kab/kota: Sidoarjo

  • Menkomdigi Pastikan Internet untuk Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Lancar

    Menkomdigi Pastikan Internet untuk Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Lancar

    Bisnis.com, TANGERANG— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid turut meninjau langsung pelaksanaan kick off program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKGS) yang dilakukan serentak di 12 lokasi di Indonesia pada Senin (4/8/2025). 

    Dalam kunjungannya ke SMPK Penabur Gading Serpong, Meutya menekankan keberadaan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam program ini tak hanya membawa unsur komunikasi, tetapi juga memastikan kesiapan teknologi untuk mendukung keberlanjutan program.

    “Kementerian Komunikasi dan Digital hari ini hadir. Tentu program pemerintah perlu disampaikan dengan baik, dikomunikasikan dengan baik. Dalam rangka transparansi, dalam rangka pertanggungjawaban publik. Selain juga unsur komunikasinya, kami juga membawa tadi infrastruktur yang bisa mempercepat koneksi,” kata Meutya di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten pada Senin (4/8/2025). 

    Meutya menambahkan, pelaksanaan program CKGS secara masif nantinya akan menghasilkan data dalam jumlah sangat besar. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk memastikan sistem pendataan yang terintegrasi dan terkoneksi dengan baik agar program berjalan efektif.

    Adapun, pemerintah menargetkan program CKGS menjangkau seluruh peserta didik dari Sabang hingga Merauke, dengan total sasaran mencapai sekitar 53 juta siswa.

    Meutya juga menyampaikan pentingnya program ini untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang muncul akibat perkembangan zaman, termasuk gangguan penglihatan akibat paparan layar (screen time).

    “Baik anak-anak maupun juga remaja yang paling juga diukur adalah kesehatan matanya. Karena memang di era digitalisasi ini kita sangat terpapar dengan screen time,” kata Meutya.

    Di sisi lain, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para penyelenggara telekomunikasi untuk memastikan kualitas jaringan internet selama pelaksanaan CKGS berlangsung.

    Dia menjelaskan pengukuran kualitas sinyal dilakukan, baik dari sisi seluler maupun fixed broadband. Kualitas internet menjadi hal krusial untuk menjamin kelancaran pengumpulan data dari pemeriksaan yang dilakukan secara masif di sekolah.

    “Jangan sampai ada data yang tidak terkirim untuk data apapun yang digunakan oleh pelanggan. Jadi kami kondisi terus berkoordinasi dengan penyelenggara telekomunikasi,” katanya. 

    Hari ini, pemerintah secara resmi meluncurkan program CKG di sekolah-sekolah secara serentak sebagai bagian dari upaya percepatan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan. 

    Peluncuran perdana digelar di 12 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk SD, SMP, SMA/SMK, madrasah, pesantren, dan SLB. Program ini merupakan bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional yang kini mengedepankan pendekatan promotif dan preventif. 

    Sejak 6 bulan terakhir, program CKG telah menjangkau 16,4 juta masyarakat. Dengan perluasan ke satuan pendidikan, target program ini meluas hingga menjangkau seluruh populasi Indonesia, yaitu sekitar 280 juta jiwa setiap tahun.

    Pelaksanaan CKG di sekolah dilakukan secara kolaboratif antara tenaga kesehatan dari puskesmas dan tenaga pendidik di sekolah. Pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan mental, hingga kebugaran. Khusus untuk jenjang SMP dan SMA, pemeriksaan juga mencakup skrining anemia, talasemia, dan kesehatan reproduksi.

    Adapun, lokasi pelaksanaan kick-off CKGS pada 4 Agustus 2025, antara lain:

        •    SD Cideng 02 Jakarta Pusat

        •    MIN 8 Jagakarsa Jakarta Selatan

        •    SMKN 26 Jakarta Timur

        •    Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Jakarta Barat

        •    SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

        •    SD Prestasi Global, Depok

        •    SMPN 5 Kota Bandung

        •    MTs Persis 1-2 Kota Bandung

        •    SLB Negeri Semarang

        •    SMPN 1 Padangan Bojonegoro

        •    Pesantren Al-Amanah, Sidoarjo

        •    SMPK Penabur Gading Serpong

  • Kemenperin: Data kawasan industri terintegrasi akselerasi ekonomi RI

    Kemenperin: Data kawasan industri terintegrasi akselerasi ekonomi RI

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan data kawasan industri yang terintegrasi dapat mempercepat terwujudnya target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto.

    ‎‎Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Tri Supondy di Jakarta, Senin mengatakan peran kawasan industri harus mampu dikuantifikasi dengan baik, sehingga diperlukan penyediaan data oleh pengelola kawasan industri.

    ‎‎Hal itu, menurut dia, penting mengingat kawasan industri menjadi pusat hilirisasi yang menopang pertumbuhan industri manufaktur di Tanah Air.

    ‎‎Untuk mengumpulkan data yang terintegrasi, kata Tri, kementeriannya melakukan kolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), serta pengelola kawasan industri dalam Satu Data Indonesia.

    ‎‎”Data yang akurat dari kawasan industri adalah kunci untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran,” ujar dia.

    ‎Menurut dia, Kemenperin sudah melakukan pengisian bersama kuisioner pendataan di Kawasan Industri Deltamas, Kabupaten Bekasi. Program tersebut merupakan bagian dari implementasi arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam bentuk pemantauan aktif dan dukungan ke BPS untuk pengumpulan data di berbagai kawasan industri prioritas di Tanah Air.

    ‎‎”Penyampaian data yang lengkap dan tepat waktu akan membantu pemerintah menyusun kebijakan industri yang lebih berkualitas dan tepat sasaran,” ujar Tri.

    ‎‎Menurut dia, petugas lapangan dari BPS sedang melakukan pengumpulan data di 171 kawasan industri se-Indonesia. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kemenperin melakukan pemantauan pengumpulan data Kawasan Industri dan tenant secara langsung di sejumlah wilayah.

    ‎Adapun wilayah cakupan pemantauan yakni Bekasi, Tangerang, Serang, Subang, Purwakarta, Medan, Deli Serdang, Simalungun, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Makassar, dan Morowali.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria Viral Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo Ditangkap Usai Bawa Kabur Motor

    Pria Viral Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo Ditangkap Usai Bawa Kabur Motor

    Jakarta

    Pria bernama Achmad Yusuf Afandi (32), sempat viral karena tinggal bersama bayinya di bawah kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, kini ia telah ditangkap karena terjerat kasus penggelapan milik keluarganya di Jombang.

    Dilansir detikJatim, penangkapan Yusuf berlangsung dramatis di pinggir jalan kawasan Cemengkalang, setelah sebelumnya polisi sempat kehilangan jejaknya di sekitar Pasar Suko, Kecamatan Kota Sidoarjo.

    “Kami mendapatkan permintaan dari Polres Jombang untuk mengamankan tersangka Achmad Yusuf karena yang bersangkutan berada di wilayah Sidoarjo,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Fahmi Amarullah dilansir detikJatim, Selasa (29/7/2025).

    Tanpa perlawanan, Yusuf langsung diamankan dan dibawa ke Mapolresta Sidoarjo. Pemeriksaan awal pun langsung dilakukan, sebelum ia diserahkan kepada pihak Polres Jombang malam harinya.

    Yusuf pun dilaporkan Munir (57), warga Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang ke Polsek Mojoagung pada Sabtu (12/7). Sebab Yusuf membawa kabur sepeda motor Hoda BeAT warna merah putih nopol S 5104 ZN milik Munir.

    (rdp/rdp)

  • 9
                    
                        Usaha Sewa Sepatu Adidas: Ada yang Rp 4,5 Juta, Disewakan Rp 140.000 Per Hari
                        Surabaya

    9 Usaha Sewa Sepatu Adidas: Ada yang Rp 4,5 Juta, Disewakan Rp 140.000 Per Hari Surabaya

    Usaha Sewa Sepatu Adidas: Ada yang Rp 4,5 Juta, Disewakan Rp 140.000 Per Hari
    Tim Redaksi
    MOJOSARI, KOMPAS.com
    – Siapa sangka,
    persewaan sepatu
    yang akhir-akhir ini viral di media sosial bermula dari patah hati.
    Ia adalah
    Surya Adi Wibisono
    , pemuda asal
    Mojosari
    , Mojokerto, Jawa Timur, yang mampu membuktikan usaha uniknya bahwa dari kegagalan dan luka, bisa lahir ide yang tidak biasa.
    “Iya memang putus cinta, sebelum itu saya tidak mau kenal Adidas. Lalu saya jualan sepatu, tetapi lama-kelamaan rugi. Akhirnya kepikiran untuk disewakan saja,” ujarnya malu-malu dengan tawa ringan kepada
    Kompas.com.
    Kecintaannya pada sepak bola, terutama klub Persebaya Surabaya, menjadi pintu masuk Surya ke dunia sneaker.
    Apalagi, sejak tim kebanggaannya promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, yang saat itu bernama Liga 1.
    Ia pun rutin menonton langsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, yang memunculkan ketertarikannya terhadap sepatu mulai tumbuh.
    Setelah menjomblo, ia mengenal salah satu merek yang biasa digunakan suporter, yaitu Adidas.
    Ia lalu membeli
    sepatu Adidas
    untuk koleksi pribadi yang diambil langsung dari Surabaya.
    Kemudian, ia tertarik untuk jualan sepatu, tetapi tidak berjalan mulus karena uangnya tidak berputar.
    Di tengah kekecewaan itu, ia mencoba opsi lain dengan menyewakannya.
    “Awalnya nyoba aja biar uangnya muter. Mulai dari lima sepatu yang tadinya untuk dijual, sekarang sudah ada 24 sepatu,” tutur pria berusia 22 tahun.
    Model yang disewakan pun tidak sembarangan.
    Ada Adidas seri Liverpool, Shanghai, Warszawa, London 96, hingga Manchester 89 Patrick.
    Salah satu yang paling bernilai adalah Adidas Warszawa yang dibeli seharga Rp 4,5 juta dan kini disewakan Rp 140.000 per hari.
    Tarif sewa sepatu bervariasi dan paling laris ukuran 40-42, mulai dari Rp 120.000 hingga Rp 250.000 per hari, tergantung seri dan kelangkaannya.
    Dimulai dari teman-teman dekat, kini peminatnya makin banyak, datang dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
    Apalagi, syarat sewanya sederhana, cukup menyerahkan KTP dan STNK sebagai jaminan.
    “Yang sewa biasanya untuk liburan, foto-foto di studio, atau nonton bola. Mereka datang ke rumah, ya sambil ngobrol-ngobrol juga,” ujar pria yang juga berjualan kue di Pasar Sawahan, Mojosari.
    Kini, selama tujuh bulan menjalankan usaha persewaan sepatu Adidas ini, Surya Adi Wibisono mendapatkan banyak pelajaran berharga.
    Salah satunya ketika ia sempat keliru memberikan KTP ke peminjam.
    Pengalaman itu membuatnya lebih hati-hati dalam menyusun sistem persewaan.
    “Yang sewa ada yang sehari sampai empat hari. Terakhir kemarin ada yang tiga hari untuk ke Jakarta nonton bola. Kalau tiga hari, biasanya ada potongan harga, dihitung sekitar seratus ribuan per hari,” katanya. 
    Sementara itu, untuk perawatan koleksi sepatu-sepatunya ini, sebagian besar ditangani sendiri, dan sesekali, ia juga menitipkan cucian sepatu ke teman.
    “Awalnya lihat-lihat aja, terus coba beli alat perawatan sendiri lewat marketplace,” pungkas Surya Wibisono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Mulyono Disebut Dokter Tifa Cuma Calo Tiket yang Mengaku Teman Jokowi

    Sosok Mulyono Disebut Dokter Tifa Cuma Calo Tiket yang Mengaku Teman Jokowi

    GELORA.CO – Sosok Mulyono yang mengaku teman kuliah Presiden ketujuh Jokowi diragukan, terutama oleh Muhammad Taufiq (pengacara senior di Surakarta) dan dokter Tifa (Pegiat Media Sosial) aktif

    Keduanya mengatakan Mulyono bukalah teman di Universitas Gajah Mada, melainkan hanya calo tiket terminal yang bernama asli Wakidi.

    Namun tudingan ini dibantah langsung Mulyono didampingi kader Partai Solidaritas Indonesia, Dian Sandi Utama. 

    “Nah ini dia Pak Mulyono, yang dibilang sebagai calo tiket terminal, sampai Pak Taufiq itu pergi cari tahu ke terminal,”  kata Dian Sandi seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Senin (28/7/2025). 

    “Ternyata, dijawab sama orang terminal, saya tidak pernah melihat orang ini begitu dilihatkan foto. Karena mereka sedang fitnah-fitnah aja,” sambungnya.

    Dian Sandi meminta Mulyono menjelaskan sedikit terkait dengan kegiatan yang dilakukannya selepas menamatkan kuliah. 

    Selepas kuliah, Mulyono mengatakan dirinya merantau ke sejumlah wilayah di Indonesia.

    “Saya selesai kuliah tuh langsung di Pulau Mentawai, dari Mentawai ya keliling lah sampai Maluku, Sulawesi, Papua dan terakhir di Jambi,” ujarnya. 

    Dian lalu bertanya kepada Mulyono apakah pernah menjadi calo tiket seperti yang dituduhkan. 

    Mendengar pertanyaan itu, Mulyono tertawa lepas. 

    “Ha..ha..ha.. Kalau beli (tiket) pernah pak,” katanya diikuti dengan tawa. 

    Sebelumnya, Mulyono juga sempat diwawancarai oleh awak media pada saat acara reunian terkait kesibukannya setelah lulus. 

    Mulyono kala itu menjawab bahwa dirinya bekerja berpindah-pindah wilayah dari Sumatera, Maluku, Sulawesi hingga Papua. Terakhir, berpindah tempat ke Jambi. 

    Ia mengaku sebagai pekerja swasta yang tidak pernah pensiun. 

    “Saya kan orang swasta jadi enggak pernah pensiun. Saya kerja di bidang kehutanan, saya di lapangan seperti survey, inventarisasi area-area,” pungkasnya seperti dikutip dari Kompas TV. 

    Dokter Tifa Bersuara Beri Tuduhan

    Dokter Tifa menyebut nama asli Mulyono adalah Wakidi, calo di Terminal Tirtonadi, Solo.

    Pernyataan itu diungkap dr Tifa di akun X miliknya, yang ramai dikomentari warganet.

    Namun, Dokter Tifa mendapatkan informasi Wakidi ini bukan seorang Insinyur.

    Hal lain yang membuat Dokter Tifa terheran-heran adalah bagaimana seorang lulusan Insinyur tak mampu membeli gigi palsu.

    “Ada lagi ‘Alumni UGM Angkatan 80’ yang mengaku bernama Mulyono, dan skripsinya ambil bidang Ekonomi Manajemen.”

    “Setelah BIN bekerja, bukan BIN yang itu tetapi Badan Intelijen Netizen, ketahuan, ternyata Mulyono ‘Alumni UGM bidang Ekonomi Manajemen’ ini nama aslinya Wakidi, calo Terminal Bus Tirtonadi Solo.”

    “Pantessaan, kok saya ragu ya, ada Alumni UGM seperti ini, masa Insinyur beli gigi palsu ngga sanggup?” cuit Dokter Tifa pada Minggu.

    Dokter Tifa juga menyinggung sistem pendidikan Indonesia yang terasa mudah untuk dimanipulasi.

    “Betul-betul UGM dibuat nyungsep ke comberan sama si Mukidi, temennya si Wakidi”

    “Renungan, betapa mudahnya di Indonesia ini, orang ngaku-ngaku lulusan Universitas ini dan itu, apalagi kalau sudah berbekal “Ijazah” walau bikinan pasar Pramuka bukan bikinan Universitas. Sedihnya negeriku,” lanjut Dokter Tifa.

    Tudingan Serupa

    Seorang pengacara senior di Surakarta, Muhammad Taufiq mengklaim telah melakukan investigasi mengenai sosok yang mengaku sebagai Mulyono itu. 

    Ia mendapatkan informasi bahwa Mulyono bernama asli Wakidi. 

    “Saya sudah investigasi, jadi saya sudah ketemu sama pentolan terminal, saya itu punya akses ke mana-mana karena maklum saya pernah menjadi anggota DPR termuda Surakarta dua periode dan komisi saya adalah komisi kesejahteraan rakyat membidangi antara lain, perguruan, tenaga kerja, pendidikan dan sebagainya. Singkat kata, saya sudah ketemu dan yang bersangkutan namanya adalah Wakidi,” ujar Taufiq dikutip dari YouTube Hersubeno Point yang tayang pada Senin (28/7/2025).

    Taufiq membongkar profesi sebenarnya yang dilakoni oleh Wakidi.

    Wakidi ternyata bekerja sebagai calo tiket. 

    “Itu (yang teriak) Madiun-madiun, Surabaya-surabaya, Sidoarjo-sidoarjo,” kata Taufiq sembari menirukan suara teriakan yang biasa dilakukan calo terminal. 

    “Wakidi bukan Mulyono, dia lima tahun yang lalu itu adalah calo tiket terminal, ada yang memang bagian dari bus. Tapi, kalau dia ini bebas (tak terikat),” tambahnya. 

    Ia pun menantang kepada publik, terutama pihak yang pro terhadap Jokowi, untuk bisa membantah tuduhannya itu. 

    “Silakan kalian bantah, kalian bantah, aku ini wong Solo, lahir di Solo menyelesaikan S1, S2, S3 di Solo. (Kuliah) UNS 11 Maret. Enggak usah didebat ijazah ku asli. Temen-temennya asli semua, ada semua. Kalau ditanya disertasi ya ngerti,” pungkasnya.

    Mulyono mengaku teman Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Mulyono mengatakan, Jokowi salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Kehutanan UGM saat itu.

    Menurutnya, justru Jokowi lulus lebih dulu daripada Mulyono dan beberapa temannya yang lain.

    Mulyono juga hadir di acara reuni Fakultas Kehutanan UGM, di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

    Jokowi saat itu memberikan sambutan di depan teman-temannya.

    Saat itu, teman-teman Jokowi menunjuk seorang alumni bernama Mulyono.

    “Ini Mulyono asli, Pak,” kata rekan Jokowi sambil menunjuk seorang pria bertopi hitam.

    Melihat temannya itu, Jokowi pun langsung berkelakar.

    “Jangan nambah masalah lagi. Hari Mulyono sudah almarhum, ini tambah lagi,” kata Jokowi disambut tawa oleh rekan-rekannya.

    Rupanya Mulyono merupakan teman satu angkatan Jokowi di tahun 1980. 

    “Saya Mulyono, masuk kehutanan tahun 1980 di Fakultas Kehutanan UGM dengan nomor mahasiswa 1684,” kata Mulyono dikutip dari Kompas TV, Sabtu (26/7/2025).

    Menurut Mulyono, ia tidak pernah mau tahu soal sosok Hari Mulyono yang dikaitkan dengan Jokowi.             

    “Saya Mulyono, kalau Pak Jokowi saya tahunya namanya Joko Widodo, pernah sama-sama kuliah, pernah satu kampus, pernah ngobrol,” bebernya.

    “Satu angkatan, dulu gak ada kelas, masuk bareng tahun 80. Dulu gak ada jurusan,” kata Mulyono lagi.

    Berbeda dengan Jokowi yang mengambil skripsi soal teknologi hasil hutan, Mulyono justru menyusun skripsi soal ekonomi management.

    “Saya Fakultas Kehutanan cuma dulu ambil skripsinya bidang ekonomi management.

    Saat itu tidak ada jurusan, hanya Fakultas Kehutanan.

    Ada ekonomi management, ada teknologi hasil hutan,” bebernya.

    Menurut Mulyono, ia lulus dari UGM lebih lama dari Jokowi.

    Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.

    “(Mulyono) Lulus tahun 1987, wisudanya bulan Februari. Pak Jokowi memang nilainya lebih bagus dari saya,” ungkapnya.

    Mulyono menuturkan, saat kuliah Jokowi merupakan sosok yang biasa saja.

    “Dia sih biasa-biasa saja, selalu inget kalau ketemu selalu sapa sebelum jadi pejabat.

    Pas jadi wali kota kalo ketemu selalu nyapa juga,” ungkapnya

  • Eri Cahyadi Berniat Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Angkutan Kota dan SRRL di Surabaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Juli 2025

    Eri Cahyadi Berniat Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Angkutan Kota dan SRRL di Surabaya Surabaya 28 Juli 2025

    Eri Cahyadi Berniat Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Angkutan Kota dan SRRL di Surabaya
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com

    Wali Kota Surabaya
    , Eri Cahyadi, mengungkapkan niatnya mengintegrasikan
    Bus Trans Jawa Timur
    (Jatim) dengan angkutan dalam kota serta
    Surabaya Regional Railway Line
    (SRRL).
    Rencana ini bertujuan meningkatkan konektivitas antarmoda transportasi di Surabaya, tanpa mengganggu trayek angkutan umum yang sudah ada.
    “Jadi kita akan koordinasikan (dengan Pemprov Jatim). Tapi yang pasti saya tidak ingin ada yang lewat (transportasi) itu tidak berfungsi,” ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (28/7/2025).
    Lebih lanjut, Eri menjelaskan bahwa
    integrasi transportasi
    umum tidak hanya akan berfokus pada bus, tetapi juga akan melibatkan kereta api (KA) lokal yang sedang dalam tahap pembangunan.
    “Kita dengan Provinsi Jatim, akan ada SRRL juga kan? tidak semuanya hanya lewat bus saja, tapi bisa melalui kereta. Nanti yang di Sidoarjo, Gresik, Surabaya, bisa menggunakan SRRL itu,” ujarnya.
    Eri merencanakan penumpang Bus
    Trans Jatim
    dapat turun di titik-titik tertentu, dan selanjutnya dijemput oleh angkutan lain seperti Wira-Wiri dan SRRL untuk melanjutkan perjalanan.
    “Ya nanti kita hitung, kan umpamanya Rp 2 ribu itu sampai mana? Oh, ternyata dioper ini berarti sampai di sini. Jadi nanti kita komunikasikan antara Dishub Surabaya dengan provinsi,” ujarnya.
    Namun, Eri menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masih membahas skema konsep integrasi transportasi tersebut.
    “Integrasi ini mengutamakan bagaimana orang itu nyaman ketika akan masuk Surabaya, ketika akan keluar Surabaya terintegrasi dengan transportasi yang ada,” ucapnya.
    Sebelumnya, Eri juga menyatakan bahwa Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait Bus Trans Jatim Koridor VII yang tidak masuk ke Terminal Joyoboyo.
    “Kita ada Wira-Wiri atau trayek lainnya, maka kita harus jaga. Kalau langsung masuk ke Surabaya, trayek yang di Surabaya seperti apa? Kasihan juga,” katanya, di Balai Kota Surabaya, Selasa (15/7/2025).
    Eri juga mengaku sempat menghadapi demonstrasi dari sejumlah sopir transportasi umum.
    Hal ini membuatnya perlu mempertimbangkan banyak aspek sebelum memasukkan Bus Trans Jatim Koridor VII.
    “Seyogyanya kalau kita punya tempat, harus ada tempat transitnya, jadi yang di Surabaya tetap bisa berjalan, jangan dimasuki oleh yang langsung dari luar. Ini kalau sepi, trayek yang lewat kan sepi,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Eri berharap Bus Trans Jatim Koridor VII dapat berhenti di lokasi yang sudah disediakan, sehingga sopir transportasi umum lainnya tetap bisa mendapatkan penumpang.
    “Berarti turunnya di mana, disambut dengan trayek yang ada dari dalam Surabaya, agar semuanya bisa hidup, sopir-sopir Surabaya ya hidup. Tidak lagi, tidak mendapatkan penghasilan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMKM Surabaya Bertahan di Tengah Lesunya Daya Beli, Pasar Atom Jadi Titik Balik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Juli 2025

    UMKM Surabaya Bertahan di Tengah Lesunya Daya Beli, Pasar Atom Jadi Titik Balik Surabaya 28 Juli 2025

    UMKM Surabaya Bertahan di Tengah Lesunya Daya Beli, Pasar Atom Jadi Titik Balik
    Tim Redaksi

    SURABAYA, KOMPAS.com

    Pasar Atom

    Surabaya
    kembali menjadi panggung utama geliat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (
    UMKM
    )
    Jawa Timur
    .
    Dalam gelaran Sentra Produk Kreatif & UMKM Kuliner 2025, semangat juang para pelaku usaha lokal kembali menyala, meski ekonomi sedang dilanda tantangan besar.
    Acara yang berlangsung mulai 25 Juli – 3 Agustus 2025 ini menjadi ruang strategis bagi pelaku UMKM untuk tetap eksis, berpromosi dan berjejaring.
    Direktur Utama Pasar Atom, Halim Antawira Hermanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pameran biasa, melainkan bentuk nyata kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah dan konsumen.
    “Harapannya dari Pasar Atom ini memberikan kepada para UMKM untuk tetap eksis. Karena Pasar Atom sendiri para pedagangnya mayoritas UMKM, kurang lebih 600-an toko,” kata pria yang biasa disapa Halim itu kepada jurnalis termasuk Kompas.com.
    Ada 34 stand yang menampilkan kerajinan, batik, dan kuliner, acara ini dirancang agar UMKM mendapatkan eksposur yang layak.
    Menariknya, sebagian besar pelaku usahanya adalah pemain UMKM, menunjukkan bahwa denyut nadi ekonomi rakyat justru berpusat di titik-titik seperti ini.
    Bagi pelaku usaha seperti Asrini Budy Nurhayati, acara ini menjadi ajang pembuktian kualitas produk UMKM.
    Baru pertama kali mengikuti pameran di Pasar Atom, ia mengaku takjub dengan respons pengunjung.
    “Ternyata di luar ekspektasi saya, peminatnya cukup banyak dan full sekali,” ucapnya.
    Sebagai pelaku usaha craft, ia merasa penting melakukan kurasi ketat terhadap produk yang akan ditampilkan.
    Tujuannya jelas untuk menunjukkan bahwa UMKM juga bisa tampil elegan, berkualitas, dan memiliki nilai jual tinggi.
    “Saya tidak mau produk yang istilahnya sembarangan karena biar dilihat sama orang-orang yang biasa belanja di Pasar Atom bahwa UMKM bukan seperti yang dibayangkan orang,” tegas Asrini Budy.
    Apalagi Pasar Atom dinilainya sebagai tempat yang strategis untuk membangun citra baru bagi produk lokal.
    Ia pun menyebut pameran ini sebagai pilot project yang sukses, karena mampu menarik minat konsumen dalam jumlah signifikan.
    “Alhamdulillah di sini, berhasil untuk membrandingkan produk teman-teman menjadi lebih berkelas,” imbuhnya.
    Namun di balik semangat itu, tantangan nyata tetap ada. Sebab tahun 2024, daya beli masyarakat mengalami penurunan drastis, terutama di sektor fashion dan kerajinan.
    “Biasanya saya jual barang saya kodian keluar pulau, sekarang sampai tidak ada sama sekali,” tuturnya. Sementara sektor kuliner masih mampu bertahan, meski dengan usaha ekstra.
    Untuk itu menghadapi kondisi ini, UMKM beradaptasi dengan beragam strategi. Mulai dari memperluas pemasaran melalui platform digital hingga mengandalkan sistem konsinyasi.
    Mereka juga lebih selektif dalam memilih pameran, hanya ikut kegiatan yang tidak membebani biaya operasional.
    “Kami selalu ikut pameran yang sekiranya biayanya itu tidak memberatkan,” ucap Asriani Budy.
    Sebagian besar peserta dalam pameran ini memang datang dari sektor fashion dan craft.
    Sementara untuk kuliner, jumlahnya dibatasi agar tetap sesuai dengan karakteristik konsumen Pasar Atom.
    Meski berbasis di Surabaya, pameran ini berhasil menghimpun UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Ponorogo, dan Tanggulangin.
    Total ada 43 UMKM binaan Pemprov Jatim yang turut serta, membawa produk unggulan dari berbagai sektor.
    Kemeriahan acara makin terasa dengan kehadiran pertunjukan budaya dan hiburan.
    Pengunjung disuguhi demo masak, lomba tari tradisional, fashion show produk lokal, hingga pertunjukan angklung dan musik langsung yang memperkaya pengalaman berbelanja.
    Kini di tengah berbagai tekanan, semangat para pelaku UMKM tetap menyala.
    Mereka membuktikan bahwa dengan ruang yang tepat, produk lokal mampu naik kelas dan bersaing.
    Pasar Atom pun kembali mempertegas perannya sebagai titik temu antara inovasi, kreativitas, dan ketangguhan ekonomi rakyat.
    “Selanjutnya, insyaallah kita akan membuat lebih berkala lagi dengan spesial pamerannya,” pungkasnya dengan penuh optimisme.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Driver Ojol Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus di Gresik, Korban Pemerkosaan?

    Wanita Driver Ojol Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus di Gresik, Korban Pemerkosaan?

    Liputan6.com, Surabaya – Mayat perempuan terbungkus plastik dan kardus ditemukan di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu 27 Juli kemarin.

    Mayat yang mengenakan jaket jin biru, kaos hitam, dan celana legging itu diketahui bernama Sevi Ayu Claudia (30) warga Sidoarjo. Peristiwa tersebut sontak membuat geger warga Gresik dan sekitarnya.

    “Korban sudah dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi dan hasilnya adalah meninggal karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan pendarahan di bawah selaput otak,” ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (28/7/2025).

    “Berdasarkan visum luar ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh. Mulai dari kepala, punggung, pergelangan tangan dan kaki,” imbuh Rovan.

    Sementara dari visum dalam, lanjut Rovan, pada kepala korban terdapat resapan di puncak kepala hingga kepala bagian belakang.

    “Pendarahan di bawah selaput tebal otak dan di bawah selaput laba-laba,” ucapnya.

    Kemudian pada alat kelamin, ada luka sobek lama pada selaput darah namun tidak ditemukan tanda luka baru.

    “Ditemukan cairan putih di alat kelamin. Sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan pada organ dalam, vagina dan kuku jari,” ujar Rovan.

    “Sehingga bahwa kesimpulan hasi autopsi, jenazah perempuan berusia 30 tahun diperkirakan meninggal 18 sampai 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan,” ucap Rovan.

     

    Namanya Cukup Terkenal di Kalangan Ojol

    Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Driver Online Indonesia (ADO) Samuel Grandy mengatakan, jenazah korban dari rumah sakit dikirim ke rumah duka di Jalan Pecantingan nomor 11 RW 04 RT 12, Sidoarjo.

    “Hari ini juga langsung dimakamkan di daerah Lingkar Timur, Sidoarjo,” ujarnya.

    Samuel mengatakan, pihaknya ikut mengantarkan jenazah korban hingga ke pemakaman. Hal ini sebagai wujud solidaritas sesama driver Ojol. Sebab, Sevi terdaftar di lebih dari satu aplikasi driver Ojol.

    “Perkiraan ada ratusan. Semua driver dari platform aplikasi Gojek, Grab, Indrive, Maxim, dan Shopee. Semalam juga mereka sudah hadir,” ucapnya.

    Selain itu, Sevi juga tergabung dalam berbagai komunitas. Namanya cukup terkenal di kalangan Ojol Surabaya Raya, khususnya di kawasan Sidoarjo.

    “Dia juga sangat humble, sehingga ya diterima di banyak komunitas,” ujar Samuel.

     

  • Wanita Driver Ojol di Gresik Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus, Ini Hasil Visum

    Wanita Driver Ojol di Gresik Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus, Ini Hasil Visum

    Liputan6.com, Jakarta Mayat perempuan terbungkus plastik dan kardus ditemukan di tepi Jalan Raya Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (27/7).

    Mayat yang mengenakan jaket jin biru, kaos hitam dan celana legging itu diketahui berinisial SAC (30), warga Sidoarjo. Peristiwa tersebut sontak membuat geger warga Gresik dan sekitarnya.

    “Korban sudah dibawa ke RS Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi dan hasilnya adalah meninggal karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan pendarahan di bawah selaput otak,” ujar Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (28/7).

    “Berdasarkan visum luar ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh. Mulai dari kepala, punggung, pergelangan tangan dan kaki,” imbuh Rovan.

    Sementara dari visum dalam, lanjut Rovan, pada kepala korban terdapat resapan di puncak kepala hingga kepala bagian belakang. “Pendarahan di bawah selaput tebal otak dan di bawah selaput laba-laba,” ucapnya.

    Kemudian pada alat kelamin, ada luka sobek lama pada selaput darah namun tidak ditemukan tanda luka baru. “Ditemukan cairan putih di alat kelamin. Sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan pada organ dalam, vagina dan kuku jari,” ujar Rovan.

    “Sehingga bahwa kesimpulan hasi autopsi, jenazah perempuan berusia 30 tahun diperkirakan meninggal 18 sampai 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan,” ucap Rovan.

    Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Driver Online Indonesia (ADO) Samuel Grandy mengatakan, jenazah korban dari rumah sakit dikirim ke rumah duka di Jalan Pecantingan nomor 11 RW 04 RT 12, Sidoarjo.

    “Hari ini juga langsung dimakamkan di daerah Lingkar Timur, Sidoarjo,” ujarnya.

    Samuel mengatakan, pihaknya ikut mengantarkan jenazah korban hingga ke pemakaman. Hal ini sebagai wujud solidaritas sesama driver Ojol. Sebab, korban terdaftar di lebih dari satu aplikasi driver Ojol.

    “Perkiraan ada ratusan. Semua driver dari platform aplikasi Gojek, Grab, Indrive, Maxim dan Shopee. Semalam juga mereka sudah hadir,” ucapnya.

    Selain itu, korban juga tergabung dalam berbagai komunitas. Namanya cukup terkenal di kalangan Ojol Surabaya Raya, khususnya di kawasan Sidoarjo.

    “Dia juga sangat humble, sehingga ya diterima di banyak komunitas,” ujar Samuel.

  • 9
                    
                        Dulu Viral lantaran Tinggal di Kolong Jembatan, Kini Yusuf Dilaporkan karena Kasus Penggelapan
                        Surabaya

    9 Dulu Viral lantaran Tinggal di Kolong Jembatan, Kini Yusuf Dilaporkan karena Kasus Penggelapan Surabaya

    Dulu Viral lantaran Tinggal di Kolong Jembatan, Kini Yusuf Dilaporkan karena Kasus Penggelapan
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com

    Akhmad Yusuf
    Afandi (32), seorang ayah yang sebelumnya viral karena tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo, kini menghadapi masalah baru setelah dievakuasi bersama anaknya,
    Zafa
    (11 bulan).
    Setelah pertemuan dengan keluarganya, Yusuf dan Zafa tinggal di Dusun Seketi, Desa Seketi,
    Kecamatan Mojoagung
    , Kabupaten Jombang, di sebuah rumah yang merupakan bantuan asosiasi pengembang properti Real Estate Indonesia (REI) Jatim.
    Namun, Yusuf tidak bertahan lama di rumah tersebut.
    Ia meninggalkan tempat itu sambil membawa bayinya setelah meminjam motor kerabatnya pada Rabu (9/7/2025) petang.
    Kepala Desa Seketi, Aries Firmansyah, mengungkapkan bahwa dua hari setelah Yusuf tidak kunjung pulang dan mengembalikan motor, kerabatnya bersama Kades Seketi, BPD, dan Babinsa mencarinya.
    Pencarian dilakukan hingga ke Sidoarjo, dan Yusuf serta bayinya ditemukan berada di lantai dua ruko percetakan di wilayah Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo.
    “Jadi pas ketemu itu ditanyakan ke mana sepeda motornya, katanya dipinjam sama temannya,” ungkap Aries saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
    Menurut Aries, Yusuf menyampaikan bahwa temannya akan mengembalikan motor yang dipinjam keesokan harinya.
    Selain menanyakan soal keberadaan motor, rombongan dari Desa Seketi, termasuk kakak kandungnya, Naziatul Lailiah, juga merayu Yusuf untuk membawa bayinya pulang lebih dulu.
    Setelah perundingan panjang, Yusuf akhirnya menyerahkan Zafa kepada kakak kandungnya untuk dibawa pulang, sementara ia dan Munir, kerabat sekaligus pemilik motor, menunggu hingga motor kembali.
    “Hari itu anaknya yang masih bayi dibawa pulang oleh kakaknya. Kalau sekarang, dirawat di Dinas Sosial Kabupaten Jombang,” kata Aries.
    Aries menjelaskan bahwa Yusuf terpaksa dilaporkan ke polisi oleh kerabatnya atas dugaan kasus
    penggelapan motor
    dan handphone.
    Ceritanya, setelah rombongan dari Desa Seketi kembali sambil membawa pulang Zafa, Munir selaku pemilik motor yang dipinjam, menunggu motor kembali bersama Yusuf di sebuah warung.
    Namun, pada Sabtu (12/7/2025) pagi, Yusuf menghilang dan handphone yang dibawa Munir juga turut hilang.
    Dari hasil rekaman CCTV minimarket di dekat warung tersebut, terekam aksi Yusuf mengambil handphone milik kerabatnya.
    Setelah tidak menemukan Yusuf, Munir pulang ke rumah dan selang beberapa hari melaporkan Yusuf ke polisi.
    “Akhirnya dilaporkan ke polisi karena perkara itu (dugaan penggelapan). Untuk saat ini, sepertinya masih proses dan belum ada kabar baru dari yang melaporkan,” kata Aries.
    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan.
    “Laporannya sudah ditindaklanjuti. Saat ini terlapor dalam penyelidikan untuk mencari keberadaannya,” kata Yogas kepada Kompas.com, Jumat.
    Untuk melacak keberadaan Yusuf, pihaknya bekerja sama dengan Satreskrim Polres Sidoarjo.
    “Dan kami juga sudah berkoordinasi dengan jajaran reskrim Polres Sidoarjo, karena keberadaannya di wilayah Sidoarjo,” ujar Yogas.
    Sebelumnya, pada 30 Mei 2025, Yusuf dan Zafa terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan di frontage Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, sejak awal tahun 2023.
    Keduanya dievakuasi Dinas Sosial Sidoarjo dan Provinsi Jawa Timur setelah kisahnya viral di media sosial melalui unggahan akun Instagram dan TikTok @najib_spbu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.