kab/kota: Sidoarjo

  • Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Basarnas Pertimbangkan Pakai Alat Berat Ambruknya PP Al Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat pasca runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, tim SAR gabungan mulai mempertimbangkan penggunaan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi korban.

    Rapat koordinasi digelar Kamis (2/10/2025) pagi guna menentukan langkah teknis yang akan ditempuh.

    Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa upaya pencarian sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari belum menunjukkan hasil signifikan.

    Berbagai metode pencarian, mulai dari komunikasi verbal hingga penggunaan sound detector, tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

    “Sampai dini hari, tim tidak mendapatkan respon tanda kehidupan dari korban. Untuk itu, kami siapkan opsi penggunaan alat berat, meski saat ini pencarian masih dilakukan manual sampai golden time berakhir,” ujar Nanang, Kamis (2/10/2025).

    Nanang menegaskan, keputusan penggunaan alat berat tidak bisa diambil sepihak. Pihaknya tetap melibatkan berbagai stakeholder, termasuk keluarga korban, sebelum langkah tersebut diputuskan. Menurutnya, rapat lanjutan akan digelar untuk menyelaraskan teknis evakuasi agar tetap mengedepankan keselamatan.

    “Sikap kehati-hatian dalam proses evakuasi juga diutamakan. Kami tetap prioritaskan keselamatan tim di lapangan, sekaligus menghormati keberadaan korban yang masih ada di dalam reruntuhan,” tambahnya.

    Hingga Kamis pagi, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta para relawan masih berfokus pada pencarian manual dengan mengandalkan pengamatan visual dan pendeteksian di titik-titik rawan.

    Sementara itu, suasana di posko gabungan tampak dipenuhi keluarga korban yang dengan penuh harap menunggu kabar terbaru dari tim penyelamat.

    Tragedi runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny masih menyisakan duka mendalam. Meski upaya evakuasi sudah memasuki hari keempat, tim gabungan menegaskan tidak akan mengendurkan semangat pencarian hingga seluruh korban berhasil dievakuasi. (ted)

  • Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Kisah Tim SAR Merayap hingga Tengkurap Berjam-Jam Selamatkan Korban Ponpes Al Khoziny

    Keberhasilan menyelamatkan Haikal dan korban lainnya merupakan hasil strategi komunikasi intensif yang dilakukan tim SAR. Mereka terus memberi motivasi, menyuplai makanan dan minuman, hingga akhirnya korban bisa bertahan sampai dievakuasi.

    “Dengan tambahan ini, total korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan Ponpes Al Khoziny mencapai 18 orang, dengan status sebagian selamat dan sebagian lainnya meninggal dunia,” ujar Yudhi.

    Korban selamat langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo untuk perawatan medis intensif, sedangkan korban meninggal dievakuasi ke RS Siti Hajar guna proses identifikasi.

    “Operasi SAR ini melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan puluhan organisasi relawan ini masih terus berlanjut demi menemukan korban lainnya,” ucap Yudhi.

  • Sterilisasi Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dilakukan, 66 Santri Masih Dalam Pencarian

    Sterilisasi Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dilakukan, 66 Santri Masih Dalam Pencarian

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sterilisasi area di halaman Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, mulai dilakukan oleh petugas Kamis (2/10/2025). Area yang biasanya dibuat wali santri dan masyarakat yang memantau jalannya evakuasi dari sisi timur pesantren, kini sudah sepi.

    Tidak ada konsentrasi massa maupun kelompok wali santri yang seperti tiga hari sebelumnya bergerombol, kini sudah tidak diperbolehkan. Area sisi timur pesantren sejarak 50 meter sudah dipasang garis pembatas atau larangan masuk. “Tidak boleh masuk mas,” cegah petugas.

    Pantauan di lapangan mobil truk crane berwarna biru terlihat memasuki area pesantren masuk melalui pintu masuk sebelah timur. Sejumlah petugas gabungan mulai dari Tim Basarnas, TNI, Polri dan relawan bersiaga di depan kantor pesantren.

    Konon hari keempat ini akan dilakukan evakuasi reruntuhan bangunan tiga lantai yang terdiri dari lantai dasar tempat ibadah, lantai dua tempat pertemuan diskusi santri dan lantai tiga atap penutup lantai dua yang roboh Senin (29/9/2025) lalu.

    Seperti diketahui, dalam musibah robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny, ada sejumlah nama yang belum diketemukan oleh para wali santri. Sejumlah santri yang belum ditemukan sebanyak 66 santri.

    Berikut daftar nama korban dalam pencarian.

    1. Abdul Halim b. Subaidi

    2. Abdullah As-syadid b. Sulahak Syafi’i

    3. Ach Fathonil Abil Falaf b. H. Mustofa

    4. Ach. Haikal Alfath b. Moh. Soleh

    5. Ach. Ramzi Fariki b. Moh. Sahri

    6. Achmad Alby Fahri b. Moch Nawari

    7. Achmad Ghiffary Haekal Nur b. Abdul Aziz

    8. Achmad Suwaifi b. Moh. Solehuddin Ab

    9. Afifuddin Zarkasi b. Abd. Rahman Qurnadi

    10. Ahmad Rijalu Haq b. Sulaiman Makki

    11. Ainun Yaqin b. Ma’mun

    12. Alfath Cakra Buana b. Abdul Hannan S.pd

    13. Arga Witrison b. Agus

    14. Arif Afandi b. Ahmad Iksan

    15. Daul Milal b. Achmad Rofik

    16. Fairuz Shirojuddin b. Sukirman

    17. Farhan b. Moh. Sam’an

    18. Firman Noor b. Rofiq Akbar

    19. Ibnu Fairuz b. Sayyidi Rifai

    20. Imam Junaidi b. Hoirussoleh

    21. Irham Ghifari b. Moh. Faisol

    22. Khafa Ahmad Maulana b. Ali Arifin

    23. Khoirul Muttaqin b. Syafrim Toja

    24. M Maulidy Hasany Kamil b. H. Ab. Wahed Hasyim

    25. M. Ali Rahbini b. Mahrus

    26. M. Azam Alby Alfa Himam b. Abd. Kholiq

    27. M. Ghifari Chasbi b. A. Muhdlori

    28. M. Muhfi Alfian b. Andri Wilis

    29. Moch Adam Fidiansyah b. Widi Hidayat

    30. Moch. Ali Sirojuddin b. Moch Ma’uf

    31. Moch. Defa Sharifuddin b. Hudlori

    32. Mochammad Haikal Ridwan b. Imron

    33. Moh. Alfin Mutawakkil Allahillah b. Abdul Wachid, M.ag.

    34. Moh. Dafin b. Hoiri

    35. Moh. Rizki Maulana Saputra b. Moh. Arifudin Wibowo

    36. Moh. Royhan Mustafa b. Moh Syukur

    37. Moh. Toni Afandi b. Moh. Halil

    38. Moh. Ubaidillah b. Moh. Bahri

    39. Mohamad Azis Pratama Yudistira b. Walyudi

    40. Mohammad Abdul Rohman Nafis b. Juwari

    41. Mohammad Fajri Ali b. Moh. Ali

    42. Muhammad Anas Fahmi b. Saputro

    43. Muhammad Azam Habibi b. Lutfi Andik

    44. Muhammad Ikill Ibrohim Al Aqil b. Ainun Naim Ibysa

    45. Muhammad Nasi Hudin b. Safa’i

    46. Muhammad Raihan Jamil b. Abdullah

    47. Muhammad Reza Syfai Akbar b. Muhammad Sai

    48. Muhammad Ridwan Sahari b. Abd. Sakkar

    49. Muhammad Ubaydillah b. M. Moslehuddin

    50. Muhammad Wahyudi b. Samsul Hadi

    51. Nuruddin b. Moh Sobir

    52. Rah Catur Okta Mulya Pamungkas b. Muhyono

    53. Raihan Rafa Aldiyansyah b. Moh. Tollip

    54. Safiuddin b. Sapa’i

    55. Sholihan b. Moh. Syamsul Arifin

    56. Sulaiman Hadi b. Achmad Rosyid

    57. Syaifur Rosi Abdillah b. Idrus

    58. Syamsul Arifin b. Adnan Sholeh

    59. Syehlendra Haical Raka Aditya b. Abdul Hawi

    60. Taufan Saputra Dewa b. Mastuki

    61. Ubay Dinhai Azkal Askia b. Muhyidin

    62. Virgawan Narendra Sugiarto b. Sugiarto

    63. Wasiur Rohip b. Moh. Sarip

    64. Zaky b. Yusuf

    65. Abdul Fattah b. Suhaimi, S.Ag

    66. Moch. Agus Ubaidillah b. Achmad Faiq

    Berikut nama korban yang meninggal dunia akibat bangunan roboh di Lembaga Pesantren Al Khoziny

    1. Maulana Alfian Ibrahim (13) Pabean Cantian, Surabaya

    2. Mochammad Mashudulhag asal Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya

    3. Muhammad Soleh Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya Surabaya

    5. M. Agus Ubaidillah Morokrembangan Surabaya. [isa/aje]

  • Dikejar Golden Time 72 Jam Penyelamatan, 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

    Dikejar Golden Time 72 Jam Penyelamatan, 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

    Kepala Basarnas Mohammad Syafii meminta masyarakat dan pihak-pihak di luar tim SAR gabungan untuk mengosongkan area reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, guna menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi penyelamatan.

    “Bukan berarti kami tidak ingin masyarakat atau media melihat langsung, tetapi karena kami sedang menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup, maka area harus clear agar alat dapat bekerja optimal,” katanya.

    Syafii menjelaskan bahwa penanganan operasi SAR dilakukan dengan metode khusus, karena struktur bangunan runtuh berbentuk “pancake collapse”, yakni tumpukan material beton yang saling menindih.

    Basarnas selaku kepala operasi mengerahkan 379 personel dari 65 instansi yang tergabung dalam operasi SAR gabungan.

    Untuk mendeteksi korban, Basarnas menggunakan peralatan modern, seperti drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi.

    Namun, ia mengakui kondisi lapangan sangat menantang. Struktur bangunan yang rapuh, getaran kecil, dan galian sempit selebar 60 sentimeter menjadi kendala utama. Selain itu, reruntuhan berasal dari fondasi lama yang berpotensi longsor saat digali.

    “Lalu, kalau terlalu banyak orang di lokasi, alat-alat ini tidak bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.

    Syafii menegaskan operasi pencarian dan penyelamatan masih berfokus pada mengejar golden time 72 jam, periode krusial untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.

  • 59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

    59 Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny

    Liputan6.com, Jakarta – Upaya pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) oleh tim gabungan terhadap para korban yang tertimpa reruntuhan salah satu gedung pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, kembali membuahkan hasil.

    Hari ketiga pascakejadian atau Rabu (1/10) hingga pukul 22.00 WIB sebanyak lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, namun satu orang dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus. Seluruh penyintas itu segera dilarikan di RSUD Sidoarjo.

    Di samping itu, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi tidak bernyawa. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Siti Hajar.

    Pada Rabu (1/10) malam, tim SAR gabungan melakukan asesmen ulang untuk memastikan kembali apakah masih terdapat tanda-tanda kehidupan terhadap satu dari enam orang yang sebelumnya diketahui terjebak di balik reruntuhan gedung dalam keadaan masih hidup.

    Apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang. Sebab, lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang, sehingga selain keahlian tentunya juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini.

     

  • BNPB Ungkap 59 Orang Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes Ambruk di Sidoarjo

    BNPB Ungkap 59 Orang Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes Ambruk di Sidoarjo

    Jakarta

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melaporkan perkembangan pencarian dan pertolongan korban bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. BNPB menyebut masih ada 59 orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.

    “Data sementara yang dimutakhirkan per Rabu (1/10) pukul 23.00 WIB, ada sebanyak 59 orang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Angka tersebut diperoleh dari daftar absensi yang dirilis oleh pihak pondok pesantren, termasuk dari laporan kehilangan pihak keluarga korban,” kata Abdul dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

    “Adapun dinamika data yang berubah disebabkan dari berbagai hal, seperti nama-nama yang sebenarnya selamat atau tidak berada di tempat kejadian perkara saat insiden terjadi tidak melaporkan diri,” tambahnya.

    Dalam pencarian di hari ketiga hingga pukul 22.00 WIB kemarin malam, sebanyak lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup. Namun satu orang dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus. Seluruh korban itu dibawa ke RSUD Sidoarjo.

    Selain itu, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia dalam insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Siti Hajar.

    “Apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang. Sebab, lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang, sehingga selain keahlian tentunya juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini,” ucap Abdul.

    “Apabila tidak lagi ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan, maka BNPB bersama Basarnas dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan mengajak keluarga korban untuk kembali bermusyawarah dan memohon kesediaan dari segala keadaan yang ada. Adapun harapannya, babak baru dalam operasi SAR menggunakan alat berat dapat segera dilaksanakan guna mengangkat seluruh korban dengan berbagai kondisi,” imbuhnya.

    (fas/fas)

  • 2
                    
                        Warga Mengaku Sudah Cium Bau Anyir di Lokasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
                        Surabaya

    2 Warga Mengaku Sudah Cium Bau Anyir di Lokasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Surabaya

    Warga Mengaku Sudah Cium Bau Anyir di Lokasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Warga mengaku mencium bau anyir di sekitar lokasi reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
    Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan penuh kehati-hatian. Diperkirakan, puluhan korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan.
    Berjalan tiga hari sejak insiden kejadian, warga dan petugas mulai mencium bau anyir di sekitar lokasi.
    Warga mengaku mencium bau tersebut saat angin berembus.
    Wahyono (57), warga Sampang, Madura, sejak hari pertama berada di lokasi untuk memantau salah satu anggota keluarga yang menjadi santri yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
    “Iya bau (anyir) kadang-kadang.
    Ngerasa
    baunya sekelebat saat angin berembus,” kata Wahyono yang tak henti-hentinya menilik proses evakuasi korban dari kejauhan, Rabu (1/10/2025).
    Ia mengaku, salah satu kenalannya ada yang sempat masuk ke depan gerbang asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny yang berjarak 7 meter dari lokasi bangunan yang ambruk. Di sana, bau anyir cukup menyengat.
    Sementara itu, area reruntuhan disterilkan petugas sekitar 50 meter dari TKP untuk keamanan petugas dan warga selama proses evakuasi berlangsung.
    Salah seorang petugas Basarnas yang enggan disebutkan namanya mengaku bau anyir tersebut tak begitu tercium dari luar bangunan, apalagi luar gerbang.
    “Kalau dari gerbang ponpes, menurut saya belum begitu bau. Tetapi kalau di depan banget (bangunan yang roboh) ya lumayan, Mbak. Apalagi bagi orang yang belum terbiasa (nyium bau mayit),” bebernya.
    Terpisah, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan bahwa petugas mengatakan bahwa bau tersebut dirasakan tapi tidak terlalu menyengat.
    “Karena sudah dua hari, tapi tidak terlalu bau,” ucapnya.
    Sebagaimana diketahui sebelumnya, berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Hingga Rabu (1/10/2025), data korban reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny tercatat sementara 108 orang. 18 di antaranya dievakuasi petugas, lima orang dinyatakan meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ahli Teknik Sipil ITS: Mushala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Terkoneksi dengan Bangunan Sekitar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Oktober 2025

    Ahli Teknik Sipil ITS: Mushala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Terkoneksi dengan Bangunan Sekitar Surabaya 2 Oktober 2025

    Ahli Teknik Sipil ITS: Mushala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk Terkoneksi dengan Bangunan Sekitar
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muji Himawan menyebut mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jatim yang ambruk terhubung ke bangunan sekitarnya.
    Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan Shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Penyebab bangunan tersebut ambruk karena kegagalan konstruksi.
    Seluruh elemen struktur dinyatakan hancur mulai dari beton, plat, hingga balok.
    Kondisi bangunan runtuh termasuk jenis pancake tersebut menyulitkan petugas melakukan proses evakuasi para korban yang tertimbun di dalam puing-puing.
    Evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
    Salah satu alasannya adalah bangunan yang runtuh tersebut dibangun sebagiannya terhubung dengan bangunan sekitarnya.
    “Jadi ada sebagian elemen-elemen struktur yang mencantol, berhubungan, join, konek dengan beberapa gedung di sebelahnya,” kata Muji, Rabu (1/10/2025).
    Namun, Himawan tak menyebut pasti terkait bangunan apa saja yang terhubung dengan titik TKP.
    Di sekitar lokasi tersebut, terdapat asrama dan ruang belajar santri.
    “Tapi Alhamdulillah tidak sampai tertarik dengan keras sehingga langsung putus. Tetapi ada yang bersandar ke gedung sebelah duduk di sisi hijau selatan,” terangnya.
    Himawan dan petugas SAR gabungan berupaya agar saat proses evakuasi maupun pengangkatan elemen nantinya tidak sampai berdampak pada bangunan sekitar.
    “Ini menjadi konsen kita jangan sampai pada saat kita melakukan apabila pergerakan atau pengambilan struktur ini harus diamankan jangan sampai berdampak pada gedung sebelah,” jelasnya.
    Saat ini petugas masih berfokus pada evakuasi para korban yang masih berada di bawah reruntuhan dengan berbagai teknik agar seluruh proses berjalan aman.
    “Kita masih fokus evakuasi korban. Kita tetap komando Basarnas baik itu lewat gorong-gorong baik itu sesuatu yang sangat sulit mencapai korban tapi kita akan bantu bila ada pertimbangan teknis akan kita sampaikan,” pungkasnya.
    Sebagaimana diketahui sebelumnya, berdasarkan analisa tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Hingga Rabu (1/10/2025) data korban reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny tercatat sementara 108 orang.
    Sebanyak 18 di antaranya sudah dievakuasi petugas, 5 orang dinyatakan meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Oktober 2025

    Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan Surabaya 2 Oktober 2025

    Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjanjikan akan memberikan bantuan bagi seluruh korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
    Gus Ipul mengatakan, bakal memberikan bantuan kepada seluruh korban sesuai kemampuan dimiliki oleh Kemensos. Yakni berupa uang tunai mulai dari Rp5 juta sampai Rp15 juta.
    “Tentu bantuan pemerintah bisa diberikan kepada santri yang luka berat, luka sedang maupun luka ringan, termasuk yang wafat,” kata Gus Ipul, di di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).
    “Yang (korban ambruknya Ponpes Al Khoziny) wafat pun diberikan bantuan untuk ahli waris sebesar Rp 15 juta. Sementara yang luka diberikan sebesar Rp 5 juta,” tambahnya.
    Sedangkan, kata Gus Ipul, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sudah memberikan bantuan terkait pembiayaan penggunaan rumah sakit.
    “Jadi di rumah sakit swasta di pembiayaan didukung oleh Gubernur, jajaran Pemprov, sementara untuk di RSUD didukung pembiayaannya sepenuhnya oleh Pak Bupati,” ucapnya.
    Gus Ipul mengungkapkan, bantuan diberikan itu bertujuan untuk meringankan beban yang diderita para korban.
    Dia juga berharap, pihak keluarga diberi ketegaran dalam menghadapi tragedi ini.
    “Jadi dengan begitu mudah-mudahan ini meringankan beban, membantu dan sekaligus, kita ingin ya bersama dengan keluarga untuk bisa bersama-sama bisa pulih kembali,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, Gus Ipul tiba bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo, Subandi, di RSUD R.T. Notopuro, Rabu (1/10/2025).
    Kemudian, ketiganya tampak mendatangi 8 korban yang sedang berada di ruang rawat inap rumah sakit tersebut.
    Lalu, mereka juga mendatangi seorang santri yang tengah berada di IGD.
    “Intinya rumah sakit ini menerima sekitar 41 santri, 30 langsung pulang, 9 masih ada tersisa di sini, yang 2 meninggal dunia,” kata Gus Ipul, usai menjenguk korban, Rabu (1/10/2025).
    Gus Ipul menyebut, sebanyak 9 korban yang tengah menjalani perawatan tersebut dalam kondisi baik.
    Bahkan, dia bertemu dengan santri yang sudah bisa dipulangkan dalam waktu dekat.
    “Sudah dipastikan anak-anak yang dirawat di sini dalam kondisi baik, tinggal pemulihan. Mudah-mudahan 1 sampai 2 hari ke depan sudah bisa pulang, bahkan malam ini sudah ada yang pulang,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Santri Ponpes Ambruk Sidoarjo Cemas Karena TKP Bau Menyengat

    Wali Santri Ponpes Ambruk Sidoarjo Cemas Karena TKP Bau Menyengat

    Para wali santri korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny mulai cemas karena bau menyengat mulai tercium dari lokasi kejadian. Mereka pun berharap proses evakuasi bisa dipercepat.

    Sementara itu di lokasi kejadian alat berat belum bisa digunakan oleh tim penyelamat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa penggunaan alat berat berisiko memperparah kondisi reruntuhan.