BNPT Akui 24 Objek Vital dan 13 Fasilitas Penuhi Standar Penanganan Teror
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyerahkan sertifikat penerapan pedoman perlindungan sarana dan prasarana obyek vital strategis dalam pencegahan tindak pidana terorisme kepada 24 pengelola obyek vital strategis dan 13 pengelola fasilitas publik, Senin (1/12/2025).
Kepala
BNPT
Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan bahwa pemberian sertifikat ini diberikan karena pengelola obyek vital strategis dan fasilitas publik telah memenuhi standar minimum pengamanan sesuai Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020.
“Hari ini beberapa obyek vital dan fasilitas publik yang sudah kami lakukan asesmen, tentunya masuk kepada standar minimal, standar minimum terhadap antisipasi ancaman terorisme,” tegas Eddy di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
Jenderal bintang tiga itu mengatakan bahwa upaya ini menjadi bagian dari penguatan sistem perlindungan terhadap obyek vital dan fasilitas publik yang memiliki peran krusial bagi keberlangsungan negara.
Selain itu, penyerahan sertifikat dinilai mendukung prioritas pemerintah untuk memantapkan sistem pertahanan dan keamanan nasional serta mendorong kemandirian bangsa, termasuk di sektor pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, dan ekonomi biru.
Melalui penyerahan sertifikat ini, BNPT berharap seluruh pengelola obyek vital dan fasilitas publik yang telah memenuhi standar pengamanan dapat terus meningkatkan mitigasi terhadap ancaman terorisme yang semakin kompleks.
“Ke depan, BNPT akan memperkuat kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk perusahaan pengelola obyek vital serta pengelola fasilitas publik di Indonesia, guna meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman keamanan,” jelas dia.
Berikut daftar 24 pengelola
objek vital
strategis penerima sertifikat:
1. PT PLN Indonesia Power UBP Jeranjang
2. PT PLN Indonesia Power UBP Keramasan – PLTGU Keramasan
3. PT PLN Indonesia Power UBP Cilegon – PLTGU Cilegon
4. PT PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya
5. PT PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu
6. PT PLN Indonesia Power UBP Sintang
7. PT PLN Indonesia Power UBP Teluk Sirih
8. PT PLN Indonesia Power UBP Ombilin
9. PT PLN Indonesia Power UBP Tello – PLTD dan PLTG Tello
10. PT PLN Indonesia Power UBP Semarang – PLTGU Tambak Lorok
11. PT PLN Indonesia Power UBP Saguling – PLTA Saguling
12. PT PLN Indonesia Power UBP Mrica – PLTA PB. Soedirman
13. PT Jakarta International Container Terminal
14. PT Pelabuhan Tanjung Priok Branch Tanjung Priok
15. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Cabang Tanjung Priok
16. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Cabang Benoa
17. PT Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Emas Semarang
18. PT Pelindo Terminal Petikemas TPK Semarang
19. PT LRT Jakarta
20. PT MRT Jakarta (Perseroda)
21. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta – Stasiun Gambir
22. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta – Stasiun Pasar Senen
23. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya – Stasiun Gubeng
24. Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin – Belitung
Daftar 13 Fasilitas Publik penerima sertifikat bidang pelayanan publik:
1. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia – Bidang Kepariwisataan
2. Hotel Indonesia Kempinski Jakarta (PT Grand Indonesia)
3. Renaissance Bali Nusa Dua Resort (PT Royal Pacific Nusantara)
4. Sheraton Bali Kuta Resort (PT Indonesian Paradise Island)
5. Pacific Place Mall
6. Sarinah (PT Sarinah)
7. Tunjungan Plaza (PT Pakuwon Jati)
8. Pakuwon Mall Surabaya (PT Pakuwon Permai)
9. Royal Plaza (PT Dwi Jaya Manunggal)
10. Pakuwon Mall Jogja (PT Pakuwon Permai)
11. Pakuwon Mall Solo Baru (PT Pakuwon Permai)
12. Pertamina Mandalika International Circuit (PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC) – Bidang Keramaian Tertentu
13. Sentul International Convention Center (SICC)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Sintang
-
/data/photo/2025/12/01/692d1a0e9a9cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPT Akui 24 Objek Vital dan 13 Fasilitas Penuhi Standar Penanganan Teror Nasional 1 Desember 2025
-

Aisyiyah Kalbar gencarkan edukasi cegah perkawinan anak
“Persoalan perkawinan anak di Kalbar merupakan isu yang sangat serius karena berdampak langsung terhadap masa depan generasi muda, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan reproduksi, dan potensi meningkatnya kasus stunting. Banyak sekali yang sudah
Pontianak (ANTARA) – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Kalimantan Barat terus mengintensifkan upaya pencegahan perkawinan anak melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi lintas sektor di berbagai daerah dengan kasus tinggi, terutama di Kabupaten Ketapang, Sintang, Melawi, dan Sambas.
“Persoalan perkawinan anak di Kalbar merupakan isu yang sangat serius karena berdampak langsung terhadap masa depan generasi muda, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan reproduksi, dan potensi meningkatnya kasus stunting. Banyak sekali yang sudah dilakukan oleh Aisyiyah dalam upaya pencegahan perkawinan anak dan kami melakukan sosialisasi dan edukasi hingga ke akar rumput, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Tibet Australia dan Muhammadiyah,” kata Hazilina dalam kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Terpadu pelaksanaan strategio nasional pencegahan perkawinan anak dan perkawinan usia di bawah 19 tahun di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, Kabupaten Ketapang menjadi fokus utama karena tercatat memiliki angka perkawinan anak tertinggi di Kalimantan Barat. Berdasarkan data nasional, Kalbar sendiri menempati posisi ketiga tertinggi di Indonesia pada tahun 2023.
“Ketapang itu yang paling tinggi angkanya. Kami masuk ke masyarakat bawah, bekerja sama dengan mahasiswa, tokoh masyarakat, bahkan dengan Keraton Sanggau untuk pendekatan budaya,” tuturnya.
Hazilina menuturkan bahwa kasus perkawinan anak di daerah pedesaan banyak dipicu oleh faktor ekonomi, rendahnya pendidikan orang tua, pergaulan bebas, serta pemahaman yang keliru tentang ajaran agama dan adat istiadat.
“Saat kami sosialisasi di salah satu desa di Ketapang, ada warga yang mengatakan baru saja menikahkan anak berusia 13 tahun. Alasannya sederhana, takut anak berbuat zina. Ini menunjukkan minimnya pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif perkawinan anak,” katanya.
Ia menambahkan, Aisyiyah Kalbar juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk memperkuat kolaborasi, termasuk dengan komunitas adat seperti masyarakat Dayak Kanayatn di Toko, Sanggau.
“Ke depan, kami akan melatih paralegal dari komunitas adat untuk membantu advokasi pencegahan perkawinan anak berbasis hak asasi manusia. Bahkan mahasiswa kami lolos tiga besar nasional dengan penelitian bertema ‘Pencegahan Perkawinan Anak Berbasis HAM di Komunitas Dayak Kanayatn,” kata Hazilina.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani, mengungkapkan bahwa angka perkawinan anak di Kalbar pada tahun 2024 menunjukkan penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Kalbar pada 2023 menempati peringkat ketiga tertinggi secara nasional dengan lebih dari 10.400 kasus. Namun pada 2024, jumlah itu menurun sekitar 1.700 kasus sehingga Kalbar kini berada di posisi keempat nasional,” kata Herkulana.
Menurutnya, penurunan itu tak lepas dari kolaborasi berbagai pihak seperti WKRI, Aisyiyah, Fatayat NU, TP-PKK, serta pemerintah kabupaten/kota yang telah menginisiasi strategi daerah dan peraturan desa tentang pencegahan perkawinan anak.
“Beberapa daerah seperti Ketapang, Landak, Sambas, dan Kubu Raya sudah mulai menerapkan regulasi pencegahan di tingkat desa. Ini merupakan bentuk inovasi yang sangat baik,” tuturnya.
Meski demikian, Herkulana menilai tantangan besar masih dihadapi, terutama terkait pemahaman tokoh adat dan agama yang masih menganggap anak usia akil baligh sudah boleh menikah, serta lemahnya pengawasan keluarga.
“Masih banyak orang tua yang menganggap anak 17 tahun itu sudah ‘perawan tua’. Faktor ekonomi juga sering menjadi alasan anak dinikahkan agar tidak membebani keluarga. Belum lagi pengaruh kemajuan teknologi dan paparan konten negatif di internet,” katanya.
Ia menegaskan, DP3A Kalbar bersama aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan dunia usaha akan terus memperkuat sinergi untuk menekan angka perkawinan anak melalui edukasi keluarga dan peningkatan kesadaran masyarakat.
“Pencegahan perkawinan anak harus dimulai dari rumah. Pola asuh yang baik, pendidikan yang memadai, dan pemahaman agama yang benar adalah kunci untuk melindungi anak-anak kita,” kata Herkulana.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

XLSmart Perkuat Jaringan di Kalimantan, Incar Pertumbuhan Baru di Luar Jawa
Banjarmasin –
Pasca-merger dua entitas telekomunikasi, XLSmart memperkuat sinyal internet di Kalimantan. Wilayah ini dinilai membuka pertumbuhan baru perusahaan di masa mendatang.
“Perusahaan tidak hanya membangun jaringan yang kuat untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan infrastruktur yang siap menghadapi kebutuhan digital masa depan. Dengan strategi tiga brand dan distribusi yang lebih luas, posisi XLSMART kini jauh lebih kuat di pasar,” ujar Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi dikutip Kamis (9/10/2025).
Berdasarkan data terkini, layanan XLSmart telah dirasakan di seluruh provinsi di Kalimantan. Dengan total pelanggan mencapai sekitar 3 juta, dan ditopang oleh lebih 11.400 BTS, termasuk lebih dari 4.200 BTS di Kalimantan Selatan, dengan keseluruhan BTS mayoritas merupakan BTS 4G.
Kemudian, 90% jaringan fiber optik XLSmart telah menjangkau kota dan kabupaten di seluruh Kalimantan, dengan 80% di antaranya menggunakan teknologi yang menjamin kecepatan dan kestabilan layanan. Perluasan jaringan juga dilakukan dengan cara integrasi antar BTS yang terus dilakukan hingga saat ini. Proses integrasi ini menghasilkan perluasan cakupan yang signifikan.
Perluasan jaringan tersebut menjangkau sejumlah wilayah baru yang sebelumnya belum terlayani secara optimal, meliputi Kabupaten Landak, Sanggau, Sintang, dan Ketapang di Kalimantan Barat. Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, hingga Kota Palangka Raya, dan Kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah.
Kemudian, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Paser di Kalimantan Timur. Lebih jauh, perluasan ini pun untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangganya.
Untuk jaringan fiber optik XLSmart juga mendukung pemerintah dengan menggelar layanan telekomunikasi dan internet cepat di IKN. Operator seluler ini telah mengoperasikan SKKL Batam – Serawak yang menghubungkan Malaysia – Indonesia melalui Entikong – Pontianak sejauh 120 km. Infrastruktur ini akan memperkuat koneksi internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Jaringan kabel optik ini juga menjadi alternatif gateway international yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hongkong, serta menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP/HUB di Asia.
“Infrastruktur ini penting untuk bisa mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan menyediakan jaringan berkualitas sehingga bisa memberikan layananan terbaik kepada pelanggan,” ucapnya.
Perusahaan secara aktif berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk memastikan pembangunan jaringan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Di daerah yang sulit terjangkau, solusi energi alternatif seperti solar panel terbukti efektif. Ini sekaligus mendukung agenda nasional dalam penggunaan energi bersih.
Selain itu, XLSmart menerapkan sistem monitoring dari Network Operation Center (NOC) untuk menjaga stabilitas jaringan secara real-time. Preventive maintenance juga rutin dilakukan untuk mengantisipasi gangguan teknis.
Sementara itu, Kalimantan Selatan sendiri memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang utama di Kalimantan, mengingat provinsi ini tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, tetapi juga pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan jumlah pelanggan mencapai sekitar 1,4 juta dari total 3 juta pelanggan di seluruh Kalimantan, Kalimantan Selatan menjadi salah satu wilayah penting bagi XLSmart. Kota Banjarmasin sendiri menjadi wilayah dengan pengguna terbesar, mencapai 270 ribu pelanggan.
Tak hanya memperluas layanan ke kecamatan baru, XLSmart juga memperhatikan lokasi wisata yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Untuk Kalsel sendiri, layanan data dari XLSmart sudah tersedia di lokasi wisata terkenal seperi kawasan wisata Pasar Terapung Lok Baintan, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Kampung Sasirangan.
(agt/fyk)
-

XLSMART Ekspansi ke Kalimantan, Tebar 11.400 BTS Jangkau 3 Juta Pelanggan
Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melanjutkan ekspansi jaringan ke Kalimantan, dengan mengoperasikan 11.400 BTS yang tersebar di seluruh provinsi tersebut.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, mengatakan proses integrasi jaringan dan operasional pascamerger berjalan sesuai rencana. Menurutnya, konsolidasi ini bukan sekadar penggabungan bisnis, tetapi langkah strategis untuk memperkuat fondasi industri telekomunikasi nasional.
“Perusahaan tidak hanya membangun jaringan yang kuat untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan infrastruktur yang siap menghadapi kebutuhan digital masa depan,” ujar Rajeev dalam keterangan resmi, Rabu (8/10/2025).
Hingga kini, layanan XLSMART telah menjangkau seluruh provinsi di Kalimantan dengan sekitar 3 juta pelanggan. Dari total tersebut, lebih dari 4.200 BTS berada di Kalimantan Selatan, sebagian besar merupakan BTS 4G.
Kalimantan Selatan menjadi wilayah penting bagi XLSMART karena posisinya sebagai pintu gerbang utama pulau tersebut. Dari total 3 juta pelanggan di Kalimantan, sekitar 1,4 juta berada di provinsi ini, dengan 270 ribu pelanggan di Kota Banjarmasin.
XLSMART juga memperluas layanan ke sejumlah lokasi wisata populer di Kalimantan Selatan, seperti Pasar Terapung Lok Baintan, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Kampung Sasirangan. Setiap tahun, perusahaan turut menyiapkan kapasitas jaringan tambahan untuk mendukung kelancaran acara besar seperti Haul Guru Sekumpul, yang dihadiri ratusan ribu hingga jutaan warga.
Lebih lanjut, sekitar 90% jaringan fiber optik XLSMART telah menjangkau kota dan kabupaten di seluruh Kalimantan, dengan 80% di antaranya menggunakan teknologi yang memastikan kecepatan dan stabilitas layanan. Perluasan jaringan dilakukan melalui integrasi antar-BTS yang terus berjalan, menghasilkan peningkatan cakupan di wilayah-wilayah baru yang sebelumnya belum terlayani secara optimal.
Beberapa di antaranya meliputi Kabupaten Landak, Sanggau, Sintang, dan Ketapang di Kalimantan Barat; Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, dan Kapuas di Kalimantan Tengah; serta Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Paser di Kalimantan Timur.
Perluasan ini juga diarahkan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangganya. Meski demikian, Rajeev mengakui bahwa pembangunan jaringan di Kalimantan menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur listrik, akses jalan, hingga kondisi geografis yang beragam.
“Namun, XLSMART akan tetap berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan kombinasi teknologi dan strategi operasional,” katanya.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap pembangunan IKN, jaringan fiber optik XLSMART turut menghadirkan layanan telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi. Perusahaan juga telah mengoperasikan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Batam–Serawak yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia melalui rute Entikong–Pontianak sepanjang 120 kilometer. Infrastruktur ini telah beroperasi sejak 1 Juni 2022.
Rajeev menjelaskan, jaringan kabel optik tersebut memperkuat konektivitas internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan kinerja dan latency yang lebih cepat.
Dia menyebut jaringan kabel optik ini juga menjadi alternatif gateway internasional yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hong Kong, serta menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP/HUB di Asia.
“Bagi XLSMART, infrastruktur ini penting untuk bisa mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan menyediakan jaringan berkualitas sehingga bisa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” tambahnya.
Perusahaan juga aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan jaringan sesuai kebutuhan masyarakat. Di wilayah sulit dijangkau, XLSMART memanfaatkan energi alternatif seperti panel surya, sekaligus mendukung agenda nasional penggunaan energi bersih.
Selain itu, stabilitas jaringan dipantau secara real-time melalui Network Operation Center (NOC), dengan kegiatan preventive maintenance rutin guna mengantisipasi potensi gangguan.
Melalui lini bisnis XLSMART for Business, perusahaan juga memperluas dukungan bagi sektor korporasi, pendidikan, pemerintahan, energi, dan UKM. Layanan yang ditawarkan mencakup jaringan dan konektivitas, pusat data, solusi teknologi AI, IoT, serta ICT.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366520/original/093287000_1759233867-Untitled.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Video Jalan Rusak Diunggah Bobon Santoso, Ternyata Lokasinya di Sintang Bukan Kapuas Hulu
Liputan6.com, Pontianak – Tayangan video pendek yang diunggah influencer kuliner Bobon Santoso viral di media sosial. Video tersebut menyinggung soal jalan rusak di wilayah Kalimantan Barat yang berlubang dan banyak genangan lumpur.
“Beginikah wajah perbatasan negeri?” tulis Bobon di Instagram.
Terkait unggahan viral itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan, jalan rusak yang dalam video tersebut bukan berada dalam wilayahnya.
“Lokasinya sudah kami cek. Itu Dusun Jelemuk, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Sintang,” ujar Fransiskus Diaan, Selasa (30/9/2025).
Dirinye menjalaskan, si Kapuas Hulu memang ada juga Desa Jelemuk, lokasinya ada di Kecamatan Bika, dan Dusun Jelemuk di Desa Miau Merah, Kecamatan Silat Hilir.
“Tetapi jalan di video itu bukan di Kapuas Hulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Kapuas Hulu menjelaskan bahwa kekeliruan ini kemungkinan disebabkan oleh kesamaan nama wilayah antara dua kabupaten tersebut.
Adapun jalur yang direkam oleh Bobon Santoso merupakan bagian dari Jalur Paralel Perbatasan, rute strategis yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat seperti Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Bengkayang, Sambas, hingga Aruk di perbatasan Indonesia-Malaysia. Jalur ini berstatus sebagai Jalan Nasional, sehingga kewenangan perbaikannya berada di tangan pemerintah pusat.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341797/original/068005800_1757327502-1000015793.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenkop Kembali Buka Lowongan Kerja Asisten Bisnis KDKMP Khusus,Cek Ketentuannya di Sini – Page 3
Rekrutmen ini berlaku untuk 88 kabupaten/kota di berbagai provinsi, antara lain:
1. Bali: Kab. Bangli.
2. Maluku: Kab. Timor Tengah Utara; Kab. Seram Bagian Timur.
3. Bengkulu: Kab. Kaur; Kab. Kepahiang Kab. Lebong; Kab. Muko Muko.
4. Sumatera Selatan: Kab. Empat Lawang; Kab. Lahat.
5. Sulawesi Tenggara: Kab. Kolaka Timur; Kab. Konawe Utara.
6. Nusa Tenggara Timur: Kab. Rote Ndao; Kab. Sumba Barat Daya.
7. Nusa Tenggara Barat: Kab. Sumbawa Barat.
8. Maluku Utara: Kab. Halmahera Barat; Kab. Pulau Morotai.
9. Sumatera Utara: Kab. Samosir; Kab. Toba.
10. Sulawesi Tengah: Kab. Banggai Kepulauan.
11. Kalimantan Selatan: Kab. Balangan; Kab. Barito Kuala; Kab. Hulu Sungai Selatan; Kab. Hulu Sungai Tengah; Kab. Hulu Sungai Utara; Kab. Kotabaru; Kab. Tabalong; Kab. Tanah Bumbu; Kab. Tanah Laut; Kab. Tapin.
12. Kalimantan Tengah: Kab. Barito Selatan; Kab. Barito Timur; Kab. Barito Utara; Kab. Gunung Mas; Kab. Kotawaringin Timur; Kab. Lamandau; Kab. Murung Raya; Kab. Seruyan; Kab. Sukamara.
13. Kalimantan Barat: Kab. Kapuas Hulu; Kab. Ketapang; Kab. Sintang.
-

Pangdam XII/Tanjungpura Cek Tapal Batas Negara di Sintang
PONTIANAK – Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, meninjau langsung tapal batas negara antara Indonesia–Malaysia di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
“Pengecekan langsung di lapangan ini penting untuk memastikan kondisi tapal batas negara tetap sesuai ketentuan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kerawanan di kawasan perbatasan,” ujar Mayjen TNI Jamallulael di Sintang, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut, Pangdam didampingi para pejabat utama Kodam XII/Tpr, Danrem 121/Abw, serta Dansatgas Pamtas RI–Malaysia Yonkav 3/AC. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi patok perbatasan tetap terjaga dan situasi wilayah dalam keadaan aman.
Selain melakukan pengecekan tapal batas, Pangdam XII/Tpr juga memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat dengan menggelar bakti sosial di Desa Nanga Bayan, Ketungau Hulu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bakti sosial tersebut meliputi penyaluran paket sembako, pemberian perlengkapan sekolah untuk murid SMPN 4 Nanga Bayan, serta pelayanan kesehatan gratis bagi warga.
“Bakti sosial ini menjadi wujud kepedulian TNI dalam membantu kesulitan masyarakat di perbatasan, sekaligus memperkuat kedekatan antara TNI dan rakyat,” kata Jamallulael.
Melalui kegiatan peninjauan dan bakti sosial tersebut, Pangdam menegaskan bahwa kehadiran TNI di perbatasan bukan hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah terdepan Indonesia.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2393357/original/092003800_1540548790-20181026-Ekspor-Ikan-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Regulasi Indikasi Geografis Jaga Reputasi Produk Perikanan – Page 3
Karenanya, dia menilai potensi ini menjadi pondasi penting sekaligus membuka ruang lebih luas bagi pengembangan produk unggulan kelautan dan perikanan yang memperoleh perlindungan IndiGeo.
Terlebih hingga Juli 2025, sebanyak 11 produk hasil kelautan dan perikanan telah memperoleh IndiGeo, antara lain Sidat Marmorata Poso, Bandeng Asap Sidoarjo, Ikan Uceng Temanggung, Mutiara Lombok, serta beragam garam khas Nusantara seperti Kusamba, Amed, Tejakula, Pemongkong, Gumbrih, dan Garam Gunung Krayan.
“Kami telah mengidentifikasi 38 produk olahan dan 18 komoditas perikanan lainnya yang berpotensi besar untuk didaftarkan IndiGeo,” urai Tornanda.
Produk tersebut di antaranya adalah Rusip Bangka, Salai Patin Kampar Riau, Cakalang Fufu Minahasa, Terasi Bangka, Sate Bandeng Serang-Cilegon, Bandeng Presto Juwana, Garam Grobogan, Blongsong Ikan Lais Sintang, Garam Cerobok Lombok Barat, Juku Tapa’ Bulukumba, Bale Kanasa dan Pallu Cela Bulukumba.
Tornanda menegaskan Indikasi Geografis bukan sekadar label, tetapi instrumen strategis. Melalui IndiGeo, Tornanda memastikan reputasi dan kualitas produk lokal dapat dilindungi secara hukum, sekaligus membuka akses ke pasar global.
“Produk dengan pengakuan IndiGeo juga memiliki nilai jual lebih tinggi, memperkuat identitas daerah, dan mendorong pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan,” tuturnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346653/original/017292100_1757646258-Orang_Utan_Mungky.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lintasi Ribuan Kilometer, Kisah Perjalanan Panjang Dua Orang Utan Kembali ke Kalimantan
Liputan6.com, Jakarta Setelah bertahun-tahun hidup di kandang, dua individu orang utan jantan bernama Mungky dan Dodo akhirnya kembali menghirup udara Kalimantan Timur. Mereka bukan sekadar dipindahkan, melainkan disiapkan untuk menempati sebuah pulau suaka semi-liar yang sedang dibangun di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Translokasi kedua orang utan bukan perkara mudah. Proses ini membutuhkan ketelitian, pengawasan medis dan logistik yang kompleks.
Perjalanan Mungky dimulai pada Mei 2025 dari Sintang, Kalimantan Barat. Dari sekolah hutan Jerora, ia dibawa menempuh delapan jam perjalanan darat menuju Bandara Supadio, Pontianak.
Dari sana, Mungky diterbangkan ke Jakarta, transit, lalu melanjutkan penerbangan ke Balikpapan. Malam harinya, ia kembali diguncang perjalanan darat menuju Sepaku. Pukul 22.45 WITA, Mungky akhirnya menempati kandang rehabilitasi di PSO Arsari.
Dua bulan kemudian, giliran Dodo menempuh jalur serupa. Dari Sukabumi menuju Jakarta, lalu Balikpapan, kemudian darat hingga Sepaku. Bedanya, ia ditangani dengan sistem logistik door-to-door.
Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Murlan Dameria Pane, menegaskan translokasi ini bukan sekadar pemindahan satwa.
“Kegiatan ini mencerminkan sinergi antarlembaga dalam pelestarian satwa liar endemik Kalimantan. Kami berharap Mungky dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan aman di habitat barunya,” kata Dameria.
Pemulangan keduanya tidak hanya soal penyelamatan satwa, tetapi juga penegasan komitmen berbagai pihak terhadap konservasi orang utan di Borneo. Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), yang menjadi inisiator suaka ini, menilai perjalanan Mungky dan Dodo adalah momentum penting bagi perlindungan satwa endemik.
“Ini bukan sekadar translokasi, tapi simbol kepedulian banyak pihak terhadap satwa endemik Kalimantan,” ujar Wakil Ketua YAD S. Indrawati Djojohadikusumo, Kamis (11/09/2025).
Pemulangan Mungky dan Dodo merupakan langkah penting untuk memastikan kesejahteraan mereka setelah lebih dari satu dekade hidup dalam jeruji.
Mungky diselamatkan dari pemeliharaan ilegal di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada 2014. Ia datang dalam kondisi sehat secara fisik, tetapi sudah kehilangan banyak perilaku alaminya.
“Kalau dari segi fisik dan kesehatan, dia bagus, sehat, anatomis lengkap. (Hanya) data tingkah lakunya tidak bisa didapat. Karena sudah lama dipelihara, dia tidak bisa dilepasliarkan,” jelas Manajer Program Sintang Orangutan Center drh. Vicktor Vernandes.
Sementara itu, Dodo memiliki cerita yang lebih panjang. Ia diamankan dari rumah warga di Bogor pada 2008. Hampir sepanjang hidupnya, ia tidak pernah merasakan hutan.
“Walaupun secara medis, Dodo dinyatakan sehat, namun karena ia sudah berada di dalam kandang sejak lahir, insting survive-nya sangat kecil,” ujar drh. Anatasha Reza Widiantoro, dokter hewan dari PPS Cikananga, tempat Dodo dirawat selama 17 tahun.
Kedua orang utan ini kini dititiprawatkan di pusat konservasi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ke depannya, Mungky dan Dodo akan menempati Pulau Kelawasan, sebuah pulau suaka semi-liar yang sedang dibangun di wilayah IKN. Pulau ini menjadi model baru konservasi, tempat orang utan tetap bisa mengekspresikan perilaku alaminya meski dengan intervensi manusia.
Dukungan dari IKN dan BKSDA Kaltim
Bagi Otorita IKN, kehadiran Mungky dan Dodo menjadi bagian dari upaya memperkaya biodiversitas di kawasan calon ibu kota baru. Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto, menyebut dua satwa endemik Kalimantan ini menambah warna baru Ibu Kota Nusantara di masa depan.
“Dengan perpindahan ini, keanekaragaman hayati di IKN akan semakin kaya. Kehadiran mereka di Pulau Kelawasan adalah simbol bahwa pembangunan bisa berjalan seiring konservasi,” katanya.
Senada, Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto menambahkan, pemindahan Mungky dan Dodo terakait dengan kesejahteraan satwa. Meski bukan di alam liar sesungguhnya, setidaknya Pulau Kelawasan, dua orang utan ini merasakan masa tua serasa berada di alam.
“Ketika mereka tidak bisa dilepasliarkan, paling tidak mereka dapat hidup di habitat alaminya. Mereka bisa mengekspresikan perilaku alami, bukan lagi di dalam kandang, melainkan di hutan Borneo,” kata Ari.
-

Yosef Petugas Damkar Bergegas ke SMK 1 Sintang Seusai Terima Perintah Komandan: Keluarga Berhalangan
Yosef Petugas Damkar Bergegas ke SMK 1 Sintang Seusai Terima Perintah Komandan: Keluarga Berhalangan
TRIBUNJATENG.COM – Hari Sabtu sore itu, (3/5/2025) Yosef menerima pesan tak biasa.
Seorang siswi mengirimkan WhatsApp ke call center Damkar Pemadam Kebakaran.
Ia meminta tolong agar ada petugas yang bisa mewakili orang tuanya mengambil amplop kelulusan di sekolah.
Bukan laporan kebakaran, bukan juga permintaan penyelamatan.
Tapi permintaan dari seorang anak yang hanya ingin rapornya diambilkan layaknya siswa lain.
Tanpa ragu, Yosef segera berangkat.
Ia ditugaskan langsung oleh komandannya untuk mendampingi siswi dari SMKN 1 Sintang, Kalimantan Barat.
Orang tua siswi itu tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain.
Yosef menjadi wali murid dadakan.
Ia hadir bukan dengan seragam sekolah, tapi seragam pemadam serta semangat pelayanan yang sama seperti saat memadamkan api.
“Pihak Damkar langsung merespons WA dari anak tersebut.”
“Kami tanya alasannya, dan dijelaskan bahwa orang tua dan keluarga berhalangan hadir karena ada kegiatan,” kata Yosef dikutip Tribunjateng.com dari Kompas.com.
“Saya langsung siap menerima tugas itu, karena kami selalu siap melayani masyarakat yang memerlukan bantuan, apa pun bentuknya,” lanjut dia.
Selama tujuh tahun menjadi petugas pemadam kebakaran di Sintang, ini adalah kali pertama Yosef diminta secara resmi menjadi perwakilan wali murid.
Meski begitu, ia sudah sering membantu keluarga, terutama keponakannya, dalam urusan sekolah.
“Tugas serupa dari kantor memang baru kali ini.”
“Tapi kalau secara pribadi, saya sudah sering mewakili keponakan saya di sekolah,” tambahnya.
Yosef percaya, membantu masyarakat tidak selalu harus soal kebakaran.
Pernah juga, warga meminta bantuannya memperbaiki mesin air dan pompa rusak.
Selama bisa dilakukan, Yosef dan rekan-rekannya akan siap.
“Kemarin ada anak warga minta tolong servis mesin Sanyo dan pompa air.”
“Selagi kami bisa, pasti kami bantu. Damkar Sintang selalu siap untuk masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, warga juga pernah meminta bantuan untuk memperbaiki mesin air hingga pompa.
“Kemarin ada anak warga minta tolong servis mesin Sanyo dan pompa air.”
“Selagi kami bisa, pasti kami bantu. Damkar Sintang selalu siap untuk masyarakat,” tegas Yosef.
Meski tugas tersebut berada di luar tanggung jawab utama mereka, Yosef mengaku senang bisa membantu.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan berbagai urusan kepada Damkar.
“Kalau ada masyarakat yang memerlukan bantuan, kami siap melayani kapan pun dan di mana pun,” ujarnya. (*)