kab/kota: Sidoarjo

  • Bertambah, Korban Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jadi 7 Orang

    Bertambah, Korban Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jadi 7 Orang

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah robohnya bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mencatatkan kabar duka. Pada hari kelima pasca-kejadian, jumlah korban meninggal dunia bertambah, dan proses evakuasi korban pun terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

    Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan adanya tiga unit ambulans yang keluar dari halaman pesantren. Tim SAR berhasil mengevakuasi dua santri yang sebelumnya tertimbun reruntuhan bangunan. Kedua korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di area wudhu musala pesantren.

    “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk segera mengangkat puing-puing yang menutup akses. Harapan kami, evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Direktur Operasi Basarnas Pusat, Bramantyo, saat ditemui di Posko SAR Gabungan, Jumat (3/10/2025).

    Bramantyo menambahkan bahwa petugas telah berhasil mengevakuasi dua jenazah santri dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, untuk proses identifikasi lebih lanjut.

    Hingga saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Basarnas, musibah ini telah menelan korban jiwa dengan total tujuh orang meninggal dunia. Sementara itu, 103 orang berhasil selamat dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Total korban yang terlibat dalam kejadian ini mencapai 110 orang.

    Proses evakuasi sendiri melibatkan lebih dari 500 personel dari berbagai tim SAR dan relawan. Selain itu, tim juga menggunakan 300 kantong jenazah, 30 unit dump truck, 30 unit ambulans, dan lima alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan yang masih menutupi area evakuasi. Seluruh peralatan ini akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan.

    Seiring berjalannya waktu, upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih terjebak. Tim SAR gabungan terus bekerja keras, berusaha memastikan agar setiap titik yang berpotensi menyimpan korban tertimbun bisa segera ditemukan dan dievakuasi.

    Dalam situasi penuh kesedihan ini, masyarakat turut memberikan dukungan moral dan material untuk korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Semua pihak berharap agar proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh. [isa/suf]

  • Polda Jatim Laksanakan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

    Polda Jatim Laksanakan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim Psikologi Biro SDM Polda Jawa Timur kembali melaksanakan program trauma healing bagi keluarga korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo.

    Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Ponpes pada Jumat, 3 Oktober 2025, di bawah pimpinan AKBP Mochammad Mujib, Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jatim.

    Dalam kesempatan tersebut, tim psikologi memberikan pendampingan emosional kepada keluarga korban yang sedang menunggu proses evakuasi. “Program trauma healing ini penting untuk membantu para korban maupun keluarga agar bisa segera bangkit dan pulih dari pengalaman yang menimbulkan tekanan psikologis,” ungkap AKBP Mujib.

    Dukungan psikologis yang diberikan bertujuan untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri dan semangat positif di tengah duka yang mendalam.

    Selama sesi tersebut, tim psikologi juga memberikan arahan kepada orang tua korban mengenai cara mendukung proses pemulihan mental bagi anak-anak mereka pascaperistiwa. “Kami juga memberikan arahan sederhana kepada orang tua korban tentang cara mendukung proses pemulihan mental korban selamat pascaperistiwa,” tambahnya.

    Di samping itu, AKBP Mujib menyampaikan bahwa tim psikologi akan terus memberikan pendampingan secara berkala. Hal ini bertujuan agar proses pemulihan psikologis berjalan berkelanjutan dan maksimal. “Alhamdulillah, kami melihat adanya perkembangan, keluarga korban mulai bisa menerima kenyataan, meski tidak bisa dipungkiri rasa duka itu ada,” katanya.

    Kegiatan trauma healing ini juga dilanjutkan dengan pendampingan intensif bagi korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo, yang dilakukan oleh tim psikologi bersama konselor dari Polresta Sidoarjo dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo telah menerjunkan lebih dari 200 personel untuk menangani musibah ini. Personel tersebut tidak hanya melakukan pengamanan di lokasi kejadian, tetapi juga membantu mengangkut puing-puing bangunan dan mengatur arus lalu lintas di sekitar pesantren.

    “Selain melibatkan Tim SAR Brimob, Biddokkes, dan Biro SDM, lebih kurang 208 personel dari Polresta Sidoarjo kita terjunkan,” kata Kombes Abast.

    Tak hanya itu, untuk penanganan jenazah korban baru, Polda Jawa Timur juga telah menyiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan Porong sebagai fasilitas untuk penanganan medis lebih lanjut.

    Dengan adanya kolaborasi berbagai pihak, baik dari kepolisian, tenaga medis, hingga psikolog, diharapkan para korban dan keluarga dapat merasakan dukungan penuh dalam menghadapi musibah yang memilukan ini. [uci/suf]

  • Cerita Tim SAR Temukan Dua Santri Meninggal di Tempat Wudu Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Runtuh

    Cerita Tim SAR Temukan Dua Santri Meninggal di Tempat Wudu Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Runtuh

    Memasuki hari keempat operasi SAR korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (2/10), tim SAR gabungan mulai mengerahkan alat berat berupa crane untuk memindahkan material reruntuhan dari bagian atas reruntuhan bangunan. 

    SAR Mission Coordinator (SMC) Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menjelaskan, penggunaan crane dilakukan setelah tim rescue BASARNAS melaksanakan rangkaian assessment sebanyak tiga fase, pada Rabu (1/10/2025) malam.

    “Pada fase pertama, tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian. Namun hasilnya nihil,” ujarnya.

    Fase kedua dilanjutkan dengan penggunaan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman lima meter. Hasilnya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.

    “Kemudian, fase ketiga dilakukan dengan wall scan suffer 400 untuk mendeteksi keberadaan orang di balik reruntuhan dinding beton. Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda napas maupun denyut nadi,” ucap Bramantyo. 

    Tak berhenti di situ, tim rescue BASARNAS beralih menggunakan multi search seismic scanner. Peralatan ini berfungsi menangkap getaran dan suara kecil dari dalam reruntuhan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya korban hidup. 

    “Selama proses assessment dan reassessment, area lokasi reruntuhan disterilisasi agar tidak ada suara tambahan yang memengaruhi hasil deteksi,” ujar Bramantyo.

     

  • Polwan Polresta Sidoarjo Turut Bantu Bersihkan Posko Keluarga Korban Setelah Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny

    Polwan Polresta Sidoarjo Turut Bantu Bersihkan Posko Keluarga Korban Setelah Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Polwan Polresta Sidoarjo yang ditugaskan di lokasi bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran yang roboh, tidak hanya fokus pada pengamanan evakuasi, tetapi juga aktif menunjukkan kepeduliannya dengan membantu menjaga kebersihan posko keluarga korban, Jumat (3/10/2025).

    Bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo serta relawan lainnya, Polwan membersihkan sampah-sampah plastik yang berserakan di area tersebut.

    Tindakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi warga sekitar, khususnya para keluarga korban yang kini berada di posko. AKP Arie Indriani, perwira Polwan Polresta Sidoarjo, menegaskan pentingnya kebersihan dalam situasi darurat seperti ini.

    “Kebersihan dan kenyamanan masyarakat dari sampah adalah hal penting. Untuk mewujudkannya, kita tidak boleh hanya bertumpu pada petugas dinas terkait, tetapi semua yang ada di lokasi harus ikut peduli menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Arie.

    Tindakan positif yang ditunjukkan Polwan ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Salah satunya adalah Agus, seorang keluarga korban dari Pamekasan, yang mengungkapkan rasa terima kasihnya.

    “Terima kasih atas kepedulian petugas dari dinas terkait dan kepolisian yang turut memperhatikan kebersihan di posko keluarga dan kawasan pesantren,” ungkapnya.

    Kehadiran Polwan tidak hanya membawa keamanan, tetapi juga semangat kebersamaan yang turut meringankan beban masyarakat terdampak. [isa/suf]

  • Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, RS Bhayangkara Siapkan 100 Lemari Pendingin

    Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, RS Bhayangkara Siapkan 100 Lemari Pendingin

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur telah mempersiapkan fasilitas khusus untuk proses identifikasi korban yang terkena musibah di pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa salah satu langkah penting yang diambil adalah penyediaan kontainer freezer berkapasitas lebih dari 100 jenazah. Fasilitas ini diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan jenazah yang mengalami pembusukan akibat faktor waktu yang cukup lama.

    “Kami fokuskan di sini karena sudah lebih dari tiga hari. Kontainer freezer ini penting untuk menjaga kondisi jenazah,” jelas Kombes Kusnan, Jumat (3/10/2025).

    Sejak pagi ini, tim forensik mulai melakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kombes Kusnan juga menambahkan bahwa tim identifikasi terdiri dari berbagai ahli, dengan setiap tim memiliki minimal empat personel untuk mencegah kelelahan karena intensitas pekerjaan yang tinggi. “Begitu ditemukan, jenazah akan langsung dibawa ke sini,” katanya.

    Terkait data korban, diperkirakan sekitar 58 korban berasal dari pondok pesantren tersebut. Namun, angka ini masih bersifat dinamis dan bisa berubah seiring perkembangan di lapangan. Sejauh ini, tim telah menerima laporan dari 56 keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

    Polda Jatim mengimbau kepada keluarga korban untuk segera memberikan data relevan, seperti data gigi, ijazah, atau sidik jari untuk mempercepat proses identifikasi. Data primer, seperti sidik jari, sangat membantu dalam identifikasi, tetapi jika tidak tersedia, data sekunder seperti foto atau tanda lahir juga dapat digunakan.

    Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Polda Jatim bekerja sama untuk mempersiapkan proses identifikasi korban di Rumah Sakit Bhayangkara. Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM., MARS., menegaskan bahwa Rumah Sakit Bhayangkara adalah lokasi utama yang telah disiapkan untuk identifikasi post-mortem.

    “Kami berusaha menyiapkan tempat terbaik untuk identifikasi. Rumah Sakit Bhayangkara adalah yang paling siap, dengan harapan proses identifikasi berjalan lancar, keluarga korban merasa nyaman, dan situasi tetap kondusif,” ujar Erwin.

    Sebanyak 150 tenaga kesehatan telah disiagakan untuk membantu proses identifikasi, dengan perkiraan puncak kegiatan pada hari Sabtu atau Minggu, bergantung pada progres evakuasi dari lokasi kejadian. Saat ini, proses evakuasi difokuskan pada area bangunan beton yang memerlukan waktu khusus untuk penanganannya. [uci/suf]

  • Kisah Haical Terjebak 3 Hari di Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny Akhirnya Bisa Selamat

    Kisah Haical Terjebak 3 Hari di Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny Akhirnya Bisa Selamat

    Bisnis.com, SURABAYA – Syehlendra Haical (13 tahun) santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang menjadi korban ambruknya bangunan empat lantai, termasuk musala dari ponpes tersebut berhasil dievakuasi dan selamat tanpa mengalami luka yang berarti.

    Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr Atok Irawan mengungkapkan hasil rontgen keseluruhan atas organ tubuh Haical yakni tidak ada luka, dan hanya mengalami lecet saja.

    “Hanya lecet dan observasi saja, [kondisi Haical] masih lemah. Mulai torak, panggul, kaki, jari juga semuanya normal, enggak ada masalah,” beber Atok di rumah sakit tersebut kepada awak media, Rabu (1/10/2025).

    Atok menyebut saat ini Haical saat ini sedang diobservasi oleh tim dokter di ruangan IGD RS, karena kondisi bocah tersebut masih lemas dan dehidrasi setelah terjebak selama kurang lebih tiga hari lamanya di bawah reruntuhan bangunan itu.

    “Mungkin kulitnya agak tergencet [reruntuhan bangunan] ya, agak kebiru-biruan tapi aman, InsyaAllah aman semua. Observasi kita terapi dengan baik. Nanti juga mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus. Mukanya juga yang enggak luka terbuka dirawat dengan baik,” bebernya.

    Usai Haical, hingga pukul 19.25 WIB, sudah ada dua korban selamat lagi, yang dilarikan ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo atas nama Muhammad Wahyudi dan Alfatih Cakra Buana. 

    Syehlendra Haical (13) menjalani perawatan di ruang IGD RSUD R.T Notopuro, Sidoarjo, usai dievakuasi oleh tim SAR gabungan sore tadi. Bisnis-Julianus Palermo

  • Fraksi PDIP DPRD Desak Revisi Formula DBHCHT, Minta Porsi 5 Persen untuk Jatim

    Fraksi PDIP DPRD Desak Revisi Formula DBHCHT, Minta Porsi 5 Persen untuk Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Agus Wicaksono, mendesak pemerintah pusat merevisi formula pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dia menegaskan, Jawa Timur layak menerima porsi 5 persen dari total penerimaan cukai karena menjadi penyumbang terbesar secara nasional.

    “Jatim ini menyumbang lebih dari Rp100 triliun untuk penerimaan cukai hasil tembakau secara nasional, tapi yang dikembalikan ke daerah dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) itu sangat kecil. Bisa dibilang sangat timpang. Ini bukan hanya soal fiskal, tapi juga soal keadilan bagi daerah penghasil,” ujar Agus Wicaksono, Kamis (3/10/2025).

    Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur tersebut menjelaskan, sejak berlakunya UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, ruang fiskal provinsi semakin terbatas. Hal ini terjadi karena pembagian pajak kendaraan bermotor berubah sehingga provinsi hanya memperoleh 36 persen, sementara kabupaten/kota mendapat 64 persen.

    “Kami sebagai mitra strategis pemerintah provinsi mendorong agar potensi yang ada bisa dimaksimalkan. Termasuk mendorong Kementerian Keuangan agar formula distribusi DBHCHT direvisi menjadi 5 persen,” ucap Agus.

    Data Bea Cukai tahun 2024 mencatat, penerimaan negara dari cukai hasil tembakau mencapai Rp220 triliun. Dari jumlah itu, lebih dari 60 persen atau Rp132 triliun berasal dari pabrik-pabrik rokok di Jawa Timur, khususnya dari Kediri, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.

    Namun, dari kontribusi yang besar itu, Jawa Timur hanya menerima sekitar Rp3,2 triliun dalam bentuk DBHCHT untuk seluruh daerahnya. Jumlah itu bahkan tidak mencapai 3 persen dari total penerimaan yang disumbangkan provinsi ini.

    “Ini ironi. Jatim dapat beban penuh, produksi, pengawasan, distribusi. Tapi manfaat fiskalnya minim. Kami minta pemerintah pusat fair. Idealnya DBHCHT untuk Jatim minimal sebesar 3 persen sampai 5 persen dari total penerimaan, kalau tidak begitu maka kekuatan APBD Jatim akan terus melemah,” tegas Agus.

    Selain itu, Agus mengingatkan bahwa dampak industri rokok terhadap daerah sangat besar. Pemerintah daerah harus menanggung beban biaya kesehatan, pengawasan peredaran rokok ilegal, hingga penanganan dampak sosial.

    Fraksi PDI Perjuangan, lanjut Agus, berkomitmen untuk mengawal perjuangan ini melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran. Bahkan, pihaknya tengah menyiapkan usulan resmi ke DPR RI dan Kementerian Keuangan terkait perubahan formula DBHCHT.

    “Jika pengembalian bagi hasil cukai tembakau untuk Jawa Timur itu ditingkatkan menjadi 5 persen, maka manfaatnya untuk perekonomian masyarakat Jawa Timur akan semakin besar,” tandasnya. [asg/suf]

  • Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk aktif mencegah bencana dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri malam puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 di Lapangan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/10/2025).

    Dalam sambutannya, Pratikno menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

    “Mari kita sama-sama cegah bencana, mulai dari hal yang sederhana. Jangan buang sampah sembarangan, jaga kebersihan sungai, jangan merambah hingga mempersempit aliran sungai. Hal-hal kecil seperti ini sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko bencana,” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

    Pratikno menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ia bersama jajaran pemerintah sejak Kamis pagi hingga siang turut mengawal proses pencarian dan penyelamatan korban.

    “Ada yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang belum. Mohon doanya agar semua bisa kita selamatkan dengan korban sesedikit mungkin. Dan mari kita jaga bersama agar bencana semacam ini tidak terulang kembali. Setiap tahun Indonesia menghadapi lebih dari 3.500 kasus bencana. Bencana seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi,” katanya.

    Ia menambahkan, meski gempa sulit diperkirakan, bencana hidrometeorologi seperti banjir dapat diantisipasi. Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta pemerintah daerah yang selalu sigap dalam tanggap darurat. Pratikno juga mendorong peran rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan dalam edukasi kebencanaan.

    “Rumah ibadah, pesantren, madrasah, mushola, masjid bisa dijadikan pusat sosialisasi dan tempat pengungsian sementara ketika bencana terjadi. Peran para kyai, nyai, dan tokoh agama sangat penting membangun masyarakat tangguh,” tambahnya.

    Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan BNPB yang memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025. Ia menyebut Jawa Timur merupakan daerah dengan risiko bencana tinggi, namun indeks risikonya berhasil diturunkan signifikan dari 137,88 pada 2019 menjadi 95,75 pada 2024.

    “Hal ini berkat kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat yang semakin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia juga menyerahkan pataka PRB kepada Pemprov Banten yang akan menjadi tuan rumah Peringatan Bulan PRB 2026.

    Malam puncak PRB 2025 berlangsung khidmat dengan lantunan syair dan dakwah dari Opic, Gus Kautsar, Gus Hafidz, serta grup hadrah Syubbanul Muslimin. Acara turut dihadiri jajaran pejabat daerah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Umum BNPB Rustian, Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

  • Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Terima Suap Rp32,2 M dari Dana Hibah Pokmas

    Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Terima Suap Rp32,2 M dari Dana Hibah Pokmas

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi (KUS) menerima suap Rp32,2 miliar dari dana hibah Kelompok Masyarakat (Pokmas) tahun anggaran 2019-2022.

    Perkara ini merupakan pengembangan dari kegiatan tangkap tangan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024, Sahat Tua P. Simanjuntak (STS).

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan KUS menerima suap dari 5 koordinator lapangan (Korlap) yang bertugas menyalurkan dana hibah ke wilayah yang diembannya.

    “Pada rentang 2019 – 2022, saudara KUS telah menerima komitmen fee secara transfer melalui rekening istrinya dan staf pribadinya ataupun tunai yang berasal dari beberapa Korlap mencapai total Rp32,2 miliar,” kata Asep dalam Konferensi Pers, Kamis (2/10/2025).

    Asep menyampaikan terjadi pengkondisian penyaluran dana Pokmas di beberapa daerah melalui Koordinator Lapangan (Korlap) dari total dana yang diterima KUS untuk hibah Pokmas Rp398,7 miliar

    Para Korlap tersebut adalah HAS selaku Korlap Pokmas menyalurkan anggaran ke Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pacitan.

    Begitupun JPP sebagai Korlap untuk wilayah Kabupaten Blitar, Kota Blitar, dan Kabupaten Tulungagung. Sedangkan SUK, WK, dan AR mengkondisikan dana Pokmas untuk Kabupaten Tulungagung.

    Asep merincikan KUS mendapat dana dari JPP sebesar Rp18,6 miliar; HAS sebesar Rp11,5 miliar, dan SUK, WK, serta AR sebesar Rp21 miliar.

    “Sehingga dana pokir yang betul-betul digunakan untuk program masyarakat hanya sekitar 55% sampai dengan 70% dari anggaran awal,” ujar Asep.

    Para Korlap membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sendiri, dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sendiri pengkondisian anggaran.

    Selain itu, KPK juga telah melakukan penyitaan terhadap aset milik KUS yakni 3 bidang tanah dengan total luas mencapai 10.566 m2 di Kabupaten Tuban; 2 bidang tanah beserta bangunan dengan total seluas 2.166 m2 di Kabupaten Sidoarjo; dan 1 unit kendaraan roda empat (Mitsubishi Pajero).

    Atas perbuatannya, Tersangka JPP, HAS, SUK, dan WK, disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

  • Kisah-Kisah Dramatis di Balik Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Kisah-Kisah Dramatis di Balik Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Bagi keluarga korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, perasaan cemas, harapan, dan pasrah telah menjadi satu. Sampai proses pencarian hari keempat, Kamis (2/10/2025), penemuan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan belum membuahkan hasil maksimal.

    Keluarga korban memenuhi Posko SAR Gabungan. Beberapa di antara mereka, masih terlihat menangis sesenggukan. Sebagian lagi terlihat berusaha tegar.

    M Syukur terlihat sedang berbincang di telepon dengan putri bungsunya yang masih kelas 2 SD. Pria asal Kamal, Bangkalan, ini adalah orang tua dari Royhan Mustofa (17), salah satu santri korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny.

    “Anak saya dua itu, sekarang yang sulung jadi korban,” kata Syukur, Kamis (2/10/2025).

    Royhan sudah jadi santri di Ponpes Al Khoziny sejak lulus SD. Kini dia sudah kelas 2 Madrasah Aliyah atau setara SMA di ponpes tersebut. Dia diharapkan jadi orang yang punya ilmu dan membanggakan keluarga.

    Namun takdir berkata lain, santri yang ditinggal ibunya meninggal dunia tiga tahun lalu itu termasuk salah satu korban yang belum ditemukan. Syukur bersama keluarganya berangkat ke Sidoarjo begitu mendapat kabar dari ponpes.

    Pada Kamis siang, Syukur dan kelurga korban lainnya undang tim Basarnas. Mereka diminta ambil sampel DNA untuk antisipasi kemungkinan buruk. Terutama kecocokan identitas untuk kepentingan identifikasi korban.

    “Diambil sampel di sini, seperti ambil selaput. Mungkin untuk data awal,” katanya sambil menunjuk bagian dalam pipinya.

    Syukur sudah pasrah atas apa yang akan terjadi nanti terhadap anaknya. Sebab ini sudah masuk hari keempat dari peristiwa ambruknya salah satu bangunan saat salat Ashar. Meski begitu, dia berharap ada mukjizat anaknya ditemukan selamat.

    “Apapun hasilnya saya pasrah, yang penting cepat ditemukan,” ujarnya.

    Afisah, orang tua dari santri bernama M Abdurrahman Nafis (15), juga termasuk yang diminta ambil sampel DNA pada Kamis siang. Dia tetap berharap putranya segera ditemukan tapi juga siap menerima kemungkinan terburuk terhadap.

    “Ini sudah empat hari, mereka kan masih anak-anak. Tentu berharap selamat,” ucapnya.

    Peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menyebabkan banyak korban. Basarnas mencatat sebanyak 90 orang evakuasi mandiri atau menyelamatkan diri dalam keadaan terluka. Lalu 13 orang bisa dievakuasi dari reruntuhan dalam kondisi luka berat dan ringan dan 5 orang meninggal dunia.

    Korban terluka dirawat di 7 rumah sakit berbeda. Yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya, Klinik BDS Tebel, RSI Sakinah Mojokerto, RS Sheila Medika, RSUD dr M Soewandhie Surabaya.