kab/kota: Sidoarjo

  • Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Korban Mushola Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Ambruk Bertambah, Tiga Santri Dilaporkan Meninggal

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban dalam peristiwa ambruknya bangunan mushola di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo terus bertambah. Data terbaru menyebutkan tiga santri meninggal dunia akibat musibah tersebut.

    Korban meninggal pertama diketahui atas nama Maulana Alfan Ibrahim (11), santri asal Surabaya, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo. Menyusul kemudian, dua santri yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo juga dikabarkan meninggal dunia, masing-masing bernama Mochammad Mashudulhaq, santri asal Kali Kendal Dukuhpakis, Surabaya, dan Muhammad Sholeh (22), santri asal Pandan, Bangka Belitung.

    Sementara itu, jumlah korban luka masih terus didata. Tercatat sekitar 49 santri dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo, 38 korban sempat dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dan 6 korban lainnya mendapat perawatan tim medis di RS Delta Surya Sidoarjo. Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, dan berbagai unsur relawan masih terus melakukan pencarian korban serta evakuasi puing-puing reruntuhan bangunan tiga lantai yang roboh.

    Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, KHR. Abdussalam Mujib, menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa para santri. Rois Syuriah NU Kabupaten Sidoarjo itu menjelaskan bahwa bangunan yang ambruk merupakan sebuah mushola yang masih dalam tahap akhir proses pembangunan, khususnya pada bagian pengecoran lantai atas.

    “Ambruknya bangunan itu diduga bangunan bawah yang dijadikan tempat ibadah dan lantai biasa dibuat kegiatan santri itu tidak kuat menahan beban bangunan sisi atas, cor untuk penutup atas bangunan,” terangnya, Selasa (30/9/2025). [isa/beq]

  • Anggota DPR minta bangunan pesantren diaudit imbas musibah Sidoarjo

    Anggota DPR minta bangunan pesantren diaudit imbas musibah Sidoarjo

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XIII DPR RI Dini Rahmania meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengaudit bangunan pesantren-pesantren secara menyeluruh, imbas adanya musibah bangunan roboh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Menurut dia, Kementerian Agama, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah, perlu segera melakukan langkah-langkah mitigasi bencana di lingkungan pondok pesantren.

    “Hal ini mencakup audit kelayakan bangunan asrama secara menyeluruh, penerapan standar keamanan bangunan yang ketat,” kata Dini di Jakarta, Selasa.

    Di sisi lain, menurut dia, harus ada pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi santri maupun pengelola pesantren guna meminimalisir jatuhnya korban bila terjadi suatu peristiwa.

    Dia mengatakan peristiwa robohnya bangunan itu menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak bahwa keselamatan para santri harus menjadi prioritas utama. Pasalnya banyak pondok pesantren dan sekolah berasrama yang juga berada di wilayah rawan bencana.

    Dia pun menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam kepada para santri, keluarga korban, serta seluruh pengurus pesantren, atas musibah yang menelan korban jiwa tersebut.

    Melalui langkah-langkah konkret yang diusulkannya, dia berharap tragedi serupa tidak lagi terulang dan pesantren dapat menjadi tempat belajar yang aman serta nyaman bagi para santri.

    “Serta memberi jaminan keselamatan bagi para orang tua santri,” katanya.

    Sebelumnya, Bangunan pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin sore ketika ratusan santri tengah melaksanakan shalat berjamaah di mushalla di lantai bawah.

    “Informasi dari laporan yang didapatkan petugas (bagaimana) kejadian ini bermula,” kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Senin (29/9) malam.

    Basarnas di Jawa Timur menerima laporan insiden terjadi sekitar pukul 15.35 WIB saat kegiatan pengecoran bangunan tengah berlangsung sejak pagi.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gemuruh Reruntuhan Susulan Bikin Panik Warga di Lokasi Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny

    Gemuruh Reruntuhan Susulan Bikin Panik Warga di Lokasi Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Suara gemuruh seperti reruntuhan susulan bangunan kembali terdengar di lingkungan Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). Getaran keras yang menyerupai retakan bangunan membuat kepanikan massal di sekitar lokasi tragedi robohnya gedung lantai tiga sehari sebelumnya.

    Sejumlah petugas yang tengah berjaga langsung mengambil langkah cepat dengan menghalau kerumunan masyarakat yang mendekat ke lokasi kejadian. Ribuan warga, termasuk wali santri dan relawan, yang semula memantau proses evakuasi pun ikut panik dan berlarian menjauh.

    “Mundur, tolong menjauh dari bangunan yang ada di samping bangunan lantai 3 yang roboh, mengkhawatirkan,” teriak salah satu petugas kepada warga yang berdesakan di sekitar garis pembatas.

    Suasana semakin riuh karena beberapa petugas evakuasi yang berada di dekat reruntuhan juga ikut berlari menyelamatkan diri. Situasi tersebut menambah kepanikan warga yang khawatir bangunan lain di komplek pesantren juga terancam roboh.

    Hingga kini, konsentrasi massa yang terdiri dari wali santri, masyarakat umum, serta unsur aparat keamanan terus dihimbau untuk menempati lokasi aman. Petugas fokus mengalihkan kerumunan dari bawah bangunan empat lantai yang berdiri di sisi depan pesantren, lantaran kondisinya dinilai rawan menyusul adanya gemuruh retakan.

    Pihak berwenang masih melakukan pemantauan kondisi bangunan di sekitar pesantren guna mencegah potensi ambruk susulan. Imbauan agar warga menjaga jarak dan tidak berada di titik rawan terus dikumandangkan oleh petugas lapangan. [isa/beq]

  • 2
                    
                        UPDATE: 102 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dievakuasi
                        Surabaya

    2 UPDATE: 102 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dievakuasi Surabaya

    UPDATE: 102 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dievakuasi
    Editor
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Jumlah korban yang berhasil dievakuasi dari bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk mencapai 102 orang berdasarkan data hingga Selasa (30/9/2025) pukul 07.00 WIB pagi. 
    Berdasarkan laporan
    Kompas TV
    di lokasi kejadian pagi ini, pencarian korban masih dilakukan. Sejumlah ambulans disiagakan.
    Ada pula pos bantuan yang didirikan untuk suplai makanan maupun minuman kepada korban yang selamat.
    Menurut laporan
    Kompas TV, 
    tim SAR kesulitan menjangkau korban dalam reruntuhan sehingga evakuasi dilakukan tanpa alat berat.
    Sebab, struktur bangunan dikhawatirkan akan roboh lagi sehingga pencarian dilakukan secara manual. 

    Pencarian ini juga melibatkan ahli struktur bangunan. Setidaknya, ada 55 institusi yang dilibatkan dalam pencarian korban ambruknya Ponpes Al Khoziny tersebut. 
    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak telah meninjau lokasi insiden bangunan ponpes yang ambruk di Sidoarjo ini. 
    Para korban dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo, RS Delta Surya, dan RSUD Sidoarjo.
    Adapun satu orang korban yang dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo dikabarkan meninggal dunia.
    Berdasarkan catatan
    TribunJatim.com
    , satu orang korban meninggal dunia bernama Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berusia 13 tahun, berdomisili di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.
    Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH R Abdus Salam Mujib angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya.
    Menurutnya, pembangunan mushala tersebut sudah berjalan antara sembilan hingga 10 bulan.
    Bagian bawah bangunan difungsikan untuk mushala dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.
    “Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas,” ujar Kiai Salam kepada awak media di lokasi, Senin (29/9/2025).
    Ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny ini terjadi saat santri shalat ashar di mushala itu. 
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ponpes Al Khoziny Ambruk, Khofifah Percepat Kepulangan dari Kunker
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 September 2025

    Ponpes Al Khoziny Ambruk, Khofifah Percepat Kepulangan dari Kunker Surabaya 30 September 2025

    Ponpes Al Khoziny Ambruk, Khofifah Percepat Kepulangan dari Kunker
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mempercepat kepulangannya dari kunjungan kerja di Palembang begitu mendengar musibah ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Senin (29/9/2025).
    Bersama rombongan, usai menggelar Misi Dagang dan Investasi di Palembang Sumatera Selatan, Gubernur Khofifah mempercepat kepulangan ke Jatim untuk segera meninjau lokasi musibah mushala Ponpes Al Khoziny yang ambruk.
    “Saudaraku, kita semua sangat berduka dan prihatin atas musibah ambruknya mushala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Sejak sore saya terus memantau dan berkoordinasi dengan Wakil Gubernur, Sekda, BPBD, serta Dinsos Provinsi untuk memastikan langkah cepat penanganan,” kata Gubernur Khofifah.
    Ia mengatakan, tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan tenaga medis sudah bergerak di lokasi untuk melakukan penanganan darurat.
    Tidak hanya itu, eskavator, ambulans, lampu penerangan untuk evakuasi malam, oksigen, hingga dapur umum telah disiagakan guna mendukung proses evakuasi dan penanganan darurat.
    “Saya yang hari ini berada di Palembang dalam rangka misi dagang, saya mempercepat kepulangan dan malam ini
    insya Allah
    langsung menuju ke lokasi kejadian,” ucap Khofifah semalam. 
    Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memanjatkan doa agar seluruh korban segera ditemukan dalam keadaan selamat, dan keluarga besar Ponpes Al Khoziny senantiasa diberi kekuatan serta perlindungan Allah SWT.
    Hingga Senin malam, 87 orang yang terjebak dari bangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk dievakuasi. Satu orang dinyatakan meninggal dunia. 
    Peristiwa tersebut terjadi setelah shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB.
    Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa.
    Ternyata setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Khofifah Percepat Kepulangan Kunker dari Palembang.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        UPDATE: 102 Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dievakuasi
                        Surabaya

    Data Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny yang Berhasil Dievakuasi Surabaya 30 September 2025

    Data Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny yang Berhasil Dievakuasi
    Editor
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Timur melansir data sementara jumlah korban terdampak insiden ambruknya gedung tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025) sore.
    Bidang Humas Polda Jatim mencatat, data terakhir sejak pukul 19.00 WIB, terdapat 79 orang korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan tersebut.
    Dari jumlah tersebut, 45 orang korban dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo dan 34 orang dirawat di RSUD Sidoarjo.
    Adapun satu orang korban yang dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo dikabarkan meninggal dunia.
    Berdasarkan catatan
    TribunJatim.com
    , satu orang korban meninggal dunia bernama Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berusia 13 tahun, berdomisili di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.
    Kemudian, berdasarkan data yang masuk pada pukul 20.30 WIB, terdapat empat orang korban baru yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan.
    Para korban itu kini dievakuasi ke RS Delta Surya.
    Dengan demikian, catatan terbaru menggenapi jumlah korban yang berhasil dievakuasi menjadi 83 orang.
    “Dapat saya sampaikan, terkait dengan saat ini seluruh petugas gabungan yang ada, termasuk kami dari kepolisian, masih berupaya melakukan upaya-upaya evakuasi maupun penyelamatan terhadap korban. Kami menduga, masih ada korban yang berada di reruntuhan,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abats seperti yang dikutip
    TribunJatim.com
    , melalui siaran langsung
    Kompas TV
    , Senin (29/9/2025) malam.
    Mengenai proses investigasi terhadap penyebab reruntuhan, Jules tak menampik hal tersebut.
    Namun, pihaknya masih berfokus melakukan operasi pencarian terhadap korban yang diduga masih terjebak bersama
    stakeholder
    dan instansi terkait.
    Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH R Abdus Salam Mujib angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya.
    Menurutnya, pembangunan musala tersebut sudah berjalan sekitar sembilan hingga sepuluh bulan.
    Bagian bawah bangunan difungsikan untuk mushala dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.
    “Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas,” ujar Kiai Salam, pada awak media di lokasi, Senin (29/9/2025).
     
    Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul “UPDATE Data Korban Versi Polda Jatim, 79 Orang Korban Berhasil Dievakuasi dari Ponpes Al Khoziny.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Wagub Emil Dardak Minta Tuntaskan Evakuasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 September 2025

    Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Wagub Emil Dardak Minta Tuntaskan Evakuasi Surabaya 30 September 2025

    Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Wagub Emil Dardak Minta Tuntaskan Evakuasi
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meninjau langsung evakuasi korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
    Bangunan mushala tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk saat santri melaksanakan shalat ashar pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Terlihat, Wagub Emil memantau lokasi bangunan Ponpes Al Khoziny sejak sore hari. Ia memantau petugas yang sibuk melakukan proses evakuasi.
    Sesekali, ia mengintip dan masuk ke dalam area reruntuhan. Kepalanya sudah terpasang helm
    safety.
    Ia berjalan mondar-mandir memastikan proses evakuasi penyelamatan korban.
    “(Evakuasi) tidak berhenti sampai (korban) selamat,” ujar Wakil Gubernur Emil di lokasi, Senin (29/9/2025).
    Emil menegaskan bahwa proses evakuasi akan dilakukan secara hati-hati meski dua alat berat siap diterjunkan. Sebab, bangunan ini masih berisiko roboh.
    “Operasi ini juga berisiko karena bangunan ini masih tidak stabil. Ini masih dipastikan, ada yang
    kreak-kreak
    di dalam itu yang harus kita pastikan,” kata dia. 
    Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah menyiapkan bantuan untuk para korban, termasuk bagi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
    “Makanan, minuman terutama dan oksigen ini sudah disiapkan. Mudah-mudahan bisa segera kita berikan kepada anak tersebut dalam bentuk
    can
    supaya kesulitan bernapas bisa diatasi,” katanya.
    Kabar terbaru, 83 korban telah dievakuasi. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Notopuro Sidoarjo dan RS Siti Hajar. Sementara itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
    Satu korban meninggal tersebut bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15), warga Kalianyar Kulon, Gang 9 No 5, Kelurahan Pabean, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
    Ibrahim telah dibawa pulang dari rumah sakit menuju kediamannya.
    Sebelumnya, Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, KH Abdul Salam, mengatakan bahwa bangunan yang ambruk sedang dalam pembangunan. Sejak pagi hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB terjadi aktivitas pengecoran.
    Namun, hingga kini belum diketahui penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut. Tim Inafis Polda Jatim tengah melakukan investigasi.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , Tim Inafis Polda Jatim juga memantau kondisi reruntuhan di lokasi kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangunan Pesantren di Sidoarjo Ambruk Saat Ratusan Santri Salat

    Bangunan Pesantren di Sidoarjo Ambruk Saat Ratusan Santri Salat

    JAKARTA – Bangunan pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah di musala di lantai bawah.

    “Informasi dari laporan yang didapatkan petugas (bagaimana) kejadian ini bermula,” kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso dilansir ANTARA, Senin, 29 September.

    Basarnas di Jawa Timur menerima laporan insiden terjadi sekitar pukul 15.35 WIB saat kegiatan pengecoran bangunan tengah berlangsung sejak pagi.

    “Diduga pondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar,” ujarnya menjelaskan laporan yang diterima Basarnas.

    Edy memastikan dalam insiden ini Basarnas akan berusaha secara maksimal untuk menolong santri yang terjebak runtuhan bangunan dengan mengerahkan personel SAR berkemampuan terbaik dibantu tim petugas gabungan lainnya.

    Salah satu santri kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Khoziny bernama Wahid, menerangkan bangunan musala pondok pesantren tersebut sempat bergoyang sebelum ambruk.

    “Ketika masuk rakaat kedua bagian ujung musala ambruk, lalu merembet ke bagian lain gedung,” kata Wahid.

    Ia mengaku berhasil menyelamatkan diri dan mengajak santri lain untuk segera mengevakuasi diri. Dari pengakuannya, para santri yang sedang melaksanakan salat berjamaah tersebut berjumlah lebih dari 100 santri.

    Wahid menyatakan bangunan mushola tersebut mengalami renovasi untuk membangun ruang di lantai tiga.

    Hingga kini, puluhan ambulans masih berjaga di sekitar lokasi kejadian. Sebelumnya, sejak sore hari belasan ambulans telah membawa santri yang terluka menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo.

  • Tragedi Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo: Gedung Roboh Saat Salat Asar, 83 Korban Dievakuasi

    Tragedi Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo: Gedung Roboh Saat Salat Asar, 83 Korban Dievakuasi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Suasana duka menyelimuti Lembaga Pesantren Al-Khoziny, Buduran, setelah bangunan di lingkungan pesantren tersebut roboh Senin (29/9/2025). Insiden ini terjadi saat para santri putra tengah bersiap melaksanakan salat asar berjemaah di musala.

    Bangunan yang roboh diketahui merupakan gedung berlantai tiga, sementara di atasnya baru dilakukan pengecoran untuk lantai berikutnya, dan bagian lantai dasar digunakan untuk musala. Hingga saat ini, penyebab robohnya bangunan tersebut masih belum dapat dipastikan.

    Petugas gabungan bersama pihak keamanan pondok pesantren masih terus melakukan penyisiran di antara puing-puing untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.

    Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan peristiwa tersebut.

    “Data sementara jumlah total sebanyak 83 korban yang berhasil dievakuasi,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (29/9/2025).

    Menurutnya, pihak kepolisian gabungan telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi. Polda Jatim menurunkan 1 pleton Sabhara, 1 pleton Brimob, serta didukung 3 SSK dari Polresta Sidoarjo.

    “Hingga kini, puluhan korban sudah dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni RS Siti Hajar, RSUD Notopuro, dan RS Delta Surya Sidoarjo,” ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast.

    Adapun data rincian korban per pukul 20.30 WIB, di RS Siti Hajar tercatat 45 orang, terdiri dari 44 korban luka berat maupun ringan, serta 1 korban meninggal dunia. Di RSUD Sidoarjo terdapat 34 korban luka-luka, dan di RS Delta Surya ada 4 korban luka-luka.

    “Jumlah pasti korban masih dalam proses pendataan, mengingat proses evakuasi dan penyisiran reruntuhan bangunan masih berlangsung hingga malam ini,” pungkas Kombes Pol Abast.

    Aparat kepolisian bersama tim SAR, TNI, BPBD, serta relawan terus berupaya mengevakuasi korban dan melakukan langkah pengamanan lanjutan. [isa/ian]

  • Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pengasuh: Ini Takdir dari Allah, Semua Harus Bisa Bersabar

    Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pengasuh: Ini Takdir dari Allah, Semua Harus Bisa Bersabar

    Dia mengungkapkan, pembangunan gedung dikerjakan secara bertahap. “Bagian atas bangunan rencananya akan digunakan untuk ruang kelas dan kegiatan santri, sementara lantai bawah sudah difungsikan sebagai mushalla,” ujarnya.

    Hingga kini, proses evakuasi masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dibantu pihak pondok masih melakukan evaluasi dan menunggu hasil penyelidikan terkait konstruksi bangunan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan, jumlah korban akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, mencapai 79 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia.

    “Sejauh ini kami melakukan pendataan, dari data yang ada, kami temukan kurang lebih 79 korban. 79 orang itu dirawat di dua rumah sakit berbeda yaitu RS Siti Hajar ada 45 korban, kemudian RSUD Sidoarjo ada 34. Jadi secara keseluruhan 79 korban,” ujarnya, Senin (29/9).