kab/kota: Sidoarjo

  • Polres Mojokerto Tetapkan Tersangka Kematian Siswa SMK di Sungai Brantas

    Polres Mojokerto Tetapkan Tersangka Kematian Siswa SMK di Sungai Brantas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Misteri kematian almarhum Mukhamat Alfan (18), pelajar SMK Raden Rahmat yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo pada, Senin (5/5/2025) terungkap. Satreskrim Polres Mojokerto menetapkan satu orang tersangka dalam kasus tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra mengatakan, Rio Filianto Tono ditetapkan sebagai tersangka setelah rangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Satreskrim Polres Mojokerto. Dari hasil pemeriksaan, tersangka terbukti menakut-nakuti korban dengan mengancam akan membawa pedang, yang membuat korban ketakutan.

    “Korban melarikan diri ke arah Sungai Brantas untuk bersembunyi. Tersangka mengejar hingga ke pinggir sungai, namun hanya menemukan tas dan sepatu yang ditinggalkan oleh korban. Karena korban tidak tahu jalan pulang maka jalan yang dipilihnya adalah masuk sungai dan kemudian tenggelam,” ungkapnya, Senin (16/6/2025).

    Kasat menjelaskan, dari keterangan saksi ahli pidana Dr. Toetik Rahayuningsih, SH., M.Hum., tindakan tersangka warga Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto tersebut sudah masuk dalam pelanggaran Pasal 359 KUHP. Yakni terkait tentang tindak pidana karena kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

    “Dari hasil pemeriksaan dan keterangan sejumlah saksi, kami menetapkan saudara R sebagai tersangka dengan dugaan menyebabkan orang lain meninggal dunia karena kelalaian atau kealpaan. Peristiwa ini berawal saat korban bersama sejumlah temannya bermain futsal di sekitar kawasan pabrik minuman di Kecamatan Mojosari pada Jumat 2 Mei 2025,” jelasnya.

    Saat itu, lanjut Kasat, terjadi pertikaian antara dua remaja, yaitu R (keponakan tersangka) dan S, yang disaksikan langsung oleh korban. Keesokan harinya, Sabtu (3/5/2025), tersangka bersama keponakannya menjemput S di sekolah, turut serta pula korban. Setelah sampai di rumah tersangka, diduga R melontarkan kata-kata ancaman.

    “Tersangka diduga mengeluarkan kata-kata bernada ancaman, salah satunya ‘mana pedangnya’, yang membuat korban dan rekannya ketakutan lalu melarikan diri ke arah Sungai Brantas. Dalam kepanikan tersebut, keduanya berpencar. Barang-barang milik korban seperti tas dan sepatu ditemukan di sekitar Sungai Brantas,” ujarnya.

    Tiga hari kemudian, pada Senin (5/5/2025) jasad pelajar asal Desa Kaligoro, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Brantas. Tersangka R dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, dengan ancaman hukuman pidana 5 tahun. [tin/ian]

  • Warga Sidoarjo Geger, Perempuan Ditemukan Tak Sadarkan Diri usai Diduga Minum Cairan Pencuci Piring

    Warga Sidoarjo Geger, Perempuan Ditemukan Tak Sadarkan Diri usai Diduga Minum Cairan Pencuci Piring

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Lingkungan kos-kosan di Dusun Pilangbangu RT 8 RW 03, Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo mendadak gempar pada Senin (17/6/2025) siang. Seorang penghuni kamar kos, Dwi Aprilia Sari (31), warga asal Dusun Sidomukti RT 8 RW 2, Desa Kraton, Kecamatan Krian, ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri usai diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak cairan pencuci piring di kamar mandi.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, kasus ini pertama kali terungkap saat Ketua RT 8 RW 3 Kemangsen, Suprianto, didatangi oleh Adinda Ramadani. Kepada Suprianto, Adinda mengaku memiliki hubungan utang piutang dengan korban dan merasa khawatir karena korban sempat mengirim pesan pamitan melalui WhatsApp.

    “Adinda menunjukkan percakapan chat korban berpamitan untuk mengakhiri hidupnya,” ungkap Suprianto.

    Karena merasa curiga dan cemas, Adinda kemudian mendatangi langsung tempat kos korban yang berada di kamar nomor 6. Setibanya di lokasi, ia mendapati pintu kamar terkunci dari dalam dan jendela dalam kondisi terbuka. Meski sudah memanggil nama korban berulang kali, tidak ada respons dari dalam kamar.

    Melihat situasi mencurigakan, Adinda kemudian berkoordinasi dengan pemilik kos dan beberapa saksi lainnya. Saat upaya membuka pintu tak membuahkan hasil, seorang saksi bernama Farid akhirnya memutuskan merusak teralis jendela untuk masuk ke dalam kamar.

    “Usai kamar mandi kos korban dibuka, terlihat korban dalam keadaan telungkup sambil memegang 1 botol yang berisi cairan pencuci piring (Sunlight) di dalam kamar mandi kos-kosan,” jelas Suprianto.

    Mengetahui kejadian tersebut, para saksi langsung melapor ke Polsek Balongbendo. Petugas kemudian tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan pemeriksaan awal, korban ditemukan masih hidup meskipun dalam kondisi tidak sadarkan diri.

    “Pada saat petugas identifikasi akan mengangkat tubuh korban, ternyata korban batuk masih hidup namun tidak sadarkan diri,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Balongbendo, Iptu Ali Mahmud.

    Korban segera dilarikan ke RS Anwar Medika oleh pihak kepolisian. “Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di IGD RS Anwar Medika,” tegas Iptu Ali Mahmud. [isa/beq]

  • FAMI Laporkan Dugaan Kerusakan Lingkungan Akibat Tambang di Wisata Jolotundo Nganjuk

    FAMI Laporkan Dugaan Kerusakan Lingkungan Akibat Tambang di Wisata Jolotundo Nganjuk

    Nagnjuk (beritajatim.com)  – Forum Aliansi Mahasiswa Intelektual (FAMI) resmi melaporkan dugaan kerusakan lingkungan di kawasan Wisata Alam Jolotundo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, yang diduga kuat akibat aktivitas pertambangan pasir dan batu (sirtu).

    Laporan tersebut disampaikan langsung ke Dinas Kehutanan Jawa Timur di Sidoarjo.

    “Kami harapkan Dinas Kehutanan Jatim memeriksa kondisi kawasan hutan dan lingkungan desa,” ujar Dimas Tri Kurniawan, anggota FAMI, usai menyerahkan laporan di Kantor Dinas Kehutanan Jatim, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, Senin (16/6/2025).

    Menurut Dimas, FAMI menerima berbagai keluhan dari masyarakat dan mahasiswa yang tinggal di sekitar kawasan wisata.

    Mereka mengaku resah dengan dampak buruk aktivitas pertambangan, yang dinilai menyebabkan kerusakan parah pada akses jalan desa serta merusak area hutan yang menjadi bagian penting dari ekosistem wisata Jolotundo.

    “Jalan desa menuju lokasi pertambangan penuh lubang dan rusak parah. Bahkan sudah bertahun-tahun belum ada perbaikan meskipun warga telah meminta audiensi,” jelasnya.

    FAMI juga menyoroti dampak kerusakan pada kawasan hutan. Penebangan pohon yang dilakukan untuk kepentingan aktivitas tambang dinilai mengancam kelestarian alam Jolotundo, yang selama ini menjadi andalan wisata berbasis lingkungan dan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Nganjuk.

    “Wisata Alam Jolotundo mengandalkan kelestarian alam. Kalau lingkungan rusak, potensi wisata pun ikut terancam,” tegas Dimas.

    Dalam laporannya, FAMI mengajukan tiga tuntutan utama. Pertama, evaluasi pelaksanaan kewajiban lingkungan oleh pelaku tambang, termasuk kompensasi lahan dan ganti rugi atas pohon yang ditebang.

    Kedua, peninjauan ulang koordinat batas kawasan dan akses jalan tambang guna memastikan tidak terjadi pelanggaran tata ruang. Ketiga, permintaan klarifikasi terbuka atas hasil evaluasi Dinas Kehutanan terkait aktivitas pertambangan di lokasi tersebut.

    “Kami menyadari bahwa kewenangan penyelidikan dan penindakan ada pada aparat dan instansi terkait. Namun aduan ini adalah bentuk ajakan untuk menjaga lingkungan bersama,” terang Slamet Hartanto, anggota FAMI lainnya.

    FAMI berharap Dinas Kehutanan Jawa Timur dan aparat penegak hukum segera bertindak jika ditemukan pelanggaran. “Kami mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk turun tangan,” pungkas Dimas. (ted)

     

  • Polsek Balongbendo Laksanakan Patroli Sambang Lahan Ketahanan Pangan P2B

    Polsek Balongbendo Laksanakan Patroli Sambang Lahan Ketahanan Pangan P2B

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Mendukung program Ketahanan Pangan Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Bhabinkamtibmas Desa Waruberon Polsek Balongbendo, Aipda Danang WH, melaksanakan patroli sambang desa ke lahan pekarangan milik warga, Senin (16/6/2025).

    Kegiatan tersebut berlangsung di pekarangan milik Edi Santoso yang terletak di RT 05 RW 01, Desa Waruberon, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan (pekarangan tidur) kini mulai diolah menjadi Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dan ditanami tanaman jagung dan benih lombok (cabai), sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Di lokasi Aipda Danang WH bersama Panit Binmas memberikan motivasi, dukungan, serta edukasi kepada pemilik pekarangan terkait pentingnya perawatan tanaman, pengendalian hama, hingga persiapan panen agar hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi kebutuhan gizi keluarga.

    “Pekarangan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini telah menjadi lahan produktif yang mendukung program ketahanan pangan. Ini adalah langkah nyata dalam memperkuat kemandirian swasembada pangan warga,” ucap Aipda Danang.

    Sementara itu, Edi Santoso selaku pemilik pekarangan mengaku senang dan berterima kasih atas dukungan dari Bhabinkamtibmas. “Awalnya pekarangan ini hanya terbengkalai, tapi dengan adanya dorongan dari Bhabinkamtibmas dan program ketahanan pangan, saya jadi semangat untuk menanami lombok dan jagung. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk keluarga dan lingkungan sekitar,” terang Edi.

    Hasil dari kegiatan Polisi Cinta Petani ini menunjukkan bahwa pekarangan tersebut telah siap untuk masuk tahap perawatan intensif, dengan tujuan jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan program P2B di wilayah Desa Waruberon. [isa/aje]

  • Hampir 7.000 Koperasi Merah Putih Telah Terdaftar di Jatim, 13 Daerah Capai 100%

    Hampir 7.000 Koperasi Merah Putih Telah Terdaftar di Jatim, 13 Daerah Capai 100%

    Surabaya (beritajatim.com) – Progres percepatan pembentukan dan pendaftaran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KD/KMP) di Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat sebanyak 6.984 koperasi telah resmi terdaftar melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jawa Timur.

    “Jumlah tersebut setara 82,2 persen dari total 8.494 desa dan kelurahan di Jawa Timur,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jatim, Haris Sukamto, Senin (16/6/2025).

    Berdasarkan data resmi dari Kanwil Kemenkum HAM Jatim, terdapat 13 kabupaten/kota yang telah menuntaskan pendaftaran SABH untuk seluruh KD/KMP-nya. Daerah tersebut meliputi Ponorogo, Nganjuk, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo, dan yang terbaru Kota Blitar.

    Sementara itu, sejumlah daerah lain mencatatkan progres tinggi dan hampir mencapai 100 persen. Beberapa di antaranya adalah Jombang dengan capaian 99,7 persen, Jember 99,6 persen, Surabaya 99,3 persen, Bangkalan 98,6 persen, dan Gresik 98,3 persen. Wilayah-wilayah ini hanya menyisakan 1 hingga 6 berkas untuk diselesaikan.

    Namun demikian, Haris juga menyoroti beberapa daerah yang menunjukkan progres lambat dan membutuhkan intervensi segera. Wilayah tersebut di antaranya adalah Bojonegoro (10,9 persen), Kota Pasuruan (20,6 persen), Kota Batu (37,5 persen), dan Kabupaten Pasuruan (41,4 persen).

    “Beberapa kendala yang ditemukan meliputi keterlambatan penganggaran, revisi berkas notaris, hingga keraguan pengurus,” terang Haris.

    “Perlu langkah percepatan dan pendampingan lebih intensif, terutama pada kabupaten/kota yang stagnan,” imbuhnya.

    Tren pertambahan pendaftaran koperasi melalui SABH harian menunjukkan angka rata-rata lebih dari 280 koperasi per hari. Dengan laju ini, Kemenkum HAM Jatim optimistis target 100 persen dapat tercapai pada pekan ketiga Juni 2025.

    Untuk mendukung target tersebut, sejumlah strategi percepatan tengah dilakukan. Di antaranya penandatanganan akta secara massal di hadapan notaris, audit kelengkapan dokumen secara kolektif, serta intervensi langsung ke daerah prioritas seperti Bojonegoro, Kota Batu, Sampang, dan Situbondo.

    “Kami tentu mengapresiasi seluruh mitra kerja kami yang terlibat, mulai dari Pemprov dan Pemkab, Notaris dan Ditjen AHU dengan keandalan sistem yang dimiliki,” tutup Haris.

    Program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan bagian dari agenda strategis nasional untuk mendorong kemandirian ekonomi desa melalui koperasi berbadan hukum. Jawa Timur saat ini tercatat sebagai provinsi dengan jumlah koperasi berbadan hukum terbanyak secara nasional. [uci/beq]

  • Wabup Sidoarjo Ajak Lansia Ambil Peran Aktif Turunkan Angka Stunting, Begini Caranya!

    Wabup Sidoarjo Ajak Lansia Ambil Peran Aktif Turunkan Angka Stunting, Begini Caranya!

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo, terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Tak hanya melalui kebijakan pemerintah, namun dukungan elemen masyarakat juga sangat diperlukan.

    Seperti yang ditegaskan oleh Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana saat menghadiri kegiatan sosialisasi peningkatan ekonomi keluarga terhadap penurunan angka stunting. Ia mengajak para warga lanjut usia (lansia) di Waru, Sedati dan Gedangan, untuk ikut ambil bagian dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.

    Hj. Mimik menegaskan bahwa peran serta lansia dalam keluarga sangat penting, terutama dalam memberikan edukasi dan pendampingan bagi generasi muda dalam hal pemenuhan gizi, pola asuh anak, serta kebersihan lingkungan.

    “Lansia adalah aset keluarga yang masih sangat berperan. Dengan pengalaman hidup yang dimiliki, para lansia bisa memberikan contoh dan nasihat kepada anak cucunya agar lebih peduli terhadap kesehatan anak, termasuk pemenuhan gizi yang baik agar terhindar dari stunting,” ujarnya Senin (16/6/2025).

    Hj. Mimik juga mengapresiasi semangat para lansia yang hadir dalam sosialisasi dan berharap dapat menjadi penggerak perubahan di lingkungan masing-masing.

    Upaya Pemkab Sidoarjo untuk menurunkan angka stunting diantaranya melalui sinergi lintas sektor, termasuk melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan kelompok lansia sebagai agen perubahan.

    Selain ajakan kepada lansia dan elemen masyarakat untuk berperan, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat mendukung penuh program-program pemerintah lainnya, seperti renovasi rumah warga tidak mampu, pembangunan jalan yang berlubang, hingga upaya menciptakan generasi Sidoarjo yang sehat dan cerdas.

    “Pemerintahan Subandi-Mimik berkomitmen maju bersama untuk mensejahterakan masyarakat dan pembangunan yang ada di Sidoarjo harus maksimal. Nantinya tidak ada lagi jalan berlubang, tidak ada anak yang tidak sekolah,” tegasnya.

    “Kami minta kerjasamanya kalau ada tetangga kanan kiri yang tidak bisa sekolah, rumahnya tidak layak monggo langsung ke saya nanti akan segera kami tindaklanjuti,” sambungnya. [isa/aje]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 16 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini 16 Juni 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin, 16 Juni 2025.

    “Cuaca di Surabaya cenderung berawan di sepanjang hari ini, meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan. Sedangkan cuaca di daerah Sidoarjo dan Gresik, beberapa daerah diprediksi turun hujan ringan pada jam tertentu,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Minggu (15/6/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi cuaca di Surabaya cenderung berawan di sepanjang hari ini, meski begitu tidak ada tanda akan diguyur hujan, seperti di Kecamatan Semampir, Sukolilo, Simokerto, Tambaksari, Wiyung, Mulyorejo, dan Lakarsantri.

    Suhu udara: 24°C – 33°C
    Kelembapan: 69% – 96%
    Kecepatan angin: 18 km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Cuaca di Sidoarjo cenderung berawan sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Krian, Krembung, Jabon, Wonoayu, dan Taman. Adapun Kecamatan Tarik dan Balongbendo diprediksi hujan ringan pada siang harinya.

    Suhu udara: 23°C – 32°C
    Kelembapan: 65% – 95%
    Kecepatan angin: 19,5 km/jam dari arah Barat .

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    BMKG memprakirakan cuaca di Gresik cenderung berawan hari ini. Meski begitu, ada juga beberapa daerah yang diprediksi hujan ringan, seperti Kecamatan Wringinanom dan Kedamean hujan sekitar pukul 12.00 WIB. Sedangkan Kecamatan Sangkapura dan Tambak, hujan ringan pada sore harinya.

    Suhu udara: 26°C – 31°C
    Kelembapan: 67% – 90%
    Kecepatan angin: 17,1 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • Jejak yang Terlupakan: Mengapa Ploso Jombang Tak Masuk Biografi Resmi Bung Karno?

    Jejak yang Terlupakan: Mengapa Ploso Jombang Tak Masuk Biografi Resmi Bung Karno?

    Jombang (beritajatim.com) – Pada sebuah sore yang lengang di Jombang, Binhad Nurrohmat, seorang pemerhati sejarah sekaligus inisiator gerakan Titik Nol Soekarno, membuka lembar demi lembar buku tua berjudul My Friend the Dictator, karya Cindy Adams.

    Buku yang terbit pada 1967 ini seolah menyimpan rahasia yang selama ini terkubur dari narasi besar sejarah Indonesia: Soekarno kecil dan jejak masa kecilnya di Ploso, Jombang.

    Dalam buku tersebut, Binhad menemukan sesuatu yang mengejutkan—sebuah foto Cindy Adams tengah berdiri di halaman sebuah rumah tua di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Tak sendiri, ia berpose bersama sejumlah tokoh lokal: Mbok Suwi atau Bu Sosro—perawat kecil Soekarno, Mbah Joyodipo—teman masa kecil sang proklamator, Mbah Sutomo sang Wedono Ploso waktu itu, dan Abdul Syukur, seorang tokoh masyarakat setempat.

    Semuanya berada di satu bingkai, di satu tempat yang kini justru nyaris terhapus dari narasi resmi sejarah Bung Karno.

    “Ini bukan sekadar foto,” kata Binhad dengan nada serius. “Ini bukti bahwa Cindy Adams benar-benar melakukan penelusuran sejarah secara langsung. Ia datang ke Ploso pada 1964, setahun sebelum buku Sukarno: An Autobiography as Told to Cindy Adams diterbitkan. Tapi kenapa Ploso tidak disebut dalam buku itu?”

    Pertanyaan itu menjadi kunci dari kegelisahan Binhad. Baginya, bagian paling mendasar dari riwayat hidup seseorang adalah masa kecilnya—terutama rentang usia nol hingga sepuluh tahun. Di sanalah, menurutnya, cetak biru kepribadian seseorang dibentuk.

    Namun dalam buku yang kemudian dikenal luas di Indonesia sebagai Bung Karno: Penjambung Lidah Rakjat Indonesia, nama Ploso tak sekali pun disebut. “Ini cacat sejarah,” tegasnya. “Bukan karena Ploso harus diagung-agungkan, tapi karena ini adalah fase kehidupan yang sangat penting. Kenapa justru dihilangkan?”

    Tak hanya Ploso yang terabaikan. Sidoarjo, tempat Soekarno tinggal setelah ayahnya, Raden Soekeni Sosrodihardjo, dipindahtugaskan pada November 1907, juga absen dari narasi Cindy Adams.

    Padahal, menurut arsip resmi, Raden Soekeni mengajar di Sekolah Ongko II Sidoarjo dan tinggal tak jauh dari sekolah itu. Bung Karno bahkan bersekolah di sana sebagai siswa.

    Fakta-fakta ini makin diperkuat oleh penelusuran sejarawan muda Jombang, Moch. Faisol. Ia menemukan bahwa foto Cindy Adams di halaman rumah masa kecil Soekarno di Ploso juga muncul dalam buku Soekarno: My Friend, yang terbit tahun 1971. “Judul bukunya beda, tapi isinya sama dengan My Friend the Dictator,” jelas Faisol.

    Yang menarik, dalam salah satu foto itu, Cindy Adams menulis keterangan: in the village—”di desa.” Keterangan ini makin menegaskan bahwa lokasi kunjungan Cindy bukanlah di kota besar seperti Surabaya, tetapi benar-benar di pedesaan, tepatnya Ploso.

    Pertanyaannya kini adalah: apakah penghilangan nama Ploso dan Sidoarjo dari narasi Cindy Adams disengaja? Atau hanya karena ketidaktahuan dan pembatasan editorial? Apapun itu, bagi Binhad dan para penelusur sejarah lokal, pengabaian ini adalah bentuk pengaburan jejak penting dari seorang tokoh besar bangsa.

    “Sejarah tidak boleh dilipat atau dipilih hanya karena alasan politis atau estetika narasi,” ujar Binhad. “Ploso adalah bagian dari Soekarno. Dan kebenaran sejarah harus tetap kita suarakan.”

    Kini, di tengah hiruk pikuk perayaan warisan Bung Karno, Ploso berdiri sebagai simbol sunyi dari sebuah masa kecil yang nyaris tak terdengar. Namun berkat ketekunan para penelusur jejak, suara masa kecil itu perlahan mulai bangkit, menuntut pengakuan yang layak dari panggung sejarah nasional. [suf]

  • Sidoarjo Genjot Program RTLH Bagi Warganya, Ini Pesan Wabup!

    Sidoarjo Genjot Program RTLH Bagi Warganya, Ini Pesan Wabup!

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Rumah warga yang tidak layak huni menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menjadi layak huni. Termasuk pula kesehatan warga tidak mampu bakal menjadi perhatian pemerintah warga untuk tetap hidup sehat dan bebas dari penyakit yang dideritanya.

    Hal demikian disampaikan Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu rumah tidak layak huni (RTLH) milik Mesna (90), di Desa Candipari, Kecamatan Porong.

    Saat berkunjung ke rumah Mesna yang berdinding bambu dan beratapkan genteng tua dengan ukuran kecil terlihat sangat memprihatinkan dan jauh dari standar kelayakan huni itu, wabup didampingi oleh Camat Porong, perangkat desa, petugas Puskesmas setempat.

    Pemerintah kecamatan sebelumnya telah mengusulkan renovasi rumah tersebut melalui program bantuan RTLH. Namun, Mesna menolak rumahnya direnovasi karena alasan pribadi dan keterikatan emosional dengan rumah yang telah ia tempati puluhan tahun.

    “Kami sangat menghargai keputusan Mbah Mesna, meskipun niat kami hanya ingin memberikan tempat tinggal yang lebih layak dan aman bagi beliau,” ujar Mimik usai sidak Minggu (15/6/2025).

    Meski tidak dapat merenovasi rumah tersebut, Mimik menegaskan bahwa perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan Mesna tetap menjadi prioritas. Ia meminta pemerintah desa dan petugas Puskesmas setempat untuk rutin memantau kondisi kesehatan Mbah Mesna serta memastikan kebutuhan dasarnya tetap terpenuhi.

    “Kami akan terus berkoordinasi agar Mbah Mesna tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dan bantuan sosial yang dibutuhkan. Ini bentuk kepedulian kita terhadap warga lanjut usia yang rentan,” tegasnya. (isa/aje)

  • Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni

    Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni

    Pembukaan festival film Europe on Screen (EoS) 2025 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, pada Kamis (12/6/2024). EoS 2025 akan menayangkan sebanyak 55 film dari 27 negara Eropa akan diputar, menampilkan berbagai genre dan tema yang mencerminkan keberagaman sinema Eropa. ANTARA/HO-Europe on Screen

    Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni
    Hiburan   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 20:25 WIB

    Elshinta.com – Festival Film Uni Eropa di Indonesia, Europe on Screen (EoS) 2025 resmi digelar mulai 13 hingga 22 Juni 2025 di tujuh kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo dan Yogyakarta.

    Sebanyak 55 film dari 27 negara Eropa akan diputar, menampilkan berbagai genre dan tema yang mencerminkan keberagaman sinema Eropa. Lebih dari 50 persen film tahun ini disutradarai oleh perempuan, sebagian besar merupakan debut penyutradaraan.

    Dalam pembukaannya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan penyelenggaraan EoS yang memasuki tahun ke-25 penyelenggaraannya menunjukkan kuatnya minat masyarakat Indonesia terhadap film-film Eropa.

    “Kami juga bangga dengan komitmen festival ini yang semakin kuat dalam menyuarakan inklusivitas. Terbukti lebih dari 50 persen film tahun ini disutradarai oleh perempuan, dan banyak di antaranya adalah debut penyutradaraan,” ujar Denis dalam keterangan resminya, Sabtu.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Giring Ganesha Djumaryo berharap Europe on Screen 2025 dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri perfilman Indonesia untuk belajar dan berkembang.

    “Program Short Film Pitching Project di Europe on Screen menjadi kesempatan baik untuk memasarkan dan mengembangkan film pendek Indonesia yang penting untuk didukung,” ujar Giring.

    Sebagai pembuka festival tahun ini, EoS menghadirkan “Circusboy” (Zirkuskind), sebuah film doku-drama berdurasi 85 menit dari Jerman yang disutradarai oleh Julia Lemke dan Anna Koch. Film ini tidak hanya menjadi Official Selection untuk World Case di Hot Docs 2025, tetapi juga mendapat Special Mention Prize for Best Film, Generation Kplus di ajang Berlin International Film Festival 2025.

    Festival film ini juga menghadirkan sutradara asal Irlandia, Brian Durnin, pembuat film “Spilt Milk” (2024). Ia akan hadir di tiga kota: Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta, pada 13–14 Juni 2025 untuk sesi tanya jawab setelah pemutaran filmnya.

    Brian juga akan berbagi pengalaman dalam sebuah lokakarya film bertajuk “How to Make a Good Children Film” yang diadakan pada 13 Juni 2025 di GoetheHaus, Jakarta, pada jam 15.00 WIB.

    Ko-Direktur Festival EoS 2025 Meninaputri Wismurti mengatakan selain menghadirkan Brian Burmin secara langsung, EoS 2025 juga mengadakan sesi bincang-bincang dengan sineas Eropa yang film-filmnya diputar di EoS tahun ini lewat Instagram Live di akun Instagram resmi EoS.

    EoS 2025 akan memutar tiga film pendek pemenang kompetisi pendanaan film pendek Short Film Pitching Project (SFPP) EoS 2024. Tiga film pemenang SFPP EoS 2024 tersebut mendapatkan pendanaan dan waktu selama hampir satu tahun untuk produksinya.

    Ketiga film tersebut adalah “Tutup Hari Kiamat” karya Dzauqy F. Ilham (Juara 1), “The Sadness is Not Over Yet” oleh Tanzilal Azizie (Juara 2), dan “Wali” (The Guardian) oleh Rayhan Syafiq Renaldi dan Septa Yudhistira (Juara 3)

    Program Short Film Pitching Project (SFPP) EoS merupakan bentuk dukungan EoS terhadap pengembangan sineas muda Indonesia. Tahun ini, SFPP menerima 367 pendaftaran, naik 86 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar dari sepuluh finalis tahun ini datang dari luar Jakarta dan pulau Jawa.

    Seluruh pemutaran film EoS 2025 bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Tiket bisa didapatkan langsung di tempat pemutaran, sejam sebelum jadwal pemutaran.

    Informasi program EoS 2025, termasuk jadwal pemutaran film, sesi lokakarya, dan diskusi film, dapat diperoleh di situs resmi www.europeonscreen.org serta akun media sosial resmi EoS di Instagram, X, Facebook dan YouTube.

    Sumber : Antara