kab/kota: Sidoarjo

  • Panen Jagung Perdana di Lahan Bumdes Pademonegoro, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    Panen Jagung Perdana di Lahan Bumdes Pademonegoro, Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing mulai tampak di Desa Pademonegoro, Kec. Sukodono.

    Di lahan milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, dilaksanakan panen jagung perdana sebagai langkah awal menuju swasembada pangan tahun 2025, Jumat (13/6/2025).

    Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat, serta berbagai unsur Forkopimka. Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kapolsek Sukodono AKP Saadun, Danramil Kapten Ghofur, perwakilan Camat Sukodono M. Suhud, Kepala Desa Pademonegoro Ispriyanto, Kanit Binmas, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta unsur perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, Pokdarkamtibmas, dan warga desa.

    Kegiatan panen jagung diawali dengan arahan dari Kapolsek, Danramil, dan Kepala Desa. Mereka memberikan apresiasi atas kerja keras masyarakat dan para penggerak ketahanan pangan desa, khususnya Bhabinkamtibmas, yang turut aktif mendampingi proses penanaman hingga panen. Harapannya, hasil panen berikutnya akan lebih meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

    “Panen jagung ini bukan hanya bukti nyata kerja keras bersama, tapi juga simbol harapan bagi kemajuan desa menuju kemandirian pangan,” ujar Kapolsek Sukodono, AKP Saadun.

    Jagung yang dipanen dari lahan BUMDes ini memiliki banyak manfaat. Selain dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok seperti nasi jagung, juga berfungsi sebagai bahan campuran dalam berbagai olahan makanan, serta bahan pakan ternak, khususnya ayam dan sapi.

    Dengan demikian, hasil panen ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur, tetapi juga berpotensi menambah pendapatan masyarakat desa.

    Kepala Desa Pademonegoro, Ispriyanto, menyampaikan rasa bangganya atas sinergi antara pemerintah desa, TNI-Polri, dan masyarakat. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berkembang dan menjadi budaya baru di tengah masyarakat.

    “Lahan BUMDes ini kami kelola sebagai bagian dari upaya kemandirian desa. Panen hari ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, kita mampu memenuhi kebutuhan pangan dari hasil bumi sendiri,” tutur Ispriyanto.

    “Kami optimis, Desa Pademonegoro bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam memanfaatkan lahan produktif untuk ketahanan pangan,” tambahnya.

    Program panen ini sejalan dengan upaya Polri dalam mendukung implementasi Asta Cita di bidang ketahanan pangan, melalui gerakan Polisi Cinta Petani. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara unsur TNI-Polri, pemerintah desa, dan warga dalam membangun ketahanan pangan dari desa.

    Ke depan, Desa Pademonegoro diharapkan bisa menjadi salah satu percontohan desa tangguh pangan di wilayah Sukodono dan Kabupaten Sidoarjo secara umum. [isa/aje]

  • Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 13 Juni 2025

    Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 13 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Jumat, 13 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya cenderung berawan hari ini. Adapun beberapa daerah diguyur hujan pada sore harinya. Begitu juga dengan prakiraan cuaca di daerah Sidoarjo dan Gresik,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Kamis (12/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi cuaca di Surabaya cenderung berawan hari ini. Adapun beberapa daerah diguyur hujan pada sore harinya, seperti di Kecamatan Tegalsari, Wiyung, Sawahan, Mulyorejo, Gubeng, Gayungan, dan Dukuh Pakis.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 59% – 92%
    Kecepatan angin: 27 km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, daerah di Sidoarjo cenderung berawan hari ini. Adapun sekitar pukul 18.00 WIB diprediksi hujan dengan intensitas ringan, termasuk di antaranya Kecamatan Waru dan Sedati.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 64% – 96%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    BMKG juga memprakirakan cuaca di Gresik hujan sekitar pukul 3.00 WIB dan 18.00 WIB. Kemudian selebihnya cuaca berawani, termasuk di antaranya seperti Kecamatan Panceng, Sangkapura, Tambak, dan Ujungpangkah.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 66% – 92%
    Kecepatan angin: 25,6 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • PT Angkasa Pura Bandara Juanda Sidoarjo Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    PT Angkasa Pura Bandara Juanda Sidoarjo Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    Jakarta (beritajatim.com) — PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan kesiapan penuh dalam menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji yang akan tiba di Indonesia melalui 524 penerbangan debarkasi.

    Kedatangan para jemaah akan berlangsung selama 30 hari, terhitung mulai 12 Juni hingga 11 Juli 2025 di berbagai bandara yang dikelola oleh InJourney Airports.

    Wakil Direktur Utama InJourney Airports, Achmad Syahir, menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala aspek pelayanan di bandara demi mendukung kenyamanan jemaah haji saat kembali ke Tanah Air.

    “Sebanyak 13 bandara yang kami kelola siap menyambut momen istimewa ini. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik saat jemaah haji tiba di tanah air, demi menjaga kebahagiaan ketika bertemu kembali dengan keluarga,” ungkapnya.

    Achmad juga menambahkan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan bersama berbagai pemangku kepentingan di bandara agar proses kedatangan berjalan tertib dan sesuai regulasi.

    “InJourney Airports dan stakeholders bandara telah berkoordinasi agar proses kedatangan di bandara dapat berjalan lancar dan baik serta memenuhi regulasi,” jelasnya.

    Adapun 13 bandara yang menjadi titik kedatangan jemaah haji antara lain:

    Soekarno-Hatta (Tangerang)

    Juanda (Surabaya)

    Sultan Hasanuddin (Makassar)

    Kualanamu (Deli Serdang)

    SAMS Sepinggan (Balikpapan)

    Hang Nadim (Batam)

    Zainuddin Abdul Majid (Lombok)

    Adi Soemarmo (Solo)

    Syamsuddin Noor (Banjarmasin)

    Kertajati (Majalengka)

    Sultan Iskandar Muda (Aceh)

    Minangkabau (Padang)

    Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)

    Agus Haryadi, Direktur Operasi InJourney Airports, menyampaikan bahwa seluruh bandara telah memiliki rencana operasional yang matang untuk mendukung kelancaran kedatangan jemaah haji.

    “Alur kedatangan penerbangan debarkasi telah ditetapkan, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bandara. Slot time penerbangan juga telah disiapkan, termasuk alokasi parkir khusus untuk pesawat angkutan haji,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa prosedur penjemputan jemaah haji dengan bus serta pengantaran ke asrama haji juga telah diatur secara rinci.

    Sebagai informasi, penjemputan jemaah oleh keluarga dilakukan di asrama haji, bukan di bandara kedatangan.

    Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa semua fasilitas, baik sisi udara (airside) seperti runway, taxiway, dan apron, maupun sisi darat (landside) seperti terminal penumpang, berada dalam kondisi optimal.

    “Personel dan fasilitas di bandara sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan penerbangan angkutan haji yang seluruhnya menggunakan pesawat berbadan lebar atau widebody,” terang Agus.

    Bandara Soekarno-Hatta, sebagai bandara tersibuk di Indonesia, akan melayani 122 penerbangan debarkasi haji. Fasilitas pendukung seperti sistem penanganan bagasi terintegrasi, jalur kedatangan khusus, hingga koordinasi lintas instansi telah dipastikan siap. (ted)

  • Inovasi Eco Enzim BUMDes Bersama ITS Dapat Apresiasi Pemkab Sidoarjo

    Inovasi Eco Enzim BUMDes Bersama ITS Dapat Apresiasi Pemkab Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sehat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi harapan Pemkab Sidoajo. Salah satunya BUMDes Berdikari Abadi Sedatigede Kecamatan Sedati.

    Dalam pengelolaan BUMDes, Pemdes Sedatigede terus mengembangkan unit usahanya. Selain unit usaha Bank Sampah, saat ini BUMDes Berdikari Abadi sedang mengembangkan unit usaha budidaya lele.

    Dalam budidaya lele, BUMDes Sedatigede bekerjasama dengan mahasiswa ITS, dan menciptakan pakan tambahan dari limbah sampah organik. Hasilnya kulit buah nanas dan kulit semangka dapat diolah sebagai pakan tambahan ikan lele.

    Inovasi yang dinamakan Eco Enzim itu juga terbukti mampu mempercepat pertumbuhan ikan lele. Hal ini juga mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana.

    Wabup melihat langsung proses pembuatan Eco Enzim di BUMDes Berdikari Abadi. Disitu juga ditunjukkan budidaya lele dengan tambahan pakan Eco Enzim dan tidak. Hj. Mimik Idayana kagum dengan inovasi tersebut. Selain murah, bahannya juga mudah didapat.

    “Prosesnya piye iki?,” ucap Wabup Mimik Idayana kepada mahasiswa ITS pencipta Eco Enzim, Kamis (12/6/2025).

    Dijelaskan bahwa bahan Eco Enzim murni dari bahan organik tanpa bahan kimia. Semua kulit buah dapat dimanfaatkan kecuali kulit buah durian dan salak. Kulit-kulit buah tersebut cukup dicampur air dan gula jawa.

    Bahan-bahan tersebut kemudian dibiarkan berfermentasi selama 3 bulan dalam wadah tertutup. Namun seminggu sekali wadah itu dibuka untuk mengeluarkan gasnya. “Ini perlu diketahui ibu-ibu,” imbuh Hj. Mimik Idayana.

    Hj. Mimik Idayana melihat proses pembuatan Eco Enzim sangat mudah. Bahkan ibu-ibu rumah tangga bisa membuatnya. Bahannya pun mudah didapat disekitar dapur. Selain itu ia melihat budidaya lele saat ini cukup mudah. Tidak perlu lahan luas. Cukup menggunakan galon air mineral bekas sudah bisa memelihara lele. Ibu-ibu bisa melakukannya untuk menambah pendapatan keluarga.

    “Jadi ibu-ibu rumah pun bisa memelihara ikan lele, tidak punya lahan masih bisa budidaya lele seperti ini,”ucap Wabup Mimik Idayana usai melihat hasil budidaya lele dalam galon air mineral yang dilakukan RT 3 RW 3 Desa Sedatigede yang ditunjukkan saat itu.

    Menurutnya penggunaan bahan-bahan Eco Enzim mampu mengurangi timbunan sampah. Oleh karenanya inovasi Eco Enzim akan berperan mengatasi volume sampah. “Eco Enzim bisa menjadi salah satu upaya mengurangi volume sampah di Sidoarjo,” terangnya. (isa/but)

     

  • Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga lanjut usia di Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dilalap api pada Kamis (12/6/2025) sore, diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Tak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik korban nyaris tak tersisa.

    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu sontak menggemparkan warga. Rumah yang terbakar diketahui milik Suparti (70), seorang perempuan lanjut usia yang sehari-hari tinggal seorang diri. Saat kejadian, Suparti sedang berada di rumah anaknya yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian.

    Sebuah rekaman video amatir memperlihatkan kepanikan warga yang berupaya memadamkan api dengan ember dan peralatan seadanya. Bangunan rumah yang mayoritas terbuat dari kayu mempercepat rambatan api ke seluruh bagian rumah.

    “Sumber api pertama kali terlihat dari atas, kemungkinan korsleting listrik,” ujar Linda, salah satu warga yang turut membantu pemadaman dengan alat seadanya.

    Tak kurang dari dua unit mobil pemadam kebakaran milik Satpol PP Ponorogo dikerahkan ke lokasi. Setelah berjibaku selama kurang lebih 30 menit, api berhasil dipadamkan.

    “Tim kami bergerak cepat begitu menerima laporan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” jelas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno.

    Meski nyawa terselamatkan, namun kerugian materiil cukup besar. Beberapa barang berharga milik korban seperti lemari pakaian, televisi, kulkas, hingga dokumen penting hangus terbakar. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

    Saat ini, lokasi kebakaran telah diamankan oleh petugas, dan warga bersama pemerintah desa tengah berupaya memberikan bantuan awal bagi Suparti. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu memastikan instalasi listrik di rumah aman dan sesuai standar. [end/aje]

  • Benarkah Bung Karno Lahir di Ploso Jombang? Ini Temuan Sejarah yang Menguatkan

    Benarkah Bung Karno Lahir di Ploso Jombang? Ini Temuan Sejarah yang Menguatkan

    Jombang (beritajatim.com) – Sejumlah literatur sejarah menyingkap sebuah kemungkinan yang menggugah rasa ingin tahu: benarkah Ir. Soekarno atau Bung Karno, Sang Proklamator Republik Indonesia, lahir di Ploso, Jombang?

    Penelusuran ini merujuk pada dua buku sejarah penting yang dianggap sebagai ‘pintu gerbang’ sejarah kelahiran Bung Karno, yakni Candradimuka karya Dian Sukarno dan Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa karya Profesor Nurinwa Ki S. Hendrowinoto dkk.

    Pemerhati sejarah asal Jombang, Arif Yulianto atau Cak Arif, menyampaikan hal ini dalam wawancaranya. Ia menyebut bahwa buku Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa yang terbit tahun 2012 adalah karya yang fenomenal.

    “Di buku tersebut dicantumkan ‘beseluit’ atau SK tugas ayah kandung Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo mulai dari Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar,” kata Cak Arif, Kamis (12/6/2025).

    “Jadi ketika dokumen-dokumen tersebut ditampilkan di buku itu, maka dapat disimpulkan jika Raden Soekeni dan keluarga pernah tinggal di Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar,” ulas dia.

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa Raden Soekeni tercatat mulai bertugas di Ploso—yang saat itu bagian dari Karesidenan Surabaya dan kini berada di wilayah Kabupaten Jombang—pada tanggal 28 Desember 1901. Ia kemudian pindah tugas ke Sidoarjo pada bulan November 1907.

    “Kemudian ada data tulisan tangan Raden Soekeni yang menuliskan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902. Maka itu ketika orang tuanya di Ploso, sehingga Bung Karno lahir di Ploso 6 Juni 1902,” urai Cak Arif.

    Fakta ini berbeda dengan informasi dalam otobiografi Penjambung Lidah Rakjat karya Cindy Adams yang terbit tahun 1966. “Di buku Cindy bahkan, Ploso dan Sidoarjo sama sekali tidak ditulis,” tutur Cak Arif.

    Sementara itu, buku Candradimuka karya Dian Sukarno yang terbit pada tahun 2013 juga turut memberikan legitimasi atas keberadaan Ndalem Pojok di Kediri, rumah keluarga ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo.

    Tempat tersebut diyakini menyimpan banyak kenangan masa kecil Bung Karno. “Ndalem Pojok adalah keluarga ayah angkat Bung Karno yang bernama RM. Soerati Soemosewojo,” ujar Cak Arif.

    “Di buku itu dikupas peran-peran Ndalem Pojok. Salah satunya adalah tempat pergantian nama Koesno menjadi Soekarno. Di rumah itu juga ada kamar Bung Karno ketika bayi, kamar Bung Karno remaja, dan kamar Bung Karno ketika menjadi presiden,” papar Cak Arif.

    Dalam buku tersebut juga dimuat pengantar dari Guruh Soekarnoputra. Cak Arif menyebut, Ndalem Pojok pernah dikunjungi oleh keluarga Bung Karno.

    “Ndalem Pojok juga pernah dikunjungi oleh putra putri dan cucu Bung Karno seperti, Mas Guruh, Mbak Mega, Mbak Puti, Mas Romy dan lainnya,” beber Cak Arif.

    Penulis buku Candradimuka, Dian Sukarno, mengisahkan proses penulisan buku tersebut memakan waktu delapan bulan. Ia merasa beruntung bisa bertemu dan mewawancarai generasi ketiga keluarga Ndalem Pojok.

    “Namanya RM. Kusumo Haryono. Beliau adalah putra dari RM. Sayid Sumodihardjo adik dari ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo. RM. Kusumo Haryono ini menceritakan semua yang saya tulis di buku Candradimuka,” ungkap Dian Sukarno.

    Proses pengumpulan data dilakukan secara intensif dengan mengunjungi berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Bali. Menurutnya, ada banyak pelajaran berharga selama menyusun buku tersebut.

    “Hikmah dari penyusunan buku itu salah satunya saya bisa kenal dan akrab dengan banyak nama-nama besar, salah satunya adalah Profesor Peter Carrey,” tutur Dian Sukarno.

    Dian menutup dengan refleksi sejarah yang mendalam. “Jadi kalau kemudian bukti-bukti menunjukkan Bung Karno lahir di Ploso Jombang, makin menunjukkan jika Jombang adalah ‘Historical Landscape’, setiap jengkal tanahnya memiliki sejarah,” pungkasnya. [suf]

  • Gagal Maling Motor di Kos Sidoarjo, Pria Asal Pasuruan Bengep Diamuk Warga

    Gagal Maling Motor di Kos Sidoarjo, Pria Asal Pasuruan Bengep Diamuk Warga

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Unit Reskrim Polsek Tanggulangin mengamankan M. Taufik (37) residivis kambuhan asal Desa Karangmeggah Kec. Wonorejo Kab. Pasuruan, yang diduga melakukan percobaan pencurian motor jenis Honda Vario Nopol L 4299 AV milik Junaidi di depan rumah kosnya di Desa Ngaban Kec. Tanggulangin.

    Informasi yang dihimpun Beritajatim.com menyebutkan, semula Junaidi yang pulang jualan tahu tek masuk dalam kos. Saat istirahat di dalam kamar kos, Junaidi mendengar ada suara orang datang. Setelah dipastikan, ternyata pelaku sedang mengotak-atik setir motor korban yang di parkir depan kos.

    Setelahnya, pelaku terlihat mencoba merusak kunci stang motor. Melihat hal tersebut, korban langsung keluar kamar dan meneriaki maling ke pelaku. Sontak pelaku langsung melarikan diri dan warga yang mendengar teriakan korban ikut mengejar dan pelaku berhasil ditangkap massa.

    Warga yang kesal dengan perbuatan pelaku, langsung beramai-ramai memukuli pelaku. Beruntung petugas yang ketepatan patroli di dekat lokasi, langsung mengamakan pelaku dan menggiringnya ke Mapolsek Tanggulangin.

    “Benar, terduga pelaku pencurian motor, berhasil kami selamatlan dari amukan massa. Terduga pelaku juga menjalani pemeriksaan penyidik di Mako Polsek Tanggulangin,” ucap Kapolsek Tanggulangin Kompol Anggono Jaya Kamis (12/6/2025).

    Terduga pelaku percobaan pencurian motor di Tanggulangin dan barang bukti miliknya.

    Kompol Anggono mengungkapkan, dalam menjalankan aksinya, MT tidak hanya sendirian, melainkan bersama dengan seorang temannya berinisial To. Tugas terduga pelaku dalam kasus ini sebagai eksekutor. Sedangkan temannya menunggu dan memantau situasi saaf aksi pencurian berlangsung.

    “To kamo nyatakan sebagai DPO (daftar pencarian orang). Identitas sudah kami kantongi dan sekarang teman-teman reserse sedang melakukan pengejaran,” tegasnya.

    Kompol Anggono juga menyebutkan dari tangan terduga pelaku MT polisi juga menyita banyak macam jenis barang bukti. Diantaranya 2 buah alat gagang kunci ‘T’ terbuat dari besi yang di balut dengan lakban warna hitam, 2 buah alat pembuka tutup kunci konta sepeda motor yang terbuat dari magnet dan 7 (tujuh) buah anak kunci ‘T’ terbuat dari besi.

    “Terduga pelaku adalah residivis. Sebelumnya juga pernah dihukum kasus pencurian dua kali, penyalahgunaan narkoba dan membawa senjata tajam,” urai Anggono mengungkapkan. (isa/ian)

  • Kapolresta Sidoarjo Apresiasi Budidaya Hidroponik, Dorong Ketahanan Pangan ala Asta Cita

    Kapolresta Sidoarjo Apresiasi Budidaya Hidroponik, Dorong Ketahanan Pangan ala Asta Cita

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing mengapresiasi sinergitas antara masyarakat, aparat desa, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung lahan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ponokawan di Kecamatan Krian, Kamis (12/6/2025). Dalam kunjungan tersebut, Kapolresta turut didampingi Forkopimka Krian, Kelompok Tani Desa Ponokawan, Bhabinkamtibmas, serta warga penggerak ketahanan pangan binaan Polresta Sidoarjo.

    Menurut Kombes Pol Christian Tobing, budidaya sayuran pakcoy dengan metode hidroponik menjadi contoh konkret keberhasilan program swasembada pangan. Selain efisien dan praktis, metode ini juga tidak memerlukan lahan luas dan memiliki masa panen yang relatif cepat.

    “Nilai plus dari program-program unggulan seperti di Desa Ponokawan inilah harapannya dapat menginspirasi masyarakat di tempat lainnya. Kami tidak tinggal diam dalam mensukseskan program nasional ini. Para Bhabinkamtibmas, stakeholder terkait, dan perangkat desa juga aktif mendampingi serta mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan lahan bergizi maupun lestari,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Polda Jawa Timur juga telah menggagas program KTSM Semeru sebagai sarana edukasi dan pendampingan pertanian berbasis teknologi yang menyasar generasi muda. Program ini diharapkan mampu mencetak petani milenial yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.

    “Klinik ini juga diharapkan menjadi pusat inovasi dan konsultasi tani, yang menjembatani antara petani, penyuluh, serta stakeholder pertanian lainnya,” tambah Kombes Pol Christian Tobing. [isa/beq]

  • Profil Puti Guntur Soekarno, Cucu Presiden Soekarno di Komisi X DPR RI

    Profil Puti Guntur Soekarno, Cucu Presiden Soekarno di Komisi X DPR RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Puti Guntur Soekarno adalah sosok yang tidak asing dalam dunia politik Indonesia. Sebagai cucu dari Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, Puti melanjutkan semangat perjuangan kakeknya dengan menjadi anggota DPR RI dan kini aktif di Komisi X.

    Seperti diketahui, Komisi X membidangi urusan pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata, serta ekonomi kreatif. Kiprahnya di dunia politik tidak hanya mengandalkan nama besar keluarganya, tetapi juga dibarengi dedikasi dan kerja nyata untuk masyarakat.

    Sosok Puti Guntur Soekarno

    Lahir pada 26 Juni 1971, Puti memiliki nama lengkap Sri Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri. Ia adalah putri tunggal Guntur Soekarnoputra dan Henny Emilia Hendayani. Meski berasal dari keluarga besar tokoh bangsa, Puti tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati dan peduli terhadap sesama.

    Pendidikan dasarnya ditempuh di Yayasan Perguruan Cikini, lalu melanjutkan ke SMP dan SMA Budi Utomo, hingga akhirnya meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, jurusan administrasi negara.

    Perjalanan Politik dan Keterlibatan di Komisi X

    Karier politik Puti Guntur Soekarno dimulai sejak 2009 saat terpilih sebagai anggota DPR RI dari dapil Jawa Barat X. Ia kembali dipercaya oleh rakyat pada Pemilu 2014 dan 2019, kali ini dari Dapil Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo).

    Di parlemen, Puti duduk di Komisi X, tempat ia bisa memperjuangkan isu-isu yang sudah sejak lama menjadi fokusnya, seperti pendidikan dan kebudayaan. Berbekal pengalaman aktif di yayasan sosial, seperti Yayasan Fatmawati dan Puspa Seruni, Puti menyalurkan kepeduliannya kepada generasi muda Indonesia.

    Puti juga aktif dalam struktur partai politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Organisasi DPP PDI Perjuangan serta Wakil Sekretaris MPR RI Fraksi PDI Perjuangan. Perannya sebagai perempuan politikus menjadi inspirasi bagi banyak wanita muda di Indonesia.

    Aktivitas Budaya hingga Religi

    Sebelum terjun ke politik, Puti aktif dalam kegiatan seni dan budaya bersama Swara Mahardhika pimpinan Guruh Soekarnoputra. Ia juga memiliki kecintaan mendalam terhadap film-film Bollywood, terutama bertema sejarah epik.

    Tak hanya warisan selera seni, Puti juga mewarisi nilai-nilai religius dari neneknya, Fatmawati Soekarno, yang mengajarinya mengaji dan hidup sederhana.

    Sebagai ibu dari dua anak, Puti tetap menjalankan peran keluarganya dengan penuh tanggung jawab. Ia dan suaminya, Johansyah Jaya Kameron, menjaga keharmonisan keluarga di tengah kesibukan dunia politik.

    Dalam berbagai kesempatan, Puti Guntur Soekarno menegaskan bahwa perjuangannya di Komisi X adalah bagian dari warisan nilai-nilai Bung Karno yang berpihak pada rakyat kecil. Ia terus memperjuangkan sektor pendidikan, kebudayaan, serta pemuda dan olahraga demi kemajuan Indonesia.

  • Desa Ponokawan Jadi Lokasi Unggulan Polresta Sidoarjo di Lomba P2B Hari Bhayangkara ke-79

    Desa Ponokawan Jadi Lokasi Unggulan Polresta Sidoarjo di Lomba P2B Hari Bhayangkara ke-79

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Desa Ponokawan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, ditetapkan sebagai lokasi unggulan yang mewakili Polresta Sidoarjo dalam Lomba Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tingkat Polda Jawa Timur. Lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dan penilaiannya dilaksanakan secara daring oleh tim dari Biro SDM Polda Jatim serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur.

    Desa ini dinilai berhasil mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan melalui budidaya tanaman hortikultura, sayuran hidroponik, dan perikanan. Program ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Polresta Sidoarjo, Forkopimka Krian, akademisi, serta kelompok tani setempat dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis desa.

    Penilaian daring diikuti langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, pejabat utama Polresta Sidoarjo, Forkopimka Krian, Wakil Dekan Fakultas Ketahanan Pangan UNESA Dr. Ahmad Najib Ridwan, serta perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ponokawan.

    Kapolresta Sidoarjo menyampaikan bahwa kesiapan Desa Ponokawan tidak lepas dari sinergi tiga pilar desa yang secara konsisten mengembangkan lahan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini juga diperkuat dengan gerakan Polisi Cinta Petani sebagai bentuk keterlibatan langsung kepolisian dalam mendampingi petani mengelola lahan produktif.

    “Ini memberikan semangat besar bagi pihak kepolisian, stake holder terkait, para petani dan tentunya masyarakat untuk saling bersinergi dalam mengoptimalkan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan mandiri sampai tingkat desa,” ujar Kombes Pol Christian Tobing, Kamis (12/6/2025).

    Desa Ponokawan diharapkan menjadi contoh sukses bagi desa-desa lain dalam pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat, sejalan dengan misi ketahanan pangan nasional. [isa/beq]