga akan mengundang sejumlah filmmaker nasional. Bersama Kemenparekraf, Fesbul berencana membawa lima film terbaik ini ke pasar film internasional pada tahun 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • UI Kukuhkan Luthfiralda Sjahfirdi Jadi Guru Besar FMIPA Bidang Biologi – Espos.id

    UI Kukuhkan Luthfiralda Sjahfirdi Jadi Guru Besar FMIPA Bidang Biologi – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Luthfiralda Sjahfirdi, M.Biomed sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam Bidang Biologi pada Ranting Ilmu/Kepakaran Konservasi Hewan, bertempat di Balai Sidang, Kampus UI Depok, Rabu (13/11/2024).  (Istimewa)

    Esposin, DEPOK – Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Luthfiralda Sjahfirdi, M.Biomed sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam Bidang Biologi pada Ranting Ilmu/Kepakaran Konservasi Hewan, bertempat di Balai Sidang, Kampus UI Depok, Rabu (13/11/2024). 

    Prosesi pengukuhan Guru Besar Prof. Luthfiralda yang juga merupakan istri Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dipimpin langsung oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul Upaya Konservasi Dalam Menjaga Keberlanjutan Biodiversitas Pada Tingkat Spesies, Terutama Spesies Terancam Punah dan Spesies Endemik: Studi Kasus Pada Lembaga Konservasi ex situ.

    Promosi
    Mantap! AgenBRILink Dekatkan Akses Perbankan untuk Warga Rejang Bengkulu

    Orasi ilmiah ini dilatarbelakangi oleh makin memperihatinkannya ancaman keberlanjutan biodiversitas yang kini telah menjadi isu global dan mengancam punahnya ragam spesies yang dilindungi, utamanya spesies endemik. 

    Prof. Luthfiralda memaparkan bahwa penurunan biodiversitas memiliki multiplier effect terhadap ekosistem dan manusia, yang tergambarkan dalam kondisi-kondisi seperti berkurang atau hilangnya habitat bagi banyak spesies akibat berbagai macam fenomena alam yang terjadi secara alami maupun yang disebabkan aktivitas pengalihfungsian habitat spesies, perburuan liar, hingga perdagangan satwa dilindungi.

    ”Tantangan keberlanjutan biodiversitas menjadi sebuah keniscayaan untuk ditangani secara komprehensif,” kata Prof. Luthfiralda dalam orasi ilmiahnya. 

    Untuk itu, berbagai upaya dan langkah konservasi dilakukan untuk mencegah penurunan tingkat biodiversitas, termasuk upaya konservasi di tingkat spesies, baik secara in situ maupun ex situ yang merupakan metode konservasi flora dan fauna, melalui habitat asli maupun di luar habitat aslinya. 

    Atas kondisi tersebut, Prof. Luthfiralda mengungkapkan bahwa pihaknya menekankan pentingnya melakukan pendekatan aspek perilaku reproduksi yang dilakukan secara ex situ dalam menjaga keberlanjutan biodiversitas pada tingkat spesies yang menjadi salah satu alternatif paling ideal yang dapat dilakukan dan merupakan salah satu strategi penting dalam upaya pelestarian biodiversitas.  

    Dalam paparannya, Prof. Luthfiralda mengungkapkan tiga aspek penting yang perlu ditatalaksanakan dalam melakukan pendekatan perilaku reproduksi melalui metode konservasi ex situ. 

    Pertama, lembaga konservasi ex situ sendiri yang memiliki peranan fundamental dalam memulihkan populasi spesies yang hampir punah. Meski demikian, bukan berarti lembaga ex situ ini tidak memiliki tantangan tersendiri, dan salah satu faktor yang paling disorot adalah kecenderungan lembaga ex situ pada studi kasus tertentu yang dapat mereduksi kemampuan adaptasi alami spesies yang terancam punah.

    Terlepas dari tantangan itu, lembaga ex situ merupakan alternatif yang memliki probabilitas tingkat kesuksesan cukup tinggi dalam menunjang upaya konservasi populasi spesies yang ditunjang kemampuan expertise dari sisi pendekatan manusia, sehingga proses konservasi menjadi lebih terukur kesuksesannya.

    Kedua, yang turut memiliki peranan krusial adalah langkah pelepasliaran spesies hewan ke habitat alami. Dalam hal ini, terdapat standar kualitas individu yang perlu dipenuhi bagi spesies hewan yang layak dilepasliarkan, sehingga penting untuk melakukan persiapan secara komprehensif guna memastikan pelepasliaran hewan dilakukan pada waktunya. 

    Salah satu case study yang paling menarik dari perspektif akademis adalah cerita pelepasliaran orangutan di Sintang Orangutan Center (SOC).

    ”Dari hasil riset yang kami lakukan, tidak semua spesies orangutan memiliki kemampuan yang sama dalam beradaptasi di alam liar. Fenomena ini terlihat bahkan ketika prosedur konservasi dilakukan pada sekolah hutan, di mana beberapa orangutan cenderung enggan membuat sarangnya sendiri dan memilih menggunakan sarang yang telah ada dan masih layak untuk tidur,” jelas Prof. Luthfiralda. 

    Melihat fenomena tersebut, Prof. Luthfiralda dalam penelitiannya mengungkapkan metode pelepasliaran ”Halfway House” menjadi salah satu opsi persiapan pelepasliaran hewan yang dilindungi. Metode Halfway House bertujuan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pelepasliaran, serta mempersiapkan hewan untuk mampu memenuhi kebutuhan dasar alaminya. 

    Ketiga, langkah konservasi sepanjang hayat di kebun binatang dengan mempertimbangkan masa estrus (periode subur) pada hewan. Hal ini menjadi opsi yang paling terukur bilamana spesies tertentu tidak memiliki kualifikasi yang ideal untuk dilepasliarkan dan justru akan menimbulkan risiko bagi eksistensi spesies tersebut. 

    “Tantangan pengelolaan keberlanjutan biodiversitas, khususnya pada spesies yang terancam punah, menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus disikapi secara serius oleh seluruh pihak. Oleh karenanya, pengayaan pemahaman metodologi konservasi serta perluasan portofolio studi kasus pada ragam spesies menjadi sebuah keniscayaan yang perlu disikapi dengan dinamika fenomena alam yang saat ini terus terjadi secara progresif,” tegas Prof. Luthfiralda.

    Hasil penelitian ini menandai komitmen panjang Prof. Luhtfiralda terhadap keberlanjutan biodiversitas, khususnya pada spesies yang terancam punah dan spesies endemik, melalui riset dan manifestasi akademik serta kajian biologi terkait.

    Pengukuhan Prof. Luthfiralda sebagai Guru Besar UI menandai tonggak penting dalam karier akademik Prof. Luthfiralda, yang berhasil merampungkan pendidikan doktoralnya di tahun 2006 serta telah menghasilkan banyak jurnal penelitian di bidang  Biologi dan Konservasi, baik di lingkup dalam negeri maupun luar negeri.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Mengenal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Indonesia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Oktober 2024

    Mengenal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Indonesia Regional 31 Oktober 2024

    Mengenal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Indonesia
    Editor
    KOMPAS.com –
    Selain di bandara dan pelabuhan, tempat yang kerap menjadi perlintasan orang dan barang untuk keluar masuk ke wilayah negara Indonesia adalah di pos perbatasan atau disebut
    Pos Lintas Batas Negara
    .
    Pos Lintas Batas Negara (
    PLBN
    ) adalah tempat pengawasan dan pelayanan lintas batas negara di kawasan perbatasan.
    Keberadaan PLBN menjadi sekaligus menjadi penanda batas serta representasi kedaulatan Negara Indonesia di wilayah perbatasan.
    Lebih lanjut, PLBN merupakan unit kerja di bawah Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara.
    Lokasi PLBN berada sekitar kawasan perbatasan wilayah negara dan terletak pada sisi dalam batas wilayah Indonesia dengan negara tetangga.
    Sejarah PLBN dimulai dengan beroperasinya PLBN Entikong sebagai pos lintas batas pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Oktober 1989.
    PLBN Entikong terletak di Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan wilayah Tebedu, Serawak, Malaysia.
    Selanjutnya pada tahun 2014, pembangunan PLBN masuk ke dalam sembilan agenda prioritas untuk Indonesia atau Nawacita yang dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
    Sehingga untuk mewujudkanya, dimulailah pembangunan tujuh PLBN pada 2015 yaitu di wilayah Entikong, Badau, Aruk (Kalimantan Barat), Motaain, Matamasin, Wini (Nusa Tenggara Timur), dan Skouw (Papua).
    Kemudian sesuai Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 1 Tahun 2019, di tahun 2019 dilakukan percepatan pembangunan untuk 11 PLBN.
    Daftar 11 PLBN tersebut antara lain PLBN Serasan (Natuna, Kepulauan Riau), PLBN Jagoi Babang (Bengkayang, Kalimantan Barat), PLBN Sei Kelik (Sintang, Kalimantan Barat), PLBN Long Nawang (Malinau, Kalimantan Utara), PLBN Long Midang/Krayan, PLBN Labang, dan PLBN Sei Nyamuk (Nunukan, Kalimantan Utara).
    Selain itu juga PLBN Oepoli (Kupang, Nusa Tenggara Timur), PLBN Napan (Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur), PLBN Yetetkun (Boven Digoel, Papua Selatan), dan PLBN Sota (Merauke, Papua Selatan).
    Sebagai tempat yang ditunjuk sebagai
    check point di 
    perbatasan wilayah negara, PLBN berfungsi untuk memberitahukan dan menyelesaikan kewajiban pabean, imigrasi, karantina, dan keamanan terhadap barang yang dibawa oleh pelintas batas.
    Sementara dalam Pasal 3 Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Tipologi Pos Lintas Batas Negara disebut tiga fungsi PLBN.
    Pertama adalah fungsi pengawasan dan pelayanan perlintasan orang dengan dokumen paspor dan/atau dokumen pas lintas batas.
    Kedua adalah fungsi pengawasan dan pelayanan perlintasan barang untuk perdagangan luar negeri dan/atau perdagangan perbatasan
    Ketiga adalah fungsi pengawasan dan pelayanan perlintasan sarana angkutan barang, angkutan umum, dan/atau angkutan pribadi.
    Kemudian pada Pasal 4 dan Pasal 5, disebutkan dua jenis
    PLBn
    yang ada di Indonesia yaitu PLBN darat dan PLBN laut.
    PLBN memiliki satu pos lintas batas mitra pengawasan dan pelayanan dari satu negara tetangga.
    PLBN laut memiliki satu atau lebih pos lintas batas mitra pengawasan dan pelayanan dari satu atau lebih negara tetangga.
    Baik PLBN darat dan PLBN laut terdiri atas tiga tipe yaitu Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.
    Lebih lanjut, di dalam kawasan PLBN memiliki dua zona yaitu zona inti dan zona penunjang.
    Zona inti berupa area sarana dan prasarana pengawasan dan pelayanan lintas batas negara.
    Sementara zona penunjang berupa area sarana dan prasarana penunjang lintas batas negara dan pengembangan ekonomi.
    Sumber:

    bnpp.go.id
      

    indonesiabaik.id
     

    bppd.kalbarprov.go.id
      

    kominfo.go.id
      

    peraturan.bpk.go.id
      

    djkn.kemenkeu.go.id
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.