kab/kota: Sidoarjo

  • 7 Pos dan 2 Kantor Polisi di Surabaya jadi Sasaran Amarah Massa Aksi Solidaritas

    7 Pos dan 2 Kantor Polisi di Surabaya jadi Sasaran Amarah Massa Aksi Solidaritas

    Surabaya (beritajatim.com) – 7 pos pengamanan dan 2 kantor polisi di Surabaya menjadi sasaran amuk massa aksi solidaritas, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

    Pantauan beritajatim, 7 pos yang menjadi sasaran amuk diantaranya adalah Pos Polisi Jalan Basuki Rahmat, Pos Polisi Jalan Urip Sumoharjo, Pos Polisi Taman Bungkul, Pos Polisi Kebun Binatang Surabaya, Pos Polisi persimpangan Margorejo, Pos Polisi Taman Pelangi, dan Pos Polisi Bundaran Waru.

    Sementara itu, Massa aksi solidaritas juga berhasil merusak kantor Polsek Tegalsari dengan lemparan batu hingga bagian depan mengalami kerusakan yang parah. Namun, saat hendak melakukan hal yang sama di kantor Polsek Wonokromo, massa aksi mendapatkan perlawanan dari warga Joyoboyo yang kompak menjaga wilayahnya.

    Massa aksi solidaritas sebelumnya hanya beraksi di pusat Kota Surabaya. Seperti di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Pemuda. Namun, karena terus dipukul mundur oleh petugas kepolisian, massa aksi lantas bergeser menuju Polda Jatim.

    Sejumlah fasilitas umum di sepanjang jalan menuju Sidoarjo via Jalan Ahmad Yani juga tidak lepas dari sasaran amuk massa aksi. Berbagai pot bunga, kursi taman dan fasilitas umum lainnya rusak. Bahkan, bunga-bunga di jalur hijau juga menjadi sasaran amuk.

    Massa aksi juga membakar setiap pos yang sudah dirusak. Usai melakukan pengrusakan dengan memecah kaca pintu atau jendela, massa aksi yang saat ini masih kejar-kejaran dengan anggota lantas membakar pos polisi. Sejumlah pos polisi pun ludes terbakar.

    Sampai saat ini, massa aksi masih terus beraksi melakukan perlawanan kepada petugas. Sementara, petugas masih berusaha untuk mengendalikan massa agar kerusuhan tidak melebar. [ang/aje]

    (ang)

  • Polres Mojokerto Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Masjid Al Hidayah Pungging

    Polres Mojokerto Tangkap Komplotan Pencuri Motor di Masjid Al Hidayah Pungging

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Mojokerto berhasil membongkar komplotan pencuri sepeda motor yang sempat membuat geger warga. Kawanan ini beraksi di halaman Masjid Besar Al Hidayah, Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (23/8/2025) dini hari. Aksi tersebut viral lantaran lokasi masjid berada tepat di depan Mapolsek Pungging.

    Dalam peristiwa itu, dua unit motor milik jemaah yang sedang melaksanakan salat Subuh raib. Berdasarkan rekaman CCTV, empat orang terekam terlibat dalam pencurian sekitar pukul 04.34 WIB. Dua pelaku tampak mengenakan sarung dan peci, sementara dua lainnya memakai celana jeans. Mereka berhasil membawa kabur Honda PCX nopol S 2958 NBW dan Honda BeAT nopol S 5781 NCA.

    Tim gabungan Jatanras Satreskrim Polres Mojokerto bersama Unit Reskrim Polsek Pungging bergerak cepat. Pada Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 03.30 WIB, keberadaan komplotan terdeteksi di wilayah Sidoarjo dan Surabaya. Dari empat pelaku, tiga berhasil ditangkap.

    Ketiganya yakni Malik (25) di kontrakan Desa Prambon, Kecamatan Prambon; Anto (30) di rumah kos Desa Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo; serta Junaidi (28) di kontrakan kawasan Tambak Wesi, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.

    “Setelah serangkaian penyelidikan dan analisa rekaman CCTV, diperoleh bukti permulaan yang cukup untuk melakukan penangkapan. Tiga pelaku dari empat pelaku berhasil diamankan di rumah kontrakan masing-masing,” ungkap Humas Polres Mojokerto, Iptu Suyanto, Sabtu (30/8/2025).

    Satu pelaku bernama Faeruz berhasil melarikan diri saat pengejaran di wilayah Bangkalan, Madura. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya Honda BeAT nopol S 5781 NCA hasil curian di Masjid Al Hidayah, Honda Scoopy nopol L 6559 RL hasil curian di Krian, serta satu unit Honda PCX merah yang dipakai sebagai sarana kejahatan.

    “Modus mereka, mencari sasaran motor di area masjid saat jemaah salat Subuh. Setelah menemukan target, para pelaku merusak kunci kontak lalu mendorong motor keluar dari lokasi. Kasus ini masih terus dikembangkan dan memburu satu pelaku lain yang kabur serta menelusuri kemungkinan adanya TKP lain yang menjadi sasaran komplotan tersebut,” tegasnya.

    Kasus pencurian ini menjadi perhatian publik karena terjadi di tempat ibadah yang lokasinya persis di depan kantor polisi. Rekaman CCTV yang menampilkan para pelaku dengan tenang mengeksekusi motor dalam hitungan menit menambah sorotan tajam masyarakat terhadap keamanan lingkungan. [tin/suf]

  • Surabaya Membara: Pertokoan dan Hotel Tutup Imbas Aksi Solidaritas Ojol

    Surabaya Membara: Pertokoan dan Hotel Tutup Imbas Aksi Solidaritas Ojol

    Surabaya (beritajatim.com) – Aksi demonstrasi solidaritas masyarakat sipil dan pengemudi ojek online (ojol) pada Jumat malam (29/8/2025) di sejumlah titik Kota Surabaya meninggalkan dampak luas.

    Tidak hanya pada arus lalu lintas dan keamanan kota, tetapi juga pada sektor bisnis. Sejumlah toko, restoran cepat saji, pusat perbelanjaan, hingga hotel terpaksa menutup operasional demi keselamatan.

    Salah satu gerai yang memilih berhenti beroperasi adalah ‘Circle K’ Taman Apsari, yang berada dekat titik kumpul aksi depan Gedung Negara Grahadi. Seorang karyawan mengaku toko tutup sejak pukul 15.00 WIB.

    “Dulu pernah, kita buka pas ada demo, terus massa aksi ada yang masuk, jadi kami terdampak kerugian. Sekarang untuk antisipasi kami tutup dari jam 15.00 WIB,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).

    Meski toko tutup, sejumlah pegawai tetap berjaga di dalam toko untuk menghindari risiko di luar. Langkah serupa juga terlihat di restoran cepat saji seperti Pizza Hut, Richeese, hingga Burger King. Lampu-lampu gerai dipadamkan, namun pegawai masih bersiaga di dalam.

    Situasi lebih besar terjadi di Tunjungan Plaza Surabaya, pusat perbelanjaan terbesar di Jawa Timur. Mal tersebut tutup lebih awal, ribuan pengunjung dan pegawai diminta keluar menyusul kericuhan di kawasan Jalan Basuki Rachmat.

    Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, menyebut sejumlah hotel di jantung kota juga memilih menutup sementara. Beberapa hotel yang terdampak antara lain Kampi Hotel dan Leedon.

    “Tutup kebanyakan dari sekitar jam 18.00 WIB tadi, karena chaos gitu ya. Saya jadi ingat tragedi 98. Sejumlah hotel ini laporan ke saya,” kata Dwi.

    Pertokoan di sekitar Taman Apsari Surabaya yang tutup saat ada aksi massa

    Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan tamu, pegawai, sekaligus aset hotel. Namun, banyak pegawai dilaporkan belum bisa pulang akibat situasi yang belum kondusif. “Pegawai banyak yang belum bisa pulang ini ya karena situasi belum aman. Kami juga mengutamakan keselamatan tamu, ikut terdampak,” tambahnya.

    Kerusuhan tidak hanya memengaruhi Surabaya. Dwi mencatat hotel di kawasan Malang juga terkena imbas aksi. Di Surabaya sendiri, massa aksi sempat mencoba masuk ke beberapa hotel ketika situasi semakin panas.

    Selain kerugian ekonomi, kerusuhan ini juga meninggalkan jejak kerusakan. Sebanyak 23 sepeda motor di halaman Gedung Negara Grahadi dilaporkan hangus terbakar. Beberapa pos polisi mulai dari Jalan Tunjungan hingga Bundaran Waru perbatasan Sidoarjo turut terbakar.

    Aksi ini bermula dari duka atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang tewas setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Baracuda di Jakarta, Kamis (28/8/2025). Massa menuntut Polri mengusut tuntas tragedi tersebut serta menghukum anggota Brimob yang diduga terlibat.

    Hingga dini hari Sabtu (30/8/2025), tepat pukul 01.44 WIB, massa aksi masih bertahan di sejumlah titik Surabaya. Kota pahlawan pun dipaksa berhenti sejenak, merasakan getir solidaritas yang berubah menjadi bara. [ram/suf]

  • Mendagri Imbau Kepala Daerah Selalu Gunakan Kewenangan untuk Kepentingan Rakyat

    Mendagri Imbau Kepala Daerah Selalu Gunakan Kewenangan untuk Kepentingan Rakyat

    Pada Kategori Pembangunan Ekonomi Daerah, penghargaan diraih oleh Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan. Sementara itu, Kategori Pelayanan Publik dimenangkan oleh Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Surabaya, Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Jayapura, Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, serta Satreskrim Polresta Sidoarjo.

    Untuk Kategori Pengembangan Pariwisata dan UMKM, penghargaan diberikan kepada Kota Bandar Lampung, Kota Malang, Kabupaten Berau, dan Kabupaten Batang Hari. Adapun Kategori Kerja Sama Strategis diberikan kepada DPRD Kota Bekasi.

    Acara turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aries Marsudiyanto, CEO iNews Media Group Angela Tanoesoedibjo, Pemimpin Redaksi iNews Aiman Witjaksono, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah, serta para kepala daerah penerima penghargaan.

  • Polwan Polresta Sidoarjo Gelar Donor Darah Sambut HUT ke-77

    Polwan Polresta Sidoarjo Gelar Donor Darah Sambut HUT ke-77

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77, Polwan Polresta Sidoarjo bersama jajaran dan Bhayangkari menggelar kegiatan donor darah di Gedung Serbaguna Polresta Sidoarjo, Jumat (29/8/2025).

    Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing yang hadir meninjau langsung kegiatan tersebut mengatakan, donor darah menjadi bentuk nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat.

    “Melalui kegiatan donor darah ini, kami berharap dapat membantu stok kebutuhan darah di PMI Sidoarjo. Semoga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dan menyehatkan,” ujarnya.

    Menurut Christian, kegiatan sosial ini tidak hanya untuk menyambut HUT Polwan, tetapi juga mempererat hubungan Polri dengan masyarakat.

    “Kami apresiasi kepedulian anggota Polwan dan jajaran yang menginisiasi kegiatan ini. Semoga semakin mendekatkan Polri dengan masyarakat,” tambahnya.

    Selain donor darah, Polresta Sidoarjo juga telah menyiapkan sejumlah agenda untuk memperingati HUT ke-77 Polwan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi bakti sosial, bakti religi, bakti kesehatan, anjangsana, ziarah, serta edukasi masyarakat seputar kamtibmas. [isa/but]

     

     

  • Kalimantan Selatan Torehkan Prestasi, Gubernur H. Muhidin Raih Penghargaan di Pemimpin Daerah Awards 2025 – Page 3

    Kalimantan Selatan Torehkan Prestasi, Gubernur H. Muhidin Raih Penghargaan di Pemimpin Daerah Awards 2025 – Page 3

    Pemimpin Daerah Awards 2025 menampilkan berbagai kategori apresiasi, di antaranya Pelayanan Publik, Reformasi Birokrasi, Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan Ekonomi Daerah, Kerja Sama Strategis, Inovasi Daerah, serta Pengembangan Pariwisata dan UMKM.

    Hadir untuk memberikan apresiasi di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno. Bertindak sebagai Dewan Juri adalah Kepala Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aries Marsudiyanto, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah, serta Pemimpin Redaksi iNews Aiman Wicaksono dan penilaian diakukan secara objektif.

    Selain Kalimantan Selatan, beberapa daerah seperti Jawa Timur, Papua Tengah, Lampung Selatan, Kalimantan Tengah, Kotabaru, Tanah Laut, Tabalong, Balangan, Kutai Kartanegara, Jayapura, Sidoarjo dan Bekasi juga mendapatkan Pemimpin Daerah Awards yang merupakan penghargaan tahunan dari iNews Media Group sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi para pemimpin daerah di Indonesia.

    “Dengan diraihnya penghargaan ini, Kalimantan Selatan berkomitmen menghadirkan inovasi dan program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, sekaligus mendukung percepatan ekonomi nasional,” tegas Muslim.

  • Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Gugurnya Driver Ojol

    Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Gugurnya Driver Ojol

    GELORA.CO -Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis 28 Agustus 2025 menelan korban jiwa.  Seorang pengemudi ojek online (ojol) yang yang ikut serta dalam aksi tersebut tewas setelah dilindas oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil rantis. 

    Aktivis 98 menyatakan, peristiwa ini bukan hanya sebuah insiden, melainkan bukti nyata bahwa praktik kekerasan negara terhadap rakyat masih terus berlangsung.

    “Gugurnya kawan Ojol adalah duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia. Aparat yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi alat represi yang merampas hak-hak rakyat,” tegas pernyataan resmi Aktivis 98 yang diterima RMOL, Jumat pagi 29 Agustus 2025.  

    “Demokrasi semestinya memberi ruang kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, serta jaminan keselamatan bagi setiap warga negara yang menyampaikan aspirasi. Namun, yang kita saksikan hari ini adalah sebaliknya: kekerasan, ketakutan, dan korban jiwa,” tegas pernyataan itu.

    Mereka pun menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa rakyat yang turun ke jalan, karena demonstrasi yang dilakukan bukanlah tindakan tanpa makna, melainkan ekspresi murni dari keresahan rakyat terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil dan merugikan.

    Mereka menegaskan, demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin oleh UUD 1945, dan dalam sejarah bangsa ini, ia telah menjadi salah satu jalan sah untuk mendorong perubahan.

    Aktivis 98 juga menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat yang turun ke jalan. Mereka menilai aksi tersebut merupakan bentuk keresahan rakyat terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil.

    “Kami tidak akan pernah tinggal diam ketika rakyat menjadi korban kekerasan negara. Gugurnya kawan Ojol adalah panggilan moral bagi kita semua untuk melawan praktik represif dan brutalitas aparat kepolisian. Demokrasi harus dibela, dan kami akan terus berada di barisan rakyat,” lanjut pernyataan itu.

    Aktivis 98 kemudian menyatakan sikap:

    1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tewasnya kawan Ojol, pejuang demokrasi yang gugur dalam perjuangan menegakkan hak-hak rakyat.

    2. Menuntut hukuman berat dan adil terhadap anggota Polri yang menabrak hingga menyebabkan meninggalnya kawan Ojol. Tidak boleh ada impunitas bagi aparat pelanggar hukum.

    3. Mengecam keras tindakan brutal aparat dalam menghadapi demonstrasi rakyat. Kebebasan berpendapat adalah hak konstitusional yang harus dilindungi.

    4. Menuntut Presiden segera mencopot Kapolri dan Kapolda Metro Jaya karena gagal mengendalikan situasi dan membiarkan aparat melakukan tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa.

    5. Aktivis 98 berkomitmen penuh untuk terus bersama semua elemen bangsa untuk memperjuangkan demokrasi dan menolak segala bentuk pembungkaman, intimidasi, serta kekerasan dari negara.

    6. Hentikan elit politik yang mempertontonkan kepongahan dan kesombongan yang kontradiktif dengan kondisi kesusahan rakyat sekarang.

    Pernyataan ini tertanggal 29 Agustus 2025 di Jakarta, dan ditandatangani  oleh puluhan tokoh Aktivis 98 dari berbagai daerah, yaitu; 

    1.? ?Ubedillah Badrun ( Jakarta)

    ?2.? ?Ray Rangkuti (Jakarta)

    ?3.? ?Surya (Bandung).

    ?4.? ?Danar Dono (Jakarta)

    ?5.? ?Antonius Danar (Jakarta)

    ?6.? ?Kusfiardi (Jogjakarta)

    ?7.? ?Wakil Kamal ( Madura)

    ?8.? ?Embay S (Jakarta)

    ?9.? ?Ronald Loblobly (Jakarta)

    10.? ?Eko Koting (Jakarta)

    11.? ?Fauzan L (Jakarta)

    12.? ?Firman Tendri ( Jakarta)

    13.? ?Muhammad Jusril (Makasar)

    14.? ?Ivan Panusunan (Jakarta)

    15.? ?Muradi (Bandung)

    16.? ?Agung Dekil ( Jakarta)

    17.? ?Syamsudin Alimsyah (Makasar)

    18. Abdul Rohman Omen (Jakarta)

    19. Jeffri Situmorang (Jakarta)

    20. Jimmy Radjah (Jakarta)

    21. Remond (Padang)

    22. Victor Samosir (Jakarta)

    23..Apriyanto Tambunan (jakarta)

    24. Bekti Wibowo (Jakarta)

    25. Jove M (Sidoarjo)

    26. Niko A (Jakarta)

    27. Bob Randilawe (Jakarta)

    28. In’amul Mustofa (Jogja). 

    29. Bambang Haryanto (Jogja aktivis ‘ 80) Silakan dilanjut

    30. Eko S Dananjaya, aktivis 80 an Yogyakarta

    31. Benz Jono (Bandung). 

  • Beraksi 5 Kali, Pelaku Curanmor Bersajam Surabaya Keok Ditembak Polsek Sukolilo

    Beraksi 5 Kali, Pelaku Curanmor Bersajam Surabaya Keok Ditembak Polsek Sukolilo

    Surabaya (beritajatim.com) Sudah beraksi di lima lokasi, pelaku curanmor dengan membawa senjata tajam di Surabaya keok ditembak Polsek Sukolilo, Selasa (19/8/2025) malam. Keduanya adalah Lukman warga Sampang, Madura dan Asmari Maulana warga Sidodadi, Surabaya.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan dari keterangan kedua pelaku, mereka membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti korbannya. Namun, sampai saat ini petugas dari Polsek Sukolilo masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Ngakunya dipakai untuk menakut-nakuti. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan pelaku untuk melukai korban,” kata Luthfie, Kamis (28/5/2025).

    Dari pengakuan kedua pelaku, mereka sudah beraksi 5 kali. Terakhir beraksi, mereka mencuri sepeda motor Honda CRF di kawasan hukum Polsek Rungkut. Namun saat keduanya akan kabur, anggota opsnal Polsek Sukolilo yang rutin melaksanakan patroli malam mengejar keduanya. Hingga bisa diamankan walaupun harus dengan tembakan ke kaki.

    “Saya perintahkan kepada para anggota di lapangan, Kalau perlu dilakukan upaya penembakan silakan dilakukan secara terukur. Dan saya harapkan para pelaku ini untuk menghentikan aksinya,” jelas Luthfie.

    Diketahui, Dua bandit curanmor bersajam beraksi di Jalan Rungkut Lor 10, Selasa (19/8/2025) dini hari. Mereka berdua sudah membawa sepeda motor hasil curian Kawasaki Trail dari lokasi tersebut. Namun, keduanya diamankan oleh anggota opsnal Polsek Sukolilo di Tenggilis Mejoyo (dekat RS Ubaya).

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan, kedua pelaku adalah Lukman warga Sampang, Madura dan Asmari Maulana warga Sidodadi, Surabaya. Keduanya sempat melintas di Jalan Keputih, Sukolilo untuk mencari sasaran. Saat itulah anggota Polsek Sukolilo yang sedang patroli merasa curiga dan langsung membuntuti kedua pelaku.

    “Anggota di lapangan membuntuti kedua pelaku berputar-putar di wilayah Rungkut sampai sempat juga kedua pelaku ke Sidoarjo,” kata Sigit.

    Kedua pelaku tidak sadar jika sedang diikuti oleh anggota Polsek Sukolilo. Mereka sempat berhenti di beberapa lokasi untuk mengamati situasi. Namun, mereka tidak melakukan pencurian. Sampai di Jalan Rungkut Lor 10, mereka mendapati ada sebuah sepeda motor Kawasaki Trail yang terparkir di kos-kosan.

    “Maulana bertindak sebagai eksekutor sementara Lukman mengawasi situasi sekitar. Mereka membawa senjata tajam jenis golok dan mengendarai sepeda motor Honda Beat tanpa plat nomor,” imbuh Sigit.

    Setelah merusak rumah kunci sepeda motor trail yang menjadi sasaran, keduanya langsung tancap gas. Anggota Polsek Sukolilo yang sudah melakukan pengintaian pun mengejar kedua pelaku. Aksi kejar-kejaran antara anggota Polsek Sukolilo dan kedua pelaku diwarnai suara tembakan. Total ada 4 peluru yang bersarang di sepeda motor Honda Beat pelaku.

    “Kedua pelaku terpaksa kami tembak kedua kakinya karena melawan saat akan diamankan. Apalagi, mereka membawa senjata tajam yang bisa membahayakan anggota dan masyarakat,” tegas Sigit. [ang/aje]

  • Kemendag: Ekspor kerupuk udang jadi pintu pasar produk olahan makanan

    Kemendag: Ekspor kerupuk udang jadi pintu pasar produk olahan makanan

    Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan ekspor produk kerupuk udang dari Sidoarjo, Jawa Timur, dapat menjadi pintu untuk perluasan pasar ekspor produk-produk olahan makanan asli Indonesia.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyebutkan ekspor kerupuk udang yang dilaksanakan PT Sekar Laut Tbk dengan merek dagang Finna merupakan hal yang strategis dalam membuka pintu tersebut.

    “Kerja sama dengan Kara Marketing Malaysia Sdn Bhd lewat ekspor perdana produk kerupuk udang tersebut merupakan langkah strategis membuka pasar baru dan memperluas potensi ekspor produk unggulan Indonesia,” kata Rini di Sidoarjo, Kamis.

    Fajarini menjelaskan nilai ekspor yang dihasilkan dalam transaksi kali ini adalah sebesar Rp115 juta untuk setiap kontainer kerupuk udang yang dikirim ke Malaysia tersebut.

    Ekspor kerupuk udang tersebut diproyeksikan sebanyak 38 kontainer hingga 2026 dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp4,5 miliar.

    Fajarini menuturkan Malaysia merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan menempati urutan ke-lima tujuan ekspor produk-produk Indonesia di belakang China, Amerika Serikat, India, dan Jepang pada semester pertama 2025 ini.

    Ia mengatakan pihaknya mencatat ekspor produk kerupuk udang dari Indonesia ke Malaysia selama Januari hingga Juni 2025 mencapai 30,48 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sebesar Rp496 miliar dengan pangsa pasar sebesar 21,85 persen.

    “Ini merupakan bukti bahwa produk olahan makanan Indonesia semakin diterima di pasar internasional,” kata Fajarini.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kronologi Meninggalnya Balita Hanania yang Sempat Dirawat di Klinik Sidoarjo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Agustus 2025

    Kronologi Meninggalnya Balita Hanania yang Sempat Dirawat di Klinik Sidoarjo Surabaya 28 Agustus 2025

    Kronologi Meninggalnya Balita Hanania yang Sempat Dirawat di Klinik Sidoarjo
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Hanania Fatin Majida, balita berusia 2,5 tahun meninggal dunia setelah mengalami kejang serta demam tinggi dan sempat dirawat di Klinik Siaga Medika, Sidoarjo, Jawa Timur.
    Kasus ini juga menyoroti sistem kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).
    Mulanya, pasien Hanania diantar oleh orangtuanya bersama neneknya ke Klinik Siaga Medika pada 30 Mei 2025 sekitar pukul 20.00 WIB dengan gejala panas tinggi dan sulit makan minum.
    Pihak klinik melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium.
    Hasilnya, dinyatakan normal, tetapi tes widalnya positif tifoid atau tifus sehingga harus dilakukan rawat inap.
    Saat proses administrasi, diketahui bahwa BPJS KIS milik pasien tidak aktif atau tidak tertanggung, sehingga orangtua harus membayar secara mandiri.
    “Padahal kami sangat bergantung dengan KIS karena kondisi kami pas-pasan,” kata ayah Hanania, Hasan Bisri, Selasa (26/8/2025).
    Setelah tiga hari perawatan, kondisi pasien fluktuatif.
    Panasnya sempat turun dari 39,2 menjadi 36,6.
    Hanya saja, keluhannya masih sulit makan dan minum.
    Tangan kiri pasien saat diinfus mengalami bengkak, sehingga dokter memindahkan selang infus ke tangan kanan.
    Namun, kondisinya tetap sama, bengkak.
    Puncaknya, di hari kelima pada 4 Agustus 2025, sekitar pukul 19.15 WIB, pasien mengalami panas tinggi hingga kejang.
    Orangtua pun melapor ke dokter.
    Dokter di klinik melakukan uji laboratorium kembali dan kondisi pasien menurun, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lengkap.
    Namun, karena kendala BPJS yang tidak aktif, orangtua pasien diharuskan melunasi biaya mandiri klinik terlebih dahulu sebelum dirujuk.
    Ekonomi yang pas-pasan membuat orangtua pasien kesulitan memenuhi biaya klinik sebesar Rp 3.020.000.
    Hingga akhirnya, terpaksa menggunakan Kartu Keluarga (KK) sebagai jaminan. “Kami terpaksa menyerahkan KK asli sebagai jaminan, barulah rujukan diberikan,” ucap ibu pasien, Aini.
    Saat tiba di RSUD Sidoarjo, kondisi pasien yang sudah kritis pun tidak dapat diselamatkan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
    Namun, di rumah sakit inilah orangtua pasien baru mengetahui bahwa BPJS-nya aktif, setelah diberi tahu oleh pihak rumah sakit.
    Perasaannya bingung bercampur sedih.
    Orangtua pasien merasa kecewa dengan pelayanan Klinik Siaga Medika yang sebelumnya menyatakan bahwa BPJS tidak aktif, sehingga mereka menilai hal tersebut menyebabkan lambannya penanganan.
    Merespons hal itu, klinik mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui perubahan status BPJS pasien selama proses perawatan karena tidak ada yang melapor.
    “Nah, keluarga sendiri pun tidak tahu kalau kartunya aktif. Tidak tahu siapa yang mengurus tiba-tiba aktif,” kata dokter Klinik Siaga Medika, E (29).
    Sehingga, klinik membantah adanya dugaan malaadministrasi karena menegaskan pihaknya tidak mengetahui bahwa kartu BPJS pasien aktif saat dirujuk.
    “Di awal ada administrasi rawat inap. Pertama kita cek NIK, BPJS-nya memang tidak aktif dan BPI-nya tidak tertanggung. Kami juga menginformasikan untuk persetujuan tanda tangan bahwa pasien bersedia menggunakan mandiri,” katanya.
    Pihak administrasi klinik melakukan pengecekan untuk keaktifan kartu BPJS, dan hasilnya aktif mulai tanggal 1 Mei 2025.
    “Kami tidak tahu karena tidak ada konfirmasi dari keluarga. Kami sudah mengingatkan, apabila BPJS-nya sudah aktif agar segera melapor,” ucapnya.
    Sementara itu, klinik juga membantah adanya dugaan malapraktik. Sebab, kondisi orang sakit bisa berbeda antara diagnosis awal dan akhir.
    “Jadi, orang sakit itu tidak melulu sakitnya hanya satu. Bisa jadi, selama perawatan dia ada gejala lain. Jadi, diagnosis awal dan akhir bisa berbeda. Gejala awalnya tifoid, tidak mengarah ke demam berdarah. Tahunya selama perjalanan perawatan, tahunya kejang tadi,” ucapnya.
    Kasus ini masih bergulir, tetapi belum ada pelaporan resmi ke pihak berwajib dan dalam proses penyelesaian di tingkat Pemkab Sidoarjo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.