kab/kota: Singkawang

  • Momen Presiden Prabowo Pimpin Sumpah 961 Kepala Daerah Saat Pelantikan di Istana

    Momen Presiden Prabowo Pimpin Sumpah 961 Kepala Daerah Saat Pelantikan di Istana

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto memimpin sumpah 961 kepala daerah saat pelantikan di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (20/2/2025). Para kepala daerah terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati dan 362 wakil bupati, serta 85 wali kota dan 85 wakil wali kota.

    Dari 961 kepala daerah yang dilantik ada enam kepala daerah perwakilan unsur agama dalam mengucapkan sumpah/janji jabatan.

    Dari unsur Islam, yakni Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, unsur Katolik Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, unsur Buddha Wali Kota Singkawang Tjhau Chui Mie, unsur Hindu Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata, unsur Konghucu Wali Kota Manado Andrei Angouw, dan unsur Kristen Protestan Bupati Merauke Yoseph P Gebze.

    “Demi Allah saya bersumpah, Saya berjanji, Om Atah Paramawisesa saya bersumpah, Demi Sang Hyang Adi Buddha saya berjanji, ke hadirat Tian di tempat yang Maha Tinggi dengan bimbingan rohani Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah, saya bersumpah (sesuai agama),” ujar Prabowo diikuti para kepala daerah.

    “Akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur, sebagai bupati, sebagai wakil bupati, sebagai wali kota, sebagai wakil wali kota dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa. Kiranya Tuhan menolong saya (bagi agama Kristen Protestan dan katolik),” sambung Prabowo sambil diikuti para kepala daerah saat pelantikan.

    Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan Presiden Prabowo tidak hanya melantik para kepala daerah, melainkan juga akan memberikan amanat.

    “Presiden Prabowo juga dijadwalkan menyampaikan amanat kepada para kepala daerah yang baru dilantik,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Yusuf menjelaskan, pelantikan ini merupakan yang pertama kali digelar secara serentak di Istana Kepresidenan. Hal itu sekaligus menandai babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia.

    Sebelum pelantikan kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto, mereka akan terlebih dahulu mengikuti prosesi kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka Jakarta.

  • Enam kepala daerah terpilih wakili agama dalam pelantikan di Istana

    Enam kepala daerah terpilih wakili agama dalam pelantikan di Istana

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak enam kepala daerah terpilih menjadi perwakilan dalam acara pelantikan serentak Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 2025 di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

    Dalam prosesi yang dihelat di halaman tengah di antara Istana Merdeka dan Istana Negara, Jakarta, mereka menjadi simbol keberagaman Indonesia dengan mewakili enam agama di Tanah Air.

    Enam kepala daerah perwakilan tersebut adalah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Islam), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (Katolik), Wali Kota Singkawang Tjhau Chui Mie (Budha), Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata (Hindu), Wali Kota Manado Andrei Angouw (Konghucu), dan Bupati Merauke Yoseph P Gebze (Kristen Protestan).

    Berdasarkan simulasi sebelum proses pelantikan dimulai, keenam perwakilan kepala daerah itu akan menerima pemberian Surat Keputusan (SK) dan penyematan tanda pangkat jabatan kepala daerah, pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, serta penandatanganan Berita Acara Pelantikan (BAP).

    Prosesi itu akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto di bagian panggung lokasi pelantikan.

    Secara keseluruhan, kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilantik hari ini berasal dari 481 daerah, yang terdiri atas 33 provinsi, 364 kabupaten, dan 84 kota.

    Namun, tidak semua daerah mengikuti pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta. Terdapat 40 perkara yang masih dalam tahap sidang Mahkamah Konstitusi, yakni tiga provinsi, tiga kota dan 34 kabupaten, termasuk di wilayah Aceh, serta dua kabupaten/kota (Kabupaten Bangka dan Kota Pangkal Pinang) yang melaksanakan pemilihan kepala daerah ulang karena kotak kosong menang.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tjhai Chui Mie, S.E., M.H. – Halaman all

    Tjhai Chui Mie, S.E., M.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tjhai Chui Mie, S.E., M.H. seorang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

    Perempuan yang memiliki keturunan tionghoa ini kembali terpilih sebagai Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat untuk kedua kalinya.

    Ia bersama Muhammadin sebagai Wakil Wali Kota Singkawang terpilih akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).

    Berikut profil Tjhai Chui Mie:

    Kehidupan Pribadi

    Dikutip dari Wikipedia, Tjhai Chui Mie lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada 27 Februari 1972.

    Saat ini, ia berusia 52 tahun.

    Ia telah memiliki suami yang bernama Liem Hook Nen.

    Pasangan itu, juga sudah dikaruniai tujuh anak.

    Pendidikan

    Tjhai Chui Mie diketahui pernah mengenyam pendidikan di SMEA Pratiwi Singkawang dan lulus tahun 1992.

    Setelah itu, ia melanjutkan studi S1 di STIE Mulia Singkawang dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada 2011.

    Tak sampai di situ, wanita keturanan Tionghoa itu, kembali meneruskan pendidikan S2 di Universitas Tanjungpura Pontianak dan meraih gelar Magister di bidang Hukum.

    Karier

    Tjhai Chui Mie sudah sejak lama bergabung dengan PDI Perjuangan.

    Ia pun tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang tahun 2009 hingga 2014.

    Setelah itu, ia kembali maju dan terpilih sebagai Anggota DPRD Singkawang periode 2014 hingga 2016.

    Tak berselang lama, ia dicalonkan untuk maju sebagai Wali Kota Singkawang.

    Tjhai Chui Mie pun terpilih sebagai Wali Kota Singkawang periode 2016 hingga 2022.

    Pada Pemilihan Legislatif 2024, ia kembali maju dan terpilih menjadi orang nomor satu di Kota Singkawang untuk masa bakti 2025 hingga 2030.

    Harta Kekayaan

    Mengutip e-LHKPN KPK, Tjhai Chui Mie diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 5.242.798.353.

    Laporan harta kekayaan Tjhai Chui Mie yang terbaru diterbitkan pada 23 Juli 2024.

    Adapun rincian kekayaan Tjhai Chui Mie yakni sebagai berikut:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 3.504.630.000                          

    1. Tanah Seluas 19825 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 118.950.000                                 

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/110 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 581.400.000                                  

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 380 m2/78 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 962.800.000                            

    4. Tanah dan Bangunan Seluas 166 m2/110 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 460.000.000                                  

    5. Tanah Seluas 3287 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 131.480.000                          

    6. Tanah Seluas 263 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 680.641.760                            

    7. Tanah Seluas 55 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 142.339.560                              

    8. Tanah Seluas 55 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 142.339.560                              

    9. Tanah Seluas 55 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 142.339.560                              

    10. Tanah Seluas 55 m2 di KAB / KOTA KOTA SINGKAWANG, HASIL SENDIRI Rp 142.339.560.

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 232.326.000                        

    1. MOBIL, MITSUBISHI MINI BUS Tahun 2000, HASIL SENDIRI Rp 23.000.000

    2. MOTOR, YAMAHA SEPEDA MOTOR Tahun 1997, HASIL SENDIRI Rp 1.400.000 

    3. MOTOR, HONDA PCX 160 CBS Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 28.000.000         

    4. MOBIL, TOYOTA HARRIER 2.0 L Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 179.926.000.

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 764.773.900                                 

    D. SURAT BERHARGA Rp 0                                  

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 853.313.366                                  

    F. HARTA LAINNYA Rp 0                          

    Sub Total Rp 5.355.043.266.

    Tjhai Chui Mie tercatat memiliki hutang sebesar Rp 112.244.913, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 5.242.798.353. 

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • 4
                    
                        Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang
                        Regional

    4 Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang Regional

    Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang
    Tim Redaksi
    PONTIANAK, KOMPAS.com –
    Tjhai Chui Mie
    , perempuan Tionghoa pertama di Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota
    Singkawang
    , Kalimantan Barat, kembali terpilih untuk periode keduanya.
    Ia dan ratusan kepala daerah terpilih lainnya akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (20/2/2025) lusa.
    Perempuan kelahiran Singkawang, 27 Februari 1972, ini telah aktif di dunia politik sejak menjadi anggota DPRD Singkawang pada 2009.
    Dalam Pemilu 2014, ia kembali terpilih sebagai anggota DPRD sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wali kota periode 2017-2022.

    Selama masa jabatan pertamanya, Tjhai Chui Mie merealisasikan pembangunan Bandara Singkawang, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Maret 2024.
    Bandara ini dibangun dengan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan swasta senilai Rp 427 miliar, terdiri dari APBN sebesar Rp 272 miliar dan dana swasta Rp 155 miliar.
    Dalam Pilkada serentak 2024, Tjhai Chui Mie berpasangan dengan Muhammadin dan didukung oleh PDI-P, Gerindra, Nasdem, Hanura, PAN, serta Demokrat.
    Pasangan ini meraih kemenangan dengan perolehan 52.253 suara, mengungguli pasangan Andi Syarif-Yusnita Fitriadi yang mendapatkan 23.484 suara, serta Abdul Muthalib-Irwan dengan 20.101 suara.
    Dengan kemenangan ini, Tjhai Chui Mie kembali melanjutkan kepemimpinannya di Singkawang untuk lima tahun ke depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dan Daftar Lini Bisnisnya

    Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia dan Daftar Lini Bisnisnya

    PIKIRAN RAKYAT – Sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, Prajogo Pangestu telah membangun kerajaan bisnis yang mencakup sektor petrokimia, energi, dan sumber daya alam. Namanya sejajar dengan tokoh bisnis global lainnya, menempatkannya sebagai salah satu individu terkaya di dunia.

    Awal Perjalanan Karier

    Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djun Phen pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Dia berasal dari keluarga sederhana yang membuatnya hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keterbatasan ekonomi tidak menghalangi tekadnya untuk meraih kesuksesan.

    Pada tahun 1960-an, Prajogo bekerja sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Kesempatan emas datang ketika ia bertemu dengan Burhan Uray, seorang pengusaha kayu asal Malaysia. Burhan melihat potensi besar dalam diri Prajogo dan mengajaknya bergabung dengan PT Djajanti Group, sebuah perusahaan industri kayu.

    Hanya dalam waktu tujuh tahun, ia berhasil naik jabatan menjadi General Manager di PT Nusantara. Namun, pada tahun 1977, ia memutuskan keluar dan memulai bisnisnya sendiri dengan mengakuisisi CV Pacific Lumber Coy, yang kemudian berkembang menjadi Barito Pacific Timber.

    Ekspansi Bisnis yang Luas

    Barito Pacific (BRPT)

    Pada tahun 1993, Barito Pacific Timber go public di Bursa Efek Jakarta. Seiring berjalannya waktu, bisnis kayu yang menjadi pondasi awal perusahaan mulai dikurangi, dan perusahaan berganti nama menjadi Barito Pacific pada tahun 2007 untuk mencerminkan diversifikasi ke sektor petrokimia dan energi.

    Chandra Asri Petrochemical (TPIA)

    Langkah besar diambil pada tahun 2007 ketika Barito Pacific mengakuisisi 70% saham Chandra Asri, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Kemudian, pada tahun 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia, menjadikannya produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

    Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)

    Sebagai bagian dari ekspansi ke sektor sumber daya alam, Petrindo Jaya Kreasi, yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, menjadi salah satu unit bisnis yang mendukung pertumbuhan kekayaan Prajogo. Saham perusahaan ini mengalami lonjakan signifikan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2023.

    Barito Renewables Energy (BREN)

    Melihat potensi besar dalam energi terbarukan, Prajogo mendirikan Barito Renewables Energy yang berfokus pada energi panas bumi melalui Star Energy. Langkah ini memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri energi hijau.

    Kekayaan dan Pengaruh di Pasar Modal

    Menurut data Forbes per Januari 2025, kekayaan bersih Prajogo Pangestu mencapai 47 miliar dolar AS atau sekitar Rp760 triliun. Dia berhasil mengungguli beberapa nama besar lainnya di Indonesia dan menduduki posisi ke-30 dalam daftar orang terkaya di dunia.

    Kenaikan tajam dalam kekayaannya didorong oleh lonjakan harga saham Barito Pacific (BRPT), Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), dan Barito Renewables Energy (BREN).

    Investasi strategis dan diversifikasi bisnis yang dijalankan telah menjadikan Prajogo sebagai salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat

    Pontianak (ANTARA) – Saprahan Khatulistiwa 2025 kembali hadir sebagai ajang strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat, dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi”.

    Kegiatan yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Kalbar ini berlangsung selama 12 hari, dari 5 hingga 16 Februari 2025, mengintegrasikan berbagai kegiatan yang melibatkan sektor UMKM, koperasi, keuangan, serta pariwisata daerah.

    Sebagai bagian dari Calendar of Events (CoE) Kalimantan Barat, Saprahan Khatulistiwa 2025 berkolaborasi dengan berbagai acara besar, seperti Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang.

    Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis melalui promosi produk dan jasa unggulan kepada masyarakat luas.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendrata, menjelaskan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk dan jasa unggulan, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif.

    “Kami mendukung penuh langkah Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat yang ingin menjadikan kegiatan ini sebagai platform sinergi bagi berbagai sektor untuk beradaptasi dengan perkembangan digital, sekaligus memperkuat ekonomi berbasis kearifan lokal,” katanya di Pontianak, Jumat.

    Rangkaian kegiatan dalam Saprahan Khatulistiwa 2025 mencakup pameran UMKM unggulan, talkshow ekonomi, lokakarya digitalisasi bisnis, hingga forum investasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

    Selain itu, akan ada sesi khusus untuk memperkenalkan produk-produk berbasis ekonomi hijau dan inovasi keuangan berbasis digital, guna mendorong inklusi keuangan di Kalimantan Barat.

    Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secara berkelanjutan.

    Sajian Kopi Pancong Durian mendapatkan Rekor Muri untuk kategori minum kopi pancong durian terbanyak, menjadi bagian dari kegiatan Kalbar Food Festival 2025 yang merupakan rangkaian agenda Saprahan Khatulistiwa, sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dan Pemprov Kalbar dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dan pariwisata daerah (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Dorongan bagi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

    Selain mendorong transaksi digital, Saprahan Khatulistiwa 2025 juga berperan dalam memperkuat daya tarik wisata Kalimantan Barat. Dengan rangkaian acara yang melibatkan berbagai sektor, kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga internasional.

    Perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang yang merupakan bagian dari agenda ini, menjadi magnet utama bagi wisatawan. Atraksi budaya yang spektakuler serta keunikan kuliner khas akan semakin memperkaya pengalaman para pengunjung.

    Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Windy Prihastari mengakui untuk kunjungan wisawatan di Kalbar saat kegiatan Cap Go Meh di tahun ini memang belum mendapatkan datanya. Namun, berdasarkan data dari BPS Kalbar, per November 2024, jumlah wisatawan nusantara ke Kalbar sudah melampaui target awal 4,7 juta menjadi 7,3 juta, atau meningkat hampir 85,34 persen.

    “Kami optimistis angka ini bisa terus meningkat saat perayaan Cap Go Meh tahun ini,” kata Windy.

    Sementara itu, Pontianak City Run, yang diikuti oleh lebih dari 4.700 pelari dari berbagai daerah dan negara, juga semakin memperkuat branding Kota Pontianak sebagai destinasi sport tourism.

    Penyelenggaraan event Saprahan Khatulistiwa 2025 juga menjadi salah satu momen yang paling ditunggu, terutama oleh para pelaku UMKM di Kalimantan Barat. Event yang telah dilaksanakan untuk kelima kalinya ini memberikan berbagai inovasi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Kalbar.

    Sebanyak 800 stand UMKM turut berpartisipasi, dengan acara menarik lainnya, seperti Pekan Tenun Khatulistiwa yang bertema “Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global,” yang menampilkan lomba desain wastra (kain) Kalimantan Barat oleh desainer muda lokal.

    Puncak dari rangkaian acara adalah peluncuran Calendar of Event (CoE) Kalimantan Barat 2025 yang berbarengan dengan Festival Kapal Hias di Taman Alun Kapuas Pontianak.

    Selain itu, ada juga pemecahan rekor Muri dalam acara Kalbar Food Festival di Ayani Megamall Pontianak, yang melibatkan lebih dari 1.300 peserta dalam acara makan durian kopi pancong.

    Pontianak City Run masuk dalam rangkaian Saprahan Khatulistiwa Kalbar 2025, sebagai akselerasi ekonomi Kalbar berbasis Kolaborasi yang diharapkan mampu mendorong perekonomian Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Akselerasi Ekonomi Berbasis Kolaborasi

    Sebagai bentuk sinergi lintas sektor, Saprahan Khatulistiwa 2025 menjadi ajang untuk menguatkan kolaborasi strategis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM, koperasi, dan pariwisata.

    Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, pendekatan ini menandakan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan upaya komprehensif dalam mendorong partisipasi publik dan memperluas jangkauan dampak ekonomi secara inklusif.

    “Dengan konsep yang terus berkembang, Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menjadi momentum untuk memperkuat sektor UMKM dan pariwisata, tetapi juga menandai langkah nyata dalam mewujudkan inklusi keuangan digital di Kalimantan Barat,” kata Harisson.

    Dia mencontohkan, pemanfaatan sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam setiap transaksi kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana transformasi digital semakin mendekatkan pelaku usaha dengan ekosistem keuangan yang lebih modern, aman, dan efisien.

    Melalui kerja sama dengan perbankan dan penyelenggara jasa keuangan, seluruh transaksi dalam kegiatan yang memanfaatkan pembayaran non-tunai, mencerminkan transformasi digital yang semakin berkembang di Kalimantan Barat.

    “Pada kegiatan Pontianak City Run, peserta diberikan pengalaman digitalisasi dengan melakukan penukaran race pack menggunakan QRIS senilai Rp1. Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang menggunakan metode pembayaran ini berkesempatan memenangkan doorprize menarik, seperti smartwatch dan kacamata lari,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, N.A. Anggini

    Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menampilkan pameran dan bazar produk unggulan, tetapi juga menghadirkan berbagai forum diskusi, pelatihan, serta business matching untuk mempertemukan UMKM dengan investor dan mitra bisnis potensial.

    Melalui integrasi antara inovasi, budaya, dan ekonomi kreatif, acara ini diharapkan menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih berkelanjutan. Bank Indonesia, sebagai mitra utama dalam ajang ini, turut menghadirkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti pelatihan manajemen keuangan digital, strategi pemasaran daring, serta akses permodalan berbasis fintech.

    Harisson mengatakan, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perbankan, serta mitra strategis lainnya, Saprahan Khatulistiwa 2025 membuka lebih banyak peluang bagi UMKM lokal untuk naik kelas.

    Ajang ini menjadi sarana efektif bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan Kalimantan Barat ke pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global.

    Bank Indonesia Kalimantan Barat mengoptimalkan penggunaan QRIS dalam setiap rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa, di mana upaya ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Sambutan Masyarakat

    Bagi masyarakat, kehadiran Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menawarkan pengalaman budaya dan wisata, tetapi juga memberikan edukasi terkait pentingnya mendukung ekonomi lokal serta mendorong adopsi gaya hidup digital dalam transaksi sehari-hari.

    Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Barat pun menyambut antusias penyelenggaraan Saprahan Khatulistiwa 2025 ini.

    Acara ini diharapkan mampu membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, serta beradaptasi dengan sistem keuangan digital.

    Salah satu peserta, Hendri (35), pemilik usaha kopi lokal di Pontianak, mengaku optimistis dengan keikutsertaannya dalam Saprahan Khatulistiwa Expo yang akan digelar di Ayani Megamal Pontianak. Ia melihat kegiatan ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dan menarik minat investor maupun mitra bisnis.

    “Ini bukan hanya sekadar bazar atau pameran biasa, tapi juga kesempatan besar bagi kami pelaku UMKM untuk naik kelas. Selain bertemu langsung dengan pelanggan, kami juga bisa belajar mengenai transaksi digital dan pemasaran modern,” katanya.

    Salah satu daya tarik utama Saprahan Khatulistiwa 2025 bagi UMKM adalah penerapan sistem pembayaran berbasis QRIS. Siti Rahmah (40), pengusaha kue khas Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa sistem ini sangat membantunya dalam transaksi yang lebih cepat dan aman.

    “Saya dulu hanya mengandalkan pembayaran tunai, tapi dengan adanya QRIS, transaksi jadi lebih praktis dan tidak repot mencari uang kembalian. Ini juga membuat usaha saya terlihat lebih profesional dan modern,” kata Hendri.

    Menurutnya, edukasi tentang inklusi keuangan yang diberikan dalam acara ini menjadi langkah nyata dalam membantu pelaku usaha kecil untuk lebih siap menghadapi tantangan bisnis di era digital.

    Selain dari aspek transaksi, UMKM juga mendapatkan manfaat dari eksposur luas yang diberikan oleh Saprahan Khatulistiwa 2025. Dengan adanya sinergi antara Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan perayaan Cap Go Meh di Singkawang, produk-produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk dikenal tidak hanya oleh masyarakat Kalbar, tetapi juga wisatawan domestik maupun mancanegara.

    “Acara ini strategis sekali karena digabungkan dengan event lain yang menarik banyak pengunjung. Saya berharap bisa mendapat pelanggan baru dan bahkan reseller dari luar Pontianak,” ujar Yudi (28), perajin batik khas Kalbar.

    Dengan tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi,” Saprahan Khatulistiwa 2025 diharapkan dapat terus menjadi wadah pengembangan UMKM yang berkelanjutan, mendorong transformasi digital, serta memperkuat perekonomian daerah dengan mengedepankan produk lokal yang berdaya saing.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh

    Membangkitkan pariwisata Kalbar lewat Cap Go Meh

    Pontianak (ANTARA) – Wajah kota Singkawang, Kalimantan Barat tampak begitu meriah dengan ribuan lampion beratribut khas Tionghua yang tergantung dan disusun dengan cermat di sepanjang jalan utama kota yang dijuluki “kota seribu kelenteng” itu.

    Ornamen bernuansa emas dan bendera tradisional Tionghoa juga menghiasi setiap sudut jalan, terutama di sekitar lokasi acara perayaan Imlek seperti Stadion Kridasana, jalan Firdaus depan kantor Walikota Singkawang, Vihara Tri Dharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang, dan area Tugu Naga Singkawang

    Di Stadion Kridasana, suara gemuruh genderang, simbal, dan terompet tradisional Tionghoa mulai terdengar, menandakan bahwa ritual Tatung segera dimulai. Sembilan ekor replika naga kemudian tampil, meliuk-liuk menunjukkan keindahannya kepada jutaan pasang mata yang menonton.

    Inilah salah satu puncak perayaan Cap Go Meh di Singkawang yang tahun ini mengambil tema “Budaya Mempersatu Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045.”

    Ketua Umum Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Mimihetty Layani mengatakan Festival Cap Go Meh Singkawang diawali dengan serangkaian kegiatan Ritual Buka Mata Naga, Ritual Tolak Bala, Ritual Ket Sam Thoi, Atraksi Tatung, Lomba Mobil Hias dan Pawai Lampion, serta Karnaval Cap Go Meh.

    Festival Cap Go Meh di Singkawang juga dimeriahkan dengan acara lelang serta festival kuliner Cap Go Meh Singkawang yang menyediakan berbagai kuliner makanan lokal yang melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Kegiatan Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh tahun 2025 Kota Singkawang melibatkan peserta dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, yayasan sosial dan keagamaan, paguyuban etnis, sanggar-sanggar seni, instansi pendidikan, organisasi masyarakat, serta komunitas-komunitas masyarakat.

    Keberagaman

    Perayaan Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh Singkawang tidak hanya sekedar ekspresi kebudayaan semata, tetapi juga menghadirkan wajah keindahan dan keberagaman yang memperkuat pondasi kebangsaan.

    Bahkan, dii Kalbar, terutama di Singkawang, festival Cap Go Meh ini telah menjelma menjadi sebuah fenomena budaya dan ekonomi.

    Atraksi Tatung, tarian naga, dan barongsai tidak hanya ajang mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menarik ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal.

    Tatung, yang menjadi tradisi spiritual khas Tionghoa, menjadi pusat perhatian dalam perayaan Cap Go Meh. Para Tatung, yang diyakini dirasuki oleh roh dewa atau leluhur, menampilkan atraksi ekstrem seperti berjalan di atas pedang, menusuk diri dengan tombak, atau mengendarai tandu sambil berada dalam keadaan trance. Bagi masyarakat Tionghoa, Tatung bukan sekadar pertunjukan, melainkan bentuk penghormatan dan keyakinan akan kekuatan spiritual.

    Bagi wisatawan, atraksi ini menjadi tontonan yang langka dan memukau. Bahkan banyak wistawan dari luar Kalbar yang rela datang, merogoh kocek dalam-dalam, untuk melihat Tatung. Bagi mereka, ini pengalaman spiritual dan budaya yang sangat kuat.

    Atraksi ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh berbagai etnis di Kalbar, seperti Melayu, Dayak, dan Madura. Cap Go Meh di Singkawang menjadi bukti nyata harmonisasi budaya yang terjalin erat di kota yang mendapat predikat “Kota Tertoleran di Indonesia” itu.

    Atraksi Naga dalam Kegiatan Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat memukau wisatawan yang menyaksikan event tersebut yang masuk dalam Karisma Even Nusantara (KEN) (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Peningkatan Kunjungan Wisatawan

    Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar Windy Prihastari mengungkapkan sektor pariwisata Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami pertumbuhan yang sangat baik selama 2024 lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan ke provinsi ini, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).

    “Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis 3 Februari 2025, jumlah kunjungan wisnus dari Januari hingga Desember 2024 tercatat mencapai 8.165.686 orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sebesar 73,33 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023,” tuturnya.

    Selain itu, kunjungan wisman ke Kalbar juga menunjukkan perkembangan yang positif. Kunjungan wisman pada tahun 2024 tercatat sebanyak 73.448 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 20,25 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2023 lalu.

    “Peningkatan jumlah wisatawan ini mencerminkan keberhasilan berbagai upaya bersama dalam meningkatkan pelaksanaan event pariwisata, budaya, dan promosi destinasi wisata di Kalbar,” kata Windy.

    Windy mengatakan, Perayaan Cap Go Meh tidak hanya memukau secara budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata. Menurut data Dinas Pariwisata Kalbar, kunjungan wisatawan selama perayaan Cap Go Meh tahun ini meningkat hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hotel-hotel di Singkawang dan sekitarnya mencapai tingkat hunian penuh, sementara UMKM kuliner dan oleh-oleh khas Tionghoa mengalami peningkatan omzet yang signifikan.

    Cap Go Meh telah menjadi salah satu event pariwisata unggulan di Kalbar. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

    Suksesnya perayaan Cap Go Meh tahun ini semakin memperkuat posisi Kalbar, khususnya Singkawang, sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia. Atraksi Tatung dan Naga tidak hanya mempertahankan kekayaan tradisi, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.

    Cap Go Meh adalah bukti bahwa budaya bisa menjadi penggerak utama pariwisata. “Kami berharap event ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Kalbar,” kata Windy.

    Menurut dia, berbagai destinasi wisata unggulan yang terus dikembangkan serta dukungan masyarakat, dan sektor terkait, turut memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tersebut.

    Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini tentu menjadi bukti nyata keberhasilan kerja keras semua pihak terkait dalam memajukan sektor pariwisata.

    Angka peningkatan yang signifikan ini diharapkan akan terus berlanjut, dan menjadi momentum untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dengan sasaran tak hanya wisatawan domestik, tetapi juga internasional, agar dapat menikmati keindahan alam serta budaya yang dimiliki Kalbar.

    Baru-baru ni pihak Disporapar Kalbar juga telah meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kalbar Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan acara puncak Saprahan Khatulistiwa. Total ada 44 event yang masuk CoE Kalbar tahun ini, dengan tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

    Keberadaan CoE sendiri merupakan media promosi yang mencakup serangkaian acara, festival, dan kegiatan penting lainnya yang sudah, dan akan berlangsung di 14 kabupaten/kota. Secara jumlah juga terjadi peningkatan dibanding CoE Tahun 2024 lalu yang hanya terdiri dari 34 event.

    Wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson dan di dampingi sejumlah Wakil Menteri dan Panitia Cap Go Meh Singkawang memukul Loku, tanda pembukaan event tersebut (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Dukungan Pemerintah Pusat

    Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani saat menyaksikan puncak kegiatan Cap Go Meh di Singkawang mengatakan pemerintah pusat akan terus mendukung perayaan Cap Go Meh Singkawang sehingga bisa menjadi daya magnet penarik wisatawan yang semakin kuat.

    Dia berharap semangat event Cap Go Meh Singkawang ini menginspirasi seluruh masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih maju.

    Dukungan Pemerintah sangat pantas diberikan, mengingat kemeriahan dan makna yang terkandung di dalamnya, membuat Cap Go Meh di Kalbar bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah momentum untuk memajukan daerah melalui kekuatan budaya dan pariwisata.

    Selain itu, event Cap Go Meh juga memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat Singkawang khususnya dan Kalbar pada umumnya, sehingga ini menjadi wujud nyata bahwa kebudayaan bukan hanya sebagai warisan, tetapi juga menjadi sumber ekonomi daerah maupun nasional.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta rayakan Cap Go Meh, tunjukkan harmoni keberagaman budaya

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah cuaca Jakarta yang terik, Ilah bersama rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang telah tiba di kawasan pecinan Glodok sejak Rabu (12/2) siang hari. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga yang membawa anaknya untuk menyaksikan kemeriahan festival lampion atau Cap Go Meh.

    “Saya ke sini dengan cucu yang baru pertama kali ikut melihat perayaan Cap Go Meh,” ujar Ilah yang tiba di Glodok setelah berjalan kaki dari rumahnya sekitar 10 menit.

    Selain mencari hiburan, Ilah mengajak cucunya menyaksikan pertunjukan tari barongsai untuk mengajarkannya tentang keberagaman budaya di wilayah mereka tinggal dan pentingnya hidup saling menghargai.

    Satu rombongan yang datang bersama Ilah merupakan warga Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi festival. Meski bukan berasal dari keluarga Tionghoa, tiap tahun mereka beramai-ramai menuju Glodok untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh.

    Demikian juga Lisa dan seorang temannya yang rela menerjang jalanan yang macet dari Pluit, Jakarta Utara, untuk ikut merasakan kemeriahan Cap Go Meh. Sebagai salah seorang keturunan Tionghoa, dia mengaku kagum dengan penampilan gambang kromong yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa.

    Festival Cap Go Meh yang diinisiasi oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) ini turut menampilkan beberapa kesenian tradisional lain seperti tarian liong, tanjidor, ondel-ondel, enggrang, hingga penampilan angklung. Selain itu, sepanjang jalan di kawasan Glodok telah dihiasi dengan lampion dan dipenuhi oleh pedagang kaki lima.

    Perayaan tahun ini dihadiri sejumlah pejabat lokal dan tokoh keturunan Tionghoa. Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Daerah Khusus (DK) Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan festival Cap Go Meh menunjukkan harmoni dari keberagaman budaya, serta mengajarkan beragam nilai-nilai penting yang diwariskan oleh para leluhur.

    “Jakarta tentu bisa menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang hidup berdampingan,” ujarnya saat membuka acara tersebut.

    Selain di Glodok, sejumlah perayaan Cap Go Meh juga berlangsung serempak pada 12 Februari di beberapa tempat di Jakarta, seperti pusat perbelanjaan dan kuliner. Perayaan akbar juga berlangsung di beberapa kota lain di Indonesia, di antaranya Bogor, Singkawang, Palembang, hingga Yogyakarta.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Lokasi Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 13 Februari 2025

    3 Lokasi Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 13 Februari 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Perayaan Cap Go Meh tahun 2025 kembali dimeriahkan oleh berbagai kota di Indonesia. Setelah melewati rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa dan pecinta budaya Tionghoa kembali merayakan puncak perayaan Imlek ini dengan beragam kegiatan menarik.

    1. Singkawang, Kalimantan Barat

    Kota Singkawang selalu menjadi sorotan dalam perayaan Cap Go Meh. Festival Cap Go Meh Singkawang tahun ini berlangsung dari tanggal 27 Januari hingga 13 Februari 2025.

    Berbagai kegiatan menarik seperti pawai lampion, festival kuliner, dan ritual tolak bala serta ket sam thoi menjadi daya tarik utama.

    Apa itu ket sam thoi?

    Ket sam thoi adalah tradisi unik masyarakat Tionghoa yang dilakukan pada malam Cap Go Meh. Dalam tradisi ini, masyarakat akan membakar kertas berwarna-warni sebagai simbol pelepasan segala hal buruk dan menyambut keberuntungan.

    2. Jakarta Utara

    Pecinan PIK Pantjoran di Jakarta Utara juga turut memeriahkan perayaan Cap Go Meh. Berbeda dengan kawasan Pecinan Glodok yang lebih terpusat pada tanggal 12 Februari, perayaan di PIK Pantjoran berlangsung lebih lama, mulai dari tanggal 25 Januari hingga 15 Februari 2025.

    Tiga Tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) mengikuti pawai perayaan Cap Go Meh 2574 di tatung dan seni budaya Tionghoa laKota Siinnya tersebut kembali digelar di Kota Singkawang setelah sebelumnya vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.

    Pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi budaya Tionghoa selama periode tersebut, seperti Meet & Greet Kaisar, Liong Performance, Barongsai, Icun Lin, Huang Jia Jia, Pagoda Light Show, dan Pagoda Special Show.

    3. Manado, Sulawesi Utara

    Manado juga menjadi salah satu kota yang merayakan Cap Go Meh dengan meriah. Perayaan biasanya terpusat di kawasan Pasiar Tapikong. Masyarakat setempat dan wisatawan dapat menikmati berbagai pertunjukan budaya Tionghoa, seperti tarian barongsai dan liong.

    Makna dan Tujuan Perayaan Cap Go Meh

    Perayaan Cap Go Meh memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Tionghoa. Selain sebagai ungkapan syukur atas berkah yang telah diterima, perayaan ini juga bertujuan untuk:

    – Melalui berbagai ritual, seperti ket sam thoi, masyarakat berharap dapat melepas segala hal buruk yang terjadi di tahun sebelumnya.

    – Perayaan Cap Go Meh menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama.

    – Perayaan ini menjadi wadah untuk melestarikan budaya dan tradisi Tionghoa.

    Perayaan Cap Go Meh mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Selain itu, perayaan ini juga menjadi bukti bahwa keberagaman budaya dapat memperkaya kehidupan bangsa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wapres Gibran Tinjau Penataan Kawasan Pusaka di Kota Singkawang

    Wapres Gibran Tinjau Penataan Kawasan Pusaka di Kota Singkawang

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau penataan kawasan pusaka yang menyimpan sejumlah cagar budaya di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Kunjungan ini dilakukan pada Rabu (12/2/2025) di Tugu Kilometer Nol, Jalan Pemuda, Singkawang Barat.

    Dikutip dari kanal YouTube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, kawasan pusaka yang ditinjau oleh Wapres Gibran mencakup area Tugu Kilometer Nol, jalur pedestrian artistik, dan fasilitas umum, seperti pusat jajanan serbaada (pujasera).

    Penataan kawasan ini menggabungkan unsur budaya dan modernitas sehingga menjadikannya sebuah destinasi yang estetik dan fungsional. Revitalisasi kawasan tersebut telah dilakukan pada 18 Juni hingga 31 Desember 2024.

    Kunjungan Wapres ke Kota Singkawang disambut antusias oleh masyarakat yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Gibran membagikan paket alat tulis dan tas bayi termal kepada warga.

    Saat melakukan kunjungan, Gibran Rakabuming  Raka didampingi oleh istrinya, Selvi Gibran Rakabuming, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harrison, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro, serta Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat Yoza Habibie.

    Wapres Gibran Rakabuming Raka didampingi istrinya, Selvi Gibran Rakabuming saat menyambangi masyarakat di Kota Singkawang. – (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden/Istimewa)

    Dalam sambutannya, Gibran menekankan pentingnya fasilitas umum yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat. Ia menyampaikan, penataan kawasan tidak hanya berfokus pada keindahan, tetapi juga bertujuan menjadikan kawasan ini sebagai simbol kemajuan bagi Kota Singkawang.

    Lebih lanjut, Wapres berharap kawasan pusaka tersebut dapat meningkatkan nilai kearifan lokal dan menjadi pusat kreativitas serta ruang publik yang menarik. Kawasan ini juga diharapkan dapat mendukung perekonomian, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Harapan Gibran Rakabuming Raka ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong pelestarian dan pengembangan kebudayaan, mengingat budaya merupakan identitas nasional dan karakter bangsa, termasuk di Kota Singkawang.